Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengisian Rencana


Pembelajaran Semester Menggunakan Metode Waterfall

Disusun oleh:
Alexander Rio Pradana
2018-0456-0008

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR


JUDUL PROPOSAL TUGAS AKHIR

diajukan oleh:
Alexander Rio Pradana
2018-0456-0008

telah diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing I

Julius Victor Manuel Bata


12020202020 (NIP)

*Catatan:
Jika dosen pembimbing hanya satu orang maka penulisan Pembimbing, Nama Dosen, NIP, dan
tanggal menjadi rata tengah.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar belakang ………………………………………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah……………………………..


…………………………………………….2

1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………………………….3

1.4 Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………………………4

BAB 2 TEORI PENDUKUNG..............................................................................................................4

2.1 Kajian Pustaka……………………………..…………………………………………….….4

2.2 Landasan Teori…………………………………..


……………………………………..……4

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN.................................................................................................6

3.1 Metodologi Penilitian…………………………………………………………………….….6

3.2
Perancangan…………………………………………………………………………………
7

3.3 Rencana dan Jadwal


Penilitian………………………………………………………………8
DAFTAR TABEL

Tabel

1 Rencana dan jadwal


penilitian.....................................................................8
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram alir penelitian...............................................................................5

Gambar 2 Waterfall Model…………………………………………………………..


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dosen merupakan salah satu dari civitas akademika yang bertugas sebagai
tenaga pengajar dan dapat memiliki berbagai tugas tambahan lainnya dengan jadwal
kegiatan yang cukup beragam. Salah satunya adalah dosen berkewajiban untuk
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran. Diperlukan sebuah dokumentasi yang membuktikan bahwa
dosen telah melaksanakan perencanaan hingga evaluasi pembelajaran. Dokumentasi
perencanaan hingga evaluasi pembelajaran yang harus disusun atau dibuat oleh
dosen antara lain adalah Rencana Pembelajaran Semester (A.Kristian ,2020).

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah proses pembelajaran dalam


setiap mata kuliah yang disusun dan dikembangkan oleh dosen yang bersangkutan
secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi/seni dalam program studi Permenristekdikti Tahun
2015 (Peraturan Menteri, 2015). RPS dijadikan acuan oleh dosen dan mahasiswa
dalam proses pembelajaran/kegiatan perkuliahan dalam satu semester. Rencana
Pembelajaran Studi bermanfaat terhadap dosen dalam merancang perkuliahan secara
holistik dan sistematis, menyusun Satuan Acara Perkuliahan (SAP), mengevaluasi
dan meningkatkan mutu kegiatan perkuliahan yang sedang berlangsung, dan
merancang perkuliahan semester berikutnya (Sidharta, 2020).

Setiap Dosen menyusun RPS untuk mata kuliah yang diampunya, di mana RPS
berisi tentang capaian lulusan, capaian mata kuliah, deskripsi mata kuliah,
kemampuan yang diharapkan, metode pembelajaran, materi atau bahan kajian dan
kriteria penilaian. RPS ini bermanfaat bagi dosen dalam (a) merancang perkuliahan
secara sistematis, (b) mengevaluasi dan meningkatkan mutu kegiatan perkuliahan
yang sedang berlangsung, dan (c) merancang perkuliahan semester berikutnya. Bagi
mahasiswa, RPS memberikan informasi tentang (a) mata kuliah secara utuh, (b)
beban tugas dan tagihan mata kuliah, dan (c) sistem penilaian hasil belajar.

1
2

Namun, Dalam pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester (RPS), terjadi


beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut adalah penulisan Rancangan
Pembelajaran Semester masih dilakukan secara manual (Syafrina 2019). Hal ini
dibuktikan dengan Pembuatan RPS masih menggunakan Microsoft Word, sehingga
untuk poin pengisian tiap variabel banyak berbeda antara satu sama lain. Seharusnya
adanya sistem untuk menyamaratakan format pengisian otomatis, dan perekapan
RPS (Gita Ayu, 2019).

Permasalahan lainnya dalam penyusunan RPS adalah proses distribusi RPS (output
kurikulum yang berisi data silabus mata kuliah serta rancangan pertemuan
perkuliahan), yang hanya dilakukan pada awal semester, proses pembagian materi
yang tidak melalui satu pintu, serta banyaknya data yang akan diproses (Yohanes
Aldy, 2020). Hal serupa juga ditemukan di UNIKA Atma Jaya. Berdasarkan hasil
wawancara yang peneliti lakukan terhadap Ketua Prodi Sistem Informasi UNIKA
Atma jaya, pembuatan Rancangan Pembelajaran Semester masih dalam bentuk
penulisan secara manual dan proses distribusi RPS masih dilakukan pada awal
semester.

Seiring berkembangnya teknologi, telah berhasil ditemukan beberapa metode


pembuatan atau pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah secara efektif. Metode tersebut adalah SDLC. Siklus hidup
pengembangan perangkat lunak atau SDLC adalah metodologi untuk merancang,
membangun, dan memelihara informasi dan sistem industri (Alshamrani. 2015).
Sejauh ini, ada terdapat banyak model SDLC, salah satunya adalah Waterfall
Model. Waterfall Model adalah model SDLC tertua dan paling terkenal. Model ini
banyak digunakan di proyek pemerintah dan di banyak perusahaan besar. Fitur
khusus model ini adalah langkah-langkahnya yang berurutan. Ini berjalan ke bawah
melalui fase analisis kebutuhan, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
Apalagi itu memastikan cacat desain sebelum pengembangan produk. Model ini
bekerja dengan baik untuk proyek-proyek di mana kontrol kualitas menjadi
perhatian utama karena sifatnya yang intensif dokumentasi dan perencanaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis mengangkat


penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengisian Rencana
3

Pembelajaran Semester Menggunakan Metode Waterfall”. Diharapkan dari hasil


penelitian ini dapat mengoptimalkan pelaksanaan RPS khususnya dalam proses penyusunan
dan pendokumentasian serta evaluasi materi pembelajaran RPS untuk meningkatkan kegiatan
belajar mengajar dan dapat membantu dosen dalam melakukan proses pembuatan RPS
secara online serta mempermudah Civitas Akademi UNIKA Atmajaya dan pihak
luar dalam mengakses dokumen RPS di Universitas Atmajaya Harapannya,
penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan
membangun sistem informasi pengisian RPS(Rancangan Pembelajaran
Semester) berbasis Web.

1.3. Batasan Masalah

Pada penelitian ini terdapat beberapa Batasan penelitian sebagai berikut :


1. Format Rencana Pembelajaran Semester mengikuti Format RPS R5
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
2. Sistem hanya berfokus pada pengisian RPS.

1.4. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem

informasi pengisian RPS berbasis Web. Manfaat dari penelitian ini adalah aplikasi

yang dikembangkan dapat membantu dosen dalam pengisian RPS.


BAB 2
TEORI PENDUKUNG

2.1. Kajian Pustaka


Penelitian ini berfokus pada pengembangan sistem pengisian rencana
pembelajaran semester. Terdapat beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan
untuk mengatasi masalah pengisian RPS. Pada penelitian Syafarina (2019)
mengembangkan aplikasi berbasis web Rancangan Pembelajaran semester. Salah satu
alasan pengembangan aplikasi ini untuk mendukung proses akreditasi. Metode
pengembangan yang digunakan adalah Case Studies, dan menggunakan tahapan SDLC,
pada pengembangan Sistem Informasi RPS untuk keperluan akreditasi di Universitas
Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjary. Dalam penelitian ini
masalah yang ditemukan adalah Pembuatan RPS masih menggunakan microsoft word,
sehingga untuk poin pengisian tiap variabel banyak berbeda antara satu sama lain.
Seharusnya adanya sistem untuk menyamaratakan format dan perekapan RPS secara
otomatis . Berdasarkan permasalahan tersebut sistem yang akan dibuat akan
memudahkan dosen untuk pengisian RPS yang benar maupun fakultas agar mudah
dalam perekapan berkas RPS untuk keperluan akreditasi. Hasil analisis kebutuhan
dengan menggunakan instrumen kuisioner kepada 15 orang responden, maka didapatkan
hasil sebanyak 70% menyimpulkan perlu adanya pengembangan untuk sistem
konvensional menjadi sistem yang terintegrasi. Berdasarkan evaluasi akhir penggunaan
sistem, didapatkan nilai rata-rata 96% mendapatkan respon yang bagus sehingga layak
untuk digunakan sebagai aplikasi RPS berbasis online.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Indrawan (2019) ini berfokus pada
mengembangkan instrumen kurikulum dan evaluasi RPS serta mendistribusikan hasil
kurikulum yaitu RPS kepada pihak terkait secara mudah dan cepat menggunakan Three
Major Phases pada Universitas Ma Chung. Pada penilitian ini, masalah yang ditemukan
adalah proses distribusi RPS (output kurikulum yang berisi data silabus mata kuliah

6
7

serta rancangan pertemuan perkuliahan) yang hanya dilakukan pada awal semester,
proses pembagian materi yang tidak melalui satu pintu, serta banyaknya data yang akan
diproses. Tujuan dari dibangunnya sistem adalah untuk mempercepat proses
perancangan kurikulum yang melibatkan banyak data, mendukung proses distribusi RPS
dan materi, serta membangun sebuah sistem yang dapat merancang kurikulum
berdasarkan satu standard pada program studi sistem informasi maupun pada seluruh
program studi universitas.

Pada penilitian yang dilakukan oleh Budi Yanto (2019) ini membuat aplikasi
Rencana Pembelajaran Fakultas Ilmu Komputer. E-RPS ini bertujuan agar dosen lebih
mudah dalam melakukan pengisian Rencana Pembelajaran Semester. Hasil dari sistem
ini berupa aplikasi berbasis website yang dapat mempermudah dosen dalam melakukan
pengisian Rencana Pembelajaran Semester dan dengan adanya dosen tidak perlu lagi
menjelaskan mengenai isi Rencana Pembelajaran Semester kepada mahasiswa, karena
setiap mahasiswa bisa melihat atau mencetak sendiri hasil Rencana Pembelajaran
Semester ini sesuai matakuliah yang yang diinginkan.

Pada penilitian yang dilakukan oleh Indera (2020) ini menggunakan metode
waterfall yang terdiri dari 5 tahapan yaitu requirement, design, implementation,
verifcationi dan maintenance. Dalam penelitian ini dibangun suatu rancangan sistem
informasi untuk SAP GBPP atau RPS berbasis web. Adapun rancangan yang dihasilkan
berupa rancangan sistem dengan menggunakan DFD, rancangan I/O, rancangan
database dengan ERD.

Pada penilitian yang dilakukan oleh Nada S.A (2022)ini menggunakan metode
prototype yang diawali dengan tahapan Komunikasi dan Pengumpulan Kebutuhan,
Perencanaan Secara Cepat, Pemodelan dan Perencanaan Secara Cepat, Pembentukan
Prototype, Penyerahan Sistem dan Umpan Balik. Berdasarkan hasil tahapan – tahapan
penelitian yang telah dilakukan, peneliti berhasil mengembangkan Sistem Informasi
8

Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Evaluasi Capaian Pembelajaran Lulusan


(CPL) yang memudahkan penyusunan dan pengembangan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) dan mempermudah Jurusan Teknik Informatika dalam memonitor
kelayakan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). hasil yang dicapai dari penilitian ini
adalah Sistem Informasi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Evaluasi Capaian
Pembelajaran Luluan (CPL) dapat membantu mempermudah dan mempercepat proses
penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan proses evaluasi kelayakan
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dengan optimal. Sehingga dapat menghasilkan
panduan pembelajaran mahasiswa yang dapat mendukung tercapaianya Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL).

Tabel 1. Kajian Pustaka Penilitian


9

NO Peneliti Tahun Judul Pembahasan

1. Gita Ayu Syafarina 2019 Perancangan Aplikasi Dalam penilitian


Rencana Pembelajaran ini, dibuat sebuat
Semester (RPS) untuk Aplikasi Berbasis
meningkatkan Web Rancangan
pencapaian Pembelajaran
pembelajaran bagi Semester untuk
dosen keperluan
akreditasi di
Universitas Islam
Kalimantan
(UNISKA)
Muhammad
Arsyad Al Banjary
2. Yohannes Accrus Alldy 2019 Perancangan Sistem Dalam penilitian
Indrawan Informasi Instrumen ini, peniliti
Kurikulum dan mengembangkan
Evaluasi RPS instrumen
kurikulum dan
evaluasi RPS
menggunakan
Three Major
Phases di
Universitas Ma
Chung, Malang

Tabel 1. Kajian Pustaka (Lanjutan)

No Peniliti Tahun Judul Pembahasan


10

3 Budi Yanto 2019 Elektronik Dalam penilitian ini,


Pembelajaran dibangun Elektronik
Semester (E-RPS) Rencana
Berbasis Web Pembelajaran
Fakultas Ilmu Semester(E-RPS)
Komputer Univesitas berupa aplikasi
Pasir Pengairan berbasis website di
Fakultas Ilmu
Komputer
Universitas Pasir
Pengaraian
4 Indera 2020 Pengembangan Dalam penelitian
Desain Sistem ini, dibangun suatu
Rencana rancangan sistem
Pembelajaran informasi untuk
Semester Jurusan SAP GBPP atau
Sistem Informasi RPS berbasis web.

