Anda di halaman 1dari 53

WORLD TAEKWONDO FEDERATION

PERATURAN KOMPETISI
Berlaku Sejak 24 Juni 2017
Ditetapkan : 28 Mei 1973
Diubah : 1 Oktober 1977
Diubah : 23 Februari 1982
Diubah : 19 Oktober 1983
Diubah : 1 Juni 1986
Diubah : 7 Oktober 1989
Diubah : 28 Oktober 1991
Diubah : 17 Agustus 1993
Diubah : 18 November 1997
Diubah : 31 Oktober 2001
Diubah : 23 September 2003
Diubah : 12 April 2005
Diubah : 13 Februari 2009
Diubah : 2 Maret 2010
Diubah : 7 Oktober 2010
Diubah : 30 April 2011
Diubah : 4 Oktober 2011
Diubah : 3 April 2012
Diubah : 26 Desember 2012
Diubah : 14 Juli 2013
Diubah : 19 Maret 2014
Diubah : 30 Oktober 2014
Diubah : 11 Mei 2015
Diubah : 15 November 2016

ⓒWorld Taekwondo Federation

Seoul, Korea
All rights reserved
December 2016

Published by the
World Taekwondo Federation
Printed in Korea
World Taekwondo Federation
Peraturan Kompetisi & Interpretasi
Daftar Isi

Pasal 1. Tujuan 4

Pasal 2. Aplikasi 5

Pasal 3. Area Kompetisi 6

Pasal 4. Peserta 10

Pasal 5. Pembagian Kelas Berat 14

Pasal 6. Klasifikasi dan Metode Kompetisi 17

Pasal 7. Durasi Pertandingan 19

Pasal 8. Drawing 20

Pasal 9. Penimbangan 21

Pasal 10. Prosedur Pertandingan 22

Pasal 11. Teknik dan Area yang Diperbolehkan 24

Pasal 12. Poin Valid 25

Pasal 13. Skoring dan Publikasi 26

Pasal 14. Tindakan yang Dilarang dan Penalti 27

Pasal 15. Golden Poin & Penentuan Keunggulan 31

Pasal 16. Penentuan Hasil Pertandingan 33

Pasal 17. Knock Down 35

Pasal 18. Prosedur Knock Down 36

Pasal 19. Prosedur Penangguhan Pertandingan 39

Pasal 20. Ofisial Teknis 42

Pasal 21. Instant Video Replay 46

Pasal 22. Taekwondo Tuna Rungu 49

Pasal 23. Sanksi 50

Pasal 24. Persoalan Lain yang Tidak Dijelaskan Dalam Peraturan 53


Pasal 1 Tujuan

1 Tujuan Peraturan Kompetisi adalah menyediakan aturan-aturan standar untuk seluruh level
kejuaraan yang dipromosikan dan/atau diakui oleh World Taekwondo Federation (selanjutnya
disebut WTF), WTF Continental Unions (selanjutnya disebut CU), dan/atau WTF Member
National Associations (selanjutnya disebut MNA); Peraturan Kompetisi dimaksudkan untuk
memastikan bahwa semua hal yang berkaