Pedoman LEI 99-05
Pedoman LEI 99-05
LAPANGAN
SERTIFIKASI PENGELOLAAN HUTAN TANAMAN
LESTARI
1. Pendahuluan
Penilai Lapangan sertifikasi Pengelolaan Hutan Tanaman Lestari (PHTL) adalah seseorang yang
berhak melakukan penilaian lapangan dalam sertifikasi PHTL berdasarkan Standar LEI 5000-2. Penilai
Lapangan tidak mempunyai hubungan finansial dan/atau kepemilikan dan/atau hubungan lain dengan
suatu unit manajemen dan/atau unit usaha tertentu yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. Agar
proses penilaian lapangan dapat dilakukan dengan efektif, perlu diatur persyaratan umum untuk Penilai
Lapangan yang akan melaksanakan proses tersebut.
Pedoman LEI 99-05 ini mengatur persyaratan umum Penilai Lapangan sertifikasi PHTL dan
memberikan dasar untuk penyusunan prosedur registrasi dan penggunaan hak nomor registrasi Penilai
Lapangan PHTL, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman LEI 99.
2. Ruang Lingkup
Tujuan pedoman ini adalah untuk menetapkan kriteria dan persyaratan umum Penilai Lapangan.
Persyaratan umum ini merupakan acuan bagi seseorang yang akan menjalankan peran sebagai Penilai
Lapangan. Penilai Lapangan harus terdaftar di Lembaga Sertifikasi Personel (LSP) sebelum dapat
menjalankan fungsinya.
3. Acuan
a) Standar LEI 5000, Kerangka Sistem Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL).
b) Standar LEI 5000-2, Sistem Pengelolaan Hutan Tanaman Lestari (PHTL).
c) Standar LEI 5005, Istilah dan Pengertian yang Berhubungan dengan Sertifikasi Hutan.
d) Pedoman LEI 99, Sistem Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL).
e) Pedoman LEI seri 99-10, Pedoman Persyaratan dan Prosedur Pelatihan Program Sertifikasi
PHTL.
f) Pedoman LEI 99-31, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Lapangan Sertifikasi PHTL
g) Pedoman LEI 99-32, Pedoman Penulisan Laporan Hasil Penilaian Lapangan Sertifikasi PHTL
h) Dokumen Teknis LEI-03, Toolbox Verifier dan Verifikasinya untuk Kriteria dan Indikator Penilaian
dalam Sistem Sertifikasi Pengelolaan Hutan Tanaman Lestari (PHTL).
4.1.3 Penilai Lapangan perlu memiliki bidang keahlian yang terkait dengan sertifikasi PHTL,
antara lain : produksi (pemanenan hutan dan lacak balak internal unit manajemen),
manajemen hutan, manajemen perusahaan, ekologi hutan, ekologi/pengelolaan satwa liar,
konservasi tanah dan air, antropologi/sosiologi/ekologi manusia, dan ekonomi.
Ketua Tim Penilai Lapangan harus memilliki kualifikasi Penilai Lapangan Kepala.
4.3 Kualifikasi Penilai Lapangan ditetapkan oleh Lembaga Sertifikasi Personel (LSP) berdasarkan
syarat-syarat yang diatur dalam Pedoman Persyaratan Umum Penilai Lapangan ini.
5.1 Menyusun rencana kerja penilaian lapangan berdasarkan informasi unit manajemen dan
rekomendasi Panel Pakar I.
5.2 Mempresentasikan dan mendiskusikan rencana kerja penilaian lapangan kepada Panel Pakar I
untuk kemudian menetapkannya bersama-sama dengan Panel Pakar I.
5.5 Menghimpun data primer dan sekunder unit manajemen di lapangan berdasarkan pedoman LEI
yang berkaitan dengan pelaksanaan penilaian lapangan sertifikasi PHTL.
5.6 Melakukan analisis dan menarik kesimpulan untuk setiap indikator berdasarkan data/informasi
lapangan yang dihimpun.
5.7 Menyusun laporan yang sistematis sesuai dengan metodologi dan kaidah-kaidah ilmiah untuk
keperluan pengambilan keputusan sertifikasi sesuai dengan pedoman penulisan laporan hasil
penilaian lapangan dalam sertifikasi PHTL.
5.8 Menyajikan/mempresentasikan laporan hasil penilaian lapangan kepada Panel Pakar II dengan
memberikan informasi rinci mengenai kondisi unit manajemen untuk membantu Panel Pakar II
dalam proses pengambilan keputusan sertifikasi.
6.1.1 Berkemampuan dalam suatu disiplin ilmu dan teknologi yang terkait dengan sertifikasi
PHTL yang dinyatakan dengan gelar atau tingkat pendidikan seperti diatur pada butir
4.1.1.
6.1.2 Secara teknik mampu melakukan kegiatan penilaian lapangan di areal unit manajemen.
6.1.3 Mampu melakukan analisis data/informasi lapangan dan mengambil kesimpulan atas
masing-masing indikator dalam bidangnya serta menyajikannya secara baik dalam laporan
hasil penilaian lapangan.
6.1.4 Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, secara lisan maupun tulisan.
6.1.5 Terdaftar pada Lembaga Sertifikasi Personel (LSP) sebagai Penilai Lapangan Muda.
6.2 Pelatihan
Penilai Lapangan Muda adalah seseorang yang telah menyelesaikan pelatihan Penilai Lapangan
sertifikasi PHTL atau menempuh suatu prosedur lainnya yang diakui oleh LSP, dan dinyatakan
lulus uji kompetensi oleh LSP.
Penilai Lapangan Madya adalah Penilai Lapangan Muda yang telah menyelesaikan 2 (dua) kali
penilaian lapangan berdasarkan pedoman dengan pelaksanaan penilaian lapangan sertifikasi
PHTL di bawah tanggung jawab Penilai Lapangan Kepala yang memenuhi syarat.
8.1.1 Memiliki keahlian, tingkat pendidikan, dan pengalaman Penilai Lapangan Madya.
8.1.2 Memiliki suatu kombinasi kemampuan dan pengalaman kepemimpinan agar berfungsi
secara efektif dalam mengorganisasikan Tim Penilai Lapangan.
8.1.3 Mampu membuat perencanaan penilaian lapangan dan evaluasi kinerja Tim Penilai
Lapangan.
8.1.4 Mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan pimpinan senior unit manajemen secara
wajar tetapi tegas, berkenaan dengan masalah yang membutuhkan perhatian.
8.2 Pelatihan
Penilai Lapangan Kepala adalah Penilai Lapangan Madya yang telah menyelesaikan pelatihan
sertifikasi PHTL jenjang Penilai Lapangan Kepala atau suatu pelatihan lainnya yang berkaitan
dengan sistem sertifikasi PHTL yang diakui LSP dan dinyatakan lulus uji kompetensi oleh LSP.
8.3.1 Telah menyelesaikan 5 kali penilaian lapangan berdasarkan Pedoman LEI yang berkaitan
dengan pelaksanaan penilaian lapangan sertifikasi PHTL di bawah tanggung jawab Penilai
Lapangan Kepala yang memenuhi syarat.
8.3.2 Dalam hal belum tersedianya Penilai Lapangan Kepala yang dapat melakukan bimbingan
dan pelatihan, maka tugas bimbingan dan pelatihan ini akan dilakukan oleh tim atau
tenaga ahli yang ditunjuk oleh LSP.