Anda di halaman 1dari 36

PANDUAN

PERINGATAN HARI IBU KE-95


TAHUN 2023

PEREMPUAN BERDAYA INDONESIA MAJU


KATA PENGANTAR
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA

Tujuh puluh delapan tahun sudah Indonesia merdeka, dan sepanjang itu pula
perempuan terus bergerak memberi arti untuk bangsa ini. Sebagaimana yang kita
ketahui bersama, Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 yang kita
peringati setiap tahunnya sebagai Hari Ibu, menjadi titik penting bagi perjuangan
perempuan Indonesia. Melalui kongres ini, perempuan tidak hanya menegaskan
eksistensinya, tetapi juga menunjukkan kekuatannya dalam memajukan kehidupan
bangsa dengan tidak pernah absen dalam mengisi ruang-ruang pembangunan
Indonesia.
Sejarah penetapan Peringatan Hari Ibu ini, membuat Hari Ibu di Indonesia tidak
dimaknai sebagai perayaan mother’s day secara umum. Peringatan Hari Ibu di
Indonesia adalah momen penting bagi penghargaan dan penghormatan terhadap
seluruh perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga,
masyarakat, bangsa, dan negara. Diperingatinya Hari Ibu setiap tahunnya juga
diharapkan dapat menjadi daya ungkit untuk mendorong semua pemangku
kepentingan dan masyarakat luas, agar memberikan perhatian dan pengakuan akan
pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Bukankah
keadilan, kesejahteraan dan perdamaian yang kita dambakan tidak akan pernah
tercapai tanpa peran serta perempuan?
Oleh karenanya, melalui Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023 ini, saya
berharap perempuan Indonesia dapat terus meningkatkan kapasitas, kompetensi dan
prestasinya serta berani bersuara untuk menentukan arah kebijakan dan tujuan
bernegara. Perempuan juga harus bersatu, saling membantu, dan saling
menginspirasi. Sekarang adalah waktunya bagi perempuan untuk memberi warna
tersendiri bagi pembangunan bangsa ini melalui perannya dan karya nyata. Bersama
perempuan, kita wujudkan Indonesia Emas 2045.
Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju!
.

ii
D A F T A R ISI

Kata Pengantar ............................................................ ii


Daftar Isi ....................................................................... iii
Pendahuluan ................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................... 1
B. Catatan Penting PHI Ke-95 Tahun 2023 ............... 5
C. Dasar Hukum ......................................................... 6
D. Maksud Dan Tujuan ............................................... 7
a. Maksud ........................................................... 7
b. Tujuan ............................................................ 7
E Penyelenggaraan PHI Ke-95 ................................. 8
a. Tema Dan Subtema ....................................... 8
b. Rangkaian Acara PHI Ke-95 .......................... 16
F Penyelenggaraan Kegiatan ................................... 18
G Kepanitiaan............................................................. 18
H Dana ...................................................................... 19
I Penutupan ............................................................. 19
Lampiran ........................................................................ 20

iii
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peringatan Hari Ibu (PHI) yang dilaksanakan setiap
tanggal 22 Desember, merupakan upaya bangsa
Indonesia untuk mengenang dan menghargai
perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan
mengisi kemerdekaan. Hari Ibu bagi bangsa Indonesia
berbeda dengan Hari Ibu di negara lain. Hari Ibu
bukanlah sekedar peringatan Mother’s day, namun
lebih mengarah pada penegakkan tonggak pergerakan
perempuan Indonesia dalam berkontribusi aktif
memajukan bangsa. Peringatan Hari Ibu adalah
momen penting sebagai penghargaan dan
penghormatan terhadap peran luar biasa perempuan
Indonesia dalam memajukan kehidupan bangsa, serta
sebagai kesempatan untuk merayakan kekuatan dan
peran perempuan dalam pembangunan Indonesia.
Peringatan hari Ibu tidak terlepas dari sejarah
perjuangan kaum perempuan Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

1
Pada tahun 1928, Kongres Perempuan Indonesia pertama dilaksanakan pada
22 – 25 Desember dengan tujuan menyatukan perkumpulan perempuan-perempuan
Indonesia dalam satu perhimpunan perempuan Indonesia. Kongres Perempuan
Indonesia pertama diakui sebagi tonggak sejarah kebangkitan pergerakan perempuan
Indonesia karena kaum perempuan dapat berdiri bersama dengan kaum laki-laki
(kaum Bapak) dan juga kaum muda untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa,
sehingga pada Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung tahun 1938, tanggal 22
Desember dinyatakan sebagai Hari Ibu melalui Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada tahun 1928 menjadi titik sejarah
ditetapkannya Hari Ibu di Indonesia dan menjadi tonggak yang menandai babak baru
bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk berorganisasi secara demokratis
tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial

2
Peringatan Hari Ibu bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi perempuan
Indonesia, selalu menjadi momen khusus. Peringatan Hari Ibu bukan saja peringatan
untuk mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang begitu istimewa bagi seluruh
masyarakat Indonesia, tetapi lebih dari itu, Peringatan Hari Ibu bertujuan mendorong
semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan
pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor
pembangunan.

Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023 akan menjadi tonggak sejarah baru bagi
perjalanan perempuan Indonesia dalam berkontribusi memajukan kehidupan bangsa.
Kehadiran perempuan dalam memajukan kehidupan bangsa adalah keniscayaan.
Selama kurang lebih hampir tiga tahun pandemi memberikan situasi baru bagi
perempuan Indonesia. Selain itu, situasi pascapandemi dengan segala tantangan-
tantangan baru yang muncul menjadi babak baru bagi perjuangan perempuan
Indonesia. Rekam jejak kontribusi perempuan Indonesia membangkitkan ekonomi
keluarga selama pandemi merupakan salah satu bukti bahwa perempuan Indonesia
selalu hadir dalam setiap momen perjuangan bangsa.

Tema Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023 yang juga mengangkat tema
"Perempuan Berdaya, Indonesia Maju" merupakan panggilan untuk memahami dan
menghargai kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh perempuan dalam
memajukan negara ini. Perempuan di Indonesia telah mengambil peran penting dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, dan
sosial-budaya. Mereka adalah pilar utama dalam membangun fondasi yang kuat bagi
pertumbuhan dan perkembangan berkelanjutan.

Perempuan bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi juga agen


perubahan yang aktif. Perempuan Indonesia telah menjadi penggerak dalam
mendorong inovasi, keadilan sosial, dan kesetaraan gender. Perempuan Indonesia
adalah perempuan-perempuan tangguh dan berdaya yang mampu mewarnai segala
proses memajukan bangsa mewujudkan kesejahteraan. Meskipun begitu, tetap perlu
diakui, kerentanan perempuan dari beragam tindak perilaku salah di masyarakat mulai
dari stigma negatif, beban ganda, hingga korban beragam aksi kekerasan masih
mewarnai perjuangan perempuan Indonesia untuk menjadi perempuan mandiri,
tangguh, dan berdaya. Banyak kemajuan untuk mewujudkan kehidupan perempuan
3
Indonesia yang lebih adil dan sejahtera telah dicapai, tetapi masih ada tantangan
besar yang dihadapi oleh perempuan di Indonesia, termasuk akses terhadap
pendidikan yang setara, peluang kerja yang adil, serta pelindungan terhadap
kekerasan dan diskriminasi. Oleh karenanya, dalam peringatan PHI ke-95 Tahun 2023
ini, catatan-catatan emas tentang rekam jejak perempuan Indonesia perlu semakin
digelorakan dan terus digaungkan.

Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023 merupakan kesempatan yang ideal untuk
menghargai peran dan pencapaian perempuan Indonesia dalam berbagai bidang;
mempromosikan kesetaraan gender dan peningkatan pelindungan terhadap
perempuan; mendorong partisipasi perempuan dalam pembuatan kebijakan dan
pengambilan keputusan; memotivasi perempuan untuk mengambil peran aktif dalam
memajukan negara; dan merayakan keragaman budaya dan warisan perempuan
Indonesia.

Peringatan Hari Ibu dengan tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju"


diharapkan akan memberikan inspirasi kepada semua pihak untuk terus mendukung
perempuan dan menyadari pentingnya peran mereka dalam mencapai kemajuan
Indonesia. Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023 yang kembali mengusung tema
“Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” akan dirangkai dalam 4 (empat) subtema yang
saling terkait untuk membingkai semangat dan gerakan perempuan Indonesia dalam
menoreh prestasi membanggakan bagi kemajuan bangsa. Semangat untuk maju
menjadikan PHI ke-95 menjadi peringatan yang spesial bagi perempuan Indonesia
sebagai pilar bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara untuk mendobrak
tantangan dan kesulitan agar dapat bangkit dan terus maju menatap masa depan yang
lebih baik.

4
B. CATATAN PENTING PHI KE-95 TAHUN 2023
Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-95 Tahun 2023 mempunyai 4 (empat) catatan
penting, yaitu:

1. Hari Ibu bagi bangsa Indonesia berbeda dengan Hari Ibu di negara lain
karena identik dengan tonggak gerakan perempuan Indonesia untuk
berkontribusi aktif memajukan bangsa.

2. Dalam mewujudkan pembangunan yang berkesetaraan dan berkeadilan


gender, PHI ke-95 Tahun 2023 ingin menunjukkan catatan-catatan emas
kontribusi perempuan Indonesia disetiap aspek pembangunan dalam
memajukan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

3. Fakta menunjukkan bahwa perempuan telah terbukti menjadi motor


penggerak keberhasilan pembangunan saat ini dan mendatang. Oleh
karenanya, Perayaan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023 harus mampu
menginspirasi perempuan untuk terus mencintai dirinya dan
mengembangkan daya cipta dan kreativitas tanpa batas untuk membangun
negeri sekaligus semakin menggelorakan semangat dan daya juang
membangun Indonesia yang lebih adil dan sejahtera menuju Indonesia Emas
2045.

4. PHI ke-95 Tahun 2023 akan bersamaan dengan periode politik persiapan
Pemilu 2024. Hal ini tentu saja akan menjadi momentum yang tepat untuk
meningkatkan wawasan, kesadaran, dan sikap positif perempuan Indonesia
tentang peran strategis perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu
2024.

5
C. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi


Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita
(Convention On The Elimination Of All Forms Of Discrimination Against
Women) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2020 tentang
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 133)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2023
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2020 tentang
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 15);
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang
Hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur;
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;
5. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tahun 2020-2024;
6. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Konkuren Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;
7. Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
Nomor 71 Tahun 2023 tentang Tim Penyelenggara Peringatan Hari Ibu ke
95 Tahun 2023.

6
D. MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD
Panduan Peringatan Hari Ibu ke-95 disusun untuk menjadi panduan bagi instansi
pemerintah dan lembaga masyarakat baik di pusat maupun daerah, serta
perwakilan Indonesia di luar negeri, dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu
ke-95 Tahun 2023, sesuai dengan tugas fungsi serta kesiapan tiap-tiap institusi.

TUJUAN
Panduan Peringatan Hari Ibu ke-95 disusun untuk menyelaraskan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dan lembaga masyarakat
di pusat dan daerah, serta perwakilan Indonesia di luar negeri dengan tema dan
sub tema PHI ke-95.

7
E. PENYELENGGARAAN PHI KE-95

E.1.TEMA DAN SUBTEMA


Tema utama PHI ke-95 adalah Perempuan Berdaya, Indonesia Maju. Adapun
subtema-subtema untuk mendukung tema utama dalam PHI ke-95 adalah:

Subtema 1 : “PEREMPUAN BERSUARA”


Makna
Sub tema ini bermakna bahwa perempuan harus memiliki keberanian untuk
menyampaikan aspirasi, gagasan, dan ide-ide untuk kemajuan bangsa.

Latar Belakang
Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan,
namun seringkali suara dan perspektif mereka masih diabaikan atau kurang terwakili.
Oleh karena itu, perlu ada upaya kongkret untuk memberikan platform yang
memungkinkan Perempuan Indonesia untuk bersuara, berpartisipasi, dan
mempengaruhi perubahan dalam berbagai sektor masyarakat.

Perempuan memiliki pengalaman dan wawasan unik yang terbukti oleh sejarah
memberikan kontribusi pada perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
Namun, dalam banyak kasus, perempuan menghadapi berbagai hambatan, termasuk
diskriminasi gender, ketidaksetaraan, kekerasan, serta ketidakmampuan untuk
mengekspresikan gagasan dan aspirasi mereka.

8
Oleh karenanya, tema "Perempuan Bersuara" menjadi sangat relevan dan
penting untuk digelorakan dalam Peringatan Hari Ibu ke-95. Ini adalah panggilan untuk
memberdayakan perempuan, memberi mereka kesempatan untuk berbicara tentang
isu-isu yang penting bagi mereka, dan memastikan bahwa suara mereka didengar dan
diberikan perhatian yang pantas. Ini juga merupakan langkah penting dalam mencapai
kesetaraan gender yang sesuai dengan Sustainable Development Goal (SDG’s) PBB
Nomor 5. Kegiatan dengan tema "Perempuan Bersuara" dapat dilakukan dengan
melakukan kampanye publik baik secara offline maupun online melalui beragam
platform media sosial.

Tujuan
 Mempromosikan kesetaraan dan keadilan gender serta penghapusan berbagai
bentuk diskriminasi terhadap perempuan.
 Memberikan platform untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan cerita
perempuan.
 Mendorong perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan
keputusan dan kepemimpinan yang mempengaruhi diri dan kehidupan mereka
maupun berdampak terhadap kehidupan bangsa.
 Membangun solidaritas dan dukungan di antara perempuan untuk mencapai
tujuan bersama.
 Memotivasi perempuan untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam
mengatasi isu-isu untuk memajukan bangsa mewujudkan kesejahteraan.
Kegiatan
 Melakukan Social Media Campaign, dengan beberapa strategi seperti:
o Pelibatan Influencers.
o Melakukan kampanye publik dengan beragam isu perempuan dan gender
dengan menggunakan beberapa hashtag, seperti #heforshe #16Haktp
#merayakanperempuan #bersuaraberdayaberkarya.
 Melakukan Offline Campaign pada beberapa event seperti IdeaFest, dan lain-
lain.

9
Subtema 2 : “PEREMPUAN BERDAYA DAN BERKARYA”

Makna
Subtema ini bermakna bahwa perempuan tidak hanya berdaya secara ekonomi,
namun juga secara sosial budaya, dan kemampuan untuk mengambil peran dalam
pengambilan keputusan melalui karya-karya nyata.

Latar Belakang:
Subtema "PEREMPUAN BERDAYA DAN BERKARYA" adalah panggilan untuk semua
pihak, baik pemerintah, lembaga masyarakat sipil, dan individu, untuk bersatu dalam
mendukung dan memberdayakan perempuan dalam menciptakan masyarakat yang
lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan.

Melalui subtema ini, harapannya dapat menciptakan momentum positif yang akan
memengaruhi perubahan sosial dan budaya yang lebih besar, serta membantu
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan gender di Indonesia.
“PEREMPUAN BERDAYA DAN BERKARYA” mencerminkan dorongan untuk
mengakui, menghormati, dan memberdayakan perempuan di berbagai aspek
kehidupan. Perempuan di Indonesia telah terbukti memiliki potensi besar dalam
berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, politik, dan seni budaya. Namun,
banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti ketidaksetaraan gender, kekerasan
terhadap perempuan, dan keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan
yang setara. Oleh karenanya, Subtema ini menekankan pentingnya memberdayakan
perempuan untuk mengaktifkan potensinya secara penuh sebagai agen perubahan
positif dalam masyarakat. Gerakan yang terkandung dalam subtema ini juga
harapannya dapat mendorong perempuan untuk lebih aktif berpartisipasi dalam
berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.

10
Tujuan
 Menghargai dan merayakan pencapaian perempuan Indonesia di berbagai
bidang.
 Mendorong kesetaraan gender dan penghapusan diskriminasi terhadap
perempuan.
 Memotivasi perempuan untuk aktif terlibat dalam proses pengambilan
keputusan dan kepemimpinan.
 Memperkuat solidaritas di antara perempuan dan antargenerasi.
 Menginspirasi perempuan untuk mengambil peran proaktif dalam memajukan
masyarakat dan negara.

Kegiatan
 Pameran
o Pameran dalam subtema “PEREMPUAN BERDAYA DAN BERKARYA”
dilakukan sebagai media pameran hasil ide dan karya perempuan di
beragam bidang.
 Talkshow
o Talkshow diselenggarakan untuk membahas tema-tema terkait Perempuan
dan menghadirkan Perempuan Indonesia dengan beragam prestasinya.
o Selain itu, juga diselenggarakan Workshop/Seminar untuk mengangkat isu-
isu terkini tentang catatan emas prestasi Perempuan Indonesia sebagai
rekam jejak keberhasilan perempuan Indonesia mewujudkan kehidupan
yang lebih adil dan sejahtera dalam memajukan bangsa.
 Bazaar UMKM
o Kegiatan Bazaar UMKM diselenggarakan sebagai wahana untuk
mengangkat berbagai usaha Perempuan Indonesia sekaligus memberikan
berbagai bentuk pelatihan kewirausahaan yang dapat meningkatkan
kemampuan berwirausaha Perempuan Indonesia.
 Kompetisi Talent Perempuan
o Kegiatan ini dapat dilakukan dalam beragam bentuk, seperti turnamen
olahraga, lomba esai, lomba debat, dan perlombaan lain untuk mengasah
beragam kemampuan Perempuan Indonesia diberagam bidang.

11
Subtema 3 : “PEREMPUAN PEDULI”
Makna:
Subtema ini bermakna bahwa perempuan memiliki kepedulian dalam berbagai isu
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Latar Belakang
Subtema "PEREMPUAN PEDULI" diangkat dalam Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun
2023 untuk menyoroti pentingnya perempuan dalam membantu sesama dan
berkontribusi pada pembangunan masyarakat, negara, dan bangsa. Perempuan
Indonesia telah lama menjadi tulang punggung keluarga, pekerja keras, dan pengasuh
yang penuh kasih. Perempuan Indonesia memiliki kemampuan unik untuk memahami
dan merespons kebutuhan komunitas, dan subtema ini mendorong Perempuan
Indonesia untuk lebih terlibat dalam aksi peduli. Subtema ini mencerminkan
pandangan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam memberikan perhatian
kepada isu-isu sosial, kemanusiaan, dan lingkungan. Mereka juga memiliki potensi
untuk menggerakkan perubahan positif melalui tindakan sukarela dan kepedulian
terhadap sesama.

Melalui subtema ini, PHI ke-95 merupakan panggilan untuk menginspirasi perempuan
agar berperan aktif dalam menjawab tantangan sosial dan berbagi kebaikan dengan
masyarakat. Ini juga adalah cara untuk menghargai perempuan sebagai agen
perubahan yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemajuan sosial,
ekonomi, dan lingkungan. Dengan mengusung subtema ini, diharapkan dapat
memperkuat semangat kepedulian dalam masyarakat dan menginspirasi perempuan
serta masyarakat secara lebih luas untuk bergerak bersama-sama demi kebaikan
bersama.

12
Tujuan
 Menghargai dan merayakan peran perempuan dalam masyarakat yang peduli
terhadap isu-isu sosial.
 Mendorong perempuan untuk lebih aktif terlibat dalam tindakan kemanusiaan
dan kepedulian terhadap lingkungan.
 Memotivasi lebih banyak perempuan untuk menjadi relawan dan agen
perubahan di komunitas mereka.
 Memperkuat solidaritas di antara perempuan dan mendorong kerja sama dalam
mendukung isu-isu kemanusiaan.

