Di susun oleh :
Nim: 4100230068
i
ABTSRAK
Indeks adalah konsep fundamental dalam berbagai disiplin ilmu. Mereka memungkinkan
kita untuk mengakses, mengidentifikasi, dan mengelola elemen-elemen dalam struktur
data atau urutan. Tiga aspek penting dalam konteks ini adalah Indeks Miler, Indeks k,
dan Jumlah Indeks. Indeks Miler adalah konsep yang sering digunakan dalam
pemrograman, terutama dalam bahasa pemrograman yang mengindeks elemen dari 0.
Indeks k adalah indeks tertentu yang digunakan untuk mengidentifikasi elemen ke-k
dalam urutan. Jumlah indeks menunjukkan seberapa banyak elemen yang dapat diakses
dalam struktur data atau urutan tertentu.
ii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................
1.2 Tujuan...................................................................................................................
1.3 Metode...................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.3 METODE
Bagian metode adalah tempat di mana indeks sering kali ditemukan. Ini adalah bagian
yang menjelaskan langkah-langkah dan teknik yang digunakan dalam penelitian.
Jumlah indeks dalam bagian metode akan tergantung pada kompleksitas penelitian dan
seberapa banyak variabel yang perlu diukur atau dianalisis.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Indeks miller
Indeks miller adalah sistem notasi (h,k,l) yang digunakan untuk menentukan
orientasi sebuah kristal. Indeks miller dituliskan dalam kurung ( ). Biasa dipakai tiga
bilangan bulat, h, k dan l sehingga dituliskan (h k l). Satu set bidang yang paralel dengan
jarak yang seragam memiliki indeks yang sama. Jika sebuah bidang sejajar dengan suatu
aksis maka indeks millernya adalah 0. Jika arah dari suatu bidang bernilai negatif, maka
indeks diberi tanda garis diatasnya.
Cara menentukan indeks miller :
1. Menentukan nilai intersep bidang atau titik pada masing-masing sumbu, intersep
merupakan posisi dari bidang atau titik yang akan ditentukan indeks millernya.
2. Menentukan ketiga bilangan resiproknya. Bilangan resiprok merupakan
1
.
nilai intersep
3. Mengalikan ketiga bilangan resiprok dengan kpk dari ketiga bilangan tersebut.
4. Indeks miller merupakan bilangan bulat hasil perkalian tersebut.
Contoh:
dimana h, k, dan l adalah bilangan bulat. Persyaratan ini dapat dipenuhi dengan
menganggap bidang sejajar sebagai bidang yang ekuivalen. Jadi, bidang yang berpotongan
di 1,1,1 sejajar dengan bidang yang berpotongan di 2,2,2; keduanya akan ditentukan
dengan indeks (111). Jika sebuah bidang sejajar dengan salah satu sumbunya, maka
dianggap memotongnya di tak terhingga, sehingga indeks yang bersesuaian adalah 1/∞,
atau nol. Selain itu, jika sebuah bidang memiliki titik potong negatif, hal ini dilambangkan
dalam indeks dengan sebuah batang: yaitu, sebuah bidang dengan titik potong sebesar -1,
∞, 1/2 akan memiliki indeks Miller sebesar1¯02.
Arah dalam ruang ditentukan menggunakan tanda kurung siku: [ hkl ]. Hal ini sesuai
dengan vektor arah normal terhadap bidang ( hkl ) , dimana ekor vektor berada di titik asal.
Karena kisi silikon terlihat sama di sepanjang ketiga sumbu kubik, banyak di
antaranyapesawat setara. Misalnya, bidang (100), (010), dan (001), yang ortogonal
terhadap sumbu koordinat x, y, dan z , adalah ekuivalen dalam arti fisis. Kami
mengelompokkan pesawat-pesawat ini bersama dengan1¯00,01¯0, Dan001¯bidang, ke
dalam kelompok bidang yang ditentukan dengan tanda kurung kurawal : {100}. Bidang
penting dalam pemesinan mikro adalah kelompok bidang {100}, {111} (2) , dan
{110} (3) ; lihat Gambar 6 . Demikian pula , arah kristal dikelompokkan ke dalam kelompok
arah, ditentukan oleh tanda kurung sudut (misalnya, <100> ).
3
2.1.1 Indeks K
Indeks K adalah konsep yang sering muncul dalam konteks materi indeks Miller dalam
ilmu material. Indeks Miller digunakan untuk mengidentifikasi arah dan orientasi bidang
kristal dalam bahan padat berstruktur kristal. Dalam hal ini, indeks k Merujuk pada
bilangan bulat yang digunakan untuk mendefinisikan bidang kristal dalam tiga dimensi.
4
Penjelasan mengenai indeks k dalam indeks Miller adalah sebagai berikut:
Bidang Kristal: Dalam bahan padat dengan struktur kristal, kristal tersebut
tersusun atas lapisan-lapisan atom atau ion yang tersusun dalam susunan teratur.
Bidang kristal adalah potongan bidang yang melewati atom-atom atau ion-atom
tersebut.
Indeks K (k): Dalam indeks Miller (hkl), "k" Merujuk pada angka ketiga dalam
notasi ini. Angka ini mewakili orientasi bidang kristal dalam sumbu kristal z.
Bidang kristal yang memiliki indeks k yang sama akan sejajar dengan sumbu z.
Contoh: Misalnya, jika Anda memiliki bidang kristal dengan indeks Miller (210), maka:
Dengan menggunakan indeks Miller, para ilmuwan dan ahli material dapat
menggambarkan dan memahami struktur kristal bahan padat, yang merupakan informasi
penting untuk memahami sifat-sifat mekanik, termal, optik, dan elektrik bahan-bahan
tersebut. Indeks k (k) adalah salah satu komponen penting dari notasi ini untuk
mengidentifikasi bidang kristal yang berkaitan dengan sumbu kristal z.
5
2.1.2 Jumlah Indeks
Jumlah indeks dalam sistem kristal berkaitan dengan jumlah sumbu dan dimensi dalam
kristal tersebut. Dalam kristal tiga dimensi, biasanya menggunakan tiga indeks, seperti
(h, k, l) dalam notasi Miller-Bravais.
Namun, dalam sistem kristal dengan lebih dari tiga dimensi, jumlah indeks akan
disesuaikan dengan jumlah dimensi yang ada. Misalnya, dalam kristal satu dimensi,
hanya satu indeks yang digunakan (h), sedangkan dalam kristal dua dimensi, dua indeks
digunakan (h, k).
Jumlah indeks ini mencerminkan jumlah arah atau dimensi yang digunakan untuk
menggambarkan tatanan dalam kristal.
Dengan menggunakan indeks k dan jumlah indeks dalam sistem kristal, para ilmuwan
dan ahli kristalografi dapat mengidentifikasi dan memahami struktur kristal yang sangat
beragam dalam berbagai jenis bahan dan senyawa. Konsep ini sangat penting dalam ilmu
kristalografi dan bahan analisis untuk mengekstraksi informasi tentang sifat-sifat kristal
seperti orientasi, tatanan, dan refleksi sinar-X dalam percobaan difraksi.
6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indeks k dan jumlah indeks adalah konsep kunci dalam analisis data dan pemrograman.
Memahami konsep ini adalah langkah penting untuk menjadi seorang profesional yang
kompeten dalam pengelolaan data dan pengembangan perangkat lunak. Konsep-konsep ini
menguntungkan pemrogram, menganalisis data, dan peneliti dalam berbagai disiplin ilmu.
7
DAFTAR PUSTAKA