Anda di halaman 1dari 10

Praktik Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KLIEN


Ny.S DENGAN DIAGNOSA MEDIS CONGESTIVE HEART
FAILURE (CHF) DI RUANGAN CVCU RSUD. Prof. Dr. ALOE
SABOE

OLEH
DESTI NOVITA YAHYA
NIM : 841719098

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Ny. S umur 82 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan masuk UGD
dengan sesak nafas sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak
karena beraktifitas dirumah, karakteristik seperti tertimpa beban berat,
sesak diarea lapang dada. Badan lemas seluruh tubuh. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan hasil, Tanda-Tanda Vital TD :
110/60mmHg, N : 87x.menit, RR : 30x/menit, S : 36,5ºC. Pasien
mempunyai riwayat hipertensi.

DEFINISI
Gagal jantung kongestif adalah gangguan multisistem yang terjadi
apabila jantung tidak lagi mampu menyemprotkan darah yang
mengalir kedalamnya melalui sistem vena. Yang tidak termasuk
dalam defenisi ini adalah kondisi yang gangguan curah jantungnya
terjadi akibat kekurangan darah atau proses lain yang mengganggu
aliran balik darah ke jantung (Kumar, Cotran, & Stanley, 2007)

ETIOLOGI
Penyebab dari Gagal Jantung Kongestif menurut
Brunner dan Suddarth (2002) adalah sebagai
berikut :
1. Malformasi kongenital
2. Abnormalitas aktifitas jantung
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal,
4. Penyakit arteri koroner
TANDA DAN GEJALA

Gagal Jantung Kiri : Gagal Jantung Kanan:


Dispneu
- Mudah lelah SianosisEdema ekstremitas bawah atau edema dependen
Batuk- Hepatomegali, dan nyeri tekan pada kuadran kanan batas abdomen
- Anoreksia, dan mual
- Rasa ingin kencing pada malam hari
- Badan lemah
Tekanan perfusi ginjal menurun
Denyut jantungEdema paru
cepat (Takikardi)
PATOFISIOLOGI
Malformasi Abnormalitas
Kongenital Hipertensi Aktifitas Jantung
Penyakit Arteri
Koroner
Afterload
Tekanan Jantung Kontraktilitas Jantung Terganggunya Aliran Darah dan Otot

Beban Jantung

Hipertropi Jantung Sirkulasi Sistemik


Hipoksia, Asidosis
Hipertropi Serabut Otot
Kegagalan Mekanisme Pemompa Jantung dan Penurunan
Iskemia
Mekanisme Kompensasi
Infark Miiokard

Kontraktilitas

Gagal Jantung Kiri CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Gagal Jantung Kanan


Kegagalan Memompa Darah Ke Sistemik Darah Kembali Ke Atrium, Ventrikel Dan Sirkulasi Paru

Hipoksia Penumpukkan Darah DiAnasarka dan Paru Jantung Kanan Hipertopi


Kontraktilitas Jantung Metabolisme Perpindahan Tekanan
Tekanan Darah
Anaerob Cairan Intrasel Pulmonal Terkumpul Di Aliran
ke Interstitial Sistem Perifer Darah
Dx. Penurunan Curah JantungMetabolisme
Transudasi
Anaerob Perpindahan cairan Volume Influ
Cairan Intrasel (edema Darah dalam x
ke Interstitial paru) Sirkulasi Vena
Asidosis Cava
Ekspansi Paru
Metabolik
Tekanan
Vena
Penimbunan Sesak Nafas
Jugulari
Asam Laktat s
& ATP Dx. Pola Nafas Tidak Efektif

Fatique

Dx. Intoleransi Aktifitas


INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan (SDKI) Luaran Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
1. Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005)  Pola Nafas (L.01004) Manajemen Jalan Nafas (I. 01011)
Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
Subkategori : Respirasi selama …. x 24 jam diharapkan pola 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
nafas tidak efektif dapat teratasi dengan kedalaman, usaha nafas)
Definisi : Inspirasi dan/atau ekspirasi kriteria hasil : 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis,
yang tidak memberikan ventilasi gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
adekuat. 1. Dispneu (menurun 5) kering)
2. Penggunaan otot bantu napas 3. Monitor sputum (warna, jumlah, aroma)
Data Subjektif : (menurun 5) Terapeutik :
- Klien mengeluh sesak nafas sejak 3. Pernapasan cuping bidung (menurun 4. Posisikan semi-Fowler atau Fowler
12 jam sebelum masuk rumah 5) 5. Berikan minuman hangat
sakit 4. Kedalaman nafas (membaik 5) 6. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Sesak seperti tertimpa beban berat 5. Frekuensi nafas (membaik 5) 7. Lakukan penghisapan lendir kurang dari
- Sesak diarea lapang dada 15 detik
8. Berikan oksigen, jika perlu
Data Objektif : Edukasi :
- Klien tampak sesak dalam 9. Anjurkan asupan cairan 2000ml, jika
melakukan aktifitas tidak kontraindikasi
- Kedalaman nafas dangkal 10. Ajarkan teknik batuk efektif
- Klien tampak batuk Kolaborasi :
- TTV : 11. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
TD : 110/60mmHg ekspektoran, mukolitik, jika perlu
N : 87x/menit
RR : 30x/menit
S : 36,5ºC
2 Penurunan Curah Jantung  Curah Jantung (L.02008) Perawatan Jantung (I.02075)
(D.0008) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
Kategori : Fisiologis selama …. x 24 jam diharapkan 1. Identifikasi tnada/gejala primer
Subkategori : Respirasi penurunan curah jantung pasien dapat penurunan curah jatung (meliputi
teratasi dengan kriteria hasil : dispnea, kelahan, edema)
Definisi : Ketidakadekuatan jantung 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
memompa darah untuk memenuhi 1. Palpitasi (menurun 5) penurunan curah jantung (meliputi
kebutuhan metabolisme tubuh 2. Takikardi (menurun 5) hepatomegali, distensi vena jugularid,
3. Lelah (menurun 5) palpitasi, ronkhi basah, batuk, kulit
Data Subjektif : 4. Distensi vena jugularis (menurun 5) pucat)
- Klien mengatakan cepat lelah dan 5. Batuk (menurun 5) 3. Monitor tekanan darah
badan terasa lemas 6. Tekanan darah (membaik 5) 4. Monitor intak dan output cairan
- Klien mngatakan sesak dan nyeri 5. Monitor saturasi oksigen
dibagian dada sebelah kiri 6. Motinor keluhan nyeri dada
- Klien mengatakan nyeri dan sesak 7. Periksa tekanan darah sebelum dan
saat melakukan aktivitas sesudah aktivitas
Terapuetik :
Data Objektif : 8. Posisikan semi-Fowler atau Fowler
- Klien tampak pucat dan lemah dengan kaki ke bawah atau posisi
- Karakteristik sesak dan nyeri nyaman
seperti tertimpa beban berat 9. Berikan diet jantung yang sesuai (mis,
- TTV batasi asupan kafein, natrium, kolestrol
TD : 110/60mmHg dan makanan tinggi lemak)
N : 87x/menit 10. Fisilitasi klien dan keluarga untuk
RR : 30x/menit modifikasi gaya hidup sehat
S : 36,5ºC 11. Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress, jika perlu
12. Berikan dukungan emosional dan
spiritual
Edukasi :
13. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
14. Anjurkan aktifitas fisik secara bertahap
Kolaborasi :
15. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
3. Intoleransi Aktifitas (D.0056)  Toleransi Aktifitas (L.05047) Manajemen Energi (I.05178)
Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi :
Subkategori : Aktifitas/Istirahat selama …. x 24 jam diharapkan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
intoleransi aktifitas pasien dapat teratasi mengakibatkan kelelahan
Definisi : Ketidakcukupan energy dengan kriteria hasil : 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
untuk melakukan aktifitas sehari-hari 3. Moniot pola dan jam tidur
1. Frekuensi nadi (meningkat 5) 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
Data Subjektif : 2. Kemudahan dalam melakukan selama melakukan aktivitas
- Klien mengatakan cepat lelah aktivitas sehari-hari (membaik 5) Terapeutik :
dalam beraktifitas 3. Keluhan lelah (menurun 5) 5. Lakukan latihan rentang gerak pasif
- Klien mengatakan tidak mampu 4. Dispnea saat aktivitas (menurun 5) dan/atau aktif
melakukan pekerjaan yang berat 5. Dispnea saat setelah aktifitas 6. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
(menurun 5) tidak dapat berpindah atau berjalan
Data Objektif : 6. Tekanan darah (membaik 5) Edukasi :
- Klien tampak lemas dan sesak 7. Frekuensi nafas (membaik 5) 7. Anjurkan melakukan aktifitas secara
- Klien tidak mampu melakukan bertahap
kegiatan yang berat 8. Anjurkan mengubungi perawat jika tan
- TTV : dad an gejala kelelahan tidak berkurang
TD 110/60mmHg Kolaborasi :
N : 87x/menit 9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
RR : 30x/menit meningkatkan asupan makanan yang
SB : 36,5ºC baik

Anda mungkin juga menyukai