Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN

ACARA 1. PENGUKURAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

Indria Sari Manda


191810401008

LABORATORIUM BOTANI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
PENGUKURAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN
Indria Sari Manda (191810401008)
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Jember 68121
Email : indriasarimanda@gmail.com
Abstrak
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang membutuhkan air. Air
digunakan tumbuhan untuk berbagai macam kegiatannya, salah satunya untuk
perkembangan dan pertumbuhannya. Keadaan air dalam sel tumbuhan diukur
dengan menggunakan parameter potensial air. Praktikum kali ini kita akan
membahas tentang potensial osmotik air pada umbi kentang (Solanum
tuberosum). Perlakuan yang diberikan kepada kentang tersebut ialah dengan
merentam potongan kentang tersebut dengan larutan sukrosa. Larutan sukrosa
yang digunakan memiliki variasi konsentrasi antara lain, 0 ; 0,05 ; 0,10; 0,15;
0,20;0,25; 0,30; 0,35; 0,40; 0,45; 0,50; 0,55; 0,60 molar. Perendaman dilakukan
selama 2 jam. Parameter yang diukur pada praktikum ini ialah persen perubahan
berat kentang yang telah dikenai perlakuan dan potensial osmotic air. Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, terdapat perubahan berat kentang yang telah
dikenai perlakuan.
Kata Kunci : Potensial air, Osmosis, Difusi, Solanum tuberosum, Larutan
sukrosa

PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu molekul yang sangat berperan penting dalam
kelangsungan hidup tumbuhan. Salah satu fungsi air bagi tumbuhan ialah reaksi
biokimia. Reaksi biokimia dapat dilihat dalam protolasma yang kegiatannya
dikontrol oleh enzim. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang berakibat dengan
adanya tekanan hidrostatik yang biasanya dikenal dengan tekanan turgor pada
protoplasma. Dalam proses fisiologis, tekanan turgor ini sangat penting, antara
lain untuk perbesaran sel, pertukaran gas pada daun, transport hasil fotosintesis
dan menjaga kestabilan bentuk sel tumbuhan (Advinda, 2018).
Transport molekul air pada tumbuhan melewati proses difusi dan osmosis.
Proses difusi dan osmosis ini sangat dipengaruhi oleh nilai potensial air. Nilai
potensial air ini dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu matriks sel, larutan dalam
vakuola dan tekanan hidrostatik. Potensial air pada tumbuhan dibagi menjadi 3,
yaitu matrix, potensial osmotic dan potensial tekanan. Nilai potensial air yang
diukur pada praktikum kali ini ialah potensial osmotik (Wilkins, 1992).

METODE
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini beragam. Alat
yang digunakan meliputi, bor sumbat, pisau silet, timbangan analitik, tabung
reaksi, cawan petri sebanyak 13 buah. Sedangkan untuk bahan yang digunakan
meliputi, umbi kentang (Solanum tuberosum), larutan sukrosa dengan konsentrasi
0 ; 0,05 ; 0,10; 0,15; 0,20; 0,25; 0,30; 0,35; 0,40; 0,45; 0,50; 0,55; 0,60 molar.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum kali ini ialah pengukuran
persen perubahan berat pada berat kentang. Step pertama yang dilakukan ialah
dengan menyiapkan 10 mL larutan sukrosa dengan konsentrasi yang telah
ditentukan. Kentang dipotong berbentuk silinder tipis dengan tebal 1-2 mm,
kemudian dibilas dengan akuades dan dikeringkan. Kentang yang telah diberi
perlakuan kemudian ditimbang dan dimasukkan dalam larutan sukrosa dengan
masing masing konsentrasi selama 2 jam. Setelah itu, kentang dikeringkan dan
ditimbang. Hasil berat awal dan belat akhir pada kentang digunakan untuk
menghitung persen perubahan berat kentang dengan rumus sebagai berikut :

Nilai potensial osmotic air dihitung dengan rumus sebagai berikut :


