Anda di halaman 1dari 32

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Oleh:

RISKA ARDILLA
20190083175

PPG Dalam Jabatan Kategori 2


IDENTITAS

Nama Riska Ardilla Jenjang/Kelas: VII

Asal SMPN 5 Tulang Bawang Barat Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA

Alokasi Waktu 40 Menit Jumlah Siswa 25


Sekolah

Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong

• GOTONG ROYONG
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Berkaitan Jenjang SMP
G

• Gotong Royong
bullying yang marak di kalangan remaja.
Jenjang
Fase SMPLB/SMALB:
Fase D SMP Elemen Mata Pancasila
Pelajaran
Pengembangan kemandirian dalam
merawat diri dan menjaga (Kurikulum 2013)
kesehatan

Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta didik mampu menjelaskan nilai


penting kerja sama dan gotong royong
2. Peserta didik mampu merespon
- lingkungannya untuk kerja sama dan gotong
royong.

Kata Kunci
Kerjasama,bergotong royong
DESKRIPSI UMUM KEGIATAN

Pengaturan siswa Berkelompok 5 orang


metode Diskusi,presentasi, eksplorasi,project
Konsep Kerjasama dan Gotong Royong
Keterampilan Peserta didik mempraktikkan nilai gotong
royong
sikap Menunjukkan perilaku perduli dan
kerjasama
Pertanyaan esensial 1. apakah dengan bergotong royong
dapat berjalan dengan baik?
2. Bagaimana meningkatkan kualitas
diri masing-masing kelompok dalam
kerjasama dan gotong royong?
Alat dan bahan, Alat,Bahan, Sarana dan Prasarana:
perkiraan biaya Alat dan bahan yang harus dipersiapkan guru:
1. Kertas HVS Rp.1000 x 5 Kelompok=Rp 5000
2. K o r a n b e k a s R p . 1 0 0 0 x 5 K e l o m p o k = R p . 5 0 0 0
Kertas origami Rp.1000x 5Kelompok=Rp.5000
Kardus Rp. 1000x 5 Kelompok=Rp.5000
Gunting Rp.5000 x 5 Kelompok=Rp.25.000
Lem Rp.1000x 5 Kelompok=Rp.5000
3. Spidol,pena,lcd,proyektor,laptop
4. Menyiapkan sumber belajar buku paket peserta didik dan
internet
5. Menyiapkan penilaian hasil penilaian sikap
6. Menyiapkan rubrik penilaian Pengetahuan
7. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
8. Menyiapkan Lembar Penilaian proyek kewarganegaraan
9. Menyiapkan rubrik penilaian keterampilan
10. Menyiapkan refleksi/uji pemahaman

Kondisi peserta didik Peserta didik reguler tidak ada yang inklusif

Sarana dan Prasarana Ruang kelas,lab dan internet mendukung untuk proses
pembelajaran disesuaikan dengan kondisi peserta didik
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kerja Sama

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu hidup

berkelompok dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhannya. Karena tujuan yang

sama itulah terjadi kerja sama. Perhatikan sekeliling kalian! Bangunan sekolah, papan

tulis, hingga buku-buku pelajaran. Semua ada karena manusia bekerja sama. Rumah

tempat tinggal masing-masing dari kita juga ada karena kerja sama. Begitu juga pakaian

serta makanan, ada karena kerja sama Tanpa ada kerja sama kehidupan manusia akan

sulit maju dan mungkin manusia juga sudah punah karena kalah oleh makhluk lain yang

lebih kuat. Karena kerja sama maka peradaban manusia ber kembang, dan manusia mam

pu mengelola alam. Baik untuk kepentingan manusia maupun untuk alam semesta. Kerja

sama terjadi karena ada tujuan bersama. Tujuan yang tidak dapat dikerjakan sendiri,

melainkan harus bersama-sama orang lain. Seperti telah dicontohkan sebelum nya saat

bangsa Indonesia membentuk nega ra. Hal itu tidak dapat dila kukan sendiri, melainkan

harus bersama-sama. Untuk membentuk nega ra, beberapa orang harus be kerja sama

lebih dulu. Seperti merumuskan dasar negara lebih dulu. Lalu beberapa orang menyusun

pemerintahan. Begitu juga kerja sama dalam keluarga. Ibu, ayah, dan anakanak dapat

melakukan kerja sama misalnya untuk membuat taman, hingga mendapat hasil bersama yang

dikehendaki.

2. Budaya Gotong Royong Gotong royong

merupakan kegiatan bersama masyarakat di sebuah ling - kungan. Pada umumnya kegiatan

tersebut merupakan kerja isik berupa saling membantu untuk mendirikan rumah, mengerjakan

pekerjaan pertanian di sawah, hingga untuk membangun sarana umum. Bentuk gotong royong

yang paling sering dilakukan adalah kerja bakti antartetangga untuk membersihkan lingkungan

atau membuat sarana dan prasarana umum, seperti jalan lingkungan atau taman bersama. Semua

dilakukan secara sukarela, tanpa ada yang dibayar. Seluruh masyarakat di Indonesia mengenal

budaya gotong royong untuk melakukan pekerjaan berat. Seperti membangun rumah, memanen

sawah, hingga untuk menyiapkan upacara adat yang harus dilakukan suatu keluarga. Biasanya,
keluarga yang dibantu hanya menyediakan makan namun tak perlu membayar orang yang turut

bergotong royong membantunya. Di setiap daerah memiliki sebutan sendiri untuk gotong

royong. Di Jawa ada sebutan Gugur Gunung serta Sambatan. Orang-orang Bali mengenal istilah

Ngayah. Di tanah Batak ada tradisi Marsiadapari, di Minahasa ada Mapalus, dan di masyarakat

Sunda ada tradisi Rereongan. Semua itu adalah bentuk gotong royong yang tentu ada di daerah

kalian masing-masing. Gotong royong juga biasa dilakukan untuk kegiatan sosial seperti

membantu suatu keluarga mengadakan acara pernikahan. Demikian juga untuk mengurus

kematian yang terkadang juga perlu upacara. Pernahkah kalian bersama-sama yang lain

membantu suatu keluarga dalam kegiatan pernikahan atau kematian? Beberapa kegiatan sosial

ekonomi seperti tradisi jimpitan, arisan, bahkan koperasi juga merupakan bentuk gotong royong.

Dengan jimpitan, warga mengumpulkan beras buat membantu tetangga yang kekurangan.

Melalui arisan, warga bergotong gotong royong menabung. Koperasi menjadi sarana bergotong

royong yang dapat mencakup banyak kegiatan ekonomi.

B. Nilai Penting Kerja Sama dan Gotong Royong

Seperti telah disebutkan sebelumnya, kerja sama adalah kegiatan beberapa orang untuk mencapai

tujuan bersama. Sedangkan gotong royong merupakan kerja bersama-sama banyak orang di suatu

masyarakat. Sekarang saatnya kalian mengenal apa nilai penting dari kerja sama dan gotong

royong tersebut. Terdapat sejumlah nilai penting kerja sama dan gotong royong. Di antaranya

adalah saling memahami, saling menghargai, saling membantu, saling mengatasi kekurangan,

hingga menguatkan kebersamaan. Kelimanya dapat digambarkan sebagai berikut:


1. Saling Memahami

Hal mendasar yang perlu dalam bermasyarakat adalah memahami. Tidak sekadar memahami

diri sendiri, namun juga memahami orang lain. Seperti memahami setiap anggota keluarga, setiap

teman dan orang-orang di sekolah, memahami para tetangga, dan memahami masyarakat luas.

Kerja sama dan gotong royong akan mendorong untuk lebih memahami sesama. Tidak akan

berjalan baik kerja sama serta gotong royong jika tak memahami satu sama lain. Dengan kerja

sama dan gotong royong membuat setiap orang lebih memahami teman beraktivitasnya.

