Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menggambar teknik merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat dalam
program studi teknik mesin yang mempelajari tentang cara-cara menggambar
dengan berbasis keteknikan. Gambar merupakan media untuk menyatakan tujuan
seseorang. Oleh karena itu gambar kerap juga disebut sebagai bahasa teknik atau
bahasa untuk sarana teknik gambar teknik adalah ungkapan suatu buah pikiran dalam
bentuk gambar atau lukisan mengenai suatu skema, cara kerja, proses, konstruksi,
petunjuk, dan lain lain.

Dalam menggambar teknik ada istilah standarisasi, standarisasi gambar


teknik adalah suatu peraturan dalam pembuatan gambar teknik untuk menghindari
salah tafsir. Mencakup alat danbahan konvensional seperti ukuran gambar, tingkat
kekerasan pensilyang di gunakan, macam-macam jangka tergantung besar kecilnya
lingkaran yang hendak di buat, macam-macam penggaris yang digunakan, juga alat
lain seperti busur derajat hingga meja gambar. Disetiap negara terdapat aturan atau
ketentuan dalam menggambar teknik, seperti satandar di negara Jepang (JIS), standar
di Negara Belanda (DIN), di Indonesia pun memiliki aturan standar yang disebut
(SII) atau standar industri Indonesia. Dikarenakan setiap Negara memiliki standar
masing-masing maka akan sulit untuk membaca arti gambar yang di buat oleh tiap
negara, oleh karena itu dibuatlah kesepakatan semua negara untuk menstandarisas
gambar secara internasional yang disebut ISO (International Standard Organisation).
Menggambar teknik juga berguna dalam pengapliasiannya di lapangan kerja. Era
globalisasi yang saat ini terjadi mengakibatkanteknologi tersebar dengan cepat,
komputer pun tidak asing lagi bagi masyarakat perancangan alat ini dapat di lakukan
secara manualataupun dengan software. Contoh dari software tersebut adalah

1
AutoCAD dan lain sebagainya. Penggunaan software untuk membuat gambar teknik
memiliki kelebihan, yakni mudah digunakan dan mempercepat pekerjaan, ukuran
yang dihasilkan juga tepat. Menggambar teknk secara manual juga sangatlah penting,
karena sebagian besar menggambar teknik lebih menggunakan metode manual.
Penggunaan metode manual dapat melatih keterampilan tangan. Penggunaan metode
manual maupun metode software dalam menggambar teknik keduanya tetap penting.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana awal mula terbentuknya gambar teknik?


2. Apa tujuan diadakannya menggambar teknik?
3. Bagaimana bisa terbentuknya standaerisari dalam menggambar teknik?

1.3 Maksud Dan Tujuan

1. Untuk mengetahui awal mula terbentuknya gambar teknik.


2. Untuk mengetahui tujuan diadakannya gambar teknik.
3. Untuk mengetahui jenis jenis gambar proyeksi dan bagaimana cara
menggambar proyeksi.

1.4 Batasan Masalah

1. Untuk pembelajaran praktik gambar teknik penggunaan software autocad


belum dilaksanakan secara maksimal, padahal software autocad merupakan
software yang paling baik untuk digunakan menggambar.
2. Sampai saat ini belum ada media pembelajaran perencanaan instalasi listrik
rumah tinggal yang menggunakan software autocad

1.5 Manfaat Praktikum

Dengan tersusunnya laporan ini yaitu untuk memenuhi ‘persyaratan


kelulusan mata kuliah Praktikum Gambar Teknik Mesin di Program Studi Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Medan Area dan dapat bermanfaat bagi pembaca

2
dengan mengetahui secara teorotis dan paham terhadap pengaplikasiannya secara
lebih mendalam tentang dunia keteknikan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan praktikum yang akan di laksanakan


adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang praktikum yang dilakukan, mengapa


praktikumdilakukan (tujuan dilakukannya praktikum), manfaat dari
dilakukan praktikum dilakukan

BAB II Tinjauan pustaka

Menjelaskan tentang pengertian dari praktikum gambar teknik

BAB III Metodolgi Penelitian

Pada bab ini akan menjelaskan metode yang di lakukan selama praktikum di
adakan

BAB IV Hasil Dan Pembahasan

Disini akan menjelaskan tentang 8 gambar yang di tuang ke lembar kerja.

BAB V Penutup

Berisi tentang kesimpulan hasil praktikum dan saran terkait dengan


praktikum gambar yang telah dilakukan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan

Gambar adalah suatu metode yang digunakan seseorang untuk menyampaikan


maksud gambar dalam proses komunikasi, penyampaian informasi agar tujuanya dapat
sampai dengan benar dan dipahami. Dalam dunia industri penyampaian seperti di atas dikenal
dalam bahasa gambar teknik yang artinya cara atau metode penggambaran untuk
menyampaikan informasi dalam proses produksi, kerjamesin, kerja manusia sampai produk
akhir. Dalam hal bahasa, kita kenal adanya aturan-aturan berbahasa yang disebut tatabahasa.

Maka dalam gambar teknik pun terdapat aturan-aturan menggambar


yangdisebut standard gambar. Dengan demikian standard gambar dapat pula disebut tata
bahasa teknik,yang akan mengatur cara penyampaian keterangan-keterangan melalui gambar
agar gambar dapat di jadikan sebagai alat untuk berkomunikasi seperti halnya bahasa lisan
atau tulisan.Pentingnya menggambar bagi seorang teknik, dapat disamakan dengan
pentingnya menulis bagi seorang pengarang. Dengan gambar seorang teknik dapat
berkomunikasi dengan orang kain. Oleh karena itu gambar disebut juga “BahasaTeknik”.

Penerusan informasi adalah fungsi yang panting untuk bahasa maupun gambar.
Gambar bagaimanapun juga adalah “bahasa teknik, oleh karena itu diharapkan bahwa gambar
harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan obyektif.Dalam hal bahasa,
kalimat pendek dan ringkas harus mencakup keterangan dan pikiran demikian hanya dapat
dimengerti oleh pembaca yang terdidik. Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak
dapat dinyatakan dalam bahasa, harusdiberikan secukupnya sebagai lambang-lambang. Oleh
karena berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam
gambar, tergantung dari bakat perancang gambar (design drafter). Sebagai juru gambar yang
sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat dengan mempertimbangkan
pembacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa banyak keterangan yang dapat
dibacanya dengan teliti dari gambar.

4
2.2 Konsep Dasar Gambar Teknik

Gambar teknik merupakan mata kuliah dasar yang menjadi bagian dari
desain teknik.Berbeda dengan istilah menggambar yang sering dikenal, menggambar
teknik bukan sepertimelukis yang lebih mengharuskan adanya sentuhan seni/art pada
proses pembuatannya. Gambar teknik lebih mengacu pada standar teknik yang diatur
dalam aturan standarinternasional ISO atau JIS (Standar Jepang), dan sebagainya,
dalam proses penggambarannya. Gambar teknik merupakan tool atau alat untuk
mengkomunikasikan desain teknik secara visual.

2.2.1 Gambar sebagai alat komunikasi Teknik

Gambar teknik dijadikan sarana untuk mengkomunikasikan desain teknik.


Terkait dengantujuan ini maka gambar teknik haruslah mempunyai metoda yang
mudah dikenal, mudahdipelajari, dan haruslah dimengerti oleh semua orang, secara
internasional. Sehingga dalammenggambar diperlukan adanya standar yang diacu,
dan standarnya haruslah merupakanstandar internasional, karena gambar yang
dimaksud oleh seorang pembuat gambar disuatunegara harus dipahami dengan sama
oleh orang lain yang berada dibelahan bumilain, itulahartinya standar.

1. Praktis

Dengan gambar komunikasi dapat dilakukan dengan lebih mudah, simpel.


Misalnya pada gambar 1 berikut ini, bisa dilihat dengan mudah bentuk
bendanya,yaitu benda yang mempunyai bentuk dasar tabung dengan empat lubang.
Ketikaorang melihat gambar tersebut langsung dapat membayangkan seperti apa
bendayang dimaksud.

5
2. Tidak Menyebabkan Salah Persepsi

Karena gambar merupakan proyeksi dari obyek yang dikenal oleh manusia,
makaberkomunikasi dengan gambar tidak akan menimbulkan salah persepsi,
bahkanmeskipun yang berkomunikasi adalah orang yang tidak saling mengenal.
Suatu obyeklingkaran, maka akan tetap dikenali sebagai lingkaran oleh semua orang,
obyekberbentuk kotak akan selalu dikenalki sebagai kotak oleh semua orang. Ini
berbedadengan bahasa lisan atau tulisan, yang akan terbatasi oleh perbedaan
bahasamanusia. Lingkaran dalam bahasa Indonesia tentu tidak dikenal oleh orang
eropayang tidak mengenal bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan bahasa gambar
adalahbahasa yang universal.

3. Mudah dimengerti

Memahami secara visual dengan melihat obyek gambar akan jauh lebih
mudahdilakukan di bandingkan dengan memahami kata-kata yang hanya berupa
tulisanatau yang diungkapkan secara lisan. Orang akan lebih cepat memahami
sebuahgambar mobil yang berwarna merah, daripada harus memahaminya bila
diungkapkandengan kalimat-kalimat.

2.2.2 Gambar Sebagai Alat Desain Produk.

Desain produk merupakan suatu kegiatan untuk merancang suatu produk


barang baik baru maupun pengembangan dari produk yang sudah ada. Dalam
menuangkan suatu ide, seorang pendesain memerlukan suatu alat untuk
memvisualisasikan ide yang ada dalam pikirannya.Dan untuk itulah gambar akan
memainkan fungsinya. Dengan gambar teknik suatu rancangan akan mampu
mewakili banyak bahasa/keteranganyang menceritakan ide dengan sangat rinci, detail
dan jelas. Akan berbeda bila rancangan teknik hanya di tuangkan lewat bahasa lisan
atau tulisan.

6
2.2.3 Dasar Menggambar Teknik

Menggambar teknik yang merupakan sebuah ilmu yang lebih banyak belajar
tentang Teknik menggambar berdasarkan standar-standar tertentu. Menggambar
dapat dilakukan secara manual menggunakan peralatan gambar dan dilakukan secara
langsung dengan menggunakan tangan. Dalam hal ini dibutuhkan ketrampilan dalam
menggunakan alat-alatbantu untuk menggambar.

Untuk membaut gambar secara manual (tidak menggunakan software


gambar) maka ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Berikut ini akan dibahas
mengenai beberapa persiapan dalam membuat gambar secara manual, yang meliputi:

a. Persiapan peralatan gambar.


b. Persiapan bidang gambar

2.3 Alat Gambar Teknik

Menggambar teknik bisa dilakukan cara manual maupun dengan


menggunakankomputer. Bila menggambar dilakukan dengan cara manual ada
beberapa peralatan yangharus dipersiapkan, yaitu:

1. Pensil Mekanik

Menggambar teknik bisa dilakukan cara manual maupun dengan


menggunakankomputer. Bila menggambar dilakukan dengan cara manual ada
beberapa peralatan yangharus dipersiapkan, yaitu:

7
Gambar 2.1: Pensil Teknik

2. kertas gambar A3

Kertas gambar yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, maksudnya


kertas yang digunakan sebisa mungkin sesuai dengan ukuran obyek yang akan di
gambar, tidak terlalu kecil sehingga gambar akan berdesakan, tapi juga tidakterlalu
besar sehingga akan terdapat banyak bagian kertas yang kosong. Kertas yang baik
mempunyai permukaan yang halus dan padat, sehingga tidak rusak saat dihapus
ketika ada gambar yang salah.

Gambar 2.2: Kertas Gambar A3

Kertas A3 memiliki ukuran29,7 x 42 cm dan memiliki warna putih yang


sering digunakan untuk menggambar teknik. Ukuran kertas ditetapkan dalam standar
ISO (International Standarization Organisation).

8
Tabel 2.1 Ukuran Kertas Gambar A3

Keterangan:

C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi
kanan.Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mmhal ini
di maksudkan agar gambar-gambar yang akan dibundel tidakterganggu gambarnya.

3. Jangka

Jangka adalah alat untuk menggambar lingkaran atau busur. Alat ini juga
dapat digunakan untuk mengukur jarak, terutama pada peta. Jangka digunakan dalam
matematika, gambar teknis, navigasi, dan lain-lain.

Gambar 2.3: Jangka

9
4. Mal Huruf

Mal huruf digunakan untuk membuat tulisan agar lebih rapi dan sama besar.

Gambar 2.4: Mal Huruf

5. Penggaris

Penggaris berfungsi terutama sebagai alat untuk mengukur panjang atau


lebar berbagai bidang datar yang memiliki dimensi kecil. Berikut ini bebrapa jenis
penggaris;

a. Penggaris lurus

adalah salah satu jenis penggaris yang paling umum digunakan dan hampir
dimiliki oleh semua orang, terutama pelajar. Penggaris ini dapat mengukur garis lurus
mulai dari tabel sampai bentuk geometri. Ada beberapa pilihan ukuran yang tersedia
untuk menggunakan jenis penggaris lurus ini.

10
Gambar 2.5: Penggaris Lurus

b. Penggaris Segitiga

Penggaris segitiga biasa digunakan untuk membuat garis dengan bentuk


tegak lurus maupun miring. Hal ini kemudian yang menjadi alasan banyak arsitek dan
juga desainer memakai jenis penggaris segitiga.

Gambar 2.6 Penggaris Lurus

c. Penggaris Tiga Sisi

Adapun panjang dan besar sudut dari penggaris ini sama. Kita akan
menemukan kelebihan dari penggaris ini mulai dari kemudahan untuk mengukur
hingga skala gambar yang didapatkan dengan hasil yang baik.

11
Gambar 2.7 Penggaris Tiga Sisi

d. Penggaris T

Penggaris berbentuk gambar T ini biasanya digunakan untuk membuat


gambar menjadi lebih menarik saat dipandang.

Gambar 2.8 Penggaris T

e. Penggaris Skala Kaki dan Inci

Penggaris skala kaki juga menjadi salah satu penggaris yang banyak
digunakan. Ada perbedaan yang menonjol di antara penggaris skala kaki dan
penggaris skala inci.

12
Gambar 2.9 Penggaris Skala Kaki dan Inci

f. Penghapus

Penghapus merupakan salah satu peralatan dalam gambar teknik yang


memiliki fungsi untuk menghapus garis atau goresan yang tidak berguna.

Gambar 2.10: Penghapus

g. Busur Derajat

Busur derajat adalah alat yang digunakan untuk mengukur serta


menggambar sudut.

13
Gambar 2.11: Busur Derajat

h. Mal Lingkaran

Untuk membuat lingkaran-lingkaran kecil selain menggunakan


jangka orleon dan jangka pegas, juga dapat dilakukan dengan mal
lingkaran. Lingkaran kecil yang dapat dibuat dengan menggunakan mal
lingkaran mulai dari diameter 1 mm sampai dengan 36 mm. Pada setiap lingkaran
yang ada pada mal lingkaran sudah terdapat empat garis sumbu mal lingkaran dengan
garis sumbu gambar yang telah dibuat pada kertas tersebut.

Gambar 2.12: Mal Lingkaran


i. Mal Lengkung

Mal Lengkung adalah jenis mal pada gambar teknik yang dipakai untuk
bikin lengkungan-lengkungan yang teratur, misalnya lengkungan parabola, hiperbola
dan sebagainya. Jenis mal ini berperanan untuk memvisualisasikan garis-garis
lengkung khusus yang tidak bisa dilukiskan oleh masa dan alat lainnya, seperti garis
lengkung diagram dan grafik.

14
Gambar 2.13: Mal Lengkung

j. Meja Gambar Teknik

Meja ini biasanya di gunakan para arsitek maupun engineer struktur sebagai
kepeluan pembuatan konsep, design maupun pembuatan blue print secara manual.
Meja gambar mekanik pergerakannya diatur secara manual dan terbatas. Sedangkan
meja gambar hidrolik merupakan pengembangan dari sistem pengaturan makanik,
dimana kemiringan maupun tinggi rendahnya dapat diatur dengan gerak hidrolik.

Gambar 2.14: Meja Gambar Teknik

2.3.1 Skala Gambar

15
Skala gambar adalah perbandingan ukuran linier pada gambar
terhadapukuran linier dari unsur yang sama dari benda. Ada 3 (tiga) macam
skalagambar, yaitu:

a. Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di buat sama besar dengan benda
sebenarnya (1: 1).
b. Skala pengecilan digunakan bilamana gambarnya di buat lebih kecildari
benda yang sebenarnya, misalnya: 1: 2, 1: 5, dan 1: 10.
c. Skala pembesar digunakan jika gambar nya dibuat lebih besar dari pada benda
sebenar nya misalnya: 10: 1, 5: 1, dan 2: 1.

2.3.2 Huruf dan angka

Dalam menggambar teknik, huruf-huruf, angka-angka dipergunakanuntuk


memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syaratyang perlu
diperhatikan pada huruf dan angka adalah harus mudah dibaca,mudah ditulis, jelas
dan seragam. Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 diberikancontoh huruf miring dan huruf
tegak.

Gambar 2.15: Huruf Dan Angka

Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi huruf kecil, jarak antara huruf,
ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perkataan dijelaskan pada table
berikut;

16
Table 2.2 Perbandingan Tinggi dan Jarak Antar Huruf

2.3.3 Proyeksi Pada Gambar Teknik

Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti


gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang
dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut
berkenaan dengan arah garis pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel)dan memusat
(sentral). Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak lurusterhadap bidang gambar dan
sejajar akan tetapi miring terhadap bidang gambar.

Berdasarkan arah garis pemroyeksi tersebut dikenal berbagai jenis gambar


proyeksi. Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar
menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang terdiri dari proyek. Eropa, proyeksi
Amerika, dan proyeksi Aksonometri. Garis pemroyeksi yang sejajar tetapi miring
terhadap bidang gambar menghasilkan proyeksi Oblik (miring). Sementara garis
pemroyeksi yang memusat (sentral) terhadap bidang gambar menghasilkan gambar
perspektif. Secara umum berbagai jenis gambar proyeksi dan perspektif tersebut di
fungsikan sebagai sarana komunikasi dalam bentuk pictorial. Benda kongkret yang

17
ada, misalnya meja atau kursi, digambarkan sedemikian rupa sehingga dipahami oleh
orang lain. Benda imajiner (khayalan penggambar), misalnya meja atau kursi yang
sebelumnya tidak ada di gambarkan sedemikian rupa sehingga dipahami oleh orang
lain misalnya tukang atau pemesan. Gambar proyeksi dan perspektif lebih
banyak menampilkan benda imajiner, oleh karenaitu sangat bermanfaat dalam bidang
perencanaan. Proyeksi dikelompokkan atas2 klasifikasi yaitu proyeksi piktorial dan
proyeksi orthogonal.

A. Proyeksi Piktorial

Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda


yangmendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi,
dengan pandangan tunggal. Gambar piktorial disebut juga gambar ilustrasi, tetapi
tidak semua gambar ilustrasi termasuk gambar piktorial.

1. Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri menyajikan benda dengan tepat,


karena panjang garis pada sumbu-sumbunya menggambarkan panjangsebenarnya.
Cara menggambarnya sangat sederhana karena tidak adaukuran-ukuran benda yang
mengalami skala perpendekan. Gambarmenampilkan kedudukan sumbu-sumbu
isometri, yang dapat dipilihsesuai dengan tujuan dan hasil yang akan memberikan
kesan gambar paling jelas.

Proyeksi isimetri terdiri dari 3 bagian dan symbol yang berbeda – beda, yaitu
sebagai berikut:

a. Proyeksi Isometri Normal

18
Gambar 2.16: Symbol Proyeksi Isometri Normal

b. proyeksi isometri terbalik

Gambar 2.17: Symbol Proyeksi Isometri Terbalik

c. Proyeksi isometri Horizontal

Gambar 2.18: Symbol Isometri Horizontal

19
2. Proyeksi Dimetri

Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambarisometri, dimana


garis-garis yang tumpang-tindih yang terdapat padagambar isometri, pada gambar
dimetri tidak kelihatan lagi.

Gambar 2.19: Symbol Proyeksi Dimetri

3. Proyeksi Trimetri

Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan


kepada besarnya sudut antara sumbu-sumbu (x, y, z) dan panjang garis sumbu-sumbu
tersebut. Pada proyeksi trimetri merupakan modifikasi lebih jauh lagi daripada
proyeksi isometri dan dimetri. Dalam ukuran panjang, lebar, dan tinggi dari ketiganya
disesuaikan. Secara umum menggunakan perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4.

Gambar 2.20 Symbol Proyeksi Trimetri

B. Proyeksi Ortogonal

20
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang
proyeksinyamempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah
garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi.

1. Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa termasuk kedalam jenis proyeksi ortogonal,


disebut juga proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropamerupa
kan proyeksi yang letaknya terbalik dengan arah pandangnya.

Gambar 2.21: Simbol Proyeksi Eropa

2. Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi sudut ketiga atau proyeksi kwadran
III, perbedaan istilah ini tergantung dari masing-masing pengarang yang menjadi
referensi. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan
arah pandangannya

21
Gambar 2.22: Simbol Proyeksi Amerika

2.3.4 Etiket Gamabar Atau Kepala Gambar

Dalam sebuah gambar teknik kita akan melihat satu bagian pada gambar
yang memuat beberapa keterangan teknis tentang gambar yang dibuat. Keterangan itu
misalnya, judul gambar, pembuat gambar, ukuran kertas, skala gambar, dan lain-lain.
Bagian tersebut dikenal dengan istilah etiket gambar.

Etiket gambar juga biasa disebut dengan istilah stuklis, dan juga kepala
gambar. Walaupun ada beberapa istilah dalam penyebutanya, namun semuanya
mempunyai makna yang sama.

Bagian-bagian yang terdapat pada etiket gambar

a. Nama yang membuat gambar.


b. Nama gambar.
c. Nama instansi/departemen/sekolah.
d. Nomor gambar.
e. Tanggal menggambar atau selesainya gambar.
f. Tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa.
g. Ukuran kertas gambar yang dipakai.
h. Skala gambar.
i. Proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut.
j. Satuan ukuran yang digunakan.

22
Berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar.Berikut ini
contoh etiket gambar dan ukurannya;

Gambar 2.23: Etiket Gambar

2.3.5 Jenis – jenis Garis Pada Gambar Teknik

Dalam gambar teknik, garis dalam menggambar teknik merupakan salah


satu aspek penting dalam suatu gambar karena beberapa jenis garis yang digunakan
memiliki arti dan kegunaannya sendiri dalam gambar teknik. Sehingga wajib untuk
mengetahui jenis-jenis garis pada gambar teknik agar tepat dalam menggunakan jenis
garis dengan maksud dan tujuan dari gambar, dimana goresan garis pada gambar
adalah penyusun utama dalam objek gambar.

Berikut ini macam-macam dari jenis garis pada gambar teknik:

1. Garis Tebal Kontinyu

Gambar 2.24: Garis Tebal Kontinyu

Adapun fungsi dan kegunaan garis tebal kontinyu:

a) Garis-garis nyata gambar


b) Garis tepi

23
2. Garis Tipis Kontinyu

Gambar 2.25: Garis Tipis Kontinyu

Adapun fungsi dan kegunaan garis tebal kontinyu:

a) Garis-garis khayal berpotongan (imaginer)


b) Garis ukur
c) Garis bantu/proyeksi
d) Garis penunjuk
e) Garis arsir
f) Garis-garis nyata pada penampang yang diputar ditempat
g) Garis sumbu pendek

3. Garis Tipis Kontinyu Bebas

Gambar 2.26: Garis Tipis Kntinyu Bebas

Adapun fungsi dan kegunaan garis tipis kontinyu bebas:

sebagai garis-garis batas yang dipotong, apabila batasnya bukan garis


bergores tipis.

4. Garis tipis Kontinyu dengan Zig-zag

Gambar 2.27: Garis Tipis Kontinyu Zig-Zag

Adapun fungsi dan kegunaan garis tipis kontinyu sama dengan fungsi dan
kegunaan dari garis tipis kontinyu bebas.

5. Garis Gores Tebal

24
Gambar 2.28: Garis Gores Tebal

Adapun fungsi dan kegunaan garis gores tebal:

a) Garis nyata terhalang


b) Garis tepi terhalang

6. Garis Bergores Tipis

Gambar 2.29: Garis Bergores Tipis

Adapun fungsi dan kegunaan garis bergores tipis:

a) Garis sumbu
b) Garis simetri
c) Lintasan

7. Garis Bergores Tipis yang Dipertebal Ujungnya dan pada Perubahan Arah

Gambar 2.30: Garis Bergores Tipis yang Dipertebal Ujungnya dan pada
Perubahan Arah

Adapun fungsi dan kegunaan garis bergores tipis yang dipertebal ujungnya
dan pada perubahan arah:

a) sebagai garis pada bidang potong.

8. Garis Bergores Tebal

25
Gambar 2.31: Garis Bergores Tebal

Adapun fungsi dan kegunaan garis bergores tebal:

a) untuk menunjukan permukaan benda kerja yang harus mendapatkan


pengerjaan khusus.

9. Garis Bergores Ganda Tipis

Gambar 2.32: Garis Bergores Ganda Tipis

Adapun fungsi dan kegunaan garis bergores ganda tipis:

a) Bagian yang berdampingan


b) Batas kedudukan benda yang bergerak
c) Garis sistem
d) Bentuk semula sebelum dibentuk
e) Bagian benda yang berada di depan bidang potong

Untuk lebih jelas dalam membedakan antar jenis garis gambar silahkan perhatikan
tabel berikut ini secara seksama:

26
Table 2.3: Jenis-Jenis Garis

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Penelitian

27
Praktikum gambar mesin dilaksanakan pada hari jumat pukul 14:00 – 15:40 WIB
dalam kurung waktu kurang lebih selama 2 bulan. Praktikum gambar mesin
dilaksanakan di ruang Lab Gambar Teknik, Teknik Mesin Universitas Medan Area.

3.2 Tempat

Gambar 3.1: Lab Gambar Teknik Mesin Universitas Medan Arean

3.3 Alir Paktikum

28
Gambar 3.2: Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum

3.4 Peralatan Praktikum

29
Pensil teknik ialah pensil yang terpisah di antara tangkai dengan isi pensil.
Pada pensil teknisi ini, Bila isi pensil habis bisa diisi ulangi. Konsep kerja proses
yakni bila tombol di bagian atas didesak, karena itu pensil teknisi akan keluarkan isi
pensil kecil lewat lubang kecil yang mencolok dibagian bawah.

Keuntungan memakai pensil teknisi ialah tak perlu meraut isi pensil jika
sudah habis, dan cukup mendesak sisi atas untuk menambahkan panjang pensil.
Disamping itu, pensil teknisi bisa membuat garis yang ketebalannya stabil. Pensil
teknisi tidak membutuhkan penajaman ulangi sebab pensil teknisi bisa diisi kembali
lagi. Hingga pensil teknisi benar-benar pas untuk menggambar teknik. Pensil teknisi
mempunyai ukuran diameter yang lain untuk mendukung keperluan menggambar
yakni diameter0,3, 0,5, 0,7 dan 0,9 mm.

Gambar 3.3: Pensil Teknik

a. Penghapus

Penghapus adalah salah satu alat gambar yang penting untuk menghilangkan garis
gambar yang tidak perlu dalam gambar teknik. Selain menggunakan penghapus,
Anda juga bisa menggunakan penghapus pada tahap akhir pembuatan gambar teknik
(tahap finishing). Alat pembersih ini digunakan untuk menghilangkan sisa yang
menempel pada gambar.

Penghapus (juga disebut setip) merupakan salah satu perlengkapan alat tulis yang
merupakan karet lembut yang mampu menghilangkan tanda yang dihasilkan dengan

30
pensil. penghapus kenyal seperti karet dan seringkali berwarna putih, meskipun
banyak varian betuk dan warna yang ada dipasaran, penghapus juga merujuk kepada
penghapus papan tulis hitam maupun putih, penghapus tersebut terbuat dari bahan
wol yang di tempelkan pada sebuah balok kayu

Gambar 3.4: Penghapus

b. Penggaris

Penggaris adalah sebuah alat pengukur yang dirancang untuk mendapatkan ukuran
panjang. Setiap jenis alat ini mempunyai fungsi yang berbeda, tergantung pada
bentuk yang dimilikinya. Saat melakukan pengukuran menggunakan alat ini, arah
pandang Anda harus tegak lurus dengan benda yang diukur dan skala yang
ditunjukkan pada penggaris. Kalau arah pandang tidak tegak lurus, biasanya akan
terjadi kesalahan pengukuran. Hasil yang diperoleh bisa lebih kecil maupun lebih
besar dibandingkan dengan ukuran yang sebenarnya.

Satuan ukuran pada penggaris adalah centimeter (cm). Skala terkecil alat
pengukuran yang satu ini adalah 0,1 cm atau 1 mm. Ketelitian pengukuran alat ini
adalah setengah dari skala paling kecil yang dimilikinya, yaitu 0,5 mm. Penggaris
mempunyai fungsi utama untuk mengukur panjang atau lebar berbagai bidang datar
yang mempunyai dimensi kecil, misalnya ubin atau gambar.

31
Gambar 3.5: Penggaris

c. Kertas gambar A3

Kertas ukuran A3 adalah kertas yang biasanya dipakai oleh desain grafis,
notaris, arsitek, juga kalangan tertentu untuk keperluan sekolah, kuliah atau lainnya.
Ukuran normal kertas A3 yaitu 29,7 cm x 42 cm. Jika Kamu mengetahui kertas A4,
maka kertas A3 ini 2x ukuran kertas A4 tersebut. Kertas A3 merupakan salah satu
ukuran kertas yang sangat baik dan tepat untuk media gambar. Banyak acara
perlombaan menggambar yang diselenggarakan dan menggunakan kertas A3 sebagai
media. Dalam hal ini, memang, ukuran A3 termasuk yang pas untuk menggambar
karena tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Di pasaran sendiri juga ada buku
gambar dengan ukuran A3.

Gambar 3.6: kertas Gambar A3

d. Jangka

32
Jangka adalah alat untuk menggambar lingkaran atau busur. Alat ini juga dapat
digunakan untuk mengukur jarak, terutama pada peta. Jangka digunakan dalam
matematika, gambar teknis, navigasi, dan lain-lain. Jangka biasanya terbuat dari besi,
dan terdiri dari dua bagian/kaki yang dihubungkan oleh engsel dan bisa diatur
pembukaannya. Salah satu kaki mempunyai jarum di ujungnya, dan pensil di kaki
yang lain, atau bisa juga memakai pena. Lingkaran bisa dibuat dengan menancapkan
kaki yang berjarum di atas kertas dan menyentuhkan pensil ke permukaan kertas, lalu
memutar pensil dengan tumpuan kaki berjarum sambil menjaga sudut engsel untuk
tidak berubah. Jari-jari lingkaran bisa diubah dengan mengubah sudut yang dibentuk
oleh engsel.

Gambar 3.7: Jangka

e. Mal Huruf

Mal huruf adalah sebuah alat gambar yang digunakan untuk menggambar huruf dan
angka, agar diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan mengikuti standar ISO.

33
Gambar 3.8: Mal Huruf

f. Penggaris segitiga

Sebelum menggunakan penggaris segitiga, dimana ukuran penggaris segitiga yang


digunakan hendaknya disesuaikan dengan ukuran kertas, maksudnya harus lebih kecil
ukuran penggaris dibanding kertas. Sehingga kita dapat dengan mudah membuat garis
pada kertas. Fungsi penggaris segitiga adalah untuk membantu membuat garis tegak
lurus atau kemiringan tertentu dengan cepat.

Gambar 3.9: Penggaris Segitiga

34
3.5 Prosedur Praktikum

Langkah Langkah dalam proses menggambar Teknik

1. Login ke E-learning Universitas Medan Area.


2. Download file modul yang ada di courses praktikum gambar mesin.
3. Bula file modul dan pelajari gambar yang ada di modul tersebut.
4. Siapkan alat dan bahan untuk menggambar (kertas gambar A3, pensil Teknik,
penghapus, penggaris lurus, jangka, penggaris segitiga, mal huruf).
5. membuat garis tepi dan etiket (kepala gamba).
6. jika sudah betul betul memahami gambar yang ada di modul, kita dapat
memulai menggambar.
7. gunakan garis tipis atau garis halus terlebih dahulu dalam menggambar, untuk
mempermudah penghapusan jika terdapat kesalahan pada gambar.
8. Untuk penghisian etiket gambar, dan pemberian ukuran, dan symbol gunakan
Mal Huruf dengan ukuran 3-5 mm.
9. Pada saaat menggambar perhatikan hal hal yang dapat merusak dan membuat
kertas kotor.
10. Setelah gambar objek selesai, berikan garis ukur dan tanda panah pada
gambar.
11. Pada saat pembuatan garis ukur, garis ukur harus lebih tipis atau lebih halus
dari pada garis gambar objek.
12. Pada saat pembuatan anak panah, harus runcing, tebal, dan semua ukurannya
sama.
13. Setelah gambar selesai, periksa Kembali gambar sebelum diserahkan untuk
penilaian.

35
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Modul 1: Jenis-Jenis Garis

Gambar 4.1: Modul 1 Jenis-jenis Garis

Pada modul 1 berisi tengtang jenis jenis garis yang harus dipahami dan
dimengerti dalam proses menggambar Teknik. Untuk menggambar modul 1 saya
menggunakan beberapa alat gambar seperti;

1. Kertas Gambar A3
2. Pensil Teknik

36
3. Penghapus
4. Penggaris Segitiga dan penggaris biasa

4.2. Modul 2: Perspektif

Gambar 4.2: Modul 2 Perspektif

Pada modul 2 memiliki gambar kubus 3D dan lingkaran. Pada modul ini kita
harus memperhatikan ukuran ukuran pada setiap gambar komponen, alat dan bahan
gambar yang saya gunakan pada membuar gambar di atas sebagai berikut;

1. Kertas Gambar A3
2. Pensil Teknik
3. Penggaris segitiga dan penggaris lurus

37
4. Penghapus
5. Mal Huruf
6. Jangka

4.3. Modul 3: Poros Poros Eksentrik, Poros Bertingkat Dan Tuas

Gambar 4.3: Modul 3 Poros Poros Eksentrik, Poros Bertingkat Dan Tuas

Pada modul 3 terdapat tiga gambar yaitu gambar Esentrik, Poros Bertingkat
dan Tuas. Pada poros eksentrikdan tuas telah memiliki ukuran yang telah ditentukan
secara detail, sedangkan pada gambar poros bertingkat belum memiliki ukuran. Pada
saat menggambar poros bertingkat kami di anjurkan untuk membuat skala 2:1 yang

38
dimana skala tersebut berarti gambar yang Digambar dua kali ukuran penuh. Pada
pembuatan gambar di modul 3 alat yang saya gunakan sebagai berikut;

1. Kertas Gambar A3
2. Pensil Teknik
3. Penggaris segitiga dan penggaris lurus
4. Penghapus
5. Mal Huruf
6. Jangka
7. Busur derajat

4.4. Modul 4: Proyeksi Eropa

Gambar 4.4: Modul 4 Proyeksi Eropa

39
Pada modul 4 berisi dua gambar proyeksi eropa 3D. proyeksi eropa disebut
juga proyeksi kwadran I, yang atinya letaknya terbalik dengan arah pandangannya.
pada saat mengambar modul 4 kita harus menentukan arah pandangan kita dengan
baik, alat dan bahan yang saya gunakan sebagai berikut;

a. Kertas Gambar A3
b. Pensil Teknik
c. Penggaris segitiga dan penggaris lurus
d. Penghapus
e. Mal Huruf
f. Jangka

4.5. Modul 5: Gear

Gambar 4.5: Modul 5 Gear

Pada modul ini terdapat gambar gear yang memiliki ukuran besar gigi diameter luar
serta ketebalan yang telah ditentukan. Juga memiliki gambar 3D. alat dan bahan yang
saya gunakan untuk menggambar modul 5 adalah sebagai berikut;

a. Kertas Gambar A3
b. Pensil Teknik
c. Penggaris segitiga dan penggaris lurus

40
Penghapus

d. Mal Huruf
e. Jangka

4.6. Modul 6: Proyeksi Amerika

Gambar 4.6: Modul 6 Proyeksi Amerika

Pada modul 6 terdapat gambar benda berbentuk bulat diameter dantebal


benda tersebut sudah tertera pada gambar. Memiliki lima lubang yang terdiri dari satu
ditengah benda dan empat lainnya dibagian atas bawah dan kiri kanan. alat dan bahan
yang saya gunakan untuk menggambar modul 6 adalah sebagai berikut;

a. Kertas Gambar A3
b. Pensil Teknik
c. Penggaris segitiga dan penggaris lurus
d. Penghapus
e. Mal Huruf

41
f. Jangka

4.7. Modul 7: Proyeksi Amerika

Gambar 4.7: Modul 7 Proyeksi Amerika

Pada modul 7 terdapat gambar sebuah dudukan yang memiliki permukaan


segitiga. Ukuran pada gambar ini telah ada dijelaskan. alat dan bahan yang saya
gunakan untuk menggambar modul 7 adalah sebagai berikut;

a. Kertas Gambar A3
b. Pensil Teknik
c. Penggaris segitiga dan penggaris lurus
d. Penghapus
e. Mal Huruf
f. Jangka

4.8. Modul 8: Conetting Road

42
Gambar 4.8: Modul 8

Pada modul ini terdapat gambar cran shaf atau tiang sokar,pada modul ini
gambar telah di berikan ukuran yg detail dan terdapat gambar 3D. alat dan bahan
yang saya gunakan untuk menggambar modul 8 adalah sebagai berikut;

a. Kertas Gambar A3
b. Pensil Teknik
c. Penggaris segitiga dan penggaris lurus
d. Penghapus
e. Mal Huruf
f. jangka

BAB V

43
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Gambar teknik merupakan ilmu yang mempelajari tentang gambar yang


menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, serta aturan-aturan khusus yang sudah
disepakati. Fungsi dari gambar teknik sendiri adalah penyampaian informasi tentang
suatu rancangan dalam bentuk gambar. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
dibuatlah software AutoCAD yang dapat membantu menggambar teknik. Karena
tingkat presisinya lebih akurat dengan 9digit angka. Selain iu, hasil gambar lebih
cepatdan lebih presisi.

5.2 SARAN

Waktu yang digunakan untuk praktikum gambar teknik ini terbilang kurang cukup,
karena hanya 2 SKS. Sedangkan materinya cukup banyak, dan kurang nya fasilitas di
ruang lab praktikum seperti meja. Memang semua yang ada di modul terselesaikan,
tapi bagi saya banyak hal yang belum saya pahami.

44
DAFTAR PUSTAKA

Arif setya kurniawan, m. S. (2012). Penerapan video cad (computer


aided design) untuk meningkatkan hasil belajar menggambar
proyeksi dengan sistem amerika dan sistem eropa. Journal of
mechanical

Engineering learning, 2.

Giesecke, f. (2000). Gambar teknik. Jakarta: erlangga.

Khumaedi, m. (2015). Gambar teknik jurusan teknik mesin. Semarang:


universitas negeri semarang.

Ohan juhana, m. (2018). Menggambar teknik mesin. Bandung: cv pustaka


setia.
Pahlevi, r. F. (2011). Menginterpretasikan gambar teknik. Yogyakarta.

Purwanto, g. (2016). Aplikasi menggambar teknik bangunan dengan


menggunakan metode manual dan digital. Jurnal education
building, 2.

Santoso, j. (2013). Gambar teknik mesin. Malang: kementrian


pendidikan & kebudayaan.

Sato, g. T. (1986). Menggambar mesin menurut standar iso. Jakarta: pt


pradnya paramita.

Siregar, h. (2010). Menggambar teknik. Yogyakarta: graha ilmu.

Sunyoto, k. S. (2008). Teknik mesin industri jilid 1. Jakarta: direktorat


pembinaan sekolah menengah kejuruan
LAMPIRAN

45
Modul 1

Modul 2

46
Modul 3

47
Modul 3

48
Modul 4

49
Modul 4

50
Modul 5

51
Modul 6

52
Modul 7

53
Modul 8

54
55

Anda mungkin juga menyukai