Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan untuk mengetahui head loss dan
friction loss, data hasil tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Perhitungan Head Loss dan Friction Loss Pipa 2
Q
Bukaan Kecepatan H Log Log
Rerata NRE f F
Valve , V (ft/s) (inchHg) V H
(ft3/s)
0.24
25% 0.0169 61.74 1.768 1.791 119998.27 0.0044 5934.60
7
0.30
50% 0.0199 72.42 2.028 1.860 140747.97 0.0042 7639.58
7
0.33
75% 0.0212 77.43 2.145 1.889 150497.83 0.00413 8591.85
1
0.34
100% 0.0216 78.85 2.197 1.897 153247.79 0.00421 9219.16
2

Tabel 4.2 Perhitungan Head Loss dan Friction Loss Pipa 4


Bukaan Q Rerata Kecepatan, H Log
3 Log H NRE f F
Valve (ft /s) V (ft/s) (inchHg) V
0.89
25% 0.0163 8 0.689 -0.162 42157.6 0.0044 36.10
9
0.91
50% 0.0170 8 0.975 -0.011 43966.6 0.0042 34.46
7
0.92 0.0041
75% 0.0174 8 1.235 0.092 44977.0 33.89
7 3
0.94 0.0042
100% 0.0180 9 0.845 -0.073 46660.7 43.72
3 1

Tabel 4.3 Perhitungan Head Loss dan Friction Loss Elbow 450
Bukaan Q Rerata Kecepata H Log F
Log H NRE kf
Valve (ft3/s) n, V (ft/s) (inchHg) V (J/kg)
40694.
25% 0.015 7.65 0.35 0.88 -0.45 0.35 10.242
2
47065.
50% 0.018 8.84 0.28 0.94 -0.54 0.35 13.700
0
47064.
75% 0.018 8.84 0.39 0.94 -0.41 0.35 13.700
4
49480.
100% 0.019 9.30 0.36 0.96 -0.44 0.35 15.142
6
Tabel 4.4 Perhitungan Head Loss dan Friction Loss Elbow 900
Q H
Bukaan Kecepatan F
Rerata (inchH Log V Log H NRE kf
Valve , V (ft/s) (J/kg)
(ft3/s) g)
46214.
25% 0.018 8.69 0.481 0.939 -0.318 0.75 28.30
6
47298.
50% 0.018 8.89 0.169 0.949 -0.772 0.75 29.65
2
48549.
75% 0.019 9.13 0.117 0.960 -0.932 0.75 31.23
4
49688.
100% 0.019 9.34 0.195 0.970 -0.710 0.75 32.72
7

Tabel 4.5 Perhitungan Head Loss dan Friction Loss Enlargement


Q
Bukaan Rerat Kecepatan, Kecepatan f
H NRE hex
Valve a V1 (ft/s) , V2 (ft/s)
(ft3/s)
25% 0.002 5.883 0.785 0.481 11433.2 0.01 12.99
50% 0.002 6.294 0.840 0.546 12233.6 0.01 14.87
75% 0.002 6.597 0.881 0.65 12821.5 0.01 16.34
100% 0.002 6.777 0.905 0.481 13170.8 0.01 17.24

Tabel 4.6 Perhitungan Head Loss dan Friction Loss Contraction


Q
Bukaan Rerat Kecepatan, Kecepatan f
H NRE hex
Valve a V1 (ft/s) , V2 (ft/s)
(ft3/s)
25% 0.018 64.087 8.556 0.89 124557.7 0.004 27.48
50% 0.019 68.631 9.163 1.24 133389.0 0.004 31.51
75% 0.019 68.908 9.200 1.11 133926.6 0.004 31.77
100% 0.020 74.124 9.896 1.15 144065.0 0.004 36.76

Tabel 4.7 Perhitungan Head Loss dan Friction Loss Venturimeter


Q
Bukaan Kecepatan, H Log Log
Rerata NRE F
Valve V (ft/s) (inchHg) V H
(ft3/s)
0.84
25% 0.0192 7.00 0.845 109200 21769.34
100.40 5
1.00
50% 0.0192 10.00 1.000 156000 26764.85
100.40 0
1.12
75% 0.0196 13.33 1.125 208000 32736.04
102.48 5
1.25
100% 0.0199 18.00 1.255 280800 40850.97
104.14 5

4.2 Pembahasan
4.2.1 Friction Loss dan Head Loss Pipa 2 dan Pipa 4
Dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 diatas didapatkan bahwa head loss akan
mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya kecepatan aliran fluida,
dimana hal ini menunjukkan nilai head loss akan sebanding dengan nilai
kecepatan aliran. Semakin besar nilai kecepatan aliran, maka akan semakin besar
pula nilai head lossnya. Selain itu, hail ini juga dapat terjadi karena adanya
kecepatan aliran yang berbeda diakibatkan oleh bukaan valve yang berbeda juga.
Hal ini mengakibatkan nilai head loss juga akan ikut berubah seiring perubahan
bukaan valve..
Nilai faktor friksi dapat ditentukan dengan menggunakan reynold number,
dari Tabel dapat dilihat adanya penurunan faktor friksi seiring dengan kenaikan
nilai reynold number. Keadaan ini sesuai dengan teori yang ada yaitu reynold
number berbanding terbalik dengan faktor friksi. Reynold number akan cenderung
meningkat diakibatkan oleh bukaan valve yang semakin besar sehingga debit alir
fluida akan semakin besar. Sehingga, karena adanya perbesaran debit aliran fluida,
harga bilangan reynoldnya juga akan semakin besar. Namun tidak untuk faktor
friksi yang cenderung menurun. (Geankoplis, 2003). Hubungan antara reynold
number dan faktor friksi, maka pola aliran yang terjadi didalam pipa adalah aliran
turbulen karena nilai Nre > 4000.

4.2.2 Friction Loss dan Head Loss Elbow 450 dan 900
Pada percobaan elbow 45˚ ini menggunakan pipa no 4 , dan berdasarkan
data yang didapatkan dari Tabel 4.3 didapatkan pola aliran fluida yang terjadi
adalah aliran turbulen berdasarkan nilai bilangan reynold number yang diperoleh
NRe > 4000. Dari hasil percobaan yang disajikan pada tabel tersebut, maka dapat
diketahui p hubungan antara nilai head loss dengan kecepatan volumetrik aliran
fluida pada elbow 45o sesuai dengan teori.
Menurut (Geankoplis, 2003), pada aliran turbulen nilai head loss akan
sebanding dengan nilai kecepatan volumetrik dipangkatkan n. Semakin besar nilai
kecepatan volumetrik aliran, maka akan semakin besar pula nilai head lossnya.
Dapat diketahui pula bahwa semakin besar nilai Reynolds Number pada aliran,
maka nilai Friction loss-nya pun akan semakin kecil. Berdasarkan data percobaan
dengan nilai Reynolds Number-nya seperti pada data tabel, maka aliran yang
terjadi adalah aliran turbulen. Begitu pula pada percobaan elbow 90 0 yang juga
menggunakan pipa no 2, dan berdasarkan data hasil percobaan dapat dillihat pada
Tabel 4.4 diatas.

4.2.2 Friction Loss dan Head Loss Enlargement dan Contraction


Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.5 diatas dapat diketahui
bahwasanya nilai bilangan Reynold pipa enlargement berbanding terbalik dengan
friction factor pipa enlargement. Pada pipa enlargement diperoleh nilai NRe >
4000, sehingga pola aliran pada pipa enlargment dapat digolongkan pada pola
aliran turbulen. Pada data Tabel 4.6 menunjukkan hasil percobaan yang diperoleh
untuk pengukuran head loss dan friction loss pada pipa contraction. Dimana pada
sistem perpipaan ini juga diperoleh pola aliran yang turbulen, yaitu nilai NRe >
4000. Perbedaan mendasar pada kedua jenis perpipaan ini terletak pada
penghubung sistem perpipaannya, dimana pada pipa enlargement fluida akan
mengalir dari pipa kecil ke pipa yang lebih besar ukurannya, sedangkan pada
sistem perpipaan contruction akan terjadi sebaliknya, yaitu fluida akan mengalir
dari pipa yang berukuran lebih besar menuju pipa yang ukurannya lebih kecil.

4.2.3 Friction Loss dan Head Loss Venturimeter


Berdasarkan pada Tabel 4.7 diatas, bilangan Reynold semakin mengalami
peningkatan seiring dengan meningkatnya kecepatan volumetrik pada percobaan.
Dimana, dari bilangan Reynold yang diperoleh menunjukkan bahwa pola aliran
yang terjadi pada venturimeter ini adalah turbulen. Persamaan dasar yang
digunakan untuk mengukur venturimeter adalah persamaan Bernoulli. Pada
venturimeter, gesekan dapat diabaikan dan venture dapat diasumsikan terpasang
horizontal tanpa pompa. Berdasarkan hokum Bernoulli, semakin tinggi
permukaan dan semakin besar bukaan valve, maka akan semakin besar kecepatan
fluida. Dalam hal ini pressure drop dan kecepatan volumetrik juga mempengaruhi
nilai friction loss dan head loss yang dihasilkan. Friction loss akan cenderung
mengalami peningkatan, seiring dengan semakin besarnya kecepatan volumetrik
yang terjadi pada sistem perpipaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai