Anda di halaman 1dari 2

Nama : Keshya Kylan Aghnia

Kelas : 9D
No Absen : 14
Keris
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada
kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan
Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan
dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang
melebar, sering kali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki
pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai
bilah.

Logam dasar yang digunakan dalam pembuatan keris ada dua macam logam
adalah logam besi dan logam pamor, sedangkan pesi keris terbuat dari baja.
Untuk membuatnya ringan para Empu selalu memadukan bahan dasar ini
dengan logam lain. Keris masa kini (nèm-nèman, dibuat sejak abad ke-20)
biasanya memakai logam pamor nikel. Keris masa lalu (keris kuna) yang baik
memiliki logam pamor dari batu meteorit yang diketahui memiliki kandungan
titanium yang tinggi, di samping nikel, kobal, perak, timah putih, kromium,
antimonium, dan tembaga.

Dalam prosesnya, teknik membuat keris disebut juga Damascus Technique


yang mengadopsi gaya yang digunakan di Damaskus. Teknik ini adalah teknik
lipatan dengan jumlah tertentu mengikuti bilangan 2, 4, 8, 16, 32 dan
seterusnya sampai ribuan.

Mengapa keris ini harus dibuat?


Sebagai pusaka, Keris merupakan benda yang sangat dihormati kalangan
masyarakat Jawa. Keris dianggap sebagai sesuatu yang seakan-akan “hidup”
tidak hanya karena kekuatan magisnya saja, tetapi dikarenakan pula oleh
adanya nilai-nilai atau wasiat nenek moyang yang dikandungnya.
Keris bisa dijadikan sebagai benda yang memiliki nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Dan keris juga bisa dijadikan sebagai ciri khas dari budaya di
Indonesia yang bisa ditunjukkan kepada negara asing.

Anda mungkin juga menyukai