Anda di halaman 1dari 57

MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

PENDAHULUAN

A. Definisi, Fungsi dan Standarisasi Gambar Teknik


Gambar teknik merupakan bagian dari desain teknik. Berbeda dengan
istilah menggambar yang sering dikenal, menggambar teknik bukan seperti
melukis yang lebih mengharuskan adanya sentuhan seni atau art pada
proses pembuatannya. Gambar teknik lebih mengacu pada standar teknik
yang diatur dalam aturan standar internasional (ISO) atau JIS (standar
Jepang) dan sebagainya dalam proses penggambarannya. Gambar teknik
merupakan tool atau alat untuk mengkomunikasikan desain teknik secara
visual. Ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan tersebut berupa normalisasi
atau standarisasi yang yang sudah ditetapkan oleh ISO (Internasional
Standarization Organization) yaitu sebuah badan/lembaga internasional
untuk standarisasi.

Kedudukan gambar teknik dalam pekerjaan teknik yaitu suatu


metode penuangan ide dalam perencanaan yang harus dapat dibaca dan
dimengerti oleh pihak-pihak terkait dan dapat meneruskan keterangan-
keterangan secara tepat dan obyektif sehingga presisi, akurasi dan
standarisasi gambar merupakan syarat utama dalam gambar teknik. Dapat
disimpulkan gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan
menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah
disepakati bersama oleh para ahli teknik.

1
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Fungsi Gambar Teknik


Fungsi gambar teknik adalah sebagai berikut:
1. Gambar teknik sebagai media penyampaian informasi (alat komunikasi
teknik)
Gambar teknik dijadikan sarana untuk mengkomunikasikan desain teknik.
Terkait dengan tujuan ini maka gambar teknik haruslah mempunyai
metoda yang mudah dikenal, mudah dipelajari dan haruslah dimengerti
oleh semua orang secara internasional. Sehingga dalam menggambar
diperlukan adanya standar yang menjadi acuan dan standarnya haruslah
merupakan standar internasional, karena gambar yang dimaksud oleh
seorang desainer (pembuat gambar) disuatu negara harus dipahami oleh
orang lain yang derada dibelahan bumi manapun.
Beberapa keuntungan menggunakan gambar teknik sebagai alat
komunikasi, yaitu:
a. Praktis
Dengan gambar, komunikasi dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Misalnya pada gambar 1 berikut ini, bisa dilihat dengan mudah bentuk
bendanya. Ketika orang melihat gambar tersebut langsung dapat
membayangkan seperti apa benda yang dimaksud.

Gambar 1. Contoh ilustrasi gambar teknik


Akan lain halnya apabila obyek pada gambar 1 tersebut saat
dijelaskan dengan menggunakan bahasa lisan atau tulisan. Pasti akan

2
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

membutuhkan banyak kata dan belum tentu orang yang


mendengarkan atau membaca uraian dari obyek tersebut akan
mudah memahami dengan benar seperti apa yang dimaksud dalam
gambar 1 tersebut.

b. Tidak menyebabkan salah persepsi


Karena gambar merupakan proyeksi dari obyek yang dikenal oleh
manusia, maka berkomunikasi dengan gambar teknik tidak akan
menimbulkan salah persepsi, bahkan meskipun yang berkomunikasi
adalah orang yang tidak saling mengenal. Suatu obyek lingkaran, akan
tetap dikenali sebagai lingkaran oleh semua orang, obyek berbentuk
kotak akan selalu dikenali sebagai kotak oleh semua orang. Hal ini
berbeda dengan bahasa lisan atau tulisan yang akan terbatasi oleh
perbedaan bahasa manusia. Lingkaran dalam bahasa Indonesia tentu
tidak dikenal oleh orang Eropa yang tidak mengenal bahasa Indonesia.
Hal ini dikarenakan bahasa gambar adalah bahasa yang universal.

c. Mudah dimengerti
Memahami secara visual dengan melihat obyek gambar akan jauh
lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan memahami kata-kata
yang hanya berupa tulisan atau atau yang diungkapkan secara lisan.
Orang akan lebih cepat memahami sebuah gambar mobil yang
berwarna merah daripada harus memahaminya bila diungkapkan
dengan kalimat-kalimat.

2. Pengawetan dan penyimpanan


Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu
perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu
gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk

3
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai bahan


informasi untuk perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan
cara penyimpanan, kodefikasi nomor urut gambar dan sebagainya.

3. Penuangan gagasan dan pengembangan (alat desain produk)


Desain produk merupakan suatu kegiatan untuk merancang suatu
produk barang baik baru maupun pengembangan dari produk yang sudah
ada. Dalam menuangkan suatu ide, seorang desainer atau perancang
memerlukan suatu alat untuk memvisualisasikan ide yang ada dalam
pikirannya. Disinilah gambar teknik akan memainkan fungsinya. Gagasan-
gagasan baru yang masih berupa konsep abstrak dituangkan dalam
bentuk gambar sketsa ataupun gambar sempurna.
Dengan gambar teknik suatu rancangan atau desain akan mampu
mewakili kata-kata/keterangan yang menceritakan ide dengan sangat
rinci, detail dan jelas. Akan berbeda bila rancangan teknik hanya
dituangkan lewat bahasa lisan atau tulisan. Persepsi yang akan muncul
bisa jadi akan sangat berbeda antara desainer dengan orang yang
mendengarkan penjelasannya. Sebagai contoh ilustrasi sebagai berikut:
Seorang desainer telah membuat rancangan sebuah kursi praktek untuk
dokter gigi dan berniat untuk menyerahkan rancangannya kepada
bengkel untuk dibuatkan prototipenya. Karena lokasi bengkel tersebut
cukup jauh dari tempat tinggalnya maka desainer tersebut menggunakan
media telepon untuk menerangkan detail dari rancangannya. Penjelasan
desainer kepada pemilik bengkel tersebut, “Pak, saya minta untuk
dibuatkan sebuah kursi dokter dengan spesifikasi sebagai berikut, tolong
dicatat ya ya pak. Ukuran kursinya adalah panjang maksimum 2 meter,
tinggi maksimum 60 cm, tempat duduknya disanggah oleh empat kaki
yang bentuknya mirip kaki kuda, dengan pegangan di kanan dan kirinya
untuk tempat menyandarkan tangan pasien. Tempat duduk bisa dilipat

4
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

menjadi tiga bagian dan tempat sandaran dapat diluruskan membentuk


sudut 170 derajat....”. demikianlah sang desainer terus menerangkan apa
yang ada di dalam pikirannya, dan diseberang sana si pemilik bengkel pun
mencatat semua yang dikatakan oleh si desainer dengan pikiran semakin
bingung apakah mampu membuat desain tersebut atau menolaknya.
Bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila ilustrasi diatas tersebut benar-
benar terjadi. Pasti kursi yang dimaksud oleh si desainer yang mendesain
dan kursi yang dibuat oleh bengkel akan sangat jauh berbeda. Akan
berbeda jadinya jika sang desainer datang ke bengkel dan memberikan
gambar rancangan kepada pemilik bengkel. Pemilik bengkel akan mudah
membuat apa yang di rancang atau yang dimaksud oleh si desainer.
Demikianlah pentingnya sebuah gambar teknik dalam desain dan
komunikasi teknik.
Ilustrasi peran dari gambar teknik dalam proses produksi suatu
produk dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2.
Dari gambar diatas dapat dilihat bagaimana gambar teknik akan selalu
diperlukan dalam setiap kegiatan produksi. Proses produksi bisa
dikelompokkan menjadi tiga kegiatan besar, ide, implementasi dan

5
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

perbaikan model. Dalam pengembangan ide ada tiga kegiatan besar;


identifikasi masalah, pengembangan ide awal dan pembuatan desain
awal. Kemudian pada implementasi ada enam kegiatan yaitu service,
financial, marketing, produksi, planning dan dokumentasi. Dalam hal ini
gambar teknik berfungsi sebagai sarana mengkomunikasikan antar ke tiga
kegiatan besar tersebut.

Standarisasi Gambar Teknik


Standarisai gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang
telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah
pengertian dalam komunikasi teknik. Standar gambar teknik dapat
diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar perusahaan/industri
di dalam suatu negara.
Standarisasi gambar teknik bertujuan untuk menyatukan
lambang-lambang dan simbol-simbol secara nasional ataupun
internasional sehingga dapat dibaca dan dimanfaatkan secara nasional
maupun internasional.
Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain:
Jepang (JIS), Belanda (NEN), Jerman (DIN), Standar internasional
(Internasional Standarization Organization atau ISO), Indonesia (Standar
Industri Indonesia atau SII) dan SNI (Standar Nasional Indonesia).

