Bango Skuyyy (Fix Inimah Bray)
Bango Skuyyy (Fix Inimah Bray)
PROPOSAL
Oleh
Muhammad Natsir Adhybrata
1600231
GAMBAR 2.1
PARADIGMA PENELITIAN
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI IMPLIKASINYA
PADA PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. NUANSA ALUMUNIUM
.
Manajemen Sumber Daya Manusia
2.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang perlu diuji
kebenarannya. Hipotesis ini dijabarkan atau ditarik dari pernyataan-pernyataan dan hipotesis
itu tidak perlu selalu merupakan jawaban yang dianggap mutlak benar atau harus dibenarkan
oleh peneliti walaupun diharapkan demikian. Berdasarkan Kerangka Penelitian yang telah
diuraikan di atas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Adanya pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja di PT. Nuansa Almunium
2. Adanya pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja di PT. Nuansa Almunium
3. Adanya pengaruh produktivitas kerja terhadap budaya organisasi di PT. Nuansa
Almunium
4. Adanya pengaruh budaya organisasi, motivasi kerja dan produktivitas kerja di PT.
Nuansa Almunium
5. Adanya pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi implikasinya pada produktivitas
kerja karyawan PT. Nuansa Alumunium
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh budaya organisasi terhadap
motivasi kerja serta implikasinya pada produktivitas karyawan PT Nuansa
Alumunium Bandung. Adapun variabel yang mempengaruhi, yang disebut dengan
variabel bebas, yaitu budaya organisasi (X). Sedangkan masalah penelitian yang
disebut variabel terikat yaitu produktivitas (Z), Adapun motivasi kerja (Y) sebagai
variabel intervening atau perantara terjadinya pengaruh tidak langsung antara
budaya organisasi yang diukur dengan produktivitas karyawan.
Penelitian ini dilakukan pada PT Nuansa Alumunium Bandung . Penelitian
ini menggunakan metode cross sectional study, karena dilakukan kurang dari satu
tahun. Menurut Uma dan Roger (2016:104) cross sectional study adalah sebuah
studi oyang dapat dilakukan dimana data dikumpulkan hanya sekali, dalam
periode beberapa hari atau minggu atau bulan, untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Informasi diambil dari sebagian populasi kemudian dikumpulkan
langsung dari kejadian secara empirik dengan tujuan mengetahui pendapat dari
sebagian populasi terhadap objek yang sedang di teliti di lapangan.
3.2. Metode Penelitian
Ulber silalahi (2010:6) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan
cara yang sahih dan andal untuk mendapat pengetahuan ilmiah. Metode penelitian
bukan saja merupakan cara sistematis dari seluruh pemikiran dan telaah reflektif,
melainkan juga memiliki kesanggupan mengoreksi diri.
Sugiyono (2013:6) mengemukakan bahwa metode penelitian adalah cara-
cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah. Dalam mencapai suatu tujuan penelitian yang telah direncanakan
diperlukan penggunaan metode yang tepat agar memperoleh hasil penelitian yang
baik. Dari beberapa pendapat menurut ahli dapat dikatakan bahwa metode
penelitian adalah cara ilmiah yang shahih dan andal dengan tujuan dapat
16
17
masing-masing variabel yang dikaji. Untuk kepentingan penelitian ini, jenis dan
sumber data diperlukan dikelompokan ke dalam 2 golongan yaitu:
1. Data Primer
Menurut McDaniel dan Gates (2015) menyatakan bahwa data primer
adalah data baru yang dikumpulkan untuk membantu memecahkan masalah dalam
penyelidikan/penelitian. Sedangkan Uma dan Roger (2016) mendefinisikan data
primer sebagai data yang dikumpulkan langsung untuk analisis selanjutnya untuk
mencari solusi terhadap masalah yang diteliti. Dari penelitian ini data yang akan
diambil yaitu data berupa tanggapan dari karyawan mengenai pengaruh budaya
organisasi terhadap motivasi serta implikasinya pada produktivitas
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan berupa variabel,
simbol atau konsep yang bisa mengasumsikan salah satu dari seperangkat nilai
(McDaniel & Gates, 2015). Sedangkan menurut Uma dan Roger (2016) data
sekunder adalah data yang sudah ada dan tidak dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung.
3.2.4.2 Sampel
Masalah pokok dari sampel adalah menjawab pertanyan, apakah sampel
yang diambil benar-benar mewakili populasi. Indikator penting dalam pengujian
desain sampel adalah seberapa baik sampel tersebut mewakili karakteristik
populasi. Sampel adalah bagian dari populasi (Sekaran & Bougie, 2016).
Sedangkan menurut McDaniel dan Gates (2015) sampel dapat didefinisikan
sebagai bagian dari semua anggota populasi yang diminati. Menurut Donald dan
Pamela (2014) sampel adalah sekelompok kasus, peserta, peristiwa atau catatan
yang terdiri dari populasi sasaran, dipilih dengan cermat untuk mewakili populasi
tersebut.
Melihat pengertian sampel di atas, maka sampel yang yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian. Untuk menentukan
sampel dari populasi perlu melakukan pengukuran yang dapat menghasilkan
jumlah. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan
rumus Slovin yang dikemukakan Sangadji dan Sopiah (2010:189). Dalam
pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 5%. Adapun rumus
yang digunakan yaitu sebagai berikut:
N
n =
1 + Ne2
Keterangan:
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (e =
0,05)
Jumlah penghitungan sampel :
N
n=
1+ Ne2
940
n=
1+ ( 940 )( 0,05 )2
940
n=
1+ ( 2,35 )
940
n=
3,35
21
n=280
Berdasarkan perhitungan di atas menggunakan rumus Slovin. maka dalam
penelitian ini jumlah sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 280 orang
responden.
Teknik Pengumpulan
No. Sumber Data
Data
n ∑ XY −(∑ X )(∑ Y )
r xy =
2 2 2 2
√ {n ∑ X − ( ∑ X ) } {n ∑ Y −( ∑ Y ) }
Sumber : Naresh K. Malhotra dan David F. Birks (2013:575)
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi product moment
n = Jumlah sampel
∑ = Kuadrat faktor variabel X
∑X2 = Kuadrat faktor variabel X
∑Y2 = Kuadrat faktor variabel Y
∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variable X dan Y
Dimana: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan.
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS (Statistical Product for Service Solution) 20 for windows dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Distribusi data variabel X dan/atau Y setiap item jawaban ke Data View;
b. Klik Variabel View, lalu isi kolom Name dengan nama sesuai item;
c. Klik Analyze, pilih Correlate, pilih Bivariate;
25
r √ n−2
t=
√1−r : db = n-2 (Arikunto, 2009:157)
Keterangan:
thitung = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi
r2 = Kuadrat koefisien korelasi terukur
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Nilai t dibandingkan dengan harga harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf
signifikasi α = 0,05.
2. Jika thitung> ttabel maka pertanyaan tersebut valid
3. Jika rhitung ≤ rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakkan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dalam penelitian ini yang akan
diuji adalah validitas dari budaaya organisasi sebagai variabel X, motivasi sebagai
variabel Y dan produktivitas sebagai variabel Z. Jumlah pernyataan untuk variabel
X adalah sebanyak 11 item, variabel Y berjumlah 22 item, sedangkan untuk item
pertanyaan variabel Z berjumlah 17 pernyataan.
26
yang telah dirumuskan dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data
diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuesioner. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat
dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data
seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan
melalui tahapan :
1. Menyusun data, Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan
identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan
tujuan penelitian.
2. Tabulasi data, yaitu Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-
langkah dibawah ini :
a. Memberi skor pada tiap item
Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh budaya organisasi (X) terhadap
motivasi kerja (Y), serta implikasinya pada produktivitas (Z), dengan skala
pengukuran menggunakan rating scale. Menurut Umar (2008:99) “Skala
berusaha mengukur arti suatu objek atau konsep bagi responden. Rating scale
adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk
menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi. Dalam skala
model Rating Scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban
kualitatif, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah
disediakan. Oleh karena itu rating scale ini bersifat lebih fleksibel, yang
penting dalam Rating Scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka
yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Dalam
penelitian ini, pernyataan dari angket terdiri dari 7 kategori sebagai berikut :
TABEL 3.4
SKOR ALTERNATIF JAWABAN POSITIF DAN NEGATIF
dalam tiga langkah yaitu: persiapan, tabulasi dan penerapan data pada pendekatan
penelitian.
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran
persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data
berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.7 berikut:
TABEL 3.5
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Keterangan
1 0% Tidak Seorangpun
2 1%-25% Sebagian kecil
3 26%-49% Hampir Setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51%-75% Sebagian Besar
6 76%-99% Hampir Seluruhnya
7 100% Seluruhnya
Sumber: Moch Ali (1985:184)
3.2.7.2. Rancangan Analisis Verifikatif
Dalam menganalisis data, agar menghasilkan data yang menggambarkan
keadaan sebenarnya, maka sangat diperlukan ketepatan. Disarankan untuk
melakukan uji asumsi klasik tujuannya untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias
dan konsisten.
Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh budaya
organisasi (X) terhadap motivasi (Y) dan pengaruh motivaasi (Y) produktivitas
(Z) yaitu menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi
karena penelitian ini bertujuan hanya untuk mengetahui pengaruh antara variabel
keterlibatan karyawan, kepuasan kerja dan perilaku kewargaan organisasi. Berikut
adalah langkah kerja analisis regresi linear menurut Nirwana SK Sitepu
(1994:29):
1. Tentukan terlebih dahulu secara jelas mana yang menjadi variabel bebas dan
mana variabel tidak bebas;
2. Periksa secara kasar melalui diagram pencar bagaimana bentuk pola hubungan
antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Apabila pola pancaran titik-
titik yang memperlihatkan hubungan antara variabel X dan variabel Y
mengikuti pola garis lurus maka, mempunyai pegangan atau dasar untuk
30
GAMBAR 3.1
GARIS NORMAL PROBABILITY PLOT
b. Diagram Pencar
Diagram pencar menunjukan gambaran secara kasar bahwa pola hubungan
variabel terikat atas variabel bebas adalah pola hubungan yang linear maka, dapat
dijadikan alasan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linear sederhana
yaitu, Y = a + bX.
a)Pos
itive Correlation b) Negative Correlation c) No Correlation
GAMBAR 3.2
MODEL DIAGRAM PENCAR
Gambar 3.2 menunjukan model dari diagram pencar, jika titik-titik
penyebaran berada pada arah kiri bawah ke kanan atas maka hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat adalah positif, jika titik-titik penyebaran ada
pada kiri atas ke kanan bawah maka hubungan variabel bebas dan variabel terikat
adalah negatif, dan jika titik-titik penyebaran berada pada posisi yang
sembarangan maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
32
Keterangan:
Ŷ : variabel dependen atau nilai variabel yang diprediksikan.
Y : skor nilai variabel dependen
SY : Standar error untuk Y
Dimana kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut:
t > t n−2 : Tolak H o, artinya titik yang mencurigakan dianggap sebagai titik
terpencil dan harus dikeluarkan dari analisis.
t ≤ t n−2 : Terima H o, artinya titik yang mencurigakan tidak dianggap sebagai titik
terpencil dan tidak perlu dikeluarkan dari analisis.
d. Uji Linearitas
Menurut Sudjana (2005:331), “Uji linearitas regresi digunakan untuk
menguji kelinearan regresi, yaitu apakah model linear yang diambil betul-betul
cocok dengan keadaannya atau tidak”. Apabila ternyata cocok atau linear, maka
pengujian dilanjutkan dengan model sederhana. Kriteria pengambilan keputusan
untuk hipotesis penelitian yang diajukan adalah:
1. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
2. Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
33
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k-2)
dan dk penyebut (n-k) serta pihak kanan secara statistik (Sudjana: 2001:18),
pengujian hipotesis kelinearan yaitu:
H0: β ≤ 0, artinya desain produk dengan keputusan menggunakan
koefesien arah regresinya tidak linear.
Ha: β > 0, artinya desain produk dengan keputusan menggunakan
koefesien arah regresinya linear.
n ∑ XY −( ∑ X ) ( ∑ Y )
b= 2
n ∑ X 2−( ∑ X )
Keterangan:
Y = Variabel dependen
X = Variabel Independen
a = Bilangan konstan
b = Koefisien arah garis regresi
n = Lamanya periode
X dianggap mempengaruhi Y, jika nilai X berubah maka nilai Y juga
mengalami perubahan. Namun perubahan yang terjadi pada nilai Y tidak semata-
mata disebabkan oleh X karena X hanya salah satu faktor yang menyebabkan
perubahan pada nilai Y dan masih ada faktor lain yang menyebabkannya. Begitu
pula pada penelitian dengan tiga variabel X, Y, Z. pengaruh Y terhadap Z dapat
dilakukan dengan memasukkan variabel Y dan Z pada rumus persamaan regresi
tersebut.
(Sugiyono 2013:248)
r = Koefisien antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikolerasikan.
Kemudian untuk mengetahui koefisien kolerasi antara variabel X dengan variabel
Y, digunakan pedoman interpretasi koefesien pada Tabel 3.8 berikut.
TABEL 3.6
INTERPRETASI KOEFESIEN KORELASI
INTERVAL KOEFESIEN TINGKAT HUBUNGAN
Antara 0,700 – 1,000 Sangat Tinggi
Antara 0,600 – 0,500 Tinggi
Antara 0,500 – 0,400 Agak Tinggi
Antara 0,400 – 0,300 Sedang
Antara 0,300 – 0,200 Agak Tidak Tinggi
Antara 0,200 – 0,100 Tidak Tinggi
Antara 0,100 – 0,000 Sangat Tidak Tinggi
Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)
dari ttabeldengan taraf kesalahan α=5% atau α=0,05 dengan derajat dk (n-2) serta
uji satu pihak yaitu uji pihak kanan, maka:
1. Jika thitung> ttabel, maka H0ditolak dan Ha diterima
2. Jika thitung≤ ttabel, maka H0diterima dan Ha ditolak
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 : H0: p< 0 artinya, tidak terdapat pengaruh positif dari budaya
organisasi terhadap motivasi
Ha: p>0 artinya, terdapat pengaruh positif dari budaya organisasi
terhadap motivasi
H2 : H0: p< 0 artinya, tidak terdapat pengaruh positif dari motivasi
terhadap produktivitas
Ha: p>0 artinya, terdapat pengaruh positif dari pengaruh positif dari
motivasi terhadap produktivitas
37
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, I., & Suprayetno, A. (2005). Pengaruh Motivasi Kerja , Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan
( Studi kasus pada PT . Pei Hai International Wiratama Indonesia ), (1996), 124–135.
Brunetto, Y., Teo, S. T. T., Shacklock, K., & Farr-Wharton, R. (2012). Emotional intelligence, job
satisfaction, well-being and engagement: Explaining organisational commitment and turnover
intentions in policing. Human Resource Management Journal, 22(4), 428–441.
https://doi.org/10.1111/j.1748-8583.2012.00198.x
Juliandiny, T. (2016). KONTRAK RUMAH SAKIT UMUM SUBANG, 1(2), 81–90.
Kepemimpinan, A. N. P., Dan, M., Organisasi, B., Kinerja, T., Dan, D., Cahyono, A. R. I., …
Dosen, K. (n.d.). Universitas Pawyatan Daha Kediri para Karyawan di Universitas Pawyatan
Daha, (5), 283–298.
Kloot, L. (2000). manajemen kinerja strategis : Sebuah pendekatan yang seimbang untuk masalah
manajemen kinerja di pemerintah daerah, 231–251.
Kusic, D., Kephart, J. O., Hanson, J. E., Kephart, J. O., & Hanson, J. E. (2009). Kekuatan dan
kinerja pengelolaan lingkungan komputasi virtual melalui kontrol lookahead, 1–2.
Nurhayati, I., Djulius, H., Nurdiansyah, Y., Saptono, E., Yuniarti, Y., Suteja, J., … Ahmar, N.
(n.d.). No Title.
Otley, D. (2001). MEMPERLUAS BATAS PENELITIAN MANAJEMEN AKUNTANSI :
MENGEMBANGKAN SISTEM UNTUK KINERJA PENGELOLAAN, 243–261.
Penjajar, S., Ekonomi, F., Katholik, U., & Mandala, W. (n.d.). Pengaruh Budaya Organisasi
Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur, 162–179.
Pt, K., Cilaki, S., & Lima, E. (2018). No Title, 3(2), 93–103.
Pt, P., & Permata, S. (2008). TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN,
7(September), 1–15.
Ramadhani, S. S., Ahman, E., & Senen, S. H. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Kepada Kinerja Pegawai Direktorat Jendral
Pajak, 8(1), 31–39.
Riset, J., & Dan, A. (2014). Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai dengan sistem, 14, 77–97.
Taurisa, C. M., Magister, P., Universitas, M., & Tengah, J. (n.d.). Analisis pengaruh budaya
organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional dalam meningkatkan
38
Taurisa, C. M., Magister, P., Universitas, M., & Tengah, J. (n.d.). Analisis pengaruh budaya
organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional dalam meningkatkan
kinerja karyawan, (1), 1–16.
Thoyib, A. (n.d.). Pendekatan Konsep, (1972), 173–177.
Wahyuni, Y., & Indonesia, U. P. (2016). Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan pt sugih instrumendo abadi di padalarang, 1(2), 59–69.