Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PENDAMPINGAN PENYUSUNAN

INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI


(IAPS) ANGKATAN I

A. NAMA KEGIATAN
Pendampingan Penyusunan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS)
Angkatan I

B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Pendampingan Penyusunan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS)
Angkatan I ini dilaksanakan di ruang pertemuan Hotel Neo+ Waru Sidoarjo
Jalan Jenderal S. Parman No. 52-54 Sidoarjo, pada tanggal 21 Juni 2021.

C. TUJUAN
Sosialisasi ini bertujuan agar:
1. Pihak pengelola program studi lebih memahami penyusunan instrumen
akreditasi program studi yang baru
2. Pihak pengelola program studi dapat lebih mempersiapkan sistem
penjaminan mutu internal untuk mendukung akreditasi program studi

D. HASIL SOSIALISASI
Menurut Undang-undang Nomor 20/2003 Sistem Pendidikan
Nasional, akreditasi merupakan kegiatan penilaian kelayakan program dalam
satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Permasalahan
yang sering dihadapi berkaitan dengan sistem akreditasi program studi yang
ada saat ini tidak jauh berbeda dengan permasalahan dalam sistem akreditasi
perguruan tinggi, yaitu korelasi antara hasil akreditasi dengan mutu masih
rendah. Pada instrumen lama terlalu mentikberatkan pada input sehingga butir
yang harus diverifikasi terlalu banyak dan proses akreditasi belum efektif
untuk membangun budaya mutu. Dengan demikian perlu adanya
pembaharuan dalam instrumen penilaian akreditasi, khususnya dalam
akreditasi program studi yang ditetapkan dalam Peraturan BAN-PT Nomor 5
Tahun 2019 mengenai Instrunen Akreditasi Program Studi.
Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0 diusulkan oleh Unit
Pengelola Program Studi (UPPS) dengan penilaian yang lebih berorientasi
pada outputs dan outcomes yang berbasis evalusi diri, di mana pengelola
program studi diminta untuk menemukenali kekuatan dan kelemahan dari
program studi yang dikelolanya itu. IAPS 4.0 juga lebih efektif dalam
mengukur mutu dan mendorong peningkatan mutu secara berkelanjutan, yang
tercermin dalam dua indikator penilaian, yaitu Laporan Kinerja Program
Studi (LKPS) dan Laporan Evaluasi Diri (LED) yang fokus pada
pengembangan Program Studi yang akan diakreditasi sehingga bersifat unik.

i. Laporan Kinerja Program Studi (LKPS)


Dalam LKPS terdapat 41 tabel yang hanya berisi data-data tanpa
narasi. Berikut struktur dari LKPS.

Gambar 1. Struktur LKPS


ii. Laporan Evaluasi Diri (LED)
LED merupakan upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah
data (fakta dan informasi) yang valid dan handal untuk menemukenali
kekuatan, potensi, serta ihwal yang perlu diperbaiki. Berikut struktur dan
kerangka pikir dalam penyusunan LED.

Gambar 2. Struktur LED


Gambar 3. Kerangka Pikir LED

LED dalam IAPS 4.0 harus dapat digunakan untuk memahami kondisi
dan mutu di tingkat program studi saat ini sehingga dapat menentukan
kondisi dan mutu yang diinginkan di masa mendatang serta untuk merancang
program pengembangan. Setiap komponen dalam evaluasi diri, baik masukan,
proses, luaran, ataupun capaian harus memenuhi kriteria minimal dari SN
DIKTI. Dalam LED ini, pada kriteria dua hingga delapan masing-masing
memuat 9 kriteria tersebut.
Gambar 4. Struktur Penulisan pada Setiap Kriteria

Langkah-langkah Penyusunan LED


1. Penetapan Tim Penyusun
Pimpinan Unit Pengelola Program Studi (UPPS) menetapkan tim
penyusun LED (dengan LKPS bagian tidak terpisahkan) yang merupakan
orang yang memahami manajemen program studi melalui keputusan
yang legal dan disertai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
2. Penyusunan Jadwal Kerja Tim
Jadwal kerja yang dihitung mundur dari batas waktu penyerahan laporan
evaluasi diri sebagai bagian dari dokumen usulan akreditasi.
3. Pembagian Kerja
Pembagian kerja yang jelas dan tegas sangat diperlukan mengingat beban
kerja tim yang cukup berat dan keterbatasan waktu dalam membuat
laporan.
4. Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan dan analisis data umumnya merupakan proses yang
dilakukan secara berulang. Hal ini terjadi, karena sering dijumpai adanya
kebutuhan data baru untuk dapat mendukung pengambilan kesimpulan
yang logis dan benar.
5. Penulisan LED
LED harus gayut dan terlihat benang merahnya, penulisan LED
seyogyanya tidak dilakukan oleh orang yang berbeda untuk setiap bagian,
perlu ditunjuk satu atau lebih anggota tim yang bertugas sebagai proof
reader materi yang telah ditulis tersebut serta draft akhir LED harus
direview oleh pimpinan.
6. Sosialisasi LED
LED perlu disosialisasikan kembali pada semua pihak berkepentingan
(para pemangku kepentingan), khususnya staf akademik, untuk
mendapatkan masukan. Untuk penentuan indikator kinerja, sebaiknya
dibicarakan dan disepakati oleh semua pihak yang terkait dalam
pelaksanaan implementasi program yang akan dilaksanakan.
7. Perbaikan LED
Memperbaiki LED sebagai tindak lajut dari hasil sosialisai LED itu
sendiri diajukan ke BAN PT.

Ciri-ciri LED yang Baik


1. Keterlibatan Semua Pihak
Seberapa intensif keterlibatan para pemangku kepentingan dalam
penyusunan LED, dengan merinci keterlibatan aktor kunci, baik yang ada
di dalam maupun di luar institusi atau program studi.
2. Keserbacakupan
Kesesuaian serta kelengkapan aspek dan isu penting yang diperhatikan,
diamati dan dianalisis dalam proses penyusunannya.
3. Kualitas Data
Cukup (adequate), akurat (accurate), konsisten (consistent) antara data
satu dengan lainnya, dan sesuai (relevant) dengan aspek atau isu yang
dibahas, dalam menjelaskan masing-masing unsur yang ada pada faktor
internal maupun faktor eksternal.
4. Kedalaman Analisis
Adanya keterkaitan yang jelas antara: 1) kemampuan menemu kenali akar
permasalahan yang dihadapi oleh program studi berdasarkan data yang
dicantumkan dalam LKPS dan data pendukung lainnya; 2) kemampuan
untuk mengembangkan rencana perbaikan untuk menanggulangi
permasalahan tersebut; dan 3) kemampuan untuk menentukan prioritas
strategis.
5. Pendekatan Inovatif dan Kreatif
Penggunaan teknik yang mutakhir, bervariasi, dan relevan untuk
menghimpun, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan, dan
menyajikan data agar LED dan LKPS lebih mudah dipahami secara lebih
baik.
6. Kejujuran
Evaluasi diri harus dilakukan secara jujur dengan data riil yang dipunyai
program studi, terus terang, apa adanya dan tidak dibuat-buat, tidak
menggunakan/mengutip hasil evaluasi diri unit atau program studi lain.
7. Rencana Pengembangan
Gambaran secara global, ringkas dan jelas tentang rencana
pengembangan, baik untuk perbaikan masalah dan kelemahan yang
berhasil diidentifikasi maupun untuk mendapat keunggulan kompetitif.

Ciri-ciri LED yang Tidak Baik


1. Laporan Evaluasi Diri diragukan keasliannya (plagiat), antara lain
nampak dari narasi, data, analisis, dan sebagainya yang tidak relevan
dengan institusi atau program studi terkait.
2. Laporan Evaluasi Diri menyerupai klipping yang tidak disinkronisasi dan
tidak diedit.
3. Laporan Evaluasi Diri tidak menggambarkan kondisi saat ini.
4. Laporan Evaluasi Diri hanya ringkasan hasil analisa SWOT dan tidak ada
penjelasannya, sehingga tidak diketahui proses apa sesungguhnya yang
terjadi.
5. Tidak mampu mengenali permasalahan utama dan penyebabnya (akar
permasalahan) yang dihadapi.
6. Identifikasi permasalahan tidak didukung oleh bukti dan analisa (hanya
berupa karangan).

iii. KETERKAITAN IAPS 4.0 DENGAN DOKUMEN RENSTRA DAN


SPMI PT
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan kegiatan
sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi
secara otonom atau mandiri untuk mengendalikan dan meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

iv. STATUS DAN PERINGKAT AKREDITASI


Status akreditasi

E. TINDAK LANJUT
Menindaklanjuti hasil Sosialisasi IAPS 4.0, maka diharapkan dengan
segera dilakukan tindakan sebagai berikut.
1. Melakukan sosialisasi kepada semua UPPS di lingkungan UNARS
2. Meminta UPPS agar mempersiapkan diri untuk akreditasi berikutnya
dengan instrumen baru
3. Membuat kebijakan dalam bidang akademik yang mendukung
peningkatan akreditasi program studi

F. DAFTAR LAMPIRAN
Berdasarkan hasil kegiatan ini, berikut kami lampirkan beberapa hal
terkait dengan IAPS 4.0.
1. Materi Sosialisasi IAPS 4.0 (1 bendel)
2. Panduan Penyusunan LKPS (1 bendel)
3. Panduan Penyusunan LED (1 bendel)

G. PENUTUP
Demikian laporan hasil sosialisasi ini kami susun sebagai bentuk
pertanggungjawaban kami sebagai peserta Sosialisasi IAPS 4.0 mewakili
Universitas Abdurachman Saleh Situbondo. Atas perhatian dan dukungan
Bapak, kami sampaikan terima kasih.

Situbondo, 15 Juli 2019


Yang diberi Tugas,

Desi Indriyani, S.Pd., M.Si.

Anda mungkin juga menyukai