Anda di halaman 1dari 34

CV ARJUNA

Laporan Eksplorasi Lanjut Blok II


Luas 11,32 Ha

Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru


Kabupaten Barito Utara
Provinsi Kalimantan Tengah

Tahun 2023
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

RINGKASAN

CV. Arjuna memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-


OP) pada tahun 2013, Nomor: 188.45/592/2013, dengan luas 170,7 Ha kode WIUP
3362053032016194 dengan masa berlaku hingga tanggal 20 September 2033. IUP
CV. Arjuna berlokasi di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupten Barito
Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
Wilayah IUP CV. Arjuna berada pada Formasi Montalat dan Formasi Warukin
berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Buntok 1994. Kedua formasi ini
merupakan formasi pembawa batubara. Batubara daerah eksplorasi di area Blok II
IUP CV. Arjuna pada umumnya mempunyai penyebaran strike Barat Daya - Timur
Laut (N 30° - 60° E) dan dip 8°-18°. Ketebalan lapisan batubara dari korelasi antara
lubang bor memberikan indikasi yaitu antara 0,20 meter sampai dengan 2,7 meter
dari hasil total 16 lapisan yang sudah diidentifikasi dalam blok prospek.
Sumberdaya batubara diwilayah IUP CV. Arjuna adalah Estimasi
Sumberdaya batubara CV. Arjuna per akhir Oktober 2023 adalah 580.000 ton
sumberdaya terukur, dengan kualitas rata – rata TM 28,16 – 32,71 %; IM 13,44 -
17,48%; Ash 2,01-5,73%; VM 36,48 – 44,57 %; TS 0,16 – 0,74 %; FC 37,27 – 42,94
% dan CV adb 5,634 – 6,118 Kcal/Kg. Batubara di wilayah IUP CV. Arjuna termasuk
ke dalam jenis sub-bituminus.

i
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan
Anugerah-Nya Laporan Eksplorasi Lanjut Blok II CV ARJUNA ini dapat diselesaikan
dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
Lokasi izin usaha pertambangan CV. Arjuna secara administratif yang berlokasi di
Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan
Tengah dengan Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Nomor No.
188.45/592/2013 tanggal 20 September 2013 atas nama CV. Arjuna dengan luas
170,7 Ha kode WIUP 3362053032016194 dengan masa berlaku hingga tanggal 20
September 2033.
Pola ruang CV. Arjuna berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.529/Menhut-
II/2012 termasuk dalam Kawasan Areal Penggunaan Lain seluas 87,75 Ha, Hutan
Produksi (HP) seluas 56,49 Ha dan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK)
seluas 26,46 Ha.
Sejak IUP ini terbit hingga saat ini, CV. Arjuna masih aktif melakukan kegiatan
ekplorasi. Laporan ini dibuat sebagai laporan estimasi sumberdaya batubara CV.
Arjuna dalam rangka penyampaian RKAB tahun 2024 berisi tentang data-data hasil
eksplorasi yang telah dilakukan oleh CV.Arjuna di area konsesi IUP-nya. Pembuatan
laporan ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI 5015:2019) Pedoman
pelaporan hasil eksplorasi, sumber daya, dan cadangan batubara serta kaidah Kode
Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI) 2017.
Demikian penyampaian Laporan Eksplorasi Lanjutini, semoga dapat menjadi
acuan bagi perusahaan dan pemerintah didalam kegiatan usaha ucapkan
terimakasih yang terhingga bagi semua pihak yang telah memabantu baik secara
langsung maupun tidak langsung atas tersusunnya laporan ini.

Muara Teweh, 1 November 2023


CV. ARJUNA

Direktur

ii
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

DAFTAR ISI
RINGKASAN................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.1.1 Perizinan................................................................................................. 1
1.1.2 Status dan Kegunaan Lahan...................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................................... 1
1.3 Lokasi Daerah Penyelidikan...........................................................................2
1.3.1 Administratif dan Geografis.....................................................................2
1.3.2 Kesampaian Wilayah...............................................................................5
1.4 Keadaan Umum Lingkungan..........................................................................7
1.4.1 Penduduk................................................................................................7
1.4.2 Sosial Budaya dan Ekonomi....................................................................7
1.4.3 Iklim.......................................................................................................10
1.4.4 Flora dan Fauna....................................................................................11
1.5 Waktu Pelaksanaan.....................................................................................11
1.6 Metode dan Peralatan..................................................................................14
1.7 Pelaksana.................................................................................................... 17
BAB 2 GEOLOGI.................................................................................................18
2.1 Geologi Regional......................................................................................... 18
2.1.1 Geomorfologi Regional..........................................................................19
2.1.2 Litologi dan Statigrafi Regional..............................................................19
2.1.3 Struktur Regional...................................................................................21
2.2 Penyelidik dan Hasil Penyelidikan Terdahulu..............................................24

iii
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

iv
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

DAFTAR TABEL

v
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

DAFTAR GAMBAR

vi
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Sk Iup CV. Arjuna


2. Peta Kesampaian Lokasi
3. Peta Kawasan Hutan
4. Peta Geologi Regional
5. Peta Topografi
6. Peta Geomorfologi
7. Petas Pengamatan
8. Peta Geologi Lokal
9. Peta Sumberdaya
10. Daftar Lampiran Lokasi Pengamatan

vii
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka ikut serta mengembangkan potensi daerah di Kabupaten Barito Utara
dan peningkatan jumlah cadangan batubara CV. Arjuna, maka CV. Arjuna
melakukan eksplorasi lanjut di wilayah target eksplorasi Blok II terutama untuk
mengetahui potensi bahan galian batubara yang ada di daerah tersebut beserta
kualitasnya serta beberapa aspek lainnya yang erat kaitannya dengan proses
penambangan.
Pada tahun 2022 terjadi peningkatan harga komoditas batubara sehingga CV.
Arjuna bermaksud mengevaluasi kembali hasil-hasil eksplorasi untuk optimalisasi
rencana penambangan selanjutnya. Laporan ini dibuat salah satunya sebagai syarat
untuk pengajuan dokumen RKAB tahun 2024, sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
1.1.1 Perizinan
CV. Arjuna memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
(IUP-OP) pada tahun 2013, Nomor: 188.45/592/2013, dengan luas 170.7
Ha kode WIUP 3362053032016194 dengan masa berlaku hingga tanggal
20 September 2033. IUP CV. Arjuna berlokasi di Desa Hajak, Kecamatan
Teweh Baru, Kabupten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
1.1.2 Status dan Kegunaan Lahan
Wilayah IUP CV. Arjuna menurut SK Menhut No.529/Menhut-II/2012 dan
Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Tahun 2020
(SK.6627/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021) sebagian besar
merupakan Areal Penggunaan Lain (51%), hutan produksi (33%) dan
hutan produksi yang dapat dikonversi (16%). (Gambar 1.2).

1.2 Maksud dan Tujuan


Kegiatan eksplorasi lanjut Blok II CV. Arjuna dimaksudkan untuk mengetahui data –
data potensi batubara mengenai arah jurus kemiringan, ketebalan, kedalaman,
kualitas dan sumberdaya serta cadangan batubaranya.

1
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Tujuan dilakukannya kegiatan eksplorasi lanjut ini adalah untuk mengumpulkan


informasi keadaan potensi batubara di wilayah tersebut sehingga diperoleh estimasi
sumberdaya dan cadangan batubara Blok II.

1.3 Lokasi Daerah Penyelidikan


1.3.1 Administratif dan Geografis
Secara administrasi CV. Arjuna terletak di wilayah Desa Hajak,
Kecamatan Teweh Baru, Kabupten Barito Utara, Provinsi Kalimantan
Tengah (Gambar 1.1).

Tabel 1. Batas Koordinat IUP CV. Arjuna1


Bujur Timur Lintang Selatan
No. Menit Derajat Menit
Derajat ( )
0
Detik (“) Detik (“)
(‘) ( 0) (‘)
1 115 1 39,60 1 0 50,36
2 115 1 39,60 1 1 15,20
3 115 1 53,60 1 1 15,20
4 115 1 53,60 1 1 37,30
5 115 2 8,90 1 1 37,30
6 115 2 8,90 1 1 50,30
7 115 2 23,60 1 1 50,30
8 115 2 23,60 1 2 5,30
9 115 2 37,10 1 2 5,30
10 115 2 37,10 1 2 22,20
11 115 2 52,00 1 2 22,20
12 115 2 52,00 1 3 23,69
13 115 1 46,59 1 3 23,69
14 115 1 46,59 1 3 10,29
15 115 2 50,60 1 3 10,29
16 115 2 50,60 1 2 23,60
17 115 2 35,30 1 2 23,60
18 115 2 35,30 1 2 6,69
19 115 2 21,90 1 2 6,69
20 115 2 21,90 1 1 51,60
21 115 2 7,29 1 1 51,60
22 115 2 7,29 1 1 38,79
23 115 1 51,39 1 1 38,79
24 115 1 51,39 1 1 17,19
25 115 1 38,30 1 1 17,19
26 115 1 38,30 1 0 53,00
27 114 58 4,48 1 0 53,00
28 114 58 4,48 1 0 50,36

2
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

3
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Gambar 1.1 Peta lokasi IUP CV. Arjuna

4
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Gambar 1.2 Peta Kawasan Hutan CV. Arjuna


5
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

1.3.2 Kesampaian Wilayah


Daerah penyelidikan ini dapat dicapai dari Palangka Raya ke Muara Teweh (Ibukota
Kabupaten Barito Utara) menggunakan jalan Provinsi sejauh ± 315 km selama ± 7
jam kemudian perjalanan dari Muara Teweh ke lokasi Ijin Usaha Penambangan
dapat dilanjutkan menggunakan kendaraan roda empat selama ± 1 jam kearah
tenggara Muara Teweh dengan jarak ± 17 km. Secara rinci dapat dilihat pada Peta
Kesampaian Daerah CV. Arjuna (Gambar 1.3).

6
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Gambar 1.3 Lokasi Kesampaian Wilayah

7
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

1.4 Keadaan Umum Lingkungan


Lokasi IUP CV. Arjuna terletak di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten
Barito Utara dengan luas seluruhnya 170.7 Ha.
Batas wilayah Desa Hajak sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Desa Malawaken, Liang Nag dan Sabuh, Kecamatan Teweh
Baru.
 Sebelah Timur. Desa Sikui Kecamatan Teweh Baru.
 Sebelah Selatan : Bukit Sawit dan Pandran Raya, Kecamatan Teweh Selatan.
 Sebelah Barat : Desa Tringsing, Kelurahan Jingah dan Kelurahan Jambu,
Kecamatan Paciran
Desa Hajak berada +- 27 m dari permukaan air laut dengan curah hujan +- 297 mm
pertahun. Tata guna lahan terdiri dari ladang, perkebunan, kawasan pertambangan
dan pemukiman penduduk, masyarakat desa sebagian besar bekerja sebagai petani
ladang dan sebagian lagi sebagai pegawai negeri, pegawai perusahaan
pertambangan dan perkebunan sawit.

1.4.1 Penduduk
Berdasarkan data BPS Kabupaten barito Utara tahun 2020, penduduk di
Kecamatan Teweh Baru, adalah sebagai berikut (Tabel 1.2)

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Teweh Baru

JENIS KELAMIN
TAHUN JUMLAH
LAKI - LAKI PEREMPUAN
2020 11,564 10,532 22,096
Sumber/ Source: https://barutkab.bps.go.id/

1.4.2 Sosial Budaya dan Ekonomi


Masyarakat suku asli yang berada di wilayah Desa Hajak, Kecamatan
Teweh Tengah adalah Suku Dayak Bakumpai dan Taboyan, selain itu
suku dari luar yaitu Suku Jawa, Banjar, Melayu, Madura, Batak dan
beberapa suku lainnya. Kondisi pemukiam masih terkonsentrasi di desa-
desa utama dan sepanjang jalan aspal.

8
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Perekonomian sebagian besar bergerak di sektor pertanian, perkebunan

Tabel 1.3 Jumlah Tempat Ibadah Menurut Jenis dan Desa/Kelurahan di Teweh Baru, 2016
dan pertambangan.
Surau / Gereja Gereja Balai
Desa/Kelurahan Masjid Pura Wihara Klenteng
Langgar Kristen Katolik Basarah
1 Jingah 3 5 3 1 - - - 1
2 Jambu 4 7 - - - - - -
3 Liang Naga 1 - - - - - - -
4 Sabuh 2 1 - - - - - 1
5 Hajak 1 2 7 3 - - - 1
6 Malawaken 2 1 3 1 - - - 2
7 Sikui 2 4 3 2 - - - 1
8 Panaen - 1 1 1 - - - 1
9 Liang Buah 1 1 1 - - - - 1
10 Gandring 1 1 - - - - - -
Jumlah 17 23 18 8 0 0 0 8

Sumber/ Source: https://barutkab.bps.go.id/

No. Fasilitas Pendidikan


Tabel 1.4 Fasilitas Pendidikan Status Baru 2015
di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Jumlah
1 TK 2
2 SD/MI 5
3 SMP/Mts 1
4 SMA/MA/SMK -
Sumber/ Source: https://barutkab.bps.go.id/

Tabel 1.5 Sarana Kesehatan Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru 2015

No. Fasilitas Kesehatan Status Jumlah


1 Rumah Sakit 0
2 Puskesmas 0
3 Puskesmas Pembantu 1
4 Poskesdes 0
5 Polindes 1
6 Poliklinik 0
7 Praktek Dokter 0
8 Praktek Bidan 0
9 Posyandu balita 2
10 Posyandu balita 1
11 Apotek 0
12 Toko Obat 0
Sumber/ Source: https://barutkab.bps.go.id/

9
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Tabel 1.6 Jumlah Petugas Kesehatan Kecamatan Teweh Baru 2019

Kecamatan Dokter* Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi

Montallat 2 15 13 2 1
Gunung
3 53 22 6 4
Timang
Gunung
1 14 10 1 3
Purei
Teweh
3 22 16 1 2
Timur
Teweh
35 227 113 34 19
Tengah

Teweh Baru 2 26 41 1 1

Teweh
2 24 18 1 3
Selatan

Lahei 5 41 29 4 2

Lahei Barat 1 14 24 1 3

Barito Utara 54 436 286 51 38

Sumber/ Source: https://barutkab.bps.go.id/

10
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

1.4.3 Iklim
Seperti diketahui bahwa lokasi CV. Arjuna terletak di wilayah Desa Hajak,
Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah
yang pada umumnya dipengaruhi oleh 2 (dua) musim yaitu musim hujan.
Prakiraan jumlah curah hujan, jumlah hari hujan dan rata-rata harian
penyinaran matahari dapat dilihat pada Tabel 1.7 berikut.

Tabel 1.7 Jumlah Curah


Hujan Pada Tahun 2020
- 2021

Sumber/ Source: https://barutkab.bps.go.id/

11
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

1.4.4 Flora dan Fauna


Pada umumnya Kabupaten Barito Utara dapat dijumpai flora dan fauna
endemic, untuk flora dijumpai bawang Dayak, karantungen, pasak
bumi, anggrek tebu, tabat Barito, tengkawang, dan mata kucing , dan
lain-lain. Sedangkan faunanya adalah saluang Teweh dan rusa
Kalimantan, dan lain-lain.

1.5 Waktu Pelaksanaan


Untuk kegiatan eksplorasi lanjut Blok II dilaksanakan pada tahun 2023. Untuk lebih
jelasnya tahapan waktu pelaksanaan eksplorasi lanjutan dapat dilihat sebagai
berikut (Tabel 1.8) :

12
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Tabel 1.8 Waktu Pelaksanaan Eskplorasi CV. Arjuna

13
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

14
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

1.6 Metode dan Peralatan


Kegiatan eksplorasi lanjut pada tahun 2023 adalah kegiatan pemetaan geologi detail
dan pemboran detail serta pemetaan topografi pada area yang dianggap memiliki
potensi.
Adapun metoda pemetaan yang digunakan antara lain:
a) Kajian data sekunder seperti, data geologi regional, citra satellite, dan data
lainya
b) Pemetaan geologi detail seperti pemetaan dengan metoda grid, dimana
dalam dalam jalur pemetaan sudah ditentukan terlebih dahulu dengan Jarak
200 – 300 Meter, pemetaan ini sekaligus dengan pengamatan deskripsi
megaskopis batubara, arah polajurus dan kemiringan, ketebalan, struktur
geologi, vegetasi dll.
c) Pemetaan topografi, dalam hal ini pemetaan topografi dilakukan dengan
menggunakan Total Station dimana hasil pengukuran berupa data koordinat
x, y dan z permukaan yang telah diukur akan diolah dengan menggunakan
software Autocad/Arcgis/GlobalMapper dengan hasil akhir berupa garis garis
kontur ketinggian dari permukaan yang telah diukur.
d) Data-data hasil kegiatan eksplorasi dianalisa dengan menggunakan software
Minescape untuk menghitung estimasi sumberdaya dan cadangan batubara
di lokasi IUP Cv. Arjuna Blok II.
Adapun pekerjaan dalam terlampir dalam bagan metoda pekerjaan CV. Arjuna
(Gambar 1.4)
Dengan list peralatan yang digunakan didalam kegiatan eksplorasi dapat dilihat pada
sebagai berikut (Tabel 1.5)

15
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Gambar 1.4 Bagan alur kegiatan ekplorasi

16
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Tabel 1.13 Peralatan Yang Digunakan Dalam Kegiatan Eksplorasi

17
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

1.7 Pelaksana
Untuk kegiatan eksplorasi lanjut dibutuhkan personil untuk kegiatan pemetaan
detail, pemboran dan pemetaan topografi yang dilakukan oleh CV. Arjuna,
adapaun personil atau pelaksana kegiatan eksplorasi dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 1.210 Kualifikasi


dan Jumlah Tenaga
Kerja

18
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

BAB 2
GEOLOGI

2.1 Geologi Regional


Berdasarkan tatanan tektoniknya Buntok termasuk kedalam Cekungan/Sub
Cekungan Barito dalam suatu sistem bagian dari Cekungan Kutai. Sub Cekungan
Barito bagian Barat di batasi oleh “Foreland Sunda”, sebelah Utara oleh Tinggian
Kucing dan Tinggian Mangkalihat dan sebelah Timur dipisahkandengan Sub
Cekungan Pasir oleh Tinggian Meratus. (Gambar 2.1)

Wilayah Kalimantan Tengah

Gambar 2.1 Cekungan Sedimen Kalimantan (Satyana, et al. 1999)

19
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

2.1.1 Geomorfologi Regional


Secara regional, IUP CV. Arjuna masuk dalam Lembar Peta Geologi Buntok. Pada
umumnya geomorfologi pada lembar ini berupa Pedataran Rendah Fluvial, Perbukitan
Rendah/Bergelombang Landai, Perbukitan Agak Curam – Curam dan Perbukitan Curam
Terstruktur kuat.

Pedataran Rendah Fluvial menempati wilayah sepanjang Sungai Barito dan dua anak
Sungai Kapuas yaitu Sungai Murui dan Sungai Mangkatup.

Perbukitan Rendah Landai dan Perbukitan Agak Curam – Curam berkembang dibagian
sebagian besar lembar peta, dimana wilayah IUP CV. Arjuna masuk dalam wilayah
Geomorfologi Perbukitan Rendah/Bergelombang Landai dan Perbukitan Agak Curam.

Perbukitan Curam Terstruktur kuat, berkembang pada bagian timur, sebagian utara dan
barat daya lembar peta.

2.1.2 Litologi dan Statigrafi Regional


Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Buntok yang disusun oleh Soetrisno, S.
Supriatna, E. Rustandi, P. Sanyoto dan K Hasan (1994), wilayah IUP CV. Arjuna
menempati 2 (dua) formasi batuan yaitu Formasi Warukin dan Formasi Montalat
(Gambar 2.2).

Formasi Warukin (Tmw) tersusun oleh batupasir kasar-sedang, sebagian


konglomeratan, bersisipan batulanau dan serpih, setengah padat, berlapis dan
bersetruktur perarian silang-siur dan lapisan bersusun. Struktur lipatan terbuka
dengan kemiringan lapisan sekitar 10o. Formasi ini berumur Miosen Tengah –
Miosen Atas, diendapkan di daerah transisi. Formasi Warukin berada selaras di atas
Formasi Berai dan Formasi Montalat. Sesuai dengan sifat fisiknya formasi ini
menempati daerah morfologi dataran menggelombang landai.

Formasi Montalat (Tomm) tersusun oleh batupasir kuarsa putih berstruktur silang
siur, sebagian gampingan, bersisipan batulanau/serpih dan batubara. Berfosil foram
kecil, antara lain: Globigerina Venezuela Hedberg, Globigerina tripartita Koch,
Globigerina selli (Borsetti), Globigerina proebulloides Blow, Globigerina
angustrumbilicata Bolli, Globigerina officinalis suboptima, Globigerina sp,
Globigerina spp, Globorotalia opima Bolli, Globorotalianana Bolli dan Casigerinella

20
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

chipolensis (Cushman & Potton) yang berumur Oligosen (P19-N3). Diendapkan


dilaut dangkal terbuka, dengan tebal

21
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Gambar 2.2 Peta Geologi Regional CV.

22
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

mencapai 1400 m. Formasi ini menjemari dengan Formasi Berai dan selaras di atas
Formasi Tanjung. Jenis perlipatan mirip dengan Formasi Tanjung tetapi sedikit
terbuka, sebarannya menempati morfologi perbukitan.

Gambar 2.3 Stratigrafi Regional Peta Geologi Regional Lembar Buntok


(Soetrisno, S. Supriatna, E. Rustandi, P. Sanyoto dan K Hasan (1994)

2.1.3 Struktur Regional


Sub Cekungan Barito mengalami 2 (dua) kali pengangkatan yaitu yang berumur
Akhir Kapur dan pengangkatan berumur Akhir Miosen. Hal ini menyebabkan
dijumpainya ketidakselarasan pada tatanan stratigrafinya. Pengangkatan yang
berumur Akhir Kapur menyebabkan terjadinya batasan-batasan dari Cekungan
Barito. Pengangkatan yang berumur Akhir Miosen menyebabkan terbentuknya
beberapa antiklin pada Formasi Tanjung, Formasi Berai dan Formasi Warukin.

23
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

Pada bagian timur lembar terdapat perbukitan dengan dijumpainya unsur struktur
pada batuan Mezozoikum, antara lain: struktur terbreksikan, kelurusan yang berarah
hampir utara-selatan, bongkah dan blok disana sini dan lain-lain. Dari temuan itu
diketahui bahwa batuan tersebut telah mengalami deformasi. Sedang pada batuan
Tersier menunjukkan struktur lipatan yang tidak ketat berarah hampir utara-selatan,
maka diduga lipatan ini berkaitan erat dengan struktur batuan Mesozoikum, adapun
kelurusan yang memotong struktur utama, diduga terbentuk pada deformasi kedua,
dimana batuan Tersier telah terlipat dan termampatkan, demikian pula hampir
sejalan untuk struktur yang berkembang dipeta bagian utara dan barat laut.
Potongan Peta Geologi Regional Lembar Buntok yang menunjukan formasi batuan
dan struktur geologi dapat dilihat pada Gambar 2.4.

24
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

CV. ARJUNA

Gambar 2.4 Peta Geologi Regional Lembar Buntok (Soetrisno, S. Supriatna, E. Rustandi, P. Sanyoto dan K Hasan (1994)

25
CV. ARJUNA
Laporan Eksplorasi Blok II
Hajak– Barito Timur

2.2 Penyelidik dan Hasil Penyelidikan Terdahulu


Salah satu studi yang berkaitan dengan potensi sumberdaya batubara yang
dilakukan oleh Soetrisno, S. Supriatna, E. Rustandi, P. Sanyoto dan K Hasan dalam
lembar Peta Geologi Regional Buntok tahun 1994.
Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut terdapat endapan batubara dengan tebal
rata-rata 2 m ditemukan pada Formasi Tanjung, Formasi Berai dan Montalat.
Sedangkan batubara muda/lignit ditemukan pada Formasi Dahor. Pasir kuarsa murni
dan lempung kaolin dapat dijumpai pada Formasi Warukin dan Formasi Dahor.
Batugamping banyak dijumpai pada Formasi Berai, walaupun pada Formasi Tanjung
dan Formasi Montalat kadang-kadang dijumpai sisipan tipis. Minyak bumi, walaupun
belum pernah ditemukan tetapi mengingat litologi yang banyak mengandung bahan
organic/endapan transisi/klasitk kasar, serta struktur lipatan yang tidak ketat, tidak
menutup kemungkinan akan ditemukan cebakan minyak bumi.

26

Anda mungkin juga menyukai