Anda di halaman 1dari 59

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

PERATURAN KOMPETISI KUMITE


FEDERASI KARATE DUNIA
ID valid dari 1.1 .202 4

Aturan Versi 2024.00 1


ISI
PERKENALAN................................................. ................................................. ........................................3

PASAL 1 : AREA KOMPET IT KUMITE................................................. .................................3

PASAL 2 : ATT IRE DAN PERLINDUNGAN PERALATAN IVE................................................. ...............5

PASAL 3 : ORGANISASI KOMPETISI KUMITE................................................. ....9

PASAL 4 : PANEL WASIT................................................. ................................................17

PASAL ICEL 5 : DURASI PERTANDINGAN................................................. ...................................................19

PASAL 6 : KIKEN – KEGAGALAN MUNCUL DI TATAMI.................................................20

PASAL 7 : MULAI, PENANGGUHAN DAN AKHIR PERTANDINGAN...................................21

PASAL 8 : SKOR................................................. ................................................. ...............23

PASAL 9 : PERILAKU DILARANG................................................. ........................................25

PASAL ICEL 10 : PERINGATAN & HUKUMAN IES................................................. ........................................26

PASAL ICEL 11 : CEDERA DAN KECELAKAAN DALAM KOMPETISI................................................. .30

PASAL 12 : KRITERIA DES ADALAH ION................................................. ........................................32

PASAL ICEL 13 : PROTES RESMI................................................. ................................................. .36

PASAL 14 : PERMINTAAN TINJAUAN VIDEO................................................. ........................................39

PASAL ICEL 15 : KEKUATAN DAN TUGAS OFF IC IALS................................................. ..................41

PASAL 16 : EL IGIB IL ITY BERSAING................................................. ........................................44

PASAL 17 : PENERAPAN ATURAN INI PADA ACARA DI LUAR WKF OFF IC IAL
PROGRAM ACARA................................................. ................................................. ........................46

PASAL 18 : MASALAH YANG TIDAK TERCAKUP OLEH PERATURAN........................................47

LAMPIRAN 1: TERMINOLOGI................................................. ................................................. .....48

LAMPIRAN X 2 : GERAKAN DAN IGNAL BENDERA................................................. ........................49

LAMPIRAN X 3 : KATEGORI, USIA & KITA DIV ADALAH ION................................................. .........54

LAMPIRAN X 4 : FORMULIR PROTES RESMI................................................. ........................................55

LAMPIRAN X 5 : SISTEM DUA HAKIM (BERLAKU KHUSUS UNTUK LIGA MUDA)...............56

LAMPIRAN X 6 : TABEL RINGKASAN KRITERIA PEMENANG DAN RESOLUSI IKAT..............59

Aturan Versi 2024.00 2


PERKENALAN

Tujuan dari Peraturan Kumite adalah untuk memberikan peraturan standar untuk semua tingkat Kejuaraan yang
dipromosikan atau diakui oleh Federasi Karate Dunia (WKF), Federasi Kontinental WKF dan Federasi Nasional
Anggota WKF. Peraturan Kompetisi dimaksudkan untuk memastikan bahwa semua hal yang berkaitan dengan
kompetisi dilakukan dengan cara yang aman, adil, dan tertib.

PASAL 1: AREA KOMPETISI KUMITE

1.1 Area kompetisi akan berbentuk persegi kusut yang disetujui WKF, dengan panjang sisi delapan meter
(diukur dari luar) dengan alas pada area satu meter terluar dengan warna lain, sebagai
penanda batasnya.

1.2 Selain itu, akan ada area keselamatan tambahan sepanjang 2 meter di semua sisi area kompetisi. Ini dapat
dikurangi menjadi 1,5 meter untuk mengakomodasi jumlah Tatami dimana gedung olah raga tidak
memiliki cukup ruang untuk 2 meter.

1.3 Tidak boleh ada iklan, rambu, dinding, pilar, dll. dalam jarak satu meter dari batas luar
area aman.

1.4 Apabila monitor atau display ditempatkan di antara area kompetisi, maka monitor atau tampilan
tersebut harus ditempatkan cukup jauh dari area kompetisi sehingga terdapat area aman sebesar
1,5 meter antara area kompetisi di semua sisi. (Pemantau harus ditempatkan minimal 1,5 meter
dari luar area peringatan merah).

Aturan Versi 2024.00 3


1.5 Dua matras dibalik dengan sisi merah (atau berwarna lain) menghadap ke atas dalam jarak satu
meter dari pusat matras untuk membentuk batas antar Peserta. Saat memulai atau
melanjutkan pertarungan, Kompetitor akan berdiri di depan dan di tengah matras saling
berhadapan.

1.6 Wasit (SHUSHIN) akan berdiri di tengah-tengah antara dua matras menghadap peserta
lomba dengan jarak dua meter dari batas area pertandingan.

1.7 Setiap Juri (FUKUSHIN) akan duduk di sudut Tatami di area aman. Wasit boleh
berkeliling di seluruh Tatami, termasuk area aman dimana Juri duduk. Setiap Juri
akan dibekali dengan bendera merah dan biru atau alat isyarat elektronik.

1.8 Pengawas Pertandingan (KANSA) akan duduk di meja resmi. Ia akan dilengkapi dengan
peluit.

1.9 Pengawas Skor akan duduk di meja skor resmi di samping skor/pencatat waktu,
dan di mana video disebarkan, Pengawas Peninjauan Video juga akan melakukan hal yang sama.

1.10 Pelatih akan duduk di luar area aman, di sisi Tatami masing-masing
meja resmi. Jika konfigurasi Tatami membuat penempatan Pelatih menghadap ke meja resmi
menjadi tidak praktis, maka mereka dapat ditempatkan di setiap sisi meja resmi. Jika dalam kasus
seperti ini tinjauan video digunakan, supervisor Pelatih harus dikerahkan.

1.11 Apabila area Tatami berada di ketinggian, Pelatih akan ditempatkan di luar area yang ditinggikan di
belakang Kompetitornya masing-masing.

Aturan Versi 2024.00 4


PASAL 2: PAKAIAN DAN PERALATAN PELINDUNG

2.1 Wasit dan Juri

2.1.1 Seragam resminya adalah sebagai berikut:


a) Blazer model single breasted warna biru tua (kode warna 19-4023 TPX).
b) Celana polos warna abu muda tanpa turn-up (kode warna 18-0201 TPX).
c) Kemeja putih berlengan pendek.
d) Kaos kaki polos berwarna biru tua atau hitam dan sepatu slip-on hitam untuk digunakan pada area pertandingan.

e) Dasi dinas, dikenakan tanpa peniti.


f) Peluit hitam dengan tali putih yang tersembunyi untuk peluitnya.

2.1.2 Penambahan pakaian berikut diperbolehkan:


a) Cincin kawin polos.
b) Penutup kepala keagamaan sukarela yang disetujui oleh WKF.
c) Jepit rambut dan anting-anting yang tersembunyi.

d) Rambut harus dibiarkan tergerai dan tata rias harus dilakukan dengan hati-hati.
e) Hak yang lebih dari 4 cm tidak boleh dikenakan dengan seragam.

Wasit dilarang keras memakai jam tangan pintar dan menggunakan perangkat elektronik pribadi di
dalam lapangan permainan.

2.1.3 Wasit dan Juri harus mengenakan seragam resmi di semua turnamen, briefing, dan lapangan.

2.1.4 Untuk event multi-olahraga dimana seragam lintas olahraga disediakan untuk Wasit dengan
biaya LOC dengan nuansa & tampilan event tertentu, seragam resmi Wasit dapat diganti
dengan seragam umum tersebut, asalkan diminta. secara tertulis kepada WKF oleh
penyelenggara acara dan disetujui secara resmi oleh WKF.

2.1.5 Jika Ketua Wasit setuju, petugas wasit diperbolehkan melepas blazernya.

2.1.6 Komisi Wasit atau Ketua Wasit boleh menolak partisipasi wasit mana pun yang tidak
mematuhi peraturan ini.

2.2 Pesaing

2.2.1 Kompetitor harus mengenakan Karategi putih yang disetujui WKF tanpa pipa atau personal
sulaman selain yang diizinkan secara khusus oleh WKF EC dan ditentukan dalam buletin
kompetisi:

a) Untuk semua acara resmi WKF (Kejuaraan Dunia dan Karate 1 - Liga Premier, Seri A, dan
Liga Pemuda), Karategi harus memiliki merek yang dibordir di bahu masing-masing
dengan warna merah atau biru sesuai dengan pengundian. Hal ini berlaku sama untuk
individu dan tim. Tidak ada persyaratan WKF bagi anggota Tim yang memakai merek
Karategi yang sama.

b) Hanya label pabrikan asli yang boleh dipajang pada Karategi.

Aturan Versi 2024.00 5


c) Lambang nasional atau bendera negara akan dikenakan di dada kiri jaket dan tidak
boleh melebihi ukuran keseluruhan 12cm kali 8cm.

d) Selain itu, tanda pengenal yang dikeluarkan oleh Panitia Penyelenggara akan dikenakan di bagian belakang.

Aturan Versi 2024.00 6


e) Kompetitor atau Tim harus mengenakan sabuk merah (AKA) atau sabuk biru (AO) yang Disetujui
WKF sebagaimana ditentukan dalam pengundian, tanpa sulaman atau iklan atau tanda pribadi
apa pun selain label yang lazim dari pabrikan. Sabuk kelas tidak bisa dipakai selama
pertarungan.
f) Sabuk merah dan biru harus memiliki lebar sekitar lima sentimeter dan panjang yang cukup untuk
memungkinkan lima belas sentimeter bebas di setiap sisi simpul tetapi tidak lebih panjang dari tiga
perempat panjang paha.
g) Jas, apabila dikencangkan pada pinggang dengan ikat pinggang, panjangnya minimal harus
menutupi pinggul, tetapi tidak boleh lebih dari tiga perempat panjang paha.
h) Kompetitor Wanita dapat mengenakan kaos putih polos di balik jaket Karate.
i) Jaket tanpa dasi tidak dapat digunakan. Ikatan jaket yang menahan jaket pada tempatnya harus
diikat pada awal pertarungan. Apabila jaket tersebut robek pada saat pertandingan, peserta
tidak diwajibkan untuk mengganti jaketnya.
j) Panjang maksimum lengan jaket tidak boleh lebih panjang dari lekukan pergelangan tangan
dan tidak lebih pendek dari separuh lengan bawah.
k) Lengan jaket tidak boleh digulung.
l) Celana harus cukup panjang untuk menutupi setidaknya dua pertiga tulang kering dan tidak boleh
sampai di bawah tulang pergelangan kaki. Kaki celana tidak bisa digulung.

2.2.2 Komite Eksekutif WKF dapat mengizinkan tampilan label atau merek dagang khusus
(LOGO MEREK) dari sponsor yang disetujui.

2.2.3 Kompetitor harus menjaga kebersihan rambutnya dan memotong panjangnya agar tidak mengganggu kelancaran
pertandingan. Hachimaki (ikat kepala) tidak diperbolehkan.

2.2.4 Jepitan rambut dilarang, begitu pula jepitan rambut berbahan logam. Pita, manik-manik, dan dekorasi
lainnya dilarang. Satu atau dua karet gelang pada satu ekor kuda diperbolehkan.

2.2.5 Kompetitor boleh menggunakan penutup kepala keagamaan sukarela yang disetujui oleh WKF: Jilbab berbahan kain polos berwarna hitam

yang menutupi rambut, namun tidak menutupi area leher atau tenggorokan.

2.2.6 Peserta harus memiliki kuku yang pendek dan tidak boleh memakai benda logam atau benda lain
yang dapat melukai lawannya. Penggunaan kawat gigi logam harus disetujui oleh Wasit dan
Dokter Turnamen. Kompetitor menerima tanggung jawab penuh atas cedera apa pun.

2.2.7 Peralatan pelindung berikut ini wajib digunakan:


a) Sarung tangan yang disetujui WKF, satu Kompetitor mengenakan warna merah dan yang lainnya mengenakan warna biru.

b) Pelindung gusi.
c) Pelindung tubuh yang disetujui WKF (masing-masing desain pria dan wanita jika berlaku)
d) Bantalan tulang kering yang disetujui WKF, satu peserta memakai warna merah dan satu lagi memakai warna biru.

e) Pelindung kaki yang disetujui WKF, satu peserta memakai warna merah dan satu lagi memakai warna biru.
f) Pelindung selangkangan yang disetujui WKF untuk Kompetitor pria.

Selain itu, bagi Kompetitor yang berusia di bawah 14 tahun, penggunaan Helm WKF dan Pelindung Dada
Eksternal yang disetujui WKF adalah wajib.

2.2.8 Kacamata dilarang. Lensa kontak lunak dapat dikenakan dengan risiko yang ditanggung oleh Peserta.

2.2.9 Dilarang mengenakan pakaian, pakaian, atau perlengkapan apa pun yang tidak sah.

Aturan Versi 2024.00 7


2.2.10 Merupakan tugas Pengawas Pertandingan untuk memastikan, sebelum setiap pertandingan, bahwa
peserta mengenakan perlengkapan yang disetujui. Semua peralatan pelindung harus Disetujui
WKF.

2.2.11 Dalam kasus Federasi Kontinental, mereka akan membatasi diri pada penyedia dan merek yang sudah
disetujui untuk WKF. Federasi Nasional juga harus menerima semua peralatan yang disetujui WKF untuk
semua kompetisi lokal, regional atau nasional.

2.2.12 Penggunaan perban, bantalan, atau penyangga karena cedera, harus disetujui oleh Wasit dan
dilakukan atau disetujui oleh Dokter Turnamen.

2.2.13 Jika terjadi kelainan bentuk atau amputasi yang tidak memungkinkan pemasangan peralatan
pelindung secara aman atau dapat menimbulkan risiko bagi atlet atau lawannya, Kumite
kompetitif tidak diperbolehkan. Jika ada keraguan, Wasit harus menanyakan keputusannya
kepada dokter.

2.2.14 Peserta yang tampil di area pertandingan dengan peralatan yang tidak sah atau Karategi yang tidak
teratur akan diberikan waktu dua menit untuk memperbaiki pakaiannya, dan Pelatih berdasarkan
laporan dari Wasit Kepala dapat ditangguhkan izin kepelatihannya untuk jangka waktu hingga hingga 6
bulan terhitung tanggal setelah turnamen yang berlaku kecuali perlengkapan dan pakaian telah
diperiksa sebelumnya oleh Pengawas WKF.

2.3 Pelatih

2.3.1 Pelatih harus selalu mengenakan pakaian olahraga resmi nasionalnya selama turnamen
Federasi, kenakan sepatu, dan tunjukkan identitas resmi mereka. Pengecualiannya adalah pertarungan/
pertandingan perebutan medali di ajang resmi WKF, dimana Pelatih pria diharuskan mengenakan jas
berwarna gelap, sepatu menutupi kaki, kemeja dan dasi. Pelatih Wanita dapat memilih untuk
mengenakan gaun, celana panjang, atau kombinasi jaket dan rok berwarna gelap serta sepatu. Sandal,
atau sepatu terbuka lainnya, dilarang.

2.3.2 Selain itu, penambahan pakaian berikut diperbolehkan:


a) Cincin kawin polos.
b) Penutup kepala yang diwajibkan secara agama secara sukarela dan disetujui oleh WKF.

2.3.3 Ketua Wasit dapat mengizinkan Pelatih untuk menggunakan kaos resmi Tim federasi atau kaos
berwarna polos tanpa tulisan atau logo sebagai pengganti jaket olahraga.

Aturan Versi 2024.00 8


PASAL 3: ORGANI SASI KOMPETISI KUMITE

3.1 Definisi

3.1.1 “Pertandingan” mengacu pada pertarungan individu antara dua Kompetitor.

3.1.2 “Pertandingan” adalah total seluruh pertarungan antara anggota dua Tim

3.1.3 Istilah “grup” di sini digunakan untuk Kompetitor yang berpartisipasi dalam salah satu dari delapan grup
atau lebih pada fase Round-robin untuk kompetisi individu atau grup yang terdiri dari lima Tim yang
berpartisipasi dalam kompetisi Tim round-robin.

3.1.4 Istilah “kelompok” digunakan untuk masing-masing dua bagian dari jumlah total Kompetitor dalam suatu kategori
yang membentuk dua jalur kemajuan menuju persaingan memperebutkan medali.

3.2 Prosedur penimbangan

3.2.1 Latihan penimbangan

Peserta diperbolehkan untuk memeriksa berat badannya pada timbangan resmi (yang akan
digunakan untuk penimbangan resmi) mulai satu jam sebelum penimbangan resmi dimulai. Tidak
ada batasan berapa kali setiap peserta boleh memeriksa berat badannya selama penimbangan
tidak resmi.

3.2.2 Penimbangan resmi:

sebuah tempat:

Pengendalian berat badan akan selalu terjadi hanya di satu tempat. Kemungkinan untuk menyelenggarakan
kontrol ini adalah tempat kompetisi, hotel resmi atau desa (Diumumkan untuk setiap acara). Penyelenggara
harus menyediakan ruangan terpisah antara pria dan wanita.

b) Timbangan:

Jika timbangan resmi menunjukkan bobot yang lebih tinggi dari timbangan yang disediakan untuk penimbangan uji,
Peserta dapat meminta untuk ditimbang kembali dengan menggunakan bobot yang tertera pada timbangan uji
sebagai hasil resmi penimbangan.
NF tuan rumah harus menyediakan timbangan elektronik terkalibrasi yang cukup (setidaknya 4 unit) yang hanya menunjukkan
satu tempat desimal, misalnya 51,9 Kg, 104,6 kg. Timbangan sebaiknya diletakkan di atas lantai kokoh yang tidak berkarpet.

c) Waktu:
Penimbangan harus dilakukan selambat-lambatnya sehari sebelum hari kompetisi untuk kategori
tersebut, kecuali ditentukan lain untuk kompetisi tertentu. Waktu penimbangan resmi untuk acara
WKF akan diumumkan di buletin. Untuk acara lainnya, informasi ini akan didistribusikan terlebih
dahulu melalui saluran komunikasi OC. Merupakan tanggung jawab Kompetitor untuk
mengetahui informasi ini. Peserta yang tidak hadir dalam jangka waktu penimbangan atau gagal
menimbang dalam batas yang ditentukan untuk kategori dimana Peserta terdaftar, akan
didiskualifikasi (KIKEN).

d) Toleransi:
Toleransi yang diperbolehkan adalah 0,2 kg untuk semua kategori putra dan 0,5 kg untuk semua
kategori putri. Toleransi yang sama berlaku pada batas atas dan bawah suatu kelas bobot.

Aturan Versi 2024.00 9


e) Prosedur:
Minimal dua pejabat WKF diwajibkan melakukan penimbangan untuk setiap gender. Satu untuk
memeriksa akreditasi/paspor peserta dan satu lagi untuk mencatat berat pastinya pada daftar
penimbangan resmi. Enam anggota staf tambahan (pejabat/sukarelawan) yang dipasok oleh NF
tuan rumah juga harus tersedia untuk mengendalikan aliran Kompetitor. Dua belas kursi harus
disediakan. Untuk melindungi privasi Kontestan, pejabat serta anggota staf yang mengawasi
penimbangan harus berjenis kelamin sama dengan Kompetitor.

1. Penimbangan resmi akan dilakukan kategori per kategori dan Peserta per
Peserta.
2. Semua Pelatih dan delegasi Tim lainnya harus meninggalkan ruang penimbangan sebelum
penimbangan resmi dimulai.
3. Peserta hanya diperbolehkan berdiri di atas timbangan satu kali selama periode
penimbangan resmi.
4. Masing-masing peserta harus membawa kartu akreditasi yang dikeluarkan untuk acara tersebut ke
tempat penimbangan dan harus menunjukkannya kepada petugas yang akan memverifikasi identitas
peserta.
5. Petugas kemudian mempersilahkan peserta untuk berdiri di atas timbangan.
6. Peserta penimbangan hanya boleh mengenakan pakaian dalam (pria/laki-laki – celana
dalam, perempuan/perempuan – celana dalam dan bra). Kaus kaki atau pelengkap
tambahan apa pun harus dilepas.
7. Petugas yang mengawasi penimbangan harus mencatat dan mencatat berat badan Peserta
dalam kilogram (akurat sampai satu koma desimal kilogram).
8. Kompetitor turun dari timbangan.

CATATAN: Fotografi atau pembuatan film tidak diperbolehkan di area penimbangan. Ini termasuk penggunaan
telepon seluler dan semua perangkat lainnya.

3.3 Penyemaian

3.3.1 Untuk Kejuaraan Perorangan Dunia WKF - Fase 2, dan Karate 1 - Liga Premier, empat Kompetitor dengan
peringkat tertinggi yang hadir pada kompetisi tersebut diunggulkan berdasarkan peringkatnya masing-
masing dalam Peringkat Dunia WKF per sehari sebelum kompetisi.

3.3.2 Untuk Kejuaraan Beregu Senior Dunia, 3 Tim peraih medali (emas, perak dan perunggu) plus
pecundang perunggu dari Kejuaraan Beregu Senior Dunia sebelumnya akan diunggulkan.

[Catatan transisi:Untuk Kejuaraan Dunia Beregu pertama setelah acara di Budapest 2023, Tim yang
diunggulkan akan menjadi pemenang medali perunggu, bukan satu pemenang perunggu, dan yang
kalah di final perunggu – karena Budapest adalah Kejuaraan Beregu Dunia terakhir dengan dua medali
perunggu.]

3.4 Format kompetisi

3.4.1 Perlombaan karate kumite berbentuk kompetisi individu yang dibagi berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur,
dan kategori berat dan/atau kompetisi beregu yang dibagi berdasarkan gender tanpa kategori berat, dan
dapat diselenggarakan dalam beberapa format:

A) Sistem eliminasi dengan repechage untuk individu atau Tim. (Digunakan kecuali
ditentukan lain untuk kompetisi).

Aturan Versi 2024.00 10


B) Round-robin dalam kelompok diikuti dengan Eliminasi untuk individu atau Tim .
Digunakan untuk kompetisi Liga Premier individu dan Kejuaraan Dunia Kumite
Senior untuk individu dan Tim).

C) Sistem Round-robin dua kolam (digunakan untuk permainan multisport).

3.4.2 Sistem Eliminasi dengan repechage akan diterapkan kecuali ditentukan lain untuk
kompetisi atau seri turnamen tertentu.

3.4.3 Untuk kompetisi individu di Liga Premier, Kejuaraan Dunia Perorangan Senior dan
Kejuaraan Beregu Dunia diterapkan sistem Round-robin yang diikuti dengan Eliminasi.

3.4.4 Untuk pertandingan multiolahraga, seperti pertandingan kontinental, Olimpiade, atau acara multiolahraga lainnya,
format kompetisi akan ditentukan untuk setiap acara tergantung pada modalitas yang disertakan
dan batasan partisipasi. Format yang digunakan biasanya adalah sistem dua pool dimana
pemenang pool akan melaju ke final.

3.5 Komposisi Tim kumite

3.5.1 Pertandingan kumite beregu putra terdiri dari 5 pertandingan. Tim harus menghadirkan 5 peserta
untuk pertandingan awal. Untuk berpartisipasi dalam kompetisi Round-robin, Tim juga harus memiliki 2
Kompetitor cadangan tambahan yang terdaftar untuk kemungkinan berpartisipasi dalam pertarungan
berikutnya dan juga dapat memiliki Kompetitor cadangan opsional ketiga - sehingga jumlah maksimum
Tim menjadi 8 Kompetitor. Untuk setiap pertandingan eliminasi, Tim harus selalu memiliki minimal 3
peserta untuk berkompetisi.

3.5.2 Pertandingan kumite untuk tim putri terdiri dari 3 pertandingan. Tim harus menghadirkan 3 peserta
untuk pertandingan awal. Untuk berpartisipasi dalam kompetisi Round-robin, Tim juga harus memiliki 1
Kompetitor cadangan tambahan yang terdaftar untuk kemungkinan berpartisipasi dalam pertarungan
berikutnya dan juga dapat memiliki Kompetitor cadangan opsional kedua - menjadikan ukuran maksimum Tim
menjadi 5 Kompetitor. Untuk setiap pertandingan eliminasi, Tim harus selalu memiliki minimal 2 peserta untuk
berkompetisi.

3.5.3 Dalam kompetisi kumite beregu, Tim dapat mengubah anggota Tim mana yang harus berpartisipasi pada setiap
pertandingan. Untuk pertandingan tie-break, Tim dapat mengirimkan satu nama seperti yang biasa mereka
lakukan untuk babak baru.

3.5.4 Selama kompetisi Round-robin, Tim harus menyelesaikan semua pertandingan agar dapat tetap mengikuti kompetisi. Jika
tidak, semua pertarungan dan pertandingan akan dibatalkan dan tidak ada poin kemenangan dan poin skor yang
akan dihitung. Demikian pula, semua poin kemenangan dan poin penilaian yang diperoleh Tim lain saat bertemu
dengan Tim yang tereliminasi akan dibatalkan.

Aturan Versi 2024.00 11


3.5.5 Pada pertandingan kedua turnamen Eliminasi, dan pada fase Eliminasi setelah Babak-
robin, Tim laki-laki tidak boleh menghadirkan kurang dari 3 peserta dalam satu pertandingan dan Tim perempuan tidak boleh
menghadirkan kurang dari 2.

Aturan Versi 2024.00 12


3.6 Perintah pertarungan untuk Tim

3.6.1 Sebelum setiap pertandingan, perwakilan Tim harus menyerahkan ke meja resmi, formulir resmi yang
menjelaskan nama dan urutan pertarungan dari anggota Tim yang bersaing.

3.6.2 Formulir perintah pertarungan dapat diserahkan oleh Pelatih atau Kompetitor yang ditunjuk dari Tim.
Jika Pelatih menyerahkan formulir, dia harus dapat diidentifikasi secara jelas; jika tidak,
itu bisa ditolak. Daftar tersebut harus mencantumkan nama negara, warna sabuk yang
dialokasikan kepada Tim untuk pertandingan itu dan urutan pertarungan anggota Tim. Nama
peserta dan nomor turnamennya harus dicantumkan, dan formulir harus ditandatangani oleh
Pelatih atau orang yang dinominasikan.

3.6.3 Pelatih harus menunjukkan akreditasinya bersama dengan Kompetitor atau Timnya kepada Supervisor
Pelatih atau Asisten Kansa. Pelatih harus duduk di kursi yang telah disediakan dan tidak boleh
mengganggu kelancaran pertandingan dengan perkataan atau perbuatan.

3.6.4 Saat berbaris sebelum pertandingan, sebuah Tim akan menampilkan petarung sebenarnya untuk babak tersebut. Petarung dan
Pelatih yang tidak digunakan tidak akan diikutsertakan dan harus duduk di area yang disediakan untuk mereka.

3.6.5 Peserta dapat dipilih untuk setiap putaran dari Tim penuh. Urutan pertarungan mereka dapat diubah untuk
setiap ronde asalkan urutan pertarungan baru diberitahukan sebelum ronde, tetapi setelah
diberitahukan; itu tidak dapat diubah sampai putaran itu selesai.

3.6.6 Tim akan didiskualifikasi (SHIKKAKU) jika ada anggota atau Pelatihnya mengubah komposisi Tim
atau urutan bertarung tanpa pemberitahuan tertulis sebelum ronde dimulai.

3.6.7 Jika, karena kesalahan dalam charting, Kompetitor yang salah berkompetisi, maka apapun hasilnya,
pertandingan tersebut dinyatakan batal dan tidak berlaku. Untuk mengurangi kesalahan tersebut,
Pengawas Skor harus mengkonfirmasi Peserta/Tim yang menang kepada teknisi perangkat lunak
segera setelah pertandingan/pertandingan.

3.6.8 Dalam pertandingan beregu dimana seorang individu kalah karena menerima KIKEN, HANSOKU atau
SHIKKAKU, skor apa pun untuk peserta yang didiskualifikasi akan ditetapkan menjadi nol, dan skor 8-0 (dihitung
sebagai YUKO) akan dicatat untuk pertandingan tersebut untuk mendukung Tim lainnya.

3.7 Kompetisi Perorangan Round-robin

3.7.1 Dalam kompetisi Kejuaraan Dunia Perorangan – Fase 2 dan Liga Premier, 32 peserta dibagi dalam 8 grup
yang terdiri dari 4 Kompetitor, atau kurang. Pemenang dari masing-masing delapan grup akan melaju
ke perempat final reguler, semi final, dan final. Tim yang kalah dari finalis di perempat dan semi final
akan bersaing memperebutkan medali perunggu.

Aturan Versi 2024.00 13


3.7.2 Berdasarkan jumlah Kompetitor (32 atau kurang), alokasi ke grup adalah sesuai tabel
berikut:

Jumlah Pesaing/Grup Pesaing per grup Catatan

8 Grup 1 2 3 4 5 6 7 8 Partisipasi: 24-32 Kompetitor


Benih► 3 2 4 1
32 4 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 3
30 4 4 4 3 4 4 4 3
29 4 3 4 3 4 4 4 3
28 4 3 4 3 4 3 4 3 Yang pertama dari setiap Grup lolos.
27 4 3 4 3 3 3 4 3
26 3 3 4 3 3 3 4 3
25 3 3 3 3 3 3 4 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3
6 Grup 1 2 3 4 5 6 7 8 Partisipasi:18-23 Pesaing
Benih► 3 2 4 1
23 4 4 4 4 4 3
22 4 4 3 4 4 3
21 4 3 3 4 4 3
Yang pertama dari setiap Grup dan dua runner-up Terbaik lolos.
20 4 3 3 4 3 3
19 4 3 3 3 3 3
18 3 3 3 3 3 3
5 Grup 1 2 3 4 5 6 7 8 Partisipasi: 17 Pesaing
Benih► 3 2 4 1

17 3 4 4 3 Yang pertama dari setiap Grup dan tiga runner-up terbaik lolos.
3
4 Grup 1 2 3 4 5 6 7 8 Partisipasi: 12-16 Kompetitor
Benih► 3 2 4 1
16 4 4 4 4
15 4 4 4 3
14 4 3 4 3 Juara pertama dan runner-up tiap Grup.
13 3 3 4 3
12 3 3 3 3
3 Grup 1 2 3 4 5 6 7 8 Partisipasi: 9-11 Kompetitor
Benih► 3 2 1
11 4 4 3
Juara pertama dan runner-up masing-masing Grup, serta dua pemain nomor tiga
10 4 3 3
terbaik lolos.
9 3 3 3
2 Grup 1 2 3 4 5 6 7 8 Partisipasi: 6-8 Pesaing
Benih► 2 1
8 4 4
Juara pertama dan runner-up masing-masing Grup, akan bertanding langsung di
7 4 3
babak semifinal.
6 3 3
1 kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Partisipasi: 3-5 Pesaing
Benih► 1
5 5
Final antara pertama dan runner-up Grup, dan hanya satu perebutan medali
4 4
perunggu.
3 3

3.7.3 Jika seseorang didiskualifikasi, atau karena alasan lain tidak menyelesaikan seluruh pertandingan di Ronde-
robin skor pertarungan yang telah selesai atau saat ini akan dinyatakan nihil (hasil dibatalkan), dan poin
Kemenangannya hangus kecuali pertarungan terakhir dari Penyisihan Round-robin, dalam hal ini semua
hasil dan poin sebelumnya tetap tidak berubah.

3.7.4 Pemenang dan runner-up setiap grup ditentukan berdasarkan poin kemenangan terbanyak dengan
menghitung kemenangan masing-masing tiga poin, seri dimana poin dihitung sebagai 1 poin – dan seri
tanpa poin, atau kalah, sebagai nol.

3.7.5 Pemenang babak semifinal selanjutnya akan melaju ke babak final untuk memperebutkan emas dan perak.

3.7.6 Mereka yang kalah dari finalis di perempat final dan semi final akan memperebutkan medali
perunggu (Satu untuk grup 1-4 dan satu untuk grup 5-8).

Aturan Versi 2024.00 14


3.8 Fase 1 Kejuaraan Dunia Perorangan

Untuk Tahap 1 Kejuaraan Dunia Perorangan, tidak ada batasan hingga 32 peserta per kategori
dan, bila diperlukan, jumlah grup akan ditambah serta jumlah peserta dalam grup yang sama.
Babak tambahan Round-robin akan dipertandingkan hingga jumlah pemenang yang memenuhi
syarat untuk melanjutkan berjumlah 24 orang atau kurang, setelah itu pertandingan Eliminasi
berturut-turut akan menentukan 6 pemenang yang akan lolos ke Fase 2.

3.9 Kejuaraan Beregu Dunia

Untuk Kejuaraan Beregu Senior Dunia, diterapkan sistem round-robin yang dilanjutkan dengan semi-
final dan final. 5 Tim dialokasikan untuk setiap grup. Pemenang masing-masing grup kemudian
bersaing di semifinal dan final. Setelah Fase Grup, Pemenang Grup lolos ke Semi-Final di mana
pemenang pertarungan menuju ke Final dan yang kalah menuju pertandingan perebutan medali
perunggu. Pemenang final mendapat medali emas, sedangkan yang kalah mendapat medali perak.
Pemenang pertandingan perunggu akan mendapatkan perunggu sedangkan tim yang kalah tidak
mendapatkan medali.

[Catatan transisi: Untuk Kejuaraan Dunia Beregu pertama setelah acara di Budapest 2023, Tim yang
diunggulkan akan menjadi peraih medali perunggu, bukan satu peraih perunggu, dan yang kalah di
final perunggu – karena Budapest adalah Kejuaraan Beregu Dunia terakhir dengan dua perunggu
medali.]

3.10 Permainan dan kompetisi Multiolahraga dengan partisipasi terbatas

Untuk kompetisi dengan jumlah peserta terbatas digunakan sistem dua pool dimana pemenang
dari dua pool akan bertemu di final sementara nr. 2 di pool pertama akan bertemu nr. 3 di pool
kedua dan sebaliknya untuk memperebutkan dua medali perunggu.

3.11 Variasi format kompetisi

Jika variasi format kompetisi selain yang dijelaskan dalam peraturan ini akan diterapkan untuk
turnamen tertentu, hal ini harus diumumkan dengan jelas dalam buletin turnamen.

3.12 Pembinaan

3.12.1 Dalam Kejuaraan Dunia, pelatih Kumite harus menjadi bagian dari delegasi Federasi Nasional dan memiliki
tingkat sertifikasi Pelatih yang disyaratkan, ketika bertindak selama pertarungan dengan Kompetitor.

3.12.2 Pengecualian, dalam kompetisi dengan Video Review dan atas permintaan sebelumnya dari NF, WKF dapat memberikan
wewenang kepada pelatih dari delegasi yang berbeda untuk bertindak sebagai pelatih bagi delegasi mereka dalam
situasi di sini, dengan ketentuan bahwa mereka mematuhi aturan berpakaian sebagaimana ditetapkan dalam seni.
2.3.1, untuk mencakup keadaan khusus yang timbul dari kebutuhan pelatih untuk meminta Tinjauan Video:

• NF yang telah mendaftarkan satu (atau lebih) pelatih dalam kategori Kumite jika pelatih tersebut tidak dapat
menghadiri acara tersebut karena masalah visa, insiden transportasi, masalah kesehatan mendadak atau sebab lain
yang dapat dibenarkan,
• NF yang karena alasan anggaran atau menjadi bagian dari program pengembangan WKF tidak memiliki
dana untuk memasukkan Pembina Kumite ke dalam delegasinya,
• Seorang atlet pengungsi, atau
Aturan Versi 2024.00 15
• Seorang pelatih didiskualifikasi dari kompetisi dan akibatnya Kompetitor NF-nya tidak
memiliki pelatih Kumite.

3.12.3 Jika NF berada dalam salah satu situasi yang disebutkan di atas, dan hanya selama Kejuaraan Dunia,
Ketua OC dapat memberi wewenang (tergantung pada ratifikasi Presiden) untuk membuat pengecualian.

Aturan Versi 2024.00 16


PASAL 4: PANEL WASIT

4.1. Komposisi

4.1.1 Panel Wasit untuk setiap pertandingan terdiri dari satu Wasit (SHUSHIN), empat Juri
(FUKUSHIN), dan satu Pengawas Pertandingan (KANSA), seorang Pengawas Skor, dan jika video review
digunakan, dua Pengawas Video Review.

4.1.2 Wasit, Juri, Pengawas Pertandingan, Pengawas Skor, dan Pengawas Tinjauan Video pada pertandingan
Kumite tidak boleh berkewarganegaraan atau berasal dari Federasi Nasional yang sama.
peserta atau mempunyai konflik kepentingan lainnya. Tetap menjadi tugas wasit mana pun untuk melaporkan sendiri
kemungkinan konflik kepentingan sebelum pertarungan atau pertandingan dimulai.

4.2 Penempatan Wasit dan Juri serta alokasi panel

4.2.1 Untuk babak penyisihan, Sekretaris RC akan mengirimkan kepada teknisi sistem perangkat lunak yang
menangani sistem pengundian elektronik, daftar berisi Wasit dan Juri yang tersedia per TATAMI. Daftar
ini dilakukan oleh Sekretaris RC setelah pengundian peserta selesai dan pada akhir Pengarahan Wasit.
Daftar ini hanya boleh memuat Wasit yang hadir pada Pengarahan dan harus memenuhi kriteria yang
disebutkan di atas. Kemudian untuk pengundian Wasit, teknisi perangkat lunak akan memasukkan
daftarnya ke dalam sistem dan 4 Juri, 1 Wasit, 1 Pengawas Pertandingan (KANSA), dan 1 Pengawas Skor
dari setiap penerapan TATAMI akan dialokasikan secara acak sebagai Panel Wasit untuk setiap
pertandingan.

4.2.2 Jika tinjauan video digunakan, dua Pengawas Peninjauan Video dialokasikan dengan cara yang sama.

4.2.3 Untuk perebutan medali, Manajer Tatami akan memberikan daftarnya kepada Ketua dan Sekretaris RC
berisi 8 ofisial dari TATAMI masing-masing setelah pertandingan terakhir babak penyisihan selesai.
Setelah daftar disetujui oleh Ketua RC, daftar tersebut akan diberikan kepada teknisi perangkat lunak
untuk dimasukkan ke dalam sistem. Sistem kemudian akan secara acak mengalokasikan panel Wasit,
yang hanya akan berisi 5 dari 8 ofisial dari masing-masing TATAMI.

4.3 Pejabat pendukung

4.3.1 Selain itu, untuk memfasilitasi jalannya pertandingan/pertandingan, 1 Manajer Tatami, 3 Asisten
Manajer Tatami, dan 1 Pencatat Skor/Pencatat Waktu akan ditunjuk ditambah 2 Asisten
Kansa untuk memeriksa perlengkapan peserta dan 2 Supervisor Pelatih dalam hal
konfigurasi TATAMI mengharuskan untuk melihat permintaan Pelatih untuk peninjauan
video, atau karena alasan lain yang dianggap perlu oleh Ketua Wasit.

4.3.2 Sebelum memulai setiap pertandingan atau pertandingan, Asisten Kansa akan memastikan bahwa peserta
perlengkapan dan Karategi sesuai dengan peraturan pertandingan WKF. Dalam kompetisi yang tidak
memerlukan Kansa Assistant, tanggung jawab KANSA adalah memastikan bahwa perlengkapannya
sesuai dengan peraturan sebelum setiap pertandingan.

4.4 Formalitas dan pergantian hakim

4.4.1 Pada awal pertandingan Kumite, Wasit berdiri di tepi luar area pertandingan. Di sebelah
kiri Wasit berdiri Hakim nomor 1 dan 2, dan di sebelah kanan berdiri Hakim nomor 3 dan
4.

Aturan Versi 2024.00 17


4.4.2 Setelah saling membungkuk secara resmi oleh Kompetitor dan panel Wasit, Wasit mundur selangkah, Juri berbalik
ke arah Wasit, dan semua membungkuk bersama. Semua kemudian mengambil posisi masing-masing.

4.4.3 Saat pergantian Juri, Ofisial yang berangkat, kecuali Pengawas Pertandingan, berbaris, membungkuk bersama
(REI), dan kemudian meninggalkan area.

4.4.4 Ketika masing-masing Juri berganti, Juri yang masuk pergi ke Juri yang keluar, mereka membungkuk
bersama dan berganti posisi.

4.4.5 Dalam pertandingan beregu, dengan syarat seluruh panel memenuhi kualifikasi yang disyaratkan, posisi
Wasit dan Juri harus dirotasi di antara setiap pertandingan. Jika satu atau lebih ofisial tidak memiliki
kualifikasi yang disyaratkan sebagai Wasit, mereka akan tetap menjabat sebagai Juri dan dikeluarkan
dari rotasi.

4.5 Tata Cara Wasit Kumite dengan hanya dua Hakim Sudut

4.5.1 Untuk kompetisi Liga Pemuda, hanya diperbolehkan menggunakan dua Juri Sudut. Prosedur ini
dijelaskan pada LAMPIRAN 5.

Aturan Versi 2024.00 18


PASAL 5: DURASI PERTANDINGAN

5.1 Durasi pertandingan Kumite adalah:


• Kategori Pria dan Wanita Senior: Waktu efektif 3 menit,
• Kategori Pria dan Wanita Di Bawah 21 Tahun: waktu efektif 3 menit,
• Kategori Kadet dan Junior Putra dan Putri: waktu efektif 2 menit,
• Di bawah 14 tahun waktu efektif 1,5 menit

5.2 Untuk turnamen tanpa batasan partisipasi, durasi pertandingan Eliminasi dapat dikurangi dari 3 menit
menjadi 2 menit dan dari 2 menit menjadi 1,5 menit, dengan ketentuan bahwa hal ini diumumkan
sebelum turnamen dimulai dalam pertemuan bagi pelatih dan ofisial.

5.3 Penentuan waktu pertandingan dimulai ketika Wasit memberi isyarat untuk memulai dan berhenti setiap kali Wasit
memanggil “YAME” atau pada isyarat untuk waktu penuh.

5.4 Pencatat waktu harus memberi isyarat, yang menunjukkan “15 detik lagi” dengan satu kali bunyi bel singkat, dan
“waktu habis” dengan dua bunyi singkat dengan bel. Sinyal “waktu habis” menandai berakhirnya pertarungan.

5.5 Kompetitor berhak atas waktu istirahat di antara pertandingan, sama dengan durasi waktu standar
pertandingan. Pengecualian adalah dalam hal perubahan warna peralatan, dimana waktu ini
diperpanjang menjadi lima menit.

Aturan Versi 2024.00 19


PASAL 6: KIKEN – FAI LURE MUNCUL DI TATAMI

6.1 KIKEN adalah keputusan yang diberikan, apabila seorang Peserta atau Peserta tidak hadir pada saat
dipanggil, tidak dapat melanjutkan, meninggalkan pertandingan, atau mengundurkan diri atas perintah
Dokter Turnamen. Alasan pengabaian mungkin termasuk cedera yang tidak disebabkan oleh tindakan
lawan.

6.2 Peserta Perorangan atau Tim yang tidak hadir pada saat dipanggil akan didiskualifikasi (KIKEN) dari kategori
tersebut. Dalam pertandingan Tim, skor untuk pertandingan yang tidak berlangsung kemudian akan
ditetapkan menjadi 8-0 (dihitung sebagai YUKO) untuk kemenangan Tim lainnya. Pada pertandingan Round-
robin individu, skor pertandingan akan ditetapkan menjadi 4-0 (dihitung sebagai YUKO).

6.3 Poin yang diperoleh akibat diskualifikasi lawan selalu dihitung sebagai YUKO.

6.4 Diskualifikasi oleh KIKEN berarti Peserta didiskualifikasi dari kategori tersebut,
meskipun tidak mempengaruhi partisipasi pada kategori lain.

6.5 Saat pengumuman diskualifikasi oleh KIKEN, Wasit akan memberi isyarat dengan menunjuk jarinya
ke arah sisi Peserta atau Tim yang hilang sambil mengumumkan “AKA/AO KIKEN”, dan kemudian “AKA/
AO no KACHI” yang memberi isyarat KACHI (menang) kepada lawan.

Aturan Versi 2024.00 20


PASAL 7: MEMULAI, MENANGGU DAN MENGAKHIRI PERTANDINGAN

7.1 Syarat-syarat dan isyarat yang digunakan oleh Wasit dan Juri dalam pelaksanaan suatu pertandingan adalah
sebagaimana ditentukan dalam LAMPIRAN 2.

7.2 Pada setiap babak akan diadakan upacara membungkuk yang dimulai dengan Wasit terlebih dahulu menyuruh
Kompetitor dan ofisial menghadap penonton dan membungkukkan badan SHOMEN NI REI dilanjutkan dengan
saling membungkuk, OTAGAI NI REI. Di akhir pertarungan, upacara membungkuk dilakukan dengan urutan
sebaliknya.

7.3 Wasit dan Juri akan mengambil posisi yang telah ditentukan dan mengikuti pertukaran membungkuk antara
Peserta yang ditempatkan paling depan di atas matras yang telah ditentukan terdekat dengan
lawannya; Wasit akan mengumumkan “SHOBU HAJIME!” dan pertarungan akan dimulai.

7.4 Para peserta harus membungkukkan badan dengan benar satu sama lain pada awal dan akhir pertandingan –
anggukan singkat saja tidak sopan dan tidak cukup.

7.5 Wasit akan menghentikan pertandingan dengan mengumumkan “YAME”. Jika diperlukan, Wasit akan
memerintahkan peserta untuk mengambil posisi semula: “MOTO NO ICHI” dan kembali ke
posisinya.

7.6 Dalam hal skor akan diberikan, Wasit mengidentifikasi Kompetitor (AKA atau AO), area yang diserang (JODAN atau
CHUDAN), tekniknya (TSUKI, UCHI atau KERI), dan kemudian memberikan skor yang relevan (YUKO, WAZA-ARI
atau IPPON) dengan menggunakan isyarat yang ditentukan. Wasit kemudian memulai kembali pertarungan
dengan memanggil “TSUZUKETE HAJIME”.

7.7 Ketika seorang kontestan telah unggul delapan poin selama pertandingan, Wasit akan melakukannya
panggil “YAME” dan perintahkan Kompetitor kembali ke titik awal dan berikan skor yang sesuai.
Pemenang kemudian diumumkan dan ditunjukkan oleh Wasit yang mengangkat tangan di sisi
pemenang dan menyatakan “AO (AKA) NO KACHI”. Pertarungan berakhir pada saat ini.

7.8 Apabila waktu telah habis, peserta yang mempunyai poin terbanyak dinyatakan sebagai pemenang, ditandai
dengan Wasit mengangkat tangan ke sisi pemenang, dan menyatakan “AO (AKA) NO KACHI”.
Pertarungan berakhir pada saat ini.

7.9 Jika terjadi skor imbang di akhir pertandingan yang tidak meyakinkan, Panel Wasit (Wasit dan keempat
Juri) akan memutuskan pertandingan tersebut oleh HANTEI. Keempat juri akan langsung
memberikan aba-aba setelah Wasit memanggil “HANTEI” saat meniup peluit. Wasit kemudian akan
mengangkat tangannya dan mengumumkan pemenangnya; “AO (AKA) NO KACHI”, dan jika perlu,
dengan tindakan ini, putuskan ikatannya.

7.10 Ketika dihadapkan pada situasi berikut, Wasit akan berseru “YAME!” dan hentikan pertarungannya
untuk sementara:

a) Ketika salah satu atau kedua Kompetitor berada di luar area Kompetisi, namun dengan pengecualian
memperbolehkan Kompetitor untuk segera mencetak gol pada lawan yang telah keluar dari area
Kompetisi.
b) Saat Wasit memerintahkan peserta untuk menyesuaikan KARATEGI atau alat
pelindung diri.
c) Ketika Kompetitor telah melanggar peraturan.

Aturan Versi 2024.00 21


d) Ketika Wasit menganggap bahwa salah satu atau kedua kontestan tidak dapat melanjutkan
pertandingan karena cedera, sakit atau sebab lainnya. Sesuai dengan pendapat Dokter
Turnamen, Wasit akan memutuskan apakah pertandingan harus dilanjutkan.
e) Ketika peserta menyambar lawannya dan tidak langsung melakukan teknik
atau lemparan.
f) Ketika salah satu atau kedua Peserta terjatuh atau terlempar dan tidak ada Peserta yang dapat
segera menindaklanjuti dengan teknik penilaian.
g) Ketika kedua peserta saling merebut atau meraih satu sama lain tanpa segera berhasil melakukan
lemparan atau teknik mencetak angka atau tidak memberikan respons terhadap WAKARETE.

h) Ketika kedua peserta berdiri saling berhadapan tanpa segera mencoba melakukan lemparan atau teknik
lainnya dan tidak memberikan respons terhadap WAKARETE.
i) Ketika kedua peserta sudah berdiri setelah terjatuh atau percobaan lemparan dan mulai
bergulat.
j) Ketika skor ditunjukkan oleh dua Juri atau lebih untuk Kompetitor yang sama.
k) Ketika, menurut pendapat Wasit, telah terjadi pelanggaran – atau situasi mengharuskan
pertandingan dihentikan demi alasan keamanan.
l) Bila diminta oleh KANSA atau Manajer Tatami.
m) Ketika seorang pelatih, atau kedua pelatih, meminta tinjauan video.
n) Untuk alasan lain yang dianggap perlu oleh Wasit.

7.11 Jika suatu pertandingan dimulai tanpa pencatatan waktu dan pertandingan kemudian dihentikan,
dan sisa waktu disepakati antara kedua pelatih, persoalan durasi pertandingan sudah
tidak bisa diprotes lagi.

Aturan Versi 2024.00 22


PASAL 8: SKOR

8.1 Skor diberikan kepada Kompetitor ketika dua juri atau lebih menunjukkan skor atau ketika Pengawas
Peninjauan Video keduanya menyepakati skor setelah Pelatih mengajukan Permintaan Video.

8.2 Poin dicetak dengan teknik karate tradisional dengan tangan atau kaki yang dilakukan dengan kontrol
ke area penilaian.

8.3 Hanya teknik pertukaran pertama yang dilaksanakan dengan benar yang akan mencetak skor, kecuali
kombinasi teknik yang efektif, di mana teknik dengan skor tertinggi akan dihitung tanpa
memperhatikan urutan teknik dalam kombinasi tersebut.

8.4 Area penilaian adalah tubuh di atas panggul, sampai dan termasuk tulang selangka (CHUDAN),
tidak termasuk bahu itu sendiri, dan area di atas tulang selangka (JODAN).

8.5 Agar dapat dianggap sebagai skor, teknik tersebut harus mempunyai potensi efektif jika
tidak dikendalikan, dan juga harus memenuhi kriteria:
1) Bentuk yang baik (Teknik yang dijalankan dengan benar).
2) Sikap sportif (Disampaikan tanpa maksud menimbulkan cedera).
3) Aplikasi yang kuat (Pengiriman dengan kecepatan dan kekuatan).
4) Menjaga kewaspadaan lawan baik pada saat maupun setelah pelaksanaan teknik (Tidak berpaling
atau terjatuh setelah menyelesaikan suatu teknik – kecuali terjatuhnya disebabkan oleh
pelanggaran yang dilakukan lawan).
5) Good timing (Penyampaian teknik pada saat yang tepat).
6) Jarak yang benar (Pengiriman pada jarak dimana teknik tersebut akan efektif).

8.6 Skala berikut digunakan untuk pemberian poin:


• YUKO(1 poin) diberikan untuk Tsuki (pukulan lurus) atau Uchi (pukulan) ke area penilaian.
• WAZA-ARI(2 poin) diberikan untuk tendangan CHUDAN.
• IPPON(3 poin) diberikan untuk tendangan JODAN atau teknik apa pun terhadap lawan
yang bagian tubuhnya selain kaki bersentuhan dengan matras, kecuali Hiza-Gamae
(Satu lutut menyentuh matras saat melakukan suatu teknik).

8.7 Teknik ke area CHUDAN dapat dilakukan dengan dampak yang terkendali tanpa menyebabkan cedera pada
lawan. Hilangnya nafas pada penerima pukulan tidak dengan sendirinya menunjukkan kurangnya kendali.

8.8 Teknik JODAN dapat mencetak skor ketika dihentikan dalam jarak 5 cm dari target untuk tendangan dan 2 cm untuk
teknik tangan tetapi dapat dilakukan dengan sentuhan ringan (sentuhan kulit), tanpa menimbulkan benturan –
kecuali pada area tenggorokan yang tidak terjadi kontak fisik. diizinkan.

8.9 Untuk Taruna di bawah 14 tahun dan anak-anak, teknik JODAN dapat mencetak skor ketika berhenti dalam
jarak 10 cm dari target untuk tendangan dan 5 cm untuk teknik tangan.

8.10 “Sentuhan kulit” diperbolehkan dalam kategori untuk Kompetitor berusia 16 tahun ke atas (Junior). Untuk kategori usia 14
hingga 16 tahun, sentuhan kulit hanya diperbolehkan untuk tendangan. Sentuhan kulit diartikan sebagai menyentuh
sasaran tanpa menyalurkan energi ke kepala atau badan. Untuk peserta di bawah 14 tahun, sentuhan kulit pada
teknik Jodan tidak diperbolehkan.

8.11 Teknik yang dilakukan dengan benar dan mendarat pada saat waktu habis adalah sah. Saat menggunakan
penilaian elektronik, poin harus diberikan dalam waktu 2 detik setelah waktu habis.

Aturan Versi 2024.00 23


8.12 Suatu teknik tidak valid jika:
a) Dilakukan setelah tanda waktu habis atau Wasit memanggil “YAME”.
b) Dilakukan pada atau setelah “WAKARETE” sebelum “TSUZUKETE” dipanggil.
c) Dilakukan pada saat pemain berada di luar area pertandingan (JOGAI).
d) Diikuti dengan pelanggaran – kecuali JOGAI.
e) Seseorang membelakangi lawan setelah suatu teknik (kurangnya kesadaran).
f) Hal itu sendiri merupakan, atau mengikuti, pelanggaran peraturan (seperti kontak berlebihan, memegang,
merampas, dll.).

8.13 Suatu titik dapat diberi isyarat meskipun Hakim tidak dapat melihat titik tumbukan yang sebenarnya
jika teknik itu sendiri dilaksanakan dengan benar dan dapat diamati bahwa tidak ada hambatan
dalam mencapai sasarannya.

Aturan Versi 2024.00 24


PASAL 9: PERILAKU DILARANG

9.1 Jenis perilaku yang dilarang

9.1.1 Perilaku berikut ini dilarang:


1) Teknik yang melakukan kontak berlebihan dengan memperhatikan daerah yang diserang, dan
teknik yang melakukan kontak dengan tenggorokan.
2) Serangan pada lengan, tungkai, selangkangan, persendian, atau punggung kaki.

3) Serangan pada wajah dengan teknik tangan terbuka.


4) Teknik yang dijalankan setelah “WAKARETE” sebelum “TSUZUKETE” dipanggil.
5) Teknik melempar yang berbahaya atau terlarang.
6) Berpura-pura, atau membesar-besarkan cedera.

7) Keluar dari area pertandingan (JOGAI) bukan disebabkan oleh lawan atau mengikuti suatu skor.
8) Membahayakan diri sendiri dengan melakukan perilaku yang membuat peserta terluka oleh lawan,
atau gagal mengambil tindakan yang memadai untuk perlindungan diri, (MUBOBI).
9) Menghindari pertarungan sebagai cara untuk mencegah lawan mempunyai peluang untuk mencetak gol.

10) Pasif – tidak mencoba terlibat dalam pertarungan (Tidak dapat diberikan setelah waktu pertarungan
tersisa kurang dari 15 detik atau kepada seseorang yang unggul poin atau SENSHU).
11) Meraih, bergulat, mendorong, atau berdiri dari dada ke dada tanpa mencoba teknik
mencetak gol atau takedown.
12) Meraih lawan dengan kedua tangan untuk alasan lain selain melakukan takedown
setelah menangkap kaki lawan yang menendang.
13) Meraih lengan atau Karategi lawan dengan satu tangan tanpa langsung mencoba
teknik mencetak gol atau takedown.
14) Teknik yang menurut sifatnya tidak dapat dikendalikan demi keselamatan lawan dan
serangan yang berbahaya dan tidak terkendali.
15) Serangan simulasi atau aktual dengan kepala, lutut, atau siku.
16) Berbicara atau menghasut lawan, tidak menaati perintah Wasit, berperilaku
tidak sopan terhadap petugas Wasit, atau pelanggaran tata krama lainnya.

9.1.2 Selain itu, Wasit dapat, berdasarkan penilaiannya sendiri, melarang Pelatih mana pun yang
gagal mematuhi perilaku yang benar, atau yang menurut pendapat Wasit mengganggu
ketertiban pertandingan, dari lantai kompetisi. dan menunda kelanjutan pertarungan sampai
Pelatih mematuhinya. Kewenangan yang sama dari Wasit juga mencakup kepatuhan anggota
rombongan Peserta lainnya yang hadir di lantai kompetisi.

9.1.3 Hanya Pelatih yang ditunjuk untuk pertandingan khusus tersebut yang diperbolehkan untuk melatih dan membimbing Kompetitor

dari tempat yang dialokasikan untuk pelatih dekat dengan area kompetisi. Semua Pelatih lain yang
terdaftar dan terakreditasi, atau anggota delegasi terdaftar lainnya, yang menghadiri Kejuaraan
tidak diperbolehkan mengganggu, melatih dan/atau membimbing Kompetitor selama
pertandingan yang sama dengan risiko akreditasinya dicabut.

9.1.4 Instruksi dan komentar dari Pelatih tidak boleh mengganggu jalannya pertandingan. Pelatih dapat dengan
bebas berbicara kepada Peserta ketika pertandingan dihentikan namun harus selalu menahan diri
untuk tidak mengomentari penilaian.

9.1.5 Kompetitor dapat secara diam-diam memberi sinyal kepada Pelatih bahwa ia ingin meminta peninjauan
video.

Aturan Versi 2024.00 25


PASAL 10: PERINGATAN & HUKUMAN

10.1 Peringatan Informal

10.1.1 Peringatan informal digunakan untuk memfasilitasi kesinambungan aksi tanpa menghentikan pertarungan.
Peringatan tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan peringatan formal jika diperlukan, dan Wasit
harus melanjutkan dengan peringatan formal atau hukuman yang sesuai jika peringatan informal tersebut
tidak ditanggapi oleh Peserta.

10.1.2 Ada dua jenis Peringatan Informal:

TSUZUKETE Menghimbau kepada Peserta untuk memulai aktivitas


untuk mendorong aktivitas dengan memberi isyarat sebagaimana lazimnya membuat
Peserta melangkah ke TATAMI, disertai dengan instruksi
“TSUZUKETE”.

WAKARETE Untuk memecahkan sebuah clinch, gunakan gerakan yang sama seperti yang
untuk memecahkan sebuah clinch biasa dilakukan untuk membuat Kompetitor mundur ke TATAMI dikombinasikan
dengan memberikan perintah “WAKARETE” untuk menghentikan sementara aksi
tanpa menghentikan waktu. Peserta harus berpisah – setelah itu perintah
“TSUZUKETE” diberikan untuk melanjutkan aksi.

10.1.3 Ketika WAKARETE dipanggil ketika seorang peserta terpojok, Wasit harus memastikan bahwa
peserta lainnya cukup mundur untuk melepaskan diri sebelum TSUZUKETE dipanggil.

10.1.4 TSUZUKTETE, kecuali didahului dengan WAKARETE, tidak digunakan jika waktu pertandingan tersisa kurang
dari 15 detik.

10.1.5 Teknik yang dilakukan dengan benar tidak akan diberi skor jika dilakukan pada waktu yang sama
dengan pemanggilan WAKARETE – namun tidak akan dikenakan penalti. Teknik yang tidak terkontrol
akan dikenakan peringatan atau penalti seperti biasa.

10.2 Peringatan Resmi

10.2.1 Ada dua tingkat peringatan resmi; CHUI dan HANSOKU CHUI:

CHUI diberikan, hingga tiga kali, untuk pelanggaran yang lebih kecil dan
Peringatan tidak mengurangi peluang kemenangan Peserta lainnya.

HANSOKU CHUI Diberikan untuk pelanggaran yang lebih serius yang mengurangi
Peringatan dari peluang Pemenang Kompetisi lainnya, atau kepada Peserta untuk
diskualifikasi jika pelanggaran lebih lanjut jika tiga CHUI telah diberikan.
terjadi lebih lanjut
pelanggaran

Aturan Versi 2024.00 26


10.3 Penalti

10.3.1 Ada dua jenis hukuman yang merupakan dua tingkat diskualifikasi yang berbeda:

HANSOKU Ini adalah hukuman diskualifikasi setelah pelanggaran


Diskualifikasi dari berat atau ketika HANSOKU CHUI telah diberikan.
pertarungan.

SHIKKAKU Ini adalah diskualifikasi dari keseluruhan turnamen


Diskualifikasi dari termasuk kategori berikutnya yang mungkin telah
turnamen. didaftarkan oleh pelanggar. SHIKKAKU dapat dipanggil
ketika seorang Peserta tidak mematuhi perintah Wasit,
bertindak jahat, atau melakukan tindakan yang merugikan
martabat dan kehormatan Karate.

10.3.2 Jika AKA dan AO didiskualifikasi dalam pertarungan yang sama oleh HANSOKU atau SHIKKAKU, lawan
yang dijadwalkan untuk ronde berikutnya akan menang dengan bye (dan tidak ada hasil yang
diumumkan).

10.3.3 Pelanggaran serius terhadap perilaku, disiplin, atau perilaku jahat di dalam atau di luar area kompetisi
yang dilakukan oleh Kompetitor atau rombongannya dapat menyebabkan tindakan disipliner lebih
lanjut dari Komisi Disiplin atau Komite Eksekutif WKF.

10.3.4 Ketika situasi tampaknya memerlukan diskualifikasi, Wasit dapat memanggil satu atau lebih juri
untuk konsultasi singkat (SHUGO) sebelum mengumumkan keputusan apa pun.

10.4 Penerapan peringatan dan hukuman

10.4.1 Kontak yang berlebihan: Apabila kontak dianggap oleh Wasit terlalu kuat, namun tidak
mengurangi peluang peserta untuk menang, peringatan (CHUI) dapat diberikan.

10.4.2 Kontak menyebabkan cedera: Teknik apa pun yang mengakibatkan cedera, kecuali disebabkan oleh
penerimanya, dapat menimbulkan peringatan atau penalti. Peserta harus melakukan semua teknik dengan
kontrol dan bentuk yang baik. Jika tidak bisa, apapun teknik yang disalahgunakan, peringatan atau hukuman
harus diberikan.

10.4.3 Pengamatan setelah kontak:Wasit harus terus mengamati peserta yang cedera sampai pertandingan dilanjutkan
dan memberikan waktu yang cukup untuk observasi. Keterlambatan singkat dalam memberikan penilaian
memungkinkan gejala cedera seperti mimisan berkembang atau menunjukkan upaya apa pun yang dilakukan oleh
Kompetitor untuk memperburuk cedera ringan demi keuntungan taktis.

10.4.4 Reaksi berlebihan saat menghubungi:Sedikit reaksi berlebihan akan menerima CHUI. Tampilan
berlebihan yang jelas akan diterima oleh HANSOKU CHUI. Sikap berlebihan yang lebih serius seperti
terhuyung-huyung, terjatuh ke lantai, berdiri lalu terjatuh lagi, dan sebagainya, dapat menerima
HANSOKU secara langsung.

10.4.5 Berpura-pura cedera: Setiap tindakan yang berpura-pura cedera, siapa pun yang meremehkannya, akan
menerima peringatan minimum CHUI, sedangkan tindakan berlebihan yang jelas akan menerima HANSOKU
CHUI. Sikap berlebihan yang lebih serius seperti terhuyung-huyung, terjatuh ke lantai, berdiri lalu terjatuh lagi,
dan seterusnya, akan diterima SHIKKAKU secara langsung. Setiap berpura-pura cedera dari a

Aturan Versi 2024.00 27


teknik yang ternyata telah ditentukan oleh juri sebagai suatu poin, minimal akan menghasilkan
HANSOKU CHUI.

10.4.6 Kontak ke tenggorokan:Setiap kontak ke tenggorokan, kecuali diterima karena kesalahan penerimanya sendiri,
harus mengakibatkan peringatan atau penalti.

10.4.7 Teknik melemparterbagi menjadi dua jenis. Teknik sapuan kaki karate “konvensional” seperti De
Ashi Barai, Ko Uchi Gari, dll., dimana lawan disapu hingga tidak seimbang atau dilempar tanpa
dicengkeram terlebih dahulu - dan lemparan tersebut mengharuskan lawan digenggam dengan
satu tangan atau ditahan saat lemparan dilakukan. Keduanya diperbolehkan.

10.4.8 Titik penting dari lemparantidak boleh berada di atas pinggul pelempar dan lawan harus ditahan sepanjang
waktu, sehingga pendaratan yang aman dapat dilakukan. Lemparan dari atas bahu secara tegas dilarang,
begitu juga dengan apa yang disebut lemparan “pengorbanan”.

10.4.9 Menangkap tendangan:Satu-satunya contoh di mana lemparan dapat dilakukan sambil memegang
lawan dengan kedua tangan adalah ketika menjebak kaki penendang lawan. Berpegangan dengan
kedua tangan hanya diperbolehkan ketika memegang kaki lawan yang menendang dengan tujuan
untuk melakukan takedown, kemudian berpegangan pada kaki lawan sambil yang lain menggenggam
Karategi atau badan lawan untuk menahan jatuh.

10.4.10Meraih kaki:Dilarang memegang pinggang lawan lalu mengangkat dan melemparkannya, atau
menggapai ke bawah untuk menarik kaki dari bawahnya. Jika seorang peserta terluka akibat
teknik melempar, Wasit akan memutuskan apakah akan diberikan peringatan atau penalti.

10.4.11Meraih satu tangan:Kompetitor boleh memegang lengan atau Karategi lawan dengan satu tangan untuk tujuan
melakukan lemparan atau teknik mencetak angka langsung – namun tidak boleh terus-terusan memegangnya untuk
teknik terus menerus.

10.4.12Bertahan untuk menghentikan kejatuhan:Memegang Karategi lawan dengan satu tangan diperbolehkan untuk menghentikan
kejatuhan.

10.4.13Keluar dari area kompetisi:JOGAI berkaitan dengan situasi dimana kaki peserta atau
bagian tubuh lainnya menyentuh lantai di luar area kompetisi. Pengecualian adalah
ketika peserta secara fisik didorong atau dilempar keluar area oleh lawan atau keluar
setelah mencetak angka.

10.4.14Membahayakan diri sendiri:Peringatan atau penalti bagi MUBOBI diberikan apabila Peserta terkena pukulan atau
terluka karena kesalahan atau kelalaiannya sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh membelakangi lawan,
menyerang tanpa mempedulikan serangan balik lawan, menghentikan pertarungan sebelum Wasit
memanggil “YAME”, menjatuhkan penjagaan atau kegagalan atau penolakan berulang kali untuk
memblokir serangan lawan.

Jika seorang kontestan telah ditanya sebelum pertandingan dimulai, dan mengkonfirmasi mengenakan pelindung
selangkangan, dan kemudian terbukti bahwa hal tersebut tidak benar, maka kontestan tersebut akan menerima
SHIKKAKU. Apabila Peserta tidak ditanya, namun diketahui Peserta tidak memakai pelindung selangkangan, maka
Peserta akan diberikan waktu 2 (dua) menit untuk memperbaiki hal tersebut dan secara otomatis akan mendapat
peringatan untuk MUBOBI.

Aturan Versi 2024.00 28


10.4.15Kepasifanmengacu pada situasi di mana tidak ada satupun Kompetitor yang mencoba untuk mencetak gol, atau
satupun Kompetitor tidak mencoba untuk mencetak skor meskipun tertinggal poin atau lawannya unggul
karena SENSHU. Pasif tidak dapat diberikan pada 15 detik pertama atau terakhir pertarungan.

10.4.16Menghindari Pertempuranmengacu pada situasi di mana seorang peserta berupaya mencegah lawannya
mendapatkan peluang untuk mencetak gol dengan menggunakan perilaku yang membuang-buang waktu seperti
terus-menerus mundur tanpa melakukan serangan balik yang efektif, menahan, meraih, atau keluar dari area
kompetisi alih-alih memberikan kesempatan kepada lawan untuk mencetak gol. Menghindari pertarungan pada 15
detik terakhir pertarungan (ATO SHIBARAKU), minimal akan mengakibatkan HANSOKU CHUI dan hilangnya SENSHU.

10.4.17Tidak mengikuti instruksi:Peserta yang menolak mengikuti instruksi Wasit atau menunjukkan
sifat marah akan secara otomatis menerima SHIKKAKU. Hukuman ini dapat dikenakan sebelum,
selama, atau setelah pertandingan.

10.5. Perayaan berlebihan, demonstrasi politik atau agama:Peserta lomba diharapkan


menghormati upacara penghormatan sebelum dan sesudah pertandingan atau
pertandingan. Perayaan berlebihan apa pun, seperti berlutut, dll., ekspresi politik atau
agama, selama atau segera setelah pertandingan, dilarang dan dapat dikenakan denda
sebesar jumlah yang ditentukan oleh Komite Eksekutif untuk biaya protes.

10.6 Diskualifikasi masing-masing peserta dalam pertandingan beregu

10.6.1 HANSOKU atau SHIKKAKU: Dalam pertandingan beregu, skor peserta yang melanggar akan ditetapkan delapan poin
dan skor peserta yang melanggar akan dinolkan.

10.7 Diskualifikasi dalam kompetisi Round-robin.

10.7.1 Jika seorang peserta menerima HANSOKU dalam pertandingan Round-robin, skor pelanggar pada pertandingan tersebut
ditetapkan menjadi nol sedangkan skor lawan ditetapkan menjadi yang tertinggi yaitu 4 poin atau poin yang diperoleh melalui
teknik. Poin yang ditambahkan untuk kemenangan HANSOKU semuanya diukur sebagai YUKO.
--
10.7.2 Jika Pesaing menerimaKIKEN, atau SHIKKAKU,dalam kompetisi Round-robin semua pertandingan sebelumnya
dibatalkan dari hasil kecuali jika pertandingan tersebut merupakan pertandingan terjadwal terakhir bagi Peserta yang
didiskualifikasi, dalam hal ini hasil pertandingan dicatat dengan cara biasa tanpa konsekuensi terhadap hasil
pertandingan sebelumnya.

Aturan Versi 2024.00 29


PASAL 11 : CEDERA DAN KECELAKAAN DALAM KOMPETISI

11.1 Peserta dinyatakan tidak sehat untuk bertanding

11.1.1 Kompetitor yang cedera yang memenangkan pertandingan melalui diskualifikasi karena cedera
tidak diperbolehkan bertarung lagi dalam kompetisi tanpa izin dari dokter turnamen. Izin tersebut
tidak dapat diberikan kepada Peserta yang mengalami kehilangan kesadaran atau memiliki gejala
gegar otak.

11.1.2 Kompetitor yang cedera, diizinkan untuk melanjutkan, juga dapat memenangkan pertandingan kedua
dengan diskualifikasi karena cedera, namun segera ditarik dari kompetisi Kumite selanjutnya di
turnamen tersebut.

11.2 Prosedur penanganan cedera

11.2.1 Ketika seorang peserta cedera, Wasit harus segera menghentikan pertandingan dan memanggil dokter dengan
mengangkat tangannya dan memanggil “dokter” secara lisan.

11.2.2 Jika secara fisik mampu melakukannya, peserta yang cedera harus diarahkan keluar dari matras untuk
pemeriksaan dan perawatan oleh dokter.

11.2.3 Kompetitor yang terluka saat pertandingan sedang berlangsung dan membutuhkan perawatan medis akan
diberikan waktu tiga menit untuk menerimanya. Manajer Tatami bertanggung jawab untuk menginstruksikan
pencatat waktu untuk memulai penghitungan 3 menit. Jika perawatan tidak selesai dalam waktu yang
ditentukan, Wasit akan memutuskan apakah peserta dinyatakan tidak layak untuk bertanding, atau apakah
akan diberikan perpanjangan waktu perawatan.

11.2.4Aturan 10 detik:Setiap peserta yang terjatuh, terlempar, atau terjatuh, dan tidak bisa berdiri
sepenuhnya dalam waktu sepuluh detik, dianggap tidak layak untuk melanjutkan pertarungan dan
akan secara otomatis ditarik dari semua nomor Kumite di turnamen tersebut. Apabila Peserta
terjatuh, terlempar, atau terjatuh dan tidak segera dapat berdiri kembali,
Wasit akan menghentikan pertandingan, memanggil dokter, dan pada saat yang sama memulai hitungan lisan
sampai sepuluh dalam bahasa Inggris yang menunjukkan hitungannya dengan menunjukkan satu jari untuk
setiap detik. Dalam semua kasus dimana penghitungan 10 detik telah dimulai, dokter akan diminta untuk
memeriksa peserta sebelum pertandingan dapat dilanjutkan. Untuk insiden yang termasuk dalam aturan 10
detik ini, Kompetitor dapat diperiksa di atas matras. Manajer Tatami harus memberitahu meja pusat ketika
seorang Kompetitor telah dihentikan dari kompetisi selanjutnya berdasarkan aturan 10 detik.

11.2.5 Dokter turnamen berwenang memberikan pendapat mengenai kebugaran peserta yang cedera
untuk kelanjutannya saja. Wasit akan menentukan pemenang berdasarkan HANSOKU, KIKEN, atau SHIKKAKU
tergantung pada keadaan.

11.2.6Wasit harus menyadari cedera yang sudah ada sebelumnyaketika mengevaluasi sejauh mana
kondisi cedera saat ini dapat disebabkan oleh tindakan lawan. Lawan tidak boleh dihukum karena
kondisi yang sudah ada sebelumnya.

11.2.7Jika seorang peserta dalam kompetisi Round-robin harus mengundurkan diri karena cederasemua
Pertandingan sebelumnya tidak diperhitungkan dalam hasil kecuali jika pertandingan tersebut merupakan pertandingan
terakhir yang dijadwalkan bagi peserta yang cedera, dalam hal ini hasil pertandingan tersebut dicatat dengan cara biasa tanpa
konsekuensi terhadap hasil pertandingan sebelumnya.

Aturan Versi 2024.00 30


11.3 Cedera pada kedua Kompetitor

Jika dua peserta saling cedera atau menderita akibat cedera yang dialami sebelumnya dan
dinyatakan oleh Dokter Turnamen tidak dapat melanjutkan, pertandingan diputuskan seperti
yang biasa dilakukan pada waktu penuh.

Aturan Versi 2024.00 31


PASAL 12: KRITERIA KEPUTUSAN

12.1 Umum

12.1.1 Ketika dua Juri atau lebih memberi tanda skor untuk kontestan yang sama, Wasit akan menghentikan pertandingan dan
memberikan keputusan yang sesuai. Jika Wasit gagal menghentikan pertandingan, Pengawas Pertandingan akan
meniup peluitnya. Ketika Wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan karena alasan apa pun, dia akan
memanggil “YAME” pada saat yang sama menggunakan isyarat tangan yang diperlukan.

12.1.2 Apabila kedua Kontestan memperoleh skor yang ditentukan oleh dua Juri, kedua Kontestan akan
diberikan poinnya masing-masing.

12.1.3 Jika seorang Peserta mempunyai skor yang ditunjukkan oleh lebih dari satu Juri dan skornya berbeda antar
Juri, skor yang lebih tinggi akan diterapkan. Hal yang sama berlaku jika ada dua juri untuk masing-
masing Peserta dengan skor berbeda.

12.1.4 Jika terdapat mayoritas, namun terdapat perbedaan pendapat, di antara para Juri untuk satu tingkat skor,
pendapat mayoritas akan selalu mengesampingkan prinsip penerapan skor tertinggi.

12.1.5 Ketika menjelaskan dasar pengambilan keputusan setelah pertandingan, Panel Wasit dapat berbicara
kepada Manajer Tatami, Ketua Wasit, atau Juri Banding. Mereka tidak akan menjelaskan diri mereka kepada
orang lain.

12.2 Kriteria untuk menentukan pemenang suatu pertandingan

12.2.1 Hasil suatu pertandingan ditentukan oleh seorang kontestan yang unggul delapan poin, pada
time-up memiliki jumlah poin tertinggi; pada skor yang sama memiliki keunggulan poin pertama tanpa lawan
(SENSHU); memperoleh keputusan melalui HANTEI atau; oleh HANSOKU, SHIKKAKU, atau KIKEN yang
dikenakan terhadap Peserta.

12.2.2 Dengan keunggulan skor tanpa lawan pertama (SENSHU) dipahami bahwa salah satu peserta telah
mencapai skor pertama pada lawan tanpa lawannya juga mencetak skor sebelum sinyal. Apabila kedua
peserta mencetak skor sebelum sinyal, dan terdapat indikasi skor dari dua juri untuk masing-masing
dari kedua peserta, tidak ada 'keunggulan skor pertama tanpa lawan' yang diberikan dan kedua peserta
tetap mempunyai kemungkinan SENSHU di kemudian hari dalam pertandingan.

12.2.3 Dalam setiap pertandingan individu, (Perorangan, Round-robin, dan Beregu) dimana tidak ada skor unggul
yang diperoleh oleh salah satu peserta, atau skornya setara tanpa ada peserta yang memiliki
'keunggulan skor pertama tanpa lawan' (SENSHU), keputusan akan dibuat berdasarkan kriteria berikut
dalam urutan penerapan:
a) Semakin tinggi jumlah IPPON yang dicetak dalam pertandingan tersebut.

b) Semakin tinggi jumlah skor WAZA ARI pada pertandingan tersebut.

12.2.4 Jika jumlah IPPON dan WAZA ARI sama, keputusan ada di HANTEI, a
suara mayoritas akhir dari empat Juri dan Wasit, masing-masing memberikan suara berdasarkan penilaian masing-
masing yang menunjukkan keunggulan taktik dan teknik dari peserta. Dalam pertandingan Round-robin dan Tim,
HIKIWAKE akan diberikan kecuali jika pertandingan tersebut merupakan pertandingan tambahan untuk menentukan
hasil pertandingan.

12.2.5 Pertandingan eliminasi individu tidak dapat dinyatakan seri, dengan pengecualian kompetisi Tim, atau
kompetisi Round-robin, ketika pertandingan berakhir tanpa skor, skor sama, tidak ada skor.

Aturan Versi 2024.00 32


keunggulan dalam IPPON atau WAZA ARI, dan tidak ada peserta yang memperoleh SENSHU, maka Wasit akan
mengumumkan seri (HIKIWAKE).

12.2.6 Satu-satunya saat HANTEI diterapkan pada pertandingan dalam kompetisi beregu adalah pada pertandingan tambahan untuk memutuskan

hasil seri.

12.2.7 Saat menentukan hasil pertandingan melalui pemungutan suara (HANTEI) di akhir pertandingan yang tidak meyakinkan,
Wasit akan bergerak ke sekeliling area pertandingan dan meneriakkan “HANTEI” yang dilanjutkan dengan
tiupan peluit. Juri akan memberikan pendapatnya dan Wasit akan mengumumkan pemenangnya. Wasit
kemudian akan menunjukkan pemenang dengan isyarat tangan dan perintah (AKA/AO NO K ACHI), dan
dengan tindakan ini juga menyelesaikan seri apa pun.

12.2.8 Jika Kompetitor yang telah dianugerahi SENSHU menerima peringatan karena menghindari pertarungan
untuk kejadian berikut: JOGAI, melarikan diri, meraih, meraih, bergulat, mendorong atau berdiri
dada ke dada ketika waktu tersisa kurang dari 15 detik – Kompetitor akan secara otomatis
kehilangan keuntungan ini. Wasit terlebih dahulu akan menunjukkan jenis pelanggaran dan jenis
peringatan atau penalti yang dilakukan Peserta, kemudian menunjukkan tanda SENSHU yang
dilanjutkan dengan tanda pembatalan (TORIMASEN) dan sekaligus mengumumkan “AKA/AO
SENSHU TORIMASEN”.

12.2.9 Jika SENSHU ditarik ketika waktu pertandingan tersisa kurang dari 15 detik,TIDAK selanjutnya SENSHU dapat
diberikan kepada salah satu Pesaing.

12.2.10 Dalam kasus di mana SENSHU telah diberikan, namun permintaan video yang berhasil menentukan bahwa
lawan lainnya juga mencetak gol, dan bahwa skor pada kenyataannya bukan tanpa lawan, prosedurnya sama
digunakan untuk pembatalan SENSHU.

12.2.11 Dalam kompetisi Eliminasi, dimana AKA dan AO didiskualifikasi dalam pertarungan yang sama oleh HANSOKU,
lawan yang dijadwalkan untuk babak berikutnya akan menang dengan bye (dan tidak ada hasil).
diumumkan), kecuali jika diskualifikasi ganda berlaku pada perebutan medali, yang dalam hal ini
pemenang akan dinyatakan berdasarkan skor pada saat diskualifikasi, SENSHU, atau jika tidak ada
satupun dari kondisi ini yang terjadi; oleh HANTEI langsung. Medali tidak dapat diberikan kepada
peserta yang didiskualifikasi oleh SHIKKAKU.

12.3 Menentukan pemenang grup round-robin dan menyelesaikan seri dalam kompetisi individu

12.3.1 Pemenang grup dalam kompetisi round robin individu, adalah kontestan yang mempunyai Poin Kemenangan
terbanyak yang diperoleh dengan 3 poin untuk kemenangan pertandingan dan 1 poin untuk seri dimana
poin diperoleh. Jika terdapat hasil seri antara dua atau lebih Kompetitor dalam suatu grup, yang memiliki
jumlah Poin kemenangan yang sama, kriteria di bawah ini akan diterapkan sesuai urutan yang ditentukan.
Artinya, jika pemenang ditemukan setelah salah satu kriteria, kriteria berikut tidak perlu diterapkan.

1) Pemenang pertandingan antara peserta yang terlibat dalam seri.


2) Jumlah skor total yang lebih tinggi yang diperoleh melalui semua pertarungan.
3) Jumlah skor total yang lebih rendah di seluruh pertarungan.
4) Jumlah IPPON yang lebih tinggi diperoleh melalui semua pertarungan.
5) Jumlah IPPON yang lebih rendah di seluruh pertarungan.
6) Jumlah WAZA-ARI yang lebih tinggi diperoleh melalui semua pertarungan.
7) Jumlah lawan WAZA-ARI yang lebih sedikit di seluruh pertarungan.
8) Peringkat Dunia tertinggi pada tanggal kompetisi.

Aturan Versi 2024.00 33


9) Pertarungan ekstra memungkinkan Hantei.

Untuk setiap pasangan yang dibandingkan, kriterianya harus dipertimbangkan dari awal daftar.

12.3.2 Ada kemungkinan bagi seorang peserta untuk didiskualifikasi dari suatu pertandingan (HANSOKU) dan melanjutkan
kompetisi. Dalam hal ini, lawannya memenangkan pertarungan tersebut dengan skor 4-0 (dihitung sebagai YUKO)
atau untuk skor apa pun yang diperoleh melebihi 4 poin. Hasil pertarungan sebelumnya tetap ada.

12.3.3 Apabila seorang peserta yang telah memenuhi syarat didiskualifikasi karena pelanggaran (SHIKKAKU) pada akhir
babak Round-robin, maka hal berikut akan berlaku:
• Lawan perempat final akan mengakses semifinal dengan bye ("walkover").
• Kompetitor lainnya akan bersaing di perempat final.

12.4 Menentukan pemenang grup Round-robin dan menyelesaikan seri, dalam kompetisi beregu

12.4.1 Pemenang grup dalam kompetisi Beregu Round-robin, adalah Tim yang memperoleh Poin Kemenangan terbanyak, yaitu
3 poin untuk pertandingan yang dimenangkan dan 1 poin untuk pertandingan seri yang menghasilkan poin. Dalam
kasus di mana terjadi seri antara dua atau lebih Tim dalam satu grup, yang memiliki nomor yang sama
Poin kemenangan, kriteria di bawah ini akan diterapkan dalam urutan yang ditentukan. Artinya,
jika pemenang ditemukan setelah salah satu kriteria, kriteria berikut tidak perlu diterapkan.

1) Pemenang pertandingan antar tim yang terlibat seri.


2) Jumlah pertarungan terbanyak yang dimenangkan selama keseluruhan fase Round-robin.
3) Jumlah poin terbanyak yang dicetak selama keseluruhan fase Round-robin.
4) Jumlah poin terkecil yang dicetak melawan Tim selama keseluruhan fase Round-robin.
5) Jumlah IPPON terbanyak yang dicetak oleh Tim selama keseluruhan fase Round-robin.
6) Jumlah IPPON yang dicetak paling sedikit terhadap Tim selama keseluruhan fase Round-robin.
7) Jumlah Waza-ari terbanyak yang dicetak oleh Tim selama keseluruhan fase Round-robin.
8) Jumlah Waza-ari yang paling sedikit mencetak gol melawan Tim selama keseluruhan fase Round-robin.
9) Pertarungan tambahan antara salah satu anggota masing-masing Tim – jika perlu, diputuskan oleh
Hantei.
Untuk setiap pasangan yang dibandingkan, kriterianya harus dipertimbangkan dari awal daftar.

12.5 Kriteria penentuan pemenang pertandingan Tim menggunakan Eliminasi

12.5.1 Tim yang menang adalah tim dengan kemenangan terbanyak dalam pertarungan termasuk yang dimenangkan oleh
SENSHU. Jika kedua Tim memiliki jumlah kemenangan yang sama, maka Tim yang menang akan menjadi tim dengan
poin terbanyak, dengan memperhitungkan kemenangan dan kekalahan.

12.5.2 Jika kedua Tim mempunyai jumlah kemenangan dan poin yang sama, maka pertarungan penentuan akan diadakan. Masing-
masing Tim boleh mencalonkan salah satu Kompetitor dari Tim mereka untuk tujuan bertarung pada pertandingan tambahan,
terlepas dari apakah Kompetitor tersebut sudah bertarung dalam pertarungan sebelumnya antara kedua Tim.

12.5.3 Jika pertandingan tambahan tidak menghasilkan pemenang berdasarkan keunggulan poin, dan tidak ada satu pun
peserta yang menerima SENSHU, maka pertandingan tambahan akan ditentukan berdasarkan HANTEI dengan
prosedur yang sama seperti pada pertandingan individu. Hasil HANTEI pada babak tambahan selanjutnya juga akan
menentukan hasil pertandingan Tim.

12.5.4 Dalam pertandingan beregu ketika sebuah tim telah memperoleh cukup kemenangan atau mencetak poin yang cukup untuk menjadi
pemenang, maka pertandingan dinyatakan selesai, dan tidak ada pertandingan selanjutnya yang akan dilangsungkan, kecuali dalam
Round-robin di mana semua pertandingan harus diselesaikan. berjuang.

Aturan Versi 2024.00 34


12.5.5 Dalam pertandingan Tim, jika ada anggota Tim yang didiskualifikasi (HANSOKU atau SHIKKAKU), skornya
untuk pertarungan itu, jika ada, akan dinolkan dan skor lawan akan ditetapkan pada delapan poin.

12.6 Pencatatan skor

Pengawas Skor akan menggunakan simbol-simbol berikut untuk pendaftaran poin:

Aturan Versi 2024.00 35


PASAL 13: PROTES RESMI

13.1 Ketentuan Umum

13.1.1 Tidak seorang pun boleh memprotes suatu Keputusan kepada anggota Panel Wasit.

13.1.2 Jika prosedur Wasit tampaknya melanggar peraturan, Pelatih Peserta atau perwakilan resminya
adalah satu-satunya yang diperbolehkan untuk melakukan protes.

13.1.3 Protes akan berbentuk laporan tertulis yang disampaikan segera setelah pertarungan dimana
protes tersebut dilakukan. Satu-satunya pengecualian adalah jika protes tersebut berkaitan
dengan kegagalan administratif.

13.1.4 Setiap protes mengenai penerapan peraturan tidak boleh menghambat kemajuan
kompetisi dan niat untuk memprotes harus diumumkan oleh Pelatih atau
perwakilan NF segera setelah pertandingan berakhir.

13.1.5 Jika protes melibatkan Kompetitor dalam kategori yang sedang berlangsung, maka babak berikutnya bisa saja
melibatkan Peserta harus ditunda sampai banding diputuskan.

13.1.6 Pelatih / perwakilan NF akan meminta protes resmi dari Manajer Tatami dan diharapkan
menyelesaikannya, menandatanganinya, dan mengirimkannya ke Manajer Tatami dengan biaya
yang sesuai tanpa penundaan.

13.1.7 Kegagalan perwakilan Pelatih / NF untuk menyampaikan protes pada waktu yang tepat dapat mengakibatkan protes
penolakan jika penundaan tersebut, menurut pendapat Juri Banding, tidak memiliki dasar yang masuk
akal dan menghambat kemajuan kompetisi.

13.1.8 Manajer Tatami akan melengkapi informasi apa pun mengenai pejabat yang terlibat dan
segera menyerahkan formulir protes yang telah diisi kepada perwakilan Juri Banding. Juri Banding akan segera
meninjau keadaan yang menyebabkan keputusan yang diprotes tersebut. Setelah mempertimbangkan semua
fakta yang ada, mereka akan membuat laporan, dan akan diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang
diperlukan. Protes tersebut akan ditinjau oleh Juri Banding dan sebagai bagian dari tinjauan ini, Juri akan
mempelajari bukti-bukti yang tersedia untuk mendukung protes tersebut.

13.1.9 Protes juga dapat diputuskan secara langsung dan diumumkan kepada Juri Banding oleh Ketua RC
atau Ketua Wasit acara, dalam hal ini tidak ada pembayaran biaya protes yang akan dikenakan.

13.1.10 Jika terjadi kesalahan administratif selama pertandingan berlangsung, Pelatih dapat memberitahu Manajer
Tatami secara langsung. Selanjutnya, Manajer Tatami akan memberitahu Ketua Juri.

13.1.11 Protes harus mencantumkan nama dan negara Kompetitor serta rincian pasti tentang apa
yang diprotes. Informasi pejabat yang terlibat dilengkapi oleh manajer Tatami. Tidak ada
klaim umum mengenai standar keseluruhan yang akan diterima sebagai protes yang sah.
Beban untuk membuktikan keabsahan protes terletak pada pihak yang mengajukan pengaduan. Protes harus
disampaikan kepada perwakilan Juri Banding oleh Manajer Tatami. Pada waktunya nanti, Juri akan meninjau
keadaan yang menyebabkan keputusan yang diprotes tersebut.

Aturan Versi 2024.00 36


13.1.12 Pengunjuk rasa harus menyetorkan Biaya Protes sebagaimana disepakati oleh Komisi Eropa WKF, dan biaya ini, bersama
dengan protesnya, harus diserahkan kepada Manajer Tatami yang akan menyerahkannya kepada perwakilan Juri
Banding.

13.1.13 Protes tertulis harus diselesaikan, dan biaya protes diserahkan, dalam waktu 5 menit setelah
mengumumkan niat untuk memprotes.

13.1.14 Keputusan Juri Banding bersifat final dan hanya dapat dibatalkan oleh keputusan
Komite Eksekutif atas permintaan Presiden WKF.

13.1.15 Juri Banding tidak boleh menjatuhkan sanksi atau hukuman. Fungsi mereka adalah untuk memberikan penilaian atas
manfaat protes tersebut untuk memulai tindakan yang diperlukan dari RC dan OC untuk mengambil tindakan
perbaikan guna memperbaiki prosedur Wasit yang ditemukan melanggar peraturan.

13.2 Komposisi Juri Banding

13.2.1 Juri Banding terdiri dari tiga perwakilan Wasit Senior yang ditunjuk oleh Komisi Wasit (RC)
atau Wasit Utama. Tidak ada dua anggota yang dapat diangkat dari Federasi Nasional
yang sama. Mereka akan diberi nomor dari 1 hingga 3.

13.2.2 RC juga akan menunjuk tiga anggota tambahan dengan nomor 4 sampai 6 yang secara otomatis
akan menggantikan anggota Juri Banding yang semula ditunjuk dalam situasi konflik kepentingan.
Yaitu, apabila anggota juri mempunyai kewarganegaraan yang sama, mempunyai hubungan
keluarga sedarah atau sebagai mertua dengan salah satu pihak yang terlibat atau konflik wajar
lainnya atau potensi konflik kepentingan dalam insiden yang diprotes, termasuk seluruh anggota
juri. Panel wasit terlibat dalam insiden protes tersebut.

13.3 Proses Evaluasi Banding

13.3.1 Manajer Tatami yang menerima protes bertanggung jawab untuk mengumpulkan Juri Banding dan
menyetorkan jumlah protes ke WKF untuk setiap protes yang ditolak.

13.3.2 Juri Banding akan segera melakukan penyelidikan dan investigasi, jika dianggap perlu
untuk memvalidasi kelayakan protes.

13.3.3 Apabila tinjauan video digunakan, Juri Banding dapat meminta untuk memeriksa rekaman video tersebut
kejadian tersebut sebelum memberikan putusan.

13.3.4 Masing-masing dari ketiga anggota tersebut wajib memberikan keputusannya mengenai keabsahan protes
tersebut. Golput tidak dapat diterima.

13.4 Menolak dan menerima protes

13.4.1 Jika protes dinyatakan tidak sah, Juri Banding akan menunjuk salah satu anggotanya untuk memberitahukan secara lisan
kepada pengunjuk rasa bahwa protesnya telah ditolak, tandai dokumen asli dengan kata “DITOLAK”, minta dokumen
tersebut ditandatangani oleh masing-masing anggota Juri Banding, dan informasikan keputusan tersebut kepada
pengunjuk rasa.

13.4.2 Jika protes diterima, Juri banding akan bekerja sama dengan Komisi Penyelenggara (OC) dan Ketua
Wasit untuk mengambil tindakan yang dapat dilakukan secara praktis untuk memperbaiki situasi
termasuk kemungkinan:

Aturan Versi 2024.00 37


• Membalikkan penilaian sebelumnya yang bertentangan dengan aturan.
• Membatalkan hasil putaran yang terkena dampak dari titik sebelum kejadian.
• Mengulangi pertarungan yang terkena dampak insiden tersebut.
• Menerbitkan rekomendasi kepada RC bagi Hakim yang terlibat yang akan dievaluasi untuk diberikan sanksi.

13.4.3 Tanggung jawab ada pada Juri Banding untuk menahan diri dan mengambil keputusan yang bijaksana
dalam mengambil tindakan yang akan mengganggu program acara secara signifikan. Membalikkan
proses Eliminasi adalah pilihan terakhir untuk menjamin hasil yang adil.

13.4.4 Jika protes diterima, Juri Banding akan menunjuk salah satu anggotanya yang akan memberitahukan
secara lisan kepada pengunjuk rasa bahwa protes telah diterima, menandai dokumen asli dengan kata
“DITERIMA”, dan menandatanganinya oleh masing-masing juri. anggota Juri Banding, sebelum
menyerahkan protes kepada Ketua Wasit, dan mengembalikan biaya protes kepada pengunjuk rasa.

13.5 Laporan kejadian

13.5.1 Setelah menangani insiden dengan cara yang ditentukan di atas, Juri Banding akan bertemu lagi dan
menguraikan laporan insiden protes sederhana, menjelaskan temuan mereka dan menyatakan alasan
mereka menerima atau menolak protes tersebut.

13.5.2 Laporan harus ditandatangani oleh ketiga anggota Juri Banding dan diserahkan kepada
Ketua Wasit dan Komisi Penyelenggara.

Aturan Versi 2024.00 38


PASAL 14 : PERMINTAAN VIDEO REVI EW

14.1 Dalam Kejuaraan Dunia WKF, Liga Premier, Pertandingan Olimpiade, Pertandingan Olimpiade Remaja,
Pertandingan Kontinental, Pertandingan Dunia, dan permainan multi-olahraga semacam ini, diperlukan
penggunaan video review pertandingan. Penggunaan ulasan video juga disarankan untuk kompetisi lain bila
memungkinkan.

14.2 Peninjauan video dimulai ketika pelatih mengangkat kartu peninjauan videonya (secara manual atau dengan
perangkat elektronik sebagaimana berlaku) untuk menandakan bahwa skor dari Kompetitornya
terlewatkan oleh juri. Permintaan peninjauan video harus diajukan bila menurut pendapat Pelatih telah
terjadi skor. Jika Pelatih menekan tombol joy stick dan langsung menyesalinya, prosedur tidak akan
dihentikan, dan peninjauan video akan berlangsung sebagaimana mestinya.

14.3 Jika Kompetitor ingin agar Pelatih meminta tinjauan video, atau tidak mengajukan tinjauan, hal ini
harus diberitahukan secara diam-diam tanpa mengganggu kemajuan pertandingan.

14.4 Peninjauan video dapat diminta oleh Pelatih jika juri memberikan a J
skor yang lebih rendah daripada, menurut pendapat Pelatih, untuk teknik penilaian yang lebih tinggi.

14.5 Pengawas Peninjauan Video hanya dapat memberikan poin jika keduanya menyetujui Peserta
yang permintaannya diajukan mempunyai skor yang valid, yaitu penilaian sebelum atau bersamaan
dengan Peserta lainnya.

14.6 Pengecualian dari sub pasal di atas adalah ketika tidak ada peserta yang mendapat poin
Juri tendangan sudut, hanya salah satu Pelatih yang melakukan tinjauan Video, pelatih lainnya tidak memiliki kartu
atau tidak menginginkan permintaan video – dalam hal ini hanya teknik dari Kompetitor yang memerlukan tinjauan
video yang akan dipertimbangkan untuk penilaian.

14.7 6 detik terakhir sebelum pertandingan dihentikan atas permintaan tersebut akan selalu dievaluasi, namun waktu
tambahan dapat ditambahkan jika dianggap perlu untuk membuat keputusan terbaik. Urutannya harus
ditinjau dengan kecepatan normal tetapi juga dapat dilihat dalam gerakan lambat atau zoom jika perlu.
Peninjauan pertama-tama harus selalu dilakukan dengan kecepatan penuh, meskipun gerakan lambat
selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan detailnya.

14.8 Jika peninjauan video menunjukkan bahwa Kompetitor mencetak lebih dari satu kali selama
peninjauan bursa, skor tertinggi harus diberikan.

14.9 Jika kedua Pelatih meminta peninjauan video pada saat yang sama, Pengawas Peninjauan Video hanya
dapat memberikan poin kepada siapa pun yang dianggap mencetak skor pertama. Satu-satunya
pengecualian adalah teknik penilaian simultan di mana poin dapat diberikan kepada kedua Kontestan.

14.10 Jika salah satu pelatih menunjukkan kartu untuk tinjauan video dan pelatih lainnya menginginkan tinjauan yang sama
Misalnya, pelatih kedua harus mengangkat kartunya sebelum peninjauan dimulai agar tidak kehilangan
haknya untuk meminta peninjauan video untuk kejadian tersebut. Peninjauan video dianggap dimulai ketika
Wasit melakukan isyarat.

14.11 Apabila permohonan dianggap sah, kartu berwarna merah atau biru, nomor 3 untuk IPPON, 2 untuk WAZA ARI
atau 1 untuk YUKO dinaikkan. Wasit kemudian akan memberikan skor dengan cara biasa. Jika permintaan
tersebut terbukti tidak valid, pelatih akan kehilangan hak untuk mengajukan permintaan video lainnya selama
sisa pertandingan.

Aturan Versi 2024.00 39


14.12 Pengawas Peninjauan Video tidak boleh mengesampingkan keputusan apa pun yang diambil oleh juri
sudut kecuali SENSHU.

14.13 Jika Pengawas Video Review tidak dapat mengamati teknik karena sudut kamera, dia akan memberi isyarat
dengan melakukan isyarat untuk MINAI dan Pelatih akan menyimpan kartunya. Di dalam
jika terjadi masalah teknis (listrik, kamera, atau kerusakan komputer, dll.) tidak mungkin
menganalisis video dan mengambil keputusan, prosedur yang sama akan berlaku, dan Pelatih
akan menyimpan kartunya.

14.14 Jika Pelatih meminta VR, namun menurut Wasit tekniknya tidak terkendali atau
terlalu keras, peringatan atau penalti harus diterapkan, dan Pelatih akan mempertahankan kartunya.

14.15 Setelah WAKARETE dipanggil oleh Wasit Pelatih tidak mempunyai kesempatan untuk membuat
permintaan video, kecuali teknik tersebut terjadi sebelum WAKARETE dipanggil.

14.16 Pelatih tetap berkewajiban untuk memprotes jika kartu VR tidak dikembalikan kapan pun Pelatih berhak
meminta kartu tersebut dikembalikan oleh Manajer Tatami.

14.17 Tabel berikut menentukan kartu tinjauan video yang diperbolehkan per fase untuk acara WKF:

Aturan Versi 2024.00 40


PASAL 15 : KEWENANGAN DAN TUGAS PEJABAT

15.1 Ketua Wasit dan komisi Wasit

15.1.1 Wewenang dan tugas Ketua Wasit dan Komisi Wasit adalah sebagai berikut:
1) Untuk memastikan persiapan yang benar untuk setiap turnamen dengan berkonsultasi dengan Komisi
Penyelenggara, sehubungan dengan pengaturan area kompetisi, penyediaan dan penempatan semua
peralatan dan fasilitas yang diperlukan, operasi dan pengawasan pertandingan/pertandingan, tindakan
pencegahan keselamatan, dll.
2) Untuk menunjuk dan mengerahkan Manajer Tatami dan Asisten Manajer Tatami ke wilayah
masing-masing dan untuk bertindak dan mengambil tindakan yang mungkin diperlukan oleh
laporan Manajer Tatami.
3) Mengawasi dan mengkoordinasikan keseluruhan kinerja wasit.
4) Untuk menunjuk pejabat pengganti jika diperlukan.
5) Mengesahkan Keputusan akhir mengenai hal-hal yang bersifat teknis yang mungkin timbul selama suatu
pertandingan atau pertandingan tertentu dan yang tidak ada ketentuannya dalam peraturan.
6) Menunjuk Juri Banding untuk kompetisi.

15.2 Manajer Tatami dan Asisten Manajer Tatami

15.2.1 Wewenang dan tugas Manajer Tatami adalah sebagai berikut:


1) Untuk mendelegasikan, menunjuk, dan mengawasi Wasit dan Juri, untuk semua pertandingan dan pertandingan di area
yang mereka kendalikan.
2) Mengawasi kinerja Wasit dan Juri di wilayahnya, dan memastikan bahwa Ofisial yang ditunjuk
mampu melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka.
3) Mengawasi agar KANSA menghentikan pertandingan untuk memberi instruksi kepada Wasit mengenai
pelanggaran Peraturan Kompetisi.
4) Menyiapkan laporan tertulis harian mengenai kinerja masing-masing ofisial yang berada di
bawah pengawasannya, beserta rekomendasinya, jika ada, kepada Komisi Wasit.
5) Untuk menunjuk dua Wasit dengan WKFWasit AKualifikasi untuk bertindak sebagai Pengawas
Tinjauan Video. (VRS).

15.3 Wasit

15.3.1 Wewenang Wasit adalah sebagai berikut:


1) Wasit (“SHUSHIN”) mempunyai wewenang untuk melakukan pertandingan/pertandingan termasuk
mengumumkan permulaan, skorsing, dan akhir pertandingan atau pertandingan.
2) Wasit harus memberikan semua perintah dan membuat semua pengumuman.
3) Memberikan poin berdasarkan keputusan Juri.
4) Untuk menghentikan pertandingan ketika seorang peserta diketahui mengalami cedera, sakit atau ketidakmampuan untuk melanjutkan pertandingan.

5) Menghentikan pertandingan bila menurut wasit telah terjadi pelanggaran, atau untuk
menjamin keselamatan peserta.
6) Memanggil FUKUSHIN SHUGO (memanggil juri) bilamana menurut pendapat Wasit diperlukan, untuk
memberikan SHIKKAKU, menerapkan aturan 10 detik, pada saat dokter ingin menghentikan
pertandingan, atau pada saat memberikan HANSOKU secara langsung.
7) Untuk menunjukkan pelanggaran yang diamati, dan memberikan peringatan dan hukuman sebagaimana disyaratkan oleh peraturan.

8) Menjelaskan kepada Manajer Tatami, Komisi Wasit, atau Juri Banding, jika diperlukan,
dasar pemberian Keputusan.
9) Untuk mengumumkan dan memulai pertarungan tambahan bila diperlukan dalam pertandingan Tim.

10) Melakukan pemungutan suara terhadap para Juri, jika terjadi hasil seri, dan jika diperlukan, termasuk suaranya
sendiri (HANTEI) untuk memutuskan hasil seri.

Aturan Versi 2024.00 41


11) Untuk mengumumkan pemenangnya.

12) Kewenangan Wasit tidak hanya terbatas pada area kompetisi tetapi juga seluruh
perimeter termasuk mengendalikan perilaku Pelatih, Peserta lain, atau bagian
dari rombongan Peserta, yang hadir di lantai kompetisi.

15.4 Hakim

15.4.1 Wewenang Juri (FUKUSHIN) adalah sebagai berikut:


1) Memberi tanda poin yang dicetak atas inisiatif mereka sendiri.
2) Untuk menggunakan hak suaranya terhadap setiap keputusan yang akan diambil.

3) Memberi nasihat kepada Wasit mengenai kemungkinan diskualifikasi jika dipanggil oleh FUKUSHIN SHUGO.

15.4.2 Juri harus mengamati dengan cermat tindakan para peserta dan memberikan pendapat
kepada Wasit ketika skor diamati.

15.5 Pengawas Pertandingan (KANSA)

15.5.1 Pengawas Pertandingan (KANSA) akan membantu Manajer Tatami dengan mengawasi pertandingan atau
pertarungan yang sedang berlangsung. Jika keputusan Wasit dan/atau Juri tidak sesuai dengan
Peraturan Kompetisi, Pengawas Pertandingan akan segera memberi isyarat dengan meniup peluitnya.

15.5.2 Catatan pertandingan yang disimpan akan menjadi catatan resmi dengan persetujuan Pengawas
Pertandingan.

15.5.3 Sebelum dimulainya setiap pertandingan atau pertandingan, Pengawas Pertandingan akan memastikan bahwa peserta
perlengkapan dan Karategi sesuai dengan peraturan pertandingan WKF. Bahkan jika Asisten Kansa melakukan
pemeriksaan peralatan sebelum susunan pemain, tetap menjadi tanggung jawab KANSÁ untuk memastikan
bahwa peralatan tersebut sesuai dengan peraturan sebelum setiap pertandingan. Pengawas Pertandingan
tidak akan melakukan rotasi selama pertandingan Tim. Dalam kompetisi di mana Kansa Assistant tidak
diperlukan, KANS bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perlengkapannya sesuai dengan peraturan
sebelum setiap pertandingan.

15.5.4 Dalam situasi berikut Pengawas Pertandingan akan memberi isyarat dengan meniup peluitnya:
1) Wasit lupa menunjukkan SENSHU.
2) Wasit lupa melepas SENSHU.
3) Wasit memberikan skor kepada peserta yang salah.
4) Wasit memberikan peringatan/penalti kepada peserta yang salah.
5) Wasit memberikan skor kepada salah satu peserta dan memberikan peringatan jika peserta lain melebih-lebihkan.
6) Wasit memberikan skor kepada salah satu peserta dan MUBOBI kepada peserta lainnya.
7) Wasit memberikan skor untuk teknik yang dilakukan setelah YAME atau setelah waktu habis.
8) Wasit memberikan skor yang dibuat oleh peserta ketika peserta berada di luar area
pertarungan.
9) Wasit memberikan peringatan atau penalti atas kepasifan selama Ato Shibaraku.
10) Wasit memberikan peringatan atau penalti yang salah saat Ato Shibaraku.
11) Wasit tidak menghentikan pertandingan dan ada dua atau lebih juri yang memberi tanda poin telah
dicetak.
12) Wasit tidak menghentikan pertandingan ketika Tinjauan Video diminta oleh Pelatih.
13) Wasit tidak mengikuti sebagian besar skor yang diberikan oleh juri.
14) Wasit tidak memanggil dokter dalam situasi peraturan 10 detik.
15) Wasit melakukan HANTEI/HIKIWAKE, namun SENSHU telah diperoleh.

Aturan Versi 2024.00 42


16) Seorang Juri memegang bendera atau perangkat elektronik di tangan yang salah.
17) Papan skor tidak menampilkan informasi yang benar.
18) Teknik yang diminta Pelatih dilakukan setelah YAME atau setelah waktu habis.
19) Wasit tidak mengamati JOGAI.
20) Untuk situasi tak terduga lainnya yang mengharuskan pertandingan dihentikan.
21) Dalam hal Kansa ragu dengan suatu putusan, dia berhak memeriksa rekaman
video review.

15.5.5 Dalam situasi berikut Pengawas Pertandingan tidak akan terlibat dengan keputusan Panel
Wasit:
1) Juri tidak memberi tanda skor.
2) KANSA tidak mempunyai hak suara atau wewenang dalam hal penilaian seperti sah atau tidaknya
suatu skor, kecuali terdapat kesalahan dalam penerapan peraturan.

15.6 Skor Pengawas

15.6.1 Pengawas Skor akan menyimpan catatan terpisah mengenai skor dan peringatan yang diberikan oleh Wasit dan
pada saat yang sama mengawasi tindakan pencatat skor/pencatat waktu yang ditunjuk.

15.6.2 Apabila Wasit tidak mendengar bel waktu habis, Pengawas Skor akan meniup
peluitnya, bukan KANSA.

Aturan Versi 2024.00 43


PASAL 16: EL IGIBI L ITY UNTUK BERSAING

16.1 Usia

16.1.1 Alokasi kategori usia ditentukan oleh usia Kontestan pada hari pertama
kompetisi acara tersebut.

16.1.2 Pada kategori kumite senior, peserta harus berusia 18 tahun.

16.1.3 Peserta kategori Under 21 harus berusia 18, 19 atau 20 tahun, kategori Junior harus berusia
16 atau 17 tahun, kategori Kadet harus berusia 14 atau 15 tahun, dan kategori Under 14
harus berusia 12 & 13 tahun tahun.

16.2 Kuota NF per Acara

16.2.1 Setiap Federasi Nasional pada Kejuaraan Dunia Kadet, Junior, & U21, Kejuaraan Senior
Dunia Perorangan - ¨Tahap Akhir¨, dan Kejuaraan Senior Dunia Beregu terbatas
kepada 1 Pesaing per kategori.

16.2.2 Batasan khusus mungkin berlaku pada Kejuaraan Dunia Senior Perorangan - ¨Tahap Kualifikasi.¨
Jika NF sudah memiliki atlet yang memenuhi syarat dalam kategori Kejuaraan Dunia Senior
Perorangan - ¨Tahap Akhir¨, mereka tidak boleh mendaftarkan atlet lain untuk kategori yang
sama di Kejuaraan Dunia Perorangan - Fase Kualifikasi.
16.2.3 Karate 1 -Event adalah kompetisi terbuka dimana semua anggota WKF diperbolehkan untuk
berpartisipasi tanpa batasan 1 Kompetitor per NF. Meskipun demikian, peserta harus
menjadi anggota Federasi Nasional yang diakui oleh WKF.

16.2.4 Acara Multi-olahraga seperti ANOC- Pertandingan Pantai, Pertandingan Dunia, Olimpiade mungkin berlaku lainnya
kriteria, untuk didefinisikan dalam Sistem Kualifikasi masing-masing.

16.3 Kebangsaan

16.3.2 Dengan pengecualian berikut, hanya warga negara suatu negara yang boleh ambil bagian dalam
Kejuaraan Dunia dan acara resmi WKF yang mewakili negaranya.

16.3.3 Sebagai aturan umum, seorang kontestan yang telah mewakili satu negara di ajang resmi WKF
atau Kejuaraan Dunia tidak dapat mewakili negara lain di ajang resmi WKF atau Kejuaraan
Dunia.

16.3.4 Namun demikian, jika seorang Kontestan yang ikut serta dalam salah satu event tersebut memperoleh
kewarganegaraan dari pasangannya, maka ia dapat mewakili negara pasangannya.

16.3.5 Kompetitor yang memiliki kewarganegaraan ganda (yaitu satu kewarganegaraan berdasarkan hukum satu negara,
negara lain berdasarkan hukum negara lain) hanya boleh mewakili satu negara atau negara lain sesuai
pilihan Peserta yang bersangkutan. Setelah mewakili kedua negara, persetujuan Komisi Eropa WKF akan
diperlukan untuk perubahan lebih lanjut, menyusul permintaan tertulis yang beralasan dari NF terkait
kepada Presiden WKF.

16.3.6 Seorang peserta dapat mewakili negara kelahirannya dan dimana peserta tersebut menjadi warga negaranya,
kecuali jika ia memilih untuk mengambil kewarganegaraan ayah atau ibunya.

Aturan Versi 2024.00 44


16.3.7 Kompetitor yang dinaturalisasi (atau seseorang yang telah mengubah kewarganegaraannya melalui
naturalisasi) tidak boleh berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia mewakili negara barunya hingga tiga
tahun setelah naturalisasinya. Jangka waktu setelah naturalisasi dapat dikurangi atau bahkan
dibatalkan dengan persetujuan kedua NF terkait dan persetujuan akhir dari Komisi Eropa WKF.

16.3.8 Jika suatu Negara Bagian, Provinsi atau Departemen Luar Negeri yang terkait, suatu Negara atau bekas
Koloni memperoleh kemerdekaan, atau suatu negara yang tergabung dalam negara lain karena
perubahan perbatasan, atau jika NF baru diakui oleh WKF, maka Kompetitor dapat melanjutkan untuk
mewakili negara di mana dia berada atau berada. Namun, dia dapat memilih untuk mewakili negara
barunya atau NF barunya di Kejuaraan Dunia.

16.3.9 Dalam hal dimana WKF telah mengakui lebih dari 1 (satu) NF yang anggotanya memiliki paspor
nasional yang sama (yaitu, untuk suatu negara dan protektoratnya dengan badan olahraga
nasional yang terpisah), Kompetitor hanya boleh berkompetisi untuk NF tempat tinggal,
dengan ketentuan yang belum berkompetisi untuk NF lainnya di acara resmi WKF.

16.3.10 Untuk dapat melakukan perpindahan ke NF lain dimana warga negaranya memiliki paspor yang sama,
cukup dengan kesepakatan antara 2 (dua) NF yang terlibat untuk mengkonfirmasi setiap perubahan
pada WKF mengenai status Kompetitor. Apabila terjadi perbedaan pendapat di antara
NF, perubahan apa pun harus disetujui oleh WKF EC. Dalam hal ini, Kompetitor melalui NF yang
bersangkutan harus membuktikan kepuasan WKF mengenai tempat tinggalnya di wilayah yang
diatur oleh NF lainnya, atau jika tidak, hubungan dengan NF lain yang membuat perubahan tersebut
dapat dibenarkan.

16.3.11 Setelah Kompetitor mewakili seluruh NF yang terlibat, persetujuan EC WKF akan diperlukan
untuk perubahan lebih lanjut.

Aturan Versi 2024.00 45


PASAL 17: PENERAPAN ATURAN INI TERHADAP ACARA DILUAR PROGRAM
ACARA RESMI WKF

Federasi Nasional dapat mengubah peraturan ini untuk tujuan kompetisi nasional atau kompetisi lainnya yang tidak
termasuk dalam program resmi WKF selama tidak ada perubahan yang dilakukan terhadap peraturan yang berkaitan
dengan keselamatan peserta, penilaian, perilaku terlarang, peringatan dan penalti, cedera dan kecelakaan di
pertandingan. persaingan, atau kriteria pengambilan keputusan.

Aturan Versi 2024.00 46


PASAL 18: SAYA TIDAK SECARA KHUSUS DICAKUP OLEH PERATURAN

Dari waktu ke waktu, situasi dapat terjadi ketika peraturan tidak memberikan instruksi khusus untuk menyelesaikan

suatu masalah. Dalam kasus seperti ini, ketika hal ini terjadi dalam kompetisi / selama suatu pertandingan, Ketua Wasit

kompetisi mempunyai wewenang untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menerapkan solusi analog terhadap

kasus serupa yang ditemukan dalam peraturan dan / atau penilaian terbaiknya. Dalam kasus di mana suatu masalah

perlu diselesaikan di luar kompetisi, masalah tersebut harus disampaikan kepada Komisaris Olahraga untuk

dikonsultasikan sebelum mengambil keputusan.

Aturan Versi 2024.00 47


LAMPIRAN 1: TERMINOLOGI

SHOBU HAJIME Mulai Pertandingan atau Pertarungan Setelah pengumuman, Wasit mundur selangkah.
ATO SHIBARAKU Tinggal sedikit lagi waktu Sinyal suara akan diberikan oleh pencatat waktu 15 detik sebelum
pertandingan berakhir dan Wasit akan mengumumkan “Ato Shibaraku”.

YAME Berhenti Interupsi, atau akhir pertarungan. Saat dia membuat pengumuman, Wasit
membuat gerakan memotong ke bawah dengan tangannya.
MOTO TIDAK ADA ICHI Posisi awal Peserta dan Wasit kembali ke posisi awal.
TSUZUKETE Berjuang Dimulainya kembali pertarungan diperintahkan setelah WAKARETE, ketika terjadi
gangguan yang tidak sah – atau ketika Wasit memberikan perintah informal untuk
memulai pertarungan karena kurangnya aktivitas

TSUZUKETE HAJIME Lanjutkan pertarungan – Mulai Wasit berdiri dalam posisi ke depan. Saat dia mengucapkan “Tsuzukete”, dia
mengulurkan tangannya, telapak tangan menghadap ke luar ke arah Kompetitor. Saat
dia mengucapkan “Hajime”, dia membalikkan telapak tangannya dan mendekatkannya
dengan cepat, pada saat yang sama melangkah mundur.

FUKUSHIN SHUGO Hakim menelepon Wasit memanggil Juri untuk berkumpul.


HANTEI Keputusan Wasit meminta keputusan di akhir pertarungan yang tidak meyakinkan. Setelah peluit
pendek dibunyikan dua nada, Juri memberi isyarat untuk memilih, dan Wasit
menunjukkan pemenangnya dengan mengangkat tangannya.
HIKIBANGUN Menggambar Jika terjadi pertarungan seri, Wasit menyilangkan lengannya, lalu merentangkannya
dengan telapak tangan menghadap ke depan.

AKA (AO) TIDAK KACHI Merah (Biru) menang Wasit mengangkat lengannya ke sisi pemenang.
AKA (AO) IPPON Merah (Biru) mencetak Wasit mengangkat lengannya 45 derajat ke sisi pencatat angka.
tiga poin

AKA (AO) WAZA-ARI Merah (Biru) mencetak Wasit merentangkan lengannya setinggi bahu di sisi pencatat
dua poin angka.
AKA (AO) YUKO Merah (Biru) mendapat satu Wasit merentangkan tangannya ke bawah pada sudut 45 derajat di sisi pencatat
poin angka.

CHUI Peringatan Wasit menunjukkan isyarat jenis pelanggaran terhadap pelanggar diikuti
dengan menunjukkan 1 hingga 3 jari tergantung apakah ini yang 1st, 2dan
atau 3rdperingatan.
HANSOKU-CHUI Peringatan dari Wasit menunjukkan isyarat jenis pelanggaran kepada pelanggar dilanjutkan
diskualifikasi dengan menunjuk dengan satu jari ke arah ikat pinggang pelanggar.

HANSOKU Diskualifikasi Wasit menunjuk wajah pelanggar dan mengumumkan


kemenangan lawan.
JOGAI Keluar dari Wasit mengarahkan jari telunjuknya ke samping pelanggar untuk
area kompetisi tidak menunjukkan bahwa peserta telah keluar dari area diikuti dengan
disebabkan oleh lawannya peringatan atau penalti yang berlaku.

SENSHU Poin pertama yang tidak dilawan Setelah memberikan poin seperti biasa, Wasit memanggil “AKA (AO) SENSHU”
keuntungan sambil mengangkat lengan yang ditekuk dengan telapak tangan menghadap ke
wajah Wasit sendiri.

SHIKKAKU Diskualifikasi dari Wasit menunjuk ke arah wajah pelaku, kemudian menjauhi area
turnamen pertandingan, dan mengumumkan kemenangan bagi lawan.

TORIMASEN Pembatalan Suatu keputusan dibatalkan. Wasit menyilangkan tangannya dengan gerakan ke
bawah.
KIKEN Penolakan Wasit menunjuk ke bawah pada sudut 45 derajat ke arah Tatami di
sisi peserta atau Tim.
MUBOBI Membahayakan Diri Sendiri Wasit menyentuh wajahnya lalu memutar ujung tangannya ke depan,
menggerakkannya maju mundur untuk menandakan bahwa peserta
membahayakan dirinya sendiri.
WAKARETE "Memisahkan" Wasit memberi isyarat kepada peserta untuk berpisah dari posisi clinch, atau berdiri
dada ke dada, dengan cara memisahkan kedua tangannya dengan gerakan telapak
tangan menghadap ke luar sambil memberikan perintah lisan. Peserta menghentikan
aksinya dan berpisah sampai menerima perintah “Tsuzukete”.

Aturan Versi 2024.00 48


LAMPIRAN 2: GERAKAN DAN IGNAL BENDERA

MULAI DAN HENTIKAN PERTANDINGAN

SHOMEN NI RE I (1 /3 ) SHOMEN NI RE I (2 /3 ) SHOMEN NI RE I ( 3 /3 )

OTAGAI NI RE I ( 1 / 3 ) OTAGAI NI RE I ( 2 / 3 ) OTAGAI NI RE I ( 3 / 3 )

SHOBU HA J IME MOTO TIDAK I CH I YAME (1 /2 ) YAME (2 /2 )

PO INTS DAN PEMBATALAN ION

YUKO (1 /2 ) YUKO (2 /2 ) WAZA AR I ( 1 / 2 ) WAZA AR I ( 2/ 2 )

Aturan Versi 2024.00 49


saya PPON (1 /2 ) saya PPON (2 /2 ) SENSHU TOR IMASEN (1 /2 ) TOR IMASEN ( 2 /2 )
BATAL L LAT I ON BATAL L LAT I ON

PERINGATAN

TSUZUKE TE (1 /2 ) TSUZUKE TE ( 2 /2 ) BANGUN TE (1 /2 ) BANGUN TE (2 /2 )

PAS SI VI TY ( 1 / 2 ) PAS SI VI TY ( 2/ 2 )

TOR KONTAK KERAS TINGKAT EXAGGE FE I GNING DI JURI JOGAI


BERBAHAYA CEDERA
lemparan

Aturan Versi 2024.00 50


MUBOB I HINDARI PERTEMPURAN DING PUSHI NG DAPATKAN ING

LED TIDAK KONTROL S DIIMULASI PADA TACK S DIIMULASI PADA TACK S DIIMULASI PADA TACK
MENYERANG ( SIKU) (KEPALA ) ` (LUTUT )

GOUDING ATAU CHUI #1 CHUI #2 CHUI#3


BERBICARA

HANSOKU CHU I ( 1 /2 ) HANSOKU CHU I ( 2 /2 )

Aturan Versi 2024.00 51


KEPUTUSAN

FUKUSHIN FUKUSHIN alias (AO) HANTE I


SHUGO (1 / 2 ) SHUGO KI KEN
(2 /2 )

HANSOKU HANSOKU SHI KKAKU SHI KKAKU SHI KKAKU


(1 /2 ) (2 /2 ) (1 /3 ) (2 /3 ) (3 /3 )
---------------------------------------------

HI K IBANGUN ( 1 / 2 ) HI K IBANGUN ( 2/ 2 ) AK A (AO) TIDAK KACH I AK A (AO) TIDAK KACH I


(1/2) (2/2)

Aturan Versi 2024.00 52


VI DEO REVI EW S IGNAL

VI DEO REV I EW (1 /4 ) VI DEO REV I EW (2 /4 ) VI DEO REV I EW (3 /4 ) VI DEO REV I EW (4 /4 )

MI ENAI

SINYAL BENDERA

DUDUK ING POS IT ION YUKO WAZA AR I saya PPON

Aturan Versi 2024.00 53


LAMPIRAN 3: KATEGORI, DIVISI USIA & BERAT

Laki-laki Senior (18+ tahun) - 60kg Perempuan Senior (18+ tahun) - 50kg
Laki-laki Senior (18+ tahun) - 67kg Perempuan Senior (18+ tahun) - 55kg
Laki-laki Senior (18+ tahun) - 75kg Perempuan Senior (18+ tahun) - 61kg
Laki-laki Senior (18+ tahun) - 84kg Perempuan Senior (18+ tahun) - 68kg
Laki-laki Senior (18+ tahun) + 84kg Perempuan Senior (18+ tahun) + 68kg

Laki-laki dibawah 21 tahun - 60kg Perempuan di bawah 21 tahun - 50kg


Laki-laki dibawah 21 tahun - 67kg Perempuan di bawah 21 tahun - 55kg
Laki-laki dibawah 21 tahun - 75kg Perempuan di bawah 21 tahun - 61kg
Laki-laki dibawah 21 tahun - 84kg Perempuan di bawah 21 tahun - 68kg
Laki-laki dibawah 21 tahun + 84kg Perempuan di bawah 21 tahun + 68kg

Junior Pria (16 hingga <18 tahun) - 55kg Junior Putri (16 hingga <18 tahun) - 48kg
Junior Pria (16 hingga <18 tahun) - 61kg Junior Putri (16 hingga <18 tahun) - 53kg
Junior Pria (16 hingga <18 tahun) - 68kg Junior Putri (16 hingga <18 tahun) - 59kg
Junior Pria (16 hingga <18 tahun) - 76kg Junior Putri (16 hingga <18 tahun) - 66kg
Junior Pria (16 hingga <18 tahun) + 76kg Junior Putri (16 hingga <18 tahun) + 66kg

Taruna Putra (14 hingga <16 tahun) - 52kg Taruna Putri (14 hingga <16 tahun) - 47kg
Taruna Putra (14 hingga <16 tahun) - 57kg Taruna Putri (14 hingga <16 tahun) - 54kg
Taruna Putra (14 hingga <16 tahun) - 63kg Taruna Putri (14 hingga <16 tahun) - 61kg
Taruna Putra (14 hingga <16 tahun) - 70kg Taruna Putri (14 hingga <16 tahun) + 61kg
Taruna Putra (14 hingga <16 tahun) + 70kg

Pria U14 (12 hingga <14 tahun) - 40kg Perempuan U14 (12 hingga <14 tahun) - 42kg
Pria U14 (12 hingga <14 tahun) - 45kg Perempuan U14 (12 hingga <14 tahun) - 47kg
Pria U14 (12 hingga <14 tahun) - 50kg Perempuan U14 (12 hingga <14 tahun) - 52kg
Pria U14 (12 hingga <14 tahun) - 55kg Perempuan U14 (12 hingga <14 tahun) + 52kg
Pria U14 (12 hingga <14 tahun) + 55kg

Aturan Versi 2024.00 54


LAMPIRAN 4: FORMULIR PROTES RESMI

FORMULIR PROTES RESMI WKF


Protes harus dibayar dimuka

KUMIT
TANGGAL KOMPETISI TEMPAT

/ /
........ ........ ........

NEGARA PESAING
AO alias

DESKRIPSI PROTES
............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................. ............

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Untuk dilanjutkan di sisi lain halaman ini

NAMA PELATIH / NF REP. NEGARA Valid id sebagai tanda terima oleh


WKF

TANDA TANGAN:

UNTUK KEPERLUAN DINAS


TATAMI N° MS/Kansa:
PANEL WASIT HAKIM 1 HAKIM 2 HAKIM 3 HAKIM 4
NAMA
NEGARA

Aturan Versi 2024.00 55


LAMPIRAN 5: SISTEM DUA HAKIM (BERLAKU KHUSUS UNTUK LIGA MUDA)

Tata cara wasit Kumite hanya dengan dua orang Hakim Sudut
1. Saat menggunakan sistem juri dua sudut, Juri sudut dan Wasit mempunyai tanggung jawab
bersama atas poin. Bendera digunakan oleh Juri Sudut untuk memberi isyarat.

2. Selain menunjukkan poin, Juri Sudut akan membantu Wasit dengan memberikan isyarat Jogai,
kontak berlebihan, dan sentuhan kulit untuk kategori yang melanggar peraturan, namun Wasit
tetap otonom dalam menerapkan peringatan dan penalti.

3. Poin diberikan jika dua Juri, atau satu Juri ditambah Wasit, menyetujui skor tersebut.

4. Agar dapat mencakup ketiga sudut pandang tersebut, Wasit tidak boleh menempatkan dirinya
pada sisi yang sama dengan kedua Juri.

5. Pelatih harus ditempatkan di depan Wasit dan bukan di belakang.

6. Wasit dapat menunjukkan dan meminta dukungan atas poin yang dibuat di bidang
permainannya. Dalam hal ini isyarat Wasit untuk YUKO, Waza-ari dan IPPON sama dengan
peraturan kumite biasa, kecuali siku Wasit menyentuh badannya sambil menunjukkan isyarat
masing-masing. Setelah Wasit menerima dukungan, sinyal saat memberikan poin sama
dengan pertarungan berdasarkan peraturan biasa.

7. Jika salah satu Juri memberi tanda poin dan yang lain memberi peringatan atau penalti, Wasit akan mengambil

keputusan akhir dengan mendukung salah satu Juri.

8. Jika kedua Juri, atau satu Juri dan Wasit, menunjukkan poin yang berbeda untuk peserta yang sama, maka
akan diberikan poin yang lebih tinggi.

9. Jika kedua Juri memberi tanda poin, namun untuk peserta yang berbeda, Wasit akan memberikan kedua poin tersebut.

10. Untuk kategori usia 14 hingga 16 tahun, sentuhan kulit hanya diperbolehkan untuk tendangan. Sentuhan kulit diartikan

sebagai menyentuh sasaran tanpa menyalurkan energi ke kepala atau badan. Untuk peserta di bawah 14 tahun,

sentuhan kulit pada teknik Jodan tidak diperbolehkan.

Aturan Versi 2024.00 56


SINYAL BENDERA TAMBAHAN UNTUK DUA SISTEM HAKIM

JOGAI KONTAK

Mengetuk lantai Menyeberangi bendera

ke samping ke sisi
menghadapi

Aturan Versi 2024.00 57


TATA LETAK AREA KOMPETISI

Aturan Versi 2024.00 58


LAMPIRAN 6: TABEL RINGKASAN KRITERIA PEMENANG DAN RESOLUSI TI E

Aturan Versi 2024.00 59

Anda mungkin juga menyukai