2. Diagnosa primer terbanyak pada kasus Rawat Inap Pneumonia (CBG J-4-16-) adalah
J189-Pneumonia, unspecified dan J180-Bronchopneumonia, unspecified. Terdapat
diagnosa pertusis yang berpotensi sebagai kasus Kejadian Luar Biasa (KLB).
DiagPrimer Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23 May-23 Jun-23 Jul-23 Aug-23 Sep-23 Grand Total
J189-Pneumonia, unspecified 472 420 532 464 593 624 586 806 1.329 5.826
J180-Bronchopneumonia, unspecified 286 239 304 260 274 360 322 645 1.015 3.705
J159-Bacterial pneumonia, unspecified 23 24 34 18 47 31 28 46 49 300
J188-Other pneumonia, organism unspecified 18 16 22 13 12 8 9 9 21 128
J181-Lobar pneumonia, unspecified 5 3 5 8 2 3 7 6 12 51
A379-Whooping cough, unspecified 3 1 4 1 2 3 14
J153-Pneumonia due to streptococcus, group B 1 2 1 1 1 1 7
A370-Whooping cough due to Bordetella pertussis 1 1 2 2 1 7
J154-Pneumonia due to other streptococci 1 5 6
J129-Viral pneumonia, unspecified 1 1 3 5
J13-Pneumonia due to Streptococcus pneumoniae 1 1
Adanya dugaan potensi KLB tersebut agar dapat dilakukan pengecekan kembali.
Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa/wabah termasuk dalam salah satu manfaat yang tidak dijamin JKN sesuai dengan
Perpres nomor 82 Tahun 2018.
3. Menindaklanjuti peningkatan kasus Pneumonia mulai bulan Agutus 2023 dan terus
meningkat secara signifikan di bulan September 2023, diharapkan FKRTL agar :
a. Memastikan kembali peningkatan kasus Pneumonia tersebut bukan termasuk dalam
kasus Covid-19.
b. Sesuai dengan surat kami sebelumnya nomor 2112/VII-05/0823 perihal Penjaminan
Pelayanan Kesehatan Peserta Program Jaminan Kesehatan Pasca Pandemi Covid-19
yaitu :
- Bagi pasien Covid-19 yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebelum berlakunya
Keppres 17 Tahun 2023 sampai dengan pasien yang mulai dirawat paling lambat
tanggal 31 Agustus 2023, penjaminan pelayanan/pembayaran biaya pelayanan
kesehatan pasien Covid-19 dilakukan oleh Pemerintah yaitu Kementerian
Kesehatan.
- Bagi Peserta JKN yang membutuhkan pengobatan terkait pelayanan Covid-19
termasuk pasien yang membutuhkan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit mulai
dirawat tanggal 01 September 2023, penjaminan diberikan oleh BPJS Kesehatan di
fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan kecuali dalam
kondisi gawat darurat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Pengajuan dan verifikasi klaim Covid-19 mengacu pada ketentuan pengelolaan
klaim pada Program Jaminan Kesehatan dengan pengkodean klinis klaim Covid-19
mengacu pada Berita Acara Kesepakatan Bersama Panduan Penatalaksanaan
Solusi Permasalahan Klaim INA CBG Edisi 2 Tahun Tahun 2023 Nomor
JP.02.03/H.IV/2739/2023 dan Nomor 668/BA/0823 :
1) Pasien dengan hasil pemeriksaan penunjang positif COVID-19 menggunakan
kode B34.2 (Coronavirus Infection, Unspecified Site);
2) Pasien suspek/probable menggunakan kode Z03.8 (Observation for other
suspected diseases and conditions);
3) Untuk bayi baru lahir dengan hasil pemeriksaan penunjang positif COVID-19
menggunakan kode P39.8 (Other specified infections specific to the perinatal
period);
4) Untuk bayi baru lahir dengan status suspek/probable menggunakan kode P96.8
(Other specified conditions originating in the perinatal period).
c. Untuk dapat membedakan kasus pelayanan Covid-19 pada masa endemi dengan kasus
Pneumonia bukan Covid-19, FKRTL dapat menyertakan SOP/PPK penanganan Covid-
19 endemi dan pneumonia non covid (infeksi bakteri, jamur, virus lain, dll).
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima
kasih.
Kepala
$$
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu
2. Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Malang dan Kota Batu
AN/dh/PK01.00