Syair
Jenis-Jenis Syair
Syair dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu syair agama, syair kiasan, syair panji, syair
romantis, dan syair sejarah. Berikut adalah penjelasannya:
1. Syair Agama
Syair agama mulai dikenal di Indonesia ketika bersamaan masuknya agama Islam.
Terdapat beberapa jenis syair agama, yaitu syair sufi, syair ajaran Islam, syair cerita
nabi, dan syair nasihat. Contoh:
Dengarkanlah wahai kawan sejati,
Syair sederhana dari lubuk hati,
Tentang hidup dunia fana ini,
Tentang kerikil yang kena dihadapi,
Hidup sementara hanyalah untuk beribadat,
Bukan mengumpat bukan maksiat,
Janganlah terbuai godaan syahwat,
Hingga ibadah kena terlewat,
Janganlah lalai akan sholat,
Janganlah kikir akan zakat,
Kenalah kita perbanyak sholawat,
Guna bekal kelak di akhirat,
Tuhan tak pernah lupa,
Tuhan pun tak pernah memalingkan kita,
Sebab Tuhan selalu bersama kita,
Tapi kita selalu lupa pada-Nya,
Kemanakah kita di waktu bahagia,
Memilih sesama meluapkan suka,
Kemanakah kita di kala lara,
Teringat Tuhan mengeluh duka,
Cobalah tuk selalu ingat pada Illahi,
Berdoa dan berserah diri,
Baik suka duka dalam diri,
Ya Allah ya Tuhan kami,
Seringkanlah kita memohon ampun,
Agar jiwa laksana embun,
Janganlah sampai nanti tertegun,
Saat nyawa lepas dari ubun-ubun,
2. Syair Kiasan
Kunci utama dalam syair ini adalah digunakannya kiasan. Kiasan pada syair ini
digunakan sebagai sindiran atas peristiwa atau kejadian tertentu. Kiasan yang
digunakan biasanya memakai perandaian objek tertentu seperti hewan, bunga, atau
buah. Contoh:
Aku hanya bunga biasa
tak seindah mawar
yang merah merona
dan slalu dipuja-puja
Aku hanya bunga pinggiran
tak sesuci melati
yang putih nan bersih
dan slalu dibanggakan
Aku hanya bunga biasa
kumbang pun tak mau melirikku
burung pun enggan denganku
lebah pun serasa tak tahu aku ada
Aku memang tak punya intan
emas tak pernah ku genggam
berlian tak pernah hiasiku
hanya rasa ini di dalam hati
Cinta ku tak bisa kularang
rasaku tak bisa kutolak
anugerah ini akan slalu ada
meski hanya sebelah saja
Kau insan yang sempurna
tiada cacat tiada luka
semua sungguh sempurna
tak pernah luput pandangku untukmu
Cinta ini bukan ‘tuk dinyatakan
tiada daya kekuatan keberanian
upaya pun sungguh tak terasa pantas
karna ku hanya pungguk rindukan bulan
Penerimaan
Amanat :
Agar perempuan mempertimbangkan penawaran si “aku” dan memutuskan dengan
tegas keputusan yang akan diambil perempuan tersebut. Jangan pernah menduakan
seseorang yang mencintai dengan tulus dan tanpa pamrih.