ISO (Internasional Standarization Organization) bertujuan untuk


menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat
standar. Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum
internasional dengan tujuan:
1. Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional
2. Memudahkan komunikasi teknik

6
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

3. Bagi negara-negara berkembang, dapat memberikan petunjuk-


petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknik

Beberapa macam gambar teknik yang sering dipakai dalam desain yaitu:
- Gambar mekanik (mesin)
- Gambar sipil
- Gambar arsitektur
- Gambar jaringan listrik
- Gambar jaringan telekomunikasi
- Gambar rangkaian elektronika
- Gambar perpipaan (plumbing)
- Dan lain-lain

7
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

Menggambar teknik meupakan sebuah ilmu yang lebih banyak belajar


tentang teknik menggambar berdasarkan standar-standar tertentu. Menggambar
dapat dilakukan secara manual menggunakan peralatan gambar dan dilakukan
secara langsung dengan menggunakan tangan. Dalam hal ini dibutuhkan
keterampilan dalam menggunakan alat-alat bantu untuk menggambar. Cara
kedua, menggambar teknik dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
software yang sudah banyak di desain untuk membuat gambar, antara lain yang
populer adalah AutoCad, Autodesk Inventor, ProEng, Sketchup, dan lain
sebagainya. Namun yang umum digunakan adalah AutoCad.
Untuk membuat gambar secara manual (tidak menggunakan software
gambar), ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Berikut akan dibahas
mengenai beberapa persiapan dalam membuat gambar, meliputi persiapan
bidang gambar dan persiapan peralatan gambar.

A. Bidang Gambar
Bidang gambar adalah bidang yang akan digunakan untuk
menempatkan seluruh gambar obyek. Bidang gambar dibatasi oleh garis
tepi. Semua gambar dan keterangan gambar harus diletakkan dalam bidang
gambar.
Bidang gambar yang digunakan dalam standar penggambaran
tergantung pada luas bidang kertas yang digunakan. Standar ukuran kertas
gambar (BS EN ISO 5457 Drawing Sheet Size) adalah dikenal dengan seri A, B,
C, D, F dan R. Sedang ukuran dasar gambar teknik digunakan seri A. Ukuran
pokok dari kertas gambar adalah A0 (baca A nol) mempunyai luas 1 m2.
Apabila kertas A0 dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan
ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas A0 yang dibagi

8
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama
besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3
menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.

Gambar 3. Ukuran kertas gambar

Tabel 1. Ukuran kertas gambar dan batas margin (garis tepi)


No Ukuran Kertas Dimensi Lebar Garis Tepi
1 A0 1188mm x 840mm Kiri 20mm, Kanan/atas/bawah 10-15mm
2 A1 594mm x 840mm Kiri 20mm, Kanan/atas/bawah 10-15mm
3 A2 420mm x 594mm Kiri 20mm, Kanan/atas/bawah 10-15mm
4 A3 297mm x 420mm Kiri 20mm, Kanan/atas/bawah 10-15mm
5 A4 210mm x 297mm Kiri 20mm, Kanan/atas/bawah 10mm

9
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas


manila) dan kertas kalkir. Kertas manila adalah jenis kertas yang tidak
tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil
dan kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas
yang tembus cahaya (transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan
tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar dengan
pensil untuk mempermudah dalam penggandaan.
Jenis-jenis kertas gambar yang digunakan dalam gambar teknik
sebagai berikut:
Tabel 2. Jenis Kertas Gambar dan Kegunaannya
No Jenis Kertas Kegunaan
1 Manila Gambar tinta sementara
2 Roti Gambar sket/sementara
3 Kalkir 80 – 150 Milimeter Gambar permanen
4 Kalkir milimeter Grafik/gambar permanen
5 Kertas milimeter Grafik sementara

B. Jenis dan Fungsi Alat Gambar


Peralatan gambar adalah seperangkat alat yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan gambar agar diperoleh hasil yang memiliki akurasi
(dimensi), presisi, ketebalan garis, ketinggian maupun jenis huruf sesuai
dengan standar ISO.

1. Pensil Gambar
Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda
untuk keperluan menulis, baik kualitas maupun tingkat kekerasannya.
Biasanya kekerasan pensil dicantumkan pada salah satu ujungnya.

10
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

a. Standar kekerasan
Tabel 3. Standar Kekerasan Pensil Kayu
Nomor Urut Keras Sedang Lunak
1 4H 3H 2B
2 5H 2H 3B
3 6H H 4B
4 7H F 5B
5 8H HB 6B
6 9H B 7B
Pada kelompok “Keras”, kode 4H adalah yang tingkat
kekerasannya paling rendah dan kode 9H adalah yang paling keras. pada
kelompok “Lunak”, kode 2B adalah tingkat kelunakan pensil yang paling
rendah dan kode ini yang paling umum digunakan, kode 7B adalah pensil
yang paling lunak dan warna paling pekat/hitam.

b. Jenis Pensil
Jenis pensil yang umum digunakan yaitu:
Pensil kayu atau pensil biasa, digunakan untuk gambar sketsa dan
gambar sebenarnya.

Gambar 4. Pensil kayu/Pensil biasa

11
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Pensil mekanik, sangat dianjurkan digunakan untuk menggambar


teknik dibandingkan dengan pensil biasa, karena pensil mekanik lebih
mudah untuk digunakan, tidak perlu meruncingkan setiap kali dipakai
dan mudah untuk membuat goresan yang seragam ketebalannya.
Pensil mekanik yang dianjurkan untuk dipakai adalah pensil mekanik
dengan ukuran 0.7 mm, 0.5 mm dan 0.3 mm.

Gambar 5. Pensil Mekanik

c. Penggunaan Pensil
Kwalitas dan jenis garis akan menentukan pemilihan jenis dan tingkat
kekerasannya.
Tabel 4. Penggunaan Jenis Pensil Kayu
No. Jenis Garis Kwalitas Garis Pensil
1 Garis konstruksi tipis - Diperlukan 5H, 6H
kecermatan tinggi
2 Garis ulang/jadi - Huruf keliatan jelas 4H
3 Huruf dan angka - Jelas dan rapih H, F, GB
4 Gambar sket - Dapat diatur B s/d 7B
Pensil kayu dapat diruncingkan dengan alat peruncing, misalnya
pisau, rautan, sharperner dan alat lainnya. Sedangkan pensil mekanis
tidak perlu diruncingkan, karena ukurannya sudah tertentu (0,3 mm;
0,5 mm; 0,7 mm).

12
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

2. Mistar/Penggaris
Mistar adalah alat gambar untuk membantu penarikan, mengukur
panjang garis, membuat garis, membagi dan memindahkan sudut.

Mistar Panjang, digunakan untuk membuat garis lurus. Biasanya


mempunyai dua sisi dengan skala ukuran yang berbeda, milimeter dan
inci. Dalam beberapa kasus, menggunakan mistar yang terbuat dari
bahan mika keras lebih membantu dibandingkan dengan menggunakan
mistar yang terbuat dari logam.

Gambar 6. Mistar Panjang

Mistar segitiga, biasanya digunakan untuk membuat garis sejajar dan


memiliki sudut-sudut istimewa (30, 45, 60, dan 90 derajat) sehingga
memudahkan dalam membuat garis dengan kemiringan tertentu.

Gambar 7. Mistar Segitiga

13
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Gambar 8. Penggunaan Mistar segitiga

Mistar Busur atau Busur Derajat, biasanya digunakan untuk membuat


garis dengan kemiringan tertentu.

Gambar 9. Mistar busur/Busur Derajat

d. Rapido
Rapido digunakan untuk menulis (dengan bantuan mal huruf) dan
menggambar teknik. Ukuran mata atau pena rapido 0,1 mm; 0,2
mm; 0,3 mm; 0,4 mm; 0,5 mm; 0,6 mm; 0,8 mm; 1,0 mm; 1,2 mm.
rapido diisi tinta sesuai kebutuhan baik warna maupun jumlahnya,
dimaksudkan agar tinta tidak berlebihan. Bila sudah tidak

14
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

digunakan dalam jangka waktu lama, mata rapido dan tabungnya


dilepas untuk dicuci, hal ini untuk menghindari agar tinta tidak
mengkristal dan merusak mata rapido. Rapido biasanya digunakan
untuk finishing gambar manual pada kertas kalkir.

Gambar 10. Rapido

e. Penghapus dan papan penghapus


Penghapus digunakan untuk menghapus gambar atau tulisan yang
salah. Untuk karet penghapus terdiri dari karet penghapus tinta
dan karet penghapus pinsil.
Papan penghapus terbuat dari bahan plat baja tipis, digunakan
untuk membantu menghapus bagian huruf atau garis yang salah
sehingga tidak menghilangkan huruf atau garis lainnya disekitar
garis/objek yang akan dihapus.

Gambar 11. Penghapus Pensil (kiri) dan Papan penghapus (kanan)

15
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

f. Jangka
Peralatan jangka digunakan untuk menggambar lingkaran,
membagi garis dapat pula digunakan untuk memindahkan atau
membuat sudut. Peralatan pelengkap dalam satu set jangka terdiri
atas batang penyambung, pen dan mata pensil maupun jarum.

Gambar 12. Jangka

g. Mal/Sablon huruf, angka dan bentuk


Mal atau sablon ini digunakan untuk menulis huruf dan angka
dengan berbagai ukuran yaitu 1,8 mm; 2,5 mm; 3,5 mm; 5 mm; 6
mm; 7 mm dan 10 mm. Setiap pemilihan ukuran sablon
disesuaikan dengan ukuran mata rapido atau pensil yang akan
digunakan. Mal bentuk digunakan untuk membuat berbagai
macam bentuk atau simbol-simbol sesuai dengan skala yang mal
tersebut.

Gambar 13. Mal Huruf dan Angka

16
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Gambar 14. Mal Bentuk Lingkaran

Gambar 15. Mal berbagai macam bentuk dan perabot


dengan skala 1:100

h. Meja gambar dan mesin gambar


Meja gambar yang baik mempunyai permukaan rata dan tidak
melengkung, semua sisinya lurus dan siku. Kemiringan daun meja
pada waktu mengoperasikan dapat diatur. Ukuran daun meja ada
A3, A0 dan A1. Ketinggiannya juga dapat diatur. Daun meja
gambar dilapisi lembaran magnetig, membantu mengatur dan
memasang kertas gambar dipermukaan meja.

17
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Gambar 16. Meja Gambar

Gambar 17. Mesin Gambar

i. Isolasi kertas
Isolasi ini berfungsi untuk menahan atau merekatkan kertas
gambar pada meja gambar agar tidak mudah bergeser. Isolasi
yang digunakan yaitu berbahan kertas agar tidak merusak
permukaan kertas pada saat dilepaskan.

18
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Gambar 18. Isolasi Kertas

19
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

STANDARISASI GAMBAR

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa gambar teknik


memiliki standarisasi yang telah disepakati oleh para ahli teknik di dunia. Adapun
macam-macam gambar teknik yang sering dipakai dalam desain antara lain:
 Gambar Mekanik (Mesin)
 Gambar Sipil (Jalan, Jembatan dan konstruksi)
 Gambar Arsitektur (Bangunan eksterior, interior, landscape)
 Gambar Jaringan Listrik
 Gambar Jaringan Telekomunikasi
 Gambar Rangkaian Elektronika
 Gambar Perpipaan (Plumbing)
 Dan lain-lain

Dalam gambar teknik ada aturan penggunaan garis. Garis ini yang
membedakan apakah garis yang dibuat merupakan garis benda atau garis untuk
dimensi dan seterusnya. Jadi ketebalan garis tertentu akan menggambarkan
makna yang tertentu pula. Sehingga dalam menggambar teknik, pemakaian garis
(ketebalan garis) harus sesuai dengan peruntukannya tidak boleh sembarangan.
Secara umum digunakan beberapa macam garis sebagai berikut:
1. Garis tebal (garis tebal kontinyu), digunakan untuk membuat garis tepi, garis
gambar dan garis nyata lainnya.
2. Garis tipis kontinyu, digunakan untuk garis-garis ukur, garis arsir dan garis
proyeksi serta garis bantu lainnya.
3. Garis kontinyu bebas, digunakan untuk garis batas dari pemotongan
sebagian.
4. Garis gores tipis putus-putus, digunakan untuk menyatakan garis gambar
yang tidak terlihat/terhalang.
5. Garis sumbu (garis strip titik), digunakan untuk garis sumbu gambar

20
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Tabel 5. Beberapa macam garis dan kegunaannya


No Visual Garis Nama Garis Kegunaan
1 Garis tebal Garis Obyek
kontinyu
2 Garis tipis kontinyu Garis Dimensi
3 Garis kontinyu Garis Pemotongan Sebagian
bebas
4 ------------- Garis gores tipis Garis tidak tampak
5 Garis strip titik Garis sumbu

Pada beberapa buku ditampilkan agak berbeda degan yang ditampilkan pada
tabel 5 diatas, hal ini tergantung pada standar yang digunakan. Sebagai
tambahan beberapa standar yang sering digunakan diantaranya adalah ANSI dan
JIS. Yang terpenting dalam membuat gambar teknik adalah masalah konsistensi
dalam mengambil suatu standar sebagai rujukan. Maksudnya adalah apabila
seseorang menggambar dengan menggunakan standar ANSI maka semua aturan
dalam ANSI harus dipakai, demikian pula jika menggunakan standar yang lain.
Sekali lagi adalah konsistensi dalam standar yang digunakan.

Gambar 19. Contoh penggunaan garis sesuai dengan kegunaannya

21
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Garis Sumbu
Setiap lingkaran atau bentuk dasar lingkaran/silinder dan lengungan yang
dibuat berdasarkan lingkaran (setengah lingkaran, seperempat lingkaran,
sepertiga lingkaran dan lain-lain) harus selalu diberi garis sumbu. Baik dalam
posisi yang kelihatan lingkarannya maupun dari tampak samping. Dan dipusat
lingkaran harus membentuk tanda “+”. Berikut contoh penggunaan garis sumbu.

Gambar 20. Penggunaan Garis Sumbu


(Garis sumbu harus melebihi garis benda)

Huruf dan Angka pada Gambar Teknik


Huruf dan angka yang digunakan pada gambar teknik memiliki fungsi
untuk memperjelas maksud informasi yang disajikan gambar. Selain itu huruf dan
angka pada gambar teknik memiliki komposisi ukuran yang telah ditetapkan pula
(proporsional). Dalam penulisannya, huruf dan angka harus di tulis tangan
dengan gaya yang terang, dapat dibaca, dapat dibuat dengan cepat, jelas dan
seragam.
Untuk mendapatkan hasil tulisan yang indah dan serasi, diperlukan satu
standar perbandingan antara tinggi, lebar dan tebal. Dalam gambar teknik, huruf
yang sering dipakai adalah huruf vertikal dengan standar ISO, yang memiliki ciri-
ciri agak kotak, tinggi dan ramping.

22
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Tabel 6. Ukuran huruf dan angka type A dan type B sesuai standar ISO

Dicontohkan, apabila suatu huruf dan angka mempunyai tinggi huruf


besar 7 mm maka didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 7. Ukuran huruf dan angka dengan tinggi huruf besar 7 mm

Gambar 21. Contoh Huruf Vertikal dengan Standar ISO

23
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Skala Gambar
Skala adalah perbandingan ukuran gambar dengan ukuran obyek yang
sebenarnya. Pada gambar Arsitektur dan Sipil, skala dipakai untuk mengecilkan
ukuran sebenarnya. Contohnya dalam penyajian gambar layout, struktur dan
detail pada kertas gambar. Pemakaian skala pada gambar berarti menyajikan
perbandingan nyata dari benda. Skala kecil biasanya digunakan untuk
menjelaskan detail yang dikehendaki secara penuh. Sedangkan skala besar untuk
menghindari salah pembacaan gambar.

Jenis Skala Gambar


a. Skala Angka/Skala Pecahan (Numerical Scale)
Skala angka yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan
angka. Penulisan skala seperti berikut: 1 : 5 ; 1 : 10 ; 1 : 20 ; 1 : 50 dan
1 : 100
Ukuran gambar obyek
Skala Gambar =
Ukuran sebenarnya obyek

Bila gambar berskala 1 : 100 berarti tiap satuan panjang pada gambar,
menggambarkan ukuran sebenarnya sebesar 100 kali satu satuan ukuran gambar
obyek.
Contoh: bila satuan panjang menggunakan cm berarti tiap panjang 1 cm ukuran
gambar obyek menggambarkan ukuran sebenarnya obyek 100 cm.

Skala secara umum digunakan pada gambar perencanaan dan detail untuk
mendukung pelaksanaan bangunan dilapangan. Berikut contoh skala angka dan
penggunaannya:

24
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Macam Skala Skala Penggunaan Contoh


1 : 1000 Gambar Situasi/
s/d Master Plan
1 : 200
Master Plan

Gambar Situasi
1 : 100 Gambar
Skala Kecil
s/d Perencanaan
1 : 50 (Gambar Denah,
Tampak, Potongan)
Gambar Denah

1 : 50 Gambar Plat,
s/d Balok dan kolom
1 : 20 sederhana
Gambar Balok & Kolom

1 : 20 Gambar Detail
s/d Struktur:
1 : 10 Kolom, Balok,
Pondasi

Skala Besar Detail Pondasi

1 : 10 Gambar Detail:
s/d Kusen, profil
1:5

Detail Kusen

25
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

2:1 Gambar Detail


atau Khususnya gambar
5:1 mesin/Listrik
Skala
Pembesaran

Detail Komponen Setrika

b. Skala Blok/Skala Garis/Skala Batang


Skala batang pada umumnya dipergunakan pad agambar peta atau
situasi.
Untuk menentukan satuannya dinyatakan dengan blok-blok batang/garis.
Skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam beberapa
bagian yang sama panjangnya. Pada garis/batang tersebut harus dicantumkan
ukuran jarak yang sesungguhnya di lapangan, misalnya dalam meter, kilometer,
feet atau mil.

Gambar 22. Skala Batang/Garis/Balok

Pencantuman skala secara grafis digambar tersebut, dapat dibaca bahwa


jarak antaradua angka peta = 1 km di lapangan, jadi kalau antara 0 – 1, 1 – 2,
2 – 3, 3 – 4, 4 – 5 masing-masing = 1 cm maka artinya 1 cm pada peta = 1 km di
lapangan. Skala batang pada contoh diatas ekuivalen dengan skala 1 : 100.000.

26
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Dimensi
Setiap gambar perencanaan maupun gambar detail harus dilengkapi dengan
dimensi agar diketahui dengan jelas ukuran setiap bentuk obyek yang akan
dibuat atau diproduksi. Kelengkapan dimensi dibutuhkan bagi para pelaksana
pekerjaan untuk membantu mempersiapkan peralatan yang tepat serta hasil
pekerjaan yang diharapkan.

150

80

150 150

Gambar 23. Gambar Dimensi Linear dan Diameter

Simbol ujung garis dimensi gambar secara umum digunakan:


1. Tipe garis dimensi dengan garis miring ( )
2. Tipe garis dimensi tanda bulat ( )

Beberapa ciri dimensi gambar obyek yang baik:


1. Menggunakan tipe garis dimensi standar (garis halus kontinyu)
2. Garis dimensi harus menunjukkan bagian sisi bidang obyek
3. Angka harus mudah dibaca baik posisi dan ukurannya
4. Garis dimensi dicantumkan pada bagian-bagian gambar yang penting
5. Posisi angka yang menunjukkan ukuran panjang sisi bidang adalah diatas
garis dimensi dan terletak pada bagian tengah, atas.

27
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Macam-macam dimensi obyek:


1. Continue

120
60 60 60 60 60 60 60 60

480

2. Radius

3. Baseline

28
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

4. Aligned
100

10
0
10

0
100

100
10

0
10
0

100

Dokumen Gambar
Dokumen gambar pada dasarnya media komunikasi bagi konsultan perencana,
kontraktor/pemborong, subkontraktor serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam
sebuah kegiatan proyek pembangunan gedung/bangunan atau proyek lainnya
yang dilaksanakan dalam periode waktu dan biaya tertentu sesuai kontrak.
Dengan demikian semua keterangan berkenaan dengan dokumen yang telah
disusun diharapkan dapat digunakan oleh semua pihak. Seluruh dokumen
gambar proyek yang diperlukan dan didokumentasikan, dimaksudkan sebagai file
(hard copy dan soft copy).
1. Pengertian Dokumen Gambar
Dokumen gambar proyek konstruksi meliputi gambar arsitektural, pekerjaan
struktur, pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Dokumen gambar disertai
dengan Kop Gambar, untuk memberi informasi kepada semua pihak yang
terlibat dalam perencanaan maupun pelaksanaan proyek bangunan.

2. Kop Gambar
Setiap dokumen perlu dilengkapi dengan kop gambar sebagai identitas dan
dapat memnerikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan
teknis lapangan maupun yang menyangkut pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan sebuah proyek. Kop gambar setiap lembar harus sama bentuk
dan ukurannya.

29
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Secara umum isi keterangan yang ada pada kop gambar yang dibuat oleh setiap
perusahaan seperti konsultan maupun jasa kontruksi yang secara prinsip
memiliki kesamaan.
Format kop gambar yang direkomendasikan oleh The Northen California chapter
of AIA (American Institute of Architecture) berisikan hal-hal sebagai berikut:
 Nama Perusahaan
 Lokasi Proyek
 Pemilik Proyek
 Konsultasn Perencana/Arsitek
 Catatan umum seperti Revisi/perubahan-perubahan gambar
 Persetujuan konsultan Perencana
 Jenis proyeksi yang digunakan
 Skala Gambar
 Tanggal Gambar
 Judul Gambar
 Nomor Lembar Gambar

Gambar 24. Penempatan Kop Gambar pada Kertas Gambar

30
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Gambar 25. Kop Gambar pada gambar Arsitektur


Penempatan kop gambar bisa di bagian kanan bawah kertas gambar
ataupun di sisi kanan kertas gambar. Yang utama adalah isi keterangan kop
gambar harus jelas dan konsisten dalam penyusunannya.

Gambar 26. Contoh Kop Gambar/Etiket Sederhana

Kop gambar ukuran kertas A3 maupun A4 sebagai referensi dapat


digunakan layout template AutoCad menurut DIN maupun ISO, pada program
AutoCad dengan extension DWF.

31
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

PROYEKSI

A. PENGERTIAN PROYEKSI
Proyeksi adalah penggambaran yang menunjukkan suatu abjek
yang terlihat dari depan, kanan, kiri, atas atau bawah. Pandangan
proyeksi diposisikan sejajar dan saling berhubungan yang satu dengan
yang lain sesuai dengan aturan-aturan standar. Gambar proyeksi
digunakan untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada sebuah
bidang dua dimensi. Standar ini sudah diakui di seluruh dunia dan sudah
menjadi patokan paten dalam menggambar.
Beberapa jenis proyeksi yang digunakan dalam gambar teknik
antara meliputi Proyeksi Eropa, Proyeksi Amerika, Proyeksi Aksonometri,
Proyeksi Miring, Kabinet dan Perspektif. Pembahasan tentang proyeksi
kali ini difokuskan pada Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika.

B. PROYEKSI AMERIKA
Proyeksi Amerika sering juga disebut proyeksi kuadran tiga atau proyeksi
sudut ketiga. Merupakan sebuah proyeksi yang menempatkan pandangan
sesuai dengan orientasinya. Yaitu penempatan pandangan atas, kanan,
kiri dan bawah sesuai letaknya. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi
yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.

32
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Gambar 27. Bentuk atau gambar 3D (tiga dimensi)


Dari gambar diatas
A merupakan pandangan dari depan
B merupakan pandangan dari kiri
C merupakan pandangan dari kanan
D merupakan pandangan dari atas
E merupakan pandangan dari bawah
Maka susunan proyeksi Amerika dari gambar 1 tersebut seperti di bawah
ini:

Gambar 28. Proyeksi Amerika

33
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Gambar diatas merupakan penggambaran proyeksi amerika. Dimana


tampak atas berada diatas, tampak kanan berada di kanan, tampak kiri
berada di kiri dan tampak bawah berada di bawah, sesuai dengan
orientasinya.
C. PROYEKSI EROPA
Proyeksi Eropa sering juga disebut proyeksi ISO, proyeksi sudut pertama
atau proyeksi kuadran satu. Pandangan Atas berada dibawah pandangan
depan, pandangan kiri berada di sisi kanan pandangan depan, pandangan
kanan berada di samping kiri pandangan depan. Proyeksi Eropa
merupakan proyeksi yang letaknya terbalik dengan arah pandangannya.
Jika sudah memahami letak dan posisi proyeksi Amerika, maka dengan
mudah akan mengetahui letak penempatan proyeksi Eropa dimana view
C yang terletak di sebelah kanan tinggal ditukar dengan view B yang
terletak di sebelah kiri, demikian pula dengan Gambar view D yang
berada di sebelah atas dipertukarkan dengan view E yang berada di
bagian bawah. View A tetap pada posisi semula.
Maka akan diperoleh gambar proyeksi Eropa sebagai berikut:

Gambar 29. Proyeksi Eropa

34
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Dari gambar diatas terlihat bahwa perletakan pandangan dari proyeksi


Eropa adalah kebalikan dari pandangan aslinya. Yang atas ada di bawah,
yang bawah diatas, begitupun yang kiri ada di kanan dan yang kanan ada
di kiri.
Jika membuat suatu gambar proyeksi maka pada etiket gambar wajib
mencantumkan lambang proyeksi amerika dan eropa agar memudahkan
bagi orang lain untuk memahami dan membaca gambar tersebut.

Gambar 30. Simbol proyeksi Amerika dan Eropa

Gambar 31. Contoh penulisan simbol proyeksi pada etiket gambar

35
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

SIMBOL PERALATAN LISTRIK DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

A. Simbol Peralatan Listrik


Untuk bisa membaca atau memahami suatu gambar instalasi bangunan
rumah ataupun rangkaian tenaga maupun PHB, kita harus mengetahui arti
simbol-simbol yang terdapat pada gambar tersebut. Berikut dasar simbol
kelistrikan berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
1. Simbol gambar diagram saluran arus kuat

36
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

37
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

38
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

39
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

2. Simbol gambar diagram untuk instalasi pusat dan gardu induk

40
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

41
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

42
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

43
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

44
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

3. Simbol diagram untuk gambar instalasi bangunan

45
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

46
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

47
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

48
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

49
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

50
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

B. Komponen Elektronika
Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar
yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
1. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen
Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus
listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau
Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode
angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan
Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
- Resistor yang Nilainya Tetap
- Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut
juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
- Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas
cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent
Resistor

51
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

- Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu,


Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature
Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor

2. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya
adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai
perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian
Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator)
adalah Farad (F)

52
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah:


- Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan
pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri
dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan
Kapasitor Keramik.
- Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan
Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte
Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
- Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut
dengan Variable Capasitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor

3. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan
juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak

53
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan


dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi
untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
- Induktor yang nilainya tetap
- Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil
Variable.

Gambar dan Simbol Induktor

4. Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari:
a. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari
Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus
searah (DC).
b. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan
rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang
bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan
Zener.

54
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

c. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik.
d. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya
sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
e. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
f. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya
Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
g. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
h. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang
berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Gambar dan Simbol Dioda

55
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

5. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak
fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat
penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor
diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan
penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain
sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B),
Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya,
Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni
Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal
Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar dan Simbol Transistor

6. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen
lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam
sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-
macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol
hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen

56
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK

Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan


Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat
sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer
yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan
jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika
lainnya.

Gambar dan Simbol IC

7. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering
digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar dan Simbol Saklar

57

Anda mungkin juga menyukai