Anda di halaman 1dari 2

Contoh klausula eksenorasi 2 market place lalu di analisa:

yakni pada :
 OLX
 Kaskus
banyak Eksenorasi yang digunakan oleh pelaku usaha di market place tsb, seperti :

Bahwa Market Place OLX menyarankan pembeli bertemu dengan penjual


(contoh eksenorasi pada market place OLX) jadi di OLX memakai sistem COD kebanyakan

Dalam Kaskus menjelaskan bahwa dana bisa ditahan saat pembayaran

yang artinya Ini merupakan bukti ketidaktanggungjawaban pelaku usaha terhadap konsumen
dengan meniadakan peran konsumen dalam jual beli.

(contoh eksenorasi pada market place SHOPEE)


Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan perdagangan
barang dan jasa. Akibat perkembangan teknologi informasi saat ini, ternyata jual beli tidak hanya dapat
dilakukan secara konvensional, dimana antara penjual dengan pembeli saling betemu secara langsung,
namun dapat juga hanya melalui media internet, Transaksi elektronik dalam dunia bisnis terdapat
berbagai macam bentuknya diantaranya adalah Elektronik Commerce atau biasa disebut dengan e-
commerce transaksi electronic commerce di Indonesia tetap tunduk pada ketentuan yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) Dalam Undang-
Undang Perlindungan Konsumen, istilah klausul eksonerasi sendiri tidak ditemukan, yang ada adalah
“Klausula Baku”. Pasal 1 angka 10 mendefinisikan klausula baku sebagai aturan atau ketentuan dan
syarat-syarat yang dipersiapkan dan ditetatapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang
dituangkan dalam suatu dokumen/perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen.
Permasalahan dalam penelitian hukum ini adalah pengaturan mengenai penerapan klausula baku pada
Transaksi e-commerce ditinjau dari pasal 1314 KUH Perdata melalui Transaksi Online Marketplace,
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kepustakaan dan
dengan pendekatan peraturan perundang-undangan yang terkait sebagai data utama

Dari tinjauan yuridis kepada pelaku usaha yg menggunakan Eksenorasi tersebut.


Pencantuman Eksenorasi yang cendrung merugikan dan membatasi hak-hak konsumen dan
bertentangan dengan undang-undang perlindungan konsumen yang tercantum pada pasal 18 ayat
(1) klausula baku yang tidak diperbolehkan dicantumkan pada suatu perjanjian.
Pembahasan penelitian adalah, bagaimana Undang-Undangan perlindungan konsumen
melindungi konsumen yang dirugikan dengan pencantuman Eksenorasi dalam transaksi jual beli
online. Metode yang digunakan adalah tipe penelitian normatif dari hasil penelitian pada situs
jual beli online, dimana pelaku usaha sering kali mencantumkan klausula yang merugikan
konsumen pada branda dan deskripsi produk di toko online miliknya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, Akibat hukum dari perjanjian yang menggunakan Eksenorasi yang
bertentangan dengan undang-undang perlindungan konsumen adalah batal demi hukum jika
ditinjau dari Undang – Undang Perlindungan Konsumen pasal 18 ayat (3).

Anda mungkin juga menyukai