Anda di halaman 1dari 8

1 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 1-8

HUBUNGAN ANTARA PRASANGKA SOSIAL DAN INTENSI


MELAKUKAN DISKRIMINASI MAHASISWA ETNIS JAWA
TERHADAP MAHASISWA YANG BERASAL DARI NUSA
TENGGARA TIMUR
Femita Adelina
Prodi Psikologi, Fakultas Pendidikan Psikologi, Universitas Negeri Malang
e-mail: femita.adelina26@gmail.com
Fattah Hanurawan
Prodi Psikologi, Fakultas Pendidikan Psikologi, Universitas Negeri Malang
Indah Yasminum Suhanti
Prodi Psikologi, Fakultas Pendidikan Psikologi, Universitas Negeri Malang

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara prasangka sosial dan intensi
melakukan diskriminasi mahasiswa etnis Jawa terhadap mahasiswa yang berasal dari Nusa
Tenggara Timur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan korelasional.
Sampel penelitian dipilih dengan purposive sampling. Berdasarkan analisis deskriptif
diketahui bahwa prasangka sosial dan intensi melakukan diskriminasi berada dalam kate-
gori sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
antara prasangka sosial dan intensi melakukan diskriminasi mahasiswa etnis Jawa terhadap
mahasiswa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Kata Kunci: prasangka sosial, intensi diskriminasi, mahasiswa Jawa.

Etnis Jawa merupakan etnis terbesar di siswa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Indonesia dengan jumlah 95,2 juta (40,2%) dari Sepanjang tahun 2014 hingga 2016 setidaknya
seluruh penduduk Indonesia (Na’im dan Syapu- telah terjadi empat kali kasus tawuran yang
tra, 2010). Jumlah etnis Jawa yang sangat besar melibatkan mahasiswa asal Nusa Tenggara
tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Timur.
Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah Konflik antar warga Malang dan
etnis Jawa terbesar kedua. Etnis Jawa tersebar di mahasiswa Nusa Tenggara Timur dikarenakan
seluruh wilayah kota dan kabupaten di Jawa adanya diskriminasi yang dirasakan oleh
Timur. Kota Malang merupakan salah satu kota mahasiswa Nusa Tenggara Timur. Salah satu
di Jawa Timur yang mayoritas dihuni oleh etnis contoh bentuk diskrimasi adalah Banyak kos di
Jawa. Kota Malang yang hanya menerima mahasiswa
Sebagai kota pendidikan, Kota Malang muslim, sementara mayoritas mahasiswa asal
tidak hanya dihuni oleh etnis Jawa saja, namun Nusa Tenggara Timur merupakan non muslim.
juga etnis-etnis lain di Indonesia salah satunya Bentuk diskriminasi lainnya adalah harga kos
adalah etnis yang berasal dari Nusa Tenggara yang dipatok jauh lebih tinggi dari harga nor-
Timur. Mayoritas dari mereka merupakan ma- mal. Dalam mengurangi potensi konflik terse-
hasiswa dari perguruan tinggi yang tersebar di but, mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur di
Kota Malang baik negeri maupun swasta. Se- Kota Malang menemui Wakil Walikota Malang
bagai kota yang menjadi tujuan mahasiswa dari untuk melakukan dialog terkait permasalahan
berbagai daerah di Indonesia, sangat mungkin tersebut (Terasntt.com, 2016). Hasil wawancara
munculnya prasangka sosial di Kota Malang. yang dilakukan peneliti terhadap dua orang
Akhir-akhir ini sering terjadi konflik antar etnis mahasiswa yang berasal dari universitas negeri
di Kota Malang, di mana dari semua konflik dan swasta di Kota Malang juga menujukkan
antar etnis yang terjadi selalu melibatkan maha- bahwa terdapat prasangka dan intensi
Femita Adelia, Hubungan Antara Prasangka Sosial dan Intensi Melakukan Diskriminasi Mahasiswa… 2

melakukan diskriminasi terhadap mahasiswa utama penyebab timbulnya prasangka sosial


yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. (Baron dan Byrne dalam Hanurawan, 2010).
Diskriminasi merupakan sebuah perilaku Keempat faktor tersebut yaitu konflik antar
negatif, sementara prasangka sosial merupakan kelompok secara langsung, pengalaman belajar
sikap negatif. Sikap menentukan terjadinya di masa awal, kategori sosial, dan beberapa
perilaku melalui variabel perantara yang disebut aspek dalam kognisi sosial. Prasangka sosial
niat untuk melaksanakan perilaku (Hanurawan, dapat timbul karena adanya kompetisi dalam
2010). Dari pernyataan itu terlihat bahwa se- mendapatkan kekuasaan atau sumber daya. Hal
bagai sebuah sikap, prasangka sosial dapat men- ini dijelaskan dalam teori konflik kelompok
imbulkan perilaku diskriminasi karena terdapat realistik (realistic group conflict theory). Teori
intensi (niat) melakukan diskriminasi. Ber- ini menyatakan bahwa prasangka muncul kare-
dasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk me- na terdapat kelompok-kelompok yang saling
ngungkap apakah ada hubungan antara prasang- memperebutkan kekuasaan atau sumber daya
ka sosial dan intensi melakukan diskriminasi yang jumlahnya terbatas. Faktor kedua yang
mahasiswa etnis Jawa terhadap mahasiswa yang dapat menyebabkan prasangka adalah pengala-
berasal dari Nusa Tenggara Timur. man belajar pada masa awal perkembangan.
Seseorang dapat berprasangka karena ling-
PRASANGKA SOSIAL kungan atau kelompoknya telah mempersiap-
Menurut Ahmadi (2007) prasangka so- kannya untuk berprasangka. Hal ini dijelaskan
sial adalah suatu sikap negatif yang diperlihat- dalam teori belajar sosial. Menurut teori ini,
kan oleh individu atau kelompok terhadap indi- prasangka sosial merupakan sesuatu yang di-
vidu lain atau kelompok lain. Prasangka sosial pelajari sama halnya belajar nilai-nilai sosial
merupakan evaluasi negatif atas suatu kelompok yang lain. Faktor ketiga adalah adanya kategori
atau seseorang berdasarkan pada keanggotaan sosial. Seseorang akan cenderung menyeder-
orang itu dalam suatu kelompok (Taylor dkk., hanakan lingkungannya dengan membuat kate-
2012). Bentuk prasangka sosial dikelompokkan gori, yaitu dengan cara mengklasifikasikan
menjadi dua yaitu prasangka terang-terangan objek atau manusia ke dalam kelompok-
dan prasangka halus. Prasangka terang-terangan kelompok. Hal ini dijelaskan dalam teori kate-
dikenal sebagai prasangka gaya lama, sementara gorisasi sosial. Teori kategorisasi sosial
prasangka halus dikenal sebagai prasangka mo- mengemukakan bahwa individu membagi dunia
dern. Pettigrew dan Meertens (Brown, 2005) sosialnya menjadi dua kategori ekstrim yang
mengemukakan tentang pemilahan serupa ben- saling terpisah. Selanjutnya faktor terakhir yang
tuk dikotomi prasangka modern dan gaya lama dapat menyebabkan timbulnya prasangka adalah
ini. Mereka menyebutnya sebagai prasangka faktor kognisi sosial. Prasangka juga dapat
yang “subtle” (tidak terang-terangan/ halus/ berkembang dari bagaimana cara individu ber-
tersembunyi) dan yang “blatant” (terang- fikir mengenai individu lain. Gejala kognisi
terangan). Terdapat perbedaan komponen yang sosial yang berkontribusi bagi timbulnya
menyusun subtle prejudice and blatant prasangka adalah korelasi ilusif, yaitu adanya
prejudice (De Caroli dkk., 2012). Subtle keseragaman dari kelompok luar (kelompok
prejudice disusun oleh tiga komponen yaitu lain). Hal tersebut dikenal dengan istilah efek
pertahanan nilai tradisional (the defence of homogenitas kelompok luar (outgroup homoge-
traditional value), melebih-lebihkan perbedaan neity effect).
budaya (the exaggeration of cultural
differences), dan penolakan emosi-emosi positif INTENSI MELAKUKAN DISKRIMINASI
(the denial of positive emotions). Sementara Menurut Chaplin (2006), intensi (inten-
blatant prejudice disusun oleh dua komponen tion) didefinisikan sebagai cara untuk mencapai
yaitu ancaman dan penolakan terhadap out- suatu tujuan, ciri-ciri yang dapat dibedakan dari
group (the threat and rejection of outgroup) dan proses-proses psikologis, yang mencakup refer-
anti-intimasi (the anty-intimacy). ensi atau kaitannya dengan suatu objek. Se-
Prasangka sosial dapat timbul karena dangkan menurut Ajzen (1988), intensi diasum-
terdapat faktor-faktor tertentu. Ada empat faktor sikan sebagai faktor motivasional yang
3 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 1-8

mempengaruhi perilaku, yang mengindikasikan sebuah perilaku negatif terhadap individu kare-
seberapa kuat keinginan seseorang untuk men- na individu itu adalah anggota dari kelompok
coba atau seberapa banyak usaha yang di- tertentu. Sarwono dan Eko (2009) menjelaskan
rencanakan untuk menampilkan perilaku. Ajzen diskriminasi sebagai perilaku negatif terhadap
dan Fishbein (dalam Hagger & Nikos, 2005) orang lain yang menjadi target prasangka. Dis-
memiliki hipotesis bahwa intensi kriminasi merupakan tingkah laku di mana
mengindikasikan derajat pe-rencanaan individu atau kelompok memperlakukan orang
seseorang terhadap perilaku mendatang dan secara berbeda karena keanggotaan orang itu.
menggambarkan sebe-rapa keras seseorang Diskriminasi dapat beraneka ragam bentuknya,
berkehendak untuk mencoba serta seberapa seperti perilaku mengabaikan, menggunakan
besar usaha yang dikeluarkan untuk melakukan bahasa yang tidak dipahami kelompok tertentu
suatu perilaku. Dengan kata lain, sebuah intensi saat berkomunikasi, berbuat kasar, berbuat tidak
menggambarkan derajat peren-canaan seseorang adil, menjelek-jelekkan, mengancam, dan
untuk melakukan sebuah perilaku dan seberapa menyakiti. Jika prasangka sosial merupakan
besar usaha untuk mencoba melakukannya. Dari komponen afektif dari antagonisme etnis, maka
pengertian tersebut dapat di-simpulkan bahwa diskriminasi merupakan komponen behavioral
intensi merupakan probabilitas seseorang untuk dari antagonisme etnis. Dari konsep intensi dan
melakukan sebuah perilaku tertentu. diskriminasi di atas, peneliti menyimpulkan
Teerdapat dua teori intensi, yaitu Theory bahwa intensi melakukan diskriminasi adalah
of Reasoned Action dan Theory of Planned probabilitas seseorang untuk melakukan per-
Behavior. Menurut Theory of Reasoned Action, ilaku negatif terhadap individu atau kelompok
tingkah laku ditampilkan dengan alasan tertentu, lain.
de-ngan mempertimbangkan akibat dari tingkah
laku tersebut, hasil akhir yang i-ngin dicapai, METODE
dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Dasar theory of reasoned action ini adalah kuantitatif. Rancangan penelitian yang
adanya anggapan bahwa manusia selalu bertin- digunakan adalah deskriptif dan korelasional.
dak dengan cara yang masuk akal. Berdasarkan Rancangan penelitian ini digunakan untuk
teori ini, intensi ditentukan oleh dua faktor uta- mendeskripsikan dan mengungkap hubungan
ma, yaitu faktor yang berasal dari kepribadian antara suatu variabel dengan variabel lainnya.
orang yang bersangkutan dan faktor yang be- Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
rasal dari pengaruh-pengaruh lingkungan so- variabel independen (X) dan variabel dependen
sialnya. Theory of planned behavior berasumsi (Y). Variabel independen dalam penelitian ini
bahwa individu melakukan aljabar kognitif, adalah prasangka sosial, sedangkan variabel
menimbang kekuatan dan nilai keyakinan yang dependennya adalah intensi melakukan dis-
dimiliki yang pada akhirnya mempengaruhi niat kriminasi. Adapun populasi penelitian ini adalah
untuk bertindak (Mercer dan Debbie, 2012). mahasiswa etnis Jawa di universitas negeri dan
Ada tiga aspek yang mempengaruhi intensi swasta di Kota Malang. Teknik pengambilan
seseorang yaitu faktor sikap terhadap perilaku sampel yang digunakan adalah purposive sam-
(attitude toward behavior), norma subjektif pling. Sampel penelitian diambil di dua univer-
(subjective norm), dan persepsi atas kontrol sitas di Kota Malang yaitu Universitas Negeri
perilaku (perceived behavioral control). Malang dan Universitas Tribhuwana Tung-
Diskriminasi adalah perilaku negatif gadewi.
yang ditujukan kepada orang lain. Menurut Instrumen yang digunakan ada dua yaitu
Myers (2012), diskriminasi adalah perilaku pengembangan subtle and blatant prejudice
yang tidak pada tempatnya kepada satu ke- scales yang dirancang oleh Pettigrew dan
lompok dan anggota kelompoknya. Perilaku Meertens dan skala intensi melakukan diskrimi-
diskriminasi terkadang bersumber dari sikap nasi yang disusun oleh peneliti. Subtle and bla-
yang penuh prasangka. Sementara Taylor dkk. tant prejudice scales tersusun atas 33 butir
(2012), mendeskripsikan diskriminasi sebagai aitem dan skala intensi melakukan diskriminasi
tersusun atas 48 butir aitem. Teknik analisis
Femita Adelia, Hubungan Antara Prasangka Sosial dan Intensi Melakukan Diskriminasi Mahasiswa… 4

yang digunakan untuk menguji hipotesis kelompok lain, serta etnisnya dengan etnis lain.
mengenai hubungan antara prasangka sosial dan Pada umumnya orang akan membagi dunianya
intensi melakukan diskriminasi mahasiswa etnis menjadi dua kategori yang berbeda, yaitu kate-
Jawa terhadap mahasiswa yang berasal dari gori “kita” dan “mereka” (Hanurawan, 2010).
Nusa Tenggara Timur yaitu teknik korelasi Kategori ini bisa berdasarkan berbagai hal,
pearson product moment de-ngan nilai p < 0,05. seperti tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan,
warna kulit, garis keturuan, etnis, dan lainnya.
HASIL Mahasiswa etnis Jawa akan melihat mahasiswa
Analisis deskriptif prasangka sosial lain yang memiliki latar belakang etnis yang
menunjukkan bahwa tingkat prasangka sosial sama sebagai in-group.
mahasiswa etnis Jawa terhadap mahasiswa yang Mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur
berasal dari Nusa Tenggara Timur yang berada memiliki latar belakang etnis yang berbeda
pada kategori rendah sebanyak 6 orang (17,1%), dengan mereka dikelompokkan sebagai out-
sedang 23 orang (65,7%), dan tinggi 6 orang group atau kelompok luar. Dari perbedaan ini
(17,1%). Jadi prasangka sosial mahasiswa etnis akan muncul efek melebih-lebihkan perbedaan
Jawa terhadap mahasiswa yang berasal dari antar kelompok, salah satu contohnya yaitu
Nusa Tenggara Timur sebagian besar termasuk bagaimana mahasiswa etnis Jawa melebih-
dalam kategori sedang. Sementara analisis lebihkan perbedaan budaya yang dimilikinya
deskriptif intensi melakukan diskriminasi dengan budaya mahasiswa yang berasal dari
menunjukkan bahwa tingkat intensi melakukan Nusa Tenggara Timur. Mahasiswa etnis Jawa
diskriminasi mahasiswa etnis Jawa terhadap juga lebih mungkin memberikan penilaian yang
mahasiswa yang berasal dari mahasiswa Nusa lebih buruk kepada mahasiswa asal Nusa
Tenggara Timur yang berada pada kategori Tenggara Timur sebagai out-group. Hal tersebut
rendah sebanyak 6 orang (17,1%), sedang 25 sesuai dengan pendapat dari Taylor dkk. (2012)
orang (71,4%), dan tinggi 4 orang (11,4%). Jadi bahwa orang cenderung mengevaluasi atribut-
intensi melakukan diskriminasi mahasiswa etnis atribut out-group lebih negatif daripada atribut
Jawa terhadap mahasiswa yang berasal dari in-group.
Nusa Tenggara Timur sebagian besar termasuk Namun, tingkat prasangka sosial maha-
dalam kategori sedang. siswa etnis Jawa terhadap mahasiswa yang
Dari uji korelasi prasangka sosial dan in- berasal dari Nusa Tenggara Timur masih berada
tensi melakukan diskriminasi diperoleh pada kategori sedang. Hal ini dapat disebabkan
koefisien korelasi sebesar 0,636 dengan taraf oleh adanya beberapa hal. Yang pertama adalah
signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05). Hal ini adanya kontak langsung antara mahasiswa etnis
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif Jawa dengan mahasiswa yang berasal dari Nusa
dan signifikan antara prasangka sosial dan in- Tenggara Timur. Intensitas kontak kedua ke-
tensi melakukan diskriminasi mahasiswa etnis lompok tersebut terjadi setiap hari dalam
Jawa terhadap mahasiswa yang berasal dari berbagai kegiatan di perguruan tinggi, seperti
Nusa Tenggara Timur. kegiatan perkuliahan, organisasi kampus, dan
kegiatan-kegiatan lainnya. Intensitas kontak
PEMBAHASAN yang tinggi antar kedua kelompok tersebut san-
gat mungkin meningkatkan pemahaman yang
Prasangka Sosial lebih mendalam mengenai kesamaan diantara
Prasangka sosial dari 35 orang maha- mereka yang selama ini mungkin tidak pernah
siswa etnis Jawa terhadap mahasiswa yang mereka sadari. Dengan menyadari bahwa
berasal dari Nusa Tenggara sebagian besar ter- sebenarnya terdapat kesamaan diantara mereka
masuk dalam kategori sedang. Munculnya bukan tidak mungkin akan menimbulkan daya
prasangka sosial mahasiswa etnis Jawa terhadap tarik pada kedua kelompok itu.
mahasiswa yang berasal dari Nusa Tenggara Intensitas kontak secara langsung yang
Timur dapat timbul karena adanya kategorisasi. tinggi dari kedua kelompok itu juga akan me-
Dengan kategorisasi seseorang membedakan nyebabkan berkurangnya ilusi keseragaman out
dirinya dengan orang lain, kelompoknya dengan
5 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 1-8

group (illusion of out group homogeneity). kerja sama antar kelompok, dan dukungan dari
Mahasiswa etnis Jawa akan menyadari bahwa yang berwenang.
sebenarnya mahasiswa yang berasal dari Nusa Kondisi pertama yang harus ada dalam
Tenggara Timur itu tidaklah homogen seperti membentuk kontak antar kelompok adalah sta-
yang mereka anggap sebelumnya. Mereka tus kelompok yang setara. Mahasiswa etnis
menyadari bahwa mahasiswa asal Nusa Tengga- Jawa dan mahasiswa yang berasal dari Nusa
ra Timur juga berbeda-beda (heterogen) seperti Tenggara Timur memperoleh perlakuan yang
mahasiswa-mahasiswa asal daerah lainnya. sama di universitas tempat mereka belajar. Po-
Dengan demikian, mereka akan melihat seorang sisi mereka setara sebagai mahasiswa, selain itu
mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur sebagai perlakuan yang diberikan oleh dosen tentunya
individu yang memiliki karakteristik yang unik juga tidak berbeda. Kondisi kedua adalah pen-
dan berbeda dengan mahasiswa asal Nusa capaian atau tujuan yang sama. Mahasiswa etnis
Tenggara Timur yang lain. Sehingga jika di Jawa dan mahasiswa yang berasal dari Nusa
kemudian hari terdapat permasalahan (misal Tengara Timur memiliki tujuan yang sama yaitu
keributan) yang dilakukan oleh seorang maha- sama-sama menuntut ilmu di universitas tempat
siswa asal Nusa Tenggara Timur, maka maha- mereka belajar. Kondisi yang ketiga adalah
siswa etnis Jawa dapat melihatnya sebagai adanya kerja sama antar kelompok. Berbagai
kesalahan individu tersebut dan bukan karena kegiatan di universitas tentu menuntut kedua
semua mahasiswa Nusa Tenggara Timur suka kelompok tersebut untuk saling bekerjasama,
melakukan keributan. Jadi kontak antar ke- salah satunya adalah pembentukan kelompok
lompok dapat membuat seseorang tidak dalam kegiatan perkuliahan di kelas. Anggota
menyamaratakan semua individu dalam out- kelompok yang dibentuk bisa jadi terdiri dari
group. mahasiswa etnis Jawa dan mahasiswa asal Nusa
Hal tersebut sesuai dengan teori hipotesis Tenggara Timur yang kemudian saling beker-
kontak antar kelompok. Hipotesis kontak antar jasama untuk menyelesaikan suatu tugas. Kon-
kelompok merupakan sebuah ide dari Allport disi terakhir yang harus ada yaitu dukungan
dalam mengurangi prasangka, stereotip dan aparatus hukum. Hukum di sini dapat bermakna
diskriminasi. Allport (dalam Putra dan Ardin- aturan-aturan yang ada di universitas. Hukum
ingtyas, 2012) menduga bahwa de-ngan mem- yang ada di Universitas Negeri Malang maupun
bentuk sebuah kontak antar kelompok, maka Universitas Tribhuwana Tunggadewi tidak
prasangka dengan sendirinya akan berkurang. hanya terfokus pada mahasiswa dari satu etnis
Hanurawan (2011) menjelaskan bahwa adanya saja, namun juga pada mahasiswa etnis lainnya.
kesempatan melakukan interaksi sosial secara Terpenuhinya keempat kondisi tersebut me-
intensif melalui berbagai cara dengan kelompok nyebabkan kontak kedua kelompok tersebut
lain dengan latar belakang yang berbeda lambat berlangsung dengan baik.
laun akan menyebabkan seseorang dapat me-
ngembangkan perspektif baru tentang kelompok Intensi Melakukan Diskriminasi
lain dan mengembangkan sikap yang lebih posi- Intensi melakukan diskriminasi menun-
tif tentang kelompok lain. Kontak menyebabkan jukkan seberapa besar upaya mahasiswa etnis
orang atau suatu kelompok dapat lebih me- Jawa untuk mewujudkan rencana melakukan
ngenal kelompok lain yang sebelumnya tidak diskriminasi terhadap mahasiswa yang berasal
dikenal sama sekali. Informasi dan memori dari Nusa Tenggara Timur. Intensi melakukan
negatif yang telah disimpan sebelumnya terkait diskriminasi etnis Jawa yang berada pada kate-
kelompok yang menjadi target prasangka akan gori sedang juga dapat disebabkan oleh bebera-
dibandingkan dengan informasi baru yang pa hal. Sebagaimana dalam teori perilaku ber-
mereka dapatkan dari kontak secara langsung. encana bahwa terdapat tiga determinan yang
Namun sebuah kontak yang dapat me-ngurangi membentuk sebuah intensi. Yang pertama yaitu
prasangka sosial harus memenuhi empat kondi- sikap terhadap perilaku. Tingkat intensi
si, diantaranya status kelompok yang setara di melakukan diskriminasi yang sedang bisa
dalam suatu situasi, pencapaian yang sama, disebabkan oleh sikap mahasiswa etnis Jawa
Femita Adelia, Hubungan Antara Prasangka Sosial dan Intensi Melakukan Diskriminasi Mahasiswa… 6

yang memandang bahwa melakukan diskrimi- bahwa interaksi antar kelompok secara intens
nasi merupakan perilaku yang negatif dan juga berpotensi mengurangi bias pe-ngetahuan
tidak ada manfaatnya bagi mereka. Dengan kata mengenai kelompok lain. Penelitian yang dil-
lain mahasiswa etnis Jawa memiliki sikap yang akukan oleh Parsudi (dalam Putra dan Ardin-
cenderung negatif terhadap perilaku diskrimi- ingtyas, 2012) di Indonesia mengenai perlakuan
nasi. Determinan yang kedua yaitu norma diskriminatif pembina transmigrasi kepada para
subjektif. Kemungkinan kedua yang menyebab- transmigran menunjukkan hasil yang serupa.
kan intensi melakukan diskriminasi berada pada Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
kategori sedang adalah tidak adanya dorongan pembina transmigrasi yang memiliki tingkat
dari lingkungan di sekitarnya untuk melakukan kontak sosial tinggi cenderung untuk tidak
tindakan tersebut, misalnya dorongan dari te- memberikan perlakuan yang diskriminatif. Jadi,
man-teman sesama mahasiswa etnis Jawa. adanya kontak atau interaksi yang intens antara
Mereka percaya bahwa lingkungannya tidak mahasiswa etnis Jawa dan mahasiswa yang
akan menyetujui keinginannya untuk melakukan berasal dari Nusa Tenggara Timur menyebab-
diskriminasi terhadap mahasiswa yang berasal kan intensi mahasiswa etnis Jawa untuk
dari Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya deter- melakukan diskriminasi terhadap mahasiswa
minan yang terakhir yaitu adanya kontrol per- yang berasal dari Nusa Tenggara Timur masih
ilaku. Hal tersebut berkaitan dengan pengala- berada dalam kategori sedang.
man masa lalu dan perkiraan seberapa sulit
untuk melakukan perilaku yang bersangkutan. Hubungan antara Prasangka Sosial dan In-
Kemungkinan ketiga penyebab intensitas tensi Melakukan Diskriminasi
melakukan diskriminasi berada pada kategori Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
sedang yaitu mahasiswa etnis Jawa tersebut ada hubungan yang positif dan signifikan antara
tidak pernah melakukan tindakan diskriminatif prasangka sosial dan intensi melakukan dis-
terhadap mahasiswa yang berasal dari Nusa kriminasi mahasiswa etnis Jawa terhadap maha-
Tenggara Timur. Selain itu mereka juga meya- siswa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur.
kini bahwa dirinya tidak memiliki kesempatan Hubungan antara kedua variabel tersebut ter-
untuk menampilkan perilaku tersebut. lihat pada tingkat prasangka sosial yang sedang
Sama halnya seperti pada prasangka so- berhubungan dengan intensi melakukan dis-
sial, adanya kontak langsung antara mahasiswa kriminasi yang sedang. Berdasarkan hasil ana-
etnis Jawa dengan mahasiswa yang berasal lisis de-ngan formula pearson product moment
Nusa Tenggara Timur akan membuat mereka terhadap data prasangka sosial dan intensi
saling mengenal satu sama lain. Setelah mereka melakukan diskriminasi mahasiswa etnis Jawa
mengenal dan mengetahui kesamaan apa saja terhadap mahasiswa yang berasal dari Nusa
yang mereka miliki akan timbul daya tarik dari Tenggara Timur diperoleh p value 0,000 < 0,05
kedua kelompok tersebut. Dengan berkurangnya dengan r sebesar 0,608. Hal ini berarti bahwa
perbedaan yang mereka rasakan, maka akan prasangka sosial mahasiswa etnis Jawa terhadap
timbul perasaan suka dan tidak memunculkan mahasiswa yang berasal dari Nusa Tenggara
intensi untuk melakukan diskriminasi. Pada Timur dapat digunakan sebagai sebuah pred-
akhirnya, kontak langsung dengan intensitas iktor dalam me-ngungkap intensi melakukan
yang tinggi akan menyebabkan mereka melihat diskriminasi terhadap mahasiswa yang berasal
diri mereka sebagai sebuah kelompok yang dari Nusa Tenggara Timur. Hal ini sejalan
lebih besar, yaitu sebagai mahasiswa yang be- dengan penjelasan oleh Hanurawan (2010)
rasal dari sebuah universitas yang sama. bahwa sikap mempengaruhi perilaku melalui
Beberapa penelitian lanjut me-ngenai variabel perantara yang disebut dengan niat
hipotesis kontak mendukung pendapat Allport (intensi) untuk melaksanakan perilaku. Sebagai
bahwa kontak secara langsung dengan ke- sebuah sikap, prasangka sosial dapat digunakan
lompok lain dapat mengurangi diskriminasi. untuk memprediksi perilaku diskriminasi me-
Hasil penelitian Wilder dan Thompson (dalam lalui perantara dari intensi melakukan diskrimi-
Putra dan Ardiningtyas, 2012) menunjukkan nasi.
7 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 1-8

