Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pantun

Hemat kata, pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran
dan isi.
Ciri-ciri Pantun
1. Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris
2. 8-12 Suku Kata di Tiap Baris
3. Memiliki Sampiran dan Isi
4. Berima a-b-a-b

Contoh:
Di jalan tak sengaja berjumpa daun sugi
Ingat manfaat, lantas cepat dibawa
Tiada belajar tiada yang rugi
Kecuali diri sendiri di masa tua
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa
Kalau sudah duduk berdamai
Jangan lagi diajak perang
Kalau sunah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang

Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam
berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan
semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian
pada baris pertama tadi.

Contoh:
Gurindam Berkait Tentang Pertaubatan
Barang siapa bermaksiat
Hendaklah dia selalu ingat
Ingat dunia akan tamat
Ingat dirinya ‘kan sekarat
Maka segeralah bertaubat
Sebelum nanti tiada sempat

Gurindam Berkait Tentang Pentingnya Berpikir Sebelum Bertindak


Jika bertindak pikirlah dulu
Supaya sesal tak membelenggu
Jikalau tidak dipikir dulu
Kesusahan ‘kan menghampirimu
Jikalau sudah susah begitu
Pastilah sesal ‘kan membelenggu

Gurindam Berkait Tentang Pentingnya Mencari Ilmu


Ketika hendak mencari ilmu
Haruslah sungguh-sungguh selalu
Jika bermalas-malas selalu
Ilmu tak akan bisa kau ampu
Jikalau engkau tidak berilmu
Maka hidupmu sesat selalu
Pengertian Syair
Arti Syair Menurut KBBI
Pengertian syair menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri
atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama. Syair juga bisa diartikan sebagai sajak atau
puisi.
Definisi Syair Secara Umum
Pengertian syair secara umum adalah salah satu jenis puisi dimana kata syair berasal dari bahasa Arab
‘syu’ur‘ yang berarti ‘perasaan’. Kata syu’ur berkembang menjadi kata ‘syi’ru‘ yang berarti ‘puisi’ dalam
pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Namun
dalam perkembangannya mengalami perubahan makna sehingga sesuai dengan keadaan dan situasi yang
terjadi.

Ciri-ciri syair :
terdiri dari 4 baris
bersajak a-a-a-a
semuanya adalah isi syair serta menggunakan bahasa kiasan.
Syair biasanya dibacakan dengan musikalisasi atau dilagukan agar terdengar lebih indah.
Contoh Syair
Dengarlah wahai anakanda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu tiada pernah habis dieja
sebagai bekal sepanjang usia
(Bait 2)
Dengan ilmu engkau terjaga
Dari suramnya waktu dan masa
Cemerlang akan senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa
Syair Alegoris atau kiasan
ku hanya bunga biasa
tak seindah mawar
yang merah merona
dan slalu dipuja-puja
Aku hanya bunga pinggiran
tak sesuci melati
yang putih nan bersih
dan slalu dibanggakan
Aku hanya bunga biasa
kumbang pun tak mau melirikku
burung pun enggan denganku
lebah pun serasa tak tahu aku ada
Aku memang tak punya intan
emas tak pernah ku genggam
berlian tak pernah hiasiku
hanya rasa ini di dalam hati
Cinta ku tak bisa kularang
rasaku tak bisa kutolak
anugerah ini akan slalu ada
meski hanya sebelah saja
Kau insan yang sempurna
tiada cacat tiada luka contoh syair nasihat
semua sungguh sempurna
tak pernah luput pandangku untukmu
Cinta ini bukan ‘tuk dinyatakan
tiada daya kekuatan keberanian
upaya pun sungguh tak terasa pantas
karna ku hanya pungguk rindukan bulan

Syair Agama
Dengarkanlah wahai kawan sejati,
Syair sederhana dari lubuk hati,
Tentang hidup dunia fana ini,
Tentang kerikil yang kena dihadapi,
Hidup sementara hanyalah untuk beribadat,
Bukan mengumpat bukan maksiat,
Janganlah terbuai godaan syahwat,
Hingga ibadah kena terlewat,
Janganlah lalai akan sholat,
Janganlah kikir akan zakat,
Kenalah kita perbanyak sholawat,
Guna bekal kelak di akhirat,
Tuhan tak pernah lupa,
Tuhan pun tak pernah memalingkan kita,
Sebab Tuhan selalu bersama kita,
Tapi kita selalu lupa pada-Nya,
Kemanakah kita di waktu bahagia,
Memilih sesama meluapkan suka,
Kemanakah kita di kala lara,
Teringat Tuhan mengeluh duka,
Cobalah tuk selalu ingat pada Illahi,
Berdoa dan berserah diri,
Baik suka duka dalam diri,
Ya Allah ya Tuhan kami,
Seringkanlah kita memohon ampun,
Agar jiwa laksana embun,
Janganlah sampai nanti tertegun,
Saat nyawa lepas dari ubun-ubun,

Anda mungkin juga menyukai