dari: http://iniliriklagunya.blogspot.com/2013/05/lirik-lagu-ustadz-jefri-al-buchori-
uje.html#.Uq_8q3JHSTY
salam kenal ya :)
Hak saudaramu yang paling vital adalah jangan kau menutupi sesuatu yang bermanfaat bagi
dunia dan akhirat.
Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan di mana bagiannya
saling menguatkan bagian yang lain.
Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usiannya, maka
hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahmi).
Ketidaksempurnaan yang kita miliki adalah sulaman benang rapuh untuk mengikat sesama umat
muslim menjadi satu yang kokoh.
Apabila kalian senang Allah ta’ala dan Rasul-Nya mencintai kalian, maka tunaikanlah amanah
kalian, dan benarlah jika berbicara, dan bertetanggalah dengan baik kepada tetangga kalian.
Sebelum kita mengeluhkan tentang rasa suatu hidangan, renungkanlah seseorang di luar sana
yang tidak punya apa pun untuk dimakan.
Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukai maka
beliau memakannya dan kalau tidak menyukai maka beliau tidak memakannya. (tanpa mencela)
Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap sombong.
Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku
jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, aku jamin
rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya.
Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia
berpendapat salah.
Kebanyakan yang memasukkan ke neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan fardji (kemaluan).
Barangsiapa memperbanyak perkataan, maka akan jatuh dirinya. Barangsiapa jatuh dirinya,
maka akan banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya, maka nerakalah tempatnya.
Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian
banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat
meringankan dosa.
Bahagia sekali orang – orang yang menahan lidahnya daripada berkata – kata secara berlebih –
lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih.
Diam adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya. Kebanyakan dosa anak
Adam adalah karena lidahnya.
Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih pahit daripada jadam,
lebih panas daripada bara, dan lebih tajam daripada tusukan. Sesungguhnya hati adalah ladang,
maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karena jika tidak tumbuh semuanya niscaya akan
tumbuh sebagian.
Barang siapa banyak diam dan tenang dari segala masalah maka dia akan selamat.
Keselamatan manusia itu terletak dalam menjaga lidahnya dan sikapnya terhadap semua orang.
Tiap-tiap tempat ada kata-katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya yang tepat.
Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada jawabannya.
Jaga lidahmu untuk berujar dari petaka, sebab petaka bergantung pada ucapan.
Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum.
Tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah karena kalau lidah itu akan
dapat dosa.
Sebaik – baik perkataan itu ialah yang sedikit tapi memberikan kejelasan.
Perhatikanlah apa – apa yang dikatakan dan janganlah memperhatikan siapa yang mengatakan.
Sebelum memanah, isi dulu tempat anak panahnya (Sebelum berbicara isi dulu pengetahuannya).
Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui
raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya
Mulutmu harimau mu, mau fitnah tapi kena senjata makan tuan.
Siapa pun orang yang sedikit benarnya / kejujurannya, sedikit pula lah temannya.
Kecintaan teman sejati itu, akan tampak pada waktu kita kesulitan.
Orang yang mencari teman sempurna lagi tiada cela, maka selamanya dia tidak akan punya
teman.
Jangan pernah menyakiti sahabatmu karena sahabat adalah cara-Nya menunjukkan bahwa Ia
tidak ingin engkau menjalani hidupmu seorang diri.
Teman sejati bukanlah teman yang dapat menghilangkan semua masalahmu, namun yang pasti ia
tidak akan menghilang saat masalah melanda dirimu.
Jangan pernah berjanji untuk selalu bisa mengatasi permasalahan sahabatmu, namun berjanjilah
untuk selalu bersamanya ketika permasalahan menimpanya.
Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati –
hati dalam memilih kawan pendamping.
Saudaramu adalah orang yang berkata benar kepadamu. Teman sejati adalah orang yang
mengatakan apa adanya. Tidak menjilat, tidak mengada-ada.
Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah
dari itu ialah orang yang menyia – yiakan sahabat yang telah dicari.
Teman manusia yang sebenar ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil.
Pergaulan mempengaruhi didikan otak. Untuk kebersihan jiwa hendaklah bergaul dengan orang-
orang beradab dan berbudi mulia yang dapat kita kutip manfaatnya.
Jangan berteman dengan orang yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya,
karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali.
Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan dengan akhlak
yang baik kamu menarik perhatian semua orang.
Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah takwa, dan labanya
adalah surya.
Bertuturlah cinta
Mengucap satu nama
Seindah goresan sabdamu dalam kitabku
Cinta yang bertasbih
Mengutus Hati ini
Kusandarkan hidup dan matiku padamu
Bisikkan doaku
Dalam butiran tasbih
Kupanjatkan pintaku padamu Maha Cinta
Sudah di ubun-ubun cinta mengusik resah
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit