Anda di halaman 1dari 18

KRISTALOGRAFI

KRISTALOGRAFI
• Kristalografi ialah ilmu yang berhubungan dengan penggolongan
struktur-struktur kristal secara sistematis.
• Dengan memakai prinsip-prinsip kristalografi, tiap struktur dapat
digolongkan ke dalam salah satu dari 14 jenis kisi ruang menurut
bentuk sel satuannya.

Kisi
Kisi Ruang
Ruang
 Kisi ruang ialah konsep yang dipakai untuk menyatakan keperiodikan
Tiap kristal mempunyai satu satuan atau kumpulan atom-atom yang
berulang secara periodik dalam ruang 3-dimensi.
 Contoh paling sederhana terdapat pada sampel mono-atomik dimana
satuan tersebut terdiri dari hanya satu atom.
 Gambar 1.1 menunjukkan struktur kristal 2-dimensi dan kisi ruang
(a) (b)

Gambar 1.1 (a). Struktur kristal 2-dimensi, (b). Kisi ruang

Perhatikan bahwa struktur terdiri dari atom-atom, sedangkan kisi


ialah konsep matematis dan terdiri dari susunan titik-titik. Susunan
titik-titik ini mempunyai simetri yang serupa dengan struktur dari
atom-atomnya.
Susunan
SusunanKristal
KristalMurni
Murni
Suatu kristal murni atau tidak cacat, tidak ada kotoran dan tidak ada
lowongan terdiri dari susunan satuan struktur yang berulang-ulang di
dalam ruang
Satuan struktur ini terletak tertib menurut aturan tertentu dan sama pada
setiap titik r maupun pada titik r’ yang didefinisikan sebagai:

r’ = r + n1 a + n2 b + n3 c

dengan n1, n2 dan n3 adalah bilangan bulat, positip atau negatip, a, b


dan c adalah vektor translasi utama dan tidak berada pada satu bidang.
Gambar 1.2. menunjukkan contoh vektor translasi. Jika keadaan
sekeliling r’  r, maka a, b dan c bukan merupakan vektor translasi a, b,
c selalu juga disebut sumbu kristal.

kisi adalah susunan titik yang periodik di dalam ruang.


kisi adalah susunan titik yang periodik di dalam ruang.
B

AB = 3a + 3b
Gambar 1.2 Vektor translasi AB dalam 2-dimensi

Struktur kristal dapat didefinisikan secara matematis sebagai berikut


: struktur kristal = kisi + basis. Kristal yang kompleks mempunyai
basis yang terdiri dari atom atau molekul yang banyak dan berlainan
jenis.
Operasi Translasi Kristal
Operasi translasi kristal didefinisikan sebagai suatu operasi pergeseran kristal
secara paralel yang dilakukan oleh vektor translasi kristal,
T = n1 a + n2 b + n3 c

Sehingga menyebabkan keadaan kristal sesudah operasi sama dengan


keadaan kristal sebelum operasi untuk semua nilai n1, n2 dan n3. Kumpulan
operasi persamaan (1.2) dinamakan kumpulan translasi kristal. Berarti, jika
operator T dilakukan pada satu titik r, maka hasilnya adalah,
r’ = r + T
r’ = n1 a + n2 b + n3 c

Translasi
Translasiadalah
adalahsalah
salahsatu
satuoperasi
operasiyang
yangdikenal
dikenalsebagai
sebagai
operasi
operasisimetri.
simetri.
Operasi Simetri
Operasi simetri adalah suatu operasi yang dapat mengubah kedudukan
kristal sedemikian rupa sehingga keadaan sekeliling kristal tersebut
adalah sama seperti keadaan asal. Diantara operasi-operasi tersebut
adalah,
 Translasi adalah operasi yang memenuhi persamaan (1.2)
 Operasi titik adalah satu operasi yang terdiri dari putaran pada
satu sumbu, kebalikan pada satu bidang dan berlawanan
pada satu titik.
 Operasi majemuk adalah suatu operasi yang terdiri dari paduan
antara translasi dan operasi titik.

Dalam tahun 1848, pakar matematika Rusia bernama Bravais telah


menunjukkan bahwa disebabkan adanya simetri titik pada kristal maka
akan diperoleh 14 jenis kisi dalam 3-dimensi dan 5 jenis kisi dalam 2-
dimensi. Keseluruhan jenis kisi ini dikenal sebagai Kisi Bravais.
Dalam 2-dimensi, hanya ada 5 jenis kisi ruang yang berbeda satu dengan
lainnya. Pada Gambar 1.3 tampak bahwa bentuk yang paling umum dan
yang mempunyai simetri paling rendah ialah kisi jajaran genjang ( hanya
simetri translasi), dimana dan sudut antara a dan b yaitu   90o.

Gambar 1.3 Kisi Bravais dalam 2-dimensi


Setiap struktur 2-dimensi harus mempunyai salah satu dari ke-5 jenis kisi
ini. Tidak ada susunan periodik lain yang memenuhi persamaan (1.1). jelas
bahwa kisi persegi panjang mempunyai simetri putar kelipatan dua yaitu jika
diputar 180o kisi tidak berubah. Bujur sangkar mempunyai simetri putar
kelipatan empat dan kisi heksagonal mempunyai simetri putar kelipatan
enam. Kisi ini juga mempunyai simetri pantul.
Dalam pembahasan mengenai kisi ruang, soal yang penting adalah
perbedaan antara sel primitip dengan sel lain yang tidak primitip.Pada
Gambar 1.3 (a), (b) dan (c), sel yang ditunjukkan disebut sel primitip ( tidak
ada kesulitan untuk mengenalnya). Menurut definisi, sel primitip adalah
volum terkecil (3-dimensi) atau luas terkecil (2-dimensi) yang ditutupi oleh
vektor-vektor translasi primitip. Sudut-sudut sel primitip adalah titik-titik
kisi dan sel primitip hanya mempunyai satu titik kisi.
Pada gambar 1.3 (d), terdapat satu contoh sel tak primitip yang dikenal
dengan sel heksagonal. Sel heksagonal adalah sel tak primitip sebab
mempunyai tiga titik kisi dan bukan sel terkecil antara titik kisi. Sel primitip
yang sebenarnya adalah terbentuk oleh vektor a dan b dengan sudut  =
120o, dan bentuk ini disebut trigonal.
Dalam ruang 3-dimensi, ada 14 jenis kisi ruang yang juga merupakan
kisi Bravais sebagaimana yang tampak pada Gambar 1.4.
Gambar 1.4 Kisi Bravais dalam 3-dimensi
Namun demikian, hanya beberapa kisi ruang saja yang perlu dikenal
diantaranya kisi kubik dan heksagonal, seperti tampak pada Gambar 1.5.

Gambar 1.5 Beberapa kisi Bravais yang penting


Sistem Koordinat
Pada umumnya di dalam kristalografi, koordinat diberikan relatip
terhadap vektor-vektor translasi dari sel satuan. Ketiga faktor ini juga
disebut sebagai sumbu-sumbu kristal. Arah sel sumbu diberikan dengan
arah a, b, c dan satuan jarak dalam setiap arah ialah a , b , c berturut-
turut. Contoh dalam dua dimensi ditunjukkan pada Gambar 1.6 yang
memperjelas sistem ini. Jarak r   a   b adalah vektor tempat titik x,
maka koordinat x adalah  ,   .

Gambar 1.6 Koordinat beberapa titik dalam kisi ajajran genjang


Dalam hal ini hanya dipakai kisi kubik sehingga sistem koordinat mirip
dengan sistem Cartesian, kecuali jarak yang dipakai ialah panjang sisi sel.
Ini berarti bahwa sudut-sudut sel satuan adalah (0,0,0) ; (1,0,0) ; (1,1,0)
dan seterusnya.
Arah yang dinyatakan dengan vektor: ditulis sebagai: . Perhatikan tanda
kurung besar. Bilangan a, b dan g biasanya dibuat bulat dengan memakai
faktor kelipatan yang sama. Gambar 1.7 tampak contoh untuk dua dan tiga
dimensi. Sistem penulisan untuk bilangan –1, ditulis sebagai . Koordinat
untuk bidang disebut sebagai indeks Miller.

Gambar 1.7 Sistem Koordinat untuk arah 2 dan 3 dimensi


Kedudukan Bidang di Dalam Kristal Tiga Dimensi

Dalam pembahasan mengenai kristal tiga dimensi, perlu menentukan


kedudukan dan arah bidang dan juga sumbu kristal. Penyelidikan
secara geometri menunjukkan bahwa setiap bidang dapat
ditentukan oleh tiga titik yang tidak linier. Untuk lebih jelas lagi
tentang tata cara menentukan bidang-bidang ini, suatu perjanjian
tanda juga disebut sebagai koordinat untuk bidang yang dikenal
dengan nama Indeks Miller.

Cara paling sederhana untuk mengerti dan


memperoleh indeks Miller adalah dengan
menentukan koordinat arah dari vektor yang
tegak lurus pada bidang tersebut. Metode ini
hanya berlaku dalam sistem siku-siku. Dengan
menggunakan metode ini, dapat ditentukan
indeks Miller beberapa muka terpilih dari kubus
sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar
1.8. Disini dapat dicatat bahwa bidang-bidang
yang sejajar mempunyai indeks Miller yang
sama.
Cara untuk menentukan indeks Miller
dari bidang sembarang adalah
sebagai berikut:
Metode Umum.
Tentukan titik perpotongan bidang
dengan sumbu x, y dan z. Jika
bidang memotong titik asal, bidang
itu harus diganti dengan suatu
bidang yang sejajar.
Tulis kebalikan dari ketiga angka yang
Gambar 1.8 Indeks Miller untuk diperoleh di atas dengan urutan
muka-muka kubus. (x,y,z), sebagai contoh:
Cari faktor pengali terkecil untuk
Perlu diingat : Bidang-bidang yang mengubah set bilangan menjadi
sejajar dengan suatu sumbu, bilangan bulat, sebagai contoh,
mempunyai titik perpotongan khayal faktor pengali adalah 6 maka indek
pada jarak tak terhingga sehingga Miller : (3,2,2)
indeks menjadi “nol” bagi komponen Set koordinat terakhir merupakan
arah itu. indeks Miller bidang tersebut.
Gambar 1.9 Penentuan indeks Miller.
Titik perpotongan pada sumbu-sumbu
adalah x = 3, y = 2 dan z = 2

Gambar 1.10 Beberapa contoh penggunaan indeks Miller


Umumnya indek Miller ditulis sebagai (hkl) dengan tanda kurung biasa
tetapi indeks untuk menentukan arah di dalam suatu kristal selalu
ditulis sebagai suatu set bilangan integer di dalam kurung segiempat
atau [hkl]. Indeks untuk menentukan arah ditunjukkan pada Gambar
1.11.

Gambar 1.11 Indeks untuk menentukan arah di dalam kristal

Anda mungkin juga menyukai