Anda di halaman 1dari 11

EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646

Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595


Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

SIMULASI PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA PADA


SISTEM KELISTRIKAN GEDUNG SMA NEGERI 1 SIANTAN

Mustar
Universitas Tanjungpura Pontianak
E-mail :mustarrazikin@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

diajukan : 17-07-2020 Tegangan yang tidak standar dapat menyebabkan peralatan listrik
revisi : 06-08-2020 tidak dapat bekerja dengan optimal, bahkan dapat menyebabkan
diterima : 11-08-2020 kerusakan permanen pada peralatan listrik itu sendiri. Oleh karena
dipublish : 13-08-2020 itu upaya untuk mengatasi permasalahan jatuh tegangan dan rugi-
rugi daya dilakukan dengan Simulasi I: mengelompokkan beban
lebih seimbang pada setiap fasa, Simulasi II: mengubah diameter
penampang dan Simulasi III: kombinasi antara keduanya yaitu
mengelompokkan beban sekaligus merubah diameter
penampang. Pada penelitian ini ketiga simulasi tersebut
menggunakan program ETAP 16.0.0, dimana simulasi yang
dijalankan ULF (Unbalanced Load Flow) untuk menghitung
perbaikan jatuh tegangan dan rugi-rugi daya. Dari ketiga simulasi
yang dilakukan diperoleh hasil Simulasi III lebih baik dari Simulasi
I dan II. Dengan mengelompokkan beban fasa R=13.300 Watt,
fasa S=12.110 Watt, fasa T=12.721 Watt dan mengubah diameter
penampang di Panel Utama fasa R=10 mm; ruang Laboratorium
Komputer 1=6 mm; Ruang Guru=4 mm, didapatkan perbaikan
jatuh tegangan dari 184 Volt menjadi 202 Volt pada ruang
laboratorium komputer 1 dan ruang guru dari 194 Volt menjadi 202
Volt, sedangkan rugi-rugi daya dapat ditekan hingga 40,91% pada
fasa R-0 (dari 2,070 kW menjadi 0,847 kW).

Kata kunci : profil tegangan; jatuh tegangan; rugi-rugi daya; ETAP

Mustar. 59
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

ABSTRACT

SIMULATION ON VOLTAGE PROFILE AND POWER LOSSES


IMPROVEMENTS ON BUILDING ELECTRICAL SYSTEM OF
SMA NEGERI 1 SIANTAN. Unsuitable voltage may cause
electrical equipment not work optimally and also permanent
damage to the electrical equipment. Therefore, efforts to overcome
voltage drop and power losses problem conducted by 3 kind of
Simulation. The 1st Simulation are grouping load more evenly in
each phase, the 2nd Simulation are changing the cross section
diameter and 3rd Simulation are combining the 1st and 2nd
simulation by grouping load and changing the cross section
diameter. Simulations are using ETAP 16.0.0 program, where it
works in ULF (Unbalanced Load Flow) model to calculate voltage
drop improvements and power losses. From the simulations, it
results that 3rd Simulation were better than the 1st and 2nd
simulations. The 3rd simulation grouping loads in phase R = 13,300
Watt, phase S = 12,110 Watt, phase T = 12,721 Watt. It also
changing the cross-section diameter in the main panel phase R =
10 mm; Computer laboratory room I = 6 mm; Teacher room = 4
mm, obtained an improvement in voltage drop from 184 Volts to
202 Volts in the computer laboratory room I and the teacher room
from 194 Volts to 202 Volts, while power losses can be reduced
up to 40,91% in the R-0 phase (from 2.070 kW to 0.847 kW).

Keywords : voltage profile; voltage drop; power losses; ETAP.

PENDAHULUAN kebutuhan nasional. Kedua, prioritas


Dalam Peraturan Presiden Republik pengembangan energi.
Indonesia Nomor 5 Tahun 2006,
Pada sistem kelistrikan Gedung SMA
diterangkan energi merupakan daya yang
Negeri 1 Siantan dengan daya terpasang 53
dapat digunakan untuk melakukan berbagai
KVA menunjukkan adanya gangguan,
proses kegiatan meliputi listrik, mekanik dan
sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan.
panas.Pengembangan energi baru
Salah satu cara untuk menghitung drop
terbarukan (EBT) sebagai komplementer
tegangan dan rugi-rugi daya (losses) yang
energi fosil, proses diversifikasi dan
dihasilkan dengan menggunakan desain
konservasi energi juga mutlak perlu
simulasi program komputer yaitu aplikasi
dilakukan. Hal ini sejalan dengan Perpres
Electrical Transient Analyzer Program
No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi
(ETAP) Power Station. ETAP Power Station
Nasional. Kebijakan ini ditekankan pada
memungkinkan adanya desain simulasi
usaha menurunkan ketergantungan
dalam bentuk program ini, ditujukan untuk
penggunaan energi pada minyak bumi
memberikan gambaran kondisi sebenarnya
(fosil) yang semakin lama cadangan
serta mensimulasikan upaya-upaya
berkurang. Lebih lanjut Kebijakan Energi
perbaikan yang akan dilakukan untuk
Nasional dikuatkan oleh Peraturan
memperbaiki profil tegangan dan menekan
Pemerintah No 79 Tahun 2014
rugi-rugi daya (losses) yang terjadi pada
dimana memuat 4 aspek Kebijakan utama
sistem kelistrikan.
pengelolaan Energi Nasional. Pertama,
ketersediaan energi dalam memenuhi

Mustar. 60
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

TEORI Besarnya rugi tegangan dapat


Perbaikan jatuh tegangan dan dinyatakan sebagai berikut :
rekonfigurasi beban pada panel utama
Prambanan yang dilakukan untuk ΔV = I . R . cos  + I . X . sin  (1)
merekonfigurasi beban dan menentukan
dimana :
luas penampang penghantar yang paling
ΔV = Jatuh tegangan (Volt)
kecil dengan nilai jatuh tegangan masih
X = Reaktansi (Ohm)
dalam toleransi. Metode yang digunakan
 = Sudut dari faktor daya beban
adalah rekonfigurasi beban dan
Z = R + jX = impedansi saluran
penggunaan software electrical calculations
untuk mensimulasikan jatuh tegangan Hubungan dengan diagram fasor
sistem nyata yang ada di panel Prambanan antara tegangan pada sisi pengirim dari
(Hasyim A, 2011). sebuah rangkaian dan jatuh tegangan pada
Analisa kinerja sistem kelistrikan ujung penerima ditunjukan pada gambar
Universitas Lancang Kuning,bertujuan berikut. ( Turan Gonen, 2008).
menganalisa perhitungan drop tegangan,
beban lebih dan rugi-rugi daya serta
keseimbangan beban (Abrar T,
2015).Terjadinya tegangan jatuh pada
saluran oleh bagian yang berbeda tegangan
didalam suatu sistem daya tersebut dan
juga dipengaruhi oleh resistansi, reaktansi,
dan impedansi pada saluran (Multa L dan
Aridani R.P. 2013). Berdasarkan rangkaian
ekivalen saluran distribusi seperti pada
gambar berikut. Gambar 2. Diagram Fasor Hubungan Tegangan
dengan R dan X

Selanjutnya rumus jatuh tegangan


dan rumus tegangan pada sisi pengiriman
(Vs) adalah sebagai berikut:

Vs = Vr + I R cos  + I X sin  (2)

dimana :
Vs = Tegangan kirim (Volt)
Gambar 1. Rangkaian Ekivalen Sistem Distrbusi
Vr = Tegangan terima (Volt)
Penurunan tegangan terdiri dari dua
komponen : Rugi daya merupakan besarnya daya
a. I.Rs yaitu rugi-rugi tegangan akibat yang hilang pada jaringan, yang besarnya
tahanan saluran. sama dengan daya yang disalurkan dari
b. I.X1 yaitu rugi-rugi tegangan akibat sumber dikurangi besarnya daya yang
reaktansi induktif saluran. diterima pada perlengkapan hubungan
bagian utama (Muhaimin, 2000). Besarnya

Mustar. 61
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

rugi daya satu fasa dinyatakan dengan Mulai


persamaan 3 sebagai berikut:
Menentukan Objek
P = I2 x R (Watt) (3)
Penelitian
dimana : Identifikasi Masalah
P = Rugi daya pada jaringan (Watt)
I = Arus beban pada jaringan (Ampere)
Menghitung drop tegangan tegangan instalasi
R = Tahanan murni (Ohm) listrik,Rugi-rugi daya untuk menekan losses

Besar rugi-rugi daya pada jaringan Pengumpulan Data


tergantung pada besarnya tahanan dan
arus beban pada jaringan tersebut. Untuk
mengetahui besar rugi-rugi daya pada Pengolahan Data

jaringan tiga fasa dapat dinyatakan dengan


persamaan 4 sebagai berikut: Analisis

P = 3 x I2 x R ( Watt ) (4) Kesimpulan

METODOLOGI
Pada penelitian perbaikan profil Selesai
tegangan dan rugi-rugi daya pada sistem
kelistrikan gedung SMA Negeri 1 Siantan ini Gambar 3. Diagram Alur Penelitian
menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif non eksperimental keadaan Adapun diagram alir simulasi program
aplikasi ETAP 16.0.0 pada gambar berikut.
obyek yang diteliti dipaparkan sesuai fakta
yang ada, dikemukakan dengan hipotesis
yang diturunkan dari suatu teori dan
kemudian diuji kebenarannya berdasarkan
data empiris. Pada penelitian ini
memaparkan kondisi eksisting kelistrikan di
Gedung SMA Negeri 1 Siantan melalui
diagram satu garis menggunakan bantuan
aplikasi ETAP 16.0.0, selanjutnya dilakukan
simulasi upaya perbaikan profil tegangan
dan rugi-rugi daya melalui
pengemlompokkan beban, penggantian
diameter penampang dan kombinasi dari
keduanya.

Gambar 4. Diagram Alir Simulasi ETAP 16

Mustar. 62
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Data Kabel Jaringan


Panel Utama
Luas
Data Pengukuran Tegangan Luas Grup Nama Ruang
Fasa (mm2)
(mm2)
R
Melakukan pengukuran tegangan (Panel
utama
1
(Panel Laboratorium
6 4
pada masing-masing fasa di panel utama ke Bus 1 ke Komputer 1
panel Bus 4)
dan di grup fasa tersebut. Rata-rata hasil 1)
1
pengukuran tegangan ditunjukkan tabel S (Panel Laboratorium
2,5
(Panel 2 ke Komputer 2
berikut. utama Bus 7)
6
ke Bus 2
Tabel 1. Hasil Pengukuran Tegangan dan panel (Panel
2,5 Ruang Guru
2) 2 ke
Pembagian Grup Bus 3)
Panel Utama 1
Ruang Kepala
Tegangan (Panel
Grup Nama Ruang 2,5 Sekolah
Tegang (Volt) 3 ke
Ruang Hall
Fasa an Bus 2)
(Volt) 2
Ruang TU
R (Panel
2,5 Ruang
(Panel 1 3 ke
T Perpustakaan
utama (Panel Laboratorium Bus 1)
210 181 (Panel
ke Bus 1 ke Komputer 1 3
utama
panel Bus 4) 6 (Panel UKS, Kantin 1,
ke Bus 2,5
1) 3 ke Kantin 2
panel
1 Bus 6)
3)
S (Panel Laboratorium Kantin 3,
200
(Panel 2 ke Komputer 2 Koperasi, Lab.
Bus 7) 4
utama Biologi, Lab.
216 (Panel
ke Bus 2 2,5 Fisika, Musholla,
3 ke
panel (Panel Ruang BK,
194 Ruang Guru Bus 5)
2) 2 ke Ruang Kelas,
Bus 3) WC, Teras

1
Ruang Kepala
(Panel
207 Sekolah Diagram Satu Garis Kelistrikan SMA
3 ke
Ruang Hall
Bus 2) Negeri 1 Siantan
2
Ruang TU
(Panel
205 Ruang Sistem yang akan dianalis memiliki
3 ke
T Perpustakaan
(Panel
Bus 1) dua jenis konfigurasi yang akan
3
utama
212 (Panel UKS, Kantin 1,
diimplementasikan dalam bentuk simulasi
ke Bus 211
panel 3 ke Kantin 2 dan pemodelan. Konfirgurasi pertama
3) Bus 6)
Kantin 3,
ketika beban dikelompokkan sesuai dengan
4
Koperasi, Lab. jenisbeban,ini dilakukan untuk
Biologi, Lab.
(Panel
3 ke
205 Fisika, Musholla, mengelompokkan jenis beban ke dalam
Ruang BK,
Bus 5)
Ruang Kelas, kelompok tertentu sehingga lebih seimbang
WC, Teras
dibandingkan kondisi eksisting (pada saat
pengukuran) yang belum stabil. Konfigruasi
Data Ukuran Kabel
kedua dengan mengelompokkan beban dan
Data primer selanjutnya yang perlu kemudian disesuaikan jenis penampang
didapatkan adalah ukuran penampang pada pada masing-masing kabel tiap fasa dan
masing-masing saluran mulai dari panel tiap ujung beban. Hal ini dilakukan untuk
utama sampai ke ujung beban (Bus 1 melihat jatuh tegangan yang terjadi pada
sampai dengan 7) seperti ditunjukkan pada ujung-ujung beban sehingga terjadi rugi-rugi
tabel berikut. daya dalam batas toleransi. Analisis yang
akan dilakukan menggunakan simulasi
ETAP 16.0.0 yaitu Analisis Aliran Daya
(Load Flow Analysis).

Mustar. 63
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

Hasil pengambilan data Sistem tegangan terjadi pada ujung beban yang
kelistrikan seperti pada Gambar 5 terdiri berada di ruang Laboratorium Komputer 1
atas 3 fasa dengan beban terpasang di dengan nilai tegangan 184 V dan Ruang
masing-masing phasa adalah 16,66 kW Guru 194 V dimana nilai tersebut diluar dari
pada phasa R, 11,09 kW pada phasa S dan batas toleransi. Oleh karena itu perlakuan
10,381 kW pada phasa T. Dari data yang pertama yang diberikan adalah pembagian
didapatkan nilai tegangan pada panel beban dari phasa R dialihkan ke phasa S
utama setiap phasa adalah R = 204 V, S = dan T sehingga seimbang ,seperti pada
214 V dan T = 211 V. Nilai ini masih dalam gambar berikut.
batas tolerasi  10%. Akan tetapi drop

Gambar 5. Diagram Satu Garis SMA Negeri 1 Siantan dengan Kondisi Eksisting

Pengelompokkan Beban, Perubahan dilihat pada Gambar 6. Dari ketiga simulasi


Penampang dan Pengelompokkan yang dilakukan dalam penelitian ini untuk
Beban dan Perubahan Penampang perbaikan profil tegangan pada instalasi
listrik gedung SMA Negeri 1 Siantan,
Dari hasil pemodelan dan simulasi rekapitulasinya dapat disajikan pada
Sistem kelistrikan di SMA Negeri 1 Siantan Gambar 7.
dengan pengelompokkan beban dapat

Mustar. 64
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

(a) (b)

(c)
Gambar 6. Diagram Satu Garis Utama (a) Simulasi Pengelompokkan Beban, (b) Simulasi Perubahan
Penampang dan (c) Simulasi Pengelompokkan Beban dan Perubahan Penampang.