Beberapa penelitian sebelumnya banyak kelompok-kelompok lain. Range koefisien ko-


mengaitkan hubungan prasangka sosial dan relasi prasangka dan intensi melakukan dis-
diskriminasi. Seperti yang diungkapkan oleh kriminasi terhadap yahudi sebesar 0,26 sampai
Myers (2012) bahwa perilaku yang mendis- 0,45. Sementara itu, range koefisien korelasi
kriminasi terkadang bersumber dari sikap penuh prasangka dan intensi melakukan diskriminasi
prasangka. Sebagai wujud dari perilaku, dis- pada homoseksual sebesar 0,19 sampai 0,53
kriminasi juga erat kaitannya dengan intensi. (Asbrock dkk., 2007).
Hal ini berdasarkan bahwa sebuah perilaku Penelitian mengenai hubungan antara
individu seringkali didahului oleh adanya inten- prasangka sosial dan intensi melakukan dis-
si melakukan perilaku itu. Fishbein dan Ajzen kriminasi etnis Jawa terhadap mahasiswa yang
(dalam Sarwono, 2002) juga menjelaskan bah- berasal dari Nusa Tenggara Timur ini masih
wa dengan mengukur sikap terhadap intensi memiliki kekurangan. Keterbatasan jumlah
sama dengan mengukur perilaku itu sendiri, sampel penelitian membuat penelitian ini tidak
karena menurut mereka terdapat hubungan yang dapat digeneralisasi kepada populasi penelitian.
dekat antara intensi dan perilaku. Hal ini ber- Hal ini menyebabkan hasil penelitian hanya
makna bahwa mengukur hubungan antara digunakan untuk me-ngambil kesimpulan pada
prasangka sosial dan intensi melakukan dis- 35 orang mahasiswa yang menjadi sampel
kriminasi sama halnya dengan me-ngukur hub- penelitian saja. Penelitian serupa mengenai
ungan antara prasangka sosial dan diskriminasi. hubungan prasangka dan intensi melakukan
Penelitian mengenai prasangka dan dis- diskriminasi di Jerman tentu hasilnya akan
kriminasi ini banyak sekali jumlahnya. Dovidio dapat mewakili populasi karena jumlah sampel
dkk. (dalam Whitley dan Mary, 2010) mering- yang besar yaitu 1.778 orang.
kas hasil dari 23 penelitian mengenai hubungan
prasangka dan diskriminasi. Rata-rata koefisien KESIMPULAN
korelasi dari penelitian-penelitian tersebut ada- Berdasarkan hasil analisis data dan pem-
lah 0,32 (r = 0,32). Selain itu, sebuah meta- bahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat
analisis dari 60 penelitian lainnya menemukan disimpulkan bahwa prasangka sosial mahasiswa
hasil yang serupa dengan nilai r = 0,36. Hub- etnis Jawa terhadap mahasiswa yang berasal
ungan yang lebih kuat juga ditemukan antara dari Nusa Tenggara Timur sebagian besar ter-
prasangka dan intensi melakukan diskriminasi, masuk dalam kategori sedang. Sedangkan inten-
di mana koefisien korelasi keduanya sebesar si melakukan diskriminasi mahasiswa etnis
0,45 (r = 0,45). Hal ini menunjukkan bahwa Jawa terhadap mahasiswa yang berasal dari
hubungan antara prasangka seseorang dan uca- Nusa Tenggara Timur sebagian besar juga ter-
pan seseorang mengenai apa yang akan dil- masuk dalam kategori sedang. Hasil penelitian
akukannya lebih kuat daripada hubungan antara ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif
prasangka dan apa yang mereka lakukan dan signifikan antara prasangka sosial dan in-
sebenarnya. Penelitian lain mengenai hubungan tensi melakukan diskriminasi mahasiswa etnis
antara prasangka dan intensi melakukan dis- Jawa terhadap mahasiswa yang berasal dari
kriminasi juga dilakukan di Jerman. Penelitian Nusa Tenggara Timur.
tersebut dilakukan untuk mengungkap hub-
ungan prasangka dan intensi melakukan dis- SARAN
kriminasi masyarakat Jerman terhadap berbagai Berdasarkan hasil penelitian yang di-
kelompok minoritas yang ada disana seperti peroleh, maka dapat dikemukakan beberapa
homoseksual, tu-nawisma, penyandang disabili- saran bagi masyarakat, pemerintah daerah,
tas, wanita, yahudi, orang asing, dan muslim. perguruan tinggi, dan peneliti selanjutnya.
Data diperoleh melalui survei telepon dengan Masyarakat yang berada di lingkungan yang
jumlah sampel 1.778 (N=1.778). Intensi terdapat mahasiswa yang berasal dari Nusa
melakukan diskriminasi terhadap yahudi dan Tenggara Timur juga perlu meningkatkan in-
homoseksual memiliki kaitan erat dengan be- teraksi yang lebih intens dengan mereka.
berapa aspek prasangka dibandingkan pada Pemerintah perlu membuat suatu program se-
bagai usaha untuk meningkatkan kondisi ini,
Femita Adelia, Hubungan Antara Prasangka Sosial dan Intensi Melakukan Diskriminasi Mahasiswa… 8

yaitu bagaimana membuat tingkat prasangka Sport. Berkshire: Open University


sosial dan intensi melakukan diskriminasi ma- Press.
hasiswa etnis Jawa terhadap mahasiswa yang Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial Sua-
berasal dari Nusa Tenggara Timur dapat men- tu Pengantar. Bandung: PT Remaja
jadi lebih rendah lagi. Pihak perguruan tinggi Rosdakarya Offset.
dapat melakukan upaya-upaya untuk membuat Hanurawan, Fattah. 2011. Psikologi Sosial Te-
mahasiswa etnis Jawa dan mahasiswa yang rapan dan Masalah-Masalah Perilaku
berasal dari Nusa Tenggara Timur lebih Sosial. Malang: Fakultas Ilmu Pendidi-
mengenal satu sama lain sejak kegiatan PKPT kan Universitas Negeri Malang.
(Pengenalan Kegiatan Perguruan Tinggi). Mercer, Jenny dan Debbie, Clayton. 2012.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menam- Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
bah jumlah sampel penelitian sehingga hasil Myers, David G. 2012. Psikologi Sosial Edisi
penelitian dapat digeneralisasi pada populasi. 10.Jakarta: Salemba Humanika.
Selain itu peneliti selanjutnya juga dapat me-
Na’im dan Syaputra. 2011. Kewarganegaraan,
ngembangkan ruang lingkup penelitian sehingga
Suku, Bangsa, Agama, dan Bahasa
subjek penelitian tidak hanya terbatas pada Sehari-hari Penduduk Indonesia: Hasil
mahasiswa saja, namun juga masyarakat yang Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan
mengetahui mahasiswa asal Nusa Tenggara Pusat Statistik
Timur. Putra, Idhamsyah Eka dan Ardiningtyas, Pital-
oka. 2012. Psikologi Prasangka:
DAFTAR RUJUKAN Sebab, Dampak, dan Solusi. Bogor:
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Ghalia Indonesia.
PT Rineka Cipta. Sarwono, Sarlito Wirawan. 2002. Psikologi
Ajzen, Icek. 1988. Attitudes, Personality, and Sosial: Individu dan Teori-Teori
Behavior. Milton Keyness: Open Uni- Psikologi Sosial. Jakarta: Balai
versity Press. Pustaka.

Asbrock, F., Oliver, C., dan Ulrich, W. 2007. Sarwono, Sarlito W. dan Eko, A. Meinarno.
The Road to Negative Behavior: Dis- 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salem-
criminatory Intentions in the German ba Humanika.
Population. International Journal of Taylor, Shelley E., Letitia, Anne Peplau, dan
Conflict and Violence, (Online), Vol. 1 David, O. Sears. 2012. Psikologi Sosial
(1) 2007, pp. 4-18, (www.ijcv. org di- Edisi KeduaBelas. Jakarta: Kencana
akses 30 April 2016). Prenada.
Brown, Rupert. 2005. Prejudice: Menangani Terasntt.com. 2 Maret. 2016. Berpotensi Konflik
Prasangka dari Perspektif Psikologi dengan Masyarakat Malang: Maha-
Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. siswa Asal NTT Temui Wawali,
Chaplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. (Online), (www. terasntt.com/ berpo-
Diterjemahkan oleh: Kartini Kartono. tensi-konflik-dengan-masyarakat-
Jakarta: Raja Grafindo Persada. malang-n-mahasiswa-asal-ntt-temui-
wawali/ diakses 19 Mei 2016).
De Caroli, M. E., Rosella, F., dan Elisabetta, S.
2012. Subtle and Blatant Prejudice to-
ward Chinese People in Italian Adoles- Whitley, Bernard E. Jr dan Mary, E. Kite. 2010.
cents and Young Adult: The Role of The Psychology of Prejudice and Dis-
“Friendship” and “Outgroup Repre- crimination, Second Edition. Canada:
sentation” Procedia Social and Behav- Nelson Education Ltd.
ioral Science,
(Online),(http://www.sciencedirect.co
m, diakses 15 November 2015).
Hagger, Martin dan Nikos, Chatzisarantis. 2005.
The Social Psychology of Exercise and

Anda mungkin juga menyukai