standar COBIT 4.1. Penilaian yang telah dilakukan dihasilkan dari wawancara
dan tingkat resiko yang diukur dengan KPI, PKGI, serta ITKGI.
Tolak ukur untuk mencapai business goal yang diinginkan yang berupa
statement yang berisi tentang hasil atau fungsi yang diinginkan. Dilakukan dengan
karakteristik dari proses yang terkelola dengan baik. Merupakan best practice
pada domain berikut yang dilakukan di Polisi Militer TNI AL, Surabaya (dapat
dilihat pada Lampiran 1). Berikut ini adalah hasil pengukuran Control Objective
yang dilakukan pada Pomal. Gambar 4.1 Menunjukkan grafik penilaian dari
45
46
nilai dari Control Objective tiap sub domain yang telah ditunjukkan pada gambar
4.1.
Total Importance
Domain Assessment Assessment Score
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa PO1 sampai dengan ME4 mempunyai
assessment yang rendah (low) tidak lebih dari 1 (satu). Hal ini membuktikan
bahwa kontrol internal dalam organisasi belum diterapkan secara baik. Namun,
memiliki nilai kepentingan yang tinggi terhadap proses bisnis yang ada dalam
untuk terus diperhatikan. Dari nilai tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
hubungan TI
bahkan cenderung tidak dicatat. Solusi yang diberikan dari bagian UTI
informal.
dibutuhkan untuk setiap proyek, namun hal ini masih belum berjalan
yang baku, perbaikan masih dilakukan dengan sifat reaksional serta tidak
GAKKUM kepada UTI tidak terlihat sinkron dan saling tidak mengetahui.
dan pelatihan SDM. Dukungan alokasi biaya, sumber daya, fasilitas dan
dari unit kerja lain dalam penyusunan kurikulum maupun kebutuhan akan
unit kerja yang mengikuti pelatihan. Tidak ada dokumentasi yang baik
pertanyaan user telah diberikan yang cukup memadai (dari segi kapasitas
penyebab masalah tersebut agar tidak terulang masalah yang sama pada
tanggapan permasalahan dan pertanyaan dari user serta aset TI. Sedangkan
formal dan pengendalian yang baik. Urutan Strategi dan Pengiriman Nilai
berada. Tingkat kematangan inilah yang menjadi tolak ukur dalam menilai
manajemen proses IT yang dilakukan. Terdiri dari 6 level yang berisi statement-
level tersebut. Statement tersebut memiliki referensi kepada activity yang ada
yang berkaitan dengan mereferensi pada RACI Chart yang nantinya dilakukan
Pada penelitian ini, dilakukan penilaian atau perkiraan Maturity Level pada
domain berikut yang dilakukan pada Pomal Surabaya, (dapat dilihat pada
Lampiran 2). Berikut ini adalah hasil pengukuran penilaian Maturity Level yang
dilakukan pada Pomal Surabaya. Gambar 4.2 menunjukkan grafik penilaian dari
perhitungan Maturity Level. Sedangkan Tabel 4.2 menunjukkan secara detil nilai
dari Maturity tiap sub domain yang telah ditunjukkan pada Gambar 4.2.
53
Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa PO1, PO4, PO6, PO10, AI4, AI7, DS8,
mempunyai nilai maturity level antara 2-3 sehingga perlu untuk ditingkatkan
dalam setiap sub domain yang ada supaya minimal sesuai dengan standar
internasional. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai rata-rata dari domain ini
adalah 0.744 (ditunjukkan pada Gambar 4.3) yang berarti tingkat kematangan
(Maturity Level) TI pada Polisi Militer TNI AL Surabaya berdasarkan COBIT 4.1
adalah Jauh berada dibawah Initial/Ad Hoc bahkan condong pada Non-
existent.
TI
menjadi berubah-ubah.
satu matrik yang berdasarkan kasus per kasus yang telah terjadi dan
kelemahan dalam tata kelola TI, dimana organisasi juga menyadari hal
kebijakan internal yang diterapkan dalam individu dan kasus per kasus.
4.1.3 Key Performance Indicator (KPI), Process Key Goal Indicator (PKGI),
teknologi informasi yang efektif dan efisien. KPI, PKGI, dan ITKGI memberikan
gambaran kepada organisasi mengenai posisi dan arah mereka dalam mencapai
setiap proses TI, yang merupakan indikasi utama yang mendefinisikan ukuran dari
dicapai (untuk mengukur sejauh mana proses berjalan sesuai dengan goal yang
telah ditentukan).
Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan penilaian atau perkiraan resiko
yang berkaitan dengan KPI pada domain yang telah ditentukan yang dilakukan
pada POMAL Surabaya. Berikut ini adalah hasil pengukuran penilaian resiko KPI
grafik penilaian resiko KPI. Sedangkan Tabel 4.3 menunjukkan secara detil nilai
resiko KPI tiap sub domain yang telah ditunjukkan pada Gambar 4.4.
60
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa beberapa sub domain ada yang memiliki
tingkat resiko yang tinggi dan medium. Proses-proses yang mempunyai resiko
tinggi berarti jika aktifitas tersebut tidak terpenuhi, maka proses bisnis yang lain
diupayakan agar mempunyai resiko yang rendah. Untuk penjelasan lebih lengkap
ada dimana tingkat resiko penyusunan prosedur ini adalah high, serta
resiko medium.
TI
komplain baik dari user maupun dari staff GAKKUM sendiri juga mulai
cukup dengan yang diharapkan. Kerangka kerja dan metode dalam proyek
didokumentasikan.
terdokumentasi).
tujuan kinerja selanjutnya serta menjadi tolak ukur. Prosentase dari usaha
ditingkatkan.
dibagi menjadi dua yaitu: KGI untuk Proses dan KGI untuk TI. KGI untuk proses
TI mendukung “Tujuan TI”. KGI untuk TI atau Information Technology Key Goal
Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan penilaian atau perkiraan resiko
yang berkaitan dengan KGI untuk proses pada sub domain yang telah ditentukan
yang dilakukan pada POMAL Surabaya. Berikut ini adalah hasil pengukuran
penilaian resiko KGI untuk proses yang dilakukan pada POMAL Surabaya.
Gambar 4.5 menunjukkan grafik penilaian resiko KGI untuk proses. Sedangkan
Tabel 4.4 menunjukkan secara detil nilai resiko KGI untuk proses tiap sub domain
Tabel 4.4 Penilaian Resiko KGI untuk Proses tiap Sub Domain
Sub Sub
Domain Risk Domain Risk
Domain Domain
PO1 1 2 AI7 1 2
2 2 2 2
3 1 3 2
PO4 1 0 4 2
2 1 DS7 1 2
3 2 2 2
PO6 1 1 3 2
2 0 DS8 1 2
3 0 2 2
PO10 1 0 3 0
2 0 4 0
3 0 5 1
4 1 ME1 1 1
5 2 2 2
AI4 1 1 3 2
2 0 4 2
3 0 ME4 1 2
4 2 2 1
3 0
Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa beberapa sub domain ada yang memiliki
mempunyai resiko tinggi berarti jika aktifitas tersebut tidak terpenuhi, maka
proses bisnis yang lain akan terganggu. Sebaiknya aktivitas yang beresiko tinggi
daftar fasilitas yang diberikan kepada user atau katalog, hanya layanan-
layanan yang diperlukan saja yang ada. Tapi tidak menutup kemungkinan
dan permintaan user. Layanan yang telah dibuat sesuai dengan tingkat
TI
Prosentase komplain dari user karena sistem dan prosedur permintaan data
rencana kelancaran bisnis tapi hal itu masih bersifat informal dan belum
69
pemeliharaan.
dengan model biaya yang telah disetujui, Aktualisasi kerangka kerja yang
dan kontrolnya.
kontribusi dari semua proyek dalam program untuk hasil yang diharapkan,
problem yang diselesaikan dalam jangka waktu yang tepat, Jumlah dari
pelatihan dan dokumentasi tidak selalu terkait pada pelatihan dan prosedur
manual. Biaya yang didapat bukan langsung didapat dari pengguna, namun
Perbaikan data akan dilakukan segera saat ada pengujian yang tidak
memadai.
Sudah ada program pelatihan untuk user mengenai aplikasi dan solusi
pencarian orang dan daftar berkas perkara hukum) memiliki kaitan dengan
meminimalkan resiko.
Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan penilaian atau perkiraan resiko
yang berkaitan dengan KGI untuk IT pada sub domain yang telah ditentukan yang
dilakukan pada Pomal Surabaya. Berikut ini adalah hasil pengukuran penilaian
resiko KGI untuk IT yang dilakukan pada Pomal Surabaya. Gambar 4.6
menunjukkan grafik penilaian resiko KGI untuk IT. Sedangkan Tabel 4.5
72
menunjukkan secara detil nilai resiko KGI untuk IT tiap sub domain yang telah
Gambar 4.6 Grafik Penilaian Resiko KGI untuk IT tiap sub Domain
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa beberapa sub domain ada yang memiliki
tingkat resiko yang tinggi. Proses-proses yang mempunyai resiko tinggi berarti
jika aktifitas tersebut tidak terpenuhi, maka proses bisnis yang lain akan
dengan level yang disetujui atau yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Teknologi Informasi
serangan yang disengaja atau bencana dapat menahan dan pulih dari
kegagalan.
74
Terdapat usaha perbaikan biaya TI agar efisien dan ada kontribusi yang
kemajuan yang terus menerus dan kesiapan bagi perubahan masa depan.
proyek juga perlu ditangani seefektif dan efisien mungkin. Untuk itu perlu
User cukup puas dengan penawaran layanan dan tingkat layanan yang ada
(sistem atau teknologi baru). Sudah ada personil yang membantu user
75
User merasa puas dengan adanya bagian UTI yang bisa menyelesaikan
kejadian atau masalah yang ada dan juga dengan adanya penawaran
layanan serta tingkat layanan. Sudah ada personil yang membantu dalam
memahami penggunaan yang tepat dan kinerja dari aplikasi dan solusi
teknologi.
manajemen dan pimpinan terhadap laporan dari tiap proses bernilai resiko
dimiliki medium.
didapatkan bahwa TI yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang ada.
internasional. Temuan tersebut dilakukan analisa sebab dan akibat, serta diberikan
rekomendasi untuk dilaksanakan agar proses TI yang lain bisa lebih baik dan
sesuai standar COBIT 4.1. Daftar temuan dan rekomendasi pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Temuan dan Rekomendasi berdasarkan Sub Domain
77
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
TI POMAL terkoordinasi
dalam menangani proses
penyelidikan dan
penyidikan.
Studi banding dilakukan
terhadap TI terbaru
sehingga terintegrasi
dengan formulasi strategi.
UTI efektif didirikan untuk Masih terdapat Data dan desain fungsi Dilakukan komunikasi oleh
pencapaian tujuan. pencatatan secara TI tidak dapat diketahui UTI dan PUSPOMAL
UTI terlibat dalam proses informal. dengan pasti. mengenai kebutuhan
pengelolaan informasi perencanaan TI yang
Daftar Pencarian Orang berkelanjutan secara
(DPO). konsisten.
Fungsi TI belum didesain Dilakukan pendefinisian
untuk proses pengelolaan dan penetapan
PO4 Menentukan pemasok / vendor. Selama tanggungjawab untuk
Proses-proses, ini pencatatan hanya perencanaan dan pengujian
Organisasi dan dilakukan secara manual. yang berkesinambungan.
Hubungan Teknologi Peran dan Tanggung Disusun sebuah prosedur
Informasi Jawab UTI untuk POMAL untuk memastikan bahwa
dan pihak ketiga. perencanaan yang
UTI proaktif merespon berkesinambungan secara
perubahan dan mencakup utuh telah dipahami dan
semua peran yang tindakan yang diperlukan
diperlukan untuk sudah diterima secara luas
memenuhi kebutuhan. di organisasi.
Struktur UTI yang
fleksibel dan adaptif, serta
78
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
Praktek UTI yang baik
dilakukan.
Ada sedikit pengakuan Sistem komunikasi UTI Pengembangan, Melakukan monitor secara
mengenai kebutuhan lebih mengarah pada komunikasi dan berkala (setiap 2 minggu
untuk membentuk satu set komunikasi informal dan kepatuhan proses sekali) dan dilakukan
kebijakan, prosedur, kekeluargaan, sehingga tersebut informal dan evaluasi.
standar dan sesuai proses. untuk komunikasi tidak konsisten. Mendefinisikan kebijakan,
Kebijakan, prosedur dan mengenai tujuan Sering terjadi kegagalan prosedur organisasi
standar UTI manajemen juga sering pemahaman dari secara jelas dan baku
dikembangkan dan dilakukan secara komunikasi arah ketika terjadi perubahan
dikomunikasikan secara kekeluargaan. kebijakan dari atau pengembangan.
ad hoc. Kurangnya komunikasi pimpinan.
Pelatihan TI oleh pusat dan arahan dari
PO6 dilakukan pada UTI. pimpinan secara formal
Mengkomunikasikan Ada sebuah kerangka dan terinci terkait dari
Tujuan dan Arah kebijakan untuk setiap kebijakan yang
Manajemen pengelolaan informasi dibuat.
POMAL secara
keseluruhan. Ada
pemantauan yang
konsisten dari kepatuhan
dengan kebijakan dan
prosedur.
Kebijakan, perencanaan
dan prosedur
dikembangkan, dipelihara
dan dikomunikasikan dan
merupakan gabungan dari
79
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
praktek-praktek internal
yang baik.
Pemantauan, penilaian
UTI dan memeriksa
kepatuhan masuk dalam
organisasi
Pengelolaan informasi Pengelolaan informasi Proses penyelidikan dan Laporan dan analisis
penyelidikan dan belum maksimal dan penyidikan dapat masalah dilakukan secara
penyidikan merupakan reportnya hanya menjadi tertunda / berkala (setiap 2 minggu
keputusan UTI secara dilakukan oleh salah terlambat. sekali).
individual. satu orang yang
Terdapat sedikit ditunjuk.
keterlibatan stakeholder
dalam manajemen proyek
pengelolaan operasional
POMAL memiliki bagian
UTI untuk mendukung
PO10 Mengelola
operasional dan telah
Proyek-proyek
mendefinisikan sesuai
dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
Manajemen telah
merencanakan pelatihan
manajemen proyek yang
relevan untuk staff dalam
kantor manajemen proyek
dan lintas fungsi TI.
seperti UTI yang dikirim
ke pusat untuk melakukan
80
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
pelatihan terhadap sistem
yang baru.
Metodologi program dan
proyek pengelolaan
operasional yang matang
dan terbukti telah
diimplementasikan ,
ditegakkan dan
diintegrasikan ke dalam
kultur seluruh organisasi.
Materi pelatihan Kurangnya pengetahuan Jika terdapat Menyediakan dan
cenderung menjadi skema TI oleh UTI yang permasalahan pada memfasilitasi training
tanpa pengulangan ditransfer untuk end- solusi TI, pihak UTI untuk end-user sehingga
dengan kualitas yang user. harus menunggu untuk kinerja bagian GAKKUM
dapat bervariasi. dilakukannya perbaikan dan UTI tidak terganggu
Ada sebuah kerangka oleh pihak luar. Hal ini dan proses bisnis juga
yang terdefinisi secara membutuhkan waktu berjalan sesuai dengan
jelas diterima dan tunggu yang lama dan waktu yang ditetapkan.
AI4 Memungkinkan dipahami untuk dapat mengganggu
Operation dan dokumentasi pengguna, proses bisnis yang
Penggunaan pedoman operasi dan sedang berjalan.
bahan pelatihan. End-user sering
Tidak adanya training TI mengganggu kerja UTI
untuk end-user. (Unit Teknologi
Perkembangan bagan Informasi) pada saat
pelatihan dan melakukan transaksi TI.
81
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
dokumentasi serta
pengiriman program
pelatihan sepenuhnya
tergabung dengan bisnis.
