Anda di halaman 1dari 2

JSLK4 (1) 7- 8

Jurnal Saintek Lahan Kering (2021)


International Standard of Serial Number 2622-1020

KARAKTERISASI BIJIH MANGAN DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

Elisabeth Korbafo1, Maria Magdalena Kolo2


1
Program Studi Kimia,, Universitas Timor, Kefamenanu, TTU – NTT, Indonesia, email: elyskorbafoe@gmail.com
2
Program Studi Kimia,, Universitas Timor, Kefamenanu, TTU – NTT, Indonesia

Article Info Abstrak

Article history: Potensi cadangan mangan di Indonesia cukup tinggi di seluruh pulau termasuk di NTT khususnya di Kabupaten Timor
Received 15 Juni 2021 Tengah Utara. Peraturan pemerintah Nomor 7 tahun 2012 mengenai aturan pelarangan menjual bahan tambang mentah ke luar negeri
Received in revised form 20 Juni 2021 mengisyaratkan kita untuk melakukan proses pengolahan menjadi barang stengah jadi atau produk akhir sehingga bahan tambang
Accepted 30 Juni 2021 tersebut memiliki nilai jual yang tinggi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah utuk mengetahui kandungan logam mangan yang ada
DOI: dalam bijih mangan yang tersebar di Kabupaten Timor Tengah Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
https://doi.org/10.32938/slk.v4i1.1390 ekstraksi mangan menggunakan asam sulfat sebagai pelarut dan serbuk gergaji sebagai reduktor. Hasil yang diperoleh dalam ekstraksi ini
Keywords: ekstraksi, hidrometalurgi, bijih yakni mangan terlarut secara sempurna dan hasil analisis XRF (X-ray Fluorecence) dan XRD (X-ray Diffraction) menunjukan adanya
mangan. kandungan mangan yang tinggi yakni 89%.

1. Pendahuluan mangan 360 ppm ini yang akan diencerkan untuk membuat larutan standar
Kebutuhan material tambang mangan dewasa ini meningkat seiring mangan yaitu dengan konsentrasi sebesar 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm
dengan peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan dalam kehidupan dan 50 ppm. Larutan tersebut diukur absorbansinya dengan instrumen AAS.
manusia. Mangan adalah logam strategis yang penting dalam industri. Secara
luas mangan digunakan untuk produksi baja, zat aditif makanan, pupuk, baterai 3. Hasil dan Pembahasan
sel kering, cat dan bahan kimia lainnya (Liu, 2013; Cheng, 2008; Santos, 2014).
Metode pengolahan mangan dari bijihnya dilakukan melalui dua jalur 3.1 Hasil karakterisasi batuan mangan menggunakan X-ray
yaitu pirometalurgi dan hidrometalurgi. Pirometalurgi merupakan proses Fluorosence (XRF)
ekstraksi logam menggunakan energi panas dengan suhu yang tinggi, biaya Sampel batuan mangan yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah
produksi yang banyak namun produktivitas rendah dan bahkan berpotensi Utara terlebih dahulu dianalisis menggunakan instrumen sinar X fluoresensi
tinggi menyebabkan pencemaran lingkungan. Hidrometalurgi adalah (XRF), untuk mengetahui komposisi unsur (Tabel 1). Berdasarkan hasil
pengolahan logam dari mineral menggunakan pelarut asam dan reduktor pengujian tersebut menunjukan komponen utama dalam sampel adalah bijih
tertentu. Beberapa keuntungan menggunakan metode hidrometalurgi dibanding mangan (89,65%), silika (5,3%) dan kalsium (2,78%).
pirometalurgi adalah konsumsi daya yang rendah, peralatan sederhana, biaya
rendah serta ramah lingkungan (Zhang, 2013). Tabel 1 Komposisi unsur dalam bijih mangan
Pengembangan metode hidrometalurgi sudah banyak dilakukan oleh Unsur Komposisi
peneliti di berbagai belahan dunia ini. Metode hidrometalurgi dilakukan dengan Mn 89,65%
menggunakan pelarut asam tertentu seperti yang telah dilakukan oleh para Si 5,3%
peneliti terdahulu antara lain asam sulfat oleh (Nayl, 2011;Tian, 2009 dan Xue, Ca 2,78%
2014). Asam nitrat (Lasheen, 1994) dan asam klorida (Kanugo, 1981). Banyak P 0,7%
reduktan yang telah diterapkan untuk mengembangkan proses yang efisien dan Ni 0,044%
ekonomis untuk memulihkan mangan dari bijih oksida mangan. Penggunaan Ti 0,06%
serbuk gergaji sebagai reduktor juga mampu memberikan hasil yang tinggi. Hal Cu 0,2%
ini ditunjukan oleh penelitian dari Hariprasad dan kawan-kawan dan
Zn 0,09%
mendapatkan hasil mangan sebesar 98% pada kondisi optimumnya (Hariprasad,
Sr 0,11%
2007). Pada penelitian ini digunakan serbuk gergaji kayu khusus kayu jati
sebagai reduktor untuk mereduksi Mn4+ menjadi Mn2+ sehingga dapat larut Ba 0,78%
dalam suasana asam, dalam hal ini asam sulfat.
3.2 Hasil XRD sampel bijih mangan

2. Metode Untuk mengetahui jenis mineral yang terkandung dalam sampel bijih
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yakni erlenmeyer, mangan, analisis difraktogram dilakukan dengan program Match. Berdasarkan
gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, pipet volum, labu ukur, buret, hot plate, hasil pencocokan difraktogram database dengan difraktogram sampel dalam
spatula, mortal dan alu, ayakan, botol larutan botol semprot kertas saring program Match diperoleh bahwa mineral yang umumnya terdapat dalam
(whattman), kaca arloji, neraca analitik, oven, sonikator, AAS, XRF, XRD. sampel bijih mangan yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah pyrolusite
Selanjutnya bahan yang digunakan berupa batuan/bijih mangan dari Kabupaten (MnO2). Sedangkan silika dan kalsium tidak terdeteksi oleh instrumen XRD
Timor Tengah Utara, MnSO4, serbuk gergaji, aqua DM, Asam sulfat. karena jumlahnya yang sedikit.

2.1 Pengambilan sampel


Sampel bijih/ batuan mangan diambil secara random dari semua
kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2.2 Preparasi sampel
Sampel yang sudah diambil terlebih dahulu dihancurkan sampe ukuran
kecil kemudian diayak pada rentang ukuran 125-250 . Selanjutnya
dikeringkan dalam oven dengan suhu 1100C selama 24 jam untuk
menghilangkan kandungan air. Batuan berupa serbuk mangan yang telah kering
ditimbang sampai mencapai berat konstan dan selanjutnya sampel dianalisis
komposisi logam yang terkandung menggunakan X-ray Fluorosence (XRF) dan
untuk mengetahui jenis mineral yang terkandung dalam batuan menggunakan
X-ray Diffraction (XRD).
2.3 Ekstraksi bijih mangan
Proses ekstraksi bijih mangan dilakukan secara hidrometalurgi dimana
menggun akan pelarut organik asam sulfat dan reduktor alam berupa serbuk
kayu jati. Ekstraksi ini men ghasilkan filtrat dan residu. Filtratnya kemudian dia
nalisis men ggun akan instrumen AAS (Atomic Absorption Spectroscopy)
untuk mengetahui jumlah kandungan mangan terlarut.
2.4 Pembuatan larutan standar
Ditimbang 1g Mn(SO4) dengan timbangan analitik di atas wadah kaca
arloji, dimasukan dalam labu erlenmeyer dan ditambahkan aquademin hingga Gambar 1. Difraktogram sampel bijih mangan
larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 mL, dibilas erlenmeyer lalu
tambahkan aquademin hingga tanda batas pada labu ukur. Larutan induk

E. Korbafo dan M.M. Kolo/ JLSK4 (1)7-8 7


JSLK 4(1) 7-8
Jurnal Saintek Lahan Kering (2021)
International Standard of Serial Number 2622-1020

penggunaan reduktor organik serbuk kayu untuk ekstraksi batuan mangan


sangat efektif.

4. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
a. Bijih mangan yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara
dikarakterisasi menggunakan XRF memiliki kandungan mangan
(MnO2) yang tinggi yakni mencapai 89,65%.
b. Ekstraksi mangan menggnakan asam sulfat (H2SO4) sebagai pelarut
dan serbuk gergaji kayu sebagai reduktor sangat efektif digunakan
untuk ekstraksi bjih mangan.
c. Hasil ekstraksi mangan yang dikarakterisasi menggunakan XRD
menunjukan adanya mineral pyrolusit yang tinggi.

Pustaka

Cheng, d. (2008). Study in reduction-roast leaching manganese from low-grade


manganese dioxide ores using cornstalk as reductan
hydrometallurgy, 176-179.
Hariprasad. (2007). leaching of manganese ores using sawdust as a redutant.
mineral engineering, 1293-1295.
Gambar 2. Difraktogram bijih mangan peneliti terdahulu Kanugo. (1981). Dephosphorization of phosporus rich manganese ores by
selective leaching with dilute hydrochloric acid. international
3.3 Pembuatan kurva standar pengukuran journal of mineral processing, 359-375.
Kurva kalibrasi larutan mangan sulfat dibuat pada konsentrasi 10, 20, Lasheen. (1994). Quantitative X-ray fluoresence analysis: theory and
30, 40 dan 50 ppm. Nilai absorbansi hasil pengukuran dibuat kurva kalibrasi. application. new york: wiley & sons.
Kurva kalibrasi hasil pengukuran ditunjukan pada gambar 2 dengan sumbu X Liu, Y. (2013). Study on hydrometallurgical process and kinetics of manganese
menyatakan konsentrasi dan sumbu Y adalah absorbansi. Hasil perhitungan extraction from low grade manganese carbonate ores. international
menunjukan bahwa kurva kalibrasi memiliki persamaan linear Y= 0,0163x – journal of mining science and technology, 567-571.
0,031 dengan nilai koefisien korelasi (R2) = 0,9867, dimana dengan nilai Nayl. (2011). recovery of pure MnSO4.H2O by reductive leaching of
tersebut dapat meminimalisir galat dalam menetapkan konsentrasi dari sampel manganese rom pyrolusite ore by sulfuric acid and hydrogen
yang akan diuji. Selanjutnya dengan mensubstitusi nilai absorbansi sampel ke peroxide. international journal of mineral processing, 116-123.
persamaan tersebut dan diplotkan terhadap kurva standar maka dapat diketahui Santos. (2014). manganese ore tailing optimization of acid leaching conditions
konsentrasi atau kadar mangan dalam sampel. and recovery o soluble manganese. Journal of enviromental
management. 314-320.
Saut, R. (2010). Pertambangan Batu Mangan di NTT. Indonesia.
Su. (2007). kinetics of reductive leaching of low grade pyrolusitewith molasees
alchohol wastewater in H2SO4. Catalysis kinetics and reactors,
1658-1663.
Tian. (2009). reductive leaching of manganese dioxide ores using corncob as
reductant in sulfuric acid solution. hyrometallurgy, 157-160.
Xue. (2014). Kinetics of reduction leaching of manganese dioxide ore
phytolaca americana in sulfuric acid solution. journal of saudi
chemical society.
Zhang. (2013). Manganese extraction by sulfur-based reduction roasting-acid
leaching from low-grade manganese oxide ores. school of minerals
processing and bioengineering central south university Changsha,
126-132.
zhang. (2013). Manganese extraction by sulfur-based reduction roasting-acid
learning from low grade manganese oxide ores. school of minerals
procesing and bioengineering central south university, changsha
410083,China, 126-132.

Gambar 3. Kurva kalibrasi larutan standar mangan

3.4 Penentuan kadar mangan dalam batuan mangan


Ekstraksi batuan mangan dilakukan melalui proses hidrometalurgi
dengan menggunakan asam sulfat sebagai pelarut dan serbuk kayu sebagai
reduktor. Berdasarkan penelitian terdahulu dilaporkan bahwa asam sulfat
sangat efektif digunakan untuk ekstraksi batuan mangan (zhang, 2013). Proses
ekstraksi batuan mangan melalui proses hidrometalurgi ini membutuhkan
reduktor alami dalam hal ini berupa serbuk kayu agar dapat mereduksi batuan
mangan dari Mn4+ menjadi Mn2+ sehingga bisa larut dalam asam ketika proses
ekstraksi berlangsung. Ekstraksi mangan melalui proses hidrometalurgi ini
memberikan beberapa keuntungan meliputi biaya rendah, jumlah pereaksi
sedikit dan ramah lingkungan. Adapun reaksi yang terjadi saat proses ekstraksi
dengan reduktor organik dapat diamati pada persamaan berikut ini (Su, 2007).

24MnO2 + C12H22O11 + 24H2SO4 24MnSO4 + 12CO2 +


35H2O............................(1)
12MnO2(S) + C6H12O6(s) +12H2SO4(l)
12MnSO4(l) + 6CO2(g) + 18H2O ....................(2)

Ekstraksi batuan mangan menghasilkan filtrat dan residu. Filtrat hasil


ekstraksi kemudian diencerkan untuk dianalisis kandungan mangan yang
terekstrak menggunakan instrumen Spektroskopi Serapan Atom (SSA).
Berdasakan hasil analisis instrumen SSA diperoleh konsentrasi. Nilai
konsentrasi ini kemudian digunakan untuk menghitung besarnya % kadar
mangan setelah ekstraksi yaitu sebesar 100%. Hasil ini menunjukan bahwa

8
E. Korbafo dan M.M. Kolo/ JLSK4 (1)7-8

Anda mungkin juga menyukai