Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geometri merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang
mempelajari tentang bangun, baik bangun datar maupun bangun ruang serta
komponen-komponen yang membangunnya. Salah satu objek yang sering
dipelajari dalam geometri adalah limas.
Limas merupakan bangun ruang dengan satu bidang alas, satu titik
puncak, dan beberapa bidang tegak. Banyak bidang tegak limas sama dengan
banyak rusuk bidang alasnya. Nama limas disesuaikan dengan bidang
alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga, maka disebut limas segitiga. Jika
bidang alasnya berbentuk belah ketupat, maka disebut limas belah ketupat.
Bangun ruang limas meliputi limas sisi-n sembarang, limas sisi-n beraturan,
dan limas terpancung.
Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, penulis mengangkat
permasalahan tentang “Volume Limas Terpancung Datar”.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang di atas, maka dapat dibuat suatu
perumusan masalah yaitu: Bagaimana cara mencari volume limas terpancung
datar?

1.3 Batasan Masalah


Masalah volume limas sangat luas cakupannya. Untuk tetap menjaga
kedalaman pembahasan materi, penulisan makalah ini dibatasi pada ruang
lingkup volume limas terpancung datar. Untuk memudahkan penulis dalam
pembahasan, penulis juga memberikan dan menyajikan beberapa materi
pendukung sebagai pengingat yang dapat mendukung materi pokok yang
disajikan dalam makalah ini.
2

1.4 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1.4.1 Memenuhi tugas matakuliah Seminar Matematika.
1.4.2 Menambah wawasan mengenai Volume limas terpancung datar.

1.5 Metode Penulisan


Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis menggunakan
metode studi kepustakaan, browsing internet dan konsultasi kepada dosen
pembimbing.
3

BAB II
TEORI PENDUKUNG

2.1 Pengertian Limas


Limas adalah bangun yang dibatasi oleh sebuah alas bidang banyak
dan bidang segitiga yang alasnya berhimpit dengan sisi-sisi bidang banyak
tersebut, sedangkan titik puncaknya berhimpit disebuah titik yang terletak
diluar bidang banyak tersebut. Limas yang alasnya merupakan daerah segi-n
disebut limas segi-n.
Limas adalah bangun ruang dengan satu bidang alas, satu titik puncak,
dan beberapa bidang tegak. Banyak bidang tegak limas sama dengan banyak
rusuk bidang alasnya. Nama limas disesuaikan dengan bidang alasnya. Jika
alasnya berbentuk segitiga, maka disebut limas segitiga. Jika bidang alasnya
berbentuk belah ketupat, maka disebut limas belah ketupat.

2.2 Unsur-unsur Limas


Perhatikan gambar dibawah!

Titik puncak =T
Rusuk alas = AB, BC, CD dan AD
Rusuk tegak = TA, TB, TC dan TD
Bidang alas = ABCD
Bidang tegak = TAB, TBC, TCD dan TAD
Apotema = TE

Tinggi bidang sisi tegak suatu limas beraturan disebut apotema.


Apotema hanya terdapat pada limas beraturan dan limas terpancung
beraturan. Pada limas dan limas terpancung sebarang tidak ada nama
apotema.
4

2.3 Macam-macam Limas


2.3.1 Limas sisi-n sembarang
Yaitu apabila alasnya segi-n sembarang dan puncaknya titik
sembarang, maka limas tersebut disebut Limas sisi-n Sembarang.

2.3.2 Limas sisi-n beraturan (limas beraturan)


Yaitu apabila alasnya berupa bidang banyak segi-n beraturan dan
proyeksi titik puncaknya pada bidang alas berhimpit dengan titik pusat
bidang alasnya.
Adapun sifat-sifat dari limas beraturan:
1) Rusuk-rusuk alasnya sama panjang
2) Rusuk-rusuk tegaknya sama panjang
3) Bidang-bidang tegaknya adalah segitiga sama kaki yang kongruen
4) Garis tingginya merupakan sumbu simetri putar, jika bidang
alasnya berupa segi-n maka tingkat simetri putarnya adalah n.
5) Jika bidang alasnya berupa segi-n dengan n bilangan genap, maka
limasnya mempunyai bidang simetri cermin sebanyak n.

2.3.2.1 Limas Segitiga Beraturan

Pada gambar di atas menunjukkan limas segitiga yang


mempunyai:
4 titik sudut : A, B, C dan T
4 bidang sisi : ABC, ABT, BCT dan ACT
6 rusuk : AB, BC, CA, AT, BT dan CT
5

2.3.2.2 Limas Segiempat Beraturan

Pada gambar di atas menunjukkan limas segiempat yang


mempunyai:
5 titik sudut : A, B, C, D dan T
5 bidang sisi : 1 sisi alas yaitu ABCD
4 sisi tegak yaitu TAB, TBC, TCD
dan TAD
8 rusuk : 4 rusuk alas yaitu AB, BC, CD dan DA
4 rusuk tegak yaitu AT, BT, CT dan DT

2.3.2.3 Limas Segilima Beraturan

Pada gambar di atas menunjukkan limas segilima yang


mempunyai:
6 titik sudut : A, B, C, D, E dan T
6 bidang sisi : 1 sisi alas yaitu ABCDE
5 sisi tegak TAB, TBC, TCD, TDE, TAE
10 rusuk : 5 rusuk alas yaitu AB, BC, CD, DE dan EA
5 rusuk tegak yaitu AT, BT, CT, DT, ET
6

2.3.2.4 Limas Segienam Beraturan

Pada gambar di samping menunjukkan limas segienam yang


mempunyai:
7 titik sudut : A, B, C, D, E, Fdan T
7 bidang sisi : 1 sisi alas yaitu ABCDEF
6 sisi tegak TAB, TBC, TCD, TDE, TEF
dan TAF
12 rusuk : 6 rusuk alas yaitu AB, BC, CD, DE, EF
dan AF
6 rusuk tegak yaitu AT, BT, CT, DT, ET
dan FT

2.3.2.5 Limas Segi-n


Limas segi-n mempunyai:

2.3.3 Limas Terpancung


Sebagaimana kita ketahui, suatu limas terpancung berasal dari
sebuah limas. Jadi, apabila rusuk-rusuk tegaknya diperpanjang
tentulah rusuk-rusuk itu melalui satu titik.
7

Limas terpancung datar ialah bagian suatu limas yang letaknya


antara bidang alas dan sebuah bidang yang sejajar dengan alas, serta
memotong semua rusuk-rusuk tegaknya.
Sifat-sifat limas terpancung :
1) Rusuk-rusuk bidang atas sejajar dengan rusuk-rusuk bidang alas
2) Sudut-sudut bidang atas sama dengan sudut-sudut bidang alas
3) Bidang atas dan bidang alas sebangun
4) Sisi-sisi tegak limas terpancung berbentuk trapesium

Dari gambar 2.6 dapat dilihat bahwa limas tersebut adalah limas
terpancung datar, karena memenuhi sifat:
1) Rusuk-rusuk bidang atas sejajar dengan rusuk-rusuk bidang alas
ABCD // EFGH

2) Sudut-sudut bidang atas sama dengan sudut-sudut bidang alas


∠𝐴= ∠𝐸
∠𝐵 = ∠𝐹
∠𝐶 = ∠𝐺
∠𝐷 = ∠𝐻
3) Bidang atas dan bidang alas sebangun
𝐴𝐵𝐶𝐷 ≈ 𝐸𝐹𝐺𝐻
8

4) Sisi-sisi tegak limas terpancung berbentuk trapesium


𝐴𝐵𝐹𝐸, 𝐵𝐶𝐺𝐹, 𝐷𝐶𝐺𝐻, 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝐷𝐻𝐸

2.4 Kesebangunan
2.4.1 Pengertian Kesebangunan
Sebuah bangunan dikatakan sebangun jika:
a. Sama sudut, yaitu sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
b. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding

2.4.2 Bangun-bangun yang Sebangun


Contoh bangun yang sebangun pada segitiga:
Q

P R
S
Gambar 2.7

Segitiga PQR dikatakan sebangun dengan segitiga TSR, karena:


a. Ada sudut yang bersesuaiansamabesaryaitu:
∠𝑃 = ∠𝑆, ∠𝑄 = ∠𝑇, 𝑑𝑎𝑛 ∠𝑅 = ∠𝑅 (𝑏𝑒𝑟𝑖𝑚𝑝𝑖𝑡).
𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅
b. Ada sisi yang bersesuaian, yaitu: =𝑆𝑅 = . Maka
𝑆𝑇 𝑇𝑅

𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑃𝑄 𝑄𝑅 𝑃𝑅 𝑄𝑅
= , = , =
𝑆𝑇 𝑇𝑅 𝑆𝑇 𝑆𝑅 𝑇𝑅 𝑆𝑅
9

2.5 Volume Limas


O
H G

E F

D C D C
t

A B A B

Gambar 2.8

Apabila dalam sebuah kubus ABCD.EFGH rusuknya berukuran 𝑠


satuan panjang, dibuat diagonal ruang AG, BH, CE, dan DF berpotongan di
O, maka terbentuk 6 buah limas yang kongruen yaitu O.ABCD, O.EFGH,
O.ABFE, O.BCGF, O.CDHG, dan O.DAEH. Dengan demikian, volume
kubus ABCD.EFGH merupakan gabungan volume keenam limas tersebut,
sehingga 6 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 𝑂. 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻
1
Volume limas O.ABCD = 6 𝑥 𝐴𝐵 𝑥 𝐵𝐶 𝑥 𝐶𝐺
1
=6 𝑥𝑠𝑥𝑠𝑥𝑠
1
= 6 𝑥 𝑠2 𝑥 𝑠
1 2𝑠
= 𝑥 𝑠2 𝑥
6 2
2 𝑠
= 6 𝑥 𝑠2 𝑥 2
1 𝑠
= 3 𝑥 𝑠2 𝑥 2

𝑠
Oleh karena 𝑠 2 merupakan luas alas kubus ABCD.EFGH dan
2
merupakan tinggi limas O.ABCD maka:
1 𝑠
Volume limas O.ABCD = 𝑠2𝑥
3 2
1
= 𝑠2 𝑥 𝑡
3
10

1
= 3 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠

Jadi, rumus volume limas dapat dinyatakan sebagai berikut:


𝟏
𝑽= 𝒙 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝒍𝒊𝒎𝒂𝒔 𝒙 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒍𝒊𝒎𝒂𝒔
𝟑

2.6 Contoh Soal


1. Sebuah tugu berbentuk limas persegi. Panjang rusuk alas tugu itu 14 𝑚
dan tingginya 24 𝑚. Berapakah volume tugu tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: s = 14 𝑚
t = 24 𝑚
Ditanya: V?
Jawab:
1
V = 3 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1
= 3 𝑠 𝑥𝑠 𝑥 𝑡
1
= 3 14 𝑥 14 𝑥 24
1
= 3 4.704

= 1.568
Jadi, volume tugu tersebut adalah 1.568 𝑚3

2. Hitunglah volume limas yang mempunyai tinggi 30 𝑐𝑚 dan luas alas


10 𝑐𝑚.
Penyelesaian:
Diketahui: t = 30 𝑐𝑚
Luas alas = 100 𝑐𝑚2
Ditanya: Volume?
Jawab:
1
V = 3 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1
= 3 100 𝑐𝑚2 𝑥 30 𝑐𝑚
11

1
= 3 3000 𝑐𝑚3

= 1.000 𝑐𝑚3
Jadi volume limas tersebut adalah 1.000 𝑚3 .
12

BAB III
PEMBAHASAN
VOLUME LIMAS TERPANCUNG DATAR

Limas terpancung yaitu apabila sebuah bidang yang sejajar bidang alas
memotong semua rusuk tegak sebuah limas, sehingga limas itu terbagi menjadi dua
bagian, maka bagian limas yang terletak antara bidang alas limas bidang yang sejajar
tersebut disebut limas terpancung.

