Anda di halaman 1dari 160

LAPORAN KEGIATAN

PENGENALAN LINGKUNGAN PERSEKOLAHAN

SEMESTER GANJIL 2023


( SD NEGERI 9 PALU )

Jalan : Jl. Wahid Hasyim No.32,

Desa/Kelurahan : Baru

Kecamatan : Palu Barat


Kota : Palu

Oleh:
Nama : RINAWANTI
Stambuk : A40120286
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

Agustus 2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN
FKIP UNIVERSITAS TADULAKO
SEMESTER GENAP TAHUN 2022/2023

Nama Mahasiswa : RINAWANTI

Stambuk : A40120286

Program Studi : PGSD

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Nama Sekolah Tempat Praktek : SD Negeri 9 Palu

Alamat Sekolah Tempat Praktek : Jl. Wahid Hasyim No.32,

Kelurahan : Baru

Kecamatan : Palu Barat

Kabupaten/kota : Palu

Laporan PLP disahkan/disetujui oleh Kepala Sekolah dan Dosen Pembimbing

Palu, 20 Agustus 2023

Mahasiswa,

RINAWANTI
A40120286

ii
Menyetujui:

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dr. Sutji Rochminah, M.Si ZULAEHA, S.Pd


NIP. 197002071996032001 NIP.19661220 1986072003

Mengetahui
Kepala SD Negeri 9 Palu

Hj. Hartati S.Pd., M.Si

NIP.19700802 199104 2 002

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan observasi
Pengenalan Lingkungan Persekolahan ini sebagaimana yang diharapkan.
Penyusunan laporan observasi PLP individu ini merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa FKIP Universitas Tadulako setelah
melakukan observasi di sekolah yang telah ditentukan oleh Universitas Tadulako.
Selain merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa, laporan ini
juga merupakan salah satu penggambaran dari rangkaian kegiatan selama proses
observasi di SD Negeri 9 Palu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan PLP ini banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik, secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Sutji Rochminah, M.Si selaku Dosen pembimbing.
2. Ibu Hj. Hartati S.Pd., M.Si selaku Kepala sekolah SD Negeri 9 Palu yang
telah memberikan izin pelaksanaan PLP.
3. Ibu Hj. Hartati S.Pd., M.Si selaku kordinator guru pamong dalam kegiaan
PLP di SD Negeri 9 Palu.
4. Ibu ZULAEHA,S.Pd selaku guru pamong penulis dalam kegiaan PLP di
SD Negeri 9 Palu.
5. Bapak/Ibu Guru, Staf TU, dan pegawai-pegawai di SD Negeri 9 Palu.
6. Rekan-Rekan mahasiswa PLP.
Palu, 20 Agustus 2023
Penyusun

Mahasiswa,

RINAWANTI
A40120286

iv
DAFTAR ISI

SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………... i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
B. Tujuan dan Manfaat…………………………………………………….. 5
BAB II PENGENALAN SEKOLAH
A. Sejarah Singkat Sekolah ………………………………………………...6
B. Keadaan Sekolah………………………………………………………...9
C. Refleksi Keadaan Sekolah……………………………………………….27
BAB III PRAKTEK PEMBELAJARAN
A. Praktek Pembelajaran Secara Terbimbing……………………….…….29
B. Praktek Pembelajaran Secara Mandiri…………………………….….. 30
C. Ujian Praktek Pembelajaran…………………………………………....31
D. Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran…………………………...32
BAB IV PRAKTEK TUGAS-TUGAS KEGURUAN NON TEACHING
A. Kerja Bakti ……………………………………………………….……34
B. Membantu guru memeriksa Hasil Belajar Siswa ………………….…. 34
C. Membantu Siswa Membersihkan Kelas …………………………….... 34
BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN PLP
A. Faktor Pendukung Pelaksanaan PLP………………………………….. 35
B. Faktor Penghambat Pelaksanaan PLP……………………………….... 36
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….………………… 37
B. Saran-saran………………………………………….………………… 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
1. Kalender akademik………………………………………………….41

v
2. Semua RPP/RPBK/RKH-RKM beserta perangkatnya……………..140
3. Foto kegiatan PLP…………………………………………………..148
CATATAN WARNA SAMPUL:
PMIPA: BIRU, PIPS: MERAH, PENDIDIKAN: KUNING, DAN BAHASA:
HIJAU

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi

program sarjana atau program diploma empat.

Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur

di dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan

Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN

Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan

Profesi Guru. Hal ini sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 Ayat (4) Program

Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk

menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh LPTK.

1
Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru

yang selanjutnya disebut Program PPG adalah program pendidikan yang

diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk

mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah.

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya

disingkat LPTK sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan

tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan

program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah serta untuk

menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan

nonkependidikan.

Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan

guru dan pendidikan, hal yang paling mendasar adalah perubahan,

pengembangan, dan penyesuaian adalah kurikulum untuk penyiapan guru

profesional, khususnya kurikulum pendidikan Program Sarjana

Pendidikan. Kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan yang

bermutu, akan menghasilkan lulusan calon pendidik yang bermutu. Calon

pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti Program PPG dengan baik,

dan akhirnya akan dihasilkan luaran sebagai guru profesional.

2
Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model

pengembangan kurikulum pendidikan guru dilakukan dengan

memperhatikan prinsip-prinsip berikut.

Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan

akademik kependidikan dan akademik bidang studi. Dan jika

memungkinkan keutuhan untuk pendidikan akademik dan pendidikan

profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan akademik, dan pendidikan

profesi. Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi antara pendidikan

akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara akademik

kependidikan dan akademik bidang studi adalah mutlak.

Kedua, Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan

bahwa bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman

tentang bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkungannya.

Dengan demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang

mendidik dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan

dengan bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan segenap latar

belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum

pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan

awal (early exposure), yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin

kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) atau

internship di sekolah mitra secara berjenjang.

Ketiga, adanya koherensi antar konten kurikulum. Koherensi

mengandung arti keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness),

3
dan relevansi (relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan

guru bermakna adanya keterkaitan di antara kelompok matakuliah bidang

studi (content knowledge), kelompok matakuliah yang berkaitan dengan

pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum (general

pedagogical knowledge) yang berlaku untuk semua bidang studi tertentu

(content specific pedagogical knowledge), pengetahuan dan keterampilan

dalam pengembangan kurikulum (curricular knowledge), pengetahuan dan

keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian

(assesment and evaluation), pengetahuan tentang konteks pendidikan

(knowledge of educational context), serta didukung dengan pengetahuan

dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses

pembelajaran (information technology). Selain koherensi internal,

kurikulum untuk Program Sarjana Pendidikan harus memperhatikan pula

keterkaitan antar konten, baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun

konten matakuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas

pembelajaran di kelas sehingga terbangun keterkaitan kurikulum program

studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah

(university-school curriculum linkage).

Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan

guru profesional harus disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada

tataran akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin

pada seting nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan

lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik

4
memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan

kritis dan analitis terhadap profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh

mahasiswa Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan

pemagangan penyiapan calon guru profesional melalui PLP.

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan utama dari Pengenalan Lapangan Persekolahan adalah

membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yang

profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan

kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

Kompetensi profesional dan Kompetensi sosial.

Manfaat yang dapat diperoleh setelah mahasiswa melaksanakan

PLP adalah dengan PLP Mahasiswa dapat mengenal lebih dalam tentang

SD Negeri 9 Palu. Mahasiswa mengetahui proses kegiatan belajar dan

pembelajaran di sekolah serta berbagai masalah yang timbul dan

bagaimana pemecahannya. Mahasiswa mengetahui perangkat yang

diperlukan dalam pembelajaran dan model-model pembelajaran yang

dilaksanakan di kelas. Mahasiswa dapat menambah bekal materi yang

akan dilaksanakan pada PLP.

5
BAB II

PENGENALAN SEKOLAH

A. SEJARAH SINGKAT SEKOLAH

keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan

keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,

bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan

kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan

internasional.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal di SD Negeri 9 Palu terintegrasi dalam

berbagai aspek pengembangan karakter siswa di beberapa kegiatan, yaitu pada

kegiatan Program keagamaan, Program ekskul Pramuka, Program Kesehatan,

Program Literasi.

Keunggulan lokal SD Negeri 9 Palu, diintegrasikan ke berbagai kegiatan

pengembangan karakter peserta didik, antara lain pada mata pelajaran PAI yaitu

dengan mengembangkan program Jum’at berDzikir, Sholat Dhuha Berjamaah,

Kegiatan Pesantren kilat, Kegiatan Berbagi Berkah, Berbuka puasa bersama, dan

berbagai Lomba keagamaan, Sedangkan untuk pembinaan peserta didik juga di

buatkan program ekskul pramuka yang dilaksanakan seminggu sekali, serta pada

program kesehatan peserta didik dalam menjaga kesehatan, SD Negeri 9 Palu

bekerja sama dengan Puskesmas Kamonji dan Balai Pengawasan Obat dan

Makanan dalam pengawasan keamanan pangan jajanan sehat anak sekolah.

6
Sedangkan dibidang teknologi, yaitu dengan memanfaatkan internet yang ada di

SD Negeri 9 Palu, sekitar sebagai sumber belajar. Program keunggulan lokal juga

di terapkan dalam kegiatan P5 di sekolahnya dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan setiap minggu. Proyek itu baru diterapkan di kelas 1 dan 4 bersamaan

dengan Kurikulum Merdeka namun pada kelas 2,3,5, dan 6 sudah dilakukan

pembiasaan mengkuti proyek tersebut. Tim fasilitator yang terdiri dari guru-guru

memilih tema kegiatan dari buku panduan P5 dari Kemendikbudristek, dan

memanfaatkan media sosial dan platform.

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH SDN 9 PALU

A. Visi Sekolah SD Negeri 9 Palu

“Menciptakan Lulusan Yang Memiliki Budi Pekerti Luhur Menuju Prestasi

Berlandaskan Iman dan Taqwa Dengan Berakar Pada Budaya Bangsa Serta

Peduli Lingkungan”.

B. Misi Sekolah

Pengembangan pernyataan misi SD Negeri 9 Palu merupakan unsur

pertama dan mungkin yang paling penting dalam proses perencanaan mengenai

upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Berikut Misi SD

Negeri 9 Palu :

• Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha

esa

• Menumbuh kembangkan pendidikan karakter

7
• Melaksanakan pembelajaran yang kompetitif, kreatif dan inovatif

dibidang akademik dan non akademik

• Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan yang

bersih dan sehat.

C. Tujuan Satuan Pendidikan

Berdasakan Misi sebagai pengembangan dari Visi, maka Tujuan SD

Negeri 9 Palu adalah:

1) Membentuk insan yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang

maha Esa.

2) Mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter budaya bangsa dan

kewirausahaaan

3) Melengkapi sarana sekolah sesuai tuntutan ilmu pengetahuan dan

tehnologi (IPTEK)

4) Meningkatkan SDM potensi guru dan siswa dalam proses

pembelajaran

5) Meningkatkan proses belajar mengajar (PKBM) yang aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

6) Meningkatkan budaya sekolah yang sesuai dengan peduli lingkungan

dengan moto 7K

Sejak bendiriannya sekolah ini telah mengalami pergantian Kepala Sekolah


sebanyak 6 (Enam) kali sebagai berikut :

8
No Nama Masa Kepemimpinan Keterangan
1 Drs.Toti laupa S.P.d 2002 s/d 2006
2 Drs. Hj Nurhayati M.Si 2006 s/d 2008
3 Asni suharma S.Pd 2008 s/d 2012
4 Dra. Hj Hasna S.Pd 2012 s/d 2016
5 Samsidar,.S.Pd 2016 s/d 2019
6 Hj. Hartati S.Pd.,M.Si 2016 s/d Sekarang Menjabat

A. Keadaan Sekolah
1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah
Deskripsi struktur organisasi dan tata kerja sekolah sebagai berikut :
➢ Kepala sekolah
➢ Komite sekolah
➢ Bendahara/keuangan
➢ Guru wali kelas
➢ Bagian tata usaha

Tata kerja sekolah SD Negeri 9 Palu adalah sebagai berikut


a. Kepala sekolah SD Negeri 9 Palu Palu
Kepala sebagai pemimpin mempunyai tugas :
1) Kepala sekolah sebagai edikator bertugas melaksanakan proses
belajar dan mengajar secara efisien dan efektif
2) Kepala sekolah selaku menejer mempunyai tugas :
• Menyusun perencanaan
• Mengorganisasikan kegiatan dan pengarahan
• Mengorganisasikan kegiatan dan pengawasan
• Melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan
• Menetapkan kebijakan
• Mengadakan rapat dan mengambil keputusan-keputusan
• Melakukan proses belajar dan mengajar

9
• Mengatur administrasi ke tata usahaan, kesiswaan, ketenagaan,
sarana dan prasarana, dan keuangan/RAPBS
• Mengatur hubungan sekolah dan masyarakat dan instansi
lainnya
• Menunjuk perwakilan guru sebagai mitra komite sekolah secara
bergantian
3) Kepala sekolah sebagai administrator mempunyai tugas :
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian,
pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ke tata usahaan, 7K,
ketenagaan, keuangan, perpustakaan, media pengajaran, hubungan
masyarakat, sarana dan prasarana.
4) Kepala sekolah selaku supersifor bertugas menjalankan supervisi
mengenai :
• Proses belajar mengajar
• Kegiatan wali kelas
• Kegiatan guru musyawarah guru mata pelajaran (MGMT)
• Kegiatan ekstra kurikuler
• Sarana prasarana
• 7K
• PBM dilimpahkan kepada ketua rumpun mata pelajaran
• Supervisi perpustakaan dan UKS
b. Kepala tata usaha
Kepala tata usaha mempunyai tugas melaksanakan ketataan sekolah dan
bertanggung jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
• Penyusunan program tata usaha
• Mengelola keuangan sekolah
• Mengurus administrasi pegawai, guru dan siswa
• Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha
• Penyusunan dan penyajian data statistik sekolah

10
• Mengkordinasikan dan melaksanakan 7K
• Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurus ketata usahaan
secara berkala
c. Wali kelas
Tugas wali kelas yaitu membantu kepala sekolah dalan kegiatan berikut :
• Pengolaan kelas
• Penyelenggaraan administrasi kelas
• Menyelenggarakan administrasi kesiswaan.

2. Keadaan Fisik Sekolah


a. Denah sekolah lengkap dengan batas-batasnya

11
SDN 9 PALU
Wc

SISWA Ruang Kelas KANTOR Ruang Kelas Ruang Kelas Ruang Ruang Ruang Kelas
Wc
III VI V Kelas IV Kelas II I Ruang Kantin Gudang
GURU Perpustakaan 2x3
7x8 7x8 7x8 2x3
7x7
Tahun 1994
SDN 9 PALU

Tahun 2007 Tahun 1994


PARKIR
PARKIR

SDN 11 PALU
Jalan Wahid Hasyim

z
Pintu Gerbang

SDN 11 PALU
SD Inp Baru
PARKIR

12

SDN Inpres Baru


1. Data Sarana Prasarana
a. Keadaan Bangunan
TANAH RUANG KELAS RUANG KEPALA RUANG GURU W
No.
Luas m2 Status Baik Sedang Rusak Baik Sedang Rusak Baik Sedang Rusak
C

Pemeri
1 5032 M2 2 - - - - 1 2
ntah

b. Keadaan Ruang

Status
Ruang Kondisi KET
Kepemilikan
No. KELAS
Panjang Lebar

Milik
1 Ruang Guru 7 m2 8 m2 Baik
Pemerintah
Baik Milik
2 Ruang Kelas 1 7 m2 8 m2
Pemerintah
3 Ruang Kelas 2 7 m2 8 m2 Baik Milik
Pemerintah
Sedang Milik
4 Ruang Kelas 3 7 m2 8 m2
Pemerintah
5 Ruang Kelas 4 7 m2 8 m2 Baik Milik
Pemerintah
Sedang Milik
6 Ruang Kelas 5 7 m2 8 m2
Pemerintah
7 Ruang Kelas 6 7 m2 8 m2 Baik Milik
Pemerintah
Baik Milik
8 Ruang Perpustakaan 7 m2 7 m2
Pemerintah
9 Kantin 2 m2 3 m2 Rusak Milik
Sedang Pemerintah
Rusak Milik
10 Gudang 2 m2 3 m2
Sedang Pemerintah
Rusak Milik
11 WC Siswa 1,8 m2 2 m2 Pemerintah
Berat
Rusak Milik
12 WC Guru 1,8 m2 2 m2
Sedang Pemerintah

13
DATA GURU

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

TMT
TEMPAT
NO NAMA/NIP L/P AGAMA GOL. DI NUPTK
TGL LAHIR PNS
SEKOLAH

HJ. HARTATI, S.Pd. M,Si SINJAI


1 P ISLAM IV/B 04/01/1991 2017 113474865130000
Nip. 19700802 199104 2 002 02/08/1970
ZULAEHA, S.Pd OTI,
2 P ISLAM IV/B 01/12/1985 1997 155274464630000
NIP. 19661220 198512 2 001 20/12/1966
ESTER LAEMA, S.Pd. TINOMPO,
3 NIP. 19650303 198607 2 P KRISTEN IV/B 01/07/1986 1999 163574364630000
03/03/1965
003
SURIATI A, S.Pd DONGGALA,
4 P ISLAM IV/A 01/12/1993 2005 134274364730000
NIP. 19651010 199312 2 003 10/10/1965
SILVANA NOVA, A.Ma.Pd PARIGI
5 P ISLAM III/c 18/06/2002 2021 245974865130000
NIP. 19701010 199312 2 003 27/11/1970
PALU, -
6 MUSMULIADI, S.Pd L ISLAM - 2016 89367586612000
06/4/1980
PALU,
7 DEWI,S.Pd.I P ISLAM - - 2020 655876266313012
26/12/1984
LERE,
8 ATMAWATI, S.Pd P ISLAM - - 2020 24577636643000
'25/01/1985
TOLI-TOLI
9 JUMRAH, S.Pd P ISLAM - - 2022 774976466430000
'17/04/1986
P ISLAM PALU, -
10 SITTI ZULFIAH - 2019 -
14/09/1984

14
Keadaan Perpustakaan
No. Judul Buku Jumlah Keterangan
1. Olimpiade Matematika 7 -
2. Pengetahuan Umum Visual 20 -
3. Belajar Matematika 3 -
4. Generasi Matematika Cerdas 2 -
5. Seri Mengukur Waktu 2 -
6. Seri Mengukur Kecepatan 2 -
7. Seri Mengukur Volume 1 -
8. Seri Mengukur Keliling dan Luas 2 -
9. Ensiklopedia seri Bioteknologi 1 -
10. Ensiklopedia Hewan dan Laut 1 -
11. Ensiklopedia Energi Ukur 1 -
12. Ensiklopedia Toko Besar Dunia 6 -
13. Seni Aku Tahu 24 -
14. Olimpiade IPA 14 -
15. Seni Penemuan Uang Kertas 2 -
16. Rahasia ilmu silat 1 -
17. Bermain bola voli 1 -
18. Atletik cabang lari 1 -
19. Belajar karate 2 -
20. Tokoh-tokoh perdamaian dunia 2 -
21. Mengenal ASEAN dan negara- 2 -
negaranya
22. Nasionalisme Filipina 2 -
23. Kumpulan cerita rakyat 30 -
24. Cerita rakyat 18 -
25. Cerita 13 -
26. Sejarah 15 -
27. Indonesia folklote 26 -

15
28. Cerita rakyat Indonesia 3 -
29. Ayo menganal Indonesia bali 2 -
30. Ayo menganal Indonesia Sulawesi 3 -
31. Ayo menganal Indonesia 3 -
nusatenggara
32. Ayo menganal Indonesia jawa 3 -
33. Ayo menganal Indonesia Madura 6 -
34. Ayo menganal Indonesia 6 -
Kalimantan
35. Ayo menganal Indonesia Sumatra 4 -
36. Mitologi yunani 3 -
37. Ensiklopedia permainan tradisional 3 -
Indonesia PAPUA
38. Bali dan nusatenggara 3 -
39. Jawa dan Madura 3 -
40. Sulawesi Maluku dan Minahasa 2 -
41. Muatan local ensiklopedia IPTEK 6 -
42. Ensiklopedia IPTEK 6 -
43. Ensiklopedia sains dan teknologi 13 -
44. Ensiklopedia jelajah ilmu 35 -
pengetahuan
45. Ensiklopedia geografi 12 -
46. Kreasi seni lingkungan 2 -
47. Kreasiku berbagai bentuk benda 2 -
48. Kresiku seri tumbuhan 2 -
49. Kresiku seri tata surya 2 -
50. Kresiku IPA 1 -
51. Ensiklopedia seri cuaca dan iklim I 34 -
52. Mengenal alat komunikasi dan 2 -
transportasi

16
53. Ensiklopedia bumi dan alam 2 -
semesta
54. Ensiklopedia seri cahaya 2 -
55. Ensiklopedia seri hewan 2 -
56. Ensiklopedia seri tumbuhan 2 -
57. Percobaan dengan gravitasi 18 -
58. Kamus bergambar tiga bahasa seri 6 -
flora dan fauna
59. Kamus bergambar seni sekolah dan 10 -
tempat umum
60. Kamus bergambar olahraga dan hobi 10 -
61. Kamus bergambar tiga bahasa 10 -
rumah dan lingkungan
62. Kamus bergambar tiga bahasa 9 -
aktivitas
63. Matahari, bumi dan bulan 2 -
64. Seni penemuan thermometer 2 -
65. Seni penemuan jam 2 -
66. Seni penemuan kalender 2 -
67. Seni penemuan kereta api 2 -
68. Seni penemuan computer 2 -
69. Seni penemuan surat kabar 2 -
70. Seni penemuan kacamata 2 -
71. Seni penemuan peta 2 -
72. Mengenal ideology didunia 2 -
73. Puisi dan prosa 1 -
74. Adab anak berbakti kepada orangtua 2 -
75. Siswa berakhlak mulia raih prestasi 2 -
76. Berpetualang dialam bebas 2 -
77. Diriku sahabatku 2 -

17
78. Mengenal Indonesia didunia 2 -
78. Yuk kunjungi museum 2 -
79. Fajar harapan 8 -
80. Gunung meletus dan antisipasinya 1 -
81. Televisi sebagai tontonan atau 2 -
tuntutan
82. Buku basa basi 2 -
83. Benua dan samudra 2 -
84. Membaca cepat banyak manfaat 2 -
85. Perjalanan sang waktu 1 -
86. Belajar ilmu menyenangkan 1 -
87. Menjadi penulis mulai dari sekarang 2 -
88. Pintar dengan membaca 2 -
89. Perang dunia 1 -
90. Jago debat 2 -
91. Pengetahuan senitasi dan 1 -
aplikasinya
92. Sebuah keinginan 2 -
93. Mengenal keajaiban dunia 1 -
94. Mengenal pengetahuan lewat 1 -
kehidupan sehari-hari
95. Akhir sebuah keputusan 1 -
96. Kisah menarik seputar kemerdekaan 1 -
Indonesia
97. Usaha kesehatan sekolah 22 -
98. Sosiologi 2 -
99. Kincir angin rahasia dibalik desaku 1 -
100. Mesin terbang 2 -
101. Menghindari prilaku buruk 2 -
102. Hasil ketekunan 1 -

18
103. Lingkungan yang sehat 2 -
104. Membuat resensi 1 -
105. Menjadi manusia yang unggul 1 -
105. Mematuhi peraturan yang berlaku 1 -
dimasyarakat
107. Sekolah yang ramah lingkungan 1 -
108. Belajar mengarang 1 -
109. Sejarah perjuangan bangsa 2 -
110. Serunya punya masa depan 1 -
111. Aturan sopan santun dan pergaulan 1 -
112. Dokumentasi 2 -
113. Berpikir dengan IQ, EQ,SQ 2 -
114. Kisah seorang prolamator 1 -
115. Membangun pertanian masa depan 2 -
116. Akhlak siswa terhadap alam 1 -
117. Perilaku baik sehari-hari 1 -
118. Perjalanan sang waktu 1 -
119. Aktivitas positif untuk anak 1 -
120. Belajar itu menyenangkan 1 -
121. Jangan pernah tergoda narkoba 1 -
122. Ada apa dengan narkoba 2 -
123. Etika dan etikat bergaul 1 -
124. Pertanian mikro organism dalam 1 -
kehidupan manusia
125. Akhlak siswa terhadap guru 1 -
126. Indahnya berbagi dengan sesame 1 -
127. Bahaya banjir 1 -
128. Indonesia tanah indah 12 -
129. Mengenal kesenian nasional 1 -
130. Mengenal candi kuno di Indonesia 1 -

19
131. Belajar pidato 1 -
132. Kebudayan dan pariwisata 2 -
133. Aliran seni ukir Indonesia 1 -
134. Seni tari Indonesia 1 -
135. Bumi dan gelisah 2 -
136. Membangun motivasi 2 -
137. Membuat pantun melayu 1 -
138. Membuat pantun masa kini 1 -
139. Kesadaran nurani dan budi pekerti 1 -
140. Membiasakan perilaku baik 1 -
141. Membangun sikap cinta lingkungan 1 -
142. Mengembangkan sikap persatuan 1 -
dan kesatuan
143. Menjaga harga diri dan kehormatan 1 -
bangsa
144. Aliran seni lukis Indonesia 1 -
145. Terampil dalam membaca bahasa 2 -
Indonesia
146. Mengenal laboratorium biologi 1 -
147. Mengajar sebuah cerpen 2 -
148. Sikap dan moral penenti kesuksesan 2 -
149. Murid teladan 1 -
150. Penghijauan dilingkungan sekolah 1 -
151 Hidup rukun dan tertib dalam 1 -
lingkungan
152. Sejarah amerika 2 -
153. Mengunjungi perpustakaan sekolah 1 -
154. Budi pekerti luhur 1 -
155. Ibuku tersayang 2 -
156. Sejarah tentang alat penerang 1 -

20
157. Buatku adil dan kasih saying 2 -
terhadap sesuatu
158. Peduli lingkungan sekolah 1 -
159. Lingkungan yang sehat 1 -
160. Musyawarah untuk mufakat sebagai 1 -
perwujudan demokrasi pancasila
161. Akhlak siswa terhadap teman 2 -
162. Membiasakan prilaku baik 1 -
163. Menciptakan anak muda bergaul 1 -
164. Sopan santun dalam pergaulan 1 -
sehari-hari
165. Aku cinta Indonesia 2 -
166. Keanekaragaman suku dan budaya 2 -
Indonesia
167. Kiat memperkuat daya ingat 1 -
168. Pencegahan dan penanganan 1 -
kebakaran hutan
169. Bentuk-bentuk muka bumi 2 -
170. Gunung merapi di Indonesia 2 -
171. Pemanasan global 1 -
172. Menganal laut Indonesia 1 -
173. Tanah longsor dan antiisipasinya 2 -
174. Geografi dan peta 2 -
175. Bintang sahabat kita 2 -
176. Tubuh kita 2 -
177. Magnet dan listrik 2 -
178. SAINS itu menyenangkan 3 -
179. Pembuatan dan khasiat susu kedelai 1 -
180. Kumpulan jamu tadisional 1 -
181. Mengenal zat adiktif makanan 1 -

21
182. Menjaga kesehatan gigi dan mulut 1 -
183. Kegiatan yang menyenangkan 1 -
didapur
184. Kiat-kiat membersihkan alat dapur 1 -
185. Ayo belajar membuat baju sendiri 1 -
186. Pengembangan diri sekolah 1 -
187. Terampil menulis dalam bahasa 2 -
Indonesia
188. Menghormati orang lain 1 -
189. Menjadi teman baik 1 -
170. Ibu tiriku yang baik hati 1 -
171. Hari bumi 1 -
172. Belajar mengarang 1 -
173. Membuat puisi 1 -
174. Perjalanan panjang sastra Indonesia 1 -
175. Melaksanakan hak dan kewajiban 1 -
176. Menjadi pribadi yang 4 -
menyenangkan
177. Kisah para pujangga 2 -
178. Musuhku temanku 2 -
179. Kisah bung tomo 2 -
180. Mahapatih Gajahmada 1 -
181. Mulawarman 1 -
182. Kebaikan akhlak dan budi pekerti 1 -
183. Mengenal laut Indonesia 1 -
184. Murid teladan 1 -
185. Hadiah bagi anak yang gemar 2 -
membaca
186. Menjadi manusia yang unggul 1 -
187. Menjadi pribadi yang 1 -

22
menyenangkan
188. Budi pekerti luhur 1 -
189. Kedudukan dan peranan anggota 2 -
keluarga
190. Berbakti kepada kedua orangtua 2 -
191. Menjadi teman baik 1 -
192. Anak rajin dan berbudi 1 -
193. Tata karma siswa dan kehidupan 1 -
sehari-hari
194. Jejak langkah menuju olimpiade 1 -
195. Mesin terbang 1 -
196. Mengenal manfaat hutan bakau 1 -
197. Biasa dengan SAINS enenrgi dan 1 -
matahari
198. Pahlawan tanpa tanda jasa 1 -
199. Jejak langkah sang juara 2 -
200. Hidup rukun tetap dengan 1 -
lingkungan
201. Kumpulan fable AESOP 5 -
202. Buku cerita bahasa Indonesia 418 -
203. Matras 1 -
204. Meja pingpong 1 -
205. Bet 3 -
206. Raket 3 -
207. Net bola voli 1 150.000
208. Bola voli 1 350.000
209. Budi pekerti 10 -
210. Ayo giat menabung 3 -
211. Mengerti tentang mamalia 1 -
212. Mengenal pengetahuan lewat 1 -

23
kehidupan sehari-hari
213. Jangan pernah tergoda narkoba 1 -
214. Pemanfaatan limbah rumah tangga 1 -
215. Pewarisan sifat pada tumbuhan 1 -
216. Keterampilan/kecakapan/hidup: 52 -
kategori beternak
217. Kategori: perikanan 30 -
218. Kategori: teknologi sederhana 22 -
219. Kategori: kewirausahaan 20 -
220. Kategori: Kerajinan tangan 30 -
221. Kategori: PKK 24 -
222. Kategori: bercocok tanam 140 -

6. Keadaan Media dan Sumber Belajar Lainnya

No. Nama Media Jumlah Keterangan


1. Torso organ tubuh manusia 1 Bagus
2. Jam kedatangan siswa 6 Bagus
3. Peta dunia 1 Bagus
4. Globe 2 Bagus
5. Struktur planet 1 Bagus
6. Peta benua afrika 1 Bagus
7. Matras 1 Bagus
8. Alat music bamboo 1 set Bagus
9. Orgen 1 Bagus
10 Rabana 1 set Bagus
Jumlah 16 Bagus

24
1. Tata Tertib Guru dan Pegawai/Staf
a. Berpakaian seragam/rapi sesuai ketentuan yang ditetapkan
b. Bersikap dan berperilaku sebagai pendidik
c. Berkewajiban mempersiapkan administrasi pengajaran alat-alat dan
bahan pelajaran dan mengadakan ulangan secara teratur
d. Diwajibkan hadir di sekolah 10 menit sebelum mengajar
e. Diwajibkan mengikuti upacara bendera setiap hari Senin bagi guru
yang mengajar jam pertama, guru tetap atau tidak tetap dan
pegawai
f. Wajib mengikuti rapat-rapat yang diselenggarakan di sekolah
g. Wajib melapor pada guru piket bila terlambat
h. Memberitahukan kepada kepala sekolah atau guru piket bila
berhalangan hadir dan memberikan tugas atau bahan pelajaran
untuk siswa
i. Diwajibkan daftar hadir dan mengisi agenda kelas
j. Mengkondisikan atau menertibkan siswa saat akan mengajar
k. Diwajibkan melapor kepada kepala sekolah atau guru piket jika
akan melaksanakan kegiatan luar sekolah
l. Selain mengajar, juga memperhatikan mengenai 8K dan membantu
menegakkan tata tertib siswa
m. Tidak diperbolehkan menyuruh siswa menulis daftar nilai
n. Tidak diperbolehkan mengurangi jam pelajaran sehingga siswa
istirahat, ganti pelajaran atau pulang sebelum waktunya
o. Tidak diperbolehkan memulangkan siswa tanpa seizin guru piket
atau kepala sekolah
p. Tidak diperbolehkan menggunakan waktu istirahat untuk ulangan
atau kegiatan lain di dalam kelas
q. Memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib yang
bersifat mendidik dan menghindari hukuman secara fisik yang
berlebihan
r. Tidak diperbolehkan merokok di dalam kelas/tatap muka

25
s. Guru agar menggunakan waktu tetap muka (maksimal 5 menit)
untuk melakukan pembinaan akhlak terhadap para siswa
t. Menjaga kerahasiaan jabatan wajib menjaga citra guru, sekolah dan
citra pendidik pada umumnya.
2. Tata Tertib Siswa
a. Siswa wajib mengikuti upacara bendera setiap hari Senin
b. Siswa sudah harus berada di sekolah 5 menit sebelum lonceng
berbunyi
c. Berbaris dengan tertib teratur setiap pagi
d. Sebelum dan sesudah pelajaran siswa berdoa sesuai agama
kepercayaan masing-masing
e. Siswa harus memakai pakaian yang rapi dan bersih, dengan
seragam sekolah yang sudah ditentukan sesuai hari-harinya
f. Siswa yang berseragam harus kemeja di dalam
g. Tidak dibenarkan berkuku panjang, rambut gondrong, dan bagi
siswa wanita dilarang memakai pakaian yang mencolok di sekolah
h. Selalu hormat kepada tamu yang hadir di sekolah
i. Harus taat pada tata tertib yang ditentukan oleh sekolah
j. Bila siswa tidak masuk sekolah maka orang tua atau wali anak
harus memberitahukan pihak sekolah melalui lisan/tulisan
k. Bila siswa tidak hadir selama 2 hari berturut-turut, maka wali kelas
atau petugas piket mengunjungi rumah siswa yang bersangkutan
l. Siswa harus dapat memelihara buku serta alat kelengkapan sekolah
lainnya
m. Saat jam istirahat, siswa tidak dibenarkan keluar lingkungan
sekolah tanpa izin dari wali kelas/guru piket
n. Siswa harus menjaga kebersihan sekolah, serta buanglah sampah
pada tempatnya
o. Membersihkan/siram kembali WC setelah digunakan
p. Buang air harus di tempat yang telah ditentukan
q. Dilarang mencoret bangku, meja, pintu dan tembok sekolah

26
r. Menjaga tanaman yang ada di lingkungan sekolah
s. Dilarang keras merokok, menghisap lem
t. Tidak dibenarkan membawa uang berlebihan di sekolah
u. Harus menjaga nama baik sekolah di manapun berada
3. Komite Sekolah
a. Pengurus
Dari hasil observasi dengan guru dan kepala sekolah bahwa
pengurus atau struktur komite sekolah belum ada melainkan hanya
terdapat Ketua Komite perwakilan dari masyarakat setempat
b. Program kerja program kerja komite dari hasil wawancara dengan
guru dan kepala sekolah bahwa program kerja komite mengikuti
atau menyesuaikan dengan program sekolah sehingga dapat
dikatakan bahwa program kerja komite termasuk program kerja
sekolah dalam hal membantu dan mendukung program yang telah
dibuat oleh pihak sekolah untuk program kerja yang terlaksana dan
tidak terlaksana kata Kepala Sekolah semua program sudah
terlaksana.
B. Refleksi Sekolah

Pada pelaksanaan PLP di sekolah SD Negeri 9 Palu, kami dibantu


dalam mencari informasi mengenai data dan profil sekolah yang
dibutuhkan sebagai data dalam menyusun laporan observasi ini. Dalam
melaksanakan PLP ini, saya sebagai salah satu mahasiswa PLP di SD
Negeri 9 Palu Palu sangat bangga terhadap sekolah tempat saya
melaksanakan PLP ini, karena disekolah ini sangatlah menerima kami
dengan sangat baik. Selain itu kebanggaan saya terhadap SD Negeri 9 Palu
juga karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah di kota Palu
yang dipilih sebagai perwakilan sekolah adiwiyata. Adiwiyata adalah
upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-

27
cita pembangunan berkelanjutan merupakan nama program pendidikan
lingkungan hidup (Indonesia, 2018).

Selain itu juga, Kepala Sekolah, Koordinator guru pamong, Guru


pamong dan guru-guru lainnya sangat baik dan ramah serta pengertian
terhadap kami semua. Mereka secara perlahan membimbing kami dan
tidak pernah menyulitkan kami sebagai mahasiswa yang melaksanakan
PLP di sekolah mereka.

28
BAB III
PRAKTEK PEMBELAJARAN
A. Praktek Pembelajaran Secara Terbimbing.

No. Hari/tanggal Jam Kelas Pokok bahasan


mengajar
1 Senin, 03 07. 50- V BAHASA INDONESIA
N o ve mb e r 2023 09.35 Pelajaran 1 materinya yaitu
Sifat dab karakter
2 Selasa, 1 0 10.25- V IPAS
November
12.45 Pembelajaran 1 materinya
2023
yaitu Melihat karena cahaya,
mendengar karna bunyi.
3. Rabu 21 November 10.20- V PENDIDIKAN PANCASILA
2023
11.45 Pembelajaran 1 materinya
yaitu gotong royong adalah
ciri khasku.
4. kamis, 21 07.50. MATEMATIKA
September 2023 V Bilangan Desimal dan
10.10
Bilangan Bulat

Praktik pembelajaran terbimbing dilakukan oleh mahasiswa praktek PLP di


bawa bimbingan guru pamong. Dalam hal ini, guru pamong ikut masuk kelas dan
memberikan masukan dan arahan pada praktek yang dilakukan.Sebelum melakukan
pembelajaran di kelas, mahasiswa sudah menyiapkan perangkat pembelajaran. Pada
perancangan Rancangan Proses Pembelajaran (Modul) yaitu dikontrol langsung oleh
guru pamong dengan beberapa intruksi pembuatan Rancangan Proses Pembelajaran
yang dilakukan langsung, dalam bimbingan guru pamong yaitu ibu ZULAEHA,S.Pd.
Pada penyetoran laporan Rancangan Proses Pembelajaran (Modul) ada beberapa
masukan dan saran dari guru pamong yaitu pada beberapa bagian pada alokasi waktu,

29
tujuan dan indicator pencapaian yang perlu di perbaiki agar lebih terperinci dan tepat.

Disamping tugas praktik mengajar, mahasiswa PLP juga


dibimbing dan dibekali dengan tugas-tugas dalam mengajar antara
lain yaitu :
a. Mempelajari kurikulum (Merdeka), mengembangkan materi
pelajaran dan menyusun instrument penilaian
b. Merencanakan dan membuat satuan pelajaran, memilih dan
menyesuaikan materi dengan metode serta strategi
belajarmengajar.
c. Merancang strategi mengajar di dalam kelas.

d. Membuat soal evaluasi sebagai hasil darimengajar.

Semua tugas-tugas ini dibimbing oleh guru pamong untuk


kelancaran proses belajar mengajar yang nantinya bisa digunakan
pada praktik mengajar mandiri dan ujian praktek pembelajaran
dalam kelas walaupun ada beberapa kekurangan yang dikoreksi oleh
guru pamong, penulis tidak putus asa dan tetap semangat untuk
melaluinya dengan berbagai pembenahan perangkat pembelajaran
dan persiapan materi. Penulis berusaha mengajar dengan baik,
memberikan kenyamanan pada siswa pada saat pemberian materi
pembelajaran di dalam kelas di lakukan
B. Praktek Pembelajaran Secara Mandiri

No Hari/tanggal Jam Kelas Pokok bahasan


. mengajar
1 Senin, 03 september 07.50 - V BAHASA INDONESIA
2023 10.00 Pelajaran 1 materinya
yaitu Sifat dab karakter
2 kamis, 21 September 07.50-10.10 V MATEMATIKA
2023 Bilangan Desimal dan

30
Bilangan Bulat

Pada proses melakukan praktek pembelajaran secara mandiri


mahasiswa PLP mampu menyiapkan media, sumber belajar, spidol
dan lain-lain.namun pada penyusunan perangkat pembelajaran tidak
lepas dari arahan guru pamong dan juga Dosen Pembimbing,
walaupun proses mengajar dilakukan secara mandiri oleh
mahasiswa. Dosen pembibing dan guru pamong membimbing
bagaimana menyusun perangkat seperti Modul, Bahan Ajar, Media
Pembelajaran, LKPD, Instrumen Penilaian, Evaluasi, Remedial dan
Pengayaan. Selain itu juga mahasiswa di ajarkan bagaimana cara
memilih pendekatan, model dan juga metode yang tepat dan sesuai
dengan materi pembelajaran dalam Modul.
Bimbingan penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan
melalui daring maupun luring sesuai dengan kesepakatan yang telah
dibuat sebelumnya bersama guru pamong maupun dosen
pembimbing dengan tetap menjaga protokol
kesehatan.Penyusunanperangkatpembelajaran pertamadilaksanakan
padaminggu kedua kegiatan PLP. Setiap penyusunan perangkat
pembelajaran mendapatkan bimbingan serta arahan dari guru
pamong.

C. Ujian Praktek Pembelajaran

No. Hari/tanggal Jam Kelas Pokok bahasan


mengajar
1 Senin, 10 N o ve mb e r 10.25-12.45 V IPAS
202 3 Pembelajaran 1 materinya yaitu
Melihat karena cahaya,
mendengar karna bunyi

31
Pada ujian praktek pembelajaan mahasiswa PLP, menyiapkan
seluruh perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran dari media,
sumber ajar, spidol, lkpd serta evaluasi yang terkait dengan pembelajaran.
Guru pamong melakukan penilaian untuk mahasiswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung dikelas.

D. Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran

Dalam melaksanakan PLP ini, saya sebagai salah satu


mahasiswa PLP di SDN 9 Palu sangat bangga terhadap sekolah
tempat saya melaksanakan PLP karena sekolah tempat saya
melaksanakan PLP ini sangatlah menerima kami dengan sangat baik.
Selain itu, kebanggaan saya terhadap SDN 9 Palu juga karena
sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah dikota palu yang
dipilih sebagai perwakilan sekolah adiwiyata. Adiwiyata adalah
upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang
dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan
hidup untuk Cita- cita pembangunan berkelanjutan. Adiwiyata
merupakan nama lingkungan hidup. (Indonesia, 2018).

Refleksi merupakan bentuk introspeksi diri terhadap proses


kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan dimana penulis
bercermin terhadap beberapa kekurangan yang telah terjadi pada
kegiatan tersebut. Refleksi bertujuan untuk memperbaiki dan
membenahi apa yang menjadi kekurangan penulis pada saat
mengajar didalam kelas. Pelaksanaan praktek pembelajaran
hakikatnya tak pernah lepas dari ketidak kesempurnaan seorang
manusia yang mana memiliki kelebihan dan kekurangan.

Hal tersebut juga dialami oleh mahasiswa peserta PLP dalam


melaksanakan praktek pembelajaran di dalam kelas, salah satu

32
diantaranya yaitu pada saat pelaksanaan praktek pembelajaran
terbimbing dari guru pamong. Apabila dalam pelaksanaan
pembelajaran terdapat kesalahan yang tidak disengaja oleh
mahasiswa PLP, maka guru pamong akan melakukan koreksi dan
memberikan saran-saran yang membangun sebagai pembelajaran
bagi mahasiswa PLP untuk melaksanakan praktek pembelajaran
yang berikutnya. Berdasarkan bimbingan serta koreksi yang
diberikan pada pertemuan tersebut, akan menjadi salah satu
masukkan yang sangat penting bagi mahasiswa PLP agar berusaha
untuk memperbaiki kekurangan yang telah dilakukan saat proses
belajar mengajar yang sedang berlangsung.

Mahasiswa PLP juga mempersiapkan semua komponen


Perangkat Pelaksanaan Pembelajaran dan bahan ajar dari berbagai
sumber dan Referensi kemudian melakukan konsultasikan kepada
guru pamong sebelum melaksanakan praktek pembelajaran di dalam
kelas.Dalam kegiatan praktek pemberian pembelajaran pada siswa,
mahasiswa tentunya tidak luput dari beberapa kesalahan baik itu
nonteknis maupun teknis. Dalam pembelajaran dimasa pandemik
sekarang dimana pembelajaran dilakukan secara daring, mahasiswa
dituntut untuk merancang pembelajaran yang kreatif sesuai kondisi
sekarang.Dalam penyusunan perangkat pembelajaran tentunya
koreksi berupa saran dan masukan dari guru pamong dan dosen
pembimbing merupakan hal yang sangat membantu dan membangun
bagi mahasiswa untuk penyusunan perangkat pembelajaran yang
lebih baik lagi kedepannya.

33
BAB IV

PRAKTEK TUGAS-TUGAS KEGURUAN NON TEACHING

Dalam kegiatan Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP)

mahasiswa tidak hanya melakukan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar

tetapi juga melakukan kegiatan non teaching sebagai bentuk kegiatan

pendamping. Adapun kegiatan-kegiatan non teaching yang dilaksanakan di

SD Negeri 9 Palu adalah sebagai berikut :

A. Kerja Bakti

Mahasiswa bergotong-royong membersihkan lingkungan persekolahan,

membantu guru membersihkan ruangan kelas guna kenyamanan bersama.

B. Membantu Guru Memeriksa Hasil Belajar Siswa

Membantu memeriksa hasil belajar siswa dilakukan mahasiswa

PLP untuk membantu meringankan kerja guru, selain itu mahasiswa

mendapatkan pengetahuan baru yaitu bagiamana cara mengukur hasil

belajar siswa dan penskoran dalam hasil belajar.

C. Membantu Siswa Membersihkan Kelas

Membantu siswa dalam membersihkan kelas dan melakukan

pengontrolan piket setiap pagi sebelum pembelajaran di mulai.

34
BAB V

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

PELAKSANAAN PLP

A. Faktor Pendukung Pelaksanaan PLP

Adapun faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan PLP adalah

sebagai berikut:

1. SD Negeri 9 Palu menerima mahasiswa PLP dengan tangan terbuka.

2. Adanya keterbukaan dari pihak SD Negeri 9 Palu, baik kepala

sekolah, dewan guru, staff tata usaha, dan siswa-siswi.

3. Guru Pamong yang selalu meluangkan waktunya saat mahasiswa

ingin berkonsultasi.

4. Koordinator guru pamong yang membantu mahasiswa untuk mencari

data-data sekolah yang diperlukan.

5. Fasilitas sekolah yang membuat mahasiswa PLP sangat nyaman

sehingga sangat membantu mahasiswa PLP dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran disekolah.

6. Guru pamong yang sudah berpengalaman dalam mengajar selalu

intens memberikan bimbingan yang baik dan terarah pada

mahasiswaPLP.

7. Adanya hubungan dan kerjasama yang baik antarama hasiswa PLP

dengan dewan guru dan kepala sekolah.

35
B. Faktor Penghambat Pelaksanaan PLP

Adapun hal-hal yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksaan

PLP yaitu:

1. Keterbatasan kemampuan mahasiswa PLP dalam pengelolaan kelas,

mengingat masih dalam tahap proses belajar.

2. Kurangnya pengalaman dalam mengajar, daring ataupun luring.

3. Seringnya bertabrakan antara jadwal kegiatan PLP dengan kegiatan di

kampus di karenakan mahasiswa yang mengikuti PLP masih memiliki

mata kuliah di kampus/

AB VI

36
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan PLP di SD Negeri 9 Palu berjalan dengan baik dan

lancar. Dari hasil PLP 1 dan PLP II yang dilakukan, dapat diambil

beberapa kesimpulan bahwa kegiatan PLP dapat memberikan banyak

memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam

persiapan mengajar dan bersosialisasi dengan lingkungan sekolah. Tujuan

umum dilaksanakannya PLP kependidikan adalah agar para mahasiswa

mendapatkan pengalaman kependidikan secara factual dilapangan,sebagai

wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional.Pengalaman

yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam

profesi sebagai pendidik, serta mampu menerapkannya dalam

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik disekolah maupun

diluar sekolah dengan penuh rasa tangung jawab.

Berdasarkan pembahasan di atas yang diperoleh dari berbagai

aktifitas yang dilakukan mahasiswa dari semenjak observasi, pengenalan,

dan adaptasi terhadap lingkungan sekolah, maka mahasiswa dapat menarik

kesimpulan antara lain:

1) Program pengenalan lingkungan persekolahan (PLP) merupak sebuah

program yang sangat membantu mahasiswa dalam menanamkan

kesadaran pada profesi baik berupa pengalaman maupun pengalaman

praktis kependidikan sebagai persiapan untuk menjadi tenaga pengajar

yang profesional.

37
2) PLP adalah salah satu upaya yang akan memberikan manfaat dalam

pembentukan dasar-dasar keguruan bagi calon tenaga edukatif yang

berkualitas.

3) Menjadi pengajar atau pendidik ternyata tidak mudah karena mengajar

memerlukan keahlian dan keterampilan khusus seperti penguasaan

materi, pengelolaan kelas, serta teknik dan metode yang cocok untuk

digunakan pada saat menyampaikan materi agar mudah dipahami oleh

peserta didik.

4) Permasalahan yang dialami praktikan selama melaksanakan PLP

berkisar pada masalah-masalah teknis, bimbingan serta adaptasi dan

partisipasi dengan lingkungansekola

B. Saran.

1. Bagi UniversitasTadulako

Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PLP di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako pada masa yang

akan datang, kami sampaikan saran sebaiknya untuk Kegiatan PLP

sebaiknya dilaksanakan tidak bersamaan dengan kegiatan KKN

dikarenakan kurang efektifnya waktu yang dimanfaatkan untuk

mengembangkan potensi yang ada dan juga ada baiknya kegiatan PLP

dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati sebelumnya. Untuk

mahasiswa yang ingin mendaftar atau mengikuti kegiatan PLP

sebaiknya pihak fakultas memberikan syarat tambahan bahwa siswa

tersebut harus telah menyelesaikan mata kuliah atau sedang duduk di

38
semester 7.

2. Untuk Pihak Sekolah

Kerjasama yangbaik harus tetap dilakukan oleh segenap guru

dan karyawan di SD Negeri 9 Palu agar tercipta suatu tatanan keluarga

di dalam sekolah yang lebih harmonis demi kemajuan sekola

39
DAFTAR PUSTAKA

Awaliyahputri,N.,Syamsudduha, & Dkk.(n.d). Alasan Mahasiswa

PraktikPengalaman Lapalgan (PLP) belum Menguasai

Keterampilan Dasar Mengajar.Idaarah,III(1), 68 – 70.

Indonesia,W.B.(2018).Adiwiyata.https://id.wikipedia.org/w/index.php?titel

=Adiwiyata&stable=0&redirect=no

Tadulako,U.(2019).Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah 2019.

Mahasiswa PLP. 2021. Wawancara langsung kepada kepala sekolah,

guru, staff tata usaha SD Negeri 9 Palu.

http://tugas sekolah dan kuliah.blogspot.com/2013/07/maksud-dan-tujuan-

ppl-progam-pengalaman.html

http://kimia.unimed.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Panduan-PLP.pdf

40
Kaleder akademik Pendidikan

41
42
43
A. INFORMASI UMUM MODUL
Nama Penyusun : RINAWANTI
Instansi/Sekolah : SDN 9 Palu
Jenjang / Kelas : SD / V
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

44
Tahun Pelajaran : 2023 / 2024

B. KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran Fase C
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta
didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang
topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik mampu
menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi
aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan
menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis teks untuk
menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.
Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah
pengetahuan, dan keterampilan.
Fase C Berdasarkan Elemen
Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa
fakta, prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek
dan urutan proses kejadian dan nilai-nilai dari berbagai
jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam
bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar) dan audio.

Membaca dan Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan


Memirsa berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan indah
serta memahami informasi dan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, literal, konotatif, dan kiasan
untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.
Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari
teks deskripsi, narasi dan eksposisi, serta nilai-nilai
yang terkandung dalam teks sastra (prosa dan pantun,
puisi) dari teks dan/atau audiovisual.
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara
Mempresentasikan lisan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra
tutur sesuai kaidah dan konteks. Menggunakan
kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai
dengan norma budaya; menyampaikan informasi
dengan fasih dan santun. Peserta didik menyampaikan
perasaan berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri
dan orang lain) secara indah dan menarik dalam
bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata
secara kreatif. Peserta didik mempresentasikan
gagasan, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan
logis, sistematis, efektif, kreatif, dan kritis;
mempresentasikan imajinasi secara kreatif.

45
Menulis Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan,
dan eksposisi persuasif dari gagasan, hasil
pengamatan, pengalaman, dan imajinasi; menjelaskan
hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil
pengamatan untuk meyakinkan pembaca. Peserta
didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan
kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks
dan norma budaya; menggunakan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan.
Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan
fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara
indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosakata secara kreatif.

Tujuan Bab ini akan mengajarkan kalian untuk menjadi peserta


Pembelajaran didik yang percaya diri dalam mengenal karakter unik
yang kalian miliki, menghargai karakter unik teman
kalian, serta menunjukkan integritas dan berakhlak
baik dalam lingkungan belajar dan sosial melalui
berbagai kegiatan bersama.
Profil Pancasila • Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan
Berakhlak Mulia
• Berkebhinekaan Global
• Mandiri
• Bernalar
• Kritis
• Kreatif

Kata kunci • Kosakata: kata sifat


• Sinonim dan antonim
• Makna awalan pe
• Kalimat majemuk setara
• Teks deskripsi

Target Peserta Didik :


Peserta didik Reguler

Jumlah Siswa :
23 Peserta didik (dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok
ketika jumlah siswa sedikti atau lebih banyak)

Assesmen :
Guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok

46
Jenis Assesmen :
• Presentasi
• Produk
• Tertulis
• Unjuk Kerja
• Tertulis

Model Pembelajaran
• Tatap muka

Ketersediaan Materi :
• Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
YA/TIDAK
• Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:
YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama / Pengaturan peserta didik :


• Individu
• Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode dan Model Pembelajaran :


Keteladanan, Diskusi, Presentasi

Media Pembelajaran
• Buku Siswa
• Alat tulis dan alat warna
• Buku-buku bacaan
• Internet
• Film: Petualangan Sherina, Laskar Pelangi
• Lagu: Kembali ke Sekolah (OST Sherina), Sahabat Kecil (OST Laskar
Pelangi)

Materi Pembelajaran
Aku yang Unik
• Berbicara dalam interaksi sosial
• Menulis puisi
• Membaca teks dan menjawab pertanyaan terkait isi teks
• Berdiskusi
• Menyimak
• Membaca kosakata baru tentang kata sifat
• Membaca dan latihan
• Membaca teks dan menjawab pertanyaan terkait isi teks
• jurnal membaca
• Latihan
• Berdiskusi/ Presentasi
• Menulis

47
Sumber Belajar :
1. Sumber Utama
• Buku Bahasa Indonesia kelas V SD
• Kamus

2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di
lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.

Persiapan Pembelajaran :
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Memastikan kondisi kelas kondusif
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan lembar kerja siswa

Panduan Pembelajaran
Capaian Pembelajaran

• Guru menjelaskan kembali ide


pokok dan beberapa ide
pendukung pada teks yang
dibacakan. Menjelaskan makna
tulisan dan gambar pendukung.

Sifat apakah yang dimiliki seorang


teman yang baik?
• Mengenali dan mengeja kata-kata
baru berdasarkan
pengetahuannya terhadap
kombinasi huruf yang sering
ditemui.
• Menemukan informasi pada
kamus yang sesuai jenjangnya.
• Membandingkan objek atau
keadaan berdasarkan
pemahamannya terhadap tulisan
dan gambar dalam teks naratif
dan informasional yang sesuai
jenjangnya.
• Menyampaikan pendapat
terhadap teks naratif yang sesuai
jenjangnya. Menyampaikan
pendapat terhadap informasi pada
teks informasional yang sesuai

48
jenjangnya.

• Penyebab terjadinya suatu masalah atau kejadian, hubungan sebab akibat


yang lebih kompleks, pengategorian (persamaan dan perbedaan
kelompok orang, tempat, dan kejadian). Elaborasi perasaan diri sendiri
dan orang lain.
• Berbicara dengan volume yang tepat dan jelas sehingga dipahami oleh
lawan bicara.

• Menulis sebuah topik dengan struktur deskripsi, dengan bantuan


pendukung visual, untuk beragam tujuan.
• Terampil dan terbiasa menulis indah.
• Menulis kalimat sederhana dan kalimat majemuk setara.

Kegiatan Pembuka
• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik.
• Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar
bersemangat pada saat mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat
membangkitkan semangat belajar peserta didik.
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
• Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas
pembuka tersebut dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan
belajar yang akan dilaksanakan.
• Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana
kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti
Untuk memulai kegiatan pertama
di kelas lima, Bapak/Ibu Guru
dapat memutarkan lagu atau
menyanyikan bersama lagu
Berbicara dengan volume yang tepat dan “Kembali ke Sekolah” bersama
jelas sehingga dipahami oleh lawan bicara. para peserta didik di kelas
bahasa. Jika ini kali pertama para
peserta didik mendengarkan lagu
ini, sediakan waktu 5 menit untuk

49
berlatih menyanyikan lagu ini di
beberapa minggu pertama
belajar.
Lagu “Kembali ke Sekolah”
Oleh Sherina

Senang, riang, hari yang


kunantikan
Kusambut, ‘Hai’ pagi yang cerah
Matahari pun bersinar terang
Menemaniku pergi sekolah

Senang, riang, hari yang


kuimpikan
Jumpa lagi kawanku semua
Selamat pagi, guruku tersayang
‘Ku siap mengejar cita-cita

Dengarlah lonceng berbunyi


Kawan segeralah berlari
Siapkanlah dirimu
Dalam mencari ilmu

Waktu cepat berganti


Hingga lonceng terdengar lagi
Semua pun bersorak dengan
riang

Senang, riang, masa depan ‘kan


datang
Capai ilmu setinggi awan
Hingga nanti aku telah dewasa
Dunia ‘kan tersenyum bahagia

https://lirik.id/lyric/kembali-ke-
sekolah-sherina

50
Tip Pembelajaran :
- Permainan sebelum perkenalan: seluruh peserta didik berdiri acak dalam
lingkaran besar, lalu diminta berbaris urut berdasarkan tanggal/bulan lahir,
inisial nama depan, urutan lahir di rumah, nomor rumah, nomor sepatu, dan
sebagainya. Kegiatan dilakukan tanpa suara dan peserta didik hanya dapat
berkomunikasi lewat gerak tangan.
- Giliran berbicara/presentasi dapat dilakukan berdasarkan tanggal/bulan
lahir atau inisial nama depan.
- Guru dapat meminta peserta didik menambahkan berbicara tentang satu
hal lainnya: pengalaman tak terlupakan sewaktu libur sekolah, harapan di
kelas lima, hal yang paling dirindukan dari sekolah, dll.
- Guru dapat meminta peserta didik yang presentasi menjawab tiga
pertanyaan dari teman-teman yang mendengarkan.

Inisial nama yang digunakan untuk membuat


puisi akrostik dapat dipilih dari nama depan
atau nama panggilan anak.
Petunjuk untuk membuat kalimat puisi
• Terampil dan terbiasa menulis
singkat:
indah.
• sifat
• cita-cita
• hobi/kegemaran
• asal daerah/suku Hal lainnya yang
menggambarkan jati diri anak.

51
Tip Pembelajaran
• Guru dapat memberikan
contoh lain dengan membuat
puisi akrostik dari nama
sendiri.
• Guru dapat membantu
menyediakan alat mewarnai
dan alat menempel puisi di
dinding/papan.
• Setelah selesai, peserta didik
dapat berkeliling kelas untuk
membaca hasil karya
temannya.
• Di akhir kegiatan, guru
mengajak siswa melakukan
refleksi. Dengan membaca
akrostik, peserta didik dapat
mengingat keunikan dan
kesukaan teman-temannya.

Membandingkan objek berdasarkan


pemahamannya terhadap tulisan
informasional yang sesuai
jenjangnya.

52
Pengategorian (persamaan dan
perbedaan kelompok orang,
tempat, dan kejadian). Elaborasi
perasaan diri sendiri dan orang
lain.

Menjelaskan kembali ide pokok


dan beberapa ide pendukung
pada teks yang dibacakan.
Menjelaskan makna tulisan dan
gambar pendukung.

Inspirasi Kegiatan
• Bagi pembaca mula: Berikan pertanyaan yang mudah atau yang memiliki

53
jawaban singkat yang tertera pada ilustrasi/teks.
• Bagi pembaca tengah: Berikan pertanyaan yang memerlukan analisis
perbandingan: persamaan dan perbedaan dari tokoh cerita.
• Bagi pembaca mahir: Berikan pertanyaan yang memerlukan opini pribadi dan
mengambil kesimpulan dari kegiatan tentang pengenalan diri.
Tip Pembelajaran
• Guru dapat memperkenalkan Diagram Venn sebagai peta berpikir peserta didik
dalam menuliskan persamaan dan perbedaan antara tokoh Rana dan Rani.
Jawaban atas persamaan dan perbedaan dari si Kembar dapat berkembang
selain dari jawaban di bawah. Misalnya: Mereka lahir di tanggal yang sama dari
ayah dan ibu yang sama.

• Guru memberikan penjelasan tentang pengenalan diri. “Saat kita berada pada
lingkungan baru dan akan menjadi bagian dari komunitas tersebut, penting bagi
kita untuk mengenalkan diri agar kita dapat saling mengenal satu sama lain.
Mengenalkan diri juga dapat menjadi awal dari menjalin komunikasi. Apa yang
sebaiknya kita informasikan? Kenalkan nama, hobi, dan juga hal umum lainnya
yang kalian ingin teman kalian ketahui. Berbicaralah dengan jelas dan
tunjukkan sikap ramah. Jangan lupa untuk menyimak informasi perkenalan dari
teman kalian.”

Menemukan informasi pada kamus Hubungan sebab akibat yang lebih


yang sesuai jenjangnya. kompleks. Elaborasi perasaan diri
sendiri dan orang lain.

54
Menemukan informasi pada kamus
yang sesuai jenjangnya.

Tip Pembelajaran
- Guru menyediakan kamus di depan kelas. Akan sangat baik jika memiliki
kamus sejumlah 10–15 yang memungkinkan peserta didik bekerja
berpasangan atau dalam kelompok kecil nantinya.
- Guru dapat menugaskan setiap anak untuk terlebih dahulu menuliskan
definisi dan contoh dari satu kata sifat sesuai yang diketahui. Misalnya:
“Optimistis adalah sikap selalu yakin bahwa semua akan baik-baik saja. Anak
yang optimistis adalah anak yang berani mencoba dan tidak takut gagal.”
Kelima belas sifat tersebut dapat dibahas sebelum peserta didik melanjutkan
dengan diskusi.
- Guru menjelaskan definisi kamus dan kegunaannya.
- Pada latihan tentang penggunaan kamus, guru dapat melakukan permainan.
Misalnya: meminta peserta didik adu cepat menemukan kata tertentu dalam
kamus (di mana letak kata …..), meminta peserta didik mengurutkan kata
(urutkan sesuai letaknya di kamus kata-kata berikut: kami, kita, kina, kari),
meminta peserta didik menyebutkan kata yang berada di antara kata tertentu
(apa sajakah kata yang berada di antara beli–besi?)
- - Saat membahas penggunaan kamus digital, peserta didik diminta untuk
mengetikkan kata, dan kamus digital akan langsung menunjukkan letak kata.
Tidak diperlukan untuk mereka letak kata pada kamus digital.

55
Jawaban Kosakata Jawaban Teka-Teki Silang
1. Cerdas: pintar, tajam pikiran
2. Cerdik: panjang akal; banyak ide Mendatar
3. Jeli: awas; tajam (tentang 2. jujur
penglihatan) 5. ramah
4. Jenaka: membangkitkan tawa; 7. mandiri
kocak; lucu; menggelikan 9. sopan
5. Jujur: lurus hati; tidak berbohong; 13. cerdik
tidak curang 14. sederhana
6. Komunikatif: mudah dipahami, 15. rapi

56
mudah dihubungi
7. Kreatif: memiliki daya cipta Menurun
8. Lincah: selalu bergerak; tidak dapat 1. kreatif
diam 3. komunikatif
9. Mandiri: dalam keadaan dapat 4. optimistis
berdiri sendiri; tidak bergantung pada 6. rajin
orang lain 8. lincah
10. Optimistis: selalu memiliki harapan 10. jenaka
baik dalam segala hal 11. jeli
11. Rajin: giat, selalu berusaha
12. Ramah: baik tutur kata dan
sikapnya
13. Rapi: baik, teratur, dan bersih; apik
14. Sederhana: bersahaja; tidak
berlebih-lebihan
15. Sopan: baik dalam tutur kata dan
tingkah laku

Kalimat silakan disesuaikan -> dapat


dijadikan
PR.

Mengenali dan mengeja kata-kata baru


berdasarkan pengetahuannya terhadap
kombinasi huruf yang sering ditemui.

Membandingkan objek berdasarkan pemahamannya terhadap tulisan naratif


yang sesuai jenjangnya.

57
Kesalahan Umum
• Pastikan peserta didik dapat melebur kata yang mendapat imbuhan pe-
dengan tepat.
• pe- menjadi pen- pada seluruh kata berawalan d, dan sebagian kata
berawalan t, seperti penolong, penipu, tapi bukan pada petinju, petarung,
petani (profesi).
Tip Pembelajaran
• Guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan dasar terkait isi teks
seperti: apa judul ceritanya, siapa nama tokoh utama? Di mana mereka
tinggal? Apa kegemaran tokoh utama?
• Saat mengerjakan latihan mengidentifikasi sifat Darman dan Darmin, minta
peserta didik untuk menandai kalimat atau paragraf tempat petunjuk
ditemukan.
• Guru dapat meminta peserta didik untuk melihat kembali kosakata sifat di
kegiatan sebelumnya sebagai rujukan. Saat ada peserta didik bertanya
apakah lawan dari sifat ….., guru dapat menulis di papan: lawan kata.
Inspirasi Kegiatan
• Bagi pembaca mula: Berikan pertanyaan yang mudah atau yang memiliki
jawaban singkat yang tertera pada ilustrasi/teks.
• Bagi pembaca tengah: Berikan pertanyaan yang memerlukan analisis
perbandingan: persamaan dan perbedaan dari tokoh cerita.
• Bagi pembaca mahir: Berikan pertanyaan yang memerlukan opini pribadi
dan mengambil kesimpulan dari identifikasi sifat-sifat.

58
Menemukan informasi pada kamus yang sesuai jenjangnya.
Kunci Jawaban
Sinonim (persamaan kata)
1. Pembohong - pembual
2. Alim - soleh
3. Rapi - apik
4. Nakal - badung
5. Cermat - teliti
6. Supel - luwes
7. Pemarah - penggerutu
8. Rajin - giat
9. Lucu - jenaka
10. Angkuh - sombong

Sifat baik yang perlu ditiru: alim,


rapi, cermat, supel, rajin, lucu.
Sifat buruk yang perlu dihindari:
pembohong, nakal, pemarah,
angkuh.

Kunci Jawaban
Antonim (lawan kata)
1. Hemat >< boros
2. Pemberani >< penakut
3. Pendiam >< cerewet
4. Rajin >< malas
5. Optimistis >< pesimistis
6. Baik >< nakal
7. Ramah >< kaku
8. Jujur >< pembohong
9. Pemaaf >< pendendam
10. Penyabar >< pemarah

59
Kunci Jawaban
Isian:
1. Pemarah
2. Pendiam
3. Pemaaf
4. Pemberani
5. Rajin
6. Irit
7. Pembohong
8. Baik
9. Ramah
10. Optimistis

Menyampaikan pendapat terhadap


teks naratif yang sesuai jenjangnya.

Tip Pembelajaran
Guru dapat membicarakan tentang kegiatan jurnal membaca bersama para
peserta didik. Misalkan: minimal 1 jurnal membaca dalam 6 minggu (satu
bahasan bab belajar).

60
Guru dapat meminta peserta didik menuliskan jurnal membacanya pada buku
tulis latihan Bahasa Indonesia, buku tulis khusus jurnal membaca (bisa
meneruskan dari kelas sebelumnya), atau mengetikkan pada komputer.
Jika memungkinkan, peserta didik dapat mencari sumber bacaan yang sesuai
dengan tema bab atau contoh pada jurnal membaca.
Buku bacaan disesuaikan dengan panduan teks kelas lima. Untuk yang pemula
atau mahir dapat disesuaikan.

Menulis kalimat sederhana dan kalimat majemuk setara.

Tip Pembelajaran
- Sebelum diminta menggabung kalimat pada latihan 1, tanyakan kepada peserta
didik apakah hubungan kalimat sejalan, berlawanan, atau merupakan sebab
akibat.

Jawaban Latihan 1
1. Rani rajin berlatih sehingga memenangi lomba. -> sebab akibat
2. Edo anak yang pendiam, sedangkan Edi anak yang supel. -> pertentangan
3. Radi menyukai sepak bola dan bulu tangkis. -> sejalan
4. Siska pandai berhitung, namun tidak pandai melukis. -> berlawanan
5. Beta berambut panjang dan ikal. -> sejalan

- Peserta didik dapat diminta memecah kalimat pada soal latihan 2, dan diminta
menebak jenis kalimat majemuk setara dari kalimat tersebut.

61
Jawaban Latihan 2
1. namun
2. dan
3. atau
4. karena
5. sehingga
Kesalahan Umum
Ingatkan peserta didik untuk kalimat majemuk sejalan dan berlawanan, kalimat
pertama dan kedua dapat diputar tempat. Untuk kalimat majemuk sebab akibat:
Kalimat sebab sehingga kalimat akibat.
Kalimat akibat karena kalimat sebab.

Penyebab terjadinya suatu


masalah atau kejadian,
pengategorian (persamaan dan
perbedaan kelompok orang,
tempat, dan kejadian).
Elaborasi perasaan diri sendiri
dan orang lain.

Tip Pembelajaran
1. Ajarkan peserta didik untuk menggunakan pertanyaan panduan sebagai
petunjuk alur berbicara. Peserta didik dapat menggunakan kalimat majemuk
sebagai variasi kalimat.
2. Contoh: Namaku Tina. Aku memiliki seorang sahabat bernama Lila. Aku
senang bersahabat dengannya karena kami suka melakukan banyak hal
bersama. Aku dan Lila sama-sama suka membaca buku. Aku dan Lila suka
matematika. Aku pendiam, tetapi Lila periang. Lila tinggal di sebelah
rumahku sehingga kami sering pergi ke sekolah bersama. Kami juga sering
bermain di taman depan rumah.

62
Menulis sebuah topik dengan struktur deskripsi, dengan bantuan pendukung
visual, untuk beragam tujuan

Tip Pembelajaran
1. Peserta didik menggunakan informasi dari kolom sebelah kiri untuk mengisi
kolom sebelah kanan.
2. Peserta didik membaca kembali jawaban untuk memastikan ketepatan isian.

Inspirasi Kegiatan
- Peserta didik diberi kebebasan untuk memilih sahabat yang akan dituliskan
pada kegiatan ini (bisa teman sekelas, tetangga, anggota keluarga dan
lainnya).
- Peserta didik pemula dapat diminta meniru jenis teks sederhana pada
contoh. Peserta didik menengah sampai mahir dapat diminta menulis
dengan lebih bervariasi.

Jawaban
1. Lila
2. 11 tahun
3. panjang
4. bundar
5. kiri
6. periang

63
7. kreatif
8. sekolah
9. di kantin
10. Pergi ke taman bermain
Kegiatan Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan
pemahaman terhadap materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pembelajaran dengan mempersilakan peserta didik untuk
berdoa dan mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan YME ( Jika
pembelajaran di jam terakhir)

Pelaksanaan Asesmen
Sikap
 Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya
pada jurnal, baik sikap positif dan negatif.
 Melakukan penilaian antarteman.
 Mengamati refleksi peserta didik.

Pengetahuan
 Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis

Keterampilan
 Presentasi
 Proyek
 Portofolio

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan: Remedial
 Pengayaan diberikan untuk  Remedial dapat diberikan kepada
menambah wawasan peserta peserta didik yang capaian
didik mengenai materi pembelajarannya (CP) belum
pembelajaran yang dapat tuntas.
diberikan kepada peserta didik  Guru memberi semangat kepada
yang telah tuntas mencapai peserta didik yang belum tuntas.
capaian pembelajaran (CP).  Guru akan memberikan tugas
 Pengayaan dapat ditagihkan atau bagi peserta didik yang belum
tidak ditagihkan, sesuai tuntas dalam bentuk
kesepakatan dengan peserta pembelajaran ulang, bimbingan
didik. perorangan, belajar kelompok,
 Berdasarkan hasil analisis pemanfaatan tutor sebaya bagi
penilaian, peserta didik yang peserta didik yang belum
sudah mencapai ketuntasan mencapai ketuntasan belajar
belajar diberi kegiatan sesuai hasil analisis penilaian.
pembelajaran pengayaan untuk
perluasan atau pendalaman

64
materi

Kriteria Penilaian :
• Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
• Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Penilaian :
Tabel Instrumen Penilaian untuk Kemampuan Penggunaan Struktur Bahasa
Semua tanda Sebagian Sebagian tanda Tidak
baca digunakan besar tanda baca baca dalam menggunakan
dengan benar digunakan tulisan benar tanda baca yang
dalam tulisan dan dengan benar (Nilai = 2) Cukup tepat dalam
menambahkan dalam tulisan tulisan
kalimat lain atas (Nilai = 3) Baik (Nilai = 1) Kurang
inisiatif sendiri
(Nilai = 4) Sangat
Baik
Peserta didik Peserta didik
dengan nilai 4 dengan nilai 1
akan akan
mendapatkan mendapatkan
kegiatan kegiatan
pengayaan. perancah.

Nilai: 1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

Tabel Instrumen Penilaian untuk Kemampuan Lainnya


Skor Kosa kata Struktur Bahasa Pemahaman Bacaan
(Tanda Baca)
1 Sedikit atau belum bisa Tidak menggunakan Tidak bisa menjawab
melafalkan teks tanda baca yang tepat pertanyaan tentang
dengan fasih dalam tulisan bacaan
2 Melafalkan teks Sebagian tanda baca Menjawab sebagian
dengan fasih, tidak dalam tulisan benar pertanyaan bacaan
yakin dengan artinya sebagian salah dengan benar
3 Melafalkan sebagian Semua tanda baca Menjawab semua
besar teks dengan digunakan dengan pertanyaan bacaan
fasih benar dalam tulisan dengan benar
4 Melafalkannya seluruh Semua tanda baca Menjawab semua
teks dengan fasih, digunakan dengan pertanyaan bacaan
mampu benar dalam tulisan dengan benar dan

65
menggunakannya dan menambahkan memberikan
dalam kalimat kalimat lain atas pendapat tentang
inisiatif sendiri bacaan atas inisiatif
sendiri

Tabel Rubrik Asesmen Berbicara


Kriteria Amat Baik Cukup Kurang
Baik (Nilai=3)
Penilaian (Nilai=4) (Nilai=2) (Nilai=1)
Isi Keseluruhan Hampir seluruh Sebagian isi Isi
isi isi pembicaraan pembicaraan
pembicaraa pembicaraan sesuai dengan tidak sesuai
n sesuai dengan topik, tujuan dengan topik,
sesuai topik, tujuan berbicara, dan tujuan
dengan berbicara, dan instruksi soal. berbicara,
topik, tujuan instruksi soal. dan instruksi
berbicara, soal.
dan Presentasi/
instruksi Berbicara tidak
soal. selesai.
Ketepatan Seluruh tata Sebagian Sebagian tata Sebagian
bahasa bahasa, besar bahasa, pilihan besar
pilihan tata bahasa, kosakata, dan tata bahasa,
kosakata, pilihan ungkapan yang pilihan
dan kosakata, digunakan kosakata,
ungkapan dan ungkapan sudah dan ungkapan
yang yang tepat, yang
digunakan digunakan meskipun digunakan
sudah tepat sudah tepat. tidak tidak tepat.
dan Terdapat bervariasi. Terdapat
bervariasi. beberapa Terdapat banyak
kesalahan, beberapa kesalahan
tetapi tidak kesalahan yang
membingungka yang membingungka
n membingungka n
pendengar. n pendengar.
pendengar.
Kefasihan Seluruh teks Sebagian Sebagian Teks tidak
Berbahas dilafalkan besar besar dilafalkan
a dengan teks dilafalkan teks dilafalkan dengan
sangat dengan baik dengan baik, baik dan
baik dan dan meskipun sering
lancar. lancar. Dapat kadang kurang lancar.
Dapat dimengerti oleh kurang lancar. Sulit
dimengerti pendengar. Dapat dimengerti oleh
oleh dimengerti pendengar.
pendengar. oleh
pendengar.
Ekspresi Penggunaa Penggunaan Penggunaan Penggunaan
dan Alat n ekspresi dan ekspresi dan ekspresi dan
Bantu ekspresi alat bantu alat alat bantu tidak

66
dan sudah tepat. bantu kadang tepat (tidak
alat bantu Menunjang tidak tepat. ada).
sudah tepat. penyampaian Menunjang Menghambat
Menunjang pesan sebagian penyampaian
penyampaia penyampaian pesan.
n pesan.
pesan.

Tabel Rubrik Asesmen Sumatif Menulis


Kriteria Amat Baik Baik Cukup Kurang
Penilaian (Nilai=4) (Nilai=3) (Nilai=2) (Nilai=1)
Isi Keseluruhan Hampir Sebagian isi Isi tulisan tidak
isi tulisan seluruh tulisan sesuai dengan
sesuai dengan isi tulisan sesuai topik, tujuan
topik, tujuan sesuai dengan penulisan, dan
penulisan, dan dengan topik, tujuan instruksi soal.
instruksi soal. topik, tujuan penulisan, Tulisan tidak
penulisan, dan selesai.
dan instruksi
instruksi soal.
soal.
Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi
tulisan jelas tulisan jelas tulisan tulisan
dan dapat dan dapat kurang tidak jelas dan
dimengerti dimengerti jelas, tetapi membingungkan
serta pembaca. dapat pembaca.
menginspirasi dimengerti
pembaca. pembaca.
Variasi Variasi kalimat Variasi Variasi Variasi kalimat
Kalimat dan yang beragam kalimat kalimat yang tidak
Kosakata dan tepat. yang yang mulai beragam dan
Terdapat lebih beragam beragam, tidak tepat.
dari empat dan tepat. meski Tidak
kosakata baru Terdapat tiga kadang ada
yang sesuai atau empat kurang penggunaan
dan kosakata tepat. kosakata baru.
memperkaya baru Terdapat
isi yang sesuai satu atau
tulisan. dan dua
memperkaya kosakata
isi baru
tulisan. yang
sesuai.
Ejaan dan Semua Hampir Sebagian Sedikit kalimat,
Tanda Baca struktur seluruh kalimat, ejaan, dan tanda
kalimat, ejaan, kalimat, ejaan, dan baca dituliskan
dan tanda ejaan, tanda dengan tepat.
baca dituliskan dan tanda baca
dengan tepat. baca dituliskan
dituliskan dengan

67
dengan tepat.
tepat.

Refleksi pembelajaran:

No Aku mampu Sudah Bisa Masih perlu


belajar
1 Menggunakan kata sifat untuk
mendeskripsikan sesuatu
2 Menyebutkan sinonim dan
antonim suatu kata
3 Memberikan imbuhan pe- pada
kata dengan tepat
4 Menulis kalimat majemuk setara
5 Menulis teks sederhana yang
menggunakan kata sifat dan
kalmat majemuk setara

Hal yang paling menyenangkan dari memperlajari bab ini adalah


………………………..
Bagian yang paling menantang dari bab ini adalah ………………………………

Pemetaan Kemampuan Awal Peserta Didik

Tabel 1.2 Pemetaan Kemampuan Peserta Didik


No Nama Memahami karakter Memahami Berbicara untuk Menulis teks
pesert utama cerita dan sinonim dan mendeskripsika sederhana
a didik dapat antonim n seorang yang
mengidentifikasi suatu kata sahabat menggunaka
perbedaan/persama sifat dan menggunakan n kata sifat
an dari tokoh pada menggunaka kata sifat dan kalimat
cerita n- nya dalam majemuk
kalimat setara
1
2
3
ds
t

(Nilai diperoleh dari kumpulan asesmen formatif pada bab ini.)

Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik dan Perlu


Ditingkatkan
Tabel 1.3 Refleksi Strategi Pembelajaran Bab I
Kadang- Tidak
No Pendekatan / strategi Selalu
kadang pernah
1 Saya menyiapkan media dan alat peraga

68
sebelum memulai pembelajaran.
2 Saya melakukan kegiatan pendahuluan
dan mengajak peserta didik berdiskusi,
membuat prediksi terhadap tema yang
akan dibahas.
3 Saya meminta peserta didik mengamati
gambar sampul atau ilustrasi cerita
sebelum membacakan isi cerita.
4 Saya membahas tanggapan seluruh
peserta didik dalam kegiatan berdiskusi.
5 Saya memberikan alternatif kegiatan
pendampingan dan pengayaan sesuai
dengan kompetensi peserta didik.
6 Saya memperhatikan reaksi peserta didik
dan menyesuaikan strategi pembelajaran
dengan rentang perhatian dan minat
peserta didik.
7 Saya memilih dan menggunakan media
dan alat peraga pembelajaran yang
relevan di luar yang disarankan Buku
Guru ini.
8 Saya memanfaatkan alat peraga dalam
pembelajaran.
9 Saya mengumpulkan hasil pekerjaan
peserta didik sebagai asesmen
formatifnya.
10 Saya mengajak peserta didik melakukan
refleksi pemahaman dan keterampilan
mereka pada akhir pembelajaran Bab I.

Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan bab ini:


.................................................................................................................
Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki untuk bab berikutnya:
.................................................................................................................
Kegiatan yang paling disukai peserta didik:
.................................................................................................................
Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik:
.................................................................................................................
Buku atau sumber lain yang saya temukan untuk mengajar bab ini:
.................................................................................................................
Strategi yang akan saya coba untuk proses pembelajaran yang akan datang
adalah:
.................................................................................................................

C. LAMPIRAN
Lembar Kerja :
Apakah kalian mempunyai keluarga atau teman yang bersaudara kembar?
Apakah rupa mereka sama? Bagaimana cara kalian membedakan mereka?

69
Bacalah teks singkat di bawah ini tentang dua bersaudara Rana dan Rani.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Siapakah saudara kembar pada teks di samping?
2. Apakah yang dimaksud dengan kembar identik?
3. Berapa lama jarak kelahiran si Kembar?
4. Jika kalian menjadi teman mereka, bagaimana kalian dapat membedakan
keduanya?
5. Apa sajakah persamaan dan perbedaan pada si Kembar Rana dan Rani?
Gunakan Diagram Venn di bawah ini sebagai panduan penulisan jawaban.
Tuliskan persamaan keduanya pada daerah tengah diagram. Tuliskan perbedaan
atau ciri khusus masing-masing pada bagian kiri dan kanan diagram.

70
Latihan Kosakata
Urutkan kelima belas kata sifat di halaman sebelumnya menurut abjad. Gunakan
kamus untuk mencari makna katanya. Kemudian, tulislah kalimat bermakna
dengan menggunakan kata tersebut. Kerjakan semuanya dalam buku tulis
kalian.
Berikut contoh untuk tiga kata pertama.

71
72
73
74
75
76
Bahan Bacaan Peserta Didik :
Buku Bahasa Indonesia kelas V SD Kurikulum merdeka tahun 2023
Buku Bahasa indonesia lain yang relevan
Glosarium
akhiran: imbuhan yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar,
misalnya -an, -kan, dan -i; sufiks
akronim: singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau
bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misalnya
ponsel telepon seluler, sembako sembilan bahan pokok, dan
Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
alur konten capaian pembelajaran: elemen turunan dari capaian
pembelajaran yang menggambarkan pencapaian kompetensi secara
berjenjang
alat peraga: alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran agar
materi yang diajarkan mudah dipahami oleh peserta didik
angka: tanda atau lambang sebagai pengganti bilangan; nomor
antonim: kata yang berlawanan makna dengan kata lain:“buruk” adalah
— dari “baik”
aplikasi komputer: program komputer atau perangkat lunak yang
didesain untuk mengerjakan tugas tertentu
artikulasi: lafal, pengucapan kata
asesmen diagnosis: asesmen pada awal tahun ajaran untuk memetakan
kompetensi peserta didik agar mereka mendapatkan penanganan yang
tepat
asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat
dilakukan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran
asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara menyeluruh yang
meliputi keseluruhan aspek kompetensi yang dinilai dan biasanya
dilakukan pada akhir periode belajar
awalan: imbuhan yang dirangkaikan di depan kata; prefiks
bilangan: satuan jumlah

77
capaian pembelajaran: kemampuan pada akhir masa pembelajaran yang
diperoleh melalui serangkaian proses pembelajaran
cerita: tuturan atau karangan yang membentangkan bagaimana terjadinya
suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya baik yang sungguh-
sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka)
diskusi: bertukar pikiran mengenai suatu masalah
evaluasi: pengumpulan dan pengamatan dari berbagai macam bukti
untuk mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program, atau
proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan pengguna yang telah
ditetapkan sebelumnya
fiksi: cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); khayalan; tidak
berdasarkan kenyataan
gagasan: hasil pemikiran; ide
gaya bahasa: pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam
bertutur atau menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-
efek tertentu
grafik: penyajian informasi dalam bentuk gambar, bukan dalam bentuk
teks
hiperbola: pengumpamaan yang bermaksud memberi penekanan pada
suatu pernyataan atau situasi dengan melebih-lebihkan sesuatu untuk
memperhebat dan memperkuat kesan
huruf kapital : huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar
daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari
kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan sebagainya,
seperti A, B, H; huruf besar
ide pokok: pesan utama yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca tentang topik yang ditulis
identifikasi: penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan
sebagainya
iklan: pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang
dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah)
atau di tempat umum
ilustrasi: gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku,
karangan, dan sebagainya
imbuhan: bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata
dasar untuk membentuk kata baru; afiks
infografik: informasi yang disampaikan dalam bentuk grafik
intonasi: ketepatan pengucapan dan irama dalam kalimat agar
pendengar memahami makna kalimat tersebut dengan benar
kalimat langsung: Kalimat yang diucapkan langsung oleh pembicara
kepada orang yang dituju.
kalimat majemuk: kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang
dipadukan menjadi satu
kalimat majemuk setara: kalimat majemuk yang klausa-klausa
penyusunnya sejajar atau sederajat
kalimat penjelas: kalimat pendukung yang berisi rincian atas kalimat topik

78
kalimat perintah: kalimat yang mengandung intonasi dan makna perintah
atau larangan
kalimat saran: kalimat pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang
dikemukakan untuk dipertimbangkan
kalimat tanggapan: kalimat sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar,
dan sebagainya)
kalimat tidak langsung: Kalimat yang mengutarakan kembali isi
perkataan pembicara dalam bentuk kalimat berita.
kalimat tunggal: kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa
kalimat utama: kalimat penting atau kalimat topik dalam paragraf yang
menyatakan maksud dari keseluruhan paragraf
kata kunci: kata atau ungkapan yang mewakili konsep yang telah
disebutkan; kata dalam pemrograman bahasa yang menggambarkan
perintah yang dikenali oleh komputer
kata dasar: kata-kata yang menjadi dasar bentukan kata yang lebih
besar, misalnya jual menjadi dasar bentuk jualan kata jualan menjadi
dasar bentukan kata berjualan kata sifat: kata yang menjelaskan kata
benda atau kata ganti benda; adjektiva
kata tanya: kata yang dipakai sebagai penanda pertanyaan dalam kalimat
tanya
karya digital: pekerjaan atau ciptaan manusia dengan pemanfaatan
teknologi informasi
KBBI Daring: singkatan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam
Jaringan, artinya kamus yang bisa diakses dengan fasilitas internet
kegiatan pengayaan: kegiatan yang diberikan kepada peserta didik
dengan tingkat pemahaman yang lebih cepat sehingga pengetahuan,
keterampilan, dan penguasaan mereka terhadap materi lebih mendalam
kegiatan perancah: disebut juga sebagai scaffolding, memberikan
dukungan belajar secara terstruktur berupa petunjuk, peringatan,
dorongan, dan contoh secara bertahap sesuai kemampuan peserta didik
sehingga peserta didik dapat belajar mandiri
konjungsi: kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa,
antarklausa, dan antarkalimat; kata hubung
kreatif: memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan
kreasi: hasil daya cipta; hasil daya khayal (penyair, komponis, pelukis,
dan sebagainya)
lembar amatan: catatan yang berisi keterampilan peserta didik untuk
diamati guru
membaca nyaring: membacakan buku atau kutipan dari buku kepada
orang lain dengan suara nyaring dengan tujuan menarik minat baca
literasi: kemampuan untuk memahami isi teks tertulis (tersurat maupun
tersirat) dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan
potensi diri, serta kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan ke
dalam tulisan untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosial
literasi digital: kemampuan untuk memahami informasi berbasis
komputer

79
majas: cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan
sesuatu yang lain; kiasan
mata angin: arah jarum pedoman; asal angin datang (yaitu utara, timur,
selatan, barat) memandu: memimpin
membaca dalam hati: membaca tanpa bersuara (tidak diucapkan)
membaca memindai: membaca teks dengan cepat untuk menemukan
informasi tertentu, misalnya angka atau nama
membaca nyaring: membaca dengan suara lantang
membaca sekilas: membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum
tentang makna
mengeja: melafalkan (menyebutkan) huruf-huruf satu demi satu: kita ~
kata “dapat” dengan “d-a-p-a-t”
mesin pencari: program komputer yang menemukan informasi di internet
dengan mencari kata-kata yang diketik
menyimak: mendengarkan (memerhatikan) baik-baik apa yang diucapkan
atau dibaca orang
metafora: pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan
atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda
adalah tulang punggung negara
nonfiksi: yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan
(tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya)
opini: pendapat; pikiran; pendirian
origami: seni melipat kertas dari Jepang
pantun: bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri
atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas
empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan
(sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi
partisipasi: perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan
pengumuman: pemberitahuan
personifikasi: pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang
atau manusia, seperti bentuk pengumpamaan alam dan rembulan
menjadi saksi sumpah setia
pertanyaan panduan: teknik dalam proses belajar mengajar untuk
membantu peserta didik memahami konsep pada tingkat berpikir yang
lebih tinggi dan merangsang ide peserta didik dalam menyampaikan
informasi secara sistematis melalui pertanyaan
peta: gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang
menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya
pidato: pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan
kepada orang banyak
pojok baca kelas: bagian dari kelas yang dilengkapi dengan rak buku
berisikan buku-buku pengayaan sesuai jenjang untuk dibaca peserta didik
selama berada di kelas
presentasi: penyajian atau pertunjukan (tentang sandiwara, film, dan
sebagainya) kepada orang-orang yang diundang

80
proyek kelas: tugas pembelajaran yang melibatkan beberapa kegiatan
untuk dilakukan seluruh peserta didik mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
relevan: kait-mengait; bersangkut paut; berguna secara langsung
ringkasan: singkatan cerita
rubrik: petunjuk resmi yang mengatur tata laksana
salindia: salah satu layar dalam presentasi (menggunakan gambar dan
teks untuk memberikan informasi) yang dibuat di komputer
saran: pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk
dipertimbangkan
simulasi: metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan
yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya
singkatan: hasil menyingkat (memendekkan), berupa huruf atau
gabungan huruf (misalnya DPR, KKN, yth, dan sebagai, dan hlm.)
sinonim: bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk
bahasa lain
surat: kertas dan sebagainya yang bertulis (berbagai-bagai isi
maksudnya)
surel: surat elektronik
tabel: daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya
berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke
bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga
dapat dengan mudah disimak
tanggapan: sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan
sebagainya)
tata letak: pengaturan, penempatan, dan penataan unsur grafika pada
halaman atau seluruh barang cetakan supaya yang disajikan kelihatan
menarik dan mudah dibaca
teknologi informasi: penggunaan teknologi seperti komputer, elektronik,
dan telekomunikasi, untuk mengolah dan mendistribusikan informasi
dalam bentuk digital
teks deskripsi: teks yang melukiskan peristiwa atau perasaan sehingga
pembaca seolah melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang
dilukiskan
teks eksposisi: teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu,
misalnya maksud dan tujuan sesuatu
teks informatif: teks yang hanya menyajikan berita faktual tanpa
komentar
teks naratif: teks yang bertujuan untuk menguraikan suatu peristiwa dan
diceritakan secara runtut
teks persuasif: teks yang bertujuan menyajikan sudut pandang dan
membujuk pembaca untuk meyakini hal tersebut
teks prosedur: teks yang memuat cara, langkah, atau urutan melakukan
sesuatu secara tepat agar tujuan tercapai dengan baik
visual: dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata); berdasarkan
penglihatan

81
wawancara: tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya)
yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai
suatu hal

Daftar Pustaka:
Ariesto, A. 2009. “Pelaksanaan Program Anti Bullying Teacher Empowerment”.
Lib.UI, 12 Juni 2017, dilihat 1 November 2020. <http://
lib.ui.ac.id/file?file=digital/123656 -SK%20006%2009%20Ari%20p%20-
%20Pelaksanaan%20programLiteratur.pdf>.
August, D. 2014. Balanced Literacy Guide for the Collaborative Classroom
Grade 5 Unit 3-4. New York: McGraw-Hill Education.
Brown, H. D. (2001). Teaching by Principles: An Interactive Approach to
Language Pedagogy. White Plains, NY: Longman.
Callella, Trisha. 2006. Daily Writing Warms-Up. Creative Teaching Press Inc,
Huntington Beach, CA.
De Bono, Edward. 2000. Six Thinking Hats. Rev. and update. London: Penguin
Books.
Duke, Amy McGowan, “Performance-Based Assessment within a Balanced
Literacy Framework: An Analysis of Teacher Perceptions and Implementation in
Elementary Classrooms” (2007). Electronic Theses and Dissertations. 501.
https://digitalcommons.georgiasouthern.edu/etd/501
Fisher, Douglas, dkk. 2020. This is Balanced Literacy, Grades K-6. Corwin
Press, Inc.
SAGE Publication Ltd.
Frey, Nancy, dkk. 2009. Productive Group Work: How to Engage Students, Build
Teamwork, and Promote Understanding. Association for Supervision and
Curriculum Development.
Hebzynski, Samantha J. 2017. “Balanced Literacy Strategies”. Culminating
Projects in Teacher Development. https://repository.stcloudstate.edu/ ed_etds/21
Indihadi, Dian. 2018. “Pembelajaran Menulis Berbasis Brainstorming”.
Indonesian Journal of Primary Education Vol. 2, No. 2. 91-95- https://
ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/article/view/15172/8572
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. t.t. “Repositori Kemdikbud”.
Kemdikbud, dilihat 20 April 2020. <http://repositori.kemdikbud.go.id/
view/subjects/PED007=2E11.html>.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. t.t. “Rumah Belajar Kemdikbud”.
Kemdikbud, dilihat 20 April 2020. <https://belajar.kemdikbud.go.id/ >.
McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. McGraw Hill
Education.
Miller, Marcia, and Martin Lee. 2000. The Big Book of Ready-to-Go Writing
Lessons: 50 Engaging Activities with Graphic Organizers That Teach Kids How to
Tell a Story, Convey Information, Describe, Persuade & More! Scholastics Inc.
New York.
NN. 2019. “Bullying: Guidelines for Teachers”. Teaching Tolerance, dilihat 1
November 2020. <https://www.tolerance.org/professional-development/ bullying-
guidelines-for-teachers>.
NN. t.t. “Bullying”. American Psychological Association”, dilihat 1 November
2020. <https://www.apa.org/topics/bullying>.
Primary Years Programme: Language Scope and Sequence. 2009. Cardiff,
United Kingdom. International Baccalaureate Organization.

82
Rahmat, Acep Saepul. “Games Book sebagai Media Peningkatan Minat Baca
pada Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Tinggi.” Indonesian Journal of
Primary Education–Vol. 1 No. 1 (2017) 27-33
https://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/article/view/7494/4855
Ritchhart, Ron, Mark Church, dan Karin Morrison. 2011. Making Thinking Visible.
Chichester, England: Jossey Bass Wiley.
Syah, Efran. 2013. “Definisi, Bentuk, dan Penyebab Bullying (Bully)”. Medkes, 5
Oktober 2013, dilihat 1 November 2020. <https://www.medkes.
com/2013/10/pengertian-bullying-bully.html>.
Verawaty, Evy. 2017. “Diferensiasi pada Pelajaran Membaca”. Edisi 3 Tahun
Kedua. Surat Kabar Guru Belajar 9 hlm. 15-16.
Wiedarti, Pangesti, dkk. 2016. “Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah”.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. http://repositori.kemdikbud.go.id/39/1/ Desain-Induk-Gerakan-
Literasi-Sekolah.pdf

Situs web:
https://kbbi.kemdikbud.go.id
https://budi.kemdikbud.go.id/
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/bahan-bacaan-
literasi
https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/jenis_produk/Majalah%20
Anak
https://ipusnas.id/
https://reader.letsreadasia.org/
https://literacycloud.org/
https://museum.kemdikbud.go.id/
https://saintif.com/
https://komik.pendidikan.id/
https://acuanbahasa.kemdikbud.go.id/
https://dongengceritarakyat.com/
https://www.kompas.com/skola
https://bobo.grid.id/
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/
https://perpustakaan.kemdikbud.go.id/SchILS
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-januari-ratas-bullying-
kpp-pa.pdf

83
Menyetujui:

Palu, 20 Agustus 2023


Mahasiswa,
Guru Pamong

ZULAEHA, S.Pd RINAWANTI


A40120286
NIP.19661220 1986072003

Mengetahui:

Dosen Pembimbing Kepala SD Negeri 9 Palu

Dr. Sutji Rochminah, M.Si Hj. Hartati S.Pd., M.Si


NIP. 197002071996032001 NIP. 19700802 199104 2 002

84
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
PPKn SD KELAS v

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : RINAWANTI
Instansi
: SD Negeri 9 PALU
Tahun Penyusunan
: Tahun 2023
Jenjang Sekolah
Mata Pelajaran Fase : SD
/ Kelas : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Bab / Tema : B/v
Materi Pembelajaran : 5. Gotong Royong
: Membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai
tujuan bersama sesuai dengan target yangditentukan
: / 2x35 menit
Alokasi Waktu

B. KOMPETENSI AWAL
❖ Peserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan
bersama.
❖ Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong royong untuk mencapai tujuan
bersama.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
❖ Beriman ,bertakwa kepada Tuhan YME Dan berahlak mulia, Berkebhinnekaan global, Gotong
royong, Mandiri, Bernalar kritis dan kreatif
D. SARANA DAN PRASARANA
❖ Sumber Belajar : (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SD Kelas IV Penulis: Yusnawan Lubis, Dwi
Nanta Priharto dan Internet), Lembar kerja peserta didik
E. TARGET PESERTA DIDIK

85
❖ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
❖ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
❖ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 23 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
❖ Pembelajaran Tatap Muka
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Tujuan Pembelajaran:

• Peserta didik dapat membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan
bersama.
• Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan gotong royong untuk mencapai
tujuan bersama.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA

❖ Peserta didik untuk mempelajari materi yang terkait dengan membangun tim dan
mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

❖ Apakah yang dimaksud dengan gotong royong?


❖ Sebutkan dua manfaat dari gotong royong?

86
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Mengajar
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan persiapan yang maksimal
supaya kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersama peserta didik bisa berjalan dengan
maksimal dan bermakna. Adapun yang harus dipersiapkan guru, di antaranya sebagai
berikut:
1) Peralatan Pembelajaran
Adapun alternatif peralatan pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran pada kegiatan belajar 1 ini, diantaranya:
a) laptop,
b) alat bantu audio (speaker),
c) papan tulis, dan
d) alat tulis, seperti spidol atau kapur tulis.
2) Media Pembelajaran
Media pembelajaran dipergunakan oleh guru untuk mempermudah penyampaian pesan
pembelajaran kepada peserta didik. Media pembelajaran yang dilipih harus sesuai dengan
materi yang akan disampaikan pada kegiatan belajar 1. Adapun alternatif media
pembelajaran yang dipilih oleh guru, diantaranya:
a) Video terkait membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan
bersama. Video tersebut dapat dicari dari berbagai situs penyedia video-video online.
b) Foto atau gambar yang terkait dengan gotong royong dalam suatu kegiatan.
c) Cerita-cerita atau fabel tentang gotong royong dalam suatu kegiatan.
Media-media pembelajaran tersebut merupakan alternatif bagi guru. Dengan kata lain, guru
dapat memilih salah satu dari alternatif tersebut sesuai dengan kondisi dan fasilitas yang
dimiliki oleh guru maupun sekolah.

b. Kegiatan Pengajaran di Kelas


Prosedur pembelajaran ini merupakan panduan praktis bagi guru agar dapat mengembangkan
aktivitas pembelajaran PPKn secara mandiri, efektif, dan efisien di kelasnya masing-
masing. Pada kegiatan belajar satu ini, guru akan melakukan kegiatan
pembelajaran melalui model
belajar/bekerja dalam kelompok. Pada pertemuan pertama ini, media pembelajaran yang

87
direkomendasikan adalah tayangan video. Apabila kondisinya tidak memungkinkan maka guru
dapat menempelkan gambar-gambar yang relevan dengan materi pembelajaran disertai dengan
cerita-cerita rekaan terkait gambar tersebut. Adapun prosedur pembelajaran selengkapnya sebagai
berikut:
1) Kegiatan Pembuka
a) Sebelum peserta didik memasuk kelas, guru mengondisikan peserta didik utuk baris di depan
kelas agar rapi dengan salah satu peserta didik menjadi pemimpin
b) Guru mengucapkan salam, sebelum pelajaran di mulai salah satu siswa memimpin doa
didepan kelas
c) Guru mengajak untuk bernyanyi bersama dengan lantang lagu nasional untuk
membangkitkan semangat nasionalisme peserta didik.
d) Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
Materi dalam pertemuan sebelumnya disampaikan oleh guru sebagai awalan Dalam kegiatan
belajar.
e) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta mempersiapkan media pembelajaran
yang akan digunakan di dalam pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 orang.
b) Guru menampilkan video tentang membangun dan mengelola gotong royong tim yang telah
diunduh dengan menggunakan laptop dan proyektor.
c) Selanjutnya, setiap peserta didik di setiap kelompok untuk menyimak tayangan video yang
disampaikan oleh guru.
d) Setelah penayangan video atau gambar, guru menyampaikan pertanyaan terkait tayangan
video atau gambar untuk merangsang peserta didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif
pertanyaan yang dapat diajukan, diantaranya:
(1) Tayangan apakah yang ada di dalam video tersebut?
(2) Di manakah lokasi kejadian yang ada dalam video tersebut?
(3) Bagaimana suasana yang tampak dalam video tersebut?
(4) Sikap atau perilaku seperti apakah yang dapat kalian teladani dari tayangan yang ada
dalam video tersebut?
e) Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan
pendapatnya tentang video.
f) Kemudian, guru memberikan tanggapan atas pendapat setiap kelompok serta
mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran, yaitu tentang membangun tim dan
mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
g) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok.
h) Guru mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang
dikerjakan di depan kelas.

88
3) Kegiatan Penutup
a) Guru mengapresiasi dan memberikan penjelasan terhadap seluruh kegiatan yang sudah
dilakukan oleh peserta didik.
b) Guru bersama peserta didik melakukan refleksi pembelajaran mengenai pentingnya
membangun tim dan mengelola gotong royong untuk mencapai tujuan bersama.
c) Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
d) Guru menutup pelajaran dengan salah satu siswa yang memimpi doa

c. Kegiatan Pembelajaran Alternatif


Kegiatan belajar alternatif dirumuskan sebagai solusi bagi guru ketika langkah-langkah kegiatan
belajar yang diuraikan sebelumnya tidak bisa dilakukan.
Hal tersebut terjadi dikarenakan situasi dan kondisi tertentu, misalnya karena keterbatasan media
pembelajaran.
Rumusan kegiatan belajar alternatif ini difokuskan pada langkah-langkah kegiatan inti. Adapun
Langkah-Langkah Pembelajaran dalam kegiatan pembuka dan penutup tetap menggunakan
langkah-langkah yang diuraikan sebelumnya.
Berikut alternatif kegiatan inti yang dapat menjadi referensi guru:
1) Kegiatan Inti Alternatif 1
a) Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 orang.
b) Guru menempelkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
c) Guru mempersilakan kepada setiap peserta didik untuk mengamati gambar tersebut.
d) Guru menyampaikan pertanyaan terkait untuk merangsang peserta didik menyampaikan
pendapatnya. Alternatif pertanyaan yang dapat diajukan, diantaranya:
(1) Apa maksud dari gambar tersebut?
(2) Di manakah lokasi pada gambar tersebut?
(3) Bagaimana suasana yang tampak pada gambar tersebut?
e) Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan
pendapatnya tentang gambar tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pada
langkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta
alasan peserta didik mengenai pendapatnya.
f) Guru mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan tanggapan atas pendapat setiap
kelompok serta mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran.
g) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok.
h) Guru mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang
dikerjakannnya secara berkelompok.
2) Kegiatan Inti Alternatif 2
Alternatif yang kedua dapat dijadikan referensi oleh guru apabila penggunaan media
pembelajaran visual berupa video atau gambar tidak tersedia serta proses pembelajaran
kelompok tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut, guru dapat menggunakan wacana

89
dalam rubrik bahan bacaan peserta didik yang terdapat di buku panduan ini sebagai media
pembelajaran. Guru dapat menggandakan bahan materi tersebut kemudian menyerahkannya
kepada peserta didik. Adapun Langkah-Langkah Pembelajaran dalam alternatif kedua adalah
sebagai
berikut:
a) Guru memberikan bahan bacaan kepada peserta didik.
b) Guru mempersilakan kepada setiap peserta didik untuk membaca bahan bacaan tersebut.
c) Guru mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan berkaitan dengan bahan bacaan
yang dibacanya.
d) Guru mendorong peserta didik lainnya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan temannya.
Pada langkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak
meminta alasan peserta didik mengenai pendapatnya.
e) Guru mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan tanggapan atas pendapat setiap
peserta didik serta mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran.
f) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara individual.
g) Guru mempersilakan beberapa orang perwakilan peserta didik untuk mempresentasikan
lembar aktivitas yang dikerjakannnya.
E. REFLEKSI

Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri berdasarkan pembelajaran
yang telah dilaksanakan mulai dari selama mempersiapkan, melaksanakan, hingga mengevaluasi
kegiatan belajar 1 yang dilakukan selama satu kali pertemuan. Refleksi guru ini bertujuan untuk
menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran 1 yang kemudian dijadikan sebagai
bahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pemilihan media pembelajaran telah
mencerminkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai?
2. Apakah gaya penyampaian materi mampu
ditangkap oleh pemahaman peserta didik?
3. Apakah keseluruhan pembelajaran dapat
memberikan makna pembelajaran yang hendak
dicapai?
4. Apakah pemilihan metode pembelajaran
sudah efektif untuk menerjemahkan tujuan

90
pembelajaran?
5. Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak keluar
dari norma-norma?
6. Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini
dapat memberikan semangat kepada peserta
didik untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?

F. ASESMEN / PENILAIAN

a. Penilaian Sikap
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa pada awal pembelajaran,
diskusi, dan menyimak penjelasan materi yang disampaikan. Penilaian ini bertujuan untuk melihat
kemampuan siswa dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila pada setiap kegiatannya, dari saat kegiatan
pembuka hingga kegiatan penutup. Berikut ini panduan asesmen Rubrik Sikap (Civic Disposition).

Pedoman Penilaian Rubrik Sikap (Civic Disposition)

Perlu Perlu Berusaha


Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Penerapan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Nilai-Nilai dalam bersiap bersiap memulai dalam bersiap berani unjuk
Pancasila memulai kegiatan, bersiap memulai diri dalam
memulai kegiatan,
kegiatan, khidmat bersiap
kegiatan,
khidmat dalam berdoa, khidmat memulai
khidmat
dalam berdoa, menghormati dalam berdoa, kegiatan,
dalam berdoa,
menghormati guru dan orang menghormati menghormati khidmat
guru, lain, menghargai guru dan guru dan dalam berdoa,
orang orang menghormati
menghargai pendapat
lain, lain, guru dan
pendapat orang lain, dan
menghargai menghargai orang
orang lain, dan mengungkapkan pendapat pendapat lain,
mengungkapk apresiasi dengan orang lain,
orang lain, menghargai

91
an bantuan guru. dan dan pendapat
apresiasi mengungkapk mengungkapk orang lain,
dengan an apresiasi an dan
bantuan guru. tanpa bantuan apresiasi tanpa mengungkapk
guru.
bantuan guru. an
apresiasi.
Memahami Belum siap Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Bersiap diri
Materi yang dan menerima dalam menerima dan
Disampaikan mampu dalam materi menerima materi mampu dalam
menerima dan informasi materi dan informasi menerima
materi dengan bantuan dan informasi tanpa bantuan materi
dan informasi guru. tanpa bantuan guru. dan informasi
dengan guru. .
bantuan
guru.
Menggali Belum Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
dan mampu dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Menjelaskan menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
Informasi informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaika informasi atau
atau menyampaika kembali cerita menyampaika n menyampaika
Menceritaka n n kembali cerita n
dengan bantuan
n kembali cerita kembali cerita tanpa bantuan kembali
guru.
Ulang Cerita dengan tanpa bantuan guru. cerita.
bantuan guru.
guru.
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok,
dalam
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan kelompok,
dan dan pelaksanaan pengambilan dan
pengambilan
pelaksanaan keputusan, serta pelaksanaan
dan dan
keputusan, menyelesaikan pelaksanaan keputusan,
pelaksanaan
serta masalah dengan serta
keputusan, keputusan,
menyelesaikan serta menyelesaika
bantuan guru. serta
masalah n
menyelesaika menyelesaika
dengan masalah tanpa
n n

92
bantuan guru. masalah tanpa bantuan guru. masalah.
bantuan guru.

b. Penilaian Pengetahuan
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa ketika mengerjakan lembar
aktivitas atau soal latihan yang diberikan. Penilaian ini bertujuan untuk melihat pemahaman siswa
dalam menyerap dan menerima materi atau informasi yang berkaitan dengan penerapan nilai
Pancasila.
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan gotong royong?
2. Sebutkan dua manfaat dari gotong royong?
3. Sebutkan dua contoh kerukunan dan saling tolong-menolong dalam
kehidupan sehari-hari?
4. Apa saja yang termasuk kerukunan/tolong-menolong di lingkungan sekolah?
5. Mengapa kerukunan dalam kehidupan harus kita jaga?

Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1. Sikap bekerja bersama-sama, tolong-menolong, dan saling berbagi 20
dalam menyelesaikan sesuatu hal.
2. a. meringankan pekerjaan 20
b. pekerjaan akan cepat selesai
c. menjalin kerukunan hidup bermasyarakat
d. mempererat rasa persaudaraan
3. a. bergotong royong membersihkan rumah 20
b. menghibur adik yang sedang sakit
4. a. kerja bakti membersihkan kelas 20
b. berteman dengan siapa saja
5. Merupakan perbuatan yang mulia dan membuat hidup bahagia 20
Total 100

c. Penilaian Keterampilan
Pengambilan nilai keterampilan dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa pada awal
pembelajaran, diskusi, dan menyimak penjelasan materi yang disampaikan. Penilaian ini bertujuan
untuk melihat kemampuan siswa dalam berdiskusi yang sesuai dengan materi, menggali, dan
menjelaskan informasi atau menceritakan kembali cerita contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan

93
sehari-hari. Adapun panduan asesmen Rubrik Keterampilan sebagai berikut:
Kriteria Penilaian
Menyerap dan
Nama Presentasi atau
Menjelaskan Memberikan Keterangan
No Peserta Menyampai-
Kembali Saran/Pendapat/ Nilai
Didik kan
Informasi atau Usulan
Gagasan
Cerita
1. Sangat Baik
2. (Skor: 30)

3.
Baik
4.
(Skor: 25)
5.
6. Cukup Baik
7. (Skor: 20)

8.
Kurang Baik
9.
(Skor: 15)
10.
Perhitungan Perolehan nilai
Nilai peserta didik dihitung pada setiap kriteria sesuai tingkatan skornya sesuai berdasarkan
hasil pengamatan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika pada setiap kriteria penilaian terlihat sangat baik maka nilainya 30, baik 25, cukup baik 20,
dan kurang baik 15, maka total perolehan nilai maksimal yang terkumpul adalah 90.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Guru dapat menyampaikan materi pengayaan untuk dipelajari oleh peserta didik secara mandiri atau
berkelompok. Guru dapat mengangkat topik atau materi tentang contoh-contoh gotong royong yang
terdapat di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar tempat tinggal sebagai materi pengayaan..
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

94
Kelompok : .............................................................................
Kelas : .............................................................................
Nama Anggota 1. .............................................................................
Kelompok 2. .............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
Perhatikanlah gambar berikut ini. Kemudian, ceritakan dan jelaskan yang kamu ketahui di
depan kelas.

Nilai Paraf Orang Tua

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Pentingnya Kerukunan Hidup, Saling Berbagi, dan Tolong-menolong

Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat biasanya disebut dengan istilah gotong royong.
Gotong royong dilakukan dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang

95
seberat apapun akan terasa ringan dikerjakannya. Kegiatan gotong royong mengandung nilai
kerukunan, saling berbagi, dan tolong-menolong. Nilai-nilai itu sangat berguna bagi kehidupan kita.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Nina, Rafi, dan Yuni berangkat ke sekolah bersama.
Mereka tampak bersemangat, karena sekarang mereka telah duduk di kelas empat sekolah dasar.
Nina, Rafi, dan Yuni sudah bersahabat sejak kelas satu. Kebetulan tempat tinggal mereka pun
berdekatan.

Setiap hari mereka berangkat ke sekolah bersama. Sepulang sekolah mereka belajar dan bermain
bersama. Mereka juga bermain dan belajar tidak selalu bertiga, mereka selalu mengajak teman-
temannya yang lain. Mereka selalu hidup rukun dengan siapapun, sehingga mereka sangat disukai
oleh teman-teman yang lain, guru, dan orang tua mereka. Sebagai sesama teman, Nina, Rafi, dan
Yuni selalu saling membantu dalam segala hal.
Mereka juga senang membantu sesamanya, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya. Dengan saling membantu, pekerjaan mereka menjadi lebih ringan. Misalnya, jika ada
kesulitan dalam mengerjakan tugas atau PR, mereka selalu saling memberitahu dalam
penyelesaiannya, sehingga tugas dari guru dapat mereka kerjakan dan nilai yang mereka dapatkan
pun selalu memuaskan.
Nina, Rafi dan Yuni juga suka saling berbagi. Mereka senang berbagi cerita tentang pengalaman
mereka di rumah, saling berbagi mainan ketika bermain, saling meminjamkan buku cerita, alat-alat
tulis, dan sebagainya. Mereka juga suka tolong-menolong.

Ketika ada teman yang memerlukan bantuan, mereka selalu membantunya. Ketika ada teman
yang belum mengerti pelajaran, mereka juga sering membantunya sehingga temannya tersebut dapat

96
memahami pelajaran.
Tidak hanya itu, Nina, Rafi dan Yuni suka memberi bantuan kepada korban bencana alam. Selain
itu, mereka sering mengumpulkan bantuan dari teman-teman yang lain, guru atau anggota
masyarakat lainnya. Kemudian, mereka menyerahkannya kepada korban bencana alam secara
langsung atau dititipkan kembali kepada Posko penampungan bantuan untuk korban bencana alam.

Hidup rukun, saling berbagi dan tolong-menolong adalah perbuatan yang mulia dan membuat
hidup kita bahagia. Kita dapat mempunyai banyak teman sehingga kita tidak menjadi sedih dan
kesepian karena di sekeliling kita banyak teman yang menemani dalam hidup kita. Selain itu, kita
menjadi disayangi oleh orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat lainnya. Hidup rukun, saling
berbagi dan saling tolong dengan sesama termasuk nilai-nilai gotong royong.
Gotong royong merupakan kebiasaan hidup masyarakat Indonesia. Gotong royong merupakan ciri
khas masyarakat Indonesia yang membedakannya dengan masyarakat negara lain. Gotong royong
banyak sekali manfaatnya, di antaranya dapat memperingan dan mempercepat pekerjaan selesai,
menjalin kerukunan hidup bermasyarakat, dan mempererat rasa persaudaraan. Oleh karena itu,
sebagai masyarakat Indonesia kita harus melaksanakan gotong royong dalam seluruh kegiatan yang
membutuhkan bantuan orang lain. Gotong royong dapat kita wujudkan dengan melaksanakan hidup
rukun, saling berbagi, dan saling tolong menolong dengan semua orang. Dengan demikian, hidup
kita diliputi kedamaian, ketenteraman, kenyamanan, dan menyenangkan.
C. GLOSARIUM
Bhinneka tunggal ika
Semboyan bangsa Indonesia, bahwa dalam semua perbedaan yang tampak terdapat kesamaan-
kesamaan yang menyatukan.
Capaian pembelajaran
Adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan,
kompetensi, dan akumulasi pengalaman belajar peserta didik.
Dasar negara
Kaidah pokok dalam penyelenggaran negara yang bersumber dari sistem nilai dan
pandangan hidup negara, yang mempunyai kedudukan yang istimewa, kuat dan tidak akan
hancur selama negara yang bersangkutan masih kokoh berdiri.
Deklarasi
Pernyataan yang jelas dan singkat.

97
Efektif
Tepat guna.
Ekspektasi
Harapan atau keyakinan terhadap sesuatu/seseorang.
Gagasan
Ide, pemikiran.
Gotong royong
Kerja bersama untuk kepentingan bersama atau sebagai bentuk tolong menolong yang
dilakukan secara sukarela.
Hak
Sesuatu yang telah dimiliki manusia.
Identitas
Ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang yang terbentuk dari pengahayatan nilai-nilai
kebiasaan dan budayanya.
Idiologi
Kumpulan ide-ide atau gagasan yang mengandung keyakinan dan mendorong perubahan
untuk suatu upaya perbaikan situasi masyarakat.
Jatidiri
Kekhasan yang ada dalam diri manusia yang terbentuk dari penghyatan nilai-nilai,
kebiasaan atau budaya.
Keberagaman
Perbedaan-perbedaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan
Keseluruhan hasil cipta, rasa, karsa dalam bentuk bahasa, seni, ekonomi, teknologi,
ekspresi beragama, cara kerja, dan sistem.
Konstitusi
Hukum dasar yang menjadi pegangan dalam menyelenggarakan negara.
Metode pembelajaran
Merupakan cara yang dilakukan guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator
yang telah ditetapkan.
Model pembelajaran
Merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Nasionalisme
Paham tentang bangsa yang mengandung kesadaran tentang cinta dan semangat tanah

98
air, memiliki rasa kebanggan sebagai bangsa dan memelihara kehormatan bangsa.
Negara
Suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia-manusia yang berada di bawah suatu
pemerintahan yang sama.
Negara kesatuan
Negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana pemerintah
pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya enjalankan
kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.
Nilai
Sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya, sifat-sifat yang penting atau
berguna bagi kemanusiaan.
Norma
Aturan yang mengikat warga suatu kelompok masyarakat.
Observasi
kegiatan mengamati objek tertentu untuk mendapatkan informasi secara langsung.
Patriotisme
Sikap cinta tanah air yang mendorong mampu berkorban untuk kepentingan kemajuan
bangsa dan negara.
Pelajar Pancasila
Perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Pembelajaran
Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
Pengayaan
Adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta didik kelompok cepat agar mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang
dimilikinya.
Penilaian
Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik.
Peserta didik
Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

99
Refleksi
Aktifitas pikir dan rasa dalam rangka menilasi situasi diri atau situasi lingkungan untuk
menumbuhkan kesadaran yang lebih baik dalam mengaktualisasikan diri.
Strategi pembelajaran
Adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik
menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran
dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
Suku bangsa
Kesatuan hidup atau sekelompok manusia yanga memiliki kesamaan sistem interaksi,
sistem norma, dan identitas yang sama yang menyatukan.
Tujuan pembelajaran
Merupakan gambaran proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan capaian pembelajaran.
Value Clarification Technique (VCT)
Teknik pengajaran untuk membantu peserta didik dalam mencari dan menentukan suatu
nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu persoalan melalui proses menganalisis
nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri peserta didik.
Warga negara
Seseorang yang menurut undang-undang menjadi anggota resmi dari sebuah negara.

100
D. DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2018. “Garuda Pancasila”. https://www.sekolahan.co.id/sejarah-lahirnyapancasila-sebagai-
dasar-negara-indonesia/ dan https://www.sekolahan.co.id/makna-burung-garuda-pancasila-
sebagai-lambang-negara-indonesiapaling-lengkap, diakses 16 Agustus pukul 17:10.
Asshiddiqie, J. 2005. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Konpress.
. 2006. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi. Jakarta: BIP.
Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Budiardjo, Miriam. 2006. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral, Landasan Konsep Dasar dan
Implementasinya. Bandung: Alfabeta.
Effendi, Tadjuddin Noer. 2013. Budaya Gotong-Royong Masyarakat dalam Perubahan Sosial Saat
Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi Volume 2 No. 1. Universitas Gajah Mada.
El-Muhtaj, M. 2007. Hak Asasi Manusi dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Haricahyono, Cheppy. 1995. Dimensi-Dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Semarang Press.
Joeniarto. 2001. Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Kemendikbud, BSE. 2014. Bangga sebagai Bangsa Indonesia, Buku Guru Tema 5. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kemendikbud, BSE. 2017. Indahnya Kebersamaan, Buku Kelas IV Tema 1. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Khon, Hans. 1961. Nasionalisme; Arti dan Sedjarahnja.Jakarta: PT Pembangunan
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Konstekstual; Konsep dan Aplikasinya. Bandung: PT
Refika Aditama.
Nickel, James W. 1996. Hak Asasi Manusia; Refleksi Filosofis atas Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Republik Indonesia.(2002). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jakarta: Sinar Grafika.
Riyanto, Astim. 2006. Negara Kesatuan; Konsep, Asas dan Aktualisasinya. Bandung: Yapemdo.
Soekanto, Soerjono. 1982. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Rajawali Press.
Tim Ganesha Operation. 2013. PASTI FOKUS Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar.
Jakarta: Penerbit Duta.
Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
Winataputra, Udin Saripudin. 2007. Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi: Alternatif Model
Pembelajaran Kreatif-Demokratis untuk Pendidikan Kewarganegaraan. [Online]. Tersedia:
http://www.depdiknas.go.id . html [4 Desember 2007]

101
Menyetujui:

Palu 20 Oktober 2023

Guru Pamong Mahasiswa,

ZULAEHA, S.Pd RINAWANTI

NIP.19661220 1986072003 A40120286

Mengetahui:

Dosen Pembimbing Kepala SD Negeri 9 Palu

Dr. Sutji Rochminah, M.Si Hj. Hartati S.Pd., M.Si


NIP. 197002071996032001 NIP. 19700802 199104 2 002

102
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

A. INFORMASI UMUM MODUL


Nama Penyusun : RINAWANTI
Instansi/Sekolah : SDN 9 Palu
Jenjang / Kelas : SD / V
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
Tahun Pelajaran : 2023 / 2024

B. KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran Fase C
Pada Fase C peserta didik diperkenalkan dengan sistem - perangkat unsur yang saling
terhubung satu sama lain dan berjalan dengan aturan-aturan tertentu untuk menjalankan fungsi
tertentu - khususnya yang berkaitan dengan bagaimana alam dan kehidupan sosial saling
berkaitan dalam konteks kebhinekaan. Peserta didik melakukan suatu tindakan, mengambil
suatu keputusan atau menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari berdasarkan pemahamannya terhadap materi yang telah dipelajari.
Fase B Berdasarkan Elemen
Pemahaman IPAS (sains Peserta didik melakukan simulasi dengan menggunakan
dan sosial) gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh
manusia (sistem pernafasan/pencernaan/peredaran darah) yang
dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan organ tubuhnya
dengan benar.
Peserta didik menyelidiki bagaimana hubungan saling
ketergantungan antar komponen biotik abiotik dapat
memengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkun gan
sekitarnya.
Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi
dan cahaya) peserta didik mendemonstrasikan bagaimana
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi

103
serta mengusulkan upayaupaya individu maupun kolektif yang
dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta
penemuan sumber energi alternatif yang dapat digunakan
menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.
Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana sistem tata surya
bekerja dan kaitannya dengan gerak rotasi dan revolusi bumi.
Peserta didik merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di
permukaan bumi terjadi akibat faktor alam maupun perbuatan
manusia, mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan
terjadinya permasalahan lingkungan serta memprediksi
dampaknya terhadap kondisi sosial kemasyarakatan, ekonomi.
Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta
konvensional/digital untuk mengenal letak dan kondisi geografis
negara Indonesia. Peserta didik mengenal keragaman budaya
nasional yang dikaitkan dengan konteks kebhinekaan. Peserta
didik menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan
imperialisme, merefleksikan perjuangan para pahlawan dalam
upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta
meneladani perjuangan pahlawan dalam tindakan nyata sehari-
hari.
Di akhir fase ini, peserta didik mengenal berbagai macam kegiatan
ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Dengan penuh kesadaran, peserta didik melakukan suatu
tindakan atau mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari berdasarkan pemahamannya terhadap
kekayaan kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya serta nilai-nilai
ilmiah dari kearifan lokal tersebut.

Keterampilan proses  Mengamati Pada akhir fase C, peserta didik mengamati


fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan
menggunakan panca indra, mencatat hasil pengamatannya,
serta mencari persamaan dan perbedaannya.
 Mempertanyakan dan memprediksi Dengan panduan, peserta
didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk
memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang
penyelidikan ilmiah.
 Merencanakan dan melakukan penyelidikan Secara mandiri,
peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah
operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat
bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
 Memproses, menganalisis data dan informasi Menyajikan data
dalam bentuk tabel atau grafik serta menjelaskan hasil
pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital
atau non digital. Membandingkan data dengan prediksi dan
menggunakannya sebagai bukti dalam menyusun penjelasan
ilmiah.
 Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Merefleksikan proses
investigasi, termasuk merefleksikan validitas suatu tes.
 Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa, serta
konvensi sains yang umum sesuai format yang ditentukan.

Tujuan Pembelajaran - Menjelaskan sifat-sifat bunyi dan cahaya melalui percobaan


sederhana.
- Mendemonstrasikan bagaimana sistem pendengaran dan
penglihatan manusia bekerja
Profil Pancasila • Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
• Berkebhinekaan Global
• Mandiri
• Bernalar
• Kritis
• Kreatif
Kata kunci • transparan

104
• buram
• bias
• kornea
• iris
• pupil
• lensa
• retina
• gema
• gaung
• intensitas
• gendang telinga
• koklea
• • rumah siput
Keterampilan yang 1. Membaca (memahami isi teks bacaan).
Dilatih 2. Melakukan observasi.
3. Mengidentifikasi.
4. Menulis (menuangkan gagasan atau pendapat dalam bentuk
tulisan).
5. Menganalisis.
6. Mendesain percobaan sederhana.
7. Menggambar (menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk
gambar).
8. Daya abstraksi (menuangkan apa yang dilihat dalam bentuk
tulisan).
9. Berkomunikasi (menceritakan kembali pengalaman,
mendengar cerita teman sebaya).

Target Peserta Didik :


Peserta didik Reguler

Jumlah Siswa :
23 Peserta didik (dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah siswa
sedikti atau lebih banyak)

Assesmen :
Guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok

Jenis Assesmen :
• Presentasi
• Produk
• Tertulis
• Unjuk Kerja
• Tertulis

Model Pembelajaran
• Tatap muka

Ketersediaan Materi :
• Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
YA/TIDAK
• Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep:
YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama / Pengaturan peserta didik :


• Individu
• Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode dan Model Pembelajaran :


inquiry, Diskusi, Presentasi

Media Pembelajaran
D. Referensi percobaan sifat-sifat cahaya (Lampiran 1.4);

105
E.Alat tulis;
F.Alat mewarnai;
G.Cermin datar;
H.Senter;
I.Gelas;
J.Prisma (jika ada, untuk membuat pelangi);
K.Material lainnya menyesuaikan dengan desain yang siswa buat atau berdasarkan referensi
di Lampiran 1.4.
Materi Pembelajaran
Bab 1- Melihat karena Cahaya, Mendengar karena Bunyi
Topik A: Cahaya dan Sifatnya
Topik B: Melihat karena Cahaya
Topik C: Bunyi dan Sifatnya
Topik D: Mendengar karena Bunyi

Sumber Belajar :
1. Sumber Utama
• Buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial kelas V SD

2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar
dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.

Persiapan Pembelajaran :
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Memastikan kondisi kelas kondusif
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan lembar kerja siswa

Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran :


Pengenalan Topik Bab 1 Melihat karena Cahaya, Mendengar karena Bunyi
Pertanyaan Esensial:
1. Informasi apa yang kalian dapatkan dari melihat?
2. Informasi apa yang kalian dapatkan dari mendengar?
Kegiatan Pembuka
• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik.
• Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar bersemangat pada saat
mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta
didik.
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
• Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka tersebut
dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
• Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Mulailah kelas dengan melakukan permainan yang berkaitan dengan penglihatan dan
pendengaran, seperti:
a. Pesan berantai menggunakan telepon benang. Siapkan telepon benang sesuai jumlah
kelompok.
b. Saat bermain, ajak juga peserta didik untuk menyentuh benang dan merasakan
getarannya saat salah satu teman bersuara. Tujuannya untuk mengingatkan kembali
bahwa bunyi berasal dari getaran.
c. Menebak benda dengan mata tertutup. Peserta didik meraba sebuah benda yang
disimpan di dalam kotak. Kemudian, menebak benda apa yang mereka raba. Bisa juga
jenis permainan lain yang dilakukan dengan mata tertutup.
d. Tebak bunyi. Peserta didik menirukan bunyi tertentu di depan kelas. Kemudian, teman-
temannya mencoba menebak bunyi yang dimaksud.
e. Tebak gambar. Guru memberikan sebuah kata benda/situasi kepada salah satu peserta
didik. Kemudian, peserta didik menggambar di depan kelas dan ditebak oleh teman-
temannya.
• Lanjutkan kegiatan diskusi mengenai indra yang mereka pakai (atau tidak mereka pakai)
saat melakukan permainan di atas, seperti:
a. Mengapa kalian tidak bisa melihat ketika memakai penutup mata? (pertanyaan ini untuk
mengaitkan proses melihat dengan cahaya)

106
b. Mengapa kalian bisa menebak suatu bunyi walaupun tidak melihat sumber bunyinya?
• Ajak peserta didik untuk melihat gambar pembuka bab. Tanyakan kepada mereka jika
mereka hadir dalam festival tersebut, apa yang kira-kira mereka lihat dan dengar?
Diskusikan juga pertanyaan berikut.
o Mengapa kalian bisa membayangkan sesuatu walaupun tidak hadir atau tidak melihat
langsung?
• Mengapa kalian bisa membayangkan sebuah suara atau bunyi walaupun tidak sedang
mendengarnya? Kedua jawaban di atas berhubungan dengan rekaman atau ingatan
yang ada di otak kita. Pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengaitkan proses melihat
dan mendengar dengan otak.
4. Kaitkan juga proses melihat dan mendengar sebagai salah satu bentuk informasi dengan
mendiskusikan pertanyaan berikut.
a. Informasi apa yang kalian dapatkan dari melihat?
b. Informasi apa yang kalian dapatkan dari mendengar?
5. Ajak peserta didik untuk memikirkan informasi apa yang mereka dapatkan dari keseharian
mereka, baik yang melalui visual maupun bunyi. misalnya, informasi jam istirahat melalui
bunyi bel, informasi lampu lalu lintas melalui visual, informasi tanda bahaya melalui alarm,
dan masih banyak lagi.
6. Galilah pengetahuan awal peserta didik mengenai cahaya, bunyi, proses melihat, dan
mendengar. Tanyakan juga apa yang ingin mereka ketahui saat belajar bab ini.
7. Sampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam bab ini dan elaborasikan dengan
apa yang ingin diketahui peserta didik tentang mata dan telinga.

Kegiatan Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap
materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran

Topik A : Cahaya dan Sifatnya


Tujuan Pembelajaran”
1. Peserta didik bisa mendesain percobaan sederhana untuk membuktikan sifat cahaya.
2. Peserta didik bisa menjelaskan sifat-sifat cahaya berdasarkan hasil pengamatan atau
percobaan.
Pertanyaan Esensial:
1. Bagaimana cahaya merambat?
2. Mengapa ada bayangan? Apa yang memengaruhi bentuk bayangan?
3. Mengapa kita bisa melihat bayangan kita di cermin?
4. Bagaimana pelangi terbentuk?
Kegiatan Pembuka
• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik.
• Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar bersemangat pada saat
mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta
didik.
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
• Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka tersebut
dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
• Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti

107
1. Lakukan kegiatan literasi dengan narasi pembuka Topik A pada Buku Siswa.
2. Lanjutkan diskusi dengan bertanya pengalaman peserta didik mengenai situasi pada
gambar. Guru juga dapat memancing diskusi dengan bertanya:
a. Di mana sumber cahaya pada gambar di buku?
b. Apa yang kalian ketahui tentang cahaya? (Ingatkan bahwa mereka sudah mengenal
energi cahaya dari kelas 3)
c. Apa saja sumber cahaya yang kalian manfaatkan sehari-hari?
• Diskusikan bersama peserta didik mengenai sifat-sifat cahaya yang ada pada Buku Siswa.
Sifat-sifat ini sering mereka alami dalam kehidupan seharihari. Lakukan diskusi dengan lebih
banyak menggali pengamatan mereka di keseharian, baru masukkan konsep sains dalam
pengamatan tersebut.
• Setelah peserta didik mulai mengenal sifat-sifat cahaya, bagi peserta didik ke dalam
kelompok yang terdiri atas 4 - 5 orang peserta didik.
• Berikan penjelasan kepada peserta didik mengenai kegiatan kelompok yang akan mereka
kerjakan sesuai panduan di Buku Siswa.
• Minta perwakilan kelompok untuk mengambil kertas undian yang akan menentukan sifat
cahaya yang perlu mereka buktikan.

• Jika memiliki fasilitas perpustakaan dengan buku yang sesuai atau fasilitas internet, ajaklah
peserta didik untuk melakukan penelusuran mengenai percobaan yang bisa mereka coba.
Bisa juga menggunakan referensi pada Lampiran 1.4 untuk dijadikan sumber bacaan
peserta didik. Biarkan peserta didik membaca, mempelajari, dan menentukan terlebih dahulu
secara mandiri percobaan yang mau mereka buat.

• Beri arahan target yang jelas untuk setiap kegiatan, misal:


o Pertemuan pertama: menentukan desain dan kebutuhan alat dan bahan. Saat peserta
didik memberikan keputusan desain serta kebutuhan alat dan bahan, berikan masukan
untuk alat dan bahan yang lebih mudah ditemukan.
o Pertemuan kedua: melakukan uji coba dari alat dan bahan yang tersedia dan menulis
instruksi. Arahkan peserta didik untuk menggunakan kemampuan bahasanya dan

108
menulis langkah percobaan yang jelas dan mudah dipahami temannya. Berikan contoh
sebuah langkah percobaan untuk dipelajari peserta didik.
• Pastikan peserta didik sudah melakukan uji coba dan berhasil sebelum masuk ke tahap
selanjutnya. Pastikan juga langkah pengerjaan yang dibuat peserta didik di setiap kelompok
dapat dipahami oleh kelompok lain.

1. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan dua cara yang bisa disesuaikan dengan kondisi kelas,
yaitu:
Cara 1:
Peserta didik melakukan demonstrasi di depan teman-temannya. Kelompok lain mengamati
dan menebak sifat cahaya. Guru melakukan diskusi dan pembahasan di selang kelompok.
Cara 2:
Peserta didik melakukan percobaan keliling/pos. Panduan mengenai cara ini dapat dilihat di
variasi kegiatan eksperimen pada Panduan Umum Buku Guru.
2. Sebelum memulai, arahkan peserta didik untuk membuat tabel berikut di buku tugasnya.
Tabel tersebut dipergunakan untuk menuliskan hasil pengamatan. Jumlah baris dalam tabel
disesuaikan dengan jumlah kelompok.
Kelompok Pengamatan Sifat Cahaya

Kegiatan Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap
materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran
Alternatif kegiatan:
3. Jika aktivitas mendesain percobaan tidak memungkinkan dilakukan di kelas, lakukan
percobaan seperti biasa dengan mengikuti langkah percobaan pada Lampiran 1.4.
4. Untuk kegiatan ini, disarankan melakukan percobaan terlebih dahulu, kemudian membahas
sifat-sifat cahaya dari hasil pengamatan.

Topik B: Melihat karena Cahaya


Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mengetahui bagian-bagian mata dan fungsinya.
2. Peserta didik dapat menjelaskan cara kerja mata melalui bagan atau skema sederhana.
Pertanyaan Esensial
1. Mengapa kita bisa melihat benda?
2. Bagaimana cara mata kita bekerja?
Kegiatan Pembuka
• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik.
• Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar bersemangat pada saat
mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta
didik.
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
• Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka tersebut
dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
• Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti

109
• Lakukan kegiatan literasi dengan narasi Topik B pada Buku Siswa.
• Lanjutkan diskusi dengan menggali pengetahuan peserta didik mengenai bagian mata atau
cara mata bekerja.
- Arahkan peserta didik untuk menyiapkan cermin dan bagikan lembar kerja di Lampiran 1.1.
- Arahkan kegiatan ini sesuai instruksi pada Buku Siswa.
- Setelah peserta didik selesai melakukan kegiatan, fokuskan kembali peserta didik kepada
guru dan lakukan pembahasan bersama mengenai bagian-bagian mata dan fungsinya.
Gunakan teks “Bagian Mata dan Fungsinya” pada Buku Siswa sebagai alat bantu. Lalu,
mintalah peserta didik melengkapi bagianbagian mata yang ada di lembar kerja.
- Setelah peserta didik memahami bagian-bagian utama dalam proses melihat, gunakan
infografis “Bagaimana Kita Melihat” pada Buku Siswa untuk mendiskusikan cara mata
bekerja. Ajak peserta didik untuk mengamati sifat cahaya yang berperan pada proses ini
melalui infografis tersebut
- Diskusikan juga bersama peserta didik bagaimana proses melihat merupakan sebuah
sistem yang saling berkaitan antara bagiannya serta bagaimana otak menjadi sumber
penerjemah dari rangsangan cahaya.

• Arahkan kegiatan menggambar skema sesuai dengan panduan di Buku Siswa.


• Untuk peserta didik yang masih bingung dengan apa itu skema atau bagan, berilah sebuah
contoh proses lain yang sederhana di papan tulis.
• Arahkan peserta didik untuk membuat skema/gambar versinya sendiri dan tidak meniru yang
ada di buku.
• Tips:
• Untuk peserta didik yang kesulitan, fokuskan pemahaman di bagian-bagian utama proses
melihat, seperti kornea, pupil, lensa, retina, dan otak.

• Bagi peserta didik ke dalam kelompok berisi 3 - 4 orang. Arahkan kegiatan kelompok sesuai
panduan pada Buku Siswa. Gunakan ilustrasi gambar sebagai alat bantu untuk
mengarahkan kegiatan diskusi yang hidup. Berikan contoh cara menuliskan pendapat atau
memberi saran yang baik untuk teman.
• Setelah kegiatan berbagi selesai, arahkan kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan yang
ada pada Buku Siswa. Siapkan kembali lembar kerja di Lampiran 1.1 untuk menuliskan hasil
diskusi.
• Setelah waktu selesai, fokuskan kembali perhatian peserta didik pada guru. Selanjutnya,
lakukan diskusi dan pembahasan bersama:
o Apa fungsi dari berkedip dan apa yang terjadi jika kita tidak berkedip?
o Mengapa saat mata kita terkena kotoran akan keluar air mata?
o Apakah kita boleh melihat cahaya yang terlalu terang? Mengapa?
o Berikan contoh aktivitas atau pekerjaan yang membutuhkan perlindungan terhadap
mata!

Kegiatan Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap
materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran

110
Topik C: Bunyi dan Sifatnya
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik bisa menjelaskan sifat-sifat bunyi berdasarkan hasil pengamatan atau
percobaan.
• Peserta didik bisa menjelaskan karakteristik bunyi berdasarkan hasil pengamatan atau
percobaan.
Pertanyaan Esensial
1. Bagaimana bunyi merambat?
2. Mengapa ada bunyi keras dan pelan?
3. Apa yang memengaruhi tinggi dan rendahnya suatu bunyi?
4. Apa yang memengaruhi keras dan pelan suatu bunyi?
5. Apakah kita bisa meredam suara?
Kegiatan Pembuka
• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik.
• Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar bersemangat pada saat
mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta
didik.
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
• Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka tersebut
dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
• Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
- Lakukan kegiatan literasi dengan narasi Topik C pada Buku Siswa. Lakukan diskusi
mengenai sumber bunyi dan alat musik yang dimainkan pada gambar pembuka topik.
Berikan pertanyaan berikut pada peserta didik:
a. Manakah yang menghasilkan bunyi dengan nada tinggi?
b. Manakah yang menghasilkan bunyi dengan nada rendah?
c. Apa yang perlu dilakukan Ian untuk menghasilkan suara yang lebih kencang?
- Bagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri atas 3 - 4 orang dan bagikan lembar kerja
pada Lampiran 1.2.
- Arahkan setiap kelompok untuk menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
percobaan. Untuk memandu kegiatan percobaan, lihat variasi kegiatan eksperimen pada
Panduan Umum Buku Guru.
- Untuk percobaan dalam kegiatan ini bisa dilakukan dengan tiga cara yang bisa disesuaikan
dengan kondisi kelas.
- Berikan arahan untuk kegiatan percobaan sesuai panduan di Buku Siswa.

- Setelah semua kelompok melakukan ketiga percobaan, arahkan kelompok untuk


mendiskusikan pertanyaan yang ada di Buku Siswa.
a. Media apa saja yang bisa merambatkan bunyi dari ketiga percobaan yang telah
dilakukan?

b. Di antara ketiga percobaan yang telah dilakukan, mana menurut kalian media yang
paling baik merambatkan bunyi? (terdengar lebih keras dan jelas)

111
c. Dari percobaan 1 dan 2, menurut kalian ke mana saja arah bunyi bergerak?

- Lakukan pembahasan bersama mengenai sifat bunyi. Gunakan teks “Sifat Bunyi” sebagai
alat bantu. Pada saat menjelaskan, guru dapat melakukan:
• Saat membahas mengenai arah gelombang suara, lakukan demonstrasi gelombang
suara menggunakan garpu tala, seperti pada ilustrasi gambar pada materi “Sifat Bunyi”
di Buku Siswa. Siapkan baskom berisi air. Ketuk garpu tala dan sentuh permukaan air
dengan garpu tala. Tujuannya agar peserta didik bisa mengamati langsung bagaimana
getaran bunyi yang bergerak ke segala arah.
• Saat membahas mengenai pantulan suara, aturlah agar peserta didik dapat
mengamati perbedaan suara dengan menggunakan kaleng bekas yang berlubang dan
yang tidak secara bergiliran. Isi kaleng dengan kain atau busa untuk
mendemonstrasikan peredaman suara.
- Selesai pembahasan, arahkan peserta didik menuliskan kesimpulan mengenai sifat bunyi
pada lembar kerja.

o Berikan arahan kepada peserta didik mengenai langkah percobaan sesuai panduan pada
Buku Siswa.
o Bagikan Lembar Kerja 1.3 kepada masing-masing peserta didik dan arahkan untuk menulis
hasil pengamatan pada percobaan 1 dan 2 di lembar kerja.
o Setelah peserta didik mencoba/mengamati kedua percobaan dan bagaimana bunyi bisa
terdengar rendah atau tinggi, keras atau pelan, lakukan pembahasan mengenai tinggi
rendah bunyi serta intensitas bunyi. Gunakan teks pada Buku Siswa sebagai alat bantu.
o Setelah pembahasan, arahkan peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang ada pada
lembar kerja dan menuliskan kesimpulan percobaan.

Kegiatan Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap
materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran

112
Topik D: Mendengar karena Bunyi
Tujuan Pembelajaran
o Peserta didik mengetahui bagian-bagian telinga dan fungsinya.
o Peserta didik dapat menjelaskan cara kerja telinga melalui bagan atau skema sederhana.
Pertanyaan Esensial
1. Mengapa kita bisa mendengar bunyi?
2. Bagaimana cara telinga kita bekerja?
3. Apa bahaya suara yang keras terhadap telinga kita?
Kegiatan Pembuka
• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik.
• Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar bersemangat pada saat
mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta
didik.
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
• Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka tersebut
dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
• Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti

• Lakukan kegiatan literasi dengan narasi topik D pada Buku Siswa. Lakukan diskusi
mengenai perilaku Ian pada gambar pembuka topik. Galilah juga pengetahuan peserta didik
mengenai gendang telinga dan bagaimana cara kerja telinga.
• Bagi peserta didik ke dalam kelompok yang terdiri atas 3 - 4 orang.
• Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Berikan arahan mengenai percobaan yang akan
mereka lakukan sesuai instruksi pada Buku Siswa. Beberapa catatan terkait percobaan ini:
o Bagian perut balon yang digunting disesuaikan dengan ukuran toples/ gelas yang
dipakai. Tunjukkan pada peserta didik bagian mana yang perlu mereka gunting.
o Saat memasangkan balon dan karet ke mulut gelas/toples, perlu ada yang menahan
wadah agar tidak jatuh.
• Pastikan balon yang terpasang dalam keadaan rapat dan renggang. Dalam keadaan ini,
balon sangat mudah untuk robek sehingga sebaiknya tidak terlalu banyak dipegang.
• Jika tidak ada balon, bisa menggunakan plastik bungkus atau plastik tipis. Gunakan
karet untuk menahan plastik dan pastikan plastik dalam kondisi renggang.
• Taburkan garam sedikit saja, tidak perlu terlalu banyak.
• Jika pergerakan garam kurang terlihat, perbaiki lapisan balon atau plastik sehingga
lebih renggang.
• Setelah peserta didik melakukan percobaan, arahkan mereka untuk mendiskusikan
pertanyaan pada Buku Siswa.
 Apa yang teramati pada garam di atas balon saat kalian bersuara?
 Menurut kalian apa yang membuat garam bergerak?
 Jika balon robek, apakah garam masih bisa bergerak?
• Lakukan pembahasan mengenai percobaan ini serta kaitkan dengan bagaimana telinga kita
bekerja. Gunakan teks pada Buku Siswa sebagai alat bantu. Diskusikan bersama peserta
didik bagaimana proses mendengar merupakan sebuah sistem yang saling berkaitan antara
bagiannya serta bagaimana otak kembali menjadi sumber penerjemah dari rangsangan
(untuk mendengar rangsangannya adalah bunyi).
• Di akhir kegiatan, arahkan peserta didik untuk menulis kesimpulan mengenai hubungan
percobaan yang dilakukan dengan telinga pada buku tugas.

- Arahkan kegiatan menggambar skema sesuai dengan panduan di Buku Siswa.


- Arahkan peserta didik untuk membuat skema/gambar versinya sendiri tidak meniru yang ada
di buku.

1. Arahkan peserta didik untuk berkumpul lagi dengan kelompoknya.


2. Berikan penjelasan mengenai kegiatan kelompok sesuai panduan pada Buku Siswa.
Gunakan cara yang sama dengan kegiatan berbagi pada topik B.

113
3. Setelah kegiatan berbagi selesai, arahkan kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan yang
ada pada Buku Siswa.
4. Setelah waktu selesai, lakukan diskusi dan pembahasan bersama.
o Menurut kalian bagian mana dari telinga yang berfungsi untuk melindungi telinga dari
benda asing?
o Mengapa saat kita menutup telinga suara yang kita dengar menjadi kecil? (Petunjuk:
lihat kembali cara telinga kita mendengar)
• Apakah kita boleh mendengarkan suara yang terlalu keras? Mengapa?
• Pikirkanlah aktivitas atau pekerjaan yang membutuhkan perlindungan terhadap telinga!
Kegiatan Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap
materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran

Proyek Pembelajaran
Kegiatan Pembuka
• Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik maupun psikis untuk dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik.
• Guru memberikan dorongan kepada peserta didik di kelas agar bersemangat pada saat
mengikuti pelajaran melalui apersepsi yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta
didik.
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk memimpin doa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing sebelum pembelajaran dilaksanakan.
• Setelah berdoa selesai, guru memberikan klarifikasi terhadap aktivitas pembuka tersebut
dengan mengaitkannya dengan materi dan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
• Peserta didik bersama dengan guru mendiskusikan tujuan dan rencana kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti

Memandu Proyek Belajar


o Untuk memandu proyek belajar, lihat Panduan Proyek Belajar pada Panduan Umum Buku
Guru.
o Proyek bisa dibuat menjadi satu tema, yaitu mata dan telinga seperti pada Buku Siswa.
Bisa juga dibagi menjadi dua tema pilihan, yaitu mata atau telinga. Sesuaikan dengan
kemampuan dan kondisi kelas.
o Bimbinglah peserta didik dalam mencari informasi. Guru dapat mengarahkan peserta didik
untuk mencari informasi melalui:
o Buku (jika ada fasilitas perpustakaan dengan koleksi buku yang sesuai, arahkan
peserta didik untuk mencari informasi di sana).
o Mengundang tenaga kesehatan setempat atau penanggung jawab UKS sebagai
narasumber.
o Daring (pastikan peserta didik dalam bimbingan jika mencari informasi secara daring).
o Wawancara dengan guru atau staf yang ada di sekolah.
o Buku Siswa (bagian teks antarkegiatan atau Belajar Lebih Lanjut)
o Ajak peserta didik untuk mengenali karakter kelas 3 - 4 dan kira-kira penyajian media
seperti apa yang akan menarik minat mereka.
o Jika memungkinkan, libatkan orang tua yang berkenan untuk menjadi fasilitator bagi
kelompok.

Menyampaikan Media Informasi


1. Diskusikan dengan wali kelas 3 dan 4 untuk waktu dan alur kegiatan ini. Kegiatan bisa
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
• Untuk karya berupa fisik bisa dipajang dalam waktu tertentu untuk dibaca dan dinilai
oleh kelas 3 dan 4.
• Untuk karya digital bisa menggunakan media sosial atau fasilitas multimedia jika ada.
Libatkan orang tua jika menggunakan media sosial.
• Kelompok mempresentasikan langsung di depan kelas 3 atau 4 dan membuka sesi
pertanyaan.
2. Libatkan peserta didik kelas 3 dan 4 untuk memberi penilaian terhadap hasil karya kakak

114
kelasnya.
3. Selanjutnya, bimbing peserta didik melakukan refleksi belajar sesuai Panduan Umum
Buku Guru. Bimbing mereka untuk benar-benar merefleksikan tanggung jawab mereka
sesuai peran dan pembagian tugas saat pembuatan proyek.

Kegiatan Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman terhadap
materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta
didik lain untuk memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran

Pelaksanaan Asesmen
Sikap
• Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya pada jurnal, baik
sikap positif dan negatif.
• Melakukan penilaian antarteman.
• Mengamati refleksi peserta didik.

Pengetahuan
e. Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis

Keterampilan
 Presentasi
 Proyek
 Portofolio

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan: Remedial
 Pengayaan diberikan untuk menambah 3. Remedial dapat diberikan kepada
wawasan peserta didik mengenai materi peserta didik yang capaian kompetensi
pembelajaran yang dapat diberikan dasarnya (KD) belum tuntas.
kepada peserta didik yang telah tuntas 4. Guru memberi semangat kepada peserta
mencapai kompetensi dasar (KD). didik yang belum tuntas.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak 5. Guru akan memberikan tugas bagi
ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik yang belum tuntas dalam
peserta didik. bentuk pembelajaran ulang, bimbingan
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, perorangan, belajar kelompok,
peserta didik yang sudah mencapai pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta
ketuntasan belajar diberi kegiatan didik yang belum mencapai ketuntasan
pembelajaran pengayaan untuk belajar sesuai hasil analisis penilaian.
perluasan atau pendalaman materi

Kriteria Penilaian :
• Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
• Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Rubrik Penilaian :
Rubrik Penilaian Proyek
Kriteria Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Penilaian Perbaikan
Hasil karya Sesuai kriteria: Memenuhi Memenuhi Seluruh kriteria
• Berbentuk 3 – 4 kriteria 1 – 2 kriteria tidak terpenuhi.
media Yang Yang
informasi. diharapkan. diharapkan.
• Penggunaan
kata dan
gambar

115
menyesuaika
n dengan
target
pembaca.
• Berisi
informasi
mengenai
cara kerja
mata dan
telinga.
• Menjelaskan
pentingnya
menjaga
kesehatan
mata dan
telinga.
• Menjelaskan
cara
menjaga
kesehatan
mata dan
telinga.
Konten Penjelasan yang Ada 1 – 3 Ada 4 - 6 Lebih dari 6
informasi diberikan kesalahan. kesalahan. kesalahan.
benar dan
lengkap.
Kreativitas dan • Dapat Tidak terlihat 1. Tidak terlihat 2 Seluruh
Estetika memanfaatka - 3. kriteria tidak
n dan terpenuhi.
memaksimalk
an bahan/
fasilitas yang
ada.
• Membuat
modifikasi
atau
pengembang
an sendiri di
luar arahan.
• Karya
dikemas
dengan rapi
dan terbaca.
• Penjelasan
menggunakan
kalimat yang
baik.
Penyelesaian Bisa Inisiatif mencari Bisa mencari Memerlukan
masalah dan mengembangkan solusi, jika ada solusi, namun Bantuan setiap
kemandirian ide atau mencari hambatan dengan Menemukan
solusi jika ada dengan arahan bimbingan. kesulitan.
hambatan secara sesekali.
mandiri.

Rubrik Penilaian Adik Kelas


Kriteria Penilaian
Bagaimana kalian Sangat Menarik Biasa
melihat menarik saja
tampilan media ini? dan
kreatif
Apakah kalian Ya Tidak Ragu-
mendapatkan informasi ragu
mengenai cara mata/
telinga bekerja?
Apakah kalian Ya Tidak Ragu-
mendapatkan informasi ragu

116
mengenai pentingnya
menjaga kesehatan
mata/ telinga?
Apakah kalian Ya Tidak Ragu-
mendapatkan informasi ragu
mengenai cara menjaga
kesehatan mata/telinga?
Apakah kalian merasa Ya Tidak Ragu-
informasi ini bermanfaat? ragu
Dari skala 1 - 5, menurut 1 (sangat 2 (tidak 3 (cukup 4 ( jelas 5 (sangat
kalian apakah media ini tidak jelas jelas dan jelas dan dan bisa jelas dan
berisi informasi yang dan susah lumayan cukup dipahami) mudah
jelas dipahami) susah bisa dipahami)
dan bisa kalian pahami? dipahami) dipahami)
Apa yang akan kalian
lakukan setelah
menerima informasi
mengenai mata/ telinga?
Bagian apa yang paling
kalian suka dari informasi
ini?

Refleksi Guru:

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pemilihan media pembelajaran relevan
dengan upaya pencapaian tujuan pembelajaran?
2 Apakah model pembelajaran yang digunakan
mampu mencapai tujuan pembelajaran?
3 Apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dapat mengembangkan kompetensi sikap spiritual
peserta didik?
4 Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak keluar
dari norma-norma?
5 Apakah pelaksanan pembelajaran dapat
memberikan semangat kepada peserta didik untuk
lebih antusias dalam pembelajaran selanjutnya?

Refleksi Peserta Didik:


Agar proses belajar selanjutnya lebih baik lagi, mari lakukan refleksi diri dengan menjawab
pertanyaan berikut.
1. Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas? Apa yang saya sukai dari kegiatan
pembelajaran kali ini? Apa yang tidak saya sukai?
2. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama pembelajaran?
3. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil
pembelajaran?
4. Dengan pengetahuan yang saya dapat/miliki sekarang, apa yang akan saya lakukan jika
harus mengajar kegiatan yang sama di kemudian hari?
5. Kapan atau pada bagian mana saya merasa kreatif ketika mengajar? Mengapa?
6. Pada langkah keberapa peserta didik paling belajar banyak?
7. Pada momen apa peserta didik menemui kesulitan saat mengerjakan tugas akhir mereka?
8. Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat itu?
(Guru dapat menambahkan pertanyaan refleksi sesuai kebutuhan).

C. LAMPIRAN
Lampiran 1.2 : Lembar Kerja
Bunyi dan Sifatnya
Tujuan: Melakukan percobaan mengenai tinggi rendah nada serta intensitas
bunyi.
Mari Mengamati
Tulis hasil pengamatan kalian mengenai bunyi yang dihasilkan botol pada tabel di
bawah ini!

117
Mari Berpikir
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan!
• Botol ______ menghasilkan nada tertinggi, sedangkan botol _____ menghasilkan
nada terendah.
• Tinggi rendah nada bergantung pada seberapa cepat benda tersebut bergetar.
Benda yang bergetar ____________ akan menghasilkan bunyi dengan nada
______. Sebaliknya, benda yang bergetar _______ akan menghasilkan nada
______.
• Pada percobaan ini, udara yang ada dalam botol ____ bergetar paling cepat
sehingga menghasillkan nada yang ______.
• Saat melakukan percobaan 2, bunyi yang dihasilkan memiliki intensitas yang
______. Adapun tinggi rendah bunyi yang dihasilkan ________.
• Jika saya meniup botol dengan gaya yang lebih kecil maka akan menghasilkan
bunyi yang _______________________________
____________________________________________________________________
______
____________________________________________________________________
______
Mari Menyimpulkan
Lengkapi kesimpulan berikut berdasarkan percobaan dan hasil diskusi dengan guru
kalian!
Botol dengan jumlah air yang sedikit dan jumlah udara yang _______ akan
menghasilkan bunyi dengan nada yang paling ________. Benda yang menghasilkan
bunyi dengan nada tinggi, artinya bergetar lebih _______ dibandingkan dengan
benda
yang menghasilkan nada rendah.
Cara mengubah __________ pada bunyi yang dihasilkan oleh botol, yaitu dengan
cara
memperbesar atau memperkecil __________ saat ______________________.

Lampiran 1.4: Referensi Percobaan Sederhana Sifat-Sifat


Cahaya
Bagaimana Cahaya yang Terlihat? (1)
Alat dan bahan:
• kertas karton (bisa juga memakai dus bekas) 2 atau 3 buah;
• benda yang bisa dipakai untuk pijakan kertas, seperti lilin malam atau batu;
• gunting atau pisau kertas;
• senter;
• kertas warna hitam (atau warna gelap);
• penggaris.

118
Cara kerja:
• Buatlah lubang dengan ukuran dan posisi yang sama di bagian bawah kertas atau dus
• Simpan kertas gelap sebagai alas.
• Susunlah kertas atau dus di atas alas dengan posisi berdiri dan lubang yang sejajar
seperti pada gambar. Gunakan pijakan jika memakai kertas karton agar bisa berdiri tegak.
• Arahkan senter ke dalam lubang.
• Amati cahaya yang terlihat pada kertas alas. Bagaimana menurutmu sifat cahaya pada
percobaan ini?

Bagaimana Cahaya yang Terlihat? (2)


Alat dan bahan:
• senter atau lilin;
• selang.

Cara kerja:
• Nyalakan senter atau lilin.
• Aturlah posisi selang agar lurus. Mintalah bantuan teman jika mengalami kesulitan.
• Amati cahaya dari lubang selang. Apakah kalian bisa melihat cahayanya? Apakah
cahaya bisa keluar dari dalam selang?
• Sekarang buat posisi selang melengkung seperti pada gambar. Kemudian, ulangi
langkah 3.
• Amati perbedaan yang kalian lihat. Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada
percobaan ini?

Ke mana Cahayanya? (1)


Alat dan bahan:
• cermin datar minimal 2 buah;
• senter.
Cara kerja:
• Posisikan cermin dan senter seperti pada gambar. Jika memungkinkan aturlah agar kondisi
ruangan menjadi lebih gelap.
• Amati arah cahaya dari senter. Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan
ini?
• Jika memiliki cermin lebih dari 2 buah, lakukanlah modifikasi dari percobaan ini sesuai
kreativitas kalian.

119
Alat dan bahan:
• senter;
• cermin;
• sisir;
• kertas putih.

Cara kerja:
• Posisikan cermin, senter, dan sisir seperti pada gambar. Gunakan kertas putih sebagai
alas.
• Jika memungkinkan aturlah agar kondisi ruangan menjadi lebih gelap.
• Amati arah cahaya dan bayangan pada kertas putih. Bagaimana menurut kalian sifat
cahaya pada percobaan ini?

Bisakah Kalian Melihatnya?


Alat dan bahan:
• benda bening (bisa kaca, plastik mika atau plastik bening);
• benda buram atau sedikit tembus cahaya (bisa kain tipis, kertas buram atau kalkir, plastik
putih, dan sebagainya);
• benda tak tembus cahaya (bisa karton, dus, dan sebagainya);
• benda yang bisa dipakai sebagai objek lihat (bisa pensil, tempat minum, mainan, dan
sebagainya);
• senter.
Cara kerja:
• Siapkan benda yang akan dipakai sebagai objek lihat di bagian tengah meja.
• Simpan benda bening di depan benda. Apakah kalian masih bisa melihat benda tersebut?
• Nyalakan senter dan arahkan menuju benda bening. Amati apa yang terjadi pada cahaya
senter.
• Ulangi langkah 2 dan 3 dengan benda buram dan tak tembus cahaya. Bagaimana menurut
kalian sifat cahaya pada percobaan ini?

120
Alat dan bahan:
• gelas bening;
• gelas yang tidak bening (tidak tembus cahaya);
• penggaris, sendok, sedotan, atau bahan lainnya yang bisa dicelupkan dalam gelas;
• koin;
• selotip;
• air.
Cara kerja:
• Isi gelas bening dengan air.
• Masukkan benda, seperti penggaris, sendok, dan sebagainya dalam gelas.
• Amati bentuk benda dari atas gelas dan samping gelas. Apa yang kalian amati?
• Sekarang ambil gelas yang tidak bening.
• Tempelkan koin di dasar gelas menggunakan selotip. Tujuannya untuk mencegah koin
bergeser.
• Carilah posisi di mana kalian bisa melihat ke dalam gelas, tetapi tidak bisa melihat koin.
• Setelah mendapatkan posisinya, minta bantuan teman kalian untuk menuangkan air ke
dalam gelas dengan perlahan. Apa yang sekarang kalian amati dalam gelas? Bagaimana
menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini?

Alat dan bahan:


• cermin datar kecil;
• gelas bening;
• kertas putih;
• prisma (jika ada);
• senter;
• air.
Cara kerja:
• Masukkan cermin datar ke dalam gelas.
• Isi gelas dengan air.
• Nyalakan senter dan arahkan ke cermin dalam gelas.
• Pantulkan sinar ke kertas putih atau tembok putih. Amati sinar yang kalian lihat.
• Jika ada prisma, simpan prisma di dekat tembok putih atau kertas putih.
• Jika saat kalian melakukan percobaan, sinar Matahari sedang bersinar terik, cobalah juga
menggunakan sinar Matahari sebagai pengganti senter.
• Nyalakan senter dan arahkan ke prisma. Amati sinar yang kalian lihat. Bagaiman menurut
kalian sifat cahaya pada percobaan ini?

121
Alat dan bahan:
• mainan, bola, gelas keramik, penghapus papan tulis, atau benda kecil lain yang tak
tembus cahaya dan bisa berdiri tegak;
• senter;
• penggaris.
Cara kerja:
• Lakukan percobaan ini pada meja yang merapat dengan dinding.
• Simpan benda di atas meja dengan jarak 10 - 15 cm dari tembok. Pastikan posisi benda
tidak berubah-ubah.
• Simpan senter di atas meja dengan jarak 10 cm dari benda. Amati ukuran bayangan yang
terbentuk. Gunakan penggaris untuk mengukur tinggi bayangan jika dibutuhkan.
• Dengan jarak yang masih sama, angkat senter dan arahkan ke benda dari atas. Amati
ukuran bayangan yang terbentuk. Gunakan penggaris untuk mengukur tinggi bayangan jika
dibutuhkan.
• Lakukan langkah 3 dan 4 dengan jarak senter terhadap benda diubah menjadi 20 cm dan
30 cm.
• Kalian juga bisa mengatur sendiri posisi dan jarak senter. Amati bayangan yang terbentuk
jika kalian mencoba dari posisi yang berbeda-beda.
• Apa yang bisa kalian simpulkan mengenai sifat bayangan pada percobaan ini?

Bahan Bacaan Peserta Didik :


- Guru dan peserta didik dapat mencari berbagai informasi tentang materi Melihat karena
Cahaya, Mendengar karena Bunyi dari berbagai media atau website resmi di bawah
naungan Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi
- Buku Panduan Guru dan siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan sosial kelas V SD:
Kemendikbudristek 2021

Glosarium
buram: tidak bening
transparan: tembus cahaya; nyata; jelas
bias: belokan arah karena menembus benda bening yang lain
skema: bagan; garis besar; denah
nada: tinggi rendahnya bunyi
gema: bunyi pantulan yang terdengar kembali setelah sumber bunyi selesai (terjadi di area
yang luas)
gaung: bunyi pantulan yang terdengar kembali sebelum sumber bunyi selesai bersuara (terjadi
di area yang kecil

Daftar Pustaka:
Angell, Shelomi. 2019. Segala Hal tentang Tanah Airku. Jakarta: Erlangga for Kids.
Hariana, Arief. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatn

ya Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya.


