Anda di halaman 1dari 11

Teori Dasar Anorganik

INDEKS MILLER
(hkl)
Nama Kelompok 6 :

KA 2020 KB 2020
Ireniza Liano (033) Mohammad fahrul A (039)
Dhea Tri Auliana (042) Mei Rizda Brilianti (021)
Erlinda Amelia (022) Julzeti Putri Romandianty (026)
Yuni Fransiska (043) Dede Arief Mahendra (060)
Yosafat BW (034) Neni isna farihah (051)
Vita Ayu Fatihah (049)
Pendahuluan

Indeks Miller diperkenalkan pertama kali pada tahun 1839 oleh seorang ahli
mineral asal Inggris William Hallowes Miller. Metoda ini dalam sejarahnya juga
dikenal sebagai system Millerian.

Indeks Miller adalah system notasi (h,k,l) pada kristalografi yang digunakan
untuk menunjukan kisi-kisi bidang dan arah dari sebuah Kristal. Indeks Miller
berhubungan dengan perpotongan bidang tersebut dengan sumbu dari sebuah
unit sel.
Fungsi Indeks Miller

Indeks Miller biasa digunakan untuk


menentukan bidang irisan (orientasi bidang)
dalam kristal. Satu set bidang yang paralel
dengan jarak yang seragam memiliki indeks yang
sama. Indeks untuk bidang irisan dituliskan
dalam kurung ( ). Biasa dipakai tiga bilangan
bulat, h, k dan l sehingga dituliskan (h k l). Jika
sebuah bidang sejajar dengan suatu aksis maka
indeks untuk aksis ini nilainya 0. Jika arah dari
suatu bidang bernilai negatif, maka indeks Contoh penamaan bidang irisan kristal

diberi tanda garis diatasnya.


Sistematika Penulisan Indeks Miller

ARAH

1. Indeks Miller untuk bidang [hkl], menggunakan kurung siku.


2. Indeks Miller untuk arah-arah yang ekuivalen karena kesimetrian
<hkl>, menggunakan kurung lancip.

BIDANG

1. Indeks Miller untuk bidang (hkl), menggunakan kurung tutup biasa.


2. Indeks Miller untuk bidang-bidang yang ekuivalen karena kesimetrian
{hkl}, menggunakan kurung kurawal.
3. Untuk bilangan negatif dalam Indeks Miller dituliskan sebagai bar.
Misalnya : -1 maka, dalam penulisan Indeks Miller adalah 1 (satu bar)
Menentukan Indeks Miller dari Bidang

Langkah-langkah menentukan indeks Miller dari


suatu bidang adalah sebagai berikut.

1. Intercepts 3. Simplification
Tentukan titik-titik potong antara bidang yang Tentukan tiga bilangan bulat terkecil yang
ditinjau dengan sumbu-sumbu (a1, a2, a3) dalam mempunyai perbandingan yang sama
konstnta kisi a1, a2, a3. Sumbu-sumbu diatas dipakai

sumbu konvensional (x,y,z) atau (a1, a2, a3). 4. Indeks Miller


Tuliskan dalam indeks Miller (hkl)

2. Recipolcals
Tentukan kebalikan dari bilangan-bilangan tadi
Menentukan Indeks Miller dari Suatu Bidang

1. Tentukan perpotongan bidang kristal 2. Tentukan bilangan resiprok


dengan sumbu a,b dan c.
Titik potong : ¼, 2/3, ½

Bilangan resiprok : 4, 3/2, 2

3. Buatlah bilangan resiprok tersebut menjadi


bilangan bulat terkecil

Bilangan resiprok : 4, 3/2, 2

Bilangan bulat terkecil : 8,3,4

4. Indek Miller : (834)


Menentukan Bidang dari Indeks Miller

Langkah-langkah menggambar indeks Miller menjadi bidang, secara singkat


yaitu :

1. Recipocals

Menentukan kebalikan dari bilangan Indeks Miller

2. Bidang

Menggambarkan bidang sesuai Recipocals kemudian arsir bidang


Contoh 1 :
A. Gambarkan bidang (124)

Berdasar bilangan Indeks Miller tersebut


dapat diketahui bahwa :

● Indeks Miller (124)


● Kebalikannya (1/1, ½, ¼ )
● Titing Potong 1a1, ½ a2, ¼ a3
Contoh 2 :

B. Gambarkan bidang (120)

Berdasar bilangan Indeks Miller


tersebut dapat diketahui bahwa :

● Indeks Miller (120)


● Kebalikannya (1/1, ½, 1/0 )
● Titing Potong 1a1, ½ a2, 0a3
Indeks Miller Pada Molekul
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai