Mustar
Universitas Tanjungpura Pontianak
E-mail :mustarrazikin@gmail.com
diajukan : 17-07-2020 Tegangan yang tidak standar dapat menyebabkan peralatan listrik
revisi : 06-08-2020 tidak dapat bekerja dengan optimal, bahkan dapat menyebabkan
diterima : 11-08-2020 kerusakan permanen pada peralatan listrik itu sendiri. Oleh karena
dipublish : 13-08-2020 itu upaya untuk mengatasi permasalahan jatuh tegangan dan rugi-
rugi daya dilakukan dengan Simulasi I: mengelompokkan beban
lebih seimbang pada setiap fasa, Simulasi II: mengubah diameter
penampang dan Simulasi III: kombinasi antara keduanya yaitu
mengelompokkan beban sekaligus merubah diameter
penampang. Pada penelitian ini ketiga simulasi tersebut
menggunakan program ETAP 16.0.0, dimana simulasi yang
dijalankan ULF (Unbalanced Load Flow) untuk menghitung
perbaikan jatuh tegangan dan rugi-rugi daya. Dari ketiga simulasi
yang dilakukan diperoleh hasil Simulasi III lebih baik dari Simulasi
I dan II. Dengan mengelompokkan beban fasa R=13.300 Watt,
fasa S=12.110 Watt, fasa T=12.721 Watt dan mengubah diameter
penampang di Panel Utama fasa R=10 mm; ruang Laboratorium
Komputer 1=6 mm; Ruang Guru=4 mm, didapatkan perbaikan
jatuh tegangan dari 184 Volt menjadi 202 Volt pada ruang
laboratorium komputer 1 dan ruang guru dari 194 Volt menjadi 202
Volt, sedangkan rugi-rugi daya dapat ditekan hingga 40,91% pada
fasa R-0 (dari 2,070 kW menjadi 0,847 kW).
Mustar. 59
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
ABSTRACT
Mustar. 60
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
dimana :
Vs = Tegangan kirim (Volt)
Gambar 1. Rangkaian Ekivalen Sistem Distrbusi
Vr = Tegangan terima (Volt)
Penurunan tegangan terdiri dari dua
komponen : Rugi daya merupakan besarnya daya
a. I.Rs yaitu rugi-rugi tegangan akibat yang hilang pada jaringan, yang besarnya
tahanan saluran. sama dengan daya yang disalurkan dari
b. I.X1 yaitu rugi-rugi tegangan akibat sumber dikurangi besarnya daya yang
reaktansi induktif saluran. diterima pada perlengkapan hubungan
bagian utama (Muhaimin, 2000). Besarnya
Mustar. 61
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
METODOLOGI
Pada penelitian perbaikan profil Selesai
tegangan dan rugi-rugi daya pada sistem
kelistrikan gedung SMA Negeri 1 Siantan ini Gambar 3. Diagram Alur Penelitian
menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif non eksperimental keadaan Adapun diagram alir simulasi program
aplikasi ETAP 16.0.0 pada gambar berikut.
obyek yang diteliti dipaparkan sesuai fakta
yang ada, dikemukakan dengan hipotesis
yang diturunkan dari suatu teori dan
kemudian diuji kebenarannya berdasarkan
data empiris. Pada penelitian ini
memaparkan kondisi eksisting kelistrikan di
Gedung SMA Negeri 1 Siantan melalui
diagram satu garis menggunakan bantuan
aplikasi ETAP 16.0.0, selanjutnya dilakukan
simulasi upaya perbaikan profil tegangan
dan rugi-rugi daya melalui
pengemlompokkan beban, penggantian
diameter penampang dan kombinasi dari
keduanya.
Mustar. 62
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
1
Ruang Kepala
(Panel
207 Sekolah Diagram Satu Garis Kelistrikan SMA
3 ke
Ruang Hall
Bus 2) Negeri 1 Siantan
2
Ruang TU
(Panel
205 Ruang Sistem yang akan dianalis memiliki
3 ke
T Perpustakaan
(Panel
Bus 1) dua jenis konfigurasi yang akan
3
utama
212 (Panel UKS, Kantin 1,
diimplementasikan dalam bentuk simulasi
ke Bus 211
panel 3 ke Kantin 2 dan pemodelan. Konfirgurasi pertama
3) Bus 6)
Kantin 3,
ketika beban dikelompokkan sesuai dengan
4
Koperasi, Lab. jenisbeban,ini dilakukan untuk
Biologi, Lab.
