EKONOMI ENERGI
(DEKOMISIONING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR)
FEBRIANSYAH
30000422420042
Biaya dekommisioning/ Dismanting Cost masuk sebagai salah satu komponen dalam biaya operasi
dan maintenance. Sebelum melakukan perhitungan biaya pembangkitan Listrik dimulai perlu
didefinisikan terlebih dahulu beberapa parameter teknis yang digunakan sebagai dasar perhitungan
seperti :
1. Kapasitas Unit Gross
2. Pemakaian Sendiri
3. Kapasitas Unit Netto
4. Faktor Kapasitas
5. Produksi Energi Listrik Tahunan
6. Produksi Energi Listrik yang Terjual Tiap Tahun
7. Burn Up
8. Tahun dasar (reference year)
B. Dekomisioning
Dekomisioning atau dismantling adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengamanan terhadap
Kesehatan dan keselamatan pekerja maupun Masyarakat terhadap pemberhentian operasionalnya
suatu instalasi nuklir. Kegiatan tersebut meliputi mothballing, dekontaminasi sebelum dan sesudah
dismantling, pengolahan limbah, termasuk waste disposal. Mothballing adalah kegiatan yang
berhubungan dengan pengambilan bahan bakar, batang pengendali, dan air pendingin;
pengisolasian semua system atau peralatan yang mengandung bahan radio aktif atau
terkontaminasi dan dinyatakan di bawah pengawasan; Pemeriksaan secara periodic integritas
system keselamatan dari semua system atau peralatan yang diisolasi. Waktu yang diperlukan
antara mothballing dan dismantling disebut safe storage.
B.1 Biaya Dekomisioning
Faktor yang berpengaruh terhadap besaran biaya dekomisioning adalah jenis fasilitas nuklir,
Langkah yang diambil, dan waktu safe storage yang ditentukan oleh negara untuk melakukan
dekomisioning. Selain itu, laju inflasi, bunga bank, nilai depresiasi mata uang negara
bersangkutan, ongkos buruh, kesiapan teknologi, dan kebijakan dari pemerintah.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah mengkategorikan biaya dekomisioning yang
berasal dari aktivitas sebagai berikut :
1. Aktivitas langsung, yaitu biaya yang timbul dari pelaksanaan dismantling, dekontaminasi,
pengangkutan dan waste disposal.
2. Aktivitas managemen, yaitu biaya yang berhubungan dengan managemen proyek,
managemen konstruksi, Kesehatan, keselamatan dan keamanan, lisensi, dan jaminan
kualitas.
3. Hal khusus seperti berkaitan dengan pembelian peralatan khusus, pajak, perijinan, dan
lainnya.
Biaya dekomisioning PLTN tidak tergantung pada factor internal jenis reactor, tetapi tergantung
pada factor internal kapasitas reactor dan waktu safe storage. Faktor eksternal yaitu kebijakan,
upah buruh, serta kesiapan teknologi masing-masing negara. Pendanaan dekomisioning
bergantung kepada laju inflasi, suku bunga, dan kesetabilan mata uang suatu negara.
Referensi :
1. Nuryanti. Studi Kelayakan Finansial Proyek PLTN di Indonesia dengan Memasukkan
Unsur Ketidakpastian. Thesis Fakultas Teknik Industri Universitas Indonesia.
2. Mulyono Daryoko. Aspek Ekonomi Pada Dekomisioning Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir. Hasil Penelitian, Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radio Aktif.