NIM : 050351318
A. BANGUN RUANG 1
Pada bangun ruang ini akan dipelajari tentang kubus, balok, prisma, limas, tabung,kerucut,
dan bola. Bangun ruang dapat dipahami dengan membayangkan hubungan antar titik, garis
dan bidang dalam ruang. Sehingga bangun ruang dibatasi oleh titik, garis dan bidang.
1. Kubus
Kubus merupakan suatu bidang banyak yang terbentuk dari enam buah daerah persegi
yang berukuran sama. Jika setiap sisi daerah persegi pembentuk sebuah kubus
kerukuran s maka kubus tersebut dikatakan berukuran s × s × s atau berdimensi s.
H G H G
E F E F
O
D D
C C
A B A B
a) Sifat-sifat kubus:
1) Suatu kubus memiliki 8 titik sudut, yaitu titik ∠A, ∠B, ∠C, ∠D, ∠E, ∠F, ∠G, dan
∠H. Setiap sudut membentuk sudut siku-siku.
2) Suatu kubus memiliki 12 rusuk yang sama Panjang, yaitu ruas garis
AB=BC=CD=AD=AE=BF=DH=CG=EF=EH=FG=GH.
3) Suatu kubus memiliki 6 bidang-sisi masing-masing berupa persegi/bujur
sangkar, yaitu bidang-sisi ABCD, ABFE, BCGF, ADHE, CDGH, EFHG
4) Suatu kubus memiliki 12 sisi diagonal,yaitu diagonal-sisi AC, BD, AF, BE, BG,
CF, EG, FH, AH, ED, DG, dan CH.
5) Suatu kubus memiliki 4 diagonal ruang, yaitu diagonal ruang AG, BH, EC, DF,
yang semua diagonal ruang tersebut berpotongan di titik O.
6) Suatu kubus memilii 6 bidang diagonal ruang
7) Diagonal sisinya berpotongan tegak lurus
Suatu kubus terbentuk dari 6 buah daerah persegi yang masing-masing berukuran
sama. Keenam persegi tersebut disusun dengan pola tertentu hingga membentuk
sebuah kubus. Susunan enam buah persegi yang dapat dibentuk menjadi sebuah
kubus dinamakan jarring-jaring kubus.
c) Volume Kubus.
Volume kubus adalah banyak kubus satuan yang memenuhi dalam-ruang kubus.
Volume kubus = luas alas x tinggi
= luas sisi ruang x tinggi
= rusuk x rusuk x rusuk
= r ×r × r
Secara umum, rumus volume kubus dapat ditulis:
3
V kubus =r dimana r = rusuk
2. Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 derah persegi panjang, yang
sepasang-pasang kongruen.
H G
C F
D
C
A B
a) Ciri-ciri balok:
1) Sebuah balok memiliki 6 daerah persegi panjang, yang sepasang-pasang
kongruen
2) Sebuah balok memiliki 12 rusuk atau 6 pasang rusuk yang sepasang-pasang
rusuk-rusuknya saling berhadapan dan sama panjang
3) Memilik 8 titik sudut, yaitu titik ∠A, ∠B, ∠C, ∠D, ∠E, ∠F, ∠G, dan ∠H. Semua
sudutnya berupa sudut siku-siku.
4) Memiliki 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang.
5) Merupakan bangun ruang yang memiliki jarring-jaring berupa 6 buah persegi
panjang.
6) merupakan bangun ruang yang juga disebut sebagai prisma tegak segi empat.
c) Volume balok
Secara umum rumus volume balok dapat ditulis:
Volume balok = luas alas balok x tinggi balok
V balok =¿Panjang x lebar x tinggi
V balok = p × l×t
3. Limas
Limas merupakan bidang banyak yang batas bawahnya berupa segi banyak dan bidang
batas yang lain berbentuk segitiga-segitiga sebagai sisi tegak dan puncak-puncak
segitiga-segitiga tersebut berimpit pada satu titik yang disebut sebagai titik puncak.
1. Limas Beraturan
Suatu limas beraturan merupakan suatu limas yang bidang-alasnya berupa daerah
segi banyak beraturan, yang titik pusatnya merupakan titik-kaki garis-tinggi dari
puncak limas ke bidang-alas limas.
Ciri-ciri limas beraturan:
- Rusuk-rusuk bidang alas sama panjang
- Rusuk-rusuk bidang tegak sam Panjang
- Seluruh bidang tegaknya kongruen S
E L
K P
R
D C G J O
F M
A B H I
a). b). Q
Limas Segi empat berturan Limas Segi lima berturan
c).
Limas Segitiga sama sisi
T T
T
N M
U S
C K L R
A
D
P Q
B b).
a). Limas Segi Empat tak c).
Limas Segitiga Sembarang beraturan Limas Segi lima
tak beraturan
Istilah-istilah dalam limas :
1. Bidang alas atau sisi alas
2. Bidang tegak atau sisi tegak. contoh gambar a) : TAB, TBC, TAC
3. Titik puncak yaitu titik perpotongan segitiga-segitiga tegak
4. Rusuk yaitu garis-garis batas pada bidang alas maupun bidang tegak. contoh
gambar a) : AB, AC, BC, TA, TB, TC
5. Tinggi limas ialah jarak dari titik puncak ke bidang alas atau sisi alas.
6. Apotema ialah garis tinggi pada tiap-tiap bidang sisi tegak. seperti TD pada
gambar a).
c) Volume limas
1
Volume limas = ×luas alas ×tinggi
3
1
Volume limas = ×( panjang ×lebar )× tinggi
3
1
V Limas = × p ×l ×t
3
B. BANGUN RUANG 2
Prisma tegak yang banyak rusuk sisi alasnya n rusuk sehingga mendekati bentuk
lingkaran sehingga rusuk tegaknya hampir berimpitan atau dengan kata lain tabung
merupakan prisma tegak yang alasnya berupa lingkaran.
Sifat-sifat tabung :
1) Mempunyai tiga sisi ruang yaitu alas, sisi tegak dan tutup
2) Mempunyai alas dan tutup tabung berupa lingkaran
3) Mempunyai sisi tegak berupa bidang lengkung tabung disebut selimut tabung
4) Mempunyai tinggi yaitu jarak dari titik pusat alas dan tutup atau tinggi selimut.
r
Volume Tabung :
s s
t
O r
Sifat-sifat kerucut :
1) Mempunyai 2 bidang sisi, yaitu berupa daerah
lingkaran dan bidang lengkung tegak
2) Mempunyai 1 titik puncak (T)
3) Mempunyai garis tinggi (TO)
4) Mempunyai garis pelukis atau apotema (garis
s)
3. Bola
Bola adalah salah satu benda putar yang terjadi karena daerah setengah lingkaran
diputar dengan diameter sebagai sumbu putarnya. Bola merupakan suatu benda yang
dibatasi oleh suatu sisi lengkung putar yang terbentuk oleh diputarnya daerah setengah
lingkaran. Sisi lengkung putar inilah yang disebut bola.
a) Ciri-ciri bola :
2 2
L=4 π r atau L=π d
c) Volume Bola
1
Volume bola = ×luas alas ×tinggi
3
1 2
V bola = × 4 π r ×r
3
4 3
V bola = × π r
3
PELUANG DAN STATISTIKA
A. PELUANG
Dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan kata kemungkinan, tetapi dalam
matematika disebut dengan istilah peluang.
Peluang munculnya suatu kejadian adalah banyaknya hasil yang dimaksud dibagi
dengan banyaknya hasil yang mungkin muncul. Peluang dari suatu kejadian A
(peristiwa A) ditulis dengan P(A).
Frekuensi harapan :
Frekuensi harapan adalah harapan banyaknya muncul suatu kejadian yang diinginkan
dari suatu peistiwa (pecobaan). Secara umum ditulis :
Banyaknya
Frekuensi harapan Peluang dari hasil
= x percobaan yang
suatu peristiwa peristiwa tersebut
dilakukan
B. STATISTIKA
Penyajian data statistika diperoleh dari sekumpulan data yang dapat berupa data
tersebar (tidak berkelompok) dan data berkelompok. Data tidak berkelompok adalah
data murni yang diperoleh dari hasil pengamatan dimana data tersebut belum
dikelompokkan dalam tabel. Sedangkan data berkelompok adalah data yang telah
disusun pada suatu tabel frekuensi dan berasal dari data tidak berkelompok.
Yang perlu diperhatikan pada tabel frekuensi (tabel berkelompok) adalah baris dan
kolom dan distribusi frekuensi.
1. Jenis-jenis penyajian data:
a) Diagram batang
Diagram batang biasanya mempunyai dua variable, dapat ditulis dengan skala pada
sumbu datar dan sumbu tegak. 90
80
70
60
East
50
40 West
30 North
20
10
0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
Gambar diagram batang
b) Diagram Garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambar atau menyajikan data yang
diperoleh sepanjang suatu jangka waktu (periode) yang berurutan. Garis antara titik-
titik disebut interpolasi, sedang perkiraan pada perpanjangan garis ke kanan untuk
keperluan peramalan disebut ekstrapolasi.
40
30
Count
20
10
9,00 18,00 20,00 21,00 22,00 23,00 24,00 25,00 26,00 27,00 28,00 29,00 30,00 31,00 32,00 33,00 34,00 35,00 36,00 37,00 38,00 39,00
VAR00001
VAR00001
9,00
18,00
20,00
21,00
22,00
23,00
24,00
25,00
26,00
27,00
28,00
29,00
30,00
31,00
32,00
33,00
34,00
35,00
36,00
37,00
38,00
39,00
Ukuran pemusatan dapat diperoleh dari data tidak berkelompok dan data yang
berkelompok. Ukuran pemusatan yang sering dipakai adalah :
Histogram
Poligon frekuensi
X
Contoh histogram Poligon frekuensi