Anda di halaman 1dari 10

ISSN 1858-3199

JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA


KARYAWAN PADA PT. INDODACIN PRESISI UTAMA MEDAN

Stefanie Yuda, Junaidi Hasan

ABSTRAK

Berdasarkan data PT. Indodacin Presisi Utama Medan bahwa selama selama tahun 2013
sampai tahun 2016 terjadi penurunan penjualan timbangan. Penurunan penjualan timbangan
ini dari tahun 2013 sampai tahun 2016 sebanyak 91.502 unit tentunya berdampak pada
pengurangan keuntungan berkaitan dengan rendahnya kinerja karyawan yang diduga karena
motivasi kerja rendah dan komunikasi antar karyawan yang kurang baik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan komunikasi terhadap kinerja karyawan pada
PT. Indodacin Presisi Utama Medan.
Metode yang digunakan dalam metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel
dalam penelitian ini adalah semua karyawan berjumlah 42 orang karyawan yang terdiri dari karyawan
di kantor dan teknisi PT Indodacin Presisi Utama Medan. Pengujian data menggunakan uji asumsi
klasik, analisis regresi linear berganda, uji f, uji t dan koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, dapat diketahui bahwa motivasi kerja dan
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dan secara simultan, motivasi kerja
dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Besarnya koefisien determinasi
dilihat dari Adjusted R Square sebesar 81,4%. Sedangkan sisanya sebesar 18,6% merupakan variabel
bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti disiplin kerja dan pelatihan kerja.
Kesimpulan menyatakan bahwa motivasi kerja dan komunikasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Indodacin Presisi Utama Medan secara parsial dan simultan.

Kata Kunci : Motivasi Kerja, Komunikasi, Kinerja Karyawan

1. PENDAHULUAN termotivasi maka kinerjanya tidak dapat


Peningkatan kinerja karyawan maksimal dan tujuan perusahaan tidak dapat
memberikan dampak positif dalam pencapaian tercapai.
tujuan perusahaan maka oleh sebab itu Komunikasi sangat penting bagi seluruh
manajemen harus terlebih dahulu menciptakan fungsi perusahaan, karena sistem operasional
kinerja karyawan yang baik. Menciptakan dan manajemen digerakkan oleh komunikasi.
kinerja karyawan yang baik adalah tidak Perusahaan harus mampu menaungi kegiatan
mudah karena kinerja karyawan dapat tercipta antar karyawan dalam pengerjaan tugasnya.
apabila variabel-variabel yang Komunikasi yang efektif yang terjalin dapat
mempengaruhinya seperti motivasi kerja dan ditunjukan dengan peningkatan kinerja
komunikasi dapat berjalan dengan baik di karyawan karena telah berhasil menunjukan
dalam suatu perusahaan. kerjasama yang baik.
Motivasi merupakan salah satu faktor PT. Indodacin Presisi Utama merupakan
yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan di salah satu perusahaan manufaktur yang
dalam perusahaan. Motivasi adalah faktor yang bergerak dalam bidang perakitan timbangan
dapat menggerakkan seseorang untuk dan purna jual. PT. Indodacin Presisi Utama
mempunyai keinginan dan kesediaan bekerja. Medan mulai memproduksi timbangan
Karyawan yang termotivasi dalam jembatan dengan sistem mekanik, yang telah
melaksanakan pekerjaannya, menganggap dipasarkan dan dikenal sampai saat ini di
bahwa tugas mereka adalah tantangan yang Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
harus diselesaikan. Karyawan yang tidak Dengan luasnya jangkauan PT. Indodacin

Volume 30 No.1 Juni 2018 67


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

Presisi Utama Medan seharusnya mampu Okt 2016 27.176 30.000 90,59 %
menghasilkan keuntungan yang besar. Akan Nov 2016 25.767 30.000 85,89 %
Des 2016 25.690 30.000 85,63 %
tetapi kenyataannya pada tahun 2013 sampai
Sumber : PT. Indodacin Presisi Utama Medan, 2017
dengan 2016 di Sumatera Utara, penjualan
alat-alat timbangan justru mengalami Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa
penurunan dimana hal ini dapat terlihat di adanya penurunan prestasi kerja dalam
Tabel 1. menjual timbangan di PT. Indodacin Presisi
Tabel 1 Utama Medan dari bulan Januari 2016 sampai
Data Penjualan Alat-Alat Timbangan PT. dengan Desember 2016. Penurunan penjualan
Indodacin Presisi Utama Medan Yang timbangan ini pada akhir tahun 2016 sebanyak
Terjadi Selama Tahun 2013 Sampai Dengan 3.650 unit ini dari penjualan bulan Januari
Tahun 2016 tahun 2016 sampai dengan penjualan bulan
Tahun Penjualan (unit) Selisih (%) Desember tahun 2016 dikarenakan masalah
2013 413.750 - motivasi kerja. Fenomena masalah motivasi
2014 388.991 - 5,98 % kerja ini dikarenakan karyawan merasa tidak
2015 355.113 - 8,71 % adanya kesempatan untuk mendapatkan
2016 322.248 - 9,25 % promosi jabatan sehingga kualitas kerja
Sumber : PT. Indodacin Presisi Utama Medan, 2017
karyawan menjadi menurun, karyawan kurang
merasa tertantang dengan pekerjaan yang
Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa
diberikan dari perusahaan sehingga karyawan
adanya penurunan penjualan timbangan yang
tidak bersemangat untuk menyelesaikan
terjadi di PT. Indodacin Presisi Utama Medan
pekerjaan tepat waktu, dan kurangnya
selama tahun 2013 sampai tahun 2016. tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan
Penurunan penjualan timbangan ini dari tahun yang dijalaninya sehingga karyawan tidak
2012 sampai tahun 2016 sebanyak 91.502 unit dapat berkerja sama dengan baik dengan
tentunya berdampak pada pengurangan karyawan lain dalam menyelesaikan pekerjaan.
keuntungan yang dikarenakan adanya motivasi Sedangkan fenomena masalah
kerja yang rendah dan komunikasi antar komunikasi yang menyebabkan menurunnya
karyawan yang kurang baik. kinerja karyawan yaitu pimpinan tidak
Berdasarkan observasi di PT. Indodacin menjelaskan pekerjaan yang akan dikerjakan
Presisi Utama Medan, peneliti menemukan karyawan sehingga kualitas kerja karyawan
masalah motivasi kerja yang dapat dilihat pada menurun dan pesan yang disampaikan oleh
data prestasi kerja karyawan di PT. Indodacin pimpinan kepada karyawan masih belum benar
Presisi Utama Medan selama satu tahun dan akurat sehingga karyawan tidak mampu
terakhir. menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Tabel 2 Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
Data Prestasi Kerja Karyawan PT. tertarik untuk membahasnya dalam bentuk
Indodacin Presisi Utama Medan Yang proposal yang berjudul Pengaruh Motivasi
Terjadi Selama Tahun 2016 (Januari – Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja
Desember) Karyawan Pada PT. Indodacin Presisi
Target Utama Medan.
Penjualan Penjualan Persentase Berdasarkan latar belakang yang telah
Bulan
(Unit) Perusahaan (%)
(Unit) diuraikan sebelumnya, maka identifikasi
Jan 2016 29.340 30.000 97,80 % masalah yang menyebabkan menurunnya
Feb 2016 29.134 30.000 97,11 % kinerja karyawan adalah :
Mar 2016 28.410 30.000 94,70 % 1. Teridentifikasi bahwa karyawan merasa
Apr 2016 28.315 30.000 94,38 % tidak adanya kesempatan untuk
Mei 2016 26.114 30.000 87,05 % mendapatkan promosi jabatan sehingga
Juni 2016 26.011 30.000 86,70 %
kualitas kerja karyawan menjadi
Juli 2016 25.735 30.000 85,78 %
Agus 2016 25.475 30.000 84,92 % menurun.
Sept 2016 25.081 30.000 83,60 % 2. Teridentifikasi bahwa karyawan kurang

