Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

METABOLISME GIZI MAKRO DAN MIKRO


Dosen : Dr. Syamsuriyati.,SST.,SKM.,M.Kes
MK : Promosi dan Gizi Kesehatan Reproduksi

OLEH
ALANTI
P1B122002

ROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KESEHATAN REPRODUKSI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan yang maha layak
untuk disembah, berkat Rahmat dan Karunia-Nya saya berhasil menyusun makalah tentang
Zat Gizi Makro Dan zat gizi Mikro ini tepat pada waktunya.

Memasuki era globalisasi Indonesia masih menghadapi masalah gizi ganda, yaitu
masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih dengan resiko penyakit yang ditimbulkan.
Masalah gizi ganda ini terdapat di masyarakat perdesaan dan perkotaan. Masalah gizi ganda
pada hakekatnya merupakan masalah perilaku. Untuk mengkoreksi masalah gizi ganda
tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan melalui pemberian informasi tentang perilaku
gizi yang baik dan benar, di samping pendekatan lain. Untuk itu diperlukan acuan/bahan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang perilaku gizi yang baik dan benar.

Penulis menyadari penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagai mana mestinya.

Makassar, 13 November 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................2
C. Tujuan penulis..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Zat Gizi Makro.................................................................................................3


B. Zat Gizi Mikro..................................................................................................5

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

LatarBelakang
Zat Gizi Makro Merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak. Zat
gizi ini digunakan untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, sebagai sumber
tenaga agar bisa beraktivitas, dan sebagai zat pengatur sistem di dalam tubuh.

Mikro merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup
di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik
atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik
akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen
menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik (Davis dan Mertz1987).

Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan
mineral mikro.

Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh.


Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya
terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah
logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya
dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan.
A. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan zat gizi makro dan zat gizi mikro?
b. Apa contoh zat gizi makro dan zat gizi mikro?
c. Proses dalam zat gisi makro dan zat gizi mikro?

B. Tujuan
a. Untuk mengetahui zat gizi makro dan zat gizi mikro
b. Untuk mengetahui contoh zat gizi makro dan zat gizi mikro
BAB II
PEMBAHASAN

A.ZAT GIZI MAKRO DAN GIZI MIKRO


Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro.
1. Zat Gizi Makro
Merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak. Zat gizi ini digunakan
untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, sebagai sumber tenaga agar bisa
beraktivitas, dan sebagai zat pengatur sistem di dalam tubuh. Jenis zat gizi makro, manfaat
dan sumbernya yaitu:
a. Karbohidrat
menghasilkan energi bagi tubuh (sumber 50-70% dari total energi yang
dibutuhkan). Sumbernya banyak terdapat di makanan pokok seperti beras, kentang,
jagung, singkong, dan lain-lain.
b. Protein
Membangun dan memelihara jaringan tubuh, berperan sebagai pembentukan
antibodi atau zat kekebalan tubuh. Protein juga dapat membantu keseimbangan kadar air
dalam tubuh. Berdasarkan sumbernya, protein dikelompokkan ke dalam protein hewani
dan protein nabati. Protein hewani sebagain besar terdapat di daging-dagingan seperti
ikan segar, telur, daging ayam, daging sapi, susu, keju, dan lain-lain. Protein nabati
banyak terdapat di kacang-kacangan seperti kedelai, kacang hijau, tempe, tahu, dan
oncom.
c. Lemak
Penghasil energi tubuh, melindungi organ penting seperti jantung, ginjal. Lemak
juga memelihara suhu tubuh dan sumber asam lemak penting (omega 3, omega 6, DHA)
yang membantu proses pembentukan sel saraf balita maupun janin di masa kehamilan.
Sumbernya terdapat di minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang
tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin, daging ayam dan
daging sapi.
2. Zat Gizi Mikro
Merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Meskipun
cuma sedikit, zat gizi mikro sangat penting untuk membantu mengatur berbagai fungsi
tubuh. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral :
1. Vitamin
Funk dalam bukunya The Etiology of Deficiency Disease yang diterbitkan pada
tahun 1912 mengusulkan nama vitamine untuk faktor-faktor zat aktif tersebut. Vita
berarti esensial untuk untuk kehidupan, sedangkan faktor anti beri-beri yang diduga
berperan tersebut adalah suatu ikatan amine. Pada tahun 1920 istilah vitamine diganti
menjadi vitamin karena zat-zat antifaktor tersebut ternyata tidak selalu dalam bentuk
ikatan amine. Usul perubahan nama ini datang dari Drummond, yang juga mengusulkan
pemberian nomenklatur menurut abjad. Penemuan vitamin A oleh McCollum dan Davis
pada tahun 1913 menandakan era vitamin dalam penelitian gizi. Vitamin kemudian
diakui sebagai zat gizi yang esensial untuk kehidupan dan kesehatan, yang mudah
diperoleh dari susunan makanan yang bervariasi .
Vitamin diberi nama menurut abjad (A, B, C, D, E, dan K). Vitamin B ternyata
terdiri dari beberapa unsur vitamin. Penelitian-penelitian kemudian membedakan
vitamin dalam dua kelompok; (1) vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan
(2) vitamin larut dalam air (vitamin B dan C).
a. Vitamin Larut Lemak
- Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas,
vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan
prekursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologi sebagai retinol.
Vitamin A bagus untuk pengelihatan kita. Jika kita mengalami defisit vitamin A, kita
akan mengalami yang namanya rabun senja atau istilah medisnya xeroftalmia. Sumber
vitamin A banyak pada buah dan sayur yang berwarna terang seperti wortel dan apel.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, dan mentega. Sumber lainnya yaitu
sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwana kuning-jingga, seperti
daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat,
jagung kuning, pepaya, mangga, nangka masak, dan jeruk. Gejala-gejala mata pada
defisit vitamin A disebut xeroftalmia.
- Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana tulang
tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan
sinar matahari. Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui
makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis di dalam tubuh, vitamin D dapat
dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar
matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan.
Bahan makanan yang kaya akan vitamin D ialah susu. Defisit vitamin D
memberikan penyakit rakhitis (rickets) atau disebut pula penyakit Inggris karena mula-
mula banyak terdapat dan dipelajari di negara Inggris.
- Vitamin E
Berbagai biji-bijian merupakan sumber kaya vitamin E. Khususnya biji yang
sudah berkecambah dikenal mengandung vitamin E dalam konsentrasi tinggi.
Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, yang dapat
diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. Vitamin E merupakan vitamin yang
bagus untuk kulit dan untuk kesuburan. Sumber utama vitamin E bisa kita dapatkan
pada kacang-kacangan atau kecambah. Defisit vitamin E bisa mengakibatkan
kemandulan.