Hasna, Amira Naura. 2018. Sistem Ekologi. Yogyakarta: Istana Media.
Hemitt, Sally dkk. 2006. Menjelajahi dan Mempelajari Aku dan Tubuhku. Klaten: Pakar Raya
Pakarnya Pustaka.
Heyworth, R.M. 2010. Science Alive! 3. Indonesia: Pearson Education South Asia.
Hwa, Kwa Siew, et.al. 2010. My Pals Are Here! Science Student’s Book. Level 4. Malaysia:
Marshall Cavendish Education.
Irtanto, Koes dan Putranto Jokohadikusumo. 2010. Sains Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT.
Sarana Ilmu Pustaka.
Judith S. Rycus, Ph.D., dan Ronald C. Hughes, Ph.D. 1998. The Field Guide to Child Welfare
Volume III: Child Development and Child Welfare. New York: Child Welfare League of America
Press.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Kelas 5 SD
Tema Ekosistem. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Kelas 5 SD

122
Tema Organ Gerak Hewan dan Manusia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Kirnantoro dan Maryana. 2012. Anatomi Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Leng, Ho Peck. 2017. Marshall Cavendish Activity book Stage 4. Singapore: Marshall
Cavendish Education.
Leng, Ho Peck. 2017. Marshall Cavendish Pupil’s Book. Stage 4. Singapore: Marshall
Cavendish Education.
Leng, Ho Peck. 2017. Marshall Cavendish Science Pupil’s Book. Singapore: Marshall
Cavendish Education.
Lodish H, Berk A, Zipursky SL, et al. 2005. Molecular Cell Biology. 4th edition. New York: W. H.
Freeman.
Loxley, et.al. 2010. Teaching Primary Science. London: Pearson Education Limited.
Loxley, Peter, Lyn Dawes, Linda Nicholls, dan Babd Dore. 2010. Teaching Primary Science.
Pearson Education Limited.
Loxley, Peter, Lyn Dawes, Linda Nicholls, dan Babd Dore. 2010. Teaching Primary Science.
Pearson Education Limited.
Luan, K.S. & Wai Lan, T. 2009. My Pals are Here! Science Interactions Primary 5&6 Activity
Book. Singapore: Marshall Cavendish Education.
Luan, K.S. & Wai Lan, T. 2009. My Pals are Here! Science Interactions Primary 5&6. Singapore:
Marshall Cavendish Education.
Maelo. 2018. Fakta-Fakta Flora di Indonesia. Sleman: Kyta.
Marshall Cavendish Education. 2010. My Pals are Here! Science 4B Teacher’s Guide.
Singapore: Marshall Cavendish Education.
Morrison, Karen. 2008. International Science Workbook 1. London: Hodder Education.
Neal, Ted. 2019. Elementary Earth and Space Science Methods. Iowa city: IOWA pressbook.
Parker, Steve. 2004. 100 Pengetahuan tentang Tubuh Manusia. Klaten: Pakar Raya Pakarnya
Pustaka.
Pearson Education Indonesia. 2004. New Longman Science 4. Hongkong: Longman Hong
Kong Education.
Prieharti, Yekti Mumpuni. 2016. 45 Jenis Penyakit Mata, Berbagai Jenis Penyakit & Kelainan
pada Mata. Yogyakarta: Rapha Publishing
Rushayati, Siti. 2007. Mengenal Keanekaragaman Hayati. Jakarta: PT Grasindo.
Salim, Zamroni, Ernawati Munadi. 2016. Info Komoditi Timah. Jakarta: Badan Pengkajian dan
Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Spurgeon, Richard. 2004. Sains & Percobaan Ekologi. Bandung: Pakar Raya.
Sulaeman, M. Munandar. 1992. Ilmu Budaya Dasar-Suatu Pengantar. Bandung: Eresco.
Tarbuck, Edward J; Lutgens, Frederick K. 1988. Earth science Columbus. Ohio: Merrill & A Bell
& Howell Information.
The Korean Society of Elementary Science Education, Shing Dong Hoon. 2019. Seri Edukasi
Britannica: Lingkungan. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Tim Bina Karya Guru. 2010. Science 6A for Elementary School Year VI Semester 1. Jakarta:
Erlangga.
Tim BKG. 2017. Buku IPS Terpadu kelas 5 SD Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Vlekke, Bernard H. M. 2013. Nusantara; Sejarah Indonesia. Jakarta: Kepustakaan
Populer Gramedia.
Walker, Richard. 2001. Ensiklopedia Mini Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga for Kids.
Wiese, Jim. 2005. Sains Dari Kepala Sampai Kaki. Klaten: Pakar Raya Pakarnya Pustaka.
Wijaya, Thomas. 2019. Bentuk Usaha dalam Kegiatan Ekonomi. Sleman: Deepublish.
Woodward, John, Jen Green. 2010. Ekologi. Bandung: Pakar Raya.

123
Menyetujui:

Palu 20 Oktober 2023

Guru Pamong Mahasiswa,

ZULAEHA, S.Pd RINAWANTI

NIP.19661220 1986072003 A40120286

Mengetahui:

Dosen Pembimbing Kepala SD Negeri 9 Palu

Dr. Sutji Rochminah, M.Si Hj. Hartati S.Pd., M.Si


NIP. 197002071996032001 NIP. 19700802 199104 2 002

124
A. INFORMASI UMUM MODUL
Nama Penyusun : RINAWANTI
Instansi/Sekolah : SD NEGERI 9 PALU
Jenjang / Kelas : SD / V
Alokasi Waktu : ( 2 x 35 menit)
Tahun Pelajaran : 2023 / 20234

125
B. KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran Fase C
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah dengan 1.000.000. Mereka dapat melakukan operasi
aritmetika pada bilangan cacah sampai 100.000. Mereka dapat membandingkan dan
mengurutkan berbagai pecahan, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan,
serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka
dapat membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal dan mengubah pecahan menjadi
desimal. Mereka dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika
yang berkaitan dengan operasi aritmetika pada bilangan cacah sampai 1000. Mereka dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB dan masalah yang berkaitan
dengan uang. Mereka dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan
membesar yang melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat bernalar secara
proporsional dan menggunakan operasi perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan
masalah seharihari dengan rasio dan atau yang terkait dengan proporsi.
Peserta didik dapat menentukan keliling dan luas beberapa bentuk bangun datar dan
gabungannya. Mereka dapat mengonstruksi dan mengurai beberapa bangun ruang dan
gabungannya, dan mengenali visualisasi spasial. Mereka dapat membandingkan karakteristik
antar bangun datar dan antar bangun ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada peta yang
menggunakan sistem berpetak.
Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data
banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk beberapa visualisasi dan dalam tabel
frekuensi untuk mendapatkan informasi. Mereka dapat menentukan kejadian dengan
kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan acak.
Fase C Berdasarkan Elemen
Bilangan Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman
dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai
1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai
pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi
perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka
dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan
dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Aljabar Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum
diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan
dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
pada bilangan cacah sampai 1000 (contoh : 10 x … = 900, dan
900 : … = 10) Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang
melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat bernalar
secara proporsional untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
dengan rasio satuan. Mereka dapat menggunakan operasi
perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah
seharihari yang terkait dengan proporsi.
Pengukuran Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan
luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan
segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat menghitung durasi
waktu dan mengukur besar sudut.
Geometri Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi dan
mengurai bangun ruang (kubus, balok, dan gabungannya) dan
mengenali visualisasi spasial (bagian depan, atas, dan samping).
Mereka dapat membandingkan karakteristik antar bangun datar
dan antar bangun ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada
peta yang menggunakan sistem berpetak.
Analisa Data danPeluang Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan,
membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data banyak
benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk gambar,
piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi untuk
mendapatkan informasi. Mereka dapat menentukan kejadian

126
dengan kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan
acak.
Tujuan Pembelajaran • Untuk memperdalam pemahaman tentang bilangan bulat dan
desimal melalui nilai tempat, serta mampu menerapkan dalam
perhitungan

• Membuat bilangan dengan besaran 10 kali, 100 kali, ,


dan sebagainya kemudian mencari tahu hubungan satu
dengan yang lainnya.
Profil Pancasila • Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
• Berkebhinekaan Global
• Mandiri
• Bernalar
• Kritis
• Kreatif
Kata kunci Bilangan Desimal, Bilangan bulat

Target Peserta Didik :


Peserta didik Reguler

Jumlah Siswa :
23 Peserta didik (dimodifikasi dalam pembagian jumlah anggota kelompok ketika jumlah siswa
sedikti atau lebih banyak)

Assesmen :
Guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran
- Asesmen individu
- Asesmen kelompok

Jenis Assesmen :
• Presentasi
• Produk
• Tertulis
• Unjuk Kerja
• Tertulis

Model Pembelajaran
• Tatap muka

Ketersediaan Materi :
• Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
YA/TIDAK
• Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep:
YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama / Pengaturan peserta didik :


• Individu
• Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode :
• Ceramah
• Diskusi dan Drill
• Presentasi

Sarana dan Prasarana


Ruang Kelas, White board, Pensil, Buku tulis, spidol, Papan buletin dan lain-lain yang sesuai
dengan tema pembelajaran

Materi Pembelajaran
Sistem Bilangan Desimal dan Bilangan Bulat

127
Sumber Belajar :
1. Sumber Utama
Buku Matematika Vol 1 kelas V SD
Buku Matematika Vol 2 kelas V SD

2. Sumber Alternatif
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar
dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.

Persiapan Pembelajaran :
a. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
b. Memastikan kondisi kelas kondusif
c. Mempersiapkan bahan tayang
d. Mempersiapkan lembar kerja siswa

Metode dan Aktivitas pembelajaran :


Tujuan Jam ke-1
1. Peserta didik akan memahami bahwa desimal memiliki struktur bilangan yang sama dengan
bilangan bulat.
2. Untuk meringkas notasi desimal.
▶ Persiapan ◀ Tabel penempatan, gambar yang diperbesar atau materi digital
Pendahuluan
3. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta salah seorang peserta didik untuk
memimpin do’a)
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan (jika mulai di jam pertama)
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan
6. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap gotong royong yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran
Alur Pembelajaran
1. Lihatlah dua gambar (menara pengawas dan peta Indonesia), diskusikan angka-angka yang
tertulis di atasnya, dan memahami bahwa kita akan memulai belajar tentang sistem bilangan
bulat dan desimal.
- Buatlah peserta didik menyadari bahwa ada banyak angka berbeda yang digunakan di
sekitar kita.

2. Rumuskan arti 1456 dan 1,456 dalam kata-kata dan ungkapan makna.
- Mintalah peserta didik memperhatikan setiap tempat dan dengan cermat mencari tahu
berapa banyak, seperti 1000 dan 100, kemudian hubungkan ke rumus.

128
- Mintalah peserta didik memikirkan tentang arti angka sambil menghubungkannya
dengan kata dan ungkapan.
- Apakah ada persamaan atau perbedaan?
- Jika anda mempersiapkan benda-benda konkret seperti yang ditunjukkan pada gambar,
dan membiarkan peserta didik berpikir sambil memanipulasinya dengan bebas, Anda
dapat mendukungnya secara efektif.
3. Tulis bilangan bulat dan desimal di tabel penempatan titik desimal.
- Atur setiap angka dalam bilangan bulat dan desimal dalam tabel penempatan titik
desimal.
- Peserta didik hendaknya dapat mengingat nama dan arti dari pangkat setiap nomor
menggunakan papan penempatan titik desimal (grafik penempatan titik desimal).

4. Diskusikan apa yang kamu perhatikan tentang sistem desimal.


- Mintalah peserta didik menyajikan dengan bebas persamaan dan perbedaan.
- Para peserta didik hendaknya memperhatikan katakata seperti "Ketika Anda
mengumpulkan sepuluh, Anda pindah ke tempat kesepuluh" dan menuliskannya di
papan tulis. Gunakan kata-kata ini sebagai dasar untuk aktivitas di 2 hal.8.

5. Pikirkan tentang mekanisme bilangan bulat.


- Perhatikan hubungan antara jumlah balok di setiap posisi.
- Sajikan setiap hubungan dengan bebas berdasarkan balok yang mewakili 1, 10, 100,
dan 1000.

- Perlihatkan gambar di atas sambil mengikuti presentasi anak-anak agar mereka dapat
menghubungkan angka-angka dengan gambar tersebut. Lakukan hal yang sama untuk
aktivitas 6.
6. Pikirkan tentang mekanisme bilangan Desimal
- Periksa hubungan antara jumlah blok di setiap tempat.
- Sajikan setiap hubungan secara bebas berdasarkan blok yang mewakili 0,1; 0,01; dan
0,001.

- Berdasarkan gambar di atas, memahami bahwa bilangan bulat dan desimal adalah
angka desimal yang sama, dan bahwa setiap kali mengalikan bilangan dengan 10,
bilangan tersebut naik satu tempat, dan setiap mengalikan dengan angka angka
tersebut turun satu tempat.
7. Baca dan rangkum kalimat di dalam kotak.
- "Konsep unit desimal" adalah ide yang menggunakan aturan bahwa ketika angka ditulis
dalam satu baris, posisinya menunjukkan ukurannya. Penting untuk membuat peserta
didik memahami kata ini dan manfaatnya dengan menggunakan papan penempatan titik

129
desimal.

8. Carilah kesamaan dalam perhitungan bilangan bulat dan desimal.


- Bandingkan matematika tertulis dari bilangan bulat dan desimal dan cari kesamaan.

Ayo Berlatih

Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman
terhadap materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pembelajaran dengan mempersilakan peserta didik untuk berdoa dan
mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan YME ( Jika pembelajaran di jam terakhir)

Tujuan Jam Ke-2


• Pahami bahwa ketika sebuah angka dikalikan dengan 10, 100, ..., koma desimal bergerak
ke kanan sebanyak satu digit.
▶ Persiapan ◀ Papan penempatan titik desimal.
Pendahuluan
• Guru menyapa dan menucap salam peserta didik
• Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (salah seorang peserta didik untuk
memimpin do’a)
• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan
• Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan
• Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap mandiri yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran
Alur Pembelajaran
1. Tentukan bilangan yang merupakan 10 kali dari 1,34.
- Sadarilah bahwa menggunakan perkalian itu efektif dan tulis rumusnya.
- Mintalah peserta didik memperhatikan bahwa urutan angka pada produk tidak
berubah.
- Mari kita letakkan 1,34 dan 13,4 dalam garis vertikal dan bandingkan keduanya.

130
2. Tentukan bilangan yang merupakan 100 kali dari 1,34.
- Sarankan peserta didik untuk berpikir bahwa 100 kali adalah 10 kali 10.
- Saat Anda mengalikan dengan 10, koma desimal digeser ke kanan sebesar satu.

3. Rangkum perbedaan tempat angka-angka yang diperoleh dengan mengalikan 1,34 dengan
10 dan 100.
- Temukan setiap jawaban menggunakan perkalian, dan tulis jawabannya pada tabel
penempatan unit desimal.
- Diperbolehkan juga meminta anak-anak untuk menulis seperti yang tertera pada
tabel.

4. Jelaskan apa yang terjadi pada tempat setiap bilangan jika 1,34 dikalikan dengan 10 dan
100.
- Jika dikalikan dengan 10, urutan bilangan 1, 3, dan 4 tetap sama, tetapi nilai
tempatnya naik satu. Minta mereka mengonfirmasi bahwa ini dapat dianggap sebagai
koma desimal yang bergerak ke kanan sebanyak satu tempat. Kemudian, jadikan ini
kegiatan berkelanjutan dengan masalah di (3).
- Mari sajikan hal yang disadari dengan menggunakan kata "sepuluh kali" dan
"tingkat".

5. Peroleh cara titik desimal bergerak ketika 1,34 dikalikan dengan 10 atau 100.
- Tulis arah pergerakan koma desimal dengan panah.
- Sarankan peserta didik untuk berpikir bahwa 100 kali merupakan 10 kali dari 10 kali.

131
- Jelaskan bagaimana koma desimal bergerak ketika dikalikan dengan 10 atau 100.
6. Baca dan rangkum kalimat di dalam kotak.
- Tidak hanya memberi tahu peserta didik tentang formalitas kalimat rangkuman,
mereka juga perlu memahami bahwa bilangan bulat dan desimal dinyatakan
berdasarkan sistem penempatan unit bilangan desimal.

Ayo Berlatih

Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman
terhadap materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pembelajaran dengan mempersilakan peserta didik untuk berdoa dan
mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan YME ( Jika pembelajaran di jam terakhir)

Tujuan Jam ke-3


• Pahami bahwa angka , ... dari sebuah angka memiliki koma desimal yang bergeser
ke kiri sebanyak satu digit dan seterusnya.
• Memperdalam pemahaman tentang materi yang telah dipelajari.
▶ Persiapan ◀ Papan penempatan unit desimal
Pendahuluan
• Guru menyapa dan menucap salam peserta didik
• Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (salah seorang peserta didik untuk
memimpin do’a)
• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan
• Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan
• Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap
mandiri yang akan dikembangkan dalam pembelajaran

132
Alur Pembelajaran

Ayo Berlatih

Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman
terhadap materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pembelajaran dengan mempersilakan peserta didik untuk berdoa dan
mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan YME ( Jika pembelajaran di jam terakhir)

133
Tujuan Jam ke-4
• Konfirmasi item yang dipelajari sebelumnya.
• Bandingkan angka Mesir dan angka desimal, dan pahami keunggulan angka desimal.
▶ Persiapan ◀ Diagram angka Mesir
Pendahuluan
• Guru menyapa dan menucap salam peserta didik
• Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (salah seorang peserta didik untuk
memimpin do’a)
• Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan
• Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan
• Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pentingnya sikap mandiri yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran
Alur Pembelajaran

Ayo Berlatih

134
Penutup
• Peserta didik membuat resume secara kreatif dengan bimbingan guru.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menguatkan pemahaman
terhadap materi
• Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan selanjutnya.
• Guru menutup pembelajaran dengan mempersilakan peserta didik untuk berdoa dan
mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan YME ( Jika pembelajaran di jam terakhir)

Pelaksanaan Asesmen
Sikap
 Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya pada jurnal, baik
sikap positif dan negatif.
 Melakukan penilaian antarteman.
 Mengamati refleksi peserta didik.

Pengetahuan
 Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis

Keterampilan
 Presentasi
 Proyek
 Portofolio

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan: Remedial
 Pengayaan diberikan untuk menambah  Remedial dapat diberikan kepada
wawasan peserta didik mengenai materi peserta didik yang capaian
pembelajaran yang dapat diberikan pembelajarannya belum tuntas.
kepada peserta didik yang telah tuntas  Guru memberi semangat kepada peserta
mencapai Capaian Pembelajaran (CP). didik yang belum tuntas.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak  Guru akan memberikan tugas bagi
ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik yang belum tuntas dalam
peserta didik. bentuk pembelajaran ulang, bimbingan
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, perorangan, belajar kelompok,
peserta didik yang sudah mencapai pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta
ketuntasan belajar diberi kegiatan didik yang belum mencapai ketuntasan
pembelajaran pengayaan untuk belajar sesuai hasil analisis penilaian.
perluasan atau pendalaman materi

135
Kriteria Penilaian :
• Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
• Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Rubrik Penilaian :
a. Penilaian sikap
Tabel Penilaian Sikap
Aspek yang dinilai
1 2 3
Berdoa Bersyukur Kesadaran bahwa
No NPD n Ket
sebelum dan terhadap hasil ilmu yang
setelah kerja yang telah diperoleh adalah
pelajaran diperoleh pemberian Tuhan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan:
n adalah total penilaian (jumlah skor)
N adalah Nilai untuk masing-masing siswa
NPD adalah nama peserta didik

1. Indikator berdoa sebelum dan setelah pelajaran


Tabel 1.6 Indikator Berdoa
Skor Keterangan
1 Peserta didik tidak ikut berdoa
2 Peserta didik ikut berdoa, tetapi tidak bersungguh-sungguh
3 Peserta didik ikut berdoa, tetapi kurang bersungguh-sungguh
4 Peserta didik ikut berdoa dengan bersungguh-sungguh

2. Indikator bersyukur terhadap hasil kerja yang telah diperoleh


Tabel 1.7 Indikator Bersyukur
Skor Keterangan
1 Peserta didik tidak mengucapkan rasa syukur
2 Peserta didik mengucapkan rasa syukur tetapi tidak sungguh-sungguh
3 Peserta didik mengucapkan rasa syukur tetapi kurang sungguh-sungguh
4 Peserta didik mengucapkan rasa syukur dengan sungguh-sungguh

3. Indikator kesadaran bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian Tuhan

Tabel 1.8 Indikator Kesadaran


Skor Keterangan
1 Peserta didik tidak menyadari bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian
Tuhan
2 Peserta didik menyadari bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian Tuhan
tetapi tidak sungguh-sungguh
3 Peserta didik menyadari bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian Tuhan
tetapi kurang sungguh-sungguh
4 Peserta didik menyadari bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian Tuhan
dengan sungguh-sungguh

136
b. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)

Refleksi Guru:
Refleksi diri berupa pertanyaan pada diri sendiri.
a. Apakah pembelajaran sudah dapat melibatkan peserta didik dengan aktif?
b. Apakah metode yang digunakan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik?
c. Apakah media yang digunakan dapat membantu peserta didik mencapai kemampuan?
d. Apa yang bisa dilakukan agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis?

Refleksi Peserta Didik:


Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi terkait seluruh proses belajar yang sudah dialami
a. Apa kesan kalian tentang materi ini?
b. Materi apa yang sudah kalian fahami?
c. Bagian mana yang belum kalian fahami?
d. Masihkah ada kesulitan dalam membaca al-Qur’an?

C. LAMPIRAN
Lembar Kerja :

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik :


Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas V Volume 1 Judul Asli:
“Mathematics for Elementary School - Teacher’s Guide Book 5th Vol. 1”
Buku Panduan Siswa Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas V Volume 1 Judul Asli:
“Mathematics for Elementary School - Teacher’s Guide Book 5th Vol. 1”

Glosarium:
Bilangan bulat adalah bilangan yang dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan
Bilangan desimal adalah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan, yang
dalam penulisannya antara bilangan bulat dan pecahan dipisahkan dengan tanda koma, yang
disebut dengan koma desimal.
Sistem bilangan desimal adalah sistem standar yang melambangkan bilangan bulat dan bukan
bilangan bulat.
Hieroglif adalah aksara Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet.
Daftar Pustaka:
Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas V Volume 1 Judul Asli:
“Mathematics for Elementary School - Teacher’s Guide Book 5th Vol. 1”

137
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/
https://www.mathisfun.com
https ://mathworld.wolfram.com

138
Menyetujui:

Palu 20 Oktober 2023

Guru Pamong Mahasiswa,

RINAWANTI

ZULAEHA, S.Pd A40120286

NIP.19661220 1986072003

Mengetahui:

Dosen Pembimbing Kepala SD Negeri 9 Palu

Dr. Sutji Rochminah, M.Si Hj. Hartati S.Pd., M.Si


NIP. 197002071996032001 NIP. 19700802 199104 2 002

DOKUMENTASI

139
Foto bersama dosen pengantar dan kepala sekolah.

140
Foto bersama guru dan kepala sekolah

141
Senam bersama guru serta siswa

142
143
Melakukan sholat duha bersama siswa dan guru

144
Praktek mengajar Bahasa Indonesia

145
Kegiatan maulid nabi muhammad SAW

146
Kegiatan upacara bendera

147
Kegiatan peraktek mengajar mata pelajaran matematika

148
Kegiatan mengajar IPAS

149
Kegiatan mengajar pelajaran pendidikan kewarganegaraan

150
151
Kegiatan persami bersama guru, mahasiswa dan siswa

152
153
154

Anda mungkin juga menyukai