SINDROM NEUFROTIK
Disusun Oleh :
Fisiologi Ginjal
Ginjal memerankan berbagai fungsi tubuh yang sangat penting bagi kehidupan,
yakni menyaring (filtrasi
) sisa hasil metabolisme dan toksin dari darah serta mempertahankan homeostatis
cairan dan elektrolit yang kemudian dibuang melalui urine. Pembentukan urin adalah
fungsi ginjal yang paling esensial dalam mempertahankan homeostatis tubuh
Pada orang dewasa sehat, kurang lebih 1200 ml darah, atau 25% cardiac output,
mengalir ke kedua ginjal. Pada keadaan tertentu, aliran darah ke ginjal dapat
meningkat hingga 30% (pada saat latihan fisik) dan menurun hingga 12% dari cardiac
output
Sindrom nefrotik terjadi akibat kerusakan pada glomerulus, yaitu bagian ginjal yang
berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine. Akibatnya, protein yang
seharusnya tetap di dalam darah malah bocor ke urine. Dalam kondisi normal, urine
tidak mengandung protein.
Sindrom nefrotik terbagi dalam dua jenis, yaitu sindrom nefrotik primer dan sindrom
nefrotik sekunder. Pada sindrom nefrotik primer, glomerulus mengalami perubahan
berupa penebalan atau pembentukan jaringan parut sehingga tidak dapat berfungsi
normal. Namun, belum diketahui secara pasti mengapa perubahan tersebut terjadi.
Woc
PeningkatanPermeabilitas Glomerulus
Hiperlipidemia Protein uri Edema Sarka Hipoalbuminemia
Sindroma Nefrotik
Penurunan
Curah Jantung
Etiologi
Penyebab sindrom nefrotik dibagi menjadi dua menurut Muttaqin, 2012 adalah:
1. Primer, yaitu berkaitan dengan berbagai penyakit ginjal, seperti
glomerulonefritis, dan nefrotik sindrom perubahan minimal
Manifestasi Klinis
Adapun manifestasi klinis menurut Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol. 2 (2020),
manifestasi utama sindrom nefrotik adalah edema. Edema biasanya lunak dan
cekung bila ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan di sekitar mata
(periorbital), pada area ekstremitas (sekrum, tumit, dan tangan), dan pada
abdomen (asites). Gejala lain seperti malese, sakit kepala, iritabilitas dan
keletihan umumnya terjadi.
Masalah Keperawatan
Kelebihanvolumecairan
Gangguanpolanafas
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko Gangguan integritas kulit
Patofisiologi
Kelainan yang terjadi pada sindrom nefrotik yang paling utama adalah
proteinuria sedangkan yang lain dianggap sebagai manifestasi sekunder. Kelainan
ini disebabkan oleh karena kenaikan permeabilitas dinding kapiler glomerulus
yang sebabnya belum diketahui yang terkait dengan hilangnya muatan negative
gliko protein dalam dinding kapiler. Pada sindrom nefrotik keluarnya protein
terdiri atas campuran albumin dan protein yang sebelumnya terjadi filtrasi protein
didalam tubulus terlalu banyak akibat dari kebocoran glomerolus dan akhirnya
diekskresikan dalam urin. (Latas, 2022 : 383).
A. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal. Menjaga
pasien dalam keadaan tirah baring selama beberapa hari mungkin diperlukan
untuk meningkatkan diuresis guna mengurangi edema. Masukan protein
ditingkatkan untuk menggantikan protein yang hilang dalam urin dan untuk
membentuk cadangan protein di tubuh. Jika edema berat, pasien diberikan diet
rendah natrium. Diuretik diresepkan untuk pasien dengan edema berat, dan
adrenokortikosteroid (prednison) digunakan untuk mengurangi proteinuria
(Brunner & Suddarth, 2020).
B. Tes diagnostic
Data fokus
DataSubjek:
1.An.A(6tahun),JK:laki-laki,datang dibawa ibunya ke rumah sakit
Dengan keluhan badan anaknya bengkak-bengkak diseluruh badan
Terutama dibagian wajah dan mata.
2.Ibunya mengatakan 5hari SMRS saat bangun tidur pagi hari mata
Anaknya sembab,namun sembab berkurang disore hari,sembab
Juga menyebar dibagian perut dan esoknya pada ke dua kaki,
3.Ibunya mengatakan sejak 4hari yag lalu BAK berwarna merah tua
Dan sedikit.
DO:
1.Pada saat di kaji terlihat terdapat luka borok pada kulit An.A.
2.Keadaan umum pasien tampak sakit sedang,kesadaran kompos
mentis,
3.pada pemeriksaan TTV didapatkan
Nadi:112x/menit
RR:44x/menit,
Suhu:36,70C,
Dan Tekanan Darah 130/80mmHg.
BB=42KG
PB =136CM
DO:
-Ureum : 31mg/d
-Tekanan darah
130/80mmhg
-Oedem priorbita (+),
- Nadi 112x/menit,
-RR : 44x/menit
- Pada ektstremitas pitting
edema (+) dengan derajat ii
- Pada pemeriksaan urin
lengkap diperoleh
warna :kuning, kejernihan :agak
keruh,
- Urobilonogen (+1),
- Leukosit (+1)-Berat jenis :
1,005
2. DS: Asietas Ketidak
- Ibunya mengatakan sembab (Menekan Seimbangan
juga menyebar dibagian perut Lambung) Nutrisi
DO:
-Pasien anoreksia (+),
-Hipoalbuminemia (+)
-Protein total 2,4 g/dl,
-Albumin: 1,0 g/dl
-Kolesterol total 479 gr/dl
DO:
-Pada saat di kaji terlihat
terdapat luka borok pada kulit
An.a
-keadaan umum px tampak
lemah
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1.Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Edema ditandai dengan Ibu An.A
mengatakan badan anaknya bengkak-bengkak diseluruh badan terutama dibagian
wajah dan mata,Ibunya mengatakan 5 hari SMRS saat bangun tidur pagi hari mata
anaknyasembab, namun sembab berkurang di sore hari, sembab juga menyebar
dibagian perut dan esoknya pada kedua kaki,
Ureum:31mg/dl
Berat jenis : 1,005,Tekanan darah 130/80mmhg
Oedem priorbita (+),
Nadi 112x/menit,
RR : 44x/menit
Pada ektstremitas pitting edema (+) dengan derajat ii
Th/ Sejak 4 hari yag lalu BAK berwarna merah tua dan sedikit Pada pemeriksaan urin
lengkapdiperoleh warna : kuning, kejernihan :agak keruh, Urobilonogen (+1),
Leukosit (+1)
2.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Imobilisasi d.d Pada saat dikaji
terlihat terdapat luka borok pada kulit An. A
Keadaan umum pasien tampak sakit sedang
3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Asites
(menekan lambung) d.d Ibunya mengatakan sembab juga menyebar dibagian perut
Pasien anoreksia (+), Hipoalbuminemia (+)Protein total 2,4 g/dl,Albumin: 1,0
g/dlKolesterol total 479 gr/dl,
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
kriteria
DAFTAR PUSTAKA