Hasil Rugi-Rugi Daya

Gambar 7. Rekapitulasi Hasil Simulasi Gambar 8. Perbandingan hasil rugi-rugi daya

Mustar. 65
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

Pada kondisi eksisting rugi-rugi daya penumpukkan beban pada salah satu fasa
terbesar dihasilkan pada fasa R di ruang dan penggunaan diameter jaringan listrik
laboratorium komputer 1 sebesar 2,07 kW, yang tidak standar. Adapun solusi yang
hal ini terjadi karena ketidakseimbangan ditawarkan adalah dengan mengatasi dua
beban yang menyebabkan drop tegangan sumber permasalahan utama tersebut.
sebesar 184 Volt. Ketidakseimbangan
beban kondisi eksisting dapat juga dilihat Solusi pertama adalah dengan
pada arus yang mengalir pada fasa R mengklasifikasikan beban agar terjadi
sebesar 96 A, fasa S sebesar 59,8 A dan keseimbangan pada masing-masing fasa.
fasa T sebesar 49 A. Pada simulasi pertama Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
mengelompokkan beban menjadi seimbang stabilitas ketersediaan daya listrik pada
mungkin, ternyata cukup signifikan SMA Negeri 1 Siantan. Setelah beban
mengurangi rugi-rugi daya pada fasa R di diklasifikasikan beban dikelompokkan pada
ruang laboratorium komputer 1 sehingga masing-masing fasa yaitu fasa R, fasa S
menjadi 1,48 kW. Adapun arus yang dan fasa T. Diketahui bahwa beban sangat
mengalir pada simulasi pengelompokkan besar terukur pada Fasa R yaitu 16.600
beban ini pada fasa R sebesar 75,1 A, fasa Watt. Hal ini menyebabkan drop tegangan
S sebesar 65,7 A dan fasa T sebesar 61,7 pada ujung beban Fasa R terjadi d iatas nilai
A. Gambar 4.39 menunjukkan bahwa terjadi ambang batas toleransi yang
penurunan yang cukup signifikan rugi-rugi diperbolehkan. Tentu saja hal ini jika
daya dari kondisi eksisting pada fasa R dibiarkan terus menerus dapat
ruang laboratorium komputer 1 dari 2.07 kW mengakibatkan permasalahan baik itu dari
menjadi 1.37 kW pada Simulasi I, 1,24 kW sisi ketahanan perangkat yang terpasang
pada Simulasi II dan 0,847 kW pada ataupun distribusi yang tidak seimbang.
Simulasi III. Akan tetapi sebaliknya terjadi
kenaikan rugi-rugi daya pada grup yang Pengelompokkan beban menjadi
dialihkan bebannya dari fasa R (Simulasi I) suatu solusi yang wajib diimplementasikan
seperti pada grup labaratorium komputer 2 demi menjaga distribusi kelistrikan yang
pada fasa S dari 0,531 kW menjadi 0,712 seimbang. Beban pada Fasa R dibagi ke
kW. Hal ini disebabkan karena penambahan Fasa S dan Fasa T sehingga beban lebih
beban AC, infokus dan lampu penerangan seimbang dan terdistribusi dengan baik.
dari Laboratorium komputer 1. Selain itu Adapun setelah Simulasi I yaitu
kenaikan rugi-rugi daya juga terjadi pada mengelompokkan beban drop tegangan
grup 2 fasa T di Simulasi I hal ini juga pada Fasa R dan Fasa S dapat teratasi.
disebabkan karena penambahan beban Total beban setelah simulasi
berupa AC 1,5 PK 2 unit dengan total diimplementasikan adalah pada Fasa R
tambahan daya 2.340 Watt. yang seimbang adalah 13.300 Watt, pada
Fasa S 12.110 Watt dan pada Fasa T
Hasil Analisa adalah 12.721 Watt. Adapun dari
pengelompokkan beban ini drop tegangan
Berdasarkan hasil pengukuran dan dapat dikurangi secara signifikan.
simulasi, penyebab tegangan listrik tidak
stabil atau kekurangan daya pada SMA Pada Simulasi II ditawarkan solusi
Negeri 1 Siantan disebabkan oleh mengenai impedansi kabel, yaitu dengan

Mustar. 66
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

mengganti diameter penampang pada kabel tegangan pada fasa R di ruang laboratorium
pada Panel Utama Fasa dan Ujung Beban. komputer 1 dari kondisi eksisting 184 Volt
Kendala kabel yang terlalu kecil menjadi 202 Volt dan fasa S di ruang guru
diameternya juga berpengaruh terhadap dari kondisi eksisting 194 Volt menjadi 202
jatuh tegangan yang terjadi pada jaringan Volt. Selain itu Simulasi III ini berhasil
kelistrikan pada SMA Negeri 1 Siantan. menyeimbangkan beban seimbang
Penggunaan kabel yang tidak standar mungkin, hal ini dapat dilihat pada arus yang
ukurannya dengan beban yang besar mengalir setiap fasa (R = 75,2 A, S = 64,2 A
merupakan suatu kendala yang harus dan T = 61,7 A).
diatasi. Sehingga pada Simulasi II ini
diajukan solusi yang dapat Sedangkan rata-rata rugi-rugi daya
diimplementasikan yaitu mengganti yang dihasilkan pada ujung beban pada
penampang. kondisi eksisting adalah 0,470 kW,
mengalami penurunan pada Simulasi I
Perubahan penampang dilakukan sebesar 0,408 dan selanjutnya Simulasi II
pada masing-masing kabel di Panel Utama turun kembali menjadi 0,291 kW serta rata-
R sebelumnya adalah 6 mm menjadi 10 rata akhir pada Simulasi III 0,262 kW. Pada
mm; pada ujung beban ruang Laboratorium kondisi Simulasi III rugi-rugi daya yang
Komputer 1 sebelumnya 4 mm menjadi 6 dihasilkan juga lebih kecil dibandingkan
mm; pada ujung beban Ruang Laboratorium dengan hanya mengganti diameter
Komputer 2 dan sebelumnya adalah 2,5 mm penampang atau merubah beban saja.
menjadi 4 mm dan pada ujung beban ruang Solusi ini merupakan solusi terbaik yang
guru sebelumnya 2,5 mm menjadi 4 mm. akan ditawarkan dan mudah untuk
Hasil Simulasi II menunjukkan jatuh diterapkan karena dengan perpaduan
tegangan dapat dihindari dengan cara antara pengelompokkan beban dan
mengganti penampang pada tiap ujung penggantian penampang akan
beban yang mengalami drop tegangan. menghasilkan sebuah jaringan kelistrikan
Dengan memperbesar luas penampang yang stabil. Hal ini tentu saja akan sangat
kabel hal ini dapat menjadi solusi yang mendukung pelaksanaan proses belajar
paling solutif untuk diterapkan. pada SMA Negeri 1 Siantan.

Selain itu dapat juga diterapkan KESIMPULAN


perpaduan antara dua solusi yang Jatuh tegangan ujung beban pada
ditawarkan sebelumnya yaitu dengan kondisi eksisting terjadi pada Ruang
mengelompokkan beban dan mengganti Laboratorium Komputer 1 (Fasa R) sebesar
penampang kabel yang digunakan. Setelah 184 Volt dan Ruang Guru (Fasa S) sebesar
disimulasikan menggunakan pemodelan 194 Volt. Sementara nilai tegangan pada
aplikasi. Hasil dari simulasi Ruang Laboratorium Komputer 2 (Fasa S)
mengindikasikan bahwa pengelompokkan sebesar 201 Volt dan semua ruangan pada
beban dan penggantian penampang yang fasa T bekisar 207-211 Volt,setelag
dalam hal ini disebut sebagai Simulasi III, dilakukan upaya perbaikan dengan simulasi
sangat efektif dan signifikan pengaruhnya maka pada Ruang Laboratorium Komputer
dalam mengatasi drop tegangan. Hal ini 1 fasa R didapatkan hasil perbaikan jatuh
ditunjukkan dengan perbaikan drop tegangan dari 184 Volt menjadi 191 Volt

Mustar. 67
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

(Simulasi I), 184 Volt menjadi 198 Volt Seminar Nasional Teknologi
(simulasi II) dan 184 Volt menjadi 202 Volt Informasi & Komunikasi Terapan
(Simulasi III). Sedangkan pada Ruang Guru 2011 (Semantik 2011), Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Fakultas
hasil perbaikan jatuh tegangan dari 194 Volt
Teknik, Jurusan Teknik Elektro.
menjadi 193 Volt (Simulasi I), 194 Volt
menjadi 202 Volt (Simulasi II dan III) dengan Januar A, 2017, “Studi Evaluasi
mendapatkan rugi daya ujung beban fasa R Perencanaan Kebutuhan Daya Pada
pada kondisi eksisting di ruang laboratorium Instalasi Listrik di Gedung Harco
komputer 1 sebesar 2,07 kW, menjadi 1.37 Glodok Jakarta”, Jurnal Online
kW (Simulasi I), 1,24 kW (Simulasi II) dan Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik
Elektro, 2017 - jom.unpak.ac.id Vol.
0,847 kW (Simulasi III). Akan tetapi
1 No. 1 (2017), Universitas Pakuan
sebaliknya terjadi kenaikan rugi-rugi daya Bogor, Fakultas Teknik, Program
pada grup yang bertambah bebannya di Studi Teknik Elektro.
fasa S dan T.
. Johny C, 2018, “Analisis Audit Energi di
UCAPAN TERIMAKASIH Bengkel Las Politeknik Negeri
Bengkalis”, Seminar Nasional Pakar
Terima kasih penulis ucapkan kepada ke 1 Tahun 2018 . Politeknik Negeri
keluarga besar SMA Negeri 1 Siantan yang Bengkalis, Jurusan Teknik Elektro.
sudah membantu peneliti dalam
memberikan data dan informasi yang Keputusan Presiden Republik Indonesia
diperlukan pada penelitian ini. Nomor 43 Tahun 1991 tentang
“Konservasi Energi”, Jakarta, 1991.
DAFTAR PUSTAKA
Kho Dickson, 2016, “Pengertian Daya Listrik
Abrar T, 2015, “Analisis Kinerja Sistem Rumus dan Cara Menghitung”.
Kelistrikan Universitas Lancang Teknik Elektronika.
Kuning”, Seminar Nasional
Teknologi Informasi, Komunikasi Muhaimin, 2000, “ Bahan – bahan Listrik “ ,
dan Industri (SNTIKI) 7, Pekanbaru, PT. Pradya Paramita.
tanggal 11 November 2015,
Universitas Lancang Kuning, Multa L dan Aridani R.P. 2013. “Modul
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Pelatihan ETAP”, Jurusan Teknik
Elektro. Elektro dan Teknologi Informasi,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Badan Standarisasi Nasional, 2000, “PUIL
(Persyaratan Umum Instalasi Listrik) Peraturan Presiden Republik Indonesia
2000” : SNI 04-0225-2000 , Jakarta. Nomor 5 Tahun 2006, “Kebijakan
Energi Nasional”, Jakarta. 2006.
Basri Hasan, 1997, “Sistem Distribusi Daya
Listrik”, Jakarta : ISTN Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014
tentang “Kebijakan Energi Nasional”,
Badan Standarisasi Nasional, 2011, PUIL Jakarta 2014.
(Peraturan Umum Instalasi Listrik)
2011, Jakarta. Priyono, 2016, “Metode Penelitian
Kuantitatif”, Penerbit Zifatama
Hasyim A, 2011, “Perbaikan Jatuh Publishing, Sidoarjo.
Tegangan dan Rekonfigurasi Beban
Pada Panel Utama Prambanan”,

Mustar. 68
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124

Purwoharjono, 2018, “Bahan Ajar Kualitas


Daya” Magister Teknik Elektro,:
Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura. Pontianak.

Stevenson, William Jr. D, 1983., “ Analisa


Sistem Tenaga Listrik “, Edisi Ke – 4,
Penerbit Erlangga, Jakarta

Turan Gonen, 2008, “Electric Power


Distribution System Engineering”
Second Edition, CRC Press,
California State University,
Sacramento, California.

Mustar. 69

Anda mungkin juga menyukai