- Vitamin K
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna hijau, kacang
buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi
kandungan vitamin K-nya. Bahan makanan lain yang mengandung vitamin K dalam
jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, serealia, buah-buahan, dan sayuran lain.
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal, sehingga bila ada
luka atau pada operasi terjadi pendarahan.
b. Vitamin Larut Air
- Vitamin C
Pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah
terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya, gandaria, dan tomat,
vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol. Defisit
vitamin C memberi gejala-gejala penyakit skorbut. Kerusakan terutama terjadi pada
jaringan rongga mulut, pembuluh darah kapiler dan jaringan tulang. Vitamin C bisa di
dapatkan dari buah-buahan seperti jeruk, nanas, dan buah dengan rasa asam lainnya.
Defisit vitamin C menyebabkan penyakit skorbut atau sering kita bilang sariawan.
- Vitamin B
Sumber utama vitamin B adalah beras dan serealia. Defisit vitamin B
menyebabkan penyakit beri-beri. Vitamin B bisa kita dapatkan dari beras atau sereal.
Pada beras, vitamin B ada pada selaputnya. Itulah alasannya kenapa kalau kita
mencuci beras jangan terlalu bersih, karena kandungan vitamin B yang ada pada beras
akan hilang. Defisit vitamin B mengakibatkan terjadinya beri-beri.

2. Air dan Cairan Tubuh


Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tapi hanya
beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-
60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa-lemak (lean
body mass). Angka ini lebih besar untuk anak-anak. Pada proses menua manusia
kehilangan air. Kandungan air bayi pada waktu lahir adalah 75% berat badan,
sedangkan pada usia tua menjadi 50%. Kehilangan ini sebagian besar berupa
kehilangan cairan ekstraselular.
Kandungan air tubuh relatif berbeda antarmanusia, bergantung pada proporsi
jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung relatif lebih banyak otot
mengandung lebih banyak air, sehingga kandungan air atlet lebih banyak daripada
nonatlet, kandungan air pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dan
kandungan air pada anak muda lebih banyak daripada orang tua. Sel-sel yang aktif
secara metabolik, seperti sel-sel otot dan visera (alat-alat yang terdapat dalam rongga
badan, seperti paru-paru, jantung, dan jeroan) mempunyai konsentrasi air paling tinggi,
sedangkan sel-sel jaringan tulang dan gigi paling rendah.
Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu:
- Pelarut zat-zat gizi yang diperlukan tubuh dan mengangkut sisa metabolisme
- Katalisator dalam berbagai reaksi biologi dalam sel
- Pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh
- Fasilitator pertumbuhan atau sebagai zat pembangun
- Pengatur suhu karena kemampuan air menyalurkan panas
- Peredam benturan dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan dalam kantung
ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan.

3. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi
dari hemoglobin dalam seldarah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu
mineral berperang dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor
dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh
diperlukan untuk pengatur pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-
basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari antara
lain natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium dan sulfur. Fungsi dari mineral
makro berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, untuk transmisi saraf dan kontraksi
otot, memberi bentuk (struktur) kepada tulang, dan memegang peranan khusus di
dalam tubuh.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari antara lain besi,
seng, iodium, selenium, flour, molibdenum, dan kobal. Jumlah mineral mikro dalam
tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini di kenal sebanyak 24 mineral yang dianggap
esensial. Jumlah ini setiap waktu bisa berubah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Zat gizi merupakan ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, pertumbuhan dan memelihara jaringan, dan
mengatur proses metabolisme tubuh. Zat gizi di bagi dua macam, yaitu zat gizi makro
dan zat gizi mikro. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin , air, dan mineral. Vitamin terdiri dari
vitamin yang larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K dan vitamin yang larut air yaitu
Vitamin B dan vitamin C.

Zat Gizi Makro Merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak. Zat
gizi ini digunakan untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, sebagai sumber
tenaga agar bisa beraktivitas, dan sebagai zat pengatur sistem di dalam tubuh.Zat Gizi
MikroMerupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Meskipun cuma
sedikit, zat gizi mikro sangat penting untuk membantu mengatur berbagai fungsi tubuh.
Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral.

Saran
Dengan tersusunnya makalah ini, saya berharap dibaca oleh Raka dan Rakatika,
agar makalah yang saya susun ini bermanfaat untuk semua. Terimah kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita (2001), Prinsip dasar ilmu gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sediaoetama, Prof. Dr. Achmad Djaeni, M. Sc., (2010), Ilmu gizi untuk mahasiswa dan
profesi, Jilid 1, Jakarta : Dian Rakyat
http://ai-sopwatunnajah.blogspot.com/2011/11/makalah-konsep-dasar-ilmu-gizi.html

Anda mungkin juga menyukai