Volume 30 No.1 Juni 2018 68


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

merasa tertantang dengan pekerjaan pegawai merupakan asset perusahaan yang


yang diberikan dari perusahaan sehingga wajib dijaga. Dengan semakin berkembangnya
karyawan tidak bersemangat untuk suatu organisasi maka makin sulit pula
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. perencanaan dan pengendalian pegawainya.
3. Teridentifikasi bahwa kurangnya Menurut Hasibuan (2012 : 22), Manajemen
tanggung jawab karyawan terhadap Sumber Daya Manusia adalah Ilmu dan seni
pekerjaan yang dijalaninya sehingga dalam mengatur proses hubungan dan proses
karyawan tidak dapat berkerja sama tenaga kerja agar efektif dan efisien serta
dengan baik dengan karyawan lain membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
dalam menyelesaikan pekerjaan.. pegawai, dan masyarakat. Menurut
4. Teridentifikasi bahwa pimpinan tidak Hasibuan (2012 : 21) fungsi-fungsi
menjelaskan pekerjaan yang akan Manajemen Sumber Daya Manusia, meliputi :
dikerjakan karyawan sehingga kualitas 1. Perencanaan
kerja karyawan menurun. 2. Pengorganisasian
5. Teridentifikasi bahwa pesan yang 3. Pengarahan
disampaikan oleh pimpinan kepada 4. Pengendalian
karyawan masih belum benar dan akurat 5. Pengadaan
sehingga karyawan tidak mampu 6. Pengembangan
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 7. Kompensasi
Berdasarkan identifikasi dan 8. Pengintegrasian
pembatasan masalah tersebut, maka rumusan
9. Pemeliharaan
permasalahan ini sebagai berikut :
10. Kedisiplinan
1. Apakah terdapat pengaruh motivasi
11. Pemberhentian
kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. Indodacin Presisi Utama Medan?
2. Apakah terdapat pengaruh komunikasi Motivasi Kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT. Motivasi berasal dari kata latin movere
Indodacin Presisi Utama Medan? yang berarti dorongan atau daya penggerak.
3. Apakah terdapat pengaruh motivasi Menurut Hasibuan (2012 : 141), Motivasi yaitu
kerja dan komunikasi terhadap kinerja bagaimana caranya mendorong gairah kerja
karyawan pada PT. Indodacin Presisi bawahan agar mereka mau bekerja keras
Utama Medan? dengan memberikan semua kemampuan dan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, keterampilannya untuk mewujudkan tujuan
penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai organisasi. Motivasi sangat penting karena
berikut : dengan motivasi ini diharapkan setiap
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi karyawan mau bekerja keras dan antusias
kerja terhadap kinerja karyawan pada untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
PT. Indodacin Presisi Utama Medan. Menurut Hasibuan (2012 : 146), ada
2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari
terhadap kinerja karyawan pada PT. pemberian motivasi yaitu :
Indodacin Presisi Utama Medan. 1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi karyawan.
kerja dan komunikasi terhadap kinerja 2. Meningkatkan prestasi kerja karyawan.
karyawan pada PT. Indodacin Presisi 3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
Utama Medan.
4. Mempertahankan kestabilan perusahaan.
2. TINJAUAN LITERATUR 5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6. Menciptakan suasana dan hubungan
Manajemen Sumber Daya Manusia
kerja yang baik.
Di dalam suatu organisasi pengelolaan
7. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan
yang baik pada manajemen sumber daya
partisipasi.
manusia sangat penting. Hal ini mengingat

Volume 30 No.1 Juni 2018 69


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan adalah :


karyawan. 1. Keterbukaan
9. Meningkatkan rasa tanggung jawab 2. Empati
karyawan terhadap tugas. 3. Dukungan
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan 4. Kepositifan
alat-alat dan bahan baku. 5. Kesamaan
Menurut Siagian (2015 : 294) faktor-
faktor yang mempengaruhi motivasi kerja Kinerja Karyawan
seseorang dapat diketahui berdasarkan Setiap perusahaan harus tetap survive
karakteristik dari individu yang bersifat khas dalam menjalankan usahanya. Untuk itu maka
yang terdiri dari delapan faktor yaitu diperlukan kinerja karyawan sebagai salah satu
karakteristik biografi (yang meliputi usia, jenis faktor penting dalam menjalankan perusahaan.
kelamin, status perkawinan, jumlah Menurut Bangun (2012 : 230) menyatakan
tanggungan dan masa kerja), kepribadian, kinerja karyawan adalah hasil pekerjaan yang
persepsi, kemampuan belajar, nilai – nilai yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-
dianut, sikap, kepuasan kerja dan kemampuan. persyaratan pekerjaan.
Menurut Sunyoto (2013 : 13), indikator Menurut Hasibuan (2012 : 98)
motivasi kerja yang digunakan dalam menyatakan bahwa faktor-faktor yang
penelitian ini yaitu : mempengaruhi kinerja karyawan yaitu bakat,
1. Promosi pendidikan, pelatihan, lingkungan dan fasilitas,
2. Prestasi Kerja iklim kerja, gaji, bonus, interseleksi, motivasi,
3. Pekerjaan itu sendiri dan kemampuan hubungan industri, teknologi
4. Penghargaan manajemen, kesempatan berprestasi, dan
5. Tanggung jawab keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan.
Peningkatan kinerja karyawan tersebut maka
Komunikasi yang menjadi tujuan perusahaan akan dapat
Menurut Purwanto (2011 : 3), tercapai. Sehingga dengan tercapainya tujuan
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran perusahaan tersebut maka akan memberikan
informasi antar individu melalui suatu sistem feedback (Umpan balik) yang positif bagi
yang biasa (lazim), baik dengan simbol- perusahaan itu sendiri.
simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau Menurut Sedarmayanti (2014 : 197),
tindakan. indikator-indikator kinerja karyawan yang
Menurut Siagian (2015 : 308), dalam dapat memberi kontribusi kepada perusahaan
praktek terdapat empat arus komunikasi dalam antara lain :
suatu organisasi yaitu 1. Kualitas dari hasil.
1. Pertama : komunikasi vertikal ke 2. Kuantitas dari hasil.
bawah. 3. Ketepatan waktu dari hasil.
2. Kedua : Komunikasi vertikal ke atas. 4. Sikap karyawan.
3. Ketiga : Komunikasi horizontal. 5. Kemampuan bekerja sama.
4. Keempat : Komunikasi diagonal.
Menurut Siagian (2015 : 308), faktor Kerangka Pemikiran
yang mempengaruhi dalam suatu komunikasi : Motivasi kerja merupakan dorongan
1. Bahasa dan tulisan (ide, emosi atau kebutuhan fisik) yang
2. Latar belakang budaya menyebabkan seseorang mengambil suatu
3. Ikatan kelompok atau group tindakan. Seseorang yang tidak termotivasi
4. Harapan hanya memberikan upaya minimum dalam
5. Pendidikan bekerja. Motivasi merupakan sebuah elemen
6. Situasi penting dalam sebuah organisasi. Semakin
Menurut Herlambang (2014 : 89), besar promosi yang diperoleh maka semakin
indikator komunikasi dalam penelitian ini tinggi kualitas kerja karyawan, semakin besar