5 Nada S. Adilah 2022 Pengembangan Pada penilitian ini


Sistem Informasi dilatabelakangi oleh
Rencana masalah dalam
Pembelajaran penyusunan RPS
Semester dan Evaluasi dan evaluasi CPL di
Capaian Pembelajaran Jurusan Teknik
Lulusan Berbasis Informatika,
Progressive Web App Universitas Negeri
Gorontalo
11

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Raissa Amanda Putri (2018), sistem adalah kumpulan elemen,


komponen, atau subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai
tujuan tertentu. Subsistem itu sendiri terdiri dari komponen atau elemen.

Menurut Hutahaean (2014), supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik
memiliki karakteristik yaitu :

a) Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,


yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem
terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b) Batasan sistem (boundary)


12

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c) Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan
yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d) Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan


subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

e) Masukkan sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem
komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.

f) Keluaran sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

g) Pengolah sistem
13

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem
akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

h) Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem.

2.2.2 Pengertian Informasi

Menurut Romney & Steinbart (2015) Informasi adalah "data yang telah
dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses
pengambilan keputusan”.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Darmawan dan Fauzi dalam Imaniawan & Elsa (2017) “Sistem
informasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu
sama lain, dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan, yaitu
mengolah data menjadi informasi yang berguna”.

Menurut Nurlalela dalam Herliana & Rasyid (2016) definisi sistem informasi
adalah sistem yang menyediakan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga
bermanfaat bagi penerima.

2.2.4 RPS

RPS adalah proses pembelajaran dalam setiap mata kuliah yang disusun dan
dikembangkan oleh dosen yang bersangkutan secara mandiri atau bersama dalam
kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan atau teknologi atau seni dalam
14

program studi (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015, Pasal 12 Ayat 2). RPS dapat
dijadikan acuan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran atau kegiatan
perkuliahan dalam satu semester.

Oleh karenanya, rencana Pembelajaran Semester (RPS) merupakan bagian


integral yang tidak dapat dilepaskan dari pembelajaran/perkuliahan. Ini berarti, bahwa
setiap dosen yang akan melaksanakan pembelajaran (perkuliahan) terlebih dahulu harus
membuat RPS. Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana
pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna
memenuhi capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada suatu mata
kuliah/modul.

Manfaat RPS bagi dosen adalah dapat mengetahui hasil belajar karena sebelum
pengajaran dimulai dilakukan tes awal, kemudian setelah pengajaran selesai dilakukan
tes akhir, hasil kedua tes tersebut dibandingkan apakah ada perubahan pada diri
mahasiswa sebelum dan sesudah materi perkuliahan disampaikan. Dengan RPS
mengajar jadi lebih lancar karena urutan pelajaran yang akan disampaikan sudah
direncanakan sebelummnya, mengajar sesuai dengan kurikulumnya, kegiatan belajar
mengajar yang lebih terarah, dan memudahkan evaluasi kembali dari seluruh pelajaran
yang telah disampaikan. Jadi penyusunan acara perkuliahan ini penting untuk
memberikan arah pada dosen, menjadikan pegangan dan dosen siap memberikan materi
sehingga tercapai tujuan yang harus dicapai. [Boy Sidharta, 2020]

Dalam pembuatan RPS, terdapat beberapa tahap pengisian RPS (Rancangan


Pembelajaran Studi) yaitu penentuan format, mengisi identitas RPS, distribusi kajian
dan sub kajian, merumuskan pencapaian pembelajaran, mengedit rumusan capaian
pembelajaran, merumuskan CLO (Course Learning Outcome) mata kuliah, pencapaian
pembelajaran setiap pertemuan, menentukan indikator keberhasilan mahasiswa, dan
menentukan teknik dan bobot [Boy Sidharta, 2020].

2.3.1 Penentuan Format


15

Langkah pertama adalah menentukan format, namun lebih tepatnya adalah


mempelajari format yang sudah ditetapkan. Yakni ditetapkan di dalam Permen Nomor
44 Tahun 2015. Dalam Peraturan Mentri ini dijelaskan isi RPS minimal memuat:

a) Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, SKS, nama dosen
pengampu.
b) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah.
c) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan.
d) Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e) Metode pembelajaran.
f) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran.
g) Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester.
h) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian.
i) Daftar referensi yang digunakan.

2.3.2 Mengisi Identitas RPS

Langkah yang kedua adalah mengisi identitas RPS yang berisi nama
mata kuliah, semester berapa, bobot SKS, dan nama dosen pengampunya
siapa saja.

2.3.3 Distribusi Kajian dan Sub Kajian

Tahap yang ketiga adalah menyusun distribusi kajian dan sub kajian
dari mata kuliah yang diampu. Dalam mata kuliah tentu akan memiliki
beberapa kajian, kajian-kajian ini perlu disusun berurutan di dalam RPS
untuk disampaikan kepada mahasiswa selama satu semester kedepan.
16

2.3.4 Merumuskan Pencapaian Pembelajaran

Langkah-langkah menyusun RPS selanjutnya adalah merumuskan


pencapaian pembelajaran. Sehingga di setiap pertemuan perlu ditentukan
capaian yang perlu diraih oleh mahasiswa apa saja. Penentuannya
disesuaikan dengan kajian dan sub kajian yang sudah ditentukan di tahap
sebelumnya.

2.3.5 Mengedit Rumusan Capaian Pembelajaran

Selanjutnya adalah mengkoreksi rumusan capaian atau CP (capaian


pembelajaran). Perlu diperiksa kembali dan dihubungkan dengan kajian dan
sub kajian. Sehingga saat dilaksanakan CP ini benar-benar bisa diraih oleh
mahasiswa.

2.3.6 Merumuskan CLO Mata Kuliah

Tahap berikutnya adalah merumuskan CLO (Course Learning


Outcome) mata kuliah. Yaitu capaian akhir di akhir mata kuliah, jika CL
dicapai di setiap pertemuan. Maka CLO merupakan hasil akhir di akhir
semester.

2.3.7 Merumuskan Bentuk Pengalaman Mahasiswa

Langkah yang ketujuh adalah merumuskan bentuk pengalaman


mahasiswa. Yakni dosen perlu menentukan jenis kegiatan dan pengalaman
apa yang dilakukan mahasiswa di masing-masing pertemuan. Sehingga
mereka punya pengalaman, keterampilan, dan capaian khusus di pertemuan
tersebut.
17

2.3.8 Pencapaian CP Setiap Pertemuan

Tahap berikutnya adalah menentukan bentuk pencapaian CP di setiap


pertemuan. Yakni menghubungkan antara bentuk kegiatan, durasi
pembelajaran, dan keterampilan apa yang bisa dipahami dan dikuasai
mahasiswa di pertemuan tersebut.

2.3.9 Menentukan Indikator Keberhasilan Mahasiswa

Berikutnya adalah menentukan indikator keberhasilan mahasiswa,


dimana bisa menggunakan beragam kata kerja operasional. Sehingga bisa
menentukan kata kerja yang sesuai untuk menilai pencapaian mahasiswa.
Misalnya menggunakan kata memilih, memproyeksikan,
mempresentasikan, menguasai, mampu, menilai, dan lain sebagainya. Kata
kerja ini akan mencerminkan keterampilan yang berhasil dikuasai
mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran.

2.3.10 Menentukan Teknik dan Bobot

Langkah terakhir dalam menyusun RPS adalah menentukan teknik


dan bobot. Teknik disini adalah teknik atau bentuk latihan untuk
mendapatkan nilai kemampuan mahasiswa. Kemudian ditentukan juga
bobot nilainya. contoh: untuk materi A, mahasiswa akan dinilai secara
tertulis dengan membuat laporan kegiatan. Jika laporan ini berhasil disusun
dengan baik maka bobot nilainya adalah 20.
18

2.4 Metode Waterfall

Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model


sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life
cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat
lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
pengokodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut gambar
dari model air terjun:

Gambar 2 Model Waterfall


Berikut penjelasan tahapan metode Waterfall yang digunakan dalam
penelitian ini:

a) Analisis kebutuhan

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif


untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat
dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh
user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini
perlu untuk didokumentasikan.

b) Desain Sistem

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang


fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak
termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi
program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang
dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

c) Penulisan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat


lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai
dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d) Pengujian Program

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi


lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah
diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error)
dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.

19
20

e) Penerapan Program dan Pemeliharaan.

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak


mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user.
Perubahan bias terjadi karena adanya kesalahan yang muncul
dan tidak terdeteksi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung
atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan
mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak
yang sudah ada, tetapi tidak untuk membuat perangkat lunak
baru.

2.2.5 Laravel
Menurut (Yakub. 2012) Laravel adalah sebuah framework web
berbasis PHP yang open-source dan tidak berbayar, diciptakan oleh
Taylor Otwell dan diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi web
yang menggunakan pola MVC. Struktrur pola MVC pada laravel
sedikit berbeda pada struktur pola MVC pada umumnya. Di laravel
terdapat routing yang menjembatani antara request dari user dan
controller. Jadi controller tidak langsung menerima request tersebut.
21

BAB 3
RANCANGAN PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian


Metode penelitian yang dilakukan dalam penilitian sebagai berikut :
1) Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahapan dimana peneliti melakukan pembelajaran dari
buku jurnal, artikel, maupun referensi lain, yang tersedia secara online maupun
offline, yang berhubungan dengan penilitian yang dilakukan.
2) Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem, meliputi fitur-fitur yang
perlu disediakan, seperti software, dan data-data mahasiswa yang sudah
dikonsultasi.
3) Desain Sistem
Pada tahap desain sistem ini dilakukan perancangan user interface, desain
modul-modul aplikasi, dan desain konten.
4) Pemrograman Sistem
Pada tahap ini, dilakukan pemrograman sistem yang dibutuhkan sesuai
rancangan, dan berjalan sesuai rancangan yang telah dibuat
5) Testing
Pada tahap ini, dilakukan testing atau percobaan terhadap aplikasi yang telah
dirancang untuk memeriksa apakah ada error, kekurangan, atau ada yang tidak
sesuai dengan rancangan.
6) Implementasi
Pada tahap ini, dilakukan implementasi sistem yang sudah dibuat peneliti
kepada pengguna.
7) Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan evaluasi terhadap pengguna sistem. Berdasarkan hasil
evaluasi dilakukan analisa untuk ditarik kesimpulan dari penelitian.
8) Penulisan Laporan
22

Pada tahap ini, dilakukan penulisan laporan untuk menjabarkan penelitian yang
dilakukan

3.2. Rencana dan Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung Tabel 1 dengan

memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

Tabel 1 Rencana dan jadwal penelitian


Februari Maret April Mei Juni Juli
No Kegiatan 2023 2023 2023 2023 2023 2023
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumpulan Data
 Studi Literatur √ √ √ √ √ √
 Studi Lapangan √ √ √ √ √ √
Analisis Kebutuhan
2. √ √ √ √ √ √
Sistem
3. Perancangan Sistem √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Pengembangan Sistem √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pengujian Sistem √ √ √ √ √
6. Pelaporan
 Publikasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
 Laporan TA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Ujian TA √ √
23

DAFTAR PUSTAKA

[1] A.Kristian (2020) “Sistem Informasi Rencana Pembelajaran Semester Berbasis


Website pada IIB Darmajaya”

[2] Boy Rahardjo Sidharta. (2020) Panduan Penyusunan RPS. Jogjakarta.

[3] Mulyanto, Agus 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta.

Pustaka

[4] Yanto, B 2019. Elektronik Pembelajaran Semester (E-RPS) Berbasis Web

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pasir Pengairan

[5] Wellington,Luke 2003. PHP and MySQL Web Development. Second Edition

[6] Yudanto, A.L., Tolle, H., Brata, A.H., (2017), Jurnal Pengembangan Teknologi

Informasi dan Ilmu Komputer, Rancang Bangun Aplikasi Sistem

Informasi Manajemen Laboratorium .

[7] Y. Kustiyaningsih, D. Rosa, 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis WEB

Menggunakan PHP dan Mysql. Yogyakarta :Graha Ilmu

[8] Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta, Graha Ilmu

[9] Ahmad Zakir. Rancang Bangun Responsive Web Layout dengan menggunakan

Boostrap Framework

[10] Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi no.44 tahun 2015

[11] Adel Alshamrani. 2015. A Comparison Between Three SDLC Models

Waterfall Model, Spiral Model, and Incremental/Iterative Model.

[12] Raisa Amanda Putri. 2019. Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Desktop

dengan Metode Stradis.

[13] Menurut Romney & Steinbart (2015). Sistem Informasi Akuntansi


[14] Sistem Informasi penjual Sepatu Berbasis Web Pada Vegas Hyper Puwokerto

[15] Sistem Informasis Monitoring Pengembangan Software Pada Tahap

Development Berbasis Web

24

Anda mungkin juga menyukai