Anda di halaman 1dari 4

Nama: Mada Martha Deansyah

Delegasi: PMII UNU Sunan Giri Bojonegoro

1. Selayang pandang kaderisasi PMII UNU Sunan Giri Bojonegoro

UNU Sunan Giri merupakan salah satu kampus swasta terbesar di Bojonegoro. Dan merupakan hasil
merger dari dua instansi kampus yang berbeda. Dimana di dalam satu yayasan terdapat dua kampus
yaitu Unugiri dan IAI Sunan Giri. Dan bukan menjadi hal yang mudah dalam memerger dua kampus
dengan latar belakang yang berbeda. Dimana Unugiri berlatarbelakang fakultas umum, sedangkan Iai
sendiri berlatar belakang fakultas agama. Sangat butuh waktu lama dalam proses peleburan dua kampus
ini, kurang lebih lima tahun.

Begitupula di organisasi ekstra kampusnya yang sangat mendominan. Ya, apalagi kalau bukan PMII.
Selayaknya permasalahan merger dua kampus yang berbeda. Di dalam organisasi ekstra kampuspun
terjadi dinamika yang sama.

Dimana PMII Sunan Giri termasuk tercatat dalam sejarah perkembangan pesat PMII di Bojonegoro.
Dimana PMII Sunan Giri adalah komisariat pertama yang ada di bojonegoro mengutip dari Buku Sejarah
PMII Bojonegoro. Berbanding terbalik dengan PMII Unugiri yang bisa dibilang baru anak kemarin.
Namun, kedua-duanya tidak bisa diragukan dalam prihal kaderisasi.

Dimana PMII Sunan Giri sendiri menaunggi tiga rayon dari fakultas kampusnya. Terdiri dari Rayon Raden
Paku yang menaungi fakultas Tarbiyah, Rayon Syariah yang menaungi fakultas syariah dan Rayon Adab
yang menaungi Fakultas adab. Sedangkan PMII Unugiri sendiri juga sama-sama menaungi tiga rayon
dengan umurnya yang baru anak kemarin sore. Terdiri dari Rayon Wahab Chasbulloh menaungi fakuktas
FKIP, Rayon Hasyim Asy'ari menanungi fakultas saintek dan Rayon Bisyri Syansyuri yang menaungi
fakultas Ilmu Kesehatan.

Sehingga membutuhkan waktu dan produk hukum dalam proses peleburan. Dimana dalam ADART
maupun PO di PMII belum ada yang mengatur prihal permasalahan merger dari dua kampus yang
berbeda dalam satu yayasan. Sehingga sahabat-sahabat merekomendasikan permasalahan ini di
konfercab. Dan terbentuklah tim adhoc untuk mengatur dan menyelesaikan permasalahan ini. Sehingga
menjadi PMII UNU Sunan Giri yang menaungi enam Rayon. Dan sudah jelas memiliki kuantitas anggota
dan kader yang banyak.

Terlepas dari anggota maupun kader yang banyak, PMII Sunan Giri belum mempunyai sistem database
yang cukup baik. Dimana jumlah anggota yang tersebar di komisariat UNU Sunan Giri kurang tercatat
baik. Selama ini kita hanya berkutat dalam euforia mengeklaim organisasi dengan kuantitas yang cukup
besar. Namum belum selesai dalam hal angka kongkret terkait jumlah kader. Sehingga berdampak tidak
tejaringnya potensi kader dan teridentifikasi terhadap kaderpun menjadi permasalahan yang
berkelanjutan.

Salah satu contonhya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya terkait pelaksanaan pengkaderan
formal, yang perlu mengidentifikasi jumlah anggota sebagai bahan pertimbangan. Selain itu fluktuasi
jumlah anggota juga perlu dikontrol. Sehingga memudahkan penyikapan dan langkah-langkah yang
tepat agar kaderisasi berjalan dengan baik.

Oleh karena itu sangat pentingnya database dalam kaderisasi. Agar Sistem kaderisasi di PMII memiliki
data yang kongkret. Sehingga pemetaan kader jadi lebih mudah. Karena PMII harus mampu
memperdayakan kelompok yang profesional dalam bidangnya untuk mampu menjawab tantangan
zaman.

2. Statistik Kaderisasi

Data di bawah ini adalah data hasil dari Lembaga rayon yang selama satu kepengurusan ini kita lakukan
melalui forum kaderisasi. Tentu data ini masih jauh dari untuk kata sempurna. Karena masih masih
banyak data yang belum valid. Kedepan semoga Lembaga komisariat bisa memiliki sistem database yang
baik, sehingga rekapitulasi lebih mudah dan PMII UNU Sunan Giri menjadi sentrum kaderisasi dengan
kuantitas kader yang kongkret.

A. Jumlah anggota PMII UNU Sunan Giri

Tahun kepengurusan 2020-2021

1. Rayon Raden paku : 90 anggota

2. Rayon Syariah : 40

3. Rayon Adab : 10
4. Rayon Wahab Chasbulloh: 70 anggota

5. Rayon Hasyim Asya'ri : 80 anggota

6. Rayon Persiapan Bisry Syansury : 10 anggota

B. Jumlah anggota yang mengikuti kaderisasi Formal

Tahun kepengurusan 2020-2021

a. Mapaba

1. Rayon Raden paku : 90 anggota

2. Rayon Syariah : 40

3. Rayon Adab : 10

4. Rayon Wahab Chasbulloh: 70 anggota

5. Rayon Hasyim Asya'ri : 80 anggota

6. Rayon Persiapan Bisry Syansury : 10 anggota

b. PKD (Pelatihan Kader Dasar)

1. Rayon Raden paku : 25

2. Rayon Syariah : 5

3. Rayon Adab : 5

4. Rayon Wahab Chasbulloh: 30

5. Rayon Hasyim Asya'ri : 20

6. Rayon Persiapan Bisry Syansury : 7

3. Rekomendasi
PMII merupakan organisasi Kaderisasi. Kaderisasi sendiri ialah suatau proses terbentuknya keniscayaan
yang mutlak untuk membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan. Fungsi dari kaderisasi
sendiri ialah mempersiapkan calon-calon (embrio) yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan
sebuah organisasi. Namun, kita masih berkutat dalam permasalahan adminstratif. Dimana persoalan
yang sepele ini sangat berdampak terhadap perumusan sistem kaderisasi yang relevan terhadap anggota
maupun kader. Semoga kedepannya seluruh elemen di PMII khususnya tingakatan yang paling tinggi
dalam kultural PMII yaitu Rayon. Mampu meneyelesaikan permasalahan ini.

4. Penutup

Mungkin cukup sekian pemaparan mini riset terhadap Kaderisasi di internal komisariat PMII UNU Sunan
Giri. Semoga kedepannya seluruh elemen di PMII khususnya tingakatan yang paling tinggi dalam
kultural PMII yaitu Rayon. Mampu meneyelesaikan permasalahan ini. Karena tidak ada yang lebih
penting di organisasi selain kaderisasi. Sekali bendera dikibarkan hilangkan ratapan dan tangisan.

Wallahulmuwafiq ilaa aqwamithariq Tsummassalaamualaikum Wr Wb.

Anda mungkin juga menyukai