Kegiatan
 Pelayanan pemeriksaan kesehatan, seperti kesehatan jantung, kanker serviks,
dan kanker payudara gratis untuk masyarakat.
 Angjangsana mengunjungi para Perempuan Pejuang yang telah berjasa dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia.
 Gerakan Dekarbonisasi, sebagai aksi kepedulian untuk menjaga kelestarian
lingkungan dan kepedulian terhadap perubahan iklim.
 Gerakan Perempuan Peduli Pedagang dengan beragam kegiatan yang mampu
meningkatkan kemampuan maupun tingkat penjualan dari usaha-usaha
ekonomi Perempuan. Perempuan biasanya merupakan penggerak utama
perekonomian mikro melalui beragam usaha yang berkontribusi signifikan
dalam membangun ketahanan ekonomi keluarga.

13
Subtema 4 : “PEREMPUAN DAN REVOLUSI”
Makna:
Subtema ini bermakna bahwa perempuan telah mengambil peran dan berkontribusi
dalam setiap perubahan dan dinamika untuk kemajuan bangsa.

Latar Belakang
Peringatan Hari Ibu bukan hanya tentang merayakan peran perempuan dalam
keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara, tetapi juga mengenang sumbangan
luar biasa perempuan dalam memajukan masyarakat dan negara. Subtema
"PEREMPUAN DAN REVOLUSI" dalam rangkaian PHI ke-95 Tahun 2023 ini
memandang perempuan sebagai agen perubahan yang telah aktif berkontribusi dalam
setiap perubahan dan dinamika yang mendorong kemajuan bangsa. Perempuan di
Indonesia telah membuktikan kemampuan mereka dalam berbagai aspek kehidupan,
dari ekonomi hingga politik, dari seni budaya hingga pendidikan. Mereka telah
berperan kunci dalam menghadirkan revolusi sosial, ekonomi, dan budaya.

Subtema ini menggarisbawahi peran penting perempuan dalam proses perubahan


positif yang telah mempengaruhi dan terus mempengaruhi Indonesia. Sepanjang
sejarah Indonesia, perempuan telah menjadi agen perubahan yang aktif dalam
berbagai bidang, menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk berpartisipasi dalam
upaya mewujudkan perubahan positif di masyarakat. ”PEREMPUAN DAN
REVOLUSI” adalah panggilan untuk semua pihak, baik pemerintah, lembaga
masyarakat sipil, dan individu, untuk bersatu dalam mendukung dan memberdayakan
perempuan sebagai agen perubahan. Dengan mengusung tema ini, diharapkan PHI
ke-95 dapat merayakan peran perempuan dalam membawa perubahan positif, serta
merangsang semangat revolusi yang membantu mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan dan kemajuan sosial di Indonesia.

14
Tujuan
 Menghargai dan merayakan sumbangan Perempuan Indonesia dalam proses
revolusi diberbagai bidang.
 Mendorong Perempuan Indonesia untuk terus berpartisipasi dalam mengubah
masyarakat menjadi lebih baik.
 Memotivasi generasi muda, khususnya perempuan, untuk mengambil langkah-
langkah nyata dalam perubahan positif.
 Memperkuat solidaritas dan kerjasama di antara perempuan serta masyarakat
dalam upaya perubahan.

Kegiatan
 Berbagai Talkshow/Seminar/Webinar dapat diselenggarakan dalam subtema ini
dengan beberapa topik, seperti:
o Kepemimpinan Perempuan.
o Perempuan Cerdas Memilih.
o Goes to Campus.
o Social Campaign “PHI bukan Mother’s Day” .

15
E.2. RANGKAIAN ACARA PHI KE-95

MERAYAKAN PEREMPUAN
Sebagai Kick-off PHI ke-95 akan diselenggarakan event “MERAYAKAN
PEREMPUAN” pada tanggal 14 November di Istora Senayan, Jakarta. Dalam Kick off
Merayakan Perempuan, showcase kekuatan perempuan dari berbagai profesi akan
diisi dengan beragam kegiatan, seperti:
 Diseminasi Isu-isu aktual dan isu-isu tematik tentang Pemberdayaan
Perempuan.
 Medley Tarian Tradisional dengan filosofi perjuangan perempuan.
 Monolog kisah inspiratif kiprah Perempuan Indonesia.
 Art Performance (Musik) tentang perempuan.
 Fashion Show (ajang apresiasi diri) oleh perempuan-perempuan inpsiratif
mewakili berbagai profesi.
 Penyediaan Lorong Cerita tentang perjuangan, peran, dan kontribusi
perempuan
 Penyediaan dinding inspiratif untuk memberikan afirmasi positif dari perempuan
kepada perempuan
 Bazaar oleh para pegiat UMKM perempuan.

Event “MERAYAKAN PEREMPUAN” akan diselenggarakan oleh Kementerian


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, dengan berkolaborasi dengan
berbagai Kementerian/Lembaga, organisasi perempuan, organisasi keagamaan,
dunia usaha, termasuk elemen generasi muda, seperti FAN, Genre, Female Beauty,
Pemimpin Muda, dan lain-lain.

ROAD SHOW MERAYAKAN PEREMPUAN


Dalam rangkaian acara PHI ke-95 Tahun 2023, akan menyelenggarakan
workshop series melalui “Road Show Merayakan Perempuan di 3 Kota mewakili 3
wilayah yakni WIB terwakili oleh Aceh, Bali untuk WITA, dan Manokwari untuk WIT.
(Aceh, Bali, dan Manokwari)”. Dalam Road Show ini akan dilakukan Talk Show dengan
topik yang berbeda dan mencirikan kekhasan masing-masing kota.

16
 Aceh: mengangkat tema tentang Pemberdayaan Ekonomi Perempuan.
 Bali: mengangkat tema tentang Perempuan dan Kesehatan.
 Manokwari: mengangkat tema tentang Perempuan dan Pariwisata serta
Kesehatan.

Selain acara Talk Show, disetiap acara “Road Show Merayakan Perempuan di 3
Kota (Aceh, Bali, dan Manokwari)” juga akan diselenggarakan berbagai acara budaya
daerah.

KEGIATAN UPACARA DAN ZIARAH


Salah satu kegiatan tetap dalam PHI adalah Upacara Bendera dan Ziarah ke
Taman Makam Pahlawan Kalibata. Kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal
14 Desember 2023, di Taman Makam Pahlawan Kalibata diawali dengan Upacara
Bendera. Selanjutnya akan dilakukan Ziarah ke makam para perempuan pahlawan
dan juga pemberian bingkisan kepada petugas makam, tabur bunga, dan peletakan
karangan bunga. Dalam penyelenggaraan ziarah PHI ke 95 tahun 2023 ini, Kemen
PPPA bekerja sama dengan Dharwa Pertiwi.

TASYAKURAN: PUNCAK ACARA PHI KE-95


Sebagai puncak acara PHI ke-95 Tahun 2023 akan diselenggarakan Tasyakuran
pada tanggal 22 Desember 2023 bertempat di Gedung BRIN, Jakarta. Tasyakuran
akan diikuti peserta dengan jumlah terbatas.

17
F. PENYELENGGARAAN KEGIATAN

Penyelenggaraan kegiatan bersifat sederhana, khidmat, tertib, merata dan


penuh makna serta memberi kesan yang mendalam dan bermanfaat bagi kaum
perempuan dan generasi muda, lebih luas lagi bagi masyarakat dan bangsa
Indonesia. Rangkaian kegiatan PHI KE-95 dapat berbentuk :
1. Seminar;
2. Bhakti Sosial;
3. Pameran;
4. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan;
5. Acara Puncak;
6. Pemberian Penghargaan;
7. Upacara Bendera;
8. Dll

G. KEPANITIAN

1. Pusat
Penyelenggaraan PHI KE-95 Tahun 2023 di Pusat dilaksanakan oleh Panitia
Pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Daerah
Penyelenggaraan PHI KE-95 Tahun 2023 di provinsi, dan kabupaten/kota
dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan Gubernur,dan di Kabupaten/Kota berdasarkan Keputusan
Bupati/Walikota.
3. Luar Negeri
Penyelenggaraan PHIKE-95 Tahun 2023di luar negeri dilaksanakan oleh
Panitia Pelaksana yang ditetapkanberdasarkan Keputusan Kepala
Perwakilan RI di negara masing-masing.

18
H. DANA
Dana untuk pelaksanaan kegiatan PHI KE-95 Tahun 2023 masing-masing
adalah sebagai berikut:
1. Pusat

a. APBN
b. Swadaya masyarakat
c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat
2. Daerah

a. APBD
b. Swadaya masyarakat
c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat

I. PENUTUP

1. Pedoman ini merupakan arahan umum dan pelaksanaannya


disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan di daerah dan perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri yang bersangkutan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini dapat diatur oleh
penanggung jawab masing-masing
memperhatikan pedoman ini.
3. Setelah Peringatan Hari Ibu diselenggarakan segera melaporkan
secara tertulis kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak selaku Penanggung Jawab Umum Penyelenggaraan
Peringatan Nasional Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023 dengan melampirkan
foto dokumentasi dan dikirim kepada:

Sekretariat Panitia Nasional


Peringatan Hari Ibu Ke-95 Tahun 2023
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
Jl. Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta 10110
Telp. (021) 3860165, Fax. (021) 3446586
Telp.Sentral: 3842638,3805563 Ext.5011,5022,5009

19
LAMPIRAN
1. PANDUAN UPACARA
Upacara Bendera di Lapangan
 Tanggal upacara: Hari Jumat, 22 Desember 2023.
 Tempat upacara : di Lapangan upacara/halaman kantor instansi
pemerintah/swasta baik di tingkat pusat, daerah maupun perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri.
 Peserta : pejabat pemerintah, swasta dan anggota organisasi
kemasyarakatan dan masyarakat.
Urutan Acara :

1. Penghormatan umum kepada inspektur upacara, dipimpin oleh komandan


upacara.
2. Laporan komandan upacara kepada inspektur upacara bahwa upacara
siap dimulai.
3. Pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih, diiringi dengan
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta.
4. Mengheningkan cipta, dipimpin oleh inspektur upacara.
5. Pembacaan naskah Pancasila diikuti oleh peserta upacara.
6. Pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945.
7. Pembacaan sejarah singkat Hari Ibu.
8. Menyanyikan hymne Hari Ibu.
9. Amanat inspektur upacara, searah dengan tema/subtema dan disesuaikan
dengan ruanglingkup organisasi kemasyarakatan terkait.
10. Menyanyikan Mars Hari Ibu.
11. Pembacaan doa.
12. Laporan komandan upacara kepada inspektur upacara, bahwa upacara
telah selesai.
13. Penghormatan umum kepada inspektur upacara, dipimpin oleh komandan
upacara.
14. Upacara selesai.

20
Upacara di dalam Gedung

 Disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat, upacara peringatan dapat


dilakukan di dalam gedung/ruangan pada waktu dan tempatyang
ditetapkan oleh panitia penyelenggara.
 Peserta
Pejabat pemerintah, anggota TNI, karyawan/karyawati instansi pemerintah,
swasta, anggota organisasi kemasyarakatan, Tim Penggerak PKK, daerah,
lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum serta perwakilan
negara asing di Indonesia sebagai undangan.
 Urutan acara:
1. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. Mengheningkan cipta.
3. Pembacaan naskah Pancasila.
4. Pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945.
5. Pembacaan sejarah singkat Hari Ibu.
6. Menyanyikan Hymne Hari Ibu.
7. Amanat inspektur upacara.
8. Menyanyikan Mars Hari Ibu.
9. Pembacaan doa.
 Setelah upacara usai dapat ditambah dengan acara-acara lain seperti
pemberian penghargaan, pertunjukan kesenian atau hiburan, pasar murah
dan lain-lain, sesuai dengan kondisi dan situasi setempat.
Catatan:

 Bendera Sang Saka Merah Putih dan lambang Hari Ibu telah
terpasang diruangan upacara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Lambang organisasi wanita tidak terpasang di dalam ruang upacara.
 Setiap kegiatan peringatan Hari Ibu baik di gedung maupun di lapangan,
hendaknya diupayakan selalu ditampilkan dan dinyanyikan Mars Hari Ibu
dan Hymne Hari Ibu.

21
2. LAGU INDONESIA RAYA

22
3. PANCASILA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

3. PERSATUAN INDONESIA

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT


KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT


INDONESIA

23
4. UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA


REPUBLIK INDONESIA 1945
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai
dengan peri- kemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan berkebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

24
5. SEJARAH SINGKAT HARI IBU
Gema Sumpah Pemuda dan lantunan lagu Indonesia Raya yang pada
tanggal 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia
menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk
mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Pada saat itu sebagian
besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang
pergerakan bangsa.
Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan
kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres
Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta. Salah satu
keputusannya adalah dibentuknya suatu organisasi federasi yang mandiri
dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI). Melalui
PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk
bersama-sama kaum laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama
kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan
Indonesia menjadi perempuan yang maju.
Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia
(PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII).
Pada tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres
tersebut di samping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan
Indonesia, juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu
Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang
lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.
Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung
menyatakan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Selanjutnya,
dikukuhkan oleh Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun
1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember
1959, yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari
nasional dan bukan hari libur.

25
Tahun 1946 Badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat
KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan
zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut
kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi kesatuan pergerakan Perempuan
Indonesia.
Hari Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk
menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa
perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai
warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta
sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan
pembangunan nasional. Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa
mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda, akan makna
Hari Ibu sebagai Hari kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan
kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa.
Untuk itu perlu diwarisi api semangat juang guna senantiasa mempertebal tekad
untuk melanjutkan perjuangan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Jakarta, 22 Desember 2023

26
6. DOA PERINGATAN HARI IBU KE-95 TAHUN 2023

Bismillahirrohmanirrohiim
Alhamdulillahirobbil ‘alamin
Wassolaatu wassalaamu ‘ala sayyidil mursalin
Sayyidina Muhammadin Wa’ala alihi Wassahbihi ajma’iin
Allahumma ya Allah, Engkau Maha Pemurah Pencurah Rahmat Yang Maha
Pengasih tak pilih kasih, Yang Maha Penyayang tak terbilang, Curahkanlah
rahmat, inayah, barokah dan kasih sayangmu kepada kami anak bangsa
negeri tercinta Indonesia agar kami dapat meneruskan perjuangan dan
cita-cita pendahulu kami untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
baldatun toyyibatun warobbun ghofur,
Ya Allah, berkat karunia dan nikmat dari-Mu kami semua dapat memperingati
Hari Ibu KE-95 Tahun 2023 yang merupakan hari bersejarah yang tak dapat
kami lupakan sepanjang hayat. Kami menyadari betapa besar jasa para pejuang
perempuan mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan untuk
memperjuangkan kesatuan, persatuan dan kemerdekaan Indonesia,
Allahumma ya Allah, Yang Maha Kuasa, Engkau Maha Kuasa atas
segalanya, berikan kami secercah kekuasaan-Mu agar kami dapat membina
semangat perdamaian dan meneruskan penjuangan untuk mencapai cita-
citabangsa kami.Kasih sayang dan perlindungan-Mu senantiasa kami
dambakan untuk dapat melangkah dijalan-Mu,
Ya Allah Yang Maha Bijaksana, Taufik dan hidayah-Mu kami mohonkan tercurah
dalam kalbu kami agar kekuatan lahir dan batin menaungi amanah yangdiemban
para pemimpin bangsa ini. Bangsa kami saat ini tengah menghadapi cobaan
dan perubahan serta pembaharuan yang tidak mungkin terselesaikan tanpa
ridho, rahmat dan maghfiroh-Mu.
Ya Allah yang Maha Pemberi,
berikan kepada kami semangat dan kemampuan berbakti dan berdedikasi
kepada bangsa dan negara sebagai mitra sejajar kaum pria yang selaras, serasi
dan seimbang.
Yaa Allah Yang Maha Pengampun,
Ampunilah dosa dan kesalahan kami,dosa orang tua kami, pemimpin kami
dan pahlawan kami yang telah berjuang bagi kesatuan dan persatuan bangsa
dan negara kami.Hanya kepada-MU ya Allah kami berserah diri dan hanya
kepada-Mu kami memohon perlindungan, keselamatan dan perdamaian negara
ini.
Yaa Allah, perkenankanlah do’a kami.
Amin ya Robbal ‘alamiin

Jakarta, 22 Desember 2023

27
7. MAKNA HARI IBU

Hari Ibu adalah hari kebangkitan perempuan Indonesia dan merupakan


persatuan dan kesatuan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari
kebangkitan dan perjuangan bangsa.
Kaum perempuan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna hasil
pembangunan, namun juga ikut berperan melaksanakan dan berpartisipasi di
segenap aspek pembangunan nasional. Peran politik berarti ikut serta dalam
proses pengambilan keputusan dalam upaya membentuk keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Perempuan mempunyai posisi yang lebih dekat dengan keluarga dan
telah menggunakan sebagian besar waktunya untuk keluarga, anak dan
orang tua. Oleh karena itu kebutuhan spesifik kaum perempuan akan lebih
terdukung apabila perempuan memperoleh akses, dan manfaat dapat
berpartisipasi serta melakukan kontrol di segenap aspek pembangunan
nasional.
Perempuan memiliki hak asasi yang sama dan integral dengan hak asasi
manusia. Oleh karena itu perlu dipelihara kodrat, harkat dan martabatnya
sebagai Ibu Bangsa yang berhasil membina keluarga yang harmonis dan
sejahtera.
Perjuangan perempuan agar bebas dari segala bentuk tindak kekerasan,
diwujudkan dalam bentuk kesetaraan dan keadilan dalam segenap aspek
kehidupan. Hal ini perlu diupayakan setiap waktu. Kelanjutan perjuangan
persatuan kaum perempuan Indonesia selalu diperingati pada setiap tanggal
22 Desember sebagai Hari Ibu.

28
8. LOGO

LOGO HARI IBU KE 95 TAHUN 2023

ARTI LOGO HARI IBU :


 Setangkai Bunga Melati - Kuntum menggambarkan:
kasih sayang kodrati antara ibu dan anak; kekuatan, kesucian antara ibu dan
pengorbanan anak; kesadaran perempuan untuk menggalang kesatuan dan
persatuan, keikhlasan bakti dalam pembangunan bangsa dan negara

 Angka 95: Sembilan puluh lima tahun sudah para perempuan Indonesia yang
tergabung dalam berbagai organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, baik
secara kelompok maupun individu, turut berpartisipasi aktif membangun
bangsa di berbagai sektor.

 Merah Putih Berkibar melambangkan bahwa bendera telah dikibarkan oleh


para perempuan Indonesia, berarti perjuangan perempuan pantang menyerah
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan untuk kemajuan dan
kesejahteraan bangsa.

29
LOGO ACARA

LOGO ACARA :
Warna dasar merah dan putih sebagai penggambaran Semangat Nasionalisme
Perempuan Berdaya untuk Indonesia Maju.

FILOSOFI LOGO ACARA :


 Bentuk Bunga Representasi dari Cara Berpikir Perempuan Berdaya: Cerdas
intelektual (ilmu), cerdas emosional (ikhlas/tabah), dan cerdas spiritual
(iman); Menebarkan pemikiran positif seperti bunga yang menebarkan
aroma harum; Karakter perempuan, seperti bunga yang menjadi simbolik
kelembutan dan keindahan.

 Bentuk Siluet dan Wajah Perempuan Representasi dari Sikap dan Tindakan
Perempuan Berdaya: Tegas, namun lembut penuh cinta; Menatap ke depan
penuh percaya diri; Tangguh, mampu menjalankan peran dalam berbagai
aspek kehidupan secara seimbang dalam kesetaraan.

30
9. HIMNE HARI IBU

31
10. MARS HARI IBU

32
TERIMAKASIH

PEREMPUAN BERDAYA INDONESIA MAJU

33

Anda mungkin juga menyukai