Anda di halaman 1dari 16

INDONESIAN POLITICS

RESEARCH & CONSULTING

DEMOKRASI

Oleh : Fahmy Iss Wahyudy M.Ipol


Demokrasi

Democracy is political representation wich include regular voting procedures, free


elections, parliamentary and judicial system free from executive control, notions of
check and balances in the system, predominance of indivual rights over collective
rights and freedom of speech. As a content, democracy is always about political
participation by the people of public affairs. (Torres, 1998).
Demokrasi sebagai sebuah sistem politik bergantung pada ciri berikut: (i) Kebebasan
bergabung ke dalam organisasi (sosiopolitik), (ii) kebebasan mengeluarkan pendapat,
(iii) hak untuk memilih, (iv) hak bagi pimpinan politik untuk dipilih dan memilih, (v)
kebebasan mendapatkan informasi, (vi) pemilihan umum yang bebas dan adil
(Agustino, 2020).

Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang berdasarkan Pancasila yang masih


terus berkembang dan sifat serta ciri-cirinya terdapat berbagai tafsiran dan
pandangan (Budiarjo, 1998).

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan pada kekeluargaan dan


gotong royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-
unsur berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur,
berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan (Hatta, 2010).
Spektrum
Demokrasi Equaliity

Judiciary Individual
Independent Freedom

Free Press Free Election

Democracy
Peaceful
Change
Government
Political
Participation

Limited
Government
Majority Rule
Popular
Representation
Demokrasi

Tradisi Pemikiran Sudut Pandang

Classical Aritotelian Theory Formal Democracy

Medival Theory Substantive Democracy

Contemporary Doctrine
Pilar Demokrasi

Demokrasi

Media/Pers
Legislatif
Eksekutif

Yudikatif

Masyarakat “The fourth pillar of democracy”


- Thomas Carlyle
Evolusi Media

Demokrasi

Adakah sistem yang lebih


relevan dari Demokrasi??

Non Demokrasi
Demokrasi

Syarat Demokrasi

Tersedianya sumber informasi


Hak Memberikan Suara
alternatif

Eligibilitas Menduduki Jabatan


Kebebasan Berorganisasi
Publik

Kebebasan Bersekspresi Hak Berkompetisi Politik

Eksistensi Institusi Sebagai Wadah


Ekspresi dan Suara Politik Rakyat Pemilu yang Bebas dan Adil

Sumber : Dahl, R (2001)


Demokrasi Indonesia
Perkembangan Demokrasi di Indonesia

PERIODE REZIM PEMERINTAHAN

1945 – 1950 Demokrasi Parlementer

1950 – 1959 Demokrasi Liberal

1959 - 1965 Demokrasi Terpimpin

1965 - 1998 Demokrasi Pancasila (Pseudo Demokrasi)

1998 - Sekarang Demokrasi Konstitusional Reformasi


Demokrasi
Indonesia

Sumber Historis

Sumber nilai yang berasal dari Demokrasi Lokal (Tradisi


Kolektivisme)

Sumber Nilai
Demokrasi Sumber nilai yang berasal dari Islam (Kebenaran Ilahiah)

Indonesia
Sumber nilai yang berasal dari barat (Humanisme dan
Egalitarianism)
Demokrasi

Pilar Demokrasi Indonesia

Demokrasi yang Berketuhanan Yang


Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia
Maha Esa

Demokrasi dengan Pengadilan yang


Demokrasi dengan Kecerdasan
Merdeka

Demokrasi yang berkedaulatan Rakyat Demokrasi dengan Otonomi Daerah

Demokrasi dengan Rule of Law Demokrasi dengan Kemakmuran

Demokrasi dengan Pemisahan


Demokrasi yang Berkeadilan Sosial
Kekuasaan Negara
Kehidupan
Demokratis

Kehidupan Demokratis

Partisipasi dalam pembuatan keputusan

Persamaan kedudukan di muka Hukum

Distribusi pendapatan secara adil


Pendidikan Demokrasi

Melakukan Demokrasi Membangun Demokrasi


Mengetahui Demokrasi (Doing Democracy) (Building Democracy)
(Knowing Democracy)

Pemecahan Masalah
(Ide, Nilai, Konsep, Prinsip, Teknis)

Warga Negara yang


cerdas, partisipatif, dan
bertanggung jawab.
Persepsi Publik
Masalah Demokrasi Indonesia

- Politik Uang
- Kinerja Legislatif dan Partai Politik
- Populisme/Politik Identitas
- Korupsi
- HOAX
- Literasi Politik
- Lemahnya Masyarakat Sipil
- Media Massa yang partisan
- Kesenjangan Ekonomi
- Oligarki Politik
- Politik Dinasti
- Partisipasi Politik
- Ancaman Kebebasan berpendapat

Sumber : Dahl, R (2001)


“Gelombang demokrasi seperti hal lainnya, tidaklah merupakan entitas

tunggal yang berlari sendirian, ia selalu ada dalam ketegangannya

dengan arus balik demokrasi. Memajukan demokrasi sebenarnya adalah

upaya tanpa lelah untuk melawan potensi arus balik demokrasi.”

- Cornelis Lay

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai