Anda di halaman 1dari 8

Bahan Ajar – Disain Pondasi II

Pertemuan IV
III. TURAP KANTILEVER PADA TANAH KOHESIF.
Perancangan turap dalam tanah kohesif lebih sulit, karena kuat geser tanah kohesif
selalu berubah akibat perubahan musim, sehingga tekanan tanah pada dinding turap berubah –
ubah pula dari waktu ke waktu. Segera sesudah turap dibangun dimana beban – beban sudah
bekerja, tekanan tanah dapat dihitung berdasarkan sudut geser dalam () lempung = 0, dan
kohesi (c) = 0,5 qu (qu = kuat tekan bebas).
Untuk itu stabilitas jangka panjang dari turap harus diperhatikan. Dalam hal perencanaan
turap yang dipancang pada tanah kohesif agar didapat stabilitas jangka panjang yang aman,
asumsi – asumsi yang digunakan diantaranya ;
 Analisis didasarkan pada parameter tegangan effektif (c’, ’) yang diperoleh dari uji
triaksial CD atau uji triaksial CU, dimana dalam pengujian ini diadakan pengukuran
tekanan air pori.
 Dalam perancangan jangka panjang sangat aman bila kohesi (c) dianggap sama dengan
nol.
 Nilai akhir jangka panjang sudut gesek dalam tanah lempung () mendekati (20o-30o),
tekanan tanah lateralnya mendekati atau sama dengan tanah granuler, karenan itu
analisisnya sama denga turap pada tanah granuler.
 Dinding turap seluruhnya pada tanah lempung, atau dipancang pada tanah lempung dan
diurug dengan tanah granuler, tekanan tanah pada dinding turap pada kedua keadaan ini
memberikan bentuk tekanan yang berbeda.

III. 1 Seluruh turap dalam tanah lempung


Perhatikan Gambar 3.1, hal – hal yang dapat dihitung antara lain ;
- Pada kondisi runtuh, tekanan tanah aktif dinyatakan ;
pa = z tg2 (45o - /2) – 2c tg(45o - /2).
- Dan tekanan tanah pasif adalah
pp = z tg2 (45o + /2) + 2c tg(45o + /2).
- Karena pada tanah kohesif jenuh  = 0, maka
Ka = tg2(45o - /2) = 1
Kp = tg2(45o+ /2) = 1
sehingga Ka = Kp

III-1
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

Sehingga ;
Tekanan tanah pasif didepan turap menjadi
pp = (z – H) + 2c untuk z>H
Tekanan tanah aktif dibelakang turap menjadi
pa = z – 2c
dengan ;
z : kedalaman tanah dibawah tanah asli (permukaan tanah
urug)
c = cu : kohesi tanah pada kondisi udrrained.
 : berat volume efektif (berat vol basah bila tanah diatas
muka air tanah, dan berat vol terapung bila terendam air)
H : tinggi tanah yang berada diatas dasar galian.

Gambar III.1 Tekanan tanah awal pada turap kantilever.

 Tekanan effektif merupakan tekanan overburden efektif yaitu q’ = ihi (gunakan


berat volume apung ’ bila tanah terendam air).
 Kemiringan garis-garis tekanan aktif dan pasif sama (Ka = Kp), maka tekanan netto
pada sisi depan turap besarnya konstan untuk tanah yang berada dibawah galian dan
bergerak ke kiri, tahanan pasif netto adalah
pp – pa = (z – H) + 2c – (q’+ (z – H) – 2c)
ditinjau pada dasar galian (z = H), maka
pp – pa = 2c – q’ + 2c
= 4c – q’
III-2
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

 Pada bagian bawah turap , turap bergerak kebelakang, tahanan pasif netto menjadi
pp – pa = {q’ + (a + 2c)}- (a - 2c)
dimana a adalah kedalaman penetrasi
= q’ + a + 2c - a + 2c
= q’ + 4c
 Zone tanah lempung yang mengalami tarikan diabaikan
 Cara hitungan perancangan sama dengan turap kantilever pada tanah granuler
 Titik K dan kedalaman penembusan D dipilih sedemikian rupa sehingga memenuhi 2
kriteria :
a) Jumlah gaya-gaya horizontal (FH) = 0
b) Jumlah momen (M) pada dasar turap sama dengan nol = 0

a). Tinjau jumlah gaya-gaya horizontal (H) = 0

Pa + Pp’ – Pp = 0

Pp’ = {(4c + q’) + (4c – q’)}(z/2)


= (8c)(z/2)
= 4 cz

Pp = (4c – q’)D
Dan persamaan menjadi

Pa + 4 cz – (4c – q’)D =0
4 cz = (4c – q’)D - Pa
sehingga
D(4c  q ' )  Pa
z
4c
b). Jumlah momen terhadap dasar turap (M) = 0

Pa (y + D) – Pp (D/2) + Pp’(z/3) =0
Pa(y + D) – (4c – q’)D2/2 + (4 cz)(z/3) =0

III-3
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

Pa(y + D) – (4c – q’)D2/2 + 4 cz2/3 =0


Dengan cara coba-coba harga D dapatdihitung
Dengan ;
y = jarak resultan tekanan tanah aktif diatas dasar galian terhadap dasar
galian (titik A).
D = kedalaman penetrasi

Harga D yang dipakai dalam pelaksanaan dengan mengalikan hasil hitungan dengan
1,2 – 1,4

c). Menghitung momen maksimum (Mmaks)


Momen maksimum terjadi bila gaya lintang (FH) = 0
Tinjau sedalam x dari dasar galian (Gambar 3.2)

Gambar III.2 Gaya-gaya diatas titik gaya lintang nol.

ΣFH = 0
Pa – (4c – q’)x = 0

sehingga
Pa
x
4c  q '

Mmaks = Pa ( x + y) – (4c – q’)(x)(x/2).

III-4
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

III. 2 Turap dipancang pada tanah kohesif diurug dengan tanah granuler
Metode maupun cara perhitungannya sama dengan diatas (III.1), bedanya tekanan
tanah aktif diatas dasar galian sama dengan Kaz (tanah granuler). Gambar diagram tekanan
tanah keturap dapat dilihat pada gambar dibawah ini (Gambar III.3).

Gambar III.3 Turap pada tanah kohesif diurug dengan tanah granuler.

Contoh soal.

Dinding turap (H = 5m) diurug dengan tanah pasir, muka air tanah 2 m dari permukaan tanah,
data-data pasir adalah sbb;
1 = 32o b = 15,87 kN/m3 1’ = 9,43 kN/m3
Dasar galian berupa lempung dengan ;
c2 = 47,02 kN/m2 2 = 0o 2’ = 8,9 kN/m3
Tentukan :
a) Kedalaman penetrasi turap
b) Momen maksimum pada turap

Penyelesaian :

1. Menghitung koefisien tanah aktif (Ka) dan pasif (Kp)


Pasir (1 = 32o)
Ka1 = tg2(45o – 32o/2) = 0,307
2 o o
Kp1 = tg (45 + 32 /2) = 3,255

III-5
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

Lempung (2 = 0o )

Ka2 = tg2(45o – 0o/2) =1


Kp2 = tg2(45o + 0o/2) =1

2. Menghitung harga q’

q’ = iHi
= (bh1 + ’h2)
= ( 15,87 . 2 + 9,43 . 3)
= 60,03 kN/m2

3. Menghitung nilai Pa.


Dari gambar dapat dilihat bahwa Pa adalah resultan gaya-gaya P1, P2 dan P3.
Pa1 = (bh1.Ka1)(h1/2) = (15,87. 2. 0,307)(2/2) = 9,74 kN/m
Pa2 = (bh1.Ka1)(h2) = (15,87. 2. 0,307)(3) = 29,23 kN/m
Pa3 = (1’h2.Ka1)(h2/2) = (9,43. 3.0,307)(3/2) = 13,03 kN/m

Pa = 52,00 kN/m

4. Menghitung y (jarak resultan gaya Pa terhadap dasar galian)

Pa. y = P1. (3 +2/3) + P2 (3/2) + P3 (3/3)

III-6
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

52y = 9,74. 3,667 + 29,23. 1,5 + 13,03. 1


52y = 92,59
y = 92,59/52 = 1,78 m

5. Menghitung harga z

D(4c2  q ' )  Pa
z
4c2

D( 4.47,02  60,03)  52 128,05 D  52


z z
4.47,02 188,08

6. Menghitung nilai D
Pa(y + D) – (4c2 – q’)D2/2 + 4 c2z2/3 =0

52(1,78 + D) – (4.47,02 – 60,03) D2/2 + 4.47,02 z2/3 =0

52(1,78 + D) – 64,025 D2 + 62,693 z2 =0

Hitung dengan cara coba coba


A = 52 (1,78 + D)
B = 64,025 D2
C = 62,693 z2
Harga D diambil bila A – B + C = 0

2
D A B z z C A-B+C
2.000 196.560 256.100 1.085 1.178 73.828 14.288
3.000 248.560 576.225 1.766 3.119 195.525 -132.140
2.123 202.956 288.569 1.169 1.366 85.662 0.049

Dari perhitungan coba-coba didapat harga D = 2,123 m  2,12 m


Faktor keamanan diambil 1,2
Maka kedalaman penetrasi turap
D = 1,2 x 2,12 m = 2,54 m.
III-7
Bahan Ajar – Disain Pondasi II

7. Menghitung panjang turap yang diperlukan.

L =D+H
= 2,54 + 5
= 7,54 m

8. Menghitung harga x
Pa
x
4c2  q '

52
x x = 0,406 m
4.47,02  60,03

9. Menghitung Momen maksimum (Mmax)

Mmaks = Pa ( x + y) – (4c2 – q’)(x)(x/2).


= 52 (0,406 + 1,78) – (4. 47,02 – 60,03)(0,406)(0,406)/2
= 113,672 – 10,554
= 103,118 kNm

Kesimpulan
Panjang turap yang dibutuhkan = 7,54 m
Momen Maksimum yang terjadi = 103,118 kNm/m’

III-8

Anda mungkin juga menyukai