1
V = 3 𝑡 (𝐴 + 𝐵 + 𝐴𝐵)

Ket:
t = tinggi
A = luas alas
B = luas bidang atas

Bukti:

Berdasarkan teori pendukung pada poin 2.4 dijelaskan bahwa volume


limas adalah:
13

1
𝑉= 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠
3
1 2
𝑉= 𝑠 𝑥𝑡
3

Untuk menentukan volume limas terpancung datar, kita misalkan


V = volume limas terpancung datar
V1 = volume limas T.ABCD
V2 = volume limas T.EFGH
t = tinggi limas terpancung datar
t1 = tinggi limas T.ABCD
t2 = tinggi limas T.EFGH
s1 = sisi alas limas T.ABCD
s2 = sisi alas limas T.EFGH
A = luas alas limas T.ABCD = luas alas limas terpancung datar
B = luas alas limas T.EFGH = luas atas limas terpancung datar

Dari gambar 3.2, diketahui bahwa


𝑡 = 𝑡1 − 𝑡2 ……………………………………………………….. (1)
dan dengan menggunakan rumus perbandingan segitiga, didapatkan
𝑠1 𝑡1
=
𝑠2 𝑡2
sehingga
𝑠1
𝑡2 = 𝑡1 ……………………………………………………...... (2)
𝑠2

Subsitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1)


𝑡 = 𝑡1 − 𝑡2
𝑠1
𝑡 = 𝑡1 − 𝑡1
𝑠2
𝑠2
𝑡 = 𝑡1 1 −
𝑠1
𝑡
𝑡1 = 𝑠 ……………………………………………………….. (3)
1− 1
𝑠2
14

Sekarang kembali ke persamaan volume limas,


1 2
𝑉= 𝑠 𝑥𝑡
3
berarti,
1
𝑉1 = 𝑠1 2 𝑥 𝑡1 ………………………………………………. (4)
3
1
𝑉2 = 𝑠2 2 𝑥 𝑡2 ………………………………………………. (5)
3

Jadi, dapat kita tentukan bahwa volume limas terpancung datar


𝑉 = 𝑉𝑇.𝐴𝐵𝐶𝐷 − 𝑉𝑇.𝐸𝐹𝐺𝐻
𝑉 = 𝑉1 − 𝑉2
Subsitusikan persamaan (4) dan persamaan (5)
𝑉 = 𝑉1 − 𝑉2
1 1
𝑉 = 𝑠1 2 𝑡1 − 𝑠2 2 𝑡2
3 3

Subsitusikan persamaan (2)


1 2 1 2 𝑠1
𝑉 = 𝑠1 𝑡1 − 𝑠2 𝑡1
3 3 𝑠2
1 𝑠2
𝑉= 𝑡1 𝑠1 2 − 𝑠2 2
3 𝑠1
subsitusikan persamaan (3)

1 𝑡 𝑠2 3
𝑉= 𝑠2 𝑠1 2 −
3 1− 𝑠1
𝑠1

1 𝑡 𝑠1 𝑠1 3 − 𝑠2 3
𝑉=
3 𝑠1 − 𝑠2 𝑠1
1 𝑠1 3 − 𝑠2 3
𝑉= 𝑡
3 𝑠1 − 𝑠2
1 𝑠1 2 + 𝑠1 𝑠2 + 𝑠2 2 (𝑠1 − 𝑠2 )
𝑉= 𝑡
3 𝑠1 − 𝑠2
1
𝑉= 𝑡 (𝑠1 2 + 𝑠1 𝑠2 + 𝑠2 2 ) ………………………………… (6)
3
15

Seperti yang diketahui bahwa:


A = luas alas limas terpancung datar
A = 𝑠1 𝑥 𝑠1
A = 𝑠1 2
𝑠1 2 = A
Jadi, 𝑠1 = 𝐴 …………………………………………………….. (7)

B = luas atas lias terpancung datar


B = 𝑠2 𝑥 𝑠2
B = 𝑠2 2
𝑠1 2 = B
Jadi, 𝑠2 = 𝐵 ……………………………………………………. (8)

Subsitusikan persamaan (7) dan persamaan (8) ke dalam persamaan


(6), maka didapatkan:
1
𝑉= 𝑡 (𝑠1 2 + 𝑠1 𝑠2 + 𝑠2 2 )
3
1
𝑉= 𝑡 𝐴+ 𝐴 𝐵 + 𝐵
3
1
𝑉 = 𝑡 (𝐴 + 𝐵 + 𝐴𝐵)
3

Contoh Soal
1. Sebuah bak sampah berbentuk limas persegi terpancung. Panjang rusuk
alas 40 𝑚 dan panjang rusuk bagian atas 30 𝑚. Jika tinggi bak sampah
45 𝑚, berapakah volume sampah yang dapat ditampung?
Penyelesaian:
Diketahui: misalkan,
rusuk alas = 40 𝑚
rusuk atas = 30 𝑚
tinggi = 45 𝑚
16

A = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑖 = 30 𝑥 30 𝑚 = 900 𝑚


B = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑖 = 40 𝑥 40 𝑚 = 1.600 𝑚
Ditanya: volume sampah yang ditampung?
Jawab:
1
V= 3 𝑡 𝐴 + 𝐵 + 𝐴𝐵
1
= 45 900 + 1.600 + 900 1600
3

= 15 2.500 + 1.440.000
= 15 2.500 + 1.200
= 15 122
= 1.830
Jadi, volume sampah yang tertampung adalah 𝟏. 𝟖𝟑𝟎 𝒎𝟑 .

2. Tentukan volume limas persegi terpancung datar, jika panjang sisi bawah
160 𝑚𝑚, panjang sisi atas 60 𝑚𝑚 dan tinggi tegak lurus antara
keduanya adalah 120 𝑚𝑚.
Penyelesaian:
Diketahui: misalkan,
Panjang sisi bawah = 160 𝑚𝑚
Panjang sisi atas = 60 𝑚𝑚
tinggi = 120 𝑚𝑚
A = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑖 = 60 𝑥 60 𝑚𝑚 = 3600 𝑚𝑚
B = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑖 = 160 𝑥 160 = 25.600 𝑚𝑚
Ditanya: volume limas persegi terpancung datar?
Jawab:
1
𝑉= 𝑡 𝐴 + 𝐵 + 𝐴𝐵
3
1
= 120 3.600 + 25.600 + 3.600 𝑥 25.600
3
= 40 29.200 + 92.160.000
= 40 29.200 + 9.600
17

= 40 38.800
= 1.552.000 𝑚𝑚3

Jadi, volume limas persegi yang terpancung datar yaitu


𝟏. 𝟓𝟓𝟐. 𝟎𝟎𝟎 𝒎𝒎𝟑 .
18

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Limas terpancung datar ialah bagian suatu limas yang letaknya antara
bidang alas dan sebuah bidang yang sejajar dengan alas, serta memotong
semua rusuk-rusuk tegaknya.
Sifat-sifat limas terpancung :
1) Rusuk-rusuk bidang atas sejajar dengan rusuk-rusuk bidang alas
2) Sudut-sudut bidang atas sama dengan sudut-sudut bidang alas
3) Bidang atas dan bidang alas sebangun
4) Sisi-sisi tegak limas terpancung berbentuk trapesium

1
Volume limas terpancung datar = 𝑡 (𝐴 + 𝐵 + 𝐴𝐵)
3

Ket:
t = tinggi
A = luas alas
B = luas bidang atas

4.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca yang tertarik untuk
melanjutkan pembahasan makalah ini dengan membahas luas permukaan
limas terpancung datar.
19

DAFTAR PUSTAKA

Bird, John. 2002. Matematika Dasar Teori dan Aplikasi Praktis Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.

Raharjo, Marsudi. 2006. Geometri Ruang. Yogyakarta: PPPG Matematika

Rawuh, R., dkk. 1967. Ilmu Ukur Ruang Teori dan Soal-soal. Bandung: Tarate
Suwaji, Untung Trisna dan Sapon Suryopurnomo. 2009. Kapita Selekta
Pembelajaran Geometri Ruang di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika

http://belajar-matematika-mudah.blogspot.com/2012/04/volume-limas.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Limas

http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/Matematika/Bangun%20
Ruang%20Datar%20%28Limas%29/materi02.html

http://matematikamartina.blogspot.com/2012/06/limas.html

http://mgmp-mat-smk-byl.blogspot.com/2013/02/volum-limaskerucut-terpancung-
miring.html

Anda mungkin juga menyukai