Anda di halaman 1dari 1

Dalam kasus nenek Minah yang terkait dengan tindak pidana pencurian, terdapat beberapa unsur-unsur yang

perlu diperhatikan berdasarkan hukum pidana Indonesia. Berikut adalah telaah unsur-unsur tindak pidana
dalam kasus ini:

1. **Subyek Aktif (Pelaku)**:


- Subyek aktif dalam kasus ini adalah Nenek Minah (55 tahun) yang melakukan tindakan pemetikan 3 buah
kakao dari perkebunan PT Rumpun Sari Antan (RSA).

2. **Subyek Pasif (Korban)**:


- Subyek pasif adalah PT RSA (perusahaan) yang memiliki perkebunan kakao dan merupakan pemilik sah
dari buah kakao tersebut.

3. **Tindakan (Perbuatan)**:
- Tindakan yang dilakukan oleh Nenek Minah adalah pemetikan 3 buah kakao dari perkebunan PT RSA
tanpa izin atau hak yang sah.

4. **Maksud (Sengaja)**:
- Nenek Minah melakukan tindakan ini dengan maksud untuk memilikinya. Meskipun dia tidak bermaksud
mencuri, dia mengambil buah kakao tanpa izin pemilik perkebunan dengan niat untuk menyemai sebagai
bibit di tanah garapannya.

5. **Melawan Hukum**:
- Tindakan Nenek Minah dianggap melawan hukum karena ia mengambil barang (kakao) tanpa izin atau
hak yang sah dari pemiliknya.

6. **Hasil**:
- Hasil dari tindakan tersebut adalah pemetikan 3 buah kakao yang kemudian diberikan kepada mandor
perkebunan PT RSA setelah diminta.

7. **Hubungan Sebab-Akibat**:
- Hubungan sebab-akibat jelas terlihat dalam kasus ini, di mana tindakan Nenek Minah dalam memetik
kakao dari perkebunan PT RSA mengakibatkan adanya hasil yaitu pemilikan sementara olehnya.

8. **Objek Tindak Pidana**:


- Objek tindak pidana dalam kasus ini adalah 3 buah kakao yang dipetik oleh Nenek Minah dari perkebunan
PT RSA.

9. **Ketidakberesan Hak**:
- Tindakan Nenek Minah merampas hak pemilik perkebunan (PT RSA) untuk memiliki, mengendalikan, atau
mengeksploitasikan buah kakao yang ada di perkebunan mereka.

10. **Kejahatan yang terbukti sah dan meyakinkan**:


- Dalam proses peradilan, Nenek Minah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal
362 KUHP tentang pencurian.

Jadi, dalam kasus ini, terdapat semua unsur-unsur tindak pidana pencurian yang diterapkan sesuai dengan
Pasal 362 KUHP, yaitu subyek aktif (Nenek Minah), subyek pasif (PT RSA), tindakan (pemetaan kakao), maksud
(untuk memilikinya), pelanggaran hukum, hasil (pemilikan sementara), hubungan sebab-akibat, objek tindak
pidana (3 buah kakao), ketidakberesan hak (perampasan hak pemilik perkebunan), dan kejahatan yang
terbukti sah dan meyakinkan. Oleh karena itu, Nenek Minah divonis bersalah dalam kasus pencurian ini.

Anda mungkin juga menyukai