Anda di halaman 1dari 23

...

fUNGSI DAN STANDARISASI


GAMBAR TEKNIK
A. KEGIATAN MENGGAMBAR TEKNIK
Dewasa ini kegiatan rnenggambar teknik sudah menj adi bagi an tak terpi sahk an dari
mekanisme kerj a sua tu perusahaan industri . Kegiatan me nggambar teknik ini dil aksanakan
dalam suatu tempat yang di sebut studio gatnbar (engineering drafting department). Di
tempat inilah sebelum suatu pr oduk dibuat , lebib dahulu direncanakan dan dirancang
dengan rnatang. Ahli tek nik yang bertu gas me mbuat gambur rancangan disebut
perancang (de sainer). Ol eh peraucang seudiri at au dibantu juru gambar (drafter),
gambar rancangan kemudi an dibuat menjadi gambar kerja (working drawing), yait u
gambar yang rnempunyai sifat mudah dibaca oleh pengguna gambar.
Gambar 1.1 memperlihatkan kegiatan men ggambar tcknik dalam suatu studio gambar.
Gombar l .la
Seorang desainer (perancang } mengerjakan
gambar rancangan dengan bantuan
kotnputer
Gambar 1.111
Seorung drafte r (juru gutnbar ) membuat gall/hal'
kerja dengun buntuun mcsiu gambur.
Gambar I .lc
Kegiat an dulam "studio gambar" di suat u perusahaat .
11
B. GAMBAR TEKNIK SEBAGAI BAHASA TEKNIK
Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik. Oleh
karena itu gambar teknik sering juga disebut sebagai bahusa teknik atau baha sa bagi
kalangan ahli-ahli teknik . Sebagai suatu bahasa, gambar teknik harus dapat meneruskan
keterangan-keterangan sccara tepat dan obyektif.
Dalam hal baha sa kita kenai adanya aturan-aturan berbahasa yang disebut ((/(0
hahasa maka dalam gambar teknik pun ada aturan-aluran menggambar yang disebut
stundar gambar . Dengan dernikian standar gambar dapat juga disebu t sebagai tata
bahasa teknik, yang akan mengatur cara penyampaian keterangan-keter angan melalui
gambar agar garnbar dapat dijadikan sebagai alat kornunikasi seperti halnya bahasa hsan
atau tulisan.
C. FUNGSI GAMBAR TEKNIK
Gambar teknik sebagai suatu bahasa teknik mernpun yai tiga fungsi penting yaitu
untuk menyampaikan informasi, sebagai bahan dokumentasi dan menuangkan gagasan
untuk pengembangan.
1. Menyampaikan Informasi
Pada permulaan industri, perencanaan dan pembuatan benda-benda teknik dilakukan
oleh orang yang sama. Sebelum benda dibuat, dirancang dulu dalam bent uk gambar.
Dalam hal ini gambar hanya bcrarti sebaga i alat berfik ir atau sebagai konsep dari gagasan
si pernbuat . Oleh karena itu aturan-aturan gambar tidak diperlukan.
Setelah industri semakin berkembang, perencana dan pembuat tidak lagi rnerupakan
satu orang yang sama, tetapi menjadi dua pihak yang berbcda. Mungkin saja berbeda
perusahaan bahkan berbeda negara . Dalam hal ini garn bar berfungsi sebagai alat untuk
menyatnpaikan injormasi dari pihak perencana atau perancang kepada pihakpembuat
(operator) . Gambar 1.2 memperlihatkan pola inforrnasi pihak perancang gambar (design
drafter) kepada pernbuat (operator) .
Kegiatan perancang gambar Petiyampaian in f ormasi Kegiatan /,('I/I/J/I<" ("I' eru/"r)
(design drafter)
Gombar 1.2. Gambar sebagai alat penyampai informasi
Dalam suatu proyek, yang menerima informasi berupa gambar sebenamya bukan
hanya operator, tetapi masih ada beberapa pihak lain yang bersangkutan, misalnya bagian
perencanaan proses produksi , bagian pengontrol selarna produksi, perakitan, bagian servis,
dan sebagainya.
2. I
C
indust
Denga
gambs
sebaga
3. l\J
G
konsej
bentuk
gagasa
sekalig
Kemud
dipero]
D. 81
1. . Pe
Pe
orang bl
mana 0
disebut
lagi unt
int erna
Sta
mernbac
Apabila
mernbad
sudah m
2.
FUI
SIll'
a. Me
gat
b.
Me
c.
d.
e.
3. M
Sej
12
-
2. Bahan Dokumentasi, Pengawetan, dan Penyimpanan
Gambar teknik merupakan dokumen yang sangat penting dalam suatu perusahaan
industri, di mana data teknis mengenai suatu produk tereantum seeara padat di sana.
Dengan demikian gambar berfungsi sebagai bahan dokumentasi. Mendokumentasikan
gambar berarti pula niengawetkan dan ntenyimpan gambar itu, untuk dipergunakan
sebagai bahan informasi bagi reneana-rencana baru di kemudian hari.
3. Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan .
Gagasan seorang perancang untuk mernbuat benda-benda teknik mula-mula berupa
konsep abstrak dalam pikirannya. Konsep abstrak itu kernudian dituangkan ke dalam
bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Dalam hal ini gambar berfungsi menuangkan
gagasan perancang dari konsep abstraknya. Bagi perancang sendiri gambar tersebut
sekaligus berfungsi rneningkatkan daya pi.kimya untuk pengembangan gagasan lebih lanjut.
Kernudian gambar itu dianalisa dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga dapat
diperoleh gambar yang sempuma.
D. STANDARISASI GAMBAR
1. Pengertian Standarisasi Gambar
Peraturan-peraturan gambar dibuat atas dasar persetujuan bersama antara orang
orang bersangkutan. Peraturan-peraturan itu selanjutnya dijadikan standar dalarn lingkup di
mana orang bersangkutan berada. Stanclar yang digunakan dalam lingkup perusahaan
disebut standar pe rusahaan, untuk Iingkup negara disebur standar nasional, Lebih luas
lagi untuk kepentingan kerjasama antarindustri secara internasional digunakan standar
int ernasional.
Standari sa si gambar ber arti penyesuaian atau pembakuan eara membuat dan
membaca gambar dengan berpedornan pada standar gambar yang telah ditetapkan.
Apabila dalam satu lingkungan kerja teknik, an tara yang membuat gambar dan yang
membacanya menggunakan standar gambar teknik yang sama, berarti lingkungan itu
sudah melakukan standarisasi gambar teknik.
2. Fungsi Standarisasi Gambar
Standarisasi gainbar teknik dapat berfungsi sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e .
Memberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pernbuat dan pembaea
gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar.
Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukan dan penggunaan simbol
simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai penafsiran menurut standar.
Memudahkan komunikasi teknis an tara perancang/pembuar gambar dengan
pengguna gambar.
Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi benda
benda teknik dalam jumlah banyak (produksi masal) yang harus diselesaikan dalam
waktu yang serempak.
Memperlancar produksi dan pernasaran suku cadang alar-alar industri,
3. Macam-macam Standarisasi
Sejak mulai pesatnya perkernbangan industri , beberapa negara industri maju telah
13
f
.
membuat standarisasi industri dalam negaranya . Bebcrupa macam standarisasi yang telah
banyak dikenal antaru lain:
o .lIS (Japanese Industrial Standard) standar industri di negnra Jepang .
o NNI (Nederland Norrnalisatie Instituut), standarisasi industri di negara Belanda,
o DIN (Deutsche Industrie Normen), standarisasi industri di negara Jerman .
o ANSI (American National Standard Institute), standarisasi industri di negara
Amerika.
Negara kira pun punya standar nasional. Dahulu narnanya Standar Industri Indonesia
(SII). Tetapi sejak terbit peraturan pemerintah nomor 15 tahun 199 1 teruang Standar
Nasional Indonesia, nama 511 diganti dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI
dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSNl yang sekarang berkedudukan di Jakarta
(Sasana Widya Sarwono Lt. 5, JI. Gator Subroto 10 Jakarta) .
Standar Internasional ISO
Dengan makin meluasnya dunia usaha, di mana pernbagian kerja secara intemasional
meningkat pesat, juga perlunya saling rnenimba teknologi asing, telah mengharuskan
perusahaan-perusahaan industri untuk menggunakan standar yang bersifat international.
Untuk keperluan ini telah dibentuk suatu badan siandar industri yang diberi nama
International Organization for Standardization (ISO). Badan non pemerinrah ini didirikan
pada tanggal 14 Oktober 1946 , sebagai perigganti badan serupa yaitu International
Federation of National Standardizing Association (lSA) yang dibubarkan pada tahun 1942.
Tujuan dan ISO adalah untuk menyatukun pengertian teknik antarbangsa dengan
jalan membuat stundar, Dalam badan ini terhimpun ahli-ahli teknik mewakili berbagai
negara, yang bertugas membahas persoalan-persoalan teknik yang tirnbul akibat
perbedaan pengertian antarrnereka, guna rnencapai suatu pengertian yang disetujui
bersama. Selain itu dalarn hal pernbuatan prod uk dibahas juga usaha-usaha untuk
mernperbaiki kualitas, meningkatkan produksi , menurunkan harga, serta memperluas
perdagangan dan organisasi pemasaran .
Bidang kerja ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISOITC 10
(gambar teknik), yang bertugas menstandarkan gambar-gambar teknik agar dapat diterima
oleh dunia internasional sebagai buhusa teknik internasional.
Indonesia juga merupakan anggota ISO, yang diwakili Dewan Standardisasi Nasional
(DSN). Oleh karena itu standar gambar teknik eli negara kita beberapa tahun terakhir ini
telah beralih dari standar NNI (Belanda) ke standar ISO. Pada buku gantbar teknik
tnesin ini pun kita akan rnempelajari aturan-aturan rnenggambar teknik menurut standar
ISO.
E. TUGAS PERANCANG, JURU GAMBAR, DAN PENGGUNA GAMBAR
Kerja seorang peraneang dalam pernbuatan elemen-elernen mesm diawali dengan
pembuatan sketsa, yaitu gambaran kasar dari apa yang ada dalam pikirannya. Gambar
kasar tersebut kemudian dianalisa dengan mempertimbangkan pengaruh sistem gerak
yang akan diderita oleh elernen, Kekuatan elernen dalarn rnenerima bennacam-macam
tegangan diperhitungkan secara cennat untuk menernukan dari bahan apa elemen tersebut
"
harus dibuat dan bagairnana metode pembuatannya. Desainer juga harus memberikan
rincian banyaknya elemen yang harus dibuat dan cara perakitannya. Data dari hasil
analisa (terrnasuk sintesa dan evaluasi), digunakan untuk mernperbaiki sketsa menjadi
gWII!Jn /" ra ncanguu, yang memuat keierangan-ketcrangun meliputi konstruksi, ukuran,
14
bahan, jur
adalah
,
I e r J (
Dalan
( iJ (!!; f J. S,
secara ring
kerja itu hal
Hams
sistem satu
paduan kerh
dengan pera
Dalarn
Operator be
operator me
lambang-Iar
pun selain
,(It fllf., I(
15
P. /(111, . /11 ' t dcI/I;/Iul Juru ganibar (drafter) gambar (ol'<'rll'orl
Gambar 1.3. Tugas perancang.furu gambar, dan pengguna gambar
Bahan .
o Kekuatan
..
Fungsi '--.f
r'\. ,, (!(f-K ; / (1
y ......... '-\\ f .;K

bahan, jumlah elemen, biaya, dan lain-lain. Sebagai produks akhir dari kerja rancangan
adalah I nbu kcrja
Dalam pernbuatan gambar kerja, perancang biasanya dibantu oleh juru gambar
( Iraft. I ). Seorang juru gambar bertugas menyajikan keterangan-keterangan pada gambar
secara ringkas tetapi mencakup seluruh gagasau perancang. Dengan kata lain, gambar
kerja itu harus tepat sesuai hasil rancangau dan tepat sesuai keperluan penggunanya.
Harus diperhatikan oleh juru gambar, gambar kerja yang akan dibuat apakah gambar
sistem satu-satu (individu) atau gambar sistem kelompok (grup atau gabungan) atau
paduan kedua sistem itu. Untuk menentukan pilihan ini juru gam bar dapat berkonsultasi
dengan perancang atau perencana proses .
Dalam sebuah pabrik, operator merupakan ujung tombak pengguna gambar.
Operator bertugas mewujudkan gambar menjadi benda nyata. Hal ini bisa tercapai apabila
operator mempunyai kemampuan menafsirkan penunjukan dimensi-dimensi benda dan
lambang-lambang yang digunakan pacta gambar kerja. Dengan dernikian seorang operator
pun selain dituntut memiliki kemampuan mengope!asikan mesin, ia juga harus bisa
t.umbaca atau mengetahui aturan-aturan gambar menurut standarisasi gambar.
I
ALAT ALAT G MBAR
A. ALAT-ALAT GAMBAR DAN CARA PENGGUNAANNYA
Untuk memp eroleh hasil gambar yang baik, diperlukan alat-alat gambar yang
memadai. Di samping itu alat-a1at garnbar te rs ebut harus diperguoakan secara tepat sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat gambar manual yang biasa digunakan dalam
gambar teknik mesin antara lain seperti ditunjuk kan gambar 2.1.
Gambar 2.1. Alat-alat gambar
Keterangan gambar:
1. Papan (meja) gambar
2. Kertas gambar
3. Penggaris-T
4. Penggaris segitiga 90, 60,30
5. Penggaris segitiga 90, 45, 45
6. Kotakjangka
7. Pensil rnekanik
8. Rapido
9. Tinta isi rapido
10. lsi mata pensil mekanik
1. Meja (papan) Gambar
II . Penghapus tinta
12. Penghapus pensil
13. Pita perekat
14. Mal bentuk lengkung
15. Mistar skala
16. Busur derajat
17. Mal bentuk lingkaran
18. Pelindung penghapus
19. Sablon huruf
20. Mal bentuk mur atau baut
Mej a gambar digunakan sebagai alas untuk kertas garnbar, karena itu papannya
harus rnerupakan perrnukaan yang rata dan sisi-sisinya dibuat saling tegak lurus satu sarna
lain. Biasanya papan untuk meja gambar dihuat dari bilah-bilah kayu yang disambun g
17
secara rapat (gambar 2.2a) atau dapat juga dibuat dar! kayu lapis tebal (multipleks) atau
harboard. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran standar kertas gambar. Umumnya papan
gambar dibuat dengan ukuran: panj ang 100 em, lebar 90 em, dan tebal3 em.
, Sebai knya posisi meja gambar tidak dibuat tetap seperti meja tulis biasa, akan tetapi
dapat diat ur dari posisi rnendatar hingga tegak. Hal ini dirnaksudkan untuk memberikan
kemungkinan variasi posi si tubuh pada saat menggarnbar, agar tidak cepat lelah . Gambar
2.2b menunj ukkan contoh model dudukan papan gambar yang dapat diatur posisi papannya.
paling sering
dengan perb,
diperoleh den
dengan mernl
akan diperolel
Tobe! 2.1. Sta
ker
Seri
Uk
AD
1.189
BO
1.414
CO
1.297
DO
1.090
-
a. Papan gamba r b. Dudukan papan gambol'
Gambar 2.2. Mej a gambol' sederhana
2. Kertas Gam bar da n Ukurannya
Kertas gambar yang digunakan dalam menggambar teknik terdapat berrnacam
macarn, ses uai den gan maksud penggunaannya. Ada yang digunakan untuk mengatur
tara-Ietak (layout) dan ada kertas khusus untuk membuat gambar asli.
Contoh pe
a. Kertas gambar untuk tata-Ietak
Untuk menggambar tata-Ietak atau gambar sketsa dengan pensil dapat digunakan
kertas gambar putih biasa, kertas sketsa, kertas millimeter atau kertas lainnya yang tidak
mudah kusut dan tidak mudah rusak hila dihapus.
b. Kertas gambar untuk gambar asli
Gambar asli umumnya dibuat dengan tinta di atas kertas kalkir , Karena kertas ini
tembus pandang (transparan) , maka gam bar yang dibuat pada kertas kalkir ini lebih
mudah untuk diperbanyak (direproduksi) misalnya dengan cara cetak biru (blueprint) atau
(a) Penempatan
eetak kontak (contact print). Di samping itu gambar pada kertas kalkir ini dapat disimpan
menepi ke sis
dalam jangka waktu yang relatif lama karena sifat kertas kalkir yang tahan lembab dan
tidak mudah menjadi rapuh .
c. Ukuran kertas gambar
d. Teknik me
Ukuran kertas untuk mcnggambar teknik sudah ditentukan menurut standar. Tabel
Unt uk kep
2. I menunj ukkan empat seri ukuran kertas gambar, Dari keempat seri tersebut yan g
yang sudah die
18
paling sering digunakan adalah seri AO (tabe l 2.2) . Ukuran pokok AO ini adalah 1 m
2
dengan perbandingan panjang terhadap lebarnya: .Ji : 1. Ukuran beri kut nya AI ,
diperoleh dengan membagi dua ukuran AO pada arah panjangnya. Ukuran A2 dipero leh
dengan membagi dua ukuran panjang AI. Demikian seterusnya dengan eara yang sarna
akan diperoleh ukuran yang lebih keeil. Perhatikan gambar 2.3!
Tabel l .l . Standar ukuran TabeI2.2. Ukuran kertas gambar seri AO
kertas gambar
Seri Uk llran
AO 1.189 x 841
BO 1.414 x 1.000
CO 1.297 x 917
DO 1.090 x 771
Seri
AO
Al
A2
A3
Ukuran garis tepi
Ukuran kertas
K i r i C
i
1.189 x 841
841 x 594
594 x 420
420 x 297
20 10
20 10
20 10
20 20
A4
A5
297 x
210 x
210
148
15
15
5
5
C Ukuran gar is tepi atas, kanan, dan bawah
..40
./
A2
-:
./
lig
..44
v'/
A1
~ : /
A3
A AS
1789
, , ~
t .
- I- lepi kiri
- ~
Gam bar 2.3. Ukuran kertas ga mbar seri AD
Contoh peneinpatan kertas garnbar pada papan gambar,
(a) Pene mp atan kertas ga mbar leb ih
menepi kesis i kiri dan bawah.
(b) Unt uk gambar yang dikerjakan deng an mes in
gambar. p osisi kertas ditempatka n di tengah papan
ga mb ar, sebab tep i kiri digunakan untuk kepala
mesin gambar.
Gombar 2.4. Penempatan kertas ga mbol'
d. Teknik melipat kertas gambar
Unt uk keperluan penyimpanan, gambar yang sudah jadi di atas kertas kalkir atau
yang sudah dieetak biru (blueprint) perlu di lipat lebih dahu lu agar dapat dimasukkan pada
19
--
20
map suelhekter atau file (tempat menyimpan arsip). Gambar 2.5 rnenunjukkan beberapa
contoh teknik melipat kert as gambar sesuai dengan ukuran dan posi si kertas gambarn ya.
A4
A3 A3
l2
:
:
:
;c
...
...
...
....
lOS 1 105' 1 175 17
1 10 It
:

.. !...:.. . . . .. ..
>
f

......
:
'1
"
T
..
f

lQ
S 1 0 180
1 10
'"
' 0 2..
H
: :
I 175

I "M
197

3.5

IJ I.5 10
A2
210

I
I
;
:
A2
: ;
:

.. ...
. . .. . ..
"1
:
r
"
;
....
....
'" :
: I
,
r
e-,
'"
'"

"'
>,
'"
'"
: :
10 lOS 1 lOS 1 17S
20 97 191 I 97 197! 17S 111
51
11 S9't
20
At
I
Q
A1
: ;
1.1
I
.
.... '
:
.,
"
.. ... .. ... .. .. .. I :
'
'"
I"
:
.. . .. .. . . . .. .. ... . ....
!-
I
:
;

'1" " "
;;:
"" ... :
'" I ; :
f
....
.., I
....
:
;
....

r '
:
:
I
;
'"
i
,
; ;
....
..
:
... :
'0
U> 180 I IJM I "5.;1
lfQ
J 175
:r
;
I
2
HI
20
to S'6 1% 19& I I 17S
2
- _:- ...-
19..
20
20
AD

r" .... :--- .. :
, !
3. Pensil Ga
Ada duaj
(gambar 2.6a) d
Akhir-akh
karena pensil n
sesuai ukuran t
kembali. Denga
mengasah atau I
Menurut
golongan kekers
Standar kekeras
AD AD
9
;!;
.. "
.. . .. ... . .... . . .. ..... , . .. . ........ ..... . .
................ . -
:
.... .. ... .... ... . ... I
! .
r ..
'1 - ~
~ j
f
' * ~ 20
J80 11Z9.5 I JZP.' I
'80 I ' /10 I
'10
I 175 . . . '0
!? 1169
,ss
Gamber 2.5. Teknik melipat kertas gambar
3. Pensil Gambar
Ada dua jenis pensil yang digunakan dalam menggambar teknik, yaitu pensil biasa
(gambar 2.6a) dan pensil mekanik (gambar 2.Gb).
Akhir-akhir ini pensil mekanik lebih banyak pemakainya dibanding pensil biasa,
karena pensil mekanik lcbih praktis penggunaannya. Mata pensilnya berukuran tertentu
sesuai ukuran tebal gari s yang diinginkan (tipis atau tebal ) dan bil a habi s dapat diisi
kembali . Dengan demikian pada waktu menggambar tidak perlu membuang waktu untuk
mengasah atau meruncingkan pensil.
(a) Pensil biasa
(b) Pensil mekanik
Gambar 2.6. Pensil gambar biasa dan pensil mekanik
Menurut kekerasan mata pensilnya, pensil garnbar di golongkan menjadi ti ga
golongan kekerasa.n, yang rnasing-masing dibagi lagi menjadi beberapa tingkat kekerasan.
Standar kekerasan pensi I ini ditunjukkan tabel 2.3.
21
.

Tabel 2.3. Stan dar kekerasan pensif


b. Penggtt
Keras 4H 5H
makin keras
Sedang 3H 2H
makin lunak
Lunak 2B 3B
rnakin lunak
6H 7H 8I-I
Keterangan:
H
4B
F
6B
HB
7B
)
)
)
B
H
B
HB
F
Hard (keras)
Black (hitam)
Hard-black
Firm (agak keras)
Untuk mendapatkan suatu garis dengan ket ebalannya yang rnerat a dari ujung ke
ujung, maka kedudukan pensil sewaktu menarik gari s haru s dimi ringkan 60 dan
sel ama menarik garis, pensil diputar dengan telunjuk dan ibu jari (gambar 2. 8) .
[ ~ I
Gambar 2 7. Uj ung pensil biasa yang sudah
dir uncing kan
arah _
tarikan
-:-=:L-_
_ -
penggaris
'f-- - - --r'--
-1..------'---
_
Gombar 2.8. Cara menarik garis dengan pe nsil
4. Penggaris
Dua ma carn penggari s ya ng sering digunakan dal am menggambar teknik adal ah
penggari s-T dan penggaris seg itiga.
b. Penggaris segitiga
Gambar 2.9. Penggar is
a. Penggaris-T
Penggaris-T terdiri ata s du a bagian, ya itu bagian daun yang panj ang dan bagi an
kepala ya ng pend ek. Sudut antara bagian daun dengan kepala adalah 90 (gam bar 2.9a).
lubang
pengganb.mg
a. Penggaris-T
Penggar
segitiga siku
45 (gambar
Bebera]
penggaris-T (
Gombar 2.11.
Gombar1.13.
22
b. Penggaris segitiga
Penggaris segitiga umumnya merupakan satu pasangan yang terdiri atas dua buah
segitiga siku-siku, yang satu bersudut 90, 60, 30, dan yang lain bersudut 90, 45, dan
45 (gambar 2.9b).
Beberapa gambar berikut ini menunjukkan beberapa contoh cara menggu nakan
penggaris-T dan penggaris segitiga.
Gambol' 2./ O. Kedudukan pengg aris- T pada meja gambar.
Kepalanya dikaitkan pada sisi meja sccara 1"(/
pal, dengan demikian bagian daunnya dapat
digunakan untuk membuat gar is-garis menda
tar yang sejajar dengan cara menggeser-geser
daun ke alas ata u ke bawah.
Gambar 2./1. Menarik garis mendatar den gan
penggaris-T
Gambar 2. J2. Menarik garis tegak dengan dua
penggaris
Gambar 2.13. Menarik garis mi ring 45", 30,
dan 60
Gambar 2.14. Menarik garis miring 75" dan 15
23
I
.
,
i
o
,
I
~ ' ~
Bagian-b
o
Gombar 2. 15. Menarik garis arsiran (45") dan
ujung bekas pengeboran (/20").
Gombar 2. 16. Menggambar seg i enam beraturon
(a) (
Keterangan:
(a) Kakij angJ
(b) Kaki jang
jangkadia
(c) Jangka b
beberapa I
(d) Jangkil po
(f) Batang pe
lingkaran (
5. Jangka
(g) Batang pe
(h) Pena- tarit
Jangka digunakan untuk menggambar bentuk Iingkaran atau busur lingkaran. Gam
dengan tin
bar 2.18 menunjukkan satu set j angka yang biasa digunakan dalam menggambar teknik.
Keduduka
Gombar 2. 17. Cara memegang sepas ang penggaris segitiga
pada waktu menarik garis-garis sejajar
terhad ap papar
berlebihan, cuk
keluar atau dapa
Gombar 2.20. Ked
H'akJ
24
Surnber: Katalog Rotrin g
Gombar 2.18. Jangka dan kelengkapannya
-
Bagian-bagian dari kel engkapan j angka (gambar 2. 19).
(9)
(a) (b) (e) (d) (e) (h)
Gambar 2.19. Bagian-bagian dari kelengkapan j angka
Keterangan:
(a) Kaki j angka, untuk penernpatanj arumjangka.
(b) Kaki jangka, untuk pcnempatan pensil jangka atau trekpen atau rapido. Mata pensil
jangka diasah berbentuk pipih ujun gnya, dengan kemi ringan 75.
(e) Jangka bagi, untuk memindahkan ukuran atau membagi gar is lur us menj adi
beberapa bagian.
(d) Jangka pompa dan (e) jangka pegas, untuk membuat lingkaran denganjari-jari kecil .
(f) Batang penyambung, untuk memperpanjang kaki jangka sehingga dapat membuat
lingkaran de ngan jari-jar i yang lebih besar.
(g) Batang pemegang pena-tarik, untuk pegangan pena-tarik.
(h) Pena-tarik (trekpen) , digunakan untuk menarik garis pada waktu menggambar
dengan tinta.
Kedudukan pena-tarik sewaktu dipakai menar ik garis, sebaiknya miring 60
terhadap papan gambar (gambar 2.20) . Pengi sian tinta pada pena-tarik tidak bal ch
berl ebihan, cukup 6-7 em (ga mbar 2.21) . Sebab bila terlal u banyak, tinta mudah menetes
keluar atau dapat menghasilkan garis yang tidak rata keteba lannya .
Gamber 2.20. Kedu dukan pena-tarik pada
waktu menarik garis
E
E
r-
I
t
Gambar 2.21. Pengisian t i nta pa da
pena-tarik
25

Anda mungkin juga menyukai