Ada kekurangan Masih terdapat banyak Kesulitan dalam Sebaiknya dokumentasi
menyeluruh dari UTI atau aktivitas yang pengambilan keputusan dibuat pada saat transaksi
proses pengakuan terdokumentasi secara yang konsisten jika terjadi atau segera
pegawai TI yang tidak informal dan aktivitas terdapat permasalahan sesudahnya (ketepatan
mengenali kebutuhan yang tidak yang sama diwaktu waktu), sebab jika ada
untuk menguji cara terdokumentasi. yang akan datang. tenggang waktu lama,
penyelesaian yang sesuai Dilakukan dengan tidak Jika terdapat sistem kemungkinan terjadi
untuk tujuan yang mengacu pada kriteria yang mengalami kesalahan lebih besar dan
diharapkan. yang telah gangguan akan catatan itu kurang dapat
Pengujian dilakukan distandarisasikan. mengganggu proses dipercaya lagi.
untuk beberapa sistem, Belum adanya lainnya. Sistem yang telah ada
AI7 Install dan tetapi inisiatif untuk dokumentasi mengenai ketika terjadi masalah
Mengakui Solusi dan pengujian ditinggalkan pemecahan masalah dan ataupun perubahan,
Perubahan untuk perorangan. adanya perubahan. sebaiknya diberikan
Ada proses perijinan tidak pelatihan dalam
resmi. penanganan masalah IT.
Penilaian memenuhi
kebutuhan pengguna
sudah distandarkan dan,
menghasilkan pengukuran
yang bisa ditinjau ulang
dengan hasil baik dan
dianalisa oleh pimpinan.
Proses instalasi dan
pengakuan telah
82
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
disempurnakan ke tingkat
praktek yang baik,
berdasarkan pada hasil
kemajuan dan perbaikan.
Beberapa dari pelatihan Program kerja pelatihan Pengguna akan lebih Melakukan pelatihan
ini telah ditujukan dalam tergantung dari sulit beradaptasi dengan terhadap user tentang
persoalan yang berkaitan kebutuhan. sistem yang baru. prosedur yang harus
dengan kesadaran Pemonitoran dan Sulit melacak kesalahan ditempuh user saat sistem
keamanan sistem dan pelaporan dokumentasi pada saat pelatihan. down. Teknik
latihan keamanan. dianggap tidak perlu. pengambilan data yang
Pelaksana pelatihan efektif diajarkan kepada
belum tentu mengacu user.
pada program kerja yang Semua hal yang berkaitan
telah didefinisikan. dengan pelatihan baik itu
Anggaran, sumber daya, materi pelatihan atau
fasilitas dan trainer akan pelaksana pelatihan
DS7 Mendidik dan
disusun untuk mendukung dimonitor dan
Melatih para Pengguna
program pendidikan dan didokumentasikan.
pelatihan
Semua proses mendapat
tingkat yang tepat dari
pelatihan keamanan
dalam melindungi
melawan kerusakan akan
kegagalan yang
mempengaruhi
persediaan, kepercayaan
diri dan integritas.
83
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
Telah ada pengelolaan
cukup mengenai pelatihan
mulai dari panduan
pelatihan sampai personil
yang bertanggungjawab
dalam memberikan
pelatihan. Namun belum
dimonitor dan dilaporkan
secara formal (belum
terdokumentasi).
Tidak ada pendukung Belum ada standarisasi. Terdapat banyak asumsi Dibuat tools yang dapat
untuk menyelesaikan Analisa terhadap mengenai terjadinya membantu pihak
pertanyaan dan persoalan permasalahan yang sebuah insiden dan pengguna agar dapat
user diajukan user belum layanan bersifat kurang memecahkan insiden yang
Belum adanya aplikasi dilakukan secara jelas. Menghambat mungkin terjadi. Adanya
yang mendukung periodik dan belum penyelesaian masalah upaya peningkatan
pengelolaan layanan dan terdokumentasi dengan jika terjadi masalah kesadaran pihak pengelola
insiden. baik. yang sama. dan user akan pentingnya
Tidak ada peningkatan Hanya dilakukan help desk.
DS8 Mengelola bagian
proses untuk pendokumentasian dan
Layanan dan Insiden
membuktikan masalah- dicatat manual.
masalah dipecahkan.
User telah
mengkomunikasikan
secara jelas dimana dan
bagaimana melaporkan
permasalahan dan setiap
kejadian.
84
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
Ada pemahaman yang
lengkap terhadap manfaat
dari kejadian proses
manajemen di semua
tingkat organisasi dan
fungsi bagian layanan
didirikan pada unit
organisasi yang tepat.
Proses manajemen insiden
dan fungsi bagian layanan
disusun dan
diorganisasikan dengan
baik dan berorientasi pada
layanan pelanggan dengan
berpengetahuan luas,
berfokus pada pelanggan
dan berguna.
UTI memonitor proses- Pelaporan mengenai Tidak terdapat Dibuatnya suatu acuan
proses yang telah hasil monitoring kinerja pendokumentasian pedoman yang digunakan
diimplementasikan TI belum mengenai monitoring untuk memonitoring
Kegiatan monitoring telah terdokumentasikan. kinerja TI. kinerja TI.
diimplementasikan dan Tidak adanya Besarnya kemungkinan Menentukan sebuah
ME1 Mengawasi dan
telah mengenal standar standarisasi standarisasi akan timbulnya suatu metodologi formal yang
Mengevaluasi Kinerja
pengumpulan dan monitoring kinerja TI. masalah dari teknologi dikhususkan pada
TI
penilaian proses yang digunakan, monitoring kinerja TI
pemantauan. menghambat proses yang sesuai dengan
Manajemen belum penyelesaian masalah organisasi dan mampu
mengenal metode dan yang kemungkinan untuk memberikan solusi
standar pemantauan dapat timbul dalam yang jelas dan optimal
85
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
kinerja TI. sistem yang diterapkan bagi sistem yang ada.
Belum ada pelatihan oleh organisasi. Memberikan pelatihan
mengenai monitoring Terdapat banyak asumsi secara berkala sesuai
kinerja TI. mengenai monitoring dengan standarisasi
Manajemen kinerja TI yang bersifat monitoring yang ada.
mengoptimalkan seluruh kurang jelas dan tidak
proses pemantauan. optimal dalam
penerapannya.
Monitoring belum bisa
dilakukan secara
optimal.
UTI menyadari bahwa Kurangnya pemahaman Indikasi yang ada hanya Perlu adanya kajian
terdapat masalah di dalam dan kepedulian terhadap bisa mengetahui sejauh keseluruhan yang
proses tata kelola TI kontribusi tata kelola TI mana kontribusi tata berkaitan dengan tata
sehingga terdapat pada kinerja bisnis. kelola TI pada kinerja kelola TI pada kinerja
komunikasi yang Kurangnya pemahaman bisnis. bisnis.
dilakukan untuk terhadap pengetahuan Pengukuran tata kelola Perlu adanya kajian
membicarakan masalah mengenai tool dan TI jadi tidak akurat. menyeluruh terhadap
tersebut. metrik yang bisa Besarnya kemungkinan pengetahuan mengenai
ME4 Menyediakan Tata
Perlu adanya tanggapan digunakan untuk akan timbulnya suatu tool dan metrik yang bisa
Kelola TI
terhadap masalah tata mengukur tata kelola TI. masalah dari teknologi digunakan untuk
kelola TI. yang digunakan mengukur tata kelola TI.
Pemilihan proses-proses menghambat proses Dibuatnya suatu
TI untuk proses penyelesaian masalah acuan/kebijakan yang
peningkatan ditentukan yang kemungkinan berkaitan dengan
berdasarkan keputusan dapat timbul dalam penggunaan prosedur
individu. sistem yang diterapkan kerja dan pemeliharaan
oleh organisasi. sistem.
86
Domain Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
Kebutuhan untuk tata Minimnya dokumentasi Tidak terdapat
kelola TI telah yang diberikan kepada pendokumentasian
disosialisasikan keseluruh pengguna dalam mengenai penggunaan
organisasi. menjalankan prosedur prosedur kerja dan
Implementasi dari kerja dan pemeliharaan pemeliharaan sistem.
kebijakan TI telah akan sistem yang
membimbing POMAL diterapkan dalam
sehingga secara penuh organisasi.
akan mendukung
keperluan tata kelola TI.
Terbatasnya tool dan
metrik untuk mengukur
tata kelola TI.
87