pantun
nusantara.
Penggalian
makna
pantun
dibagi
suka cita orang tersebut. Dilontarkan dalam situasi yang suka cita.
Dituturkan agar orang yang mendengarnya ikut merasakan suka cita.
Pantun
berdukacita:
Pantun
yang
mengungkapkan
Pantun
orang
muda,
berdasarkan
isinya
dapat
dibedakan
menjadi:
a.
atau
keadaan
seseorang.
Pantun
ini
biasanya
jauh
dari
kampung
halamannya,
sangat
merindukan
b.
tersebut
menggambarkan
bagaimana
keinginan
dan
membuat
ungkapan
yang
berlebihan
bahwa
membuat
sang
kekasih
merasa
tersentuh
dan
kenambah
keharmonisan hubungan.
d.
masalah
dan
mungkin
berniat
untuk
diputuskan hubungannya.
berpisahataupun
Pantun
perceraian
tersebut
menggambarkan
kegundahan
Pantun nasihat:
Pantun adat:
agama islam. Aturan adat yang ada tentunya merujuk pada ajaran
islam.
c.
lamun mele tame surge. Apabila dilihat secara kata perkata, maka
kata lamun berarti kalau, kata mele berarti ingin, dan kata surge
berarti surga. Dari kata tersebut maka arti seluruhnya pada kalimat di
baris ketiga ini adalah kalau ingin masuk surga . Kata-kata tersebut
dapat dilihat dari artinya akan memiliki makna yang sangat luas dan
mendalam. Dari hal tersebut maka akan lebih mudah untuk menggali
makna sebenarnya dari kalimat lelakaq pada baris ketiga ini.
Dan kalimat pada baris keempat pada lelakaq tersebut berbunyi
Maka apabila
diartikan
secara
berperan
sebagai
penjaga
fungsi
kata
dan
kemampuan
Pantun Perpisahan
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan
Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati
Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan
Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga
Bunga Cina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik dimana abang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi
Pantun Peribahasa
Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Ke hulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
Kerat kerat kayu diladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul
Harapkan untung menggamit
Kain dibadan didedahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan
Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebasar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan
Pantun Nasihat
Kayu cendana di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Pantun Kias
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga
Pantun Jenaka
Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur
orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk
saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga
tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka
diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Contoh:
Di mana kuang hendak bertelur
Di atas lata dirongga batu
Di mana tuan hendak tidur
Di atas dada dirongga susu
Pantun Agama
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Struktur Pantun
1)
dua baris, enam baris, delapan baris, dan bentuk berkait. Seperti yang
terlihat pada
contoh berikut :
Sudah gaharu cendana pula, } sampiran
sudah tahu bertanya pula. } isi
Kura-kura dalam perahu, } sampiran
pura-pura tidak tahu. } isi
Pantun tersebut merupakan pantun yang terdiri atas dua larik atau
baris dan bersajak a-a. Pantun itu dikenal dengan sebutan karmina
atau pantun kilat. Larik pertama pada pantun itu merupakan sampiran
dan larik keduanya merupakan isi
(2)
Ada juga pantun yang jumlah barisnya lebih dari empat, bisa
berkait.
Pantun berkait ini merupakan pantun yang terdiri atas beberapa bait
yang sambung-menyambung. Larik kedua dan keempat pada setiap
baitnya menjadi larik pertama dan ketiga bait berikutnya. Jadi,
struktur pantun berkait sangat kompleks dan unik. Perhatikan contoh
berikut.
Manggistan namanya kayu,
daunnya luruh menelentang.
Mahkota Raja Melayu,
turun dari bukit Seguntang.
Daunnya luruh menelentang,
daun puan diraut-raut.
Turun dari bukit Seguntang,
keluar dari dalam laut.
Pulau Pandan jauh ke tengah,
Gunung Daik bercabang tiga.
Jenis-Jenis Pantun
Talibun