Anda di halaman 1dari 7

JTB Vol. 11 No.

2 (2020) 164-170 ISSN: 2301-5012

JURNAL TATA BOGA


Tersedia online di
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEOPADA MATERI


HIDANGAN PENUTUP (DESSERT) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XI TATA BOGA 2 DI SMKN 2 PONOROGO
1Ananda Rahma Hanifa, 2Luthfiyah Nurlaela, 3Mauren Gita Miranti, 4Lucia Tri
Pangesthi

1,2,3,4Pendidikan Tata Boga, Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Media pembelajaran memegang peranan penting dalam


proses pembelajaran dan dapat memperluas pengetahuan
siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1)
kelayakan materi media pembelajaran video, 2) kelayakan
media pembelajaran video, dan 3) pemahaman siswa
terhadap materi dessert. Jenis penelitian yang digunakan
Keyword: adalah penelitian kuantitatif dengan desain pra eksperimen.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Boga 2
Media Pembelajaran, Hasil Belajar,
Hidangan Penutup, Tata Boga,
SMK Negeri 2 Ponorogo dengan jumlah siswa maksimal 34
Pengaruh siswa. Metode pengumpulan data dengan observasi dan tes
kertas dan pensil. Video pendukung penelitian ini berasal
dari https://youtu.be/WNjt23QEeGI dan telah dikemas
ulang oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan
adalah uji-t sampel berpasangan dengan uji normalitas
Corresponding author: awal. Hasilnya, 1) kelayakan materi rata-rata 82%
ananda.18008@mhs.unesa.ac.id dikategorikan sesuai 2) kelayakan media video meningkat
secara signifikan dengan rata-rata 58% dikategorikan sesuai
3) pemahaman siswa memperoleh nilai rata-rata 61,18
sebelum tes dan 82,94 setelah tes. Berdasarkan analisis
data dengan taraf signifikansi 0,001, Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya media video edukasi bahan makanan
penutup dapat digunakan secara akademis untuk
meningkatkan pemahaman siswa kelas XI Tata Boga 2 SMK
Negeri 2 Ponorogo.