(Panel
3 ke
205 Fisika, Musholla, mengelompokkan jenis beban ke dalam
Ruang BK,
Bus 5)
Ruang Kelas, kelompok tertentu sehingga lebih seimbang
WC, Teras
dibandingkan kondisi eksisting (pada saat
pengukuran) yang belum stabil. Konfigruasi
Data Ukuran Kabel
kedua dengan mengelompokkan beban dan
Data primer selanjutnya yang perlu kemudian disesuaikan jenis penampang
didapatkan adalah ukuran penampang pada pada masing-masing kabel tiap fasa dan
masing-masing saluran mulai dari panel tiap ujung beban. Hal ini dilakukan untuk
utama sampai ke ujung beban (Bus 1 melihat jatuh tegangan yang terjadi pada
sampai dengan 7) seperti ditunjukkan pada ujung-ujung beban sehingga terjadi rugi-rugi
tabel berikut. daya dalam batas toleransi. Analisis yang
akan dilakukan menggunakan simulasi
ETAP 16.0.0 yaitu Analisis Aliran Daya
(Load Flow Analysis).
Mustar. 63
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
Hasil pengambilan data Sistem tegangan terjadi pada ujung beban yang
kelistrikan seperti pada Gambar 5 terdiri berada di ruang Laboratorium Komputer 1
atas 3 fasa dengan beban terpasang di dengan nilai tegangan 184 V dan Ruang
masing-masing phasa adalah 16,66 kW Guru 194 V dimana nilai tersebut diluar dari
pada phasa R, 11,09 kW pada phasa S dan batas toleransi. Oleh karena itu perlakuan
10,381 kW pada phasa T. Dari data yang pertama yang diberikan adalah pembagian
didapatkan nilai tegangan pada panel beban dari phasa R dialihkan ke phasa S
utama setiap phasa adalah R = 204 V, S = dan T sehingga seimbang ,seperti pada
214 V dan T = 211 V. Nilai ini masih dalam gambar berikut.
batas tolerasi 10%. Akan tetapi drop
Gambar 5. Diagram Satu Garis SMA Negeri 1 Siantan dengan Kondisi Eksisting
Mustar. 64
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
(a) (b)
(c)
Gambar 6. Diagram Satu Garis Utama (a) Simulasi Pengelompokkan Beban, (b) Simulasi Perubahan
Penampang dan (c) Simulasi Pengelompokkan Beban dan Perubahan Penampang.
Mustar. 65
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
Pada kondisi eksisting rugi-rugi daya penumpukkan beban pada salah satu fasa
terbesar dihasilkan pada fasa R di ruang dan penggunaan diameter jaringan listrik
laboratorium komputer 1 sebesar 2,07 kW, yang tidak standar. Adapun solusi yang
hal ini terjadi karena ketidakseimbangan ditawarkan adalah dengan mengatasi dua
beban yang menyebabkan drop tegangan sumber permasalahan utama tersebut.
sebesar 184 Volt. Ketidakseimbangan
beban kondisi eksisting dapat juga dilihat Solusi pertama adalah dengan
pada arus yang mengalir pada fasa R mengklasifikasikan beban agar terjadi
sebesar 96 A, fasa S sebesar 59,8 A dan keseimbangan pada masing-masing fasa.
fasa T sebesar 49 A. Pada simulasi pertama Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
mengelompokkan beban menjadi seimbang stabilitas ketersediaan daya listrik pada
mungkin, ternyata cukup signifikan SMA Negeri 1 Siantan. Setelah beban
mengurangi rugi-rugi daya pada fasa R di diklasifikasikan beban dikelompokkan pada
ruang laboratorium komputer 1 sehingga masing-masing fasa yaitu fasa R, fasa S
menjadi 1,48 kW. Adapun arus yang dan fasa T. Diketahui bahwa beban sangat
mengalir pada simulasi pengelompokkan besar terukur pada Fasa R yaitu 16.600
beban ini pada fasa R sebesar 75,1 A, fasa Watt. Hal ini menyebabkan drop tegangan
S sebesar 65,7 A dan fasa T sebesar 61,7 pada ujung beban Fasa R terjadi d iatas nilai
A. Gambar 4.39 menunjukkan bahwa terjadi ambang batas toleransi yang
penurunan yang cukup signifikan rugi-rugi diperbolehkan. Tentu saja hal ini jika
daya dari kondisi eksisting pada fasa R dibiarkan terus menerus dapat
ruang laboratorium komputer 1 dari 2.07 kW mengakibatkan permasalahan baik itu dari
menjadi 1.37 kW pada Simulasi I, 1,24 kW sisi ketahanan perangkat yang terpasang
pada Simulasi II dan 0,847 kW pada ataupun distribusi yang tidak seimbang.
Simulasi III. Akan tetapi sebaliknya terjadi
kenaikan rugi-rugi daya pada grup yang Pengelompokkan beban menjadi
dialihkan bebannya dari fasa R (Simulasi I) suatu solusi yang wajib diimplementasikan
seperti pada grup labaratorium komputer 2 demi menjaga distribusi kelistrikan yang
pada fasa S dari 0,531 kW menjadi 0,712 seimbang. Beban pada Fasa R dibagi ke
kW. Hal ini disebabkan karena penambahan Fasa S dan Fasa T sehingga beban lebih
beban AC, infokus dan lampu penerangan seimbang dan terdistribusi dengan baik.
dari Laboratorium komputer 1. Selain itu Adapun setelah Simulasi I yaitu
kenaikan rugi-rugi daya juga terjadi pada mengelompokkan beban drop tegangan
grup 2 fasa T di Simulasi I hal ini juga pada Fasa R dan Fasa S dapat teratasi.
disebabkan karena penambahan beban Total beban setelah simulasi
berupa AC 1,5 PK 2 unit dengan total diimplementasikan adalah pada Fasa R
tambahan daya 2.340 Watt. yang seimbang adalah 13.300 Watt, pada
Fasa S 12.110 Watt dan pada Fasa T
Hasil Analisa adalah 12.721 Watt. Adapun dari
pengelompokkan beban ini drop tegangan
Berdasarkan hasil pengukuran dan dapat dikurangi secara signifikan.
simulasi, penyebab tegangan listrik tidak
stabil atau kekurangan daya pada SMA Pada Simulasi II ditawarkan solusi
Negeri 1 Siantan disebabkan oleh mengenai impedansi kabel, yaitu dengan
Mustar. 66
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
mengganti diameter penampang pada kabel tegangan pada fasa R di ruang laboratorium
pada Panel Utama Fasa dan Ujung Beban. komputer 1 dari kondisi eksisting 184 Volt
Kendala kabel yang terlalu kecil menjadi 202 Volt dan fasa S di ruang guru
diameternya juga berpengaruh terhadap dari kondisi eksisting 194 Volt menjadi 202
jatuh tegangan yang terjadi pada jaringan Volt. Selain itu Simulasi III ini berhasil
kelistrikan pada SMA Negeri 1 Siantan. menyeimbangkan beban seimbang
Penggunaan kabel yang tidak standar mungkin, hal ini dapat dilihat pada arus yang
ukurannya dengan beban yang besar mengalir setiap fasa (R = 75,2 A, S = 64,2 A
merupakan suatu kendala yang harus dan T = 61,7 A).
diatasi. Sehingga pada Simulasi II ini
diajukan solusi yang dapat Sedangkan rata-rata rugi-rugi daya
diimplementasikan yaitu mengganti yang dihasilkan pada ujung beban pada
penampang. kondisi eksisting adalah 0,470 kW,
mengalami penurunan pada Simulasi I
Perubahan penampang dilakukan sebesar 0,408 dan selanjutnya Simulasi II
pada masing-masing kabel di Panel Utama turun kembali menjadi 0,291 kW serta rata-
R sebelumnya adalah 6 mm menjadi 10 rata akhir pada Simulasi III 0,262 kW. Pada
mm; pada ujung beban ruang Laboratorium kondisi Simulasi III rugi-rugi daya yang
Komputer 1 sebelumnya 4 mm menjadi 6 dihasilkan juga lebih kecil dibandingkan
mm; pada ujung beban Ruang Laboratorium dengan hanya mengganti diameter
Komputer 2 dan sebelumnya adalah 2,5 mm penampang atau merubah beban saja.
menjadi 4 mm dan pada ujung beban ruang Solusi ini merupakan solusi terbaik yang
guru sebelumnya 2,5 mm menjadi 4 mm. akan ditawarkan dan mudah untuk
Hasil Simulasi II menunjukkan jatuh diterapkan karena dengan perpaduan
tegangan dapat dihindari dengan cara antara pengelompokkan beban dan
mengganti penampang pada tiap ujung penggantian penampang akan
beban yang mengalami drop tegangan. menghasilkan sebuah jaringan kelistrikan
Dengan memperbesar luas penampang yang stabil. Hal ini tentu saja akan sangat
kabel hal ini dapat menjadi solusi yang mendukung pelaksanaan proses belajar
paling solutif untuk diterapkan. pada SMA Negeri 1 Siantan.
Mustar. 67
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
(Simulasi I), 184 Volt menjadi 198 Volt Seminar Nasional Teknologi
(simulasi II) dan 184 Volt menjadi 202 Volt Informasi & Komunikasi Terapan
(Simulasi III). Sedangkan pada Ruang Guru 2011 (Semantik 2011), Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Fakultas
hasil perbaikan jatuh tegangan dari 194 Volt
Teknik, Jurusan Teknik Elektro.
menjadi 193 Volt (Simulasi I), 194 Volt
menjadi 202 Volt (Simulasi II dan III) dengan Januar A, 2017, “Studi Evaluasi
mendapatkan rugi daya ujung beban fasa R Perencanaan Kebutuhan Daya Pada
pada kondisi eksisting di ruang laboratorium Instalasi Listrik di Gedung Harco
komputer 1 sebesar 2,07 kW, menjadi 1.37 Glodok Jakarta”, Jurnal Online
kW (Simulasi I), 1,24 kW (Simulasi II) dan Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik
Elektro, 2017 - jom.unpak.ac.id Vol.
0,847 kW (Simulasi III). Akan tetapi
1 No. 1 (2017), Universitas Pakuan
sebaliknya terjadi kenaikan rugi-rugi daya Bogor, Fakultas Teknik, Program
pada grup yang bertambah bebannya di Studi Teknik Elektro.
fasa S dan T.
. Johny C, 2018, “Analisis Audit Energi di
UCAPAN TERIMAKASIH Bengkel Las Politeknik Negeri
Bengkalis”, Seminar Nasional Pakar
Terima kasih penulis ucapkan kepada ke 1 Tahun 2018 . Politeknik Negeri
keluarga besar SMA Negeri 1 Siantan yang Bengkalis, Jurusan Teknik Elektro.
sudah membantu peneliti dalam
memberikan data dan informasi yang Keputusan Presiden Republik Indonesia
diperlukan pada penelitian ini. Nomor 43 Tahun 1991 tentang
“Konservasi Energi”, Jakarta, 1991.
DAFTAR PUSTAKA
Kho Dickson, 2016, “Pengertian Daya Listrik
Abrar T, 2015, “Analisis Kinerja Sistem Rumus dan Cara Menghitung”.
Kelistrikan Universitas Lancang Teknik Elektronika.
Kuning”, Seminar Nasional
Teknologi Informasi, Komunikasi Muhaimin, 2000, “ Bahan – bahan Listrik “ ,
dan Industri (SNTIKI) 7, Pekanbaru, PT. Pradya Paramita.
tanggal 11 November 2015,
Universitas Lancang Kuning, Multa L dan Aridani R.P. 2013. “Modul
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Pelatihan ETAP”, Jurusan Teknik
Elektro. Elektro dan Teknologi Informasi,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Badan Standarisasi Nasional, 2000, “PUIL
(Persyaratan Umum Instalasi Listrik) Peraturan Presiden Republik Indonesia
2000” : SNI 04-0225-2000 , Jakarta. Nomor 5 Tahun 2006, “Kebijakan
Energi Nasional”, Jakarta. 2006.
Basri Hasan, 1997, “Sistem Distribusi Daya
Listrik”, Jakarta : ISTN Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014
tentang “Kebijakan Energi Nasional”,
Badan Standarisasi Nasional, 2011, PUIL Jakarta 2014.
(Peraturan Umum Instalasi Listrik)
2011, Jakarta. Priyono, 2016, “Metode Penelitian
Kuantitatif”, Penerbit Zifatama
Hasyim A, 2011, “Perbaikan Jatuh Publishing, Sidoarjo.
Tegangan dan Rekonfigurasi Beban
Pada Panel Utama Prambanan”,
Mustar. 68
EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control) pISSN 2615-0646
Teknik Elektro – Universitas Pamulang eISSN 2614-8595
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, Tahun 2020, Hal 59 – 69
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jit
DOI: 10.32493/epic.v3i1.6124
Mustar. 69