Versi : 1.0
Tanggal : Nopember 2012
Diterbitkan oleh:
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.
DIVISI AKSES
Jl. Gatot Subroto Kav.52 Jakarta
Telepon : + 62 21 529 034 82
Faksimili : + 62 21 522 13 00
Nomor Dokumen :
Versi : 1.0
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : Nopember 2012
ARIEF MUSTA’IN
NIK.670134
ii
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Tak berlebihan kiranya bila kunci keunggulan sebuah bangsa saat ini dan
mendatang, akan sangat ditentukan dengan sejauh mana level broadband
adoption terjadi. Sejauh ini, kesejahteraan sebuah bangsa selalu berbanding
lurus dengan tingkat penetrasi broadbandnya. Sehingga kita bisa memahami
pertumbuhan broadband dunia sangat pesat dimana tahun 2012 ini secara total
jumlah pelanggan broadband mencapai 430,2 juta. Dari beberapa sumber
disebutkan bahwa ekonomi suatu negara akan tumbuh berkembang sebesar
1,38 % jika tingkat penetrasi broadband naik 10 %, dan bila penetrasi internet
naik 10 % akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,12 %,
sedangkan penetrasi seluler naik 10 % akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 0,81 %. Dengan demikian kekuatan dan kemampuan negara
atau operator dalam menggelar layanan broadband akan menjadi indikator kunci
untuk tumbuhnya ekonomi di suatu negara. Bahkan di Industri ICT sendiri,
semua pemainnya bersusah payah untuk me-recode DNA-nya agar bisa segera
menjadi yang terdepan dalam kompetisi mempersiapkan diri menjadi Broadband
Company. Bila tidak, akan menjadi masa lalu.
Lebih jauh mengenai broadband, maka hal tersebut tidak akan lepas dengan
teknologi FTTH (Fiber To The Home) yang telah diyakini sebagai teknologi masa
depan (future proof). Saat ini, tidak kurang dari 600 Industri Telco di dunia tengah
memikirkan, merancang dan mengeksekusi hal yang sama, yaitu FTTH. FTTH
merupakan infrastruktur akses yang menggunakan teknologi fiber optik, dimana
saat ini merupakan satu-satunya infrastruktur terbaik yang mampu mendeliver
layanan di atas 2 Gbps. Dengan demikian banyak operator telekomunikasi saat
ini baik domestik maupun internasional yang menggunakan teknologi tersebut.
iii
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
KATA PENGANTAR
Buku panduan desain FTTH ini menjadi dokumen yang sangat penting. Karena
desain merupakan langkah awal untuk mengimplementasikan teknologi FTTH di
TELKOM. Bila TELKOM sukses dalam mendesain FTTH, maka dapat dijamin
bahwa setengah dari pekerjaan FTTH berhasil.
Saya selaku DIRUT TELKOM sangat berterima kasih atas selesainya panduan
desain FTTH ini. Hal tersebut merupakan suatu bukti bahwa visi untuk
membentuk great competence SDM TELKOM tidaklah hanya berupa angan-
angan semata tetapi insya Allah akan segera terwujud.
Mudah-mudahan buku panduan desain FTTH ini bermanfaat dan dapat menjadi
acuan utama bagi internal TELKOM dalam memahami tentang teknologi dan
karakteristik FTTH dan mendukung program Broadband TELKOM.
ARIEF YAHYA
DIREKTUR UTAMA KOM
iv
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………. vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….. viii
1. UMUM ……………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1
1.2 Ruang Lingkup ……………………………………………………. 1
1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………. 1
1.3.1 Maksud …………………………………………………………….. 1
1.3.2 Tujuan ……………………………………………………………… 1
1.4 Singkatan ………………………………………………………….. 1
1.5 Daftar Istilah ……………………………………………………….. 3
2 PENGENALAN FTTH …………………………………………….. 7
2.1 Pengertian Desain FTTH ………………………………………… 7
2.2 Konsep Dasar Desain ……………………………………………. 9
2.2.1 Memenuhi Kebutuhan Pasar ……………………………………. 9
2.2.2 Tepat Sasaran …………………………………………………….. 9
2.2.3 Efektif dan Efisien …………………………………………………. 9
2.3 Aturan Umum Desain FTTH …………………………………….. 9
3. MODUS APLIKASI ……………………………………………….. 12
3.1 Pembagian Modus Aplikasi FTTH ……………………………… 13
3.1.1 Fiber To The Building ……………………………………………. 13
3.1.2 Fiber To The Home ……………………………………………….. 13
3.1.3 Fiber To The Tower ………………………………………………. 13
3.2 Gambaran Upstream dan Downstream FTTH ………………… 13
4. List of Material …………………………………………………….. 14
4.1 Tabel LoM yang dibutuhkan untuk FTTH ……………………… 14
4.2 Contoh Material FTTH …………………………………………… 14
5. DESAIN KABEL FEEDER ……………………………………….. 15
5.1 Pengaturan Desain Feeder ……………………………………… 15
5.1.1 Konfigurasi Kabel Feeder ………………………………………… 15
5.1.1.1 Konfigurasi Ring …………………………………………………... 15
5.1.1.2 Konfigurasi Star …………………………………………………… 16
5.1.1.3 Konfigurasi Bus …………………………………………………… 17
5.1.2 Moda/Pola Penggelaran Feeder ………………………………… 17
5.1.2.1 Bawah Tanah ……………………………………………………… 17
5.1.2.1.1 Instalasi dengan subduct/microduct ……………………………. 17
5.1.2.1.1.1 Menggunakan duct ……………………………………………….. 17
5.1.2.1.1.2 Menggunakan microduct …………………………………………. 17
5.1.2.1.2 Instalasi Menggunakan Kabel Tanam Langsung/HDPE ……… 17
5.1.2.2 Atas Tanah ………………………………………………………… 18
5.1.2.2.1 Instalasi Aerial Cable ……………………………………………... 18
5.1.3 Standard Feeder ………………………………………………….. 18
v
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DAFTAR ISI
vi
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
vii
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
viii
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
UMUM
1. UMUM
1.1 Latar Belakang
Latar belakang dari penyusunan panduan desain FTTH adalah sebagai berikut :
• Program Master Plan MP3EI
• Road Map INSYINC 2014
• Program IDN (Indonesia Digital Network)
• Implementasi teknologi FTTH untuk program modernisasi Akses, solusi
backhaul Node B & WiFi dan Solusi Enterprise
• Program TELKOM 15.10.5.1 Broadband pada tahun 2013
• Belum adanya guidance untuk Desain, Construction dan OM FTTH
• Perlu updating PPJFO 2010
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pedomaan desain FTTH ini adalah untuk
menjelaskan/membahas tentang langkah – langkah desain, menentukan
material dan perangkat akses yang digunakan pada FTTH baik di
Gedung/Building, Rumah/Home maupun Tower.
1.3.1 Maksud
Panduan desain FTTH ini disusun dengan maksud diantaranya sebagai berikut :
• Sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan pendesainan FTTH di
lingkungan Telkom.
• Memberikan penjelasan tentang prosedur desain dan tata caranya yang
benar.
• Sebagai sarana pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) baik internal
Telkom maupun Mitra dalam membuat desain jaringan FTTH end to end.
1.3.2 Tujuan
Tujuan Panduan Desain FTTH ini diantaranya sebagai berikut :
• Mendukung Road Map INSYINC 2014
• Mendukung Program IDN (Indonesia Digital Network)
• Menjamin suksesnya program 15.10.5.1 Broadband di Indonesia pada
tahun 2013, yang terdiri atas :
o 15 juta Homepass
o 10 Juta Voice dengan Broadband Connected (Prewired)
o 5 Juita LIS Broadband
o 1 Juta Access Point Wifi
• Menyusun guidance desain FTTH
• Menjamin kualitas dan suksesnya implementasi FTTH
1.4 Singkatan
AC : Air Conditioner
ADSL : Asymmetric Digital Subcriber Line
APC : Angle Phsycal Contact
AVO Meter : Ampere, Volt, Ohm Meter
1
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
UMUM
2
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
UMUM
3
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
UMUM
Distribution Point (DP) : Bagian dari jaringan akses tembaga yang berfungsi
sebagai titik sambung dimana pada satu sisi
diterminasikan kabel sekunder/kabel catu langsung
dan pada sisi lainnya diterminasikan kabel
saluran penanggal (Drop Wire).
Jaringan Akses : Seluruh jaringan transmisi antara sentral lokal dan
terminal pelanggan.
4
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
UMUM
Network (ODN)
: Jenis perangkat aktif yang merupakan sub system
Optical Line Terminal dari Optical Access Network yang berdasarkan
teknologi PON, berfungsi sebagai antarmuka sentral
(OLT) dengan jaringan yang dihubungkan ke satu atau
lebih jaringan distribusi optik.
(PON)
: Suatu perangkat pasif dalam suatu jaringan PON
Passive Splitter (PS) yang berfungsi sebagai pencabangan dari satu
5
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
UMUM
Rumah Kabel (RK) : Bagian yang penting dari struktur jaringan kabel yang
berfungsi diantaranya sebagai titik terminasi akhir
dari jaringan kabel primer, titik terminasi awal dari
jaringan kabel sekunder dan titik terminasi awal/akhir
dari Kabel Tie Line.
: Bangunan permanen yang sengaja dibuat untuk
Shelter menempatkan perangkat-perangkat akses.
Disconnect)
6
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
PENGENALAN FTTH
2. PENGENALAN FTTH
Sebelum penjelasan lebih lanjut terlebih dahulu lihat analogi dari jarlokat
dengan jarlokaf, seperti gambar dibawah ini.
S
D
P RO
S
D
R
P OL
I N
AT
8 00 0
ESC
S
D
P RO
S
D
D LT
SD
D AT AX
E R DR RS/ C C S SO T
/ RD / R CD 1/ A LM TES T P WR
e Z 1 28 KT A
E RR - OV F 32 16 8 4 2 1 S YNC
M OD E R ATE S T S P NC R
MO DE R ATE ER R N
I S E RR RS T
01
+ +
S D
Po
r C
u v
r e
0
8 0
HPJ 1
4 0
1 A
SD
D AT AX
E R DR RS/ C C S SO T
/ RD / R CD 1/ A LM TES T P WR
e Z 1 28 KT A
E RR - OV F 32 16 8 4 2 1 S YNC
M OD E R ATE S T S P NC R
MO DE R ATE ER R N
I S E RR RS T
01
+ +
S D
Po
r C
u v
r e
0
8 0
HPJ 1
4 0
1 A
Dalam jaringan akses fiber / FTTH sama hal seperti pada jaringan akses
tembaga dimana terdapat segmen – segmen catuan, pada jaringan FTTH
terdapat Catuan Kabel Feeder, Catuan Kabel Distribusi, Catuan Kabel Drop dan
Catuan kabel Indoor dan peraqngkat aktif seperti OLT dan ONU/ONT seperti
pada gambar dibawah ini:
7
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
PENGENALAN FTTH
DAF
S egmen Segmen Segmen Segmen
A B C D
OLT OD F OD C OD P OT P R OSET
M E fo fo fo
Feeder D is trib u s i D ro p In d o o r
ON T
P a th c o rd
P a th c o rd ST B
Keterangan Gambar :
Segmen A : Catuan kabel Feeder
Segmen B : Catuan kabel Distribusi
Segmen C : Catuan kabel Penanggal/Drop
Segmen D : Catuan kabel Rumah/Gedung
Centralized Optical
Splitting Line
Termination
Distributed Optical
Line
Splitting Termination
Karena FTTH harus dapat dapat melayani bandwidth Up to 100 M maka Spliting
maksimal yang diperbolehkan adalah sebanyak 32, sehingga kombinasi splitter
dalam instalasi menjadi sebagai berikut :
• Single Stage menggunakan Spliter n:32
8
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
PENGENALAN FTTH
• Two Stage menggunakan kombinasi Spliter n:4 dan n:8, atau n:2 dan n:16.
• Link budget Jaringan fiber optik GPON dari OLT dan ONT adalah 28 dB
(GPON). Untuk mengantisipasi kebutuhan operasional (perbaikan jaringan
FO) maka desain FTTH dengan maksimum redaman 25 dB atau ekivalen
dengan panjang fiber optik dari OLT sampai dengan ONT maksimum 17 km.
9
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
PENGENALAN FTTH
10
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
PENGENALAN FTTH
11
DIVISIAKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
MODUS APLIKASI
3. MODUS APLIKASI
Sesuai dengan definisinya jaringan fiber pada FTTH sampai dengan lokasi
pelanggan, sehingga FTTH diaplikasikan pada Gedung bertingkat ( HRB ),
Perumahan dan untuk layanan Backhaul.
High Building
Villa Groups
Multi-Dwelling
12
DIVISIAKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
MODUS APLIKASI
TKO terletak didalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi
di basement atau tersebar dibeberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan
denganTKO melalui kabel tembaga Inddor atau IKG, FTTB dapat dianalogikan
dengan Daerah Catu Langsung pada jaringan kabel tembaga.
TKO terletak didalam shelter dari pada Tower, terminal equipment system GSM/
CDMA dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor atau IKR
hingga beberapa puluh meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti
Terminal Blok ( TB ).
13
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
LIST of MATERIAL (LoM)
14
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL FEEDER
Konfigurasi kabel feeder bisa berbentuk Ring, Star dan Bus disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi lapangan yang ada.
5.1.1.1Konfigurasi Ring
Konfigurasi Ring digunakan apibila menginginkan system yang redundant dan
kondisi geografis di lapangan memungkinkan untuk dibuat jaringan feeder
berbentuk Ring.
15
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL FEEDER
49-96 49-96
97-120 97-120
ODC
576 ODC
288
STO
ODC
576
1-48 1-48
s.d 1152 HP
FTM
Demand
121-144 121-144
ODC
288
ODC
288
ODC
288
157-168 157-168
145-156 145-156
Gambar 10. Konfigurasi Ring
ODC
288
241-264
DC G.652D, 24C 1750 m
193-240
Pathcord ODC
288
ODC
DC G.652D, 264C 1050 m 576
FTM 145-192 ODC
288
049-096
16
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL FEEDER
STO HOST
Cad
2 4 core
217-264 121-216 73-120 25-72
Gambar 12. Konfigurasi Bus
17
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL FEEDER
Cable
management
Frame
Cable
management
Splice Room
FTB
ODF for OSP
termination Grounding
Bar system
pentanahan
ODF for
Pathcord Equipment
termination
Gambar 13. Desain ODF
5.2.2 Konfigurasi di FTM
18
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL FEEDER
Output Spliter
Parking lot
Kabel Distribusi
XXXX XXXX
Kabel Feeder Kabel Distribusi
Gambar 15. ODC
19
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL FEEDER
20
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL DISTRIBUSI
21
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL DISTRIBUSI
Keterangan Gambaar :
• Hanya 1 atau 2 core kabel yang turun ke ODP dan core lainnya dilewatkan
tanpa sambungan (Konsep Kemudahan untuk dipetik).
• Konstruksi kabel distribusi menggunakan model satu selubung/tube berisi
satu core
• Instalasi Splitter max di 2 sisi yaitu di ODC dan di ODP, sehingga 1 core
dapat melayani maks. 32 pelanggan.
• Terminasi FO dari STO berada di ground level masing-masing tower dalam
bentuk ODF/ODC (dengan splitter) dengan ODP dipasang dimasing-masing
Lantai, dengan kapasitas ODP disesuaikan dengan jumlah tenant per lantai.
Untuk type super block HRB menggunakan 2 stage splitter.
22
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL DISTRIBUSI
23
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL DISTRIBUSI
24
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL DISTRIBUSI
25
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL DISTRIBUSI
26
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
• Drop kabel yang digunakan baik 2 core maupun 1 core yang diatas tanah
menggunakan Barier atau penguat kabel yang ditengahnya terdapat
mesengger (untuk 2 core).
27
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
28
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
29
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
8. DESAIN LOKASI
30
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
31
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
32
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
33
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
34
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
35
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
36
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
Vol
NO DESAINATOR URAIAN PEKERJAAN SATUAN
Total
37
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
38
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
39
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
G.657
Patch cord 20 meter (SC/UPC To SC/UPC),
70 PC-FC-20 pcs
G.657
Patch cord 20 meter (FC/UPC To FC/UPC),
71 PC-SC-30 pcs
G.657
Patch cord 30 meter (SC/UPC To SC/UPC),
72 PC-FC-30 pcs
G.657
Patch cord 30 meter (FC/UPC To FC/UPC),
73 PC-SC-40 pcs
G.657
Patch cord 40 meter (SC/UPC To SC/UPC),
74 PC-FC-40 pcs
G.657
Patch cord 40 meter (FC/UPC To FC/UPC),
75 PC-FC-40 pcs
G.657
B NODE TERMINAL
Pengadaan dan pemasangan kabinet ODC
(Outdoor) kap 144 core dengan space untuk
ODC-C-144 spliter modular termasuk material adaptor
76
Splitter SC/UPC, pigtail, pondasi berlapis keramik,
lantai kerja, patok pengaman (5 buah),
berikut pelabelan
Pengadaan dan pemasangan kabinet ODC
(Outdoor) kap 288 core dengan space untuk
ODC-C-288 spliter modular termasuk material adaptor
77 pcs
Splitter SC/UPC, pigtail, pondasi berlapis keramik,
lantai kerja, patok pengaman (5 buah),
berikut pelabelan
Pengadaan dan pemasangan kabinet ODC
(Outdoor) kap 576 core dengan space untuk
ODC-C-576 spliter modular termasuk material adaptor
78 pcs
Splitter SC/UPC, pigtail, pondasi berlapis keramik,
lantai kerja, patok pengaman (5 buah),
berikut pelabelan
Pengadaan dan pemasangan ODC-Pole (
ODC -C- 48 Outdoor ) with space for passive spliter,
79 pcs
Splitter adaptor SC/UPC kap 48 core, berikut
pelabelan
Pengadaan dan pemasangan ODP type
80 ODP-CU-8 Closure Underground Kap 8 core with space pcs
for splitter, Adapter SC/UPC
81 ODP-CU-16 idem 16 core pcs
Pengadaan dan pemasangan ODP type
Closure Aerial Kap 8 core berikut space pasive
82 ODP-CA-8 pcs
spliter (1:8), adapter SC/UPC,berikut
pelabelan
Pengadaan dan pemasangan ODP type
Closure Aerial Kap 16 core berikut space 2
83 ODP-CA-16 pcs
pasive spliter (1:8), adapter SC/UPC,berikut
pelabelan
40
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
41
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
ALUR KABEL
Pengadaan dan Pemasangan Tiang Besi 7
123 PU-S7.0-140 meter, berikut cat & cor pondasi dan pcs
assesories - kekuatan tarik 140 kg
Pengadaan dan Pemasangan Tiang Besi 9
124 PU-S9.0-140 meter, berikut cat & cor dan assesories - pcs
kekuatan tarik 140 kg
Pengadaan dan Pemasangan Tiang Beton 9
125 PU-C9.0-300
meter, berikut assesories
Pengadaan dan Pemasangan Temberang
126 GU-G pcs
Tarik
Pengadaan dan pemasangan temberang
127 PU-SB-7.0-140 pcs
sokong 7 meter, kekuatan tarik 140 kg
128 PU-AS Asesoris tiang eksisting set
Pengadaan dan Pemasangan Grounding 1 titik
129 GB-G1 rod pada ODP /kotak pembagi dengan maks 3 pcs
ohm
Pengadaan dan Pemasangan Grounding 3 titik
130 GB-G3 pcs
rod pada ODC dengan maks 1 ohm
Pengadaan dan Pemasangan material
Grounding di
131 Grounding di lokasi gedung eksisting dengan pcs
Eksisting
cara integrasi
Pengaddaan dan Pemasangan Rise Pipe untuk
132 TC-XX-ODC pengaman kabel optik ke ODC Pole / titik naik pcs
KU diamater 1 panjang 3 meter
Pengadaan dan pemasangan rak kabel 19
133 TC-OF-R-19 pcs
inch untuk Fiber Optik Closed Rack, 2,2 Mtr
Pengadaan dan pemasangan Flexible pipe
134 FLEX-PIPE (pipa spiral) ukuran 1.5 inch termasuk meter
aksesoris.
42
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
43
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
44
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
45
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DESAIN KABEL PENANGGAL
Didalam mendesain jaringan FTTH material dan jasa yang digunakan tidak
harus mencakup seluruh item di dalam BoQ tersebut di atas, tetapi disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi lapangan.
Untuk harga jasa dan material BoQ di atas akan ditentukan kemudian.
46
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
LEGENDA
9. LEGENDA
Legenda atau symbol yang digunakan pada desain jaringan FTTH adalah
sebagai berikut :
No Nama Perangkat Baru Eksisting
Optical Distribution
2
Frame (ODF)
Optical Distribution
3
Cabinet (ODC)
Optical Terminal
5
Premises (OTP)
6 Roset Optic
7 Splitter
8 Connector
10 Man Hole MH MH
11 Hand Hole H H
H
47
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
LEGENDA
12 Sambung Total
13 Sambungan Suntik
14 Pedestal
Wavelength Distribution
15 Multiplexer Coupler
(WDM Coupler)
16 Tiang
ODP PEDESTAL
18
(usulan)
48
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Barat, 2009, Prensentasi Masalah Perijinan
Pemasangan Perangkat di Fasilitas Tempat Umum, Bandung
Indonesia
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT, 2002, PED L-001 Ver.1 Tentang Panduan
Instalasi Kabel Gedung, Bandung Indonesia
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT, 2009, Kajian Kabel Drop Fiber Optik ,
Bandung Indonesia
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT, 2008, STEL L-048 Ver 1.0 Tentang Optical
Distribution Frame , Bandung Indonesia
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT, 2008, STEL L-049 Ver 1.0 Tentang Optical
Distribution Cabinet, Bandung Indonesia
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT, 2008, STEL L-050 Ver 1.0 Tentang Optical
Termination Box, Bandung Indonesia
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT, 2006, STEL L-041 Ver 2.0 Tentang Kabinet
Luar untuk Perangkat Aktif, Bandung Indonesia
49
DIVISI AKSES PEDOMAN DESAIN FTTH
DAFTAR PUSTAKA
Telekomunikasi Indonesia, Tbk, PT, 2010, Bencmark DIVA ke NTT Jepang dan
KNET Korea
Telkom R&D Center, PT, 1999, Dokumen Kajian Panduan Instalasi Kabel
Rumah (IKR), Bandung
Telkom R&D Center, PT, 2002, Dokumen Kajian Panduan Instalasi Kabel
Gedung (IKG), Bandung
50