164
JTB Vol. 11 No. 2 (2020) 164-170 ISSN: 2301-5012

PENDAHULUAN transformasi kuliner (memasak). Dari persiapan


makanan hingga penyajian[8].
Sesuai dalam Undang-Undang Nomor 20 Program keahlian Tata Boga mencakup
Republik Indonesia Tahun 2003, Pendidikan berbagai mata pelajaran yang efektif termasuk
merupakan upaya mendasar untuk menciptakan penyajian makanan, Pengolahan Makanan
lingkungan dan proses belajar yang menarik Kontinental, Oriental dan Indonesia. Pengolahan
untuk meningkatkan potensi spiritual siswa. makanan kontinental memiliki banyak
Agama, pengendalian diri, kearifan kepribadian keterampilan yang perlu dipahami dan dikuasai
mulia, kemampuan yang dipraktikkan oleh diri oleh siswa yang nantinya akan bekerja di
sendiri, masyarakat, bangsa, bangsa [1]. industri. Keterampilan yang harus dipahami dan
Pendidikan merupakan kegiatan yang dapat dikuasai siswa salah satunya adalah
mengubah perilaku manusia [2]. Pendidikan pemahaman dan keterampilan menangani
penting bagi semua negara untuk berkembang hidangan penutup.
pesat.Pendidikan tidak berarti hanya memiliki Hakanan penutup adalah hidangan yang
gelar dari sekolah dengan pengetahuan dari disajikan saat makan malam. Namun dengan
buku, tetapi pendidikan memiliki pengetahuan berkembangnya dunia kuliner, dessert sudah
praktis dengan kemauan dari diri sendiri untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
melakukannya [3]. Negara yang mendahulukan menu sarapan (breakfast), makan siang (lunch),
pendidikan, karena dengan pendidikan dan makan malam (dinner). Hidangan penutup
kemiskinan rakyat akan tergantikan oleh biasanya manis dan menyegarkan, dengan
kemakmuran yang merupakan ciri-ciri negara beberapa gurih dan kombinasi [10].
yang baik. Pendidikan di Indonesia menghadapi Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak
beberapa permasalahan pada setiap tahap faktor, antara lain pesan, orang, materi, alat,
perkembangannya. Permasalahan tersebut teknik, dan lingkungan. Media pembelajaran
dapat diatasi dengan melibatkan seluruh adalah faktor penting dalam kegiatan
pemangku kepentingan dalam sistem pembelajaran. Media pembelajaran adalah
pendidikan, termasuk orang tua, guru, pimpinan sumber belajar yang mempermudah guru dalam
sekolah, masyarakat bahkan siswa itu meningkatkan pemahaman siswanya. Dengan
sendiri.[4].Pendidikan merupakan investasi menggunakan beberapa jenis bahan ajar, guru
besar bagi setiap negara, terutama bagi negara dapat menggunakannya sebagai bahan ajar bagi
berkembang[5]. siswanya. Bahan ajar dapat merangsang minat
Dari pengertian pendidikan, maka tujuan siswa untuk mempelajari hal-hal baru dengan
pendidikan adalah mengembangkan potensi dan materi pembelajaran yang disajikan guru
kualitas sumber daya manusia untuk dengan cara yang mudah dipahami. Materi
membangun negara yang semakin maju. pembelajaran yang menarik memotivasi siswa
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembelajaran. Pengelolaan
pasti akan mempengaruhi kualitas sistem perlengkapan sekolah sangat penting dilakukan
pembelajaran sekolah. Dengan kata lain, di setiap lembaga pendidikan. Materi bisa
dengan semakin majunya teknologi, sekolah digunakan untuk pelengkap kegiatan belajar
harus lebih kreatif dalam proses pembelajaran mengajar. Sebagai seorang guru, perlu
dan materi pembelajaran yang mereka berikan mengetahui bagaimana memilih bahan
agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan pembelajaran yang tepat untuk meraih tujuan
efektif. pendidikan yang telah dirancang oleh sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) [12].
merupakan salah satu lembaga pendidikan Bahan ajar atau materi ajar adalah hal-hal
formal yang menawarkan alternatif Sekolah yang dapat digunakan untuk mengajarkan
Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliya (MA) materi yang ingin disampaikan. Inilah satu-
bagi siswa yang ingin memperoleh satunya cara untuk meningkatkan perhatian,
pengetahuan, keterampilan dan keahlian di minat, dan semangat siswa terhadap kegiatan
bidang tertentu [6]. Siswa SMK dituntut untuk belajar untuk mencapai tujuan belajarnya.
memiliki kreatifitas, inovatif, dan produktif [7]. Media pembelajaran video adalah media yang
SMK Negeri 2 Ponorogo merupakan sekolah menampilkan tampilan visual dan suara yang
kejuruan yang menawarkan beberapa program mengandung pesan dalam pembelajaran yang
kompetensi. Salah satu program keahlian yang baik, meliputi konsep, prinsip, prosedur, teori,
ditawarkan ialah Program Keahlian Tata Boga dan aplikasi untuk mendukung pemahaman
atau Culinary Arts Program. Tata Boga adalah materi pembelajaran. Fakta bahwa guru
ilmu di bidang makanan dan juga di bidang menggunakan metode pembelajaran tradisional
dalam kegiatan belajar mengajar tidak mampu

165
JTB Vol. 11 No. 2 (2020) 164-170 ISSN: 2301-5012

menarik perhatian dan minat siswa, dan siswa analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan
mungkin tidak menyerap materi yang dijelaskan untuk mengolah data tingkat pengetahuan siswa
oleh guru. Alat peraga yang digunakan guru dan materi video pembelajaran digunakan untuk
dalam proses pembelajaran terbatas pada buku mengetahui perolehan pengetahuan tentang
teks dan powerpoint, sehingga kurang menarik bahan makanan penutup. Analisis ini
perhatian siswa, sehingga interaksi antara guru menggunakan uji-t sampel berpasangan SPSS
dan siswa masih sedikit. 25 (uji-t sampel berpasangan).
Upaya mengatasi kurangnya semangat dan Validasi media dan bahan ajar diverifikasi
keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar dengan analisis deskriptif kuantitatif
mengajar. Salah satunya adalah penggunaan berdasarkan rumus sebagai berikut:
materi video pendidikan tentang isu-isu
kontinental [15]. Pembelajaran dengan media 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
x 100%
video dilakukan dengan cara bermain dan 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
memproyeksikan di depan kelas. Siswa
Hasil rata-rata akan dihitung menggunakan
kemudian akan memperhatikan semua petunjuk
rumus berikut :
dan penjelasan. Penggunaan materi video
diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔−𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔
dan aktivitas siswa, yang pada akhirnya 𝑥= x 100%
𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
terdapat peningkatan pemahaman siswa pada
mata pelajaran kontinental. Hasil dari olah data akan dibuat kesimpulan
Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengenai kelayakan media dengan kriteria
mengetahui tingkat pemahaman siswa Kelas XI seperti yang tersaji pada Tabel 1[18] :
Tata Boga 2 SMK Negeri 2 Ponorogo tentang
penerapan materi video learning pada materi Tabel 1. Kriteria Kelayakan Media Pembelajaran
dessert.
Persentase Keterangan
dalam %
METODE
0-20 Sangat Tidak Layak
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif Jenis
21-40 Tidak Layak
penelitian yang digunakan adalah penelitian pra 41-60 Cukup Layak dengan
eksperimen (Pre experimental design). Tujuan perbaikan mayor
dari penelitian ini adalah untuk menentukan Y1 61-80 Layak dengan perbaikan
x Y2. Dimana Y1 adalah kumpulan hasil pre test minor
(sebelum diberikan treatment) dan Y2 adalah 81-100 Sangat Layak
kumpulan hasil post test (setelah diberikan
treatment). Data tersebut kemudian diolah Media dinilai layak jika hasil akumulasi
untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa sebanyak ≥ 60 % dalam keterangan layak dan
mengenai penerapan media pembelajaran video sangat layak.
pada materi dessert.
Subyek penelitian ini adalah Rehabilitasi 11 HASIL DAN PEMBAHASAN
2 siswa, 2 laki-laki dan 32 perempuan, dengan
Berdasarkan kegiatan observasi dan tes
jumlah 34 siswa. Subjek penelitian ini adalah
yang dilakukan bersama siswa. Uraian berikut
tingkat pengetahuan siswa saat menggunakan
menjelaskan tentang penerapan media
materi video pembelajaran sastra gurun pasir di
pembelajaran video materi hidangan penutup
SMK Negeri 2 Ponorogo.
pada tingkat pengetahuan siswa Kelas XI Tata
Metode pengumpulan data dalam penelitian
Boga 2 SMK Negeri 2 Ponorogo.
ini meliputi: (1) Observasi, kegiatan ini
dilakukan guna mengetahui proses
1. Kelayakan Materi Pembelajaran
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan
siswa dalam pembelajaran sehari-hari. (2) Tes Verifikasi media dan bahan ajar dilakukan
tulis (Papper & pencil test). Merupakan alat ukur guna mengetahui kelayakan bahan ajar. Tahap
berupa pertanyaan, instruksi, dan instruksi yang validasi dilakukan oleh dua orang ahli yaitu ahli
diberikan kepada peserta tes untuk mengikuti materi untuk guru Mata Pelajaran Kontinental
instruksi untuk mendapatkan jawabannya. Tes dari SMKN 2 Ponorogo dan ahli media untuk
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dosen Universitas Negeri Surabaya. Data yang
awal dan tes akhir untuk mempelajari bahan diperoleh kemudian dianalisis menggunakan
makanan penutup. Tes ini menggunakan item teknik deskriptif kuantitatif, seperti terlihat pada
atau soal berupa soal pilihan ganda dan esai. Tabel 2.
Teknik analisis data yang digunakan adalah

166
JTB Vol. 11 No. 2 (2020) 164-170 ISSN: 2301-5012

Tabel 2. Hasil Validasi Materi 3. Komposisi warna 60% Cukup Layak


tampilan media
No. Indikator Persentase Keterangan 4. Kualitas tampilan 60% Cukup Layak
1. Kesesuaian 80% Layak layar
materi dengan 5. Penggunaan 40% Tidak Layak
indikator animasi
2. Kedalaman 80% Layak 6. Kemudahan 80% Layak
materi yang pengoperasian
disajikan sesuai
7. Kejelasan audio 60% Cukup Layak
dengan KD
8. Kemenarikan 20% Tidak Layak
3. Kejelasan uraian 80% Layak
media
materi
9. Proporsi 60% Cukup Layak
4. Kebenaran 100% Sangat
pemberian teks
materi yang Layak
dan gambar
disajikan
Persentase 58% Cukup Layak
5. Sistematika 80% Layak
dalam
menyajikan Berdasarkan Tabel 3 pada aspek pemilihan
materi font, penggunaan animasi, kemenarikan media
6. Keefektifan 80% Layak masuk dalam kategori kurang layak yaitu
bahasa dalam dibawah 50% dengan masukan untuk lebih
media meningkatkan kemenarikan media dan lebih
7. Ketepatan 80% Layak variatif lagi dalam menggunakan animasi. Lalu
struktur kalimat pada komposisi warna tampilan media, kualitas
8. Materi mudah 80% Layak
tampilan layar, kejelasan audio, proporsi
dipahami
pemberian teks dan gambar termasuk pada
9. Ketepatan istilah 80% Layak
yang digunakan kategori cukup layak yaitu dibawah 60%. Dan
10. Kesesuaian 80% Layak pada aspek keterbacaan teks, kemudahan
animasi untuk pengoperasian masuk dalam kategori layak yaitu
memperjelas isi 80%. Rata-rata yang diperoleh pada validasi
Persentase 82% Layak mediasebesar 58% yang berarti media
pembelajaran masuk dalam kriteria cukup layak.
Berdasarkan Tabel 2 Pada aspek kesesuaian Dengan catatan saran dan masukan dari ahli
materi dengan indikator, kedalaman materi yang media yaitu keterbaruan media sangat kurang,
disajikan sesuai dengan KD, kejelasan uraian harus menunjukkan keterbaruan media yang
materi, sistematika dalam menyajikan materi, dibuat dibandingkan dengan media yang sudah
keefektifan bahasa dalam media, ketepatan ada saat ini, dan pengoperasian kurang efektif.
struktur kalimat, materi mudah dipahami, Berdasarkan hasil dari penilai materi dan
ketepatan istilah yang digunakan, kesesuaian penilai media yang diperoleh dan ditunjukkan
animasi untuk memperjelas isi memperoleh pada tabel 2 dan 3 mendapat rata-rata 70%,
80%dengan masukan agar menjelaskan secara menandakan media pembelajaran yang
mendalam tentang materi yang disajikan dan digunakan masuk dalam kriteria layak. Tetapi,
memberikan tambahan animasi yang sesuai harus dilakukan revisi pada media yang telah
dengan materi, agar lebih menguatkan dibuat berdasarkan saran dan masukan dari ahli
pemahan siswa. Lalu pada aspek kebenaran media.
materi yang disajikan memperoleh 100%.Hal ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata validasi 3. Tingkat Pengetahuan Siswa
materi mencapai sebesar 82%. Hasil konversi Hasil tes tulis (paper & pencil test) yang
nilai ini berada pada kategori layak. telah dibagikan dan dikerjakan oleh siswa kelas
XI Tata Boga 2, didapatkan hasil yang tersaji
2. Kelayakan Media Pembelajaran pada gambar 1 dan 2 dibawah ini.

Pada tahap validasi media dilakukan oleh


penilaimedia yang telah ditunjuk dan tersaji
pada Tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3. Hasil Validasi Media

No. Indikator Persentase Keterangan


1. Pemilihan font 40% Tidak Layak
2. Keterbacaan teks 80% Layak

167
JTB Vol. 11 No. 2 (2020) 164-170 ISSN: 2301-5012

lebih besar dari 0,05. Artinya data tersebut


terdistribusi secara normal.

b. Uji Paired Sampe t-test


Setelah diperoleh hasil pre-test dan post-
test guna mengetahui tingkat pengetahuan
siswa. Selanjutnya untuk menguji hipotesis uji
statistik parametrik yang dipakai adalah uji
Paired Sampe t-test. Setelah diperoleh hasil
pretest dan posttest untuk mengetahui tingkat
Gambar 1. Hasil Nilai Pre Test
pengetahuan siswa.
Gambar 1.menunjukkan hasil perolehan nilai
siswa pada aktivitaspre test. Nilai terendah Tabel 5. Uji Paired Sample t-test
dalampre test yaitu 44, dan nilai tertinggi 76.
Berdasarkan Gambar 1. Hanya 4 siswa yang
Sig
mencapai hasil KKM pada pre-test.
t df (2-tailed)
Pair 1 Pre Test - Post -12.430 33 .001
Test

Dari Tabel 5 terlihat bahwa Ho ditolak dan


Ha diterima ketika tingkat signifikansi lebih kecil
dari 0,05 atau 0,001. Dari hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada siswa kelas XI Tata
Boga 2 SMK Negeri 2 Ponorogo terdapat
perbedaan penggunaan media pembelajaran
video mengenai tingkat pengetahuan materi
dessert yang telah diberikan.
Penelitian yang telah dilaksanakan
Gambar 2. Hasil Nilai Post Test memperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan setelah diberikannya media
Gambar 2.menunjukkan perolehan nilai pembelajaran video pada materi hidangan
siswa pada aktivitaspost test. Nilai terendah penutup (dessert). Hasil tersebut dapat
dalam post test yaitu 58, dan nilai tertinggi 94. dibuktikan dari tes yang telah diberikan yang
Berdasarkan Gambar 2. Siswa yang memenuhi terjadi peningkatan, dan juga dilihat dari rata-
KKM berjumlah 28 siswa. Dari perolehan nilai rata nilai pre-test sebesar 61,18 yang
pada post testdapat dilihat dengan mengalami kenaikan di post-test sebesar 82,94.
diterapkannya media pembelajaran vide, efektif Dari hasil ini pula, maka dapat diartikan
dalam meningkatkan pengetahuan siswa. bahwa media pembelajaran video pada materi
hidangan penutup (dessert) efektif dalam
a. Uji Normalitas meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil
Dilakukan uji normalitas guna mengetahui penelitian ini selaras dengan hasil penelitian
dalam variabel apakah berdistribusi normal atau terdahulu, Handayani 2018 [19] mengemukakan
tidak. Agar selanjutnya dapat dilakukan uji bahwa ada pengaruh pada penerapan media
paired sampel t-test. video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Yulianti 2020 [20] mengemukakan dengan
Tabel 4. Uji Normalitas digunakannya media pembelajaran interaktif
bisa mempermudah siswa dalam memahami
Tests of Normality materi sehingga dapat meningkatkan
Kolmogorov-Smirnova pengetahuan. Yendrita dan Syafitri 2019 [21]
Tes Statistic df Sig. mengemukakan bahwa dengan menerapkan
Hasil Belajar Pre .113 34 .200*
media video terdapat pengaruh terhadap hasil
Siswa Test
belajar siswa. Prayitno, Suparto dan Razaqi
Post .139 34 .094
Test 2021 [22] mengemukakan bahwa penggunaan
media video lebih berpengaruh dalam proses
Berdasarkan Tebel 4 hasil Uji Normalitas pembelajaran dan penggunaan media video bisa
Kolmogorov-Smirnov mencapai nilai signifikansi mempermudah siswa dalam memahami materi
lebih dalam, sehingga dapat meningkatkan
minat siswa dalam belajar.

168
JTB Vol. 11 No. 2 (2020) 164-170 ISSN: 2301-5012

SIMPULAN [5] R. R. Aliyyah, A. Amini, I. Subasman, E.


1) Pada validasi materi memperoleh jumlah S. B. Herawati, and S. Febiantina, “Upaya
persentase sebesar 82%, hasil konversi nilai Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui
ini berada pada kategori layak. Dengan Penggunaan Media Video Pembelajaran,”
masukan dari validator agar materi dalam J. Sos. Hum., vol. 12, no. 1, pp. 52–70,
media untuk dijabarkan lebih mendalam dan 2021, [Online]. Available:
animasi yang digunakan sesuai dengan https://ojs.unida.ac.id/JSH/article/view/4
materi yang dijelaskan. 034%0A%0Ahttps://doi.org/10.30997/js
2) Pada validasi media memperoleh persentase h.v12i1.4034.
sebesar 58% dan masuk dalam kategori [6] H. Mashuri, “ANALISIS TINGKAT
cukup layak. Dengan catatan dari ahli media KENIKMATAN BERAKTIFITAS FISIK
yaitu untuk lebih variatif dalam PESERTA DIDIK PENDIDIKAN JASMANI
menggunakan animasi pada media, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,” Jp.jok
menunjukkan keterbaruan media yang (Jurnal Pendidik. Jasmani, Olahraga dan
dibuat dibandingkan dengan media yang Kesehatan), 2019, doi:
sudah ada saat ini, dan pengoperasian 10.33503/jp.jok.v3i1.602.
kurang efektif. [7] D. S. Hidayat, C. Rakhmat, N. Fattah, E.
3) Mengenai pengetahuan siswa diperoleh hasil Rochyadi, A. B. D. Nandiyanto, and R.
tingkat signifikansi di bawah 0,05 atau Maryanti, “Understanding archimedes
0,001 yang mana Ho ditolak dan Ha law: What the best teaching strategies
diterima. Dengan demikian, dapat for vocational high school students with
disimpulkan bahwa ada perbedaan hearing impairment,” J. Tech. Educ.
pemahaman siswa sebelum dan sesudah Train., 2020, doi:
perlakuan penerapan materi pembelajaran 10.30880/jtet.2020.12.01.024.
video pada siswa kelas XI Tata Boga 2 SMK [8] P. Dayanti, “Pengembangan Media Video
Negeri 2 Ponorogo pada materihidangan Pembelajaran Materi Pokok Teknik
penutup. Memasak Panas Kering Mata Pelajaran
Boga Dasar Kelas X Jurusan Tata Boga di
SARAN SMK Negeri 6 Surabaya,” pp. 1–8.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan [9] E. F. Jacquier and A. L. Eldridge, “Eating
terhadap penerapan media pembelajaran video dessert foods: {Behavioral} patterns in
pada materidessert kelas XI Tata Boga 2 di SMK {American} children,” FASEB J., 2016.
Negeri 2 Ponorogo. Diharapkan untuk peneliti [10] A. Z. Andrianti et al., “Pemahaman Hasil
selanjutnya dapat mengoptimalkan lagi pada Belajar ‘Menyiapkan Dan Mengolah
media yang telah diterapkan pada penelitian Hidangan Penutup Panas Dan Dingin
ini.Beberapa hal yang perlu dioptimalkan yaitu : (Hot and Cold Dessert)’ Sebagai
1. Mendesain ulang media video pada materi Kesiapan Praktik Pengolahan Makanan
hidangan penutup yang telah digunakan Kontinental Di Smkn 1 Pacet,” Media
pada penelitian ini. Pendidikan, Gizi, dan Kuliner, vol. 3, no.
2. Melakukan uji efektivitas pada media video 1, pp. 20–30, 2017.
terutama pada pemilihan font, pemilihan [11] A. Prastowo, Sumber Belajar & Pusat
animasi dan optimalisasi pada tampilan. Sumber Belajar. prenada media.
[12] Teni Nurrita, “Kata Kunci :Pengembangan
REFERENSI media pembelajaran untuk meningkatkan
[1] U. S. P. Nasional, “Introduction and Aim hasil belajar siswa,” J. misykat, vol. 03,
of the Study,” Acta Pædiatrica, vol. 71, no. 01, p. 171, 2018, [Online]. Available:
pp. 6–6, 1982, doi: 10.1111/j.1651- https://media.neliti.com/media/publicatio
2227.1982.tb08455.x. ns/271164-pengembangan-media-
[2] A. Sarid, “A theory of education,” pembelajaran-untuk-me-b2104bd7.pdf.
Cambridge J. Educ., 2018, doi: [13] A. A. Cahyani, R. Febriana, and Mariani,
10.1080/0305764X.2017.1356267. “Development of learning media video
[3] J. Coelho, “The importance of clip making mother sauce in continental
education,” REM - International food,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1273, no.
Engineering Journal. 2021, doi: 1, 2019, doi: 10.1088/1742-
10.1590/0370-44672021740013. 6596/1273/1/012057.
[4] P. Megawanti, “Permasalahan Pendidikan [14] Alphaomegaproperty, “Pengertian Media
Dasar Di Indonesia,” J. Ilm. Pendidik. Video Pembelajaran,”
MIPA, vol. 2, no. 3, pp. 227–234, 2012. https://alphaomegaproperty.co.id/penger

169
JTB Vol. 11 No. 2 (2020) 164-170 ISSN: 2301-5012

tian-media-video-pembelajaran/, 2020. .
[15] M. Bustanil S, Asrowi, and D. T. Adianto,
“Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Berbasis Video Tutorial Di
Sekolah Menengah Kejuruan,” JTP - J.
Teknol. Pendidik., 2019, doi:
10.21009/jtp.v21i2.11568.
[16] G. K. Putri and S. A. Y. Dewi, “Pengaruh
Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Google Classroom Effect Of Google
Classroom-Based Distance Learning
Model,” Al-Fikrah, 2019.
[17] Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan
R&DSugiyono. 2013. ‘Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,
Kualitatif, dan R&D.’ Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,
Kualitatif, dan R&D.
https://doi.org/10.1,” Metod. Penelit.
Pendidik. Pendekatan Kuantitaif,
Kualitatif, dan R&D, 2013.
[18] A. Suharmi, “Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik,” Jakarta: Rineka
Cipta, 2012.
[19] Siska Handayani, “PENERAPAN MEDIA
VIDEO PEMBELAJARAN PADA
KOMPETENSI DASAR MEMBUAT POLA
DASAR ROK SECARA KONSTRUKSI DI
KELAS X TATA BUSANA 3 SMK NEGERI 6
SURABAYA Siska Handayani Marniati
Abstrak,” e-Journal, vol. 07, pp. 18–21,
2018.
[20] Y. Yulianti, “Analisis Pengetahuan Dan
Respon Siswa Terhadap Media
Pembelajaran Cd Interaktif Tentang
Pengolahan Kue Kontinental Pada …,”
Pros. Semin. Dan Disk. Pendidik. … ,
2020, [Online]. Available:
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ps
dpd/article/view/17728.
[21] Y. Yendrita and Y. Syafitri, “Pengaruh
Penggunaan Media Video Pembelajaran
terhadap Hasil Belajar Biologi,”
BIOEDUSAINS J. Pendidik. Biol. dan
Sains, vol. 2, no. 1, pp. 26–32, 2019,
doi: 10.31539/bioedusains.v2i1.620.
[22] F. Prayitno, A. A. Suparto, and R. S.
Razaqi, “Pengaruh Penggunaan Media
Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Pemrograman Dasar
Kelas X Smk Khamas Asembagus Tahun
Pelajaran 2020-2021,” J. IKA PGSD
(Ikatan Alumni PGSD) UNARS, vol. 9, no.
1, p. 343, 2021, doi:
10.36841/pgsdunars.v9i1.1127.

170

Anda mungkin juga menyukai