Volume 30 No.1 Juni 2018 70


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

prestasi kerja maka semakin tinggi kuantitas


kerja karyawan, semakin tinggi tantangan Hipotesis Penelitian
pekerjaan itu sendiri maka semakin tinggi Berdasarkan uraian kerangka pemikiran
ketetapan waktu penyelesaian kerja karyawan, dan hasil kajian empiris diatas, maka beberapa
semakin besar penghargaan yang diperoleh hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
maka semakin baik sikap karyawan terhadap Menurut Hastuti (2013), Hasil pengujian
pekerjaan dan semakin tinggi tanggung jawab menunjukan bahwa motivasi berpengaruh
pekerjaan maka semakin tinggi juga kerjasama signifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti
karyawan dalam menjalankan pekerjaan. bahwa jika motivasi pegawai meningkat, maka
Komunikasi merupakan suatu proses akan meningkatkan kinerja itu sendiri,
penyampaian dan penerimaan berita atau sebaliknya jika motivasi turun, maka akan
informasi dari seseorang ke orang lain. menurunkan kinerja. Seperti diketahui bahwa
Keberhasilan suatu organisasi sangat motivasi pegawai indikatornya berwujud
dipengaruhi oleh faktor komunikasi anggota- keyakinan bahwa institusi tempat dia bekerja
anggotanya dalam melakukan fungsinya tersebut mampu memenuhi kebutuhan
masing-masing. Semakin besar keterbukaan fisiologis akan menghasilkan penghargaan dan
informasi pekerjaan maka semakin tinggi bisa diaktualisasikan dalam masyarakat.
kualitas kerja karyawan, semakin besar empati Keyakinan tersebut secara empiris memang
karyawan dalam berkomunikasi maka semakin mampu meningkatkan suasana dan kinerja
tinggi kuantitas kerja karyawan, semakin besar lingkungan kantor. Temuan penelitian ini
dukungan terhadap karyawan untuk didukung penelitian Prabasari (2013) dan
berkomunikasi maka semakin tinggi ketetapan Shahzadi (2014)dengan menyatakan adanya
waktu penyelesaian kerja karyawan, semakin hubungan secara signifikan antara motivasi
besar karyawan menerima pesan yang positif kerja dan kinerja karyawan.
maka semakin baik sikap karyawan terhadap H1 : Motivasi Kerja berpengaruh terhadap
pekerjaan dan semakin tinggi kesamaan kinerja karyawan pada PT. Indodacin
karyawan menerima pesan maka semakin Presisi Utama Medan.
tinggi juga kerjasama karyawan dalam Menurut Hastuti (2013), Hasil pengujian
menjalankan pekerjaan. menunjukan bahwa komunikasi berpengaruh
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja signifikan terhadap kinerja. Hal ini berarti
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan bahwa jika kemampuan komunikasi pegawai
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya meningkat, maka akan meningkatkan kinerja
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, pegawai itu sendiri, sebaliknya jika
kesungguhan serta waktu. Kinerja karyawan kemampuan komunikasi pegawai turun, maka
dapat meningkat apabila semakin tinggi akan menurunkan kinerja pegawai. Temuan
motivasi kerja dan komunikasi. penelitian ini didukung penelitian Kusuma
Berdasarkan penjelasan di atas maka (2015), Prabasari (2013) dan Otieno (2015)
dapat digambarkan suatu hubungan antara dengan menyatakan adanya hubungan secara
motivasi kerja dan komunikasi dengan kinerja signifikan antara komunikasi dan kinerja
karyawan yang dapat dilihat pada gambar 1. karyawan.
H2 : Komunikasi berpengaruh terhadap
Motivasi Kerja H1 kinerja karyawan pada PT. Indodacin
(X1) Presisi Utama Medan.
H3 Kinerja Motivasi kerja dan komunikasi
Karyawan berpengaruh secara memiliki pengaruh
(Y)
Komunikasi terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditandai
(X2) apabila motivasi kerja meningkat dan
H2 komunikasi berjalan dengan lancar maka
karyawan pada suatu perusahaan dapat
Gambar 1
meningkatkan kinerjanya.
Kerangka Pemikiran
H3 : Motivasi kerja dan komunikasi

