PENDAHULUAN
1
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
2
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
c. Mudah dimengerti
Memahami secara visual dengan melihat obyek gambar akan jauh
lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan memahami kata-kata
yang hanya berupa tulisan atau atau yang diungkapkan secara lisan.
Orang akan lebih cepat memahami sebuah gambar mobil yang
berwarna merah daripada harus memahaminya bila diungkapkan
dengan kalimat-kalimat.
3
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
4
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Gambar 2.
Dari gambar diatas dapat dilihat bagaimana gambar teknik akan selalu
diperlukan dalam setiap kegiatan produksi. Proses produksi bisa
dikelompokkan menjadi tiga kegiatan besar, ide, implementasi dan
5
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
6
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Beberapa macam gambar teknik yang sering dipakai dalam desain yaitu:
- Gambar mekanik (mesin)
- Gambar sipil
- Gambar arsitektur
- Gambar jaringan listrik
- Gambar jaringan telekomunikasi
- Gambar rangkaian elektronika
- Gambar perpipaan (plumbing)
- Dan lain-lain
7
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
A. Bidang Gambar
Bidang gambar adalah bidang yang akan digunakan untuk
menempatkan seluruh gambar obyek. Bidang gambar dibatasi oleh garis
tepi. Semua gambar dan keterangan gambar harus diletakkan dalam bidang
gambar.
Bidang gambar yang digunakan dalam standar penggambaran
tergantung pada luas bidang kertas yang digunakan. Standar ukuran kertas
gambar (BS EN ISO 5457 Drawing Sheet Size) adalah dikenal dengan seri A, B,
C, D, F dan R. Sedang ukuran dasar gambar teknik digunakan seri A. Ukuran
pokok dari kertas gambar adalah A0 (baca A nol) mempunyai luas 1 m2.
Apabila kertas A0 dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan
ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas A0 yang dibagi
8
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama
besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3
menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.
9
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
1. Pensil Gambar
Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda
untuk keperluan menulis, baik kualitas maupun tingkat kekerasannya.
Biasanya kekerasan pensil dicantumkan pada salah satu ujungnya.
10
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
a. Standar kekerasan
Tabel 3. Standar Kekerasan Pensil Kayu
Nomor Urut Keras Sedang Lunak
1 4H 3H 2B
2 5H 2H 3B
3 6H H 4B
4 7H F 5B
5 8H HB 6B
6 9H B 7B
Pada kelompok “Keras”, kode 4H adalah yang tingkat
kekerasannya paling rendah dan kode 9H adalah yang paling keras. pada
kelompok “Lunak”, kode 2B adalah tingkat kelunakan pensil yang paling
rendah dan kode ini yang paling umum digunakan, kode 7B adalah pensil
yang paling lunak dan warna paling pekat/hitam.
b. Jenis Pensil
Jenis pensil yang umum digunakan yaitu:
Pensil kayu atau pensil biasa, digunakan untuk gambar sketsa dan
gambar sebenarnya.
11
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
c. Penggunaan Pensil
Kwalitas dan jenis garis akan menentukan pemilihan jenis dan tingkat
kekerasannya.
Tabel 4. Penggunaan Jenis Pensil Kayu
No. Jenis Garis Kwalitas Garis Pensil
1 Garis konstruksi tipis - Diperlukan 5H, 6H
kecermatan tinggi
2 Garis ulang/jadi - Huruf keliatan jelas 4H
3 Huruf dan angka - Jelas dan rapih H, F, GB
4 Gambar sket - Dapat diatur B s/d 7B
Pensil kayu dapat diruncingkan dengan alat peruncing, misalnya
pisau, rautan, sharperner dan alat lainnya. Sedangkan pensil mekanis
tidak perlu diruncingkan, karena ukurannya sudah tertentu (0,3 mm;
0,5 mm; 0,7 mm).
12
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
2. Mistar/Penggaris
Mistar adalah alat gambar untuk membantu penarikan, mengukur
panjang garis, membuat garis, membagi dan memindahkan sudut.
13
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
d. Rapido
Rapido digunakan untuk menulis (dengan bantuan mal huruf) dan
menggambar teknik. Ukuran mata atau pena rapido 0,1 mm; 0,2
mm; 0,3 mm; 0,4 mm; 0,5 mm; 0,6 mm; 0,8 mm; 1,0 mm; 1,2 mm.
rapido diisi tinta sesuai kebutuhan baik warna maupun jumlahnya,
dimaksudkan agar tinta tidak berlebihan. Bila sudah tidak
14
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
15
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
f. Jangka
Peralatan jangka digunakan untuk menggambar lingkaran,
membagi garis dapat pula digunakan untuk memindahkan atau
membuat sudut. Peralatan pelengkap dalam satu set jangka terdiri
atas batang penyambung, pen dan mata pensil maupun jarum.
16
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
17
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
i. Isolasi kertas
Isolasi ini berfungsi untuk menahan atau merekatkan kertas
gambar pada meja gambar agar tidak mudah bergeser. Isolasi
yang digunakan yaitu berbahan kertas agar tidak merusak
permukaan kertas pada saat dilepaskan.
18
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
19
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
STANDARISASI GAMBAR
Dalam gambar teknik ada aturan penggunaan garis. Garis ini yang
membedakan apakah garis yang dibuat merupakan garis benda atau garis untuk
dimensi dan seterusnya. Jadi ketebalan garis tertentu akan menggambarkan
makna yang tertentu pula. Sehingga dalam menggambar teknik, pemakaian garis
(ketebalan garis) harus sesuai dengan peruntukannya tidak boleh sembarangan.
Secara umum digunakan beberapa macam garis sebagai berikut:
1. Garis tebal (garis tebal kontinyu), digunakan untuk membuat garis tepi, garis
gambar dan garis nyata lainnya.
2. Garis tipis kontinyu, digunakan untuk garis-garis ukur, garis arsir dan garis
proyeksi serta garis bantu lainnya.
3. Garis kontinyu bebas, digunakan untuk garis batas dari pemotongan
sebagian.
4. Garis gores tipis putus-putus, digunakan untuk menyatakan garis gambar
yang tidak terlihat/terhalang.
5. Garis sumbu (garis strip titik), digunakan untuk garis sumbu gambar
20
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Pada beberapa buku ditampilkan agak berbeda degan yang ditampilkan pada
tabel 5 diatas, hal ini tergantung pada standar yang digunakan. Sebagai
tambahan beberapa standar yang sering digunakan diantaranya adalah ANSI dan
JIS. Yang terpenting dalam membuat gambar teknik adalah masalah konsistensi
dalam mengambil suatu standar sebagai rujukan. Maksudnya adalah apabila
seseorang menggambar dengan menggunakan standar ANSI maka semua aturan
dalam ANSI harus dipakai, demikian pula jika menggunakan standar yang lain.
Sekali lagi adalah konsistensi dalam standar yang digunakan.
21
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Garis Sumbu
Setiap lingkaran atau bentuk dasar lingkaran/silinder dan lengungan yang
dibuat berdasarkan lingkaran (setengah lingkaran, seperempat lingkaran,
sepertiga lingkaran dan lain-lain) harus selalu diberi garis sumbu. Baik dalam
posisi yang kelihatan lingkarannya maupun dari tampak samping. Dan dipusat
lingkaran harus membentuk tanda “+”. Berikut contoh penggunaan garis sumbu.
22
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Tabel 6. Ukuran huruf dan angka type A dan type B sesuai standar ISO
23
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Skala Gambar
Skala adalah perbandingan ukuran gambar dengan ukuran obyek yang
sebenarnya. Pada gambar Arsitektur dan Sipil, skala dipakai untuk mengecilkan
ukuran sebenarnya. Contohnya dalam penyajian gambar layout, struktur dan
detail pada kertas gambar. Pemakaian skala pada gambar berarti menyajikan
perbandingan nyata dari benda. Skala kecil biasanya digunakan untuk
menjelaskan detail yang dikehendaki secara penuh. Sedangkan skala besar untuk
menghindari salah pembacaan gambar.
Bila gambar berskala 1 : 100 berarti tiap satuan panjang pada gambar,
menggambarkan ukuran sebenarnya sebesar 100 kali satu satuan ukuran gambar
obyek.
Contoh: bila satuan panjang menggunakan cm berarti tiap panjang 1 cm ukuran
gambar obyek menggambarkan ukuran sebenarnya obyek 100 cm.
Skala secara umum digunakan pada gambar perencanaan dan detail untuk
mendukung pelaksanaan bangunan dilapangan. Berikut contoh skala angka dan
penggunaannya:
24
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Gambar Situasi
1 : 100 Gambar
Skala Kecil
s/d Perencanaan
1 : 50 (Gambar Denah,
Tampak, Potongan)
Gambar Denah
1 : 50 Gambar Plat,
s/d Balok dan kolom
1 : 20 sederhana
Gambar Balok & Kolom
1 : 20 Gambar Detail
s/d Struktur:
1 : 10 Kolom, Balok,
Pondasi
1 : 10 Gambar Detail:
s/d Kusen, profil
1:5
Detail Kusen
25
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
26
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Dimensi
Setiap gambar perencanaan maupun gambar detail harus dilengkapi dengan
dimensi agar diketahui dengan jelas ukuran setiap bentuk obyek yang akan
dibuat atau diproduksi. Kelengkapan dimensi dibutuhkan bagi para pelaksana
pekerjaan untuk membantu mempersiapkan peralatan yang tepat serta hasil
pekerjaan yang diharapkan.
150
80
150 150
27
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
120
60 60 60 60 60 60 60 60
480
2. Radius
3. Baseline
28
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
4. Aligned
100
10
0
10
0
100
100
10
0
10
0
100
Dokumen Gambar
Dokumen gambar pada dasarnya media komunikasi bagi konsultan perencana,
kontraktor/pemborong, subkontraktor serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam
sebuah kegiatan proyek pembangunan gedung/bangunan atau proyek lainnya
yang dilaksanakan dalam periode waktu dan biaya tertentu sesuai kontrak.
Dengan demikian semua keterangan berkenaan dengan dokumen yang telah
disusun diharapkan dapat digunakan oleh semua pihak. Seluruh dokumen
gambar proyek yang diperlukan dan didokumentasikan, dimaksudkan sebagai file
(hard copy dan soft copy).
1. Pengertian Dokumen Gambar
Dokumen gambar proyek konstruksi meliputi gambar arsitektural, pekerjaan
struktur, pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Dokumen gambar disertai
dengan Kop Gambar, untuk memberi informasi kepada semua pihak yang
terlibat dalam perencanaan maupun pelaksanaan proyek bangunan.
2. Kop Gambar
Setiap dokumen perlu dilengkapi dengan kop gambar sebagai identitas dan
dapat memnerikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan
teknis lapangan maupun yang menyangkut pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan sebuah proyek. Kop gambar setiap lembar harus sama bentuk
dan ukurannya.
29
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
Secara umum isi keterangan yang ada pada kop gambar yang dibuat oleh setiap
perusahaan seperti konsultan maupun jasa kontruksi yang secara prinsip
memiliki kesamaan.
Format kop gambar yang direkomendasikan oleh The Northen California chapter
of AIA (American Institute of Architecture) berisikan hal-hal sebagai berikut:
Nama Perusahaan
Lokasi Proyek
Pemilik Proyek
Konsultasn Perencana/Arsitek
Catatan umum seperti Revisi/perubahan-perubahan gambar
Persetujuan konsultan Perencana
Jenis proyeksi yang digunakan
Skala Gambar
Tanggal Gambar
Judul Gambar
Nomor Lembar Gambar
30
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
31
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
PROYEKSI
A. PENGERTIAN PROYEKSI
Proyeksi adalah penggambaran yang menunjukkan suatu abjek
yang terlihat dari depan, kanan, kiri, atas atau bawah. Pandangan
proyeksi diposisikan sejajar dan saling berhubungan yang satu dengan
yang lain sesuai dengan aturan-aturan standar. Gambar proyeksi
digunakan untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada sebuah
bidang dua dimensi. Standar ini sudah diakui di seluruh dunia dan sudah
menjadi patokan paten dalam menggambar.
Beberapa jenis proyeksi yang digunakan dalam gambar teknik
antara meliputi Proyeksi Eropa, Proyeksi Amerika, Proyeksi Aksonometri,
Proyeksi Miring, Kabinet dan Perspektif. Pembahasan tentang proyeksi
kali ini difokuskan pada Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika.
B. PROYEKSI AMERIKA
Proyeksi Amerika sering juga disebut proyeksi kuadran tiga atau proyeksi
sudut ketiga. Merupakan sebuah proyeksi yang menempatkan pandangan
sesuai dengan orientasinya. Yaitu penempatan pandangan atas, kanan,
kiri dan bawah sesuai letaknya. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi
yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.
32
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
33
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
34
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
35
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
36
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
37
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
38
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
39
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
40
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
41
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
42
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
43
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
44
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
45
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
46
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
47
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
48
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
49
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
50
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
B. Komponen Elektronika
Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar
yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.
1. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen
Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus
listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau
Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode
angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan
Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
- Resistor yang Nilainya Tetap
- Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut
juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
- Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas
cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent
Resistor
51
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
2. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya
adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai
perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian
Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator)
adalah Farad (F)
52
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
3. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan
juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak
53
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
4. Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari:
a. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari
Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus
searah (DC).
b. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan
rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang
bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan
Zener.
54
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
c. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik.
d. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya
sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
e. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang
berfungsi sebagai pengendali .
f. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya
Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
g. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
h. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang
berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.
55
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
5. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak
fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat
penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor
diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan
penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain
sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B),
Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya,
Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni
Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal
Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
6. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen
lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam
sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-
macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol
hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen
56
MODUL TEORI DASAR GAMBAR TEKNIK
7. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering
digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
57