benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun
dalam bercanda, aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya” (HR
Abu Daud)
“Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika
ia berpendapat salah” (Imam Syafii)
“Kata – kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang
keras” (Hamka)
“Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya, kecuali kata – kata
berupa amar ma’ruf dan nahi munkarserta berzikir kepada Allah” (Al Hadits)
“Barangsiapa memperbanyak perkataan, maka akan jatuh dirinya. Barangsiapa
jatuh dirinya, maka akan banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya, maka
nerakalah tempatnya” (Al Hadits)
“Kebanyakan yang memasukkan ke neraka adalah dua lubang, yaitu mulut
dan fardji (kemaluan)” (Al Hadits)
“Sedikit berbicara adalahs ebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu,
hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup
dan satu faktor yang dapat meringankan dosa” (Al Hadits)
“Bahagia sekali orang – orang yang menahan lidahnya daripada berkata – kata
secara berlebih – lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih” (Al Hadits)
“Diam adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya.
Kebanyakan dosa anak Adam adalah karena lidahnya” (Al Hadits)
“Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih pahit
daripada jadam, lebih panas daripada bara, dan lebih tajam daripada tusukan.
Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik,
karena jika tidak tumbuh semuanya niscaya akan tumbuh sebagian” (Al Haditz)
“Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat” (Al Hadits)
“Keselamatan manusia itu terletak dalam menjaga lidahnya” (Al Hadits)
“Tiap – tiap tempat ada kata – katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada
tempatnya yang tepat. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu
ada jawabannya” (Al Hadits)
“Jaga lidahmu untuk berujar dari petaka, sebab petaka bergantung pada
ucapan” (Mutiara Islami)
“Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum”
“Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah”
“Sebaik – baik perkataan itu ialah yang sedikit tapi memberikan kejelasan”
“Perhatikanlah apa – apa yang dikatakan dan janganlah memperhatikan siapa yang
mengatakan” (Mutiara Islami)
“Sebelum memanah, isi dulu tempat anak panahnya (Sebelum berbicara isi dulu
pengetahuan kita)”
“Saudaramu adalah orang yang berkata benar kepadamu. Teman sejati adalah
orang yang mengatakan apa adanya. Tidak menjilat, tidak mengada-ada” (Mutiara
Islami)
“Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang yang saleh dan berkawan
dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang
peniup dapur tukang besi. Penjual mnyak wangi, dia mungkin akan memberikan
kamu atau kamu akan beli darinya. Tetapi peniup dapur tukan besi, mungkin dia
akan membakar pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap” (Al
Hadits)
“Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah
kamu berhati – hati dalam memilih kawan pendamping” (Al Hadits)
“Jangan pernah berjanji untuk selalu bisa mengatasi permasalahan sahabatmu,
namun berjanjilah untuk selalu bersamanya ketika permasalahan menimpanya”
(Mutiara Islami)
“Temanmu ialah orang yang membuatmu menangis bukan orang yang membuatmu
tertawa” (Mutiara Islami)
“Di waktu susahlah teman sejati teruji”
“Siapa pun orang yang sedikit benarnya / kejujurannya, sedikit pula lah
temannya” (Mutiara Islami)