Volume 30 No.1 Juni 2018 71


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

berpengaruh secara simultan terhadap Uji Validitas dan Reliabilitas


kinerja karyawan pada PT. Indodacin Menurut Ghozali (2009 : 49), suatu
Presisi Utama Medan. kuesioner dikatakan valid dan reliabel jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
3. METODE PENELITIAN mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
Metode Yang Digunakan kuesioner tersebut. Sedangkan menurut
Penelitian ini menggunakan metode Ghozali (2009 : 45), reliabilitas sebenarnya
penelitian deskriptif kuantitatif. Metode ini adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
bertujuan untuk menggambarkan tentang yang merupakan indikator dari variabel atau
karakteristik dari suatu keadaan atau objek konstruksi.
penelitian yang dilakukan melalui
pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta Teknik Analisa Data
pengujian statistik dengan software SPSS. 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Operasional Variabel Penelitian Menurut Ghozali (2009 : 147), uji
Definisi Operasional Variabel terdiri normalitas adalah untuk mengetahui apakah
dari dua variabel yaitu : distribusi sebuah data mengikuti atau
1. Variabel Independen (X) : mendekati distribusi normal.
a. Motivasi Kerja (X1) b. Uji Multikolinieritas
Motivasi kerja merupakan do-rongan Menurut Ghozali (2009 : 95),
(ide, emosi atau kebutuhan fisik) yang multikolinieritas berarti adanya hubungan
menyebabkan seseorang mengambil linier yang sempurna atau pasti di antara
suatu tindakan. beberapa atau semua variabel yang
b. Komunikasi (X2) menjelaskan dari model regresi.
Komunikasi merupakan suatu pro-ses c. Uji Heteroskedastisitas
penyampaian dan penerimaan berita Menurut Ghozali (2009 : 126), uji ini
atau informasi dari seseorang ke orang pada prinsipnya adalah ingin menguji apakah
lain. sebuah grup mempunyai varians yang sama di
2. Variabel Dependen (Y): Kinerja antara anggota grup tersebut.
Karyawan.
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja 2. Model Analisis Data
yang dicapai seseorang dalam melaksana- Model Analisis Data ini menggunakan
kan tugas-tugas yang dibebankan analisis regresi linier berganda. Model regresi
kepadanya didasarkan atas kecakapan, yang digunakan adalah :
pengalaman, kesungguhan serta waktu. Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Populasi dan Sampel Penelitian Y = Kinerja Karyawan
Populasi pada penelitian ini dilakukan a = konstanta
pada PT. Indodacin Presisi Utama Medan yang X1 = Motivasi Kerja
berjumlah 42 orang karyawan yang terdiri dari X2 = Komunikasi
karyawan di kantor dan teknisi PT. Indodacin b1, b2 = Koefisien regresi
Presisi Utama Medan. Pada penentuan e = Standar error (tingkat kesalahan)
responden yang akan dijadikan sampel, penulis
menggunakan teknik sampel jenuh, yaitu 3. Pengujian Hipotesis
teknik penentuan sampel bila semua anggota a. Uji signifikansi parsial (t-test)
digunakan sebagai sampel sehingga peneliti Pengujian t-test digunakan untuk
mengambil sampel pada seluruh karyawan mengetahui ada tidaknya hubungan atau
yang bekerja pada PT. Indodacin Presisi pengaruh yang berarti (signifikan) antara
Utama Medan berjumlah 42 orang. variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen.

Volume 30 No.1 Juni 2018 72


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

b. Uji signifikansi simultan (F-test) 3. Nilai koefisien regresi komunikasi (X2) =


Pengujian F-test ini dilakukan untuk 0,535 menunjukkan hubungan yang positif
mengetahui pengaruh antara variabel dimana setiap variabel komunikasi
independen terhadap variabel dependen secara meningkat sebesar satu satuan, maka
bersama-sama. kinerja karyawan akan meningkat sebesar
c. Koefisien Determinasi (R2) 0,535 satuan dengan asumsi variabel
Koefisien Determinasi (R2) ditujukan motivasi kerja lainnya dan nilai konstanta
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan sama dengan nol.
model dalam menerangkan variabel dependen.
Pengujian Hipotesis
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis ini dilakukan
Analisis Regresi Linear Berganda dengan menggunakan SPSS versi 20.0 dan
Analisis regresi linear berganda digunakan pengujian ini terdiri dari :
untuk memprediksi nilai dari variabel terikat 1. Uji t
dengan memperhatikan variabel bebas. Tabel 4 Uji t bertujuan untuk membuktikan
berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi pengaruh variabel independen terhadap
melalui pengolahan data dengan bantuan variabel dependen dan hasil pengujian secara
program software SPSS For Windows versi parsial dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :
20.0. Tabel 4
Tabel 3 Hasil Uji t
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model t Sig.

Model Unstandardized Standardiz (Constant) .256 .799


Coefficients ed
Coefficients 1 Motivasi Kerja 4.220 .000

B Std. Error Beta Komunikasi 4.663 .000

(Constant) .375 1.465 Sumber : Hasil data Olahan SPSS, 2017


1 Motivasi Kerja .446 .106 .456
Komunikasi .535 .115 .504 Untuk variabel motivasi kerja, nilai thitung
Sumber : Hasil data Olahan SPSS, 2017 (4,220) lebih besar dengan nilai ttabel (2,022)
dan nilai signifikansi (0,000) lebih kecil dari
Pengolahan data tersebut menghasilkan alpha (0,05) menyatakan bahwa H1 diterima
suatu persamaan analisis regresi linear yang artinya motivasi kerja berpengaruh
berganda sebagai berikut : signifikan secara parsial terhadap kinerja
Y = 0,375 + 0,446 X1 + 0,535 X2 karyawan PT. Indodacin Presisi Utama Medan.
Penjelasan dari persamaan regresi berganda Untuk variabel komunikasi, nilai thitung
tersebut dapat dijelaskan dibawah ini. (4,663) lebih besar dengan nilai ttabel (2,022)
1. Nilai Konstanta sebesar 0,375 menunjukkan dan nilai signifikansi (0,000) lebih kecil dari
bahwa apabila tidak ada variabel alpha (0,05) menyatakan bahwa H2 diterima
independen atau variabel independen yang artinya komunikasi berpengaruh
dianggap nol, maka kinerja karyawan signifikan secara parsial terhadap kinerja
memiliki nilai sebesar 0,375. karyawan PT. Indodacin Presisi Utama Medan.
2. Nilai koefisien regresi motivasi kerja (X1) =
0,446 menunjukkan hubungan yang positif 2. Uji F
artinya setiap variabel motivasi kerja Uji - F pada dasarnya menunjukkan
meningkat sebesar satu satuan, maka apakah semua variabel yang dimasukkan
kinerja karyawan akan meningkat sebesar dalam model mempunyai pengaruh secara
0,446 satuan dengan asumsi variabel bersama-sama terhadap variabel dependen
komunikasi lainnya dan nilai konstanta dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :
sama dengan nol. Tabel 5
Hasil Uji – F

Volume 30 No.1 Juni 2018 73


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

ANOVAa Berdasarkan pengujian hipotesis secara


Model Sum of df Mean F Sig. parsial dapat diketahui bahwa variabel
Squares Square
motivasi kerja memiliki nilai thitung (4,220)
Regression 386.236 2 193.118 90.636 .000b
1 Residual
lebih besar dengan nilai ttabel (2,022) dan nilai
83.097 39 2.131
Total 469.333 41
signifikansi (0,000) lebih kecil dari alpha
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (0,05). Artinya bahwa motivasi kerja
b. Predictors: (Constant), Komunikasi, Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Indodacin Presisi Utama
Tabel 5 diperoleh nilai Fhitung pada hasil Medan. Hasil ini sejalan dengan pendapat
uji F sebesar 90,636 dengan tingkat signifikan Hasibuan (2012 : 141) yang mengatakan
sebesar 0,000. Nilai Ftabel dapat dicari pada motivasi yaitu bagaimana caranya mendorong
lampiran tabel F dengan df1 = 2 dan df2 = 39 gairah kerja bawahan agar mereka mau bekerja
sehingga diperoleh nilai Ftabel (0,05, 2, 39) keras dengan memberikan semua kemampuan
sebesar 3,24 dengan hasil tersebut dimana dan keterampilannya untuk mewujudkan
Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikan tujuan organisasi. Motivasi sangat penting
yang lebih kecil dari pada alpha 5% maka hasil karena dengan motivasi ini diharapkan setiap
penelitian ini menyatakan H3 diterima dengan karyawan mau bekerja keras. Hal ini berarti
kesimpulan adalah secara simultan motivasi bahwa jika motivasi pegawai meningkat, maka
kerja dan komunikasi berpengaruh signifikan akan meningkatkan kinerja itu sendiri,
secara simultan terhadap kinerja karyawan sebaliknya jika motivasi turun, maka akan
pada PT. Indodacin Presisi Utama Medan. menurunkan kinerja. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa di PT. Indodacin Presisi
3. Koefisien Determinasi Utama Medan, seluruh karyawan memperoleh
Nilai koefisien determinasi dilihat pada kesempatan yang sama untuk mendapatkan
Adjusted R Square yang bertujuan untuk promosi jabatan dan karyawan dapat
mengukur besarnya koefisien variabel meningkatkan prestasi kerja saya sesuai
independen menjelaskan pengaruhnya terhadap dengan standar kerja perusahaan. Hal ini
variabel dependen. sejalan dengan penelitian Hastuti (2013),
Tabel 6 Prabasari (2013) dan Shahzadi (2014) dengan
Hasil Koefisien Determinasi menyatakan adanya hubungan secara
Model Summary
b
signifikan antara motivasi kerja dan kinerja
Mod R R Adjusted R Std. Error karyawan.
el Square Square of the Berdasarkan pengujian hipotesis secara
Estimate parsial dapat diketahui bahwa variabel
a
1 .907 .823 .814 1.460 komunikasi memiliki nilai thitung (4,663) lebih
a. Predictors: (Constant), Komunikasi, Motivasi Kerja besar dengan nilai ttabel (2,022) dan nilai
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
signifikansi (0,000) lebih kecil dari alpha
Sumber : Hasil data Olahan SPSS, 2017
(0,05). Artinya bahwa komunikasi
Berdasarkan Tabel 6 diperoleh nilai berpengaruh signifikan terhadap kinerja
koefisien determinasi yang dilihat dari karyawan pada PT. Indodacin Presisi Utama
Adjusted R Square sebesar 0,814. Artinya Medan. Hasil ini sejalan dengan pendapat
Herlambang (2014 : 77) yang mengatakan
kemampuan variabel motivasi kerja dan
bahwa komunikasi adalah suatu proses
komunikasi mampu menjelaskan terhadap
kinerja karyawan sebesar 81,4%. Sedangkan penyampaian dan penerimaan berita atau
sisanya sebesar 18,6% merupakan variabel informasi dari seseorang ke orang lain.
Komunikasi sangat penting karena dengan
independen lain yang tidak diteliti dalam
komunikasi yang lancar diharapkan kegiatan
penelitian ini seperti disiplin kerja dan
pelatihan kerja. perusahaan berjalan dengan baik. Hal ini
berarti bahwa jika komunikasi baik, maka akan
meningkatkan kinerja itu sendiri, sebaliknya
Pembahasan Hasil Penelitian

Volume 30 No.1 Juni 2018 74


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

jika komunikasi buruk, maka akan kinerja karyawan sebesar 81,4%. Sedangkan
menurunkan kinerja. Hasil penelitian ini juga sisanya sebesar 18,6% merupakan variabel
menunjukkan bahwa sewaktu bekerja, pesan bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian
yang disampaikan mampu dipahami dan ini seperti disiplin kerja dan pelatihan kerja.
memotivasi karyawan dalam mengerjakan
pekerjaan, pesan yang disampaikan oleh 5. KESIMPULAN DAN SARAN
pimpinan kepada karyawan adalah benar dan Kesimpulan
akurat sehingga dapat membantu Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan
menyelesaikan pekerjaan dan setiap hari yang diperoleh yaitu :
karyawan selalu menunjukkan rasa 1. Secara parsial, motivasi kerja berpengaruh
kebersamaan dalam berkomunikasi sehingga signifikan terhadap kinerja karyawan pada
dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini PT. Indodacin Presisi Utama Medan.
sejalan dengan penelitian Hastuti (2013), 2. Secara parsial, komunikasi berpengaruh
Kusuma (2015), Prabasari (2013) dan Otieno signifikan terhadap kinerja karyawan pada
(2015) dengan menyatakan adanya hubungan PT. Indodacin Presisi Utama Medan.
secara signifikan antara komunikasi dan 3. Dan secara simultan, motivasi kerja dan
kinerja karyawan. komunikasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT.
Berdasarkan pengujian hipotesis secara Indodacin Presisi Utama Medan.
simultan dapat dilihat pada tabel hasil nilai Besarnya koefisien determinasi dilihat
Fhitung sebesar 90,636 lebih besar dari Ftabel dari Adjusted R Square sebesar 0,814.
sebesar 3,24 dengan tingkat signifikan sebesar Artinya kemampuan variabel motivasi
0,000 lebih kecil dari 0,05 maka hasil kerja dan komunikasi mampu
penelitian ini menyatakan kesimpulan adalah menjelaskan terhadap kinerja karyawan
secara simultan motivasi kerja dan komunikasi sebesar 81,4%. Sedangkan sisanya
berpengaruh signifikan terhadap kinerja sebesar 18,6% merupakan variabel bebas
karyawan pada PT. Indodacin Presisi Utama lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
Medan. seperti disiplin kerja dan pelatihan kerja.
Hasil ini sejalan dengan pendapat
Menurut Hasibuan (2012 : 94) menjelaskan Saran
bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang Berdasarkan hasil penelitian dan
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- kesimpulan diatas, maka peneliti perlu
tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan memberikan saran-saran, antara lain:
atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan 1. Untuk item motivasi kerja yang dinilai
serta waktu. Hal ini berarti bahwa jika berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
motivasi kerja tinggi dan komunikasi baik, karyawan merasa tertantang untuk
maka akan meningkatkan kinerja itu sendiri, menyelesaikan setiap pekerjaan yang
sebaliknya jika motivasi kerja rendah dan diberikan oleh perusahaan, karyawan
komunikasi buruk, maka akan menurunkan memperoleh penghargaan oleh
kinerja. Hasil penelitian ini juga menunjukkan perusahaan atas prestasi kerja dan
bahwa karyawan selalu dapat menyelesaikan karyawan bertanggung jawab atas suatu
pekerjaan tepat waktu dan karyawan mampu tugas atau pekerjaan yang dikerjakan
bekerja dengan teliti, cepat dan tepat sesuai harus ditingkatkan manajemen perusahaan
dengan target yang telah ditentukan PT. dengan cara menyesuaikan tantangan
Indodacin Presisi Utama Medan. Hasil ini uji pekerjaan dengan kemampuan karyawan
statistik ini bisa dilihat juga pada besarnya dan menetapkan standar kerja perusahaan
nilai koefisien determinasi yang dilihat dari setiap hari agar dapat lebih meningkatkan
Adjusted R Square sebesar 0,814. Artinya pengaruhnya pada kinerja karyawan.
kemampuan variabel motivasi kerja dan 2. Untuk item komunikasi yang dinilai
komunikasi mampu menjelaskan terhadap berpengaruh terhadap kinerja karyawan,

