Di susun oleh :
Nim: 4100230052
i
ABTSRAK
Indeks k dan jumlah indeks adalah konsep yang penting dalam ilmu kristalografi,
digunakan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan tatanan dalam struktur kristal.
Makalah ini menjelaskan konsep-konsep tersebut, mengilustrasikan penggunaan mereka
dalam konteks kristalografi, dan menyajikan studi kasus untuk menggambarkan
pentingnya pemahaman ini dalam pemahaman struktur kristal yang rumit.
ii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................
1.2 Tujuan...................................................................................................................
1.3 Metode...................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.3 METODE
Pendekatan yang digunakan dalam makalah ini adalah analisis konsep dan penyajian
studi kasus konkret dari struktur kristal yang penyelesaiannya dengan menggunakan
notasi indeks k. Studi kasus ini akan menggambarkan bagaimana indeks k digunakan
dalam pemecahan struktur kristal yang kompleks.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Indeks miller
Perlakuan berikut terhadap prosedur yang digunakan untuk menetapkan Indeks Miller
adalah yang disederhanakan dan hanya sistem kristal kubik (sistem yang memiliki sel
satuan kubik dengan dimensi axaxa ) yang akan dipertimbangkan.
2
Langkah 1 : Identifikasi titik potong pada sumbu x - , y - dan z -.
Dalam hal ini titik potong pada sumbu x berada di x = a ( di titik (a,0,0) ), tetapi
permukaannya sejajar dengan sumbu y dan z - oleh karena itu tidak ada titik potong pada
sumbu tersebut. dua sumbu tetapi kita akan menganggap titik potongnya berada pada tak
terhingga ( ∞ ) untuk kasus khusus dimana bidang sejajar dengan suatu
sumbu. Perpotongan pada sumbu x- , y- dan z adalah a , ∞ , ∞ .
Koordinat diubah menjadi koordinat pecahan dengan membaginya dengan dimensi sel
yang bersangkutan - misalnya, sebuah titik (x,y,z) dalam sel satuan berdimensi axbxc
mempunyai koordinat pecahan (x/a , y /b , z/c). Dalam kasus sel satuan kubik, setiap
koordinat akan dibagi dengan konstanta sel kubik, a. Ini memberi
Manipulasi terakhir ini menghasilkan Indeks Miller yang (menurut konvensi) kemudian
harus ditentukan tanpa dipisahkan dengan koma atau simbol lainnya. Indeks Miller juga
3
diapit dalam tanda kurung standar (….) ketika seseorang menentukan permukaan unik
seperti yang dibahas di sini.
Contoh Lainnya
1. Permukaan (110).
2. Permukaan (111).
Permukaan (100), (110) dan (111) yang dibahas di atas disebut permukaan indeks
rendah dari sistem kristal kubik ("rendah" mengacu pada indeks Miller sebagai angka
kecil - 0 atau 1 dalam kasus ini). Permukaan-permukaan ini mempunyai kepentingan
tertentu tetapi terdapat bidang-bidang lain yang jumlahnya tak terhingga yang dapat
4
ditentukan dengan menggunakan notasi indeks Miller. Kita hanya akan melihat satu
lagi…
3. Permukaan (210).
2.1.1 Indeks k:
Indeks k adalah indeks tertentu yang digunakan untuk mengidentifikasi elemen ke-k
dalam suatu urutan atau struktur data tertentu. Ini berfungsi sebagai alat untuk
mengakses elemen pada posisi atau urutan tertentu.
Dalam banyak bahasa pemrograman, indeks dimulai dari 0. Ini berarti elemen pertama
dalam urutan memiliki indeks 0, elemen kedua memiliki indeks 1, dan seterusnya.
Dengan kata lain, elemen ke-k dalam urutan memiliki indeks k-1.
Indeks k sangat berguna dalam pemrograman, terutama saat Anda perlu mengakses atau
memanipulasi elemen-elemen dalam array, daftar, atau struktur data serupa.
Jumlah indeks mengacu pada seberapa banyak indeks yang tersedia dalam suatu struktur
data atau urutan tertentu. Ini mewakili jumlah elemen yang dapat diakses atau
diidentifikasi dalam urutan tersebut.
5
Jika Anda memiliki urutan dengan n elemen, jumlah indeks yang valid adalah 0 hingga
n-1. Dalam hal ini, n adalah jumlah elemen dalam urutan.
Jumlah indeks sangat penting karena menentukan sejauh mana Anda dapat mengakses,
mengelola, dan memanipulasi data dalam suatu struktur. Semakin besar jumlah indeks,
semakin banyak elemen yang dapat diakses.
Contoh penggunaan indeks k dan jumlah indeks: Misalkan Anda memiliki array berisi
angka [10, 20, 30, 40, 50]. Untuk mengakses elemen pertama, Anda akan menggunakan
indeks 0 (indeks k = 0), sedangkan untuk mengakses elemen ketiga, Anda akan
menggunakan indeks 2 (indeks k = 2). Jumlah indeks yang valid dalam kasus ini adalah
0 hingga 4 karena ada lima elemen dalam array tersebut.
Pemahaman yang baik tentang indeks k dan jumlah indeks sangat penting dalam
pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan pengolahan informasi, karena
memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanipulasi data dengan cara yang
akurat dan efisien.
6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indeks k dan jumlah indeks adalah konsep kunci dalam analisis data dan pemrograman.
Memahami konsep ini adalah langkah penting untuk menjadi seorang profesional yang
kompeten dalam pengelolaan data dan pengembangan perangkat lunak. Konsep-konsep ini
menguntungkan pemrogram, menganalisis data, dan peneliti dalam berbagai disiplin ilmu.
7
DAFTAR PUSTAKA