Anda di halaman 1dari 47

TM-4

Fungsi Linier dan Penerapan


dalam Ekonomi (Lanjutan)
Outline
•Fungsi biaya dan fungsi penerimaan
•Analisis pulang-pokok (BEP)
•Fungsi anggaran
•Fungsi konsumsi, tabungan, dan angka
pengganda
•Pendapatan nasional
•Analisis IS-LM
Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan

3
Biaya
Klasifikasi Biaya
Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC)

01 Adalah biaya yang jumlahnya tidak bergantung pada


jumlah output yang diproduksi.
𝑭𝑪 = 𝒌
Contoh : biaya sewa, biaya administrasi, gaji executive

Biaya Variabel (Variable Cost/ VC)

02 Adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah,


tergantung pada jumlah output yang diproduksi.
Dengan asumsi VC linier terhadap Q:
𝑽𝑪 = 𝒗𝑸
Contoh : upah tenaga kerja langsung, biaya bahan
baku.

𝑻𝑪 = 𝑭𝑪 + 𝑽𝑪 = 𝒌 + 𝒗𝑸
C
𝑇𝐶 = 𝑘 + 𝑣𝑄

k
𝑉𝐶 = 𝑣𝑄

𝐹𝐶 = 𝑘

Q
Contoh
Seorang petani semangka mempunyai biaya produksi tetap sebesar $10
dan biaya variabel nya sebesar $2 per unit semangka yang dihasilkan.
1. Tentukan persamaan biaya totalnya.
2. Hitung setiap komponen biaya dari kuantitas 0 sampai dengan 6.
3. Berapa total biaya, jika output yang dihasilkan 5 unit.
4. Buat grafiknya.
Contoh

Biaya produksi tetap sebesar $10 dan Q FC VC = 2Q TC


biaya variabel nya sebesar $2 per unit. 0 10 0 10
1 10 2 12
Persamaan biaya totalnya.
2 10 4 14
3 10 6 16
𝐹𝐶 = 10 4 10 8 18
𝑇𝐶 = 10 + 2𝑄 5 10 10 20
𝑉𝐶 = 2𝑄
6 10 12 22

Saat Q = 5 unit, 𝑇𝐶 = 10 + 2(5) = 20


𝐶

Contoh 𝑇𝐶 = 10 + 2𝑄

𝑉𝐶 = 2𝑄

𝐹𝐶 = 10

𝑄
Pendapatan (Revenue)
Konsep Revenue
• Produsen akan memperoleh pendapatan (revenue) saat menjual
barang produksinya.
• Jumlah revenue merupakan hasil kali antara harga per unit dengan
jumlah unit barang yang terjual.
𝑇𝑅 = 𝑃 × 𝑄
• Fungsi revenue menjadi linier saat harga (P) nya tetap, ditentukan
oleh pasar, dan produsen merupakan price-taker, tidak bisa
menentukan harga.
TR
Contoh
• Chicken snack box dijual seharga $3,5
per unit berapapun jumlah unit yang
terjual. Tentukan fungsi pendapatannya
(8,28)
dan gambar grafisnya. Berapa revenue
saat jumlah yang terjual 8 unit?

𝑇𝑅 = 3,5𝑄
Saat terjual 8 unit → 𝑇𝑅 = 3,5 8 = 28

Q
Kentungan (Profit)
Konsep Profit
• Profit (𝜋) merupakan selisih antara total revenue dengan total cost.
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
• Saat 𝜋 > 0, dikatakan untung (profit); saat 𝜋 < 0, dikatakan rugi
(loss); dan saat 𝜋 = 0, dikatakan impas atau pulang-pokok atau break
even.
Contoh Soal
Produsen yang menjual chicken snack boxes dengan harga $3.50 per
unit mempunyai biaya tetap sebesar $800 per hari dan biaya variabel
nya adalah $1,50 per pak. Tentukan:
1. Persamaan TR, TC, dan 𝜋 nya.
2. Saat dalam sehari hanya terjual 250 unit, apakah sudah untung?
3. Berapa unit yang harus terjual agar produsen mencapai titik impas?
4. Gambarkan grafik profit nya.
Contoh Soal
• 𝑇𝑅 = 𝑃 × 𝑄 = 3,5𝑄
• 𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶 = 800 + 1,5𝑄
• 𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶 = 3,5𝑄 −
800 + 1,5𝑄 = 2𝑄 − 800
Saat hanya terjal 250 unit → 𝜋 =
2 250 − 800 = −300 (rugi)
BEP → 𝜋 = 0 → 2𝑄 − 800 = 0 →
𝑄 = 400
Analisis Pulang-Pokok (BEP)

17
Break Even Point
❑ BEP adalah kondisi dimana penerimaan/omzet
(Revenue=R) sama dengan Biaya (Cost=C) yang
dikeluarkan.
❑ Analisis BEP membantu bagaimana perusahaan
bisa mengefisiensikan produksinya untuk
mencapai laba yang optimal.
Komponen Pembentuk Break Even Point
Biaya Tetap / Fixed Cost
biaya yang nilainya tidak berubah meski ada perubahan operasional bisnis
Biaya Variabel / Variable Cost
biaya variabel nilainya berubah-ubah sesuai dengan kapasitas produksi. Biaya variabel bisa saja
meningkat atau menurun sesuai dengan permintaan.
Harga Jual / Price
besaran harga setelah menentukan seluruh biaya produksi ditambah dengan nilai keuntungan atau
margin. Harga jual biasanya dihitung per-unit setelah produksi.
Pendapatan / Revenue
Pendapatan atau penghasilan merupakan perhitungan hasil yang didapat dari penjualan.
Jumlah pendapatan didapat dari harga jual dikalikan dengan jumlah produk yang terjual.
Persamaan Matematika
Pada dasarnya penghitungan Break Even Point adalah menyamakan antara jumlah atau
nilai yang dikeluarkan/biaya dengan nilai yang diperoleh/pendapatan. Beberapa contoh
persamaan Break Even Point berdasarkan metodenya:

Metode Persamaan
a. BEP (unit) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (Harga Jual Per Unit
Produk – Biaya variabel setiap unit produk)
b. BEP (Satuan Rupiah) = (Biaya Tetap / Harga Jual Per Unit – Biaya
Variabel) x Harga Jual per Unit
Metode Kontribusi per Unit
a. BEP (Unit) = Biaya Tetap / Margin Kontribusi per Unit atau BEP =
Biaya Tetap / (Harga Jual – Biaya variabel)
b. BEP (Satuan Rupiah) = Biaya Tetap / Rasio Margin Kontribusi
Grafik Pulang-Pokok (BEP)
R = Revenue (penghasilan)
C = Cost (biaya)
TR = Total Revenue (total
penghasilan)
TC = Total Cost (total biaya)
VC = Variable Cost (biaya
variabel)
FC = Fixed Cost (biaya
tetap)
BEP = Break Even Point (titik
pulang pokok)
Qo = Kuantitas produk pada
keadaan BEP (dalam
unit)
R,Co = Penghasilan dan biaya
pada keadaan BEP
(dalam
rupiah)
Contoh Kasus
Sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan rumah
tangga ingin mengetahui berapa unit yang harus diproduksi
agar mencapai BEP atau titik impas.
Biaya tetap produksinya Rp 100.000.000 dan biaya variabel
atau tidak tetap per-unit sebesar Rp 250.000. Harga jual per-
unitnya sebesar Rp 500.000.
Berapakah unit yang harus diproduksi agar perusahaan
tersebut mencapai BEP?
Grafik dari Contoh Kasus
Dalam Ratusan Ribu Rupiah

Profit
dari grafik menunjukkan bahwa
BEP terjadi pada penjualan:
1. 400 Unit
2. Total Pendapatan
200.000.000
Jadi, perusahaan tersebut harus
memproduksi peralatan rumah
(400,2000)
tangga sebanyak 400 unit atau
seharga 200.000.000 Rupiah untuk
(0,1000)

B
(200,1000)
mencapai Break Even Point (BEP).
(400,1000)

Loss
500

(-400,0)

(0,0)

Unit
Fungsi Anggaran

24
𝑀 = 𝑥. 𝑃𝑥 + 𝑦. 𝑃𝑦
Pada teori Produksi: Pada teori Konsumsi:
M : Jumlah dana Produsen M : Jumlah pendapatan konsumen
x : Jumlah input X x : Jumlah output X
y : Jumlah input Y y : Jumlah output Y
𝑃𝑥 : Harga x per unit 𝑃𝑥 : Harga x per unit
𝑃𝑦 : Harga y per unit 𝑃𝑦 : Harga y per unit
30
X=0
Y = 25
25

20

15

10

5
X = 10
Y=0
0
0 2 4 6 8 10 12
Fungsi Konsumsi, Tabungan, dan Angka
Pengganda

29
Fungsi Konsumsi

C = a + bYd
Keterangan:
C = Konsumsi
a = Konsumsi dasar
b = Kecenderungan konsumsi marginal (MPC)
Yd = Pendapatan yang siap dibelanjakan
Fungsi Tabungan
Yd = C + S
S = Yd – C
= Yd – (a + bYd)
= Yd – a – bYd

S = -a + (1 – b)Yd
Angka Pengganda
adalah rasio yang menunjukkan perubahan pendapatan sebagai akibat
dari satu atau seluruh variabel yang mempengaruhi pendapatan.

1
r=
1−𝑏
Contoh Kasus
Pak Budi mengatakan pada saat menganggur ia harus
mengeluarkan Rp 2.000.000 untuk kebutuhannya per bulan.
Sekarang, setelah bekerja, Pak Budi mendapatkan penghasilan
sebesar Rp 10.000.000, bisa menabung Rp 2.000.000 per bulan.
Berapakah tabungannya per bulan bila penghasilannya mencapai
Rp 15.000.000 per bulan?
Pembahasan
Fungsi Konsumsi Fungsi Tabungan
𝐶1 = a +b(𝑌1 )
𝑆2 = -a +((1-b)𝑌2 )
8.000.000 = 2.000.000 + b(10.000.000) 𝑆2 = -2.000.000 + ((1-0,6)15.000.000)
6.000.000 = b(10.000.000) 𝑆2 = 4.000.000
b = 0,6 S = -2.000.000 + (0,4)Y)

𝐶2 = a + b(𝑌2 )
𝐶2 = 2.000.000 + 0,6(15.000.000)
𝐶2 = 11.000.000
C = 2.000.000 + ((0,6)Y)
GRAFIK
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
16000000

14000000

12000000

10000000

8000000
C, S

6000000

4000000

2000000

0
-10000000 0 10000000 20000000 30000000 40000000 50000000
-2000000

-4000000
Y

Fungsi Konsumsi Fungsi Tabungan C=Y


Pendapatan Nasional

36
Definisi Pendekatan
Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah jumlah ➔ Pendekatan Produksi


nilai seluruh keluaran/ output (barang
dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu ➔ Pendekatan Pendapatan
negara dalam jangka waktu tertentu. ➔ Pendekatan Pengeluaran
Komponen dalam
Pendapatan Nasional
➔ Perekonomian 2 sektor
C+I
➔ Perekonomian 3 sektor, model
tertutup
C+I+G
➔ Perekonomian 4 sektor, model
terbuka
C+I+G+(X-M)
Analisis IS-LM

39
PENGERTIAN IS - LM
IS ( INVESTMENT - SAVING)
• Kurva yang menggambarkan keseimbangan antara i dan Y di pasar
barang (sektor riil)
• i = suku bunga
• Y = pendapatan nasional
LM( Liquidity Preference - Money Supply)
• Liquidity preference adalah teori Keynes bahwa manusia itu meminta
uang karena 3 motif, yaitu:
-kebutuhan transaksi
-buat jaga-jaga
-spekulasi

• Money supply = uang beredar


• LM = Kurva yang menggambar keseimbangan antara I dan Y di pasar
uang ( sektor moneter)
Kurva IS & LM
FUNGSI IS - LM
• Fungsi IS
I=S
• Fungsi LM
L = Ms , (Liquidity preference, money supply)
L = mt + mp + ms , ( Money for Transaction,
Money Precautionary, Money Speculation)
CONTOH KASUS
Pada tahun 2020 konsumsi masyarakat di suatu negara ditunjukan dengan
persamaan konsumsi C = 500 + 0,8 Y dan persamaan investasi
I =2.000 – 5.000i. Selain itu terdapat persamaan liquidity preference yaitu
L = 10.000 + 0,4Y – 20.000i, dan money supply (Ms) sebesar 9.000. Tentukan :
a. Bagaimana persamaan tabungannya ?
b. Tentukan nilai ekuilibrium pada IS = LM , sertakan kurvanya!
Pembahasan :
a. Diketahui persamaan konsumsi C = 500 + 0,8 Y, maka persamaan
tabungannya yaitu
S = -a + (1-b) y
Dengan a = 500, dan b = 0,8, maka persamaan tabungannya adalah
S = -500 + (1 - 0,8) Y
CONTOH KASUS
b. Nilai ekuilibrium pada IS = LM :
• Y = -2.500 + 50.000 i (Persamaan LM)
• C = 500 + 0,8 Y
• I =2.000 – 5.000i
• S = -500 + (1 - 0,8) Y Keseimbangan :
• S = -500 + 0,2Y • IS = LM
2.000 – 5.000i = -500 + 0,2 Y
• Y (IS) = Y ( LM)
0,2Y = 2.000 – 5.000i + 500
0,2Y = 2.500 – 5.000i 12.000 – 25.000i = -2.500 + 50.000i
Y = 12.500 – 25.000i ( Persamaan IS) 12.500 + 2.500 = 25.000i + 50.000i
• L = 10.000 + 0,4Y – 20.000i 15.000 = 75.000i
• Ms = 9.000
• i = 0,2 ( suku bunga), ubah jadi persen
• L = M
20%
10.000 + 0,4Y – 20.000i = 9.000
0,4Y = 9.000 – 10.000+ 20.000i • Y = 12.500 – 25.000 (20%)
0,4Y = -1.000+20.000i • Y = 7.500
HASIL KURVA IS - LM
Interest Rate (i)

LM
( 7.500 , (0,2) )

Output (Y)

IS
Selesai

47

Anda mungkin juga menyukai