Volume 30 No.1 Juni 2018 75


ISSN 1858-3199
JURNAL
MANAJEMEN BISNIS
STIE IBBI

pimpinan secara terbuka menjelaskan _____. 2014. Perilaku Organisasi. Yogyakarta


pekerjaan yang akan dilakukan kepada : Gosyen Publishing.
karyawan dan pimpinan memberikan Kusuma, Galih Candra. 2015. Pengaruh
dukungan kepada karyawan untuk Motivasi Dan Pelatihan Terhadap
berbicara harus ditingkatkan manajemen Kinerja (Studi pada Karyawan PT.PLN
perusahaan dengan cara meningkatkan (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
keterbukaan komunikasi terhadap Malang). Jurnal Administrasi Bisnis.
karyawan dalam hal menjalankan JAB, Vol. 21 No. 1 April 2015. Malang :
pekerjaan dan memberikan kebebasan Universitas Brawijaya.
pada karyawan untuk berbicara agar dapat Prabasari, I Gusti Agung Ayu Maya. 2013.
lebih meningkatkan pengaruhnya pada Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan
kinerja karyawan. Komunikasi Terhadap Kinerja
3. Untuk peneliti selanjutnya yang Karyawan Pada PT. PLN (Persero)
melakukan penelitian dengan topik yang Distribusi Bali. ISSN: 2302-8912. Jurnal
sama agar menambah jumlah variabel Manajemen Universitas Udayana, Vol 2,
penelitian yang mempengaruhi kinerja No 4 (2013). Bali : Universitas Udayana
karyawan seperti disiplin kerja dan (Unud).
pelatihan kerja. Purwanto, D. 2011. Komunikasi Bisnis. Edisi
ke 4. Jakarta : Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA Otieno, Brenda Beryl Achieng. 2015. Effect of
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Employee Communication on
Daya Manusia. Bandung : Erlangga. Organisation Performance in Kenya’s
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Horticultural Sector. Vol. 6, No. 2;
Multivariate dengan Program SPSS. 2015. Kenya : Jomo Kenyatta
Semarang: Universitas Diponegoro. University.
Hasibuan, Melayu. 2012. Manajemen Sumber Sedarmayanti. 2014. Manajemen Sumber Daya
Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Manusia. Jakarta : Refika Aditama.
Hastuti, Sri. 2013. Pengaruh Komunikasi, Shahzadi, Irum. 2014. Impact of Employee
Motivasi Dan Etos Kerja Terhadap Motivation on Employee Performance.
Kinerja Pegawai Koordinator Unit Vol.6, No.23, 2014. Pakistan : The
Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Islamia University of Bahawalpur.
Provinsi Jawa Timur Di Probolinggo. Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber
ISSN : 1412-5366. JEAM Vol XII No. Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
1/2013. Surabaya : Universitas Jember. Sunyoto, Danang. 2013. Sumber Daya
Herlambang, Susatyo. 2013. Pengantar Manusia : Teori, Kuesioner dan Analisa
Manajemen. Yogyakarta : Gosyen Data. Jakarta : PT CAPS.
Publishing.

Volume 30 No.1 Juni 2018 76

Anda mungkin juga menyukai