HASIL
Tabel 1. Presentase perubahan berat umbi kentang
Konsentras Berat Berat mean berat mean berat persentase
i awal akhir awal akhir perubahan berat
0.073 0.086
4 3
0.152 0.1138666
0 0.182 0.0981 16%
6 7
0.068 0.073
3 3
0.130 0.140
4 1
0.178 0.1538333
0.05 0.167 0.1433 7%
2 3
0.132 0.143
5 2
0.118 0.120
5 7
0.107 0.134 0.1248666
0.1 0.1107 13%
2 2 7
0.106 0.119
4 7
0.160 0.168
9 2
0.110 0.112 0.1290333 0.1326333
0.15 3%
2 1 3 3
0.117
0.116
6
0.096 0.107
3 4
0.124 0.138 0.1199666
0.2 0.1107 8%
3 8 7
0.111 0.113
5 7
0.105
0.106
8
0.154 0.1180333 0.1194333
0.25 0.153 1%
3 3 3
0.095
0.098
3
0.3 0.067 0.070 0.0908333 0.0946333 4%
9 6
0.111 0.114
3 6 3 3
0.093 0.098
3 7
0.048
0.061
6
0.040 0.048 0.0516666 0.0469333
0.35 -9%
2 5 7 3
0.053 0.043
8 7
0.081
0.097
6
0.079 0.083 0.0819666
0.4 0.0871 -6%
3 5 7
0.080
0.085
8
0.108 0.100
3 8
0.141 0.108 0.0984666
0.45 0.1281 -23%
1 7 7
0.134 0.085
9 9
0.125 0.104
5 7
0.113 0.084 0.1287666 0.0930333
0.5 -28%
9 7 7 3
0.146 0.089
9 7
0.073
0.148
5
0.101 0.101 0.1055333
0.55 0.0746 -29%
9 3 3
0.066
0.049
7
0.111 0.087
6 7
0.082 0.071 0.0899333 0.0759666
0.6 -16%
2 7 3 7
0.068
0.076
5

Grafik 1. Grafik perubahan berat terhadap konsentrasi sukrosa


Grafik Persentase Perubahan Berat
terhadap Konsentrasi Sukrosa
20.00%

10.00%

0.00%
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
-10.00%

-20.00%

-30.00%

-40.00%

Persentase perubahan berat

PEMBAHASAN
Tumbuhan menyerap nutrisi nutrisi yang diperlukan melalui akar. Nutisi
tersebut berupa zat hara, mineral dan unsur unsur lain disalurkan dari akar ke
seluruh bagian tumbuhan melewati sel sel penyusunnya. Salah satunya adalah air.
Tumbuhan memerlukan air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mekanisme
transport air yang dilakukan oleh tumbuhan dilakukan dengan transport pasif.
Pada praktikum kali ini akan dibahas mekanisme transport pasif dan potensial air
pada tumbuhan.
Difusi merupakan salah satu mekanisme transport zat terlarut dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses difusi ini dipengaruhi oleh
beberapa factor, antara lain :
1. Suhu sangat berpengaruhi kecepatan zat terlarut. Molekul air akan
bergerak dengan cepat bila suhu tinggi. Gerakan molekul air ini dapat
menjadi salah satu pendorong masuknya zat ke dalam akar.
2. Beda konsentrasi dapat menjadi salah satu pengaruh. Ketika adanya beda
konsentrasi yang tinggi maka diperlukan energi untuk membangkitkan
tenaga gerak zat yang tinggi juga
3. Beda tekanan antara 2 daerah menjadi salah satu pengaruh pada proses
difusi
4. Zat zat adsorptive mudah terikat pada partikel zat tertentu akan
menghambat pergerakan zat,
Osmosis merupalan permindahan molekul molekul perlarut dalam hal ini ialah
air. Molekul air ini akan berpindah dari lingkungan yang memiliki konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut rendah melewati membrane
semipermeable. Larutan air yang dimaksudkan pada proses ini merupakan
larutan air yang terbebas dari ikatan dengan molekul lainnya. Konsentrasi
larutan menjadi hal yang sangat penting dalam proses osmosis (Arlita dkk,
2013).
Transport molekul juga bergantung dari besarnya potensial air dan
potensial osmotic pada tanaman. Potensial air dan potensial osmotic ini
menimbulkan tekanan pada dinding. Potensial osmotic diturunkan oleh bahan
yang terlarut berupa ion atau molekul lainnya dalam protoplasma. Sedangkan
potensial air merupakan energi bebas per unit volume air. Aspek pengukuran
potensial air dan potensial osmotic ini dilakukan untuk mengetahui kepekaan
sel dalam kondisi stress air. Semakin peka sel tumbuhan terhadap stress air
maka semakin tinggi pula nilai potensial air total. Oleh karena itu, tumbuhan
akan menjaga nilai potensial air serendah mungkin untuk adaptasi terhadap
kondisi stress lingkungan. Potensial air ini dikontrol oleh suhu dan konsentrasi
solute (Naiola, 2000 dan Naiola, 2006).
Berdasarkan praktikum yang telah dibuat dengan merendam irisan kentang
selama 2 jam menggunakan sukrosa ternyata menghasilkan perubahan berat
kentang. Variasi konsentrasi paling kecil ialah 0 M. Pada konsentrasi ini, berat
kentang setelah ditimbang bertambah sebesar 16 %. Penambahan ini
merupakan penambahan terbesar dari seluruh konsentrasi. Hal ini dikarenakan
adanya perpindahan larutan karena terjadinya perbedaan potensial air. larutan
sukrosa 0 M akan masuk ke kentang sehingga kentang mengalami kondisi
hipotonis. Sedangkan pada konsentrasi 0,05 ; 0,10; 0,15; 0,20; 0,25; 0,30;
0,35; 0,40; 0,45; 0,50; 0,55; 0,60 molar cenderung menunjukkan nilai yang
turun atau penurunan berat. Hal ini bisa dilihat berdasarkan grafik perubahan
berat yang telah tersedia. Meskipun grafik tersebut tidak konstan pengalami
penurunan, namun dapat disimpulkan berdasarkan bentuk kurva kebawah
yang menunjukkan penurunan. Hal tersebut disebabkan oleh berpindahnya
cairan yang ada di kentang ke lingkungan karena konsentrasi sukrosa pada
lingkungan lebih tinggi sehingga berkurangnya berat kentang (Wirawan
2006).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah didapatkan dengan merendam umbi
kentang di dalam larutan sukrosa ialah :
1. Kentang yang direndal dalam konsentrasi yang lebih rendah daripada
konsentrasi yang ada dalam kentang maka akan mengalami penambahan
berat
2. Semakin bertambah konsentrasi, grafik penambahan berat semakin
menunjukkan penurunan karena pelarut dalam kentang berpindah ke
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Advinda, Linda. 2018. Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: CV.
Budi Utama
Arlita., Waluyo dan Warji. 2013. Pengaruh suhu dan Konsentrasi Terhadap
Penyerapan Larutan Gula pada Bengkuang. Vol 2(1)
Naiola, B.P. 2000. Potensial Air Pada Turgor Loss Point Tumbuhan Hutan
Gambut dalam Kondisi Stress Genangan dikawasan Sungai Sebangau,
Kalimantan Tengah. Berita Biologi. Vol 5 (3)
Naiola, B.P. 2006. Fluktuasi Potensial Air Harian Gewang Jems Tumbuhan
Hijau Abadi di Savana NTT. Berita Biologi. Vol 8 (1)
Wirawan, Sang Kompiang. 2006. Studi Transfer Massa pada Proses Dehidrasi
Osmosis Kentang (Solanum tuberosum L.). Jurnal Forum Teknik. Vol. 30 (2) :
99 – 105
Wilkins, M.B. 1992. Fisiologi Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara
LAMPIRAN
Perhitungan
persentas
mean mean e Potensial
Konsentras Berat Berat berat berat perubaha osmotik
i awal akhir awal akhir n berat larutan
0.07 0.09
0.15 0.18
0 0.07 0.07 0.1 0.1139 16% 0
0.13 0.14
0.17 0.18
0.05 0.13 0.14 0.14 0.1538 7% 1.23819
0.12 0.12
0.11 0.13
0.1 0.11 0.12 0.11 0.1249 13% 2.47638
0.16 0.17
0.11 0.11
0.15 0.12 0.12 0.13 0.1326 3% 3.71457
0.1 0.11
0.12 0.14
0.2 0.11 0.11 0.11 0.12 8% 4.95276
0.11 0.11
0.15 0.15
0.25 0.1 0.1 0.12 0.1194 1% 6.19095
0.07 0.07
0.11 0.11
0.3 0.09 0.1 0.09 0.0946 4% 7.42914
0.06 0.05
0.04 0.05
0.35 0.05 0.04 0.05 0.0469 -9% 8.66733
0.1 0.08
0.08 0.08
0.4 0.09 0.08 0.09 0.082 -6% 9.90552
0.11 0.1
0.14 0.11
0.45 0.13 0.09 0.13 0.0985 -23% 11.14371
0.13 0.1
0.11 0.08
0.5 0.15 0.09 0.13 0.093 -28% 12.3819
0.15 0.07
0.1 0.1
0.55 0.07 0.05 0.11 0.0746 -29% 13.62009
0.6 0.11 0.09 0.09 0.076 -16% 14.85828
0.08 0.07
0.08 0.07

Halaman Awal dan Abstrak Artikel Ilmiah yang Digunakan

Anda mungkin juga menyukai