Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mochammad Harun Sulaeman

NIM : 21104010097
Kelas : PAI C

1.
Akhlak adalah sifat atau tabiat seseorang yang mencerminkan keadaan jiwa
yang telah terlatih sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar terdapat keinginan untuk
melakukan perbuatan baik. Akhlak tercela adalah sikap dan tingkah laku yang buruk
terhadap Allah, sesama manusia, dan lingkungan. Akhlak tercela juga disebut
akhlakul mazmumah. Contoh akhlak tercela antara lain sombong, congkak,
berbohong, khianat, dengki, iri, tamak, hasad, takabur, dan ghibah. Sikap dan tingkah
laku yang termasuk akhlak tercela dapat merusak kehidupan manusia baik dalam
kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, maupun kehidupan bernegara, dan juga
hubungan dengan Allah. Sebagai seorang muslim, sangat penting untuk menghindari
perbuatan yang bernilai akhlak tercela dan mengamalkan perbuatan yang bernilai
akhlak terpuji agar dapat hidup dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah.

Sebaliknya, akhlak terpuji adalah sikap dan tingkah laku yang baik terhadap
Allah, sesama manusia, dan lingkungan. Akhlak terpuji juga disebut akhlakul
mahmudah atau akhlakul karimah. Contoh akhlak terpuji antara lain ikhlas, sabar,
syukur, jujur, adil, amanah, tabligh, sopan, santun, dermawan, gigih, rela berkorban,
bijaksana, lembut dan santun, dan tawakal. Akhlak terpuji memberikan jaminan
keselamatan kehidupan manusia dalam hubungan dengan Allah, kehidupan pribadi,
bermasyarakat, dan negara. Sebagai seorang muslim, sangat penting untuk
mengamalkan akhlak terpuji agar dapat hidup dengan baik dan mendapatkan
keberkahan dari Allah. Untuk dapat disebut sebagai perbuatan yang bernilai akhlak,
terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti dilakukan dengan sengaja,
dilakukan dengan bebas, dan dilakukan dengan mudah.

2.
Untuk dapat dikatakan sebagai perbuatan yang bernilai akhlak, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, perbuatan tersebut merupakan sifat jiwa
yang memunculkan berbagai perbuatan dengan cara spontan. Kedua, perbuatan
tersebut dilakukan dengan berulang-ulang. Ketiga, perbuatan tersebut timbul dengan
mudah dan menjadi suatu kebiasaan tanpa dipikir-pikir terlebih dahulu. Keempat,
perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja dan bukan kebetulan.

Kelima, perbuatan tersebut dilakukan dengan bebas atau merdeka tanpa ada
paksaan. Jika suatu perbuatan memenuhi persyaratan tersebut, maka perbuatan
tersebut dapat disebut sebagai perbuatan yang bernilai akhlak. Namun, jika sebaliknya,
maka perbuatan tersebut dapat disebut sebagai perbuatan yang bernilai akhlak tercela.
Sebagai seorang muslim, sangat penting untuk menghindari perbuatan yang bernilai
akhlak tercela dan mengamalkan perbuatan yang bernilai akhlak terpuji agar dapat
hidup dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah.

3.
Nilai akhlak adalah sifat atau tabiat seseorang yang mencerminkan keadaan
jiwa yang telah terlatih sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar terdapat keinginan
untuk melakukan perbuatan baik. Nilai akhlak dapat dibagi menjadi dua, yaitu nilai
subjektif dan nilai objektif. Nilai subjektif adalah nilai yang bergantung pada orang
atau subjek yang menilainya, sedangkan nilai objektif adalah nilai yang melekat pada
objeknya dan tidak bergantung pada subjek yang menilai. Sebagai contoh,
pemandangan perbukitan yang hijau selalu indah dan siapapun yang melihatnya akan
takjub dan mengakui bahwa lanskap pegunungan akan selalu indah dipandangi dari
sisi manapun.
Sebagai seorang muslim, sangat penting untuk menghindari perbuatan yang
bernilai akhlak tercela dan mengamalkan perbuatan yang bernilai akhlak terpuji agar
dapat hidup dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah. Nilai akhlak juga
dapat mempengaruhi pengembangan diri sosial dan memberikan pengaruh yang
berbeda antarwarga masyarakat. Nilai-nilai cenderung berhubungan satu dengan yang
lainnya dan membentuk sebuah sistem nilai.

Anda mungkin juga menyukai