Anda di halaman 1dari 8

JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA


INTERAKTIF (MMI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(Quasi Eksperimen Peserta didik Kelas VII SMP AL-AMAH Plus Cimanggung
Kabupaten Sumedang)

Encep Syaepul Akbar 1, Deni Darmawan2, Hudiana Hernawan 3


1
Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran, SPs IPI
email : encep_syaepul@gmail.com
2
Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
email : deni_darmawan@upi.edu
3
Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran, sps IPI
Email : hudiana_hermawan@uniga.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui: 1) Penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. 2) Tanggapan peserta didik terhadap penggunaan media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif. 3) Pengaruh yang siginifikan penggunaan media pembelajaran
berbasis multimedia interaktif terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif., Bentuk eksperimen yang digunakan adalah pre-experimental design
dengan desain Exsperimental Design, Posttes Only. Hasil Penelitian menunjukan: 1) Penggunaan media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini dapat dilihat dari hasil postes
maupun aspek ketuntasan belajar yang dilakukan sebanyak 4 kali yang meningkat secara konsisten. 2) Peserta
didik menanggapi secara positif dengan kriteria “Baik” penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia
interaktif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 3) Terdapat pengaruh yang siginifikan penggunaan media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di kelas VII SMP Al-Amah Cimanggung Kabupaten Sumedang.

Kata Kunci: Media Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI), Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam

Abstract

This study aims to find out: 1) The use of interactive multimedia-based learning media in improving student
learning outcomes. 2) Discussion of students on the use of interactive multimedia-based learning media. 3)
Significant influence on the interactive use of multimedia-based learning media on student learning outcomes.
This study used descriptive research with quantitative design. This study used a pre-experimental design with
Experimental Design design, Only Posttes. Research results show: 1) The use of interaptive multimedia-based
learning media can improve learning outcomes, this can be seen from the results of postings and aspects of mastery
learning conducted as much as 4 times increased consistently. 2) Students are debating with the criteria of "Good"
using multimedia-based learning media interactively on Natural Sciences subjects. 3) Using multimedia-based
interactive learning media for learning of students in Mathematics in class VII of Al-Amah Cimanggung Middle
School in Sumedang Regency.

Keywords: Interactive Multimedia Learning Media (MMI), Learning Outcomes, Natural Sciences

A. PENDAHULUAN pendidikan harus betul-betul diarahkan


1. Latar Belakang Masalah untuk menghasilkan manusia yang
Pendidikan merupakan kebutuhan berkualitas dan mampu bersaing, di samping
sepanjang hayat, setiap manusia memiliki budi pekerti yang luhur dan moral
membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan yang baik. Pendidikan yang kita harapkan
dimanapun ia berada. Pendidikan sangat adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
penting artinya, sebab tanpa pendidikan mengembangkan manusia Indonesia
manusia akan sulit berkembang dan bahkan seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
akan terbelakang. Dengan demikian bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
780
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

dan berbudi pekerti luhur, memiliki dalam menerapkannya di dalam kehidupan


pengetahuan dan keterampilan, kesehatan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA
jasmani dan rohani, kepribadian yang menekankan pada pemberian pengalaman
mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab langsung untuk mengembangkan kompetensi
kemasyarakatan dan kebangsaan”. agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
Pendidikan harus mampu mempersiapkan secara ilmiah yang diarahkan secara inkuiri
warga negara agar dapat berperan aktif dalam dan berbuat sehingga dapat membantu
seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, peserta didik untuk memperoleh pemahaman
kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
bermoral tinggi, demokratis, dan toleran Lebih lanjut, IPA diperlukan dalam
dengan mengutamakan persatuan bangsa dan kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
bukannya perpecahan. kebutuhan manusia melalui pemecahan
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 masalah-masalah yang dapat
tentang Standar Proses untuk Satuan diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu
Pendidikan Dasar dan Menengah dilakukan secara bijaksana untuk menjaga
menjelaskan bahwa Standar Proses meliputi dan memelihara kelestarian lingkungan. Di
perencanaan proses pembelajaran, tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian pembelajaran Salingtemas (Sains,
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses lingkungan, teknologi, dan masyarakat)
pembelajaran untuk ter laksananya proses secara terpadu yang diarahkan pada
pembelajaran yang efektif dan efisien. pengalaman belajar untuk merancang dan
Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman membuat suatu karya melalui penerapan
latar belakang dan karakteristik peserta konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah
didik, serta tuntutan untuk menghasilkan secara bijaksana.
lulusan yang bermutu, proses pembelajaran Teknologi multimedia telah menjanjikan
untuk setiap mata pelajaran harus fleksibel, potensi besar dalam merubah cara seseorang
bervariasi, dan memenuhi standar. Proses untuk belajar, untuk memperoleh informasi,
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan menyesuaikan informasi dan sebagainya.
dasar dan menengah harus interaktif, Multimedia juga menyediakan peluang bagi
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan pendidik untuk mengembangkan teknik
memotivasi peserta didik untuk pembelajaran sehingga menghasilkan hasil
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang maksimal. Demikian juga bagi peserta
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan didik, dengan multimedia diharapkan mereka
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan akan lebih mudah untuk menentukan dengan
perkembangan fisik serta psikologis peserta apa dan bagaimana dapat menyerap
didik. (BSNP, 2007:6). informasi secara cepat dan efisien. Oleh
Berkaitan dengan paparan di atas, karena itu, kehadiran multimedia dalam
khususnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan proses belajar menjadi sangat bermanfaat.
Alam (IPA), peserta didik diarahkan untuk Berdasarkan fenomena di atas, peneliti
mencari tahu tentang alam secara sistematis, tertarik untuk melakukan penelitian
sehingga pada pelajaran IPA peserta didik mengenai permasalahan motivasi dan hasil
bukan hanya menguasai kumpulan belajar peserta didik dengan mencoba
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, menawarkan alternatif pemecahan masalah
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja melalui penggunaan multimedia interaktif
tetapi juga melakukan suatu proses model tutorial, adapun judul penelitian yang
penemuan. Oleh karena itu pelajaran Ilmu telah peneliti lakukan adalah: “Penggunaan
Pengetahuan Alam diharapkan dapat Media Pembelajaran Berbasis Multimedia
menjadi wahana bagi peserta didik untuk Interaktif (MMI) Untuk Meningkatkan Hasil
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
serta prospek pengembangan lebih lanjut Ilmu Pengetahuan Alam (Quasi Eksperimen
782
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

Peserta didik Kelas VII SMP AL-AMAH Pengetahuan Alam di kelas VII SMP Al-
Plus Cimanggung Kabupaten Sumedang)”. Amah Cimanggung Kabupaten Sumedang.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di B. KAJIAN LITERATUR
atas, maka rumusan masalah dalam Teknologi pendidikan dalam proses
penelitian ini adalah: apakah penggunaan pembelajaran bermanfaat untuk memperkuat
media pembelajaran berbasis multimedia dalam merekayasa berbagai cara dan teknik
interaktif dapat meningkatkan motivasi dan dari mulai tahap mendesain, pengembangan,
hasil belajar peserta didik pada mata pemanfaatan berbagai sumber belajar,
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. implementasi, penilaian program, dan
Selanjutnya, dari rumusan permasalahan penilaian hasil belajar. Kemajuan ilmu
tersebut, dapat peneliti jabarkan dalam pengetahuan dan teknologi, khususnya
beberapa pertanyaan penelitian, antara lain: teknologi Informasi sangat berpengaruh
1) Apakah penggunaan media pembelajaran dalam penyusunan dan implementasi strategi
berbasis multimedia interaktif dapat pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut
meningkatkan hasil belajar peserta didik para guru dapat menggunakan berbagai
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
di kelas VII SMP Al-Amah Cimanggung pembelajaran. Harus dijadikan catatan,
Kabupaten Sumedang? 2) Bagaimana bahwa peranan media tidak akan nampak
tanggapan peserta didik terhadap apabila penggunaanya tidak sejalan dengan
penggunaan media pembelajaran berbasis isi dari tujuan informasi yang telah
multimedia interaktif pada mata pelajaran dirumuskan. Oleh karena itu tujuan
Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VII SMP pembelajaran harus dijadikan sebagai pokok
Al-Amah Cimanggung Kabupaten acuan penggunaan media.
Sumedang? 3) Apakah terdapat pengaruh Kata media berasal dari kata medium
yang signifikan penggunaan media yang secara harfiah artinya perantara atau
pembelajaran berbasis multimedia interaktif pengantar. Banyak pakar tentang media
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pembelajaran yang memberikan batasan
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas tentang pengertian media. Menurut EACT
VII SMP Al-Amah Cimanggung Kabupaten yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media
Sumedang? adalah segala bentuk yang dipergunakan
3. Tujuan Penelitian untuk proses penyaluran informasi”.
Berdasarkan rumusan masalah yang Sedangkan pengertian media menurut
dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian Djamarah (1995 : 136) “media adalah alat
ini adalah untuk mengetahui: 1) Penggunaan bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran berbasis multimedia penyalur pesan guna mencapai Tujuan
interaktif dalam meningkatkan hasil belajar pembelajaran”.
peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengertian lain dari media, “Media
Pengetahuan Alam di kelas VII SMP Al- berasal dari bahasa latin dan merupakan
Amah Cimanggung Kabupaten Sumedang; bentuk jamak dari kata medium yang secara
2) Tanggapan peserta didik terhadap harfiah berarti perantara atau pengantar.
penggunaan media pembelajaran berbasis AECT (Association of Education and
multimedia interaktif pada mata pelajaran Communication Technology, 1977) dalam
Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VII SMP Arsyad, (2013: 3) memberi batasan tentang
Al-Amah Cimanggung Kabupaten media sebagai segala bentuk dan saluran
Sumedang; 3) Pengaruh yang siginifikan yang digunakan utnuk menyampaikan pesan
penggunaan media pembelajaran berbasis atau informasi. Sedangkan Sadiman,
multimedia interaktif terhadap hasil belajar (2009:6) berpendapat media adalah segala
peserta didik pada mata pelajaran Ilmu sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke
783
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

penerima sehingga dapat merangsang dan proses belajar saling berkaitan satu sama
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta lain sebab hasil merupakan akibat dari proses
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga (Hermawan, 2010:44).
proses belajar terjadi. Selain itu Arsyad,
(2013:3). Mengemukakan pendapatnya C. METODOLOGI PENELITIAN
media adalah alat yang menyampaikan atau Metode penelitian yang digunakan dalam
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. penelitian ini adalah penelitian dengan
Dari pendapat di atas, media mengandung pendekatan kuantitatif dengan menggunakan
arti alat untuk menyampaikan pesan dan metode pre-experimental design
informasi dari yang sederhana sampai menggunakan bentuk desain Posttest-Only
dengan yang sangat kompleks. Akan tetapi, Control Design. Penelitian ini dilaksanakan
pada intinya media itu disiapkan untuk di kelas VII SMP Al-Amah Cimanggung
memenuhi kebutuhan belajar dan Kabupaten Sumedang. Populasi dalam
kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif penelitian ini adalah seluruh peserta didik di
berpartisifasi dalam proses belajar mengajar. kelas VII SMP Al-Amah Cimanggung
Banyak sekali para ahli lainnya yang Kabupaten Sumedang sebanyak 7 kelas
mengemukakan pengertian media, agar dengan jumlah 182 peserta didik. Dalam
penulis lebih kuat dalam membuat rujukan penelitian ini uji Normalitas sebaran data
dapat disimak pengertian media menurut menggunakan Lilliefors dan pengujian
para ahli lainnya. Susilana (2009: 7) hipotesis menggunakan Mann-Whitney
mengemukakan “(a) media pembelajaran berbantuan SPSS 23.
merupakan wadah dari pesan, (b) materi
yang ingin disampaikan adalah pesan D. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran, (c) tujuan yang ingin dicapai Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
adalah proses pembelajaran”. Juga Sanjaya fungsi dan manfaat penggunaan multimedia
(2011:205) menyatakan bahwa media interaktif dapat menambah gairah belajar
pembelajaran meliputi perangkat keras yang peserta didik yang pada gilirannya
dapat mengantarkan pesan dan perangkat meningkatkan hasil belajar, begitupun proses
lunak yang mengandung pesan. pembelajarannya menjadi lebih menarik dan
Hasil belajar adalah kemampuan – kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan,
kemampuan yang dimilki siswa setelah ia kondisi ini sesuai dengan pendapat Sanjaya
menerima pengalaman belajarnya. (2013 : 69 - 72).
Pengertian diatas dapat di jelaskan bahwa Selanjutnya, peningkatan perolehan hasil
hasil belajar adalah kemampuan, penelitian ini dipengaruhi oleh penggunaan
keterampilan dan sikap dalam melakukan multimedia interaktif, yang mana media
dan menyelesaikan suatu hal setelah ia yang digunakan berisi konten materi yang
menerima pengalaman belajarnya. representatif dalam bentuk visual, audio,
Sedangkan penilaian hasil belajar adalah audiovisual yang mampu mengembangkan
proses pemberian nilai terhadap hasil – hasil prinsip self evaluation dalam mengukur
belajar yang dicapai siswa dengan krireria proses dan hasil belajarnya, selain itu dapat
terentu. Hal ini mengindikasikan bahwa digunakan secara klasikal atau individual.
objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Oleh karena itu, program pembelajaran
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah interaktif berbasis multimedia ini memiliki
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar nilai lebih, dibanding bahan pembelajaran
dalam pengertian luas mencakup bidang biasa.
kognitif, afektif dan psikomotoris. Lebih lanjut, proses belajar merupakan
Dalam penilaian dilihat sejauhmana proses yang unik dan kompleks, keunikan itu
keefektifan dan efisiennya dalam mencapai disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi
tujuan pengajaran atau perubahan tingkah pada individu yang belajar, tidak pada orang
laku siswa. Oleh karena itu, penilaian hasil lain, dan setiap individu menampilkan
784
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

perilaku belajar yang berbeda. Hal ini bakat dan minatnya; dan mudah dicerna dan
disebabkan setiap individu mempunyai tahan lama dalam menyerap pesan-pesan
karakteristik individualnya yang khas, (informasinya sangat membekas dan tidak
seperti minat intelegensi, perhatian, bakat mudah lupa) (Rohani, 1997: 9).
dan sebagainya. Kondisi ini terjadi pada Berkaitan dengan fungsi dari media
peserta didik yang pembelajarannya pembelajaran, peserta didik merasa sangat
menggunakan multimedia interaktif yang terbantu dengan digunakannya media
mana hasil belajar yang diperoleh dapat pembelajaran multimedia interaktif. Peserta
diartikan sebagai perubahan perilaku peserta didik yang tadinya tidak tahu atau sedikit
didik akibat belajar. Perubahan perilaku tahu menjadi tahu tentang materi IPA. Media
tersebut disebabkan karena peserta didik pembelajaran multimedia interaktif yang
mencapai penguasaan atas sejumlah bahan berelemen audio visual menyebabkan
yang diberikan dalam proses belajar peserta didik mendapatkan dan memperkaya
mengajar dan menerima pengalaman belajar informasi tentang IPA. Selain itu, peserta
yang berbeda yang dalam penelitian ini didik termotivasi untuk terus belajar dan
menggunakan multimedia interaktif menambah pengertian nyata tentang IPA
(Sudjana, 2005:12) dan proses belajar yang disajikan dengan mudah dicerna dan
mengajar telah berlangsung secara efektif. tahan lama menyerap dalam ingatan peserta
Kondisi di atas sesuai dengan pendapat didik. Hal –hal tersebut yang menjadikan
Zeng dan Zou (2006) dalam jurnal peserta didik merasa terbantu dan
penelitiannya yang berjudul: Recency Effect memberikan tanggapan positif dengan
on Problem Solving in Interactive digunakannya media pembelajaran
Multimedia Learning yang menyatakan multimedia interaktif.
bahwa peserta didik dalam kelompok Seperti diketahui, integrasi Teknologi
multimedia interaktif mengungguli Informasi dan Komunikasi (TIK) ke dalam
kelompok peserta didik tanpa multimedia pembelajaran perlu dilakukan. Tuntutan ini
interaktif dalam hal waktu respon dan skor merujuk pada tuntutan abad 21 bahwa
tes. Selain itu, hasil penelitian juga peserta didik harus memiliki TIK (ICT)
menunjukkan bahwa peserta didik yang skills. Hal ini diperkuat dengan adanya
berkemampuan rendah yang menggunakan Undang-Undang yang menghimbau agar
multimedia interaktif menunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran
perbaikan dalam pemecahan masalah. memanfaatkan teknologi informasi. Integrasi
Setelah dilakukan penyebaran angket, TIK dalam pembelajaran dapat
rata-rata tanggapan peserta didik terhadap meningkatkan keefektifan proses belajar
pembelajaran dengan menerapkan media mengajar terutama dalam pembelajaran sains
pembelajaran berbasis multimedia interaktif seperti biologi, kimia, maupun fisika (Ariani,
adalah sebesar 34,3, termasuk pada kriteria 2005).
“Baik”. Tanggapan yang positif terhadap Selanjutnya, pada penelitian ini,
penggunaan media pembelajaran multimedia pembelajaran multimedia merupakan model
interaktif ini tidak lepas dari fungsi media yang menggabungkan teknologi untuk
pembelajaran itu sendiri, antara lain media memfasilitasi guru dan peserta didik dalam
pembelajaran berfungsi: menyampaikan meningkatkan proses pembelajaran.
informasi dalam proses belajar mengajar; Multimedia dapat meningkatkan kapasitas
melengkapi dan memperkaya informasi working memory, yakni kemampuan otak
dalam kegiatan belajar mengajar; mendorong untuk memproses informasi. Otak dapat
motivasi belajar; menambah variasi dalam memproses informasi dengan cepat apabila
penyajian materi; menambah pengertian informasi yang disajikan dalam bentuk visual
nyata tentang suatu pengetahuan; dan verbal (Mayer, 2009).
memungkinkan peserta didik memilih Pembelajaran dengan menggunakan
kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, multimedia interaktif juga dapat membantu
785
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

guru dalam menciptakan pembelajaran yang tercapainya proses pembelajaran menuju


lebih baik. Selain itu, dapat mengakomodir perubahan tingkah laku yang meliputi
peserta didik dengan kecerdasan ganda kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta
melalui multimedia interaktif seperti yang didik. Dengan diperolehnya hasil belajar
dikemukakan oleh Mayer, 2009. Melalui peserta didik yang optimal maka tujuan
pembelajaran multimedia, guru memfasilitas pembangunan di bidang pendidikan akan
peserta didik untuk belajar menghubungkan lebih mudah tercapai.
informasi baru ke dalam sistem kognitif Di sisi lain, peningkatan hasil belajar
mereka dan membuatnya paham. Hal yang terjadi di kelas eksperimen, tidak
tersebut selaras dengan pendapat Yazdi dan terlepas dari pengaruh multimedia interaktif
Zandkarimi (2013:54) dan Khoiriah (2016: yang diterapkan. Dengan kata lain,
80) bahwa terdapat hubungan yang peningkatan hasil belajar yang terjadi
signifikan antara kognitif dan penggunaan dipengaruhi oleh perlakuan yang diterapkan.
teknologi. Mengingat peningkatan hasil belajar yang
Oleh karena itu, salah satu keberhasilan terjadi berarti kemajuan dalam kemampuan
proses pembelajaran dapat dilihat dari peserta didik. Oleh karena itu, secara umum,
persepsi dan sikap peserta didik dalam peningkatan merupakan upaya untuk
pembelajaran. Pengetahuan tentang peserta menambah derajat, tingkat, dan kualitas
didik dan karakter peserta didik merupakan maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat
salah satu faktor penentu keberhasilan berarti penambahan keterampilan dan
pembelajaran. Berdasarkan hasil di atas ada kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam itu, peningkatan juga berarti pencapaian
proses pembelajaran. Proses pembelajaran dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan
merupakan suatu sistem yang terdiri dari sebagainya.
beberapa komponen yang saling berinteraksi, Peningkatan hasil belajar, memiliki arti
berhubungan dan bergantung satu sama lain. yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi
Untuk menciptakan proses pembelajaran lebih baik daripada sebelumnya. Suatu usaha
yang ideal yang perlu dilakukan oleh seorang untuk tercapainya suatu peningkatan
guru dalam proses belajar mengajar, yaitu biasanya diperlukan perencanaan dan
harus interaktif dan inspiratif, eksekusi yang baik. Perencanaan dan
menyenangkan, menantang, dan memotivasi eksekusi ini harus saling berhubungan dan
peserta didik untuk berpartisipasi aktif. tidak menyimpang dari tujuan yang telah
Kondisi ini sesuai dengan yang dilakukan ditentukan.
pada penelitian ini. Kata peningkatan juga dapat
Berdasarkan hasil penelitian, nilai menggambarkan perubahan dari keadaan
hubungan antara tanggapan peserta didik atau sifat yang negatif berubah menjadi
dengan hasil belajar sebesar 0.909 atau positif. Sedangkan hasil dari sebuah
90,9% dengan besar pengaruh ditunjukkan peningkatan dapat berupa kuantitas dan
oleh R Square (R2) sebesar 0.826 atau kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari
82.6%. Koefisien korelasi yang diperoleh sebuah proses atau dengan tujuan
termasuk ke dalam kategori sangat kuat. peningkatan. Sedangkan kualitas
Hasil penelitian yang diperoleh seperti menggambarkan nilai dari suatu objek
yang dikemukan di atas, tidak terlepas dari karena terjadinya proses yang memiliki
proses pembelajaran yang terjadi pada kelas tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu
ekperimen. Hasil pembelajaran yang optimal peningkatan juga ditandai dengan
dan menjadi meningkat tergantung pada tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu.
kemampuan peserta didik dan guru. Harapan Dimana saat suatu usaha atau proses telah
peserta didik adalah memperoleh nilai yang sampai pada titik tersebut maka akan timbul
baik sebagai acuan dalam proses kenaikan perasaan puas dan bangga atas pencapaian
kelas, sedangkan harapan guru adalah yang telah diharapkan.
786
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

Menurut pendapat para ahli bahwa media serta cara penyampaian interaktif sehingga
pembelajaran dapat membuat materi yang dapat membuat suatu pengalaman belajar
disampaikan lebih menarik sehingga peserta bagi peserta didik seperti dalam kehidupan
didik lebih mudah memahami pelajaran yang nyata di sekitarnya. Temuan ini memberikan
disampaikan. Berbagai penelitian peluang dalam membangun suatu arsitektur
membuktikan bahwa pengemasan pesan komunikasi pembelajaran yang sistematis,
berbentuk audiovisual atau multimedia lebih sebagaimana dijelaskan oleh Darmawan, D.
mampu mendorong munculnya respon yang (2017:35) yang membahas tentang
lebih sesuai dan cepat (Darmawan, 2009 : Architecture Fedena Open Source ERP” For
67). Kondisi terjadi di kelas eksperimen, Educational Communication. Multimedia
yang mana perolehan hasil belajar nya terjadi dapat berfungsi menjadi sebuah sistem
peningkatan setelah diterapkan multimedia karena merupakan sekumpulan objek yang
interaktif. Peningkatan hasil belajar IPA berhubungan dan bekerjasama untuk
peserta didik ini akibat pengaruh menghasilkan suatu hasil yang diinginkan.
digunakannya model dan media tersebut.
Peningkatan hasil belajar IPA pada kelas E. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
eksperimen terjadi atau terpengaruh secara Berdasarkan hasil penelitian dan
nyata oleh peran media yang digunakan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1)
dengan bantuan komputer. Media Penggunaan media pembelajaran berbasis
pembelajaran yang disampaikan dengan multimedia interaktif dapat meningkatkan
bantuan komputer memberikan kesempatan hasil belajar peserta didik pada mata
kepada peserta didik untuk berinteraksi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas
dalam mempengaruhi atau mengubah urutan VII SMP Al-Amah Cimanggung Kabupaten
yang disajikan. Sebagaimana halnya dengan Sumedang, hal ini dapat dilihat dari hasil
penggunaan sumber-sumber audio visual postes maupun aspek ketuntasan belajar yang
yang dapat meningkatkan hasil belajar dan dilakukan sebanyak 4 kali yang meningkat
menyajikan informasi dan prakarsa melalui secara konsisten; 2) Peserta didik
stimulus visual dan audio (Hamalik, menanggapi secara positif dengan kriteria
2007:117). Selain itu, tanggapan peserta “Baik” penggunaan media pembelajaran
didik terhadap model pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata
menggunakan media audiovisual pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas
memberikan sikap positif terhadap VII SMP Al-Amah Cimanggung Kabupaten
pembelajaran. Sikap tersebut berpengaruh Sumedang; 3) Terdapat pengaruh yang
positif terhadap minat peserta didik dalam siginifikan penggunaan media pembelajaran
belajar. Seorang peserta didik yang menaruh berbasis multimedia interaktif terhadap hasil
minat besar pada sesuatu akan memusatkan belajar peserta didik pada mata pelajaran
perhatian yang lebih banyak. Kemudian, Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VII SMP
karena pemusatan perhatian yang intensif Al-Amah Cimanggung Kabupaten
terhadap materi itulah yang memungkinkan Sumedang
peserta didik tadi untuk belajar lebih giat dan
mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, F. REFERENSI
2010:134). Ariani, D, W. (2005). Manajemen Kualitas
Dalam media pembelajaran, (Pendekatan Sisi. Kualitatif). Jakarta:
perkembangan pada saat ini yaitu Ghalia Indonesia.
penggunaan multimedia untuk Darmawan, D. (2017). Architecture Fedena
mengefektifkan pembelajaran. Dengan Open Source ERP” For Educational
demikian, media pembelajaran interaktif Communication. Germany: Lambert
yang digunakan dalam penelitian ini Academic Publishing Germany.
merupakan suatu gabungan antara teks, Darmawan, D. (2009). Biologi Komunikasi;
gambar, grafis, animasi, audio dan video, Komunikasi Pembelajaran berbasis.
787
JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 4, Nomor 1, Februari 2019

Brain Information Comunication Communication Through ICT


Technology. Bandung: Humaniora. Implementation: New Paradigm in
Darmawan, D.(2014). Metode Penelitian Communication and Information Techn
Kuantitatif. Bandung : Remaja ology for Accelerated Learning.
Rosdakarya Germany: Lambert Academic
Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Publishing Germany
Informasi dan Komunikasi. Bandung. Darmawan, D. (2011). Teknologi Pembelajaran.
PT Remaja Rosdakarya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Darmawan, D. (2013). Teknologi Darmawan, D. .(2013). Desain dan
Pendidikan. Bandung: Remaja Pemograman Website. Bandung : PT
Rosdakarya. Remaja Rosdakarya.
Darmawan, D., Ruyadi, Y., Abdu, W.J., Darmawan, D. .(2014). Pengembangan E-
Hufad, A., (2017). Efforts to Know the Learning Teori dan Desain. Bandung : PT
Rate at which Students Analyze and Remaja Rosdakarya
Synthesize Information in Science and Djamarah, S, B. (1995). Strategi Belajar
Social Science Disciplines: A Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Multidisciplinary Bio-Communication Hamalik, O. (2007). Proses Belajar
Study, OnLine Journal of Biological Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sciences, Volume 17, Number 3 (2017) Hermawan, A, H. 2010. Pengembangan
pp 226-231. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Darmawan, D., Harahap, E. (2016). Universitas Terbuka
Communication Strategy For Enhancing Mayer, R. E., (2009). Multimedia Learning:
Quality of Graduates Nonformal Prinsip-prinsip dan Aplikasi.
Education Through Computer Based Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Test (CBT) in West Java Indonesia, Rohani, A. (1997). Media intruksional
International Journal of Applied Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Engineering Research, Volume 11, Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan,
Number 15 (2016) pp 8641-8645. Pengertian, Pengembangan, dan.
Darmawan, D., Kartawinata, H., Astorina, Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali
W. (2017). Development of Web-Based Press.
Electronic Learning System (WELS) in Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan
Improving the Effectiveness of the Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta:
Study at Vocational High School Kencana Prenada Media Grup.
“Dharma Nusantara. Journal of Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses
Computer Science 2018, 14 (4): Belajar Mengajar. Bandung: PT
562.573. DOI: 10.3844/jcssp.2018. Remaja.
562.573. Susilana, R dan Riyana, C. (2009). Media
Darmawan, D.,(2012). Biological Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Communication Behavior through Prima.
Information Technology Syah. (2005). Strtegi Belajar Mengajar.
Implementation in Learning Jakarta: Ciputat Press.
Accelerated. Int. J. Communications, Zheng, R., & Zhou, B. (2006). Recency
Network and System Sciences, 2012, 5, Effect on Problem Solving in
454- InteractiveMultimedia Learning.
462http://dx.doi.org/10.4236/ijcns.2012 Educational Technology and Society,
.58056. 107-118.
Darmawan, D. (2012). Biological

788

Anda mungkin juga menyukai