2. Saling Menghargai

Tak cukup dengan memahami, antaranggota kelompok atau masyarakat juga perlu saling

menghargai. Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Semuanya harus

dihargai agar terbangun kehidupan bermasyarakat yang damai. Kerja sama dan gotong royong

juga mendorong antaranggota masyarakat saling menghargai. Di balik kekurangan masing-

masing, setiap orang ternyata selalu memiliki kelebihan. Kerja sama dan gotong royong

mengharuskan setiap orang lebih menghargai rekannya berkegiatan 3. Saling Membantu Saling

membantu menjadi ciri dari kerja sama dan gotong royong. Seperti dalam kehidupan masyarakat

kelompok Subak. Mereka membuat peng aturan air agar semua petani terbantu. Begitu juga

dalam budaya Marsiadapari di Batak. Saat ini warga membantu mengolah lahan seorang petani,

esoknya petani yang dibantu ganti membantu petani lainnya, dan seterusnya. Saling bantu

dilakukan secara bergiliran sehingga semua petani dapat terbantu.

3. Saling Mengatasi Kekurangan

Ini juga merupakan nilai penting kerja sama dan gotong royong. Seperti di dalam nomor ganda

permainan bulu tangkis. Yang bertubuh pendek umumnya di depan, sedangkan yang tinggi di

belakang. Yang depan menghadang shuttlecock di depan net, yang tinggi melancarkan smash

dari belakang. Saling mengatasi kekurangan juga digambarkan dalam kerjasama seorang

tunanetra dan seorang yang lumpuh. Yang tunanetra dapat menggendong yang lumpuh atau

mendorongnya di kursi roda. Sedangkan yang lumpuh dapat memberi petunjuk jalan dengan

memberi aba-aba 5. Menguatkan Kebersamaan Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Itu

ungkapan lama yang perlu diperhatikan dalam bermasyarakat. Tidak ada pihak yang boleh lebih

diuntungkan atau lebih dirugikan dalam kehidupan bermasyarakat.


Kerja sama dan gotong royong membiasakan untuk memiliki jiwa tersebut. Semakin sering kerja

sama dan gotong royong akan semakin menguatkan rasa kebersamaan antarwarga. Sikap egois

dan mementingkan diri sendiri akan terkikis melalui kerja sama dan gotong royong. Dengan kerja

sama dan gotong royong, semua akan mendapat manfaat dari menguatnya kebersamaan.
Urutan Kegiatan Belajar
NO Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan 5 menit


secara fisik dan psikis
peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran
dengan melakukan doa,
mengecek kehadiran,
kebersihan, dan kerapihan
kelas, kesiapan buku tulis,
dan sumber belajar.
2. Peserta didik melakukan
ice breaking untuk
termotivasi dalam belajar
3. Guru melakukan apersepsi
melalui Tanya jawab atau
problem solving mengenai
materi pancasila
4. Guru Menjelaskan capaian
Pembelajaran
5. Guru membimbing siswa
melalui Tanya jawab
tentang manfaat proses
pembelajaran
6. Guru menjelaskan materi
ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan siswa
7. Guru menjelaskan materi
ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan siswa.

2. Kegiatan inti Sintak model project based learning

Penentuan pertanyaan 1. Guru membagi kelompok peserta 5


mendasar(Start With the essential didik dalam menjadi beberapa
Question) kelompok beranggotakan 5 orang
2. Guru meminta kelompok untuk
membuat pertanyaan berkenaan
dengan gotong royong
3. Pembelajaran dimulai dengan
pertanyaan esensial

Problem 1. Guru dapat membimbing peserta 5


statement(Pertanyaan/identifikasi didik merumuskan beberapa
masalah) pertanyaan dalam meningkatkan
semangat gotong royong
2. Guru meminta peserta didik
secara kelompok untuk mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui
dan mendorong peserta didik
untuk menggali rasa ingin tahu
dengan pertanyaan

Data Collection(Pengumpulan 1. Guru membimbing peserta 20 menit


data) didik untuk mencari
informasi dan mendiskusikan
pertanyaan yang disusun
untuk dijadikan bahan
proyek
2. Guru menunjukkan hasil
proyek yang pernah
dilakukan sebelumnya agar
peserta didik mendapatkan
gambaran
3. Guru membimbing peserta
didik dan memfasilitasi
4. Proyek dapat berupa untuk
Membuat tabungan dari
kardus

3. Penutup 1. Guru membimbing siswa 5 menit


menyimpulkan materi
pembelajaran melalui tanya jawab
secara klasikal.
2. Guru melakukan refleksi dengan
siswa atas manfaat proses
pembelajaran yang telah
dilakukan dan menentukan
tindakan yang akan dilakukan
berkaitan dengan kerjasama dan
gotong royong berikut :
a. Apa manfaat dari proses
pembelajaran yang telah
dilakukan dan
menentukan tindakan
yang dilakukan dengan
proyek ?
b. Apa sikap yang kalian
peroleh dari proses
pembelajaran yang telah
dilakukan ?
c. Apa manfaat yang
diperoleh melalui proses
pembelajaran yang telah
dilakukan ?
d. Apa rencana tindak lanjut
yang akan kalian lakukan
?
e. Sikap apa yang perlu
dilakukan selanjutnya ?
3. Guru menjelaskan rencana
kegiatan pertemuan berikutnya
akan mempelajari revolusi mental
4. Pembelajaran diakhiri dengan doa
dan salam
Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk:

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa.

Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh siswa.

Nama Siswa : ...................................

Kelas : .………………………...........
Periode Pengamatan : .………………………...........
Materi Pokok : .………………………...........
Pengamatan Sikap
Kelas :
Hari, Tanggal :
Pertemuan Ke- :
Materi Pokok :

No. Nama Aspek Penilaian


Siswa
Mensyukuri Menghargai Peduli Tanggung Kerjasama
Jawab

1.

2.

10

11

12

13

14

15

16

17
18

19

20

21

22

23

24

25

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :

• Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
• Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
• Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
• Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 × 100


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
3. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan pada pertemuan pertama dengan mengobservasi jawaban dan
diskusi yang berkembang dari diskusi dan tanya jawab yang dilakukan oleh guru. Penilaian dilakukan dengan
tes tertulis pilihan ganda. Dengan skor 1-4. Nilai maksimal 75-100.

A. Instrumen Observasi Pengetahuan

Kelas : .......................
Semester : .......................
Pengetahuan yang dinilai :

Jawaban Siswa

Menjawab Mendefinisikan Mendefinisi Mendefinisikan


kan dan dan Penjelasan
Saja Logis
Nama Sedikit
No. Siswa Uraian

1 2 3 4

1.

2.

3.

4 ...

7
8

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20
21

22

23

24

25

Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati diskusidan pemikiran logis
yang berkembang dalam diskusi. Penskoran aktivitas diberi skorrentang 1-4, dan nilai maksimal 100.
Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut.
• Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
• Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
• Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
• Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 × 100


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Asesmen Pengetahuan

Nama :
Kelas :
Mata pelajaran :

Jawablah Pertanyaan dengan tepat!


1. Masyarakat bekerja sama saling membantu untuk mencapai suatu tujuan tertentu demi
kepentingan bersama disebut ....
A. Gotong Royong
B. Kerja Bakti
C. Tolong Menolong
D. Kerja Sama
2. Salah satu alasan mengapa gotong royong dianggap sebagai ciri khas bangsa Indonesia
adalah....
A. Masyarakat Indonesia terbiasa sendiri
B. Masyarakat Indonesia tidak memandang perbedaan, baik suku bangsa, budaya, maupun
agama dalam menyelesaikan masalah secara bersama
C. Masyarakat Indonesia terbiasa bermusyawarah
D. Masyarakat Indonesia mementongkan kepentingan golongan
3. Sikap yang dapat menumbuhkan persatuan dan kesatuan bangsa, ditunjukkan pada....
A. kerja bakti, perkelahian dan gotong royong
B. piket kelas, membantu teman yang kesulitan, dan melanggar tata tertib yang ada
C. saling menghormati, gotong royong dan menjenguk teman yang sakit
D. ronda, kerja bakti, menghasut orang lain
4. Pernyataan di bawah ini yang bukan bentuk tanggung jawab sebagai warga di lingkungan
sekitar yaitu ....
A. melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar
B. melaksanakan gotong royong dengan keterpaksaan
C. menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan sekitar
D. melaksanakan ronda tiap malam untuk menjaga keamanan lingkungan
5. Landasan semangat membangun bangsa yaitu menjadikan gotong royong untuk ....
A. pekerjaan semakin berat
B. memupuk sikap egois
C. perpecahan antar suku
D. kemajuan bersama
Kunci Jawaban:
1.A
2.B
3.C
4.B
5.D
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

KELOMPOK :

KELAS :

Anggota Kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

PETUNJUK:

1. Buatlah tabungan dengan berbagai bentuk rumah dll


dengan memanfaatkan bahan yang ada seperti koran
bekas,kardus atau kertas skreatif kelompok

Contoh;
Lembar Penilaian Penyajian dan Laporan Hasil Telaah Proyek Kewarganegaraan
Nama/Kelompok :

Kelas/semester :

Materi Pokok :

NO ASPEK SKOR
KETERAMPILAN
1 2 3 4

A PENYAJIAN

1. Menanya/menjawab

2. Argumentasi

3. Bahan tayang
sistematis
kreatif,menarik

4. Isi laporan

Jumlah Skor

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 × 100


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Pedoman Penskoran (rubrik)

No Aspek Penskoran

Penyajian

1. Menanya/menjawab Skor 4, apabila selalu menjawab/menanya

Skor 3,apabila sering menjawab/menanya

Skor 2,apabila kadang-kadang menjawab/menanya

Skor 1,apabila tidak pernah menjawab/menanya

2. Argumentasi Skor 4, apabila materi jawaban benar, rasional dan jelas

Skor 3, apabila materi jawaban benar, rasional dan tidak


jelas

Skor 2, apabila materi jawaban benar, tidak rasional dan


tidak jelas

Skor 1,apabila materi/jawaban tidak benar,tidak rasional,


dan tidak jelas

3. Bahan tayang Skor 4, apabila sistematis,kreatif dan menarik

Skor 3, apabila sistematis,kreatif dan tidak menarik

Skor 2, apabila sistematis, tidak kreatif,tidak menarik

Skor 1,apabila tidak sistematis, tidak kreatif, tidak menarik

4. Isi laporan Skor 4, apabila isi laporan benar,rasional dan lengkap

Skor 3, apabila isi laporan benar,rasional dan sistematika


tidak lengkap

Skor 2, apabila isi laporan benar, tidak rasional dan


sistematika tidak lengkap

Skor 1,apabila isi laporan tidak benar, tidak rasional dan


sistematika tidak lengkap
Lembar Penilaian Proyek Kewarganegaraan
Nama/Kelompok :

Kelas/semester :

Materi Pokok :

SKOR

NO ASPEK DINILAI 1 2 3 4

1. Kesesuaian
tema

2. Kreativitas

3. Kerapihan

4. Ketepatan
Mengumpulkan
Karya

5. Kemampuan
menjelaskan
cara membuat
tabungan

Jumlah skor

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 × 100


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Pedoman Penskoran (rubrik)

No Aspek Penskoran

1. Kesesuaian tema Skor 4, apabila tabungan sesuai dengan tema

Skor 3,apabila tabungan cukup sesuai dengan tema

Skor 2,apabila tabungan kurang sesuai dengan tema

Skor 1,apabila tabungan tidak sesuai dengan tema

2. Kreativitas Skor 4, apabila dapat membuat tabungan sesuai langkah-


langkah dengan kelompok/mandiri

Skor 3, apabila apabila dapat membuat tabungan sesuai


langkah-langkah dengan sedikit bimbingan

Skor 2, apabila apabila apabila dapat membuat tabungan


sesuai langkah-langkah dengan banyak bimbingan

Skor 1,apabila tidak dapat membuat tabungan sesuai


langkah-langkah

3. Kerapihan Skor 4, apabila tempat tabungan dari kardus dihiasi kertas


origami/koran dengan menarik bentuk sesuai dengan
ukuran yang tepat

Skor 3, apabila membuat tempat tabungan dari kardus


dihiasi kertas origami/koran dengan menarik bentuk dan
ukuran kurang sesuai

Skor 2, apabila membuat tempat tabungan dari kardus


dihiasi kertas origami/koran dengan kurang menarik
,bentuk sesuai dan ukuran tepat

Skor 1,apabila apabila membuat tempat tabungan dari


kardus dihiasi kertas origami/koran dengan tidak menarik
,bentuk tidak sesuai dan ukuran tidak tepat

4. Ketepatan Mengumpulkan Skor 4, apabila isi


produk
Skor 3, apabila isi laporan benar,rasional dan sistematika
tidak lengkap

Skor 2, apabila isi laporan benar, tidak rasional dan


sistematika tidak lengkap

Skor 1,apabila isi laporan tidak benar, tidak rasional dan


sistematika tidak lengkap

5. Kemampuan menjelaskan Skor 4,apabila menjelaskan langkah-langkah membuat


cara membuat tabungan tempat tabungan dari kardus dihiasi kertas origami/koran
melalui presentasi dengan lengkap dan tepat
Skor 3, apabila menjelaskan langkah-langkah membuat
tempat tabungan dari kardus dihiasi kertas origami/koran
dengan lengkap dan kurang tepat

Skor 2, apabila menjelaskan langkah-langkah membuat


tempat tabungan dari kardus dihiasi kertas origami/koran
kurang lengkap dan kurang tepat

Skor 1, apabila menjelaskan langkah-langkah membuat


tempat tabungan dari kardus dihiasi kertas origami/koran
tidak lengkap dan tidak tepat
1. Penilaian Kompetensi Keterampilan

No. Nama Kemampuan Kemampuan Memberi Mengapresiasi


Siswa Bertanya Menjawab/ Masukan/
Berargumentasi Saran

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.
15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2
Pedoman Penskoran (Rubrik)

No. Aspek Penskoran

Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.


Bertanya
Skor 3 apabila sering bertanya.
1
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya

Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.


Menjawab/
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.
Argumentasi
2 Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak
jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan
tidak jelas.

Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.


Memberi
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
3 Masukan
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.

Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.


Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
4
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Uji Pemahaman
a. Uji pemahaman bertujuan untuk mengetahui materi yang dengan mudah dapat
dipahami, dan yang sulit dipahami. dilakukan penilaian diri atas pemahaman
terhadap materi tersebut dengan memberikan tanda ceklist pada kolom sangat
paham, paham sebagian, dan belum paham.
b. Apabila pemahaman siswa pada kategori sangat paham, diberikan materi
pengayaan.
c. Apabila pemahaman siswa berada pada kategori paham sebagian dan belum paham
diberikan pembelajaran ulang, agar dapat cepat memahami materi pelajaran yang
sebelumnya kurang atau belum dipahami.

No. Submateri Pokok Sangat Paham Belum Paham


Paham Sebagian

1. -Pengertian gotong royong


-nilai penting kerjasama dan gotong
royong

2. contoh kegiatan sehari-hari dari nilai


penting kerja sama dan gotong royong

Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai
materi dan secara pribadi sudah mampu memahami materi Kerjasama dan gotong
royong -Memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk
laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.

-Siswa membantu siswa lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
Gotong royong pasca bencana | Part 1 (Chintya Tengens)
https://www.youtube.com/watch?v=VwbeiYUbpwI

Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami materi kerjasama dan gotong royong

Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila siswa


yang sudah tuntas di bawah 75%.

Apabila siswa yang sudah tuntas lebih dari 75%, maka kegiatan remedial dapat
dilakukan dengan :

(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi siswa yang belum tuntas

(2) Memberikan penugasan kepada siswa yang belum tuntas


(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. materi yang diulang atau dites
kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belum
dikuasai oleh siswa. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam
bentuk pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan
orang tua.

,
DAFTAR PUSTAKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2021 Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII Penulis: Zaim Uchrowi,
Ruslinawati

Kementrian dan kebudayaan.Indonesia.2017.MODEL SILABUS MATA


PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH .Jakarta

pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan SMP kelas VII, Kementrian pendidikan


,riset,dan teknologi republik Indonesia.2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Untuk SMP Kelas VII.2021

PLATFROM MERDEKA MENGAJAR.2021

Anda mungkin juga menyukai