Anda di halaman 1dari 2

Narasi ilmiah tentang wootz steel

Sejaran wootz steel berasal dari dari india, diketahui bahwa orang india sudah memproduksi baja
Wootz selama lebih dari 2000 tahun lamanya. Namun baja yang dihasilkan berupa ingot untuk disebar
keseluruh penjuru dunia salah satunya negara timur yang biasa kita kenal dengan pedang terbaik yang
pernah dibuat yaitu pedang damaskus . Pada dasarnya pisau merupakan alat yang digunakan untuk
memotong sejumlah benda benda dalam kehidupan sehari hari. Pada umumnya pisau terdiri dari dua
bagian utama, yaitu bagian bilah dan gagang pisau. Menurut para ahli metode pembuatan pisau/
pedang yang berkualitas baik berasal dari jepang maupun damaskus. Kedua metode ini sangat berbeda
yang dimana metode jepang menggunakan lapisan- lapisan logam dalam penempaan yang disebut
pattern welding sedangkan metode damaskus mengandalkan komposisi kimia dari bahan. Para peneliti
terdahulu menyebutkan komposisi baja damaskus adalah 1.60% C; 0.56% Mn; 0.17%P;0.02% S;
0.048%Si; 0.012%Ni; 0.048% Cu; 0.01%V dan 0.002% Ti;. Baja damaskus termasuk kedalam baja karbon
tinggi/ ultra high carbon (UHC). Sejarah menyebutkan pedang damaskus berawal dari zaman Nabi
Muhammad SAW yaitu Khabab bin Art sebagai praktisi dan Salman al Farishi sebagi konseptornya.
Khabab melakukan eksperimen pembuatan senjata untuk keperluan perang, salah satunya adalah
pedang untuk keperluan perang yang dia beri nama pedang Al-‘Adb berarti “memotong” atau “tajam.”.
Nabi Muhammad SAW menggunakan pedang ini pada saat perang Uhud. Setelah eksperimen
eksperimen yang telah dilalui oleh Khabab dan Salman adalah eksperimen adalah pedang zulfikar yang
merupakan pencapaian tahapan proses pembuatan secara canai ( rolling). Ilmu khabab bin Art
diwariskan hingga sampailah Al Qlqa-Shandi dalam kitab Subh Al-Asha yang menginisiasi teknologi nano-
metalurgi. Nano metalurgi yang dimaksudkan ini adalah penyempurnaan pembuatan pedang damaskus
milik khalifah Salahaudin al Ayubi yang merupakan penyempurnaan pedang zulfikar. Dari konfigurasi
bentuk pedang DS merupakan tumpukan plat yang dikenai klip dan terjadi pembelokan plat yang searah
sehingga pedang DS tidak bermata dua ternyata setelah diteliti lebih lanjut pedang tersebut dipengaruhi
oleh carbon nano tube yang saat ini digunakan oleh ilmuwan metalurgi dan material di seluruh dunia.
Pada aspek kaidah metal forming atau pembentukan logam. Pada sarung pedang damaskus atau pedang
wootz steel yaitu menggunakan cetak tekan. Yang berarti teknologi wootz steel pada masa tersebut
dapat dicetak dan ditekan dengan menggunakan temperatur rekristalisasi bahan. Dan apabila tidak
mencapai temperatur rekristalisasi maka tidak dapat tulisan kaligrafi pada zaman tersbut. Maka dapat
kita ketahui Wootz steel pada zaman dahulu terdapat teknologi stamping pada masa salahuddin al
ayubi.pada kitab ibnu ishaq al kindi yang bernama “Al-Jamahir fi ma`rifat al-jawahir” yaitu kitab yang
membahas tentang karbonisasi besi tempa dan pembuatan baja dari besi tuang. Menurut Al-Kindi, firind
dapat ditemukan dalam semua jenis besi buatan. Sedangkan, pedang yang terbuat dari besi alami tak
memiliki pola hias atau firind. Dan pada saat pembuatan pedang damaskus atau pedang wootz steel
terdapat pola hias pada pedang. Potongan baja pada pola pedang tersebut di ditumpuk satu sama lain
sehingga menciptakan pola las. Contohnya adalah logam mangan yang menghasilkan warna gelap; nikel
warna perak cerah; chromium akan menghasilkan warna abu – abu; dan high carbon akan menghasilkan
warna abu abu namun gelap. Cara dalam pembuatan tumpukan tersebut adalah dengan baja yang
memiliki titik tertinggi akan ditempatkan dekat dengan dinding luar tumpukan sedangkan baja ddengan
titik leleh terendah dekat dengan pusat tumpukan. Perlu diperhatikan ketika tumpukan logam berwarna
merah , maka logam siap untuk dilakukan pengelasan. Baja pada umumnya mempunyai fasa dominan
yang disebut ferit yang sifatnya lunak. Tetapi pada baja damaskus , terdapat struktur fasa carbon
nanotube yang sangat kuat. Sehingga, struktur carbon nanotube tersebut terdistribus didalam ferit,
sehingga menghasilkan kombinasi sifat akhir yang sangat luar biasa. Baja damaskus adalah material
legendaris yang mempunyai sifat superplastis (kemampuan untuk mengalami deforomasi tetap tanpa
retak hingga 1000%. Baja damaskus juga mempunyai ciri khas yaitu adanya pola air (watermarking) pada
permukaanya.

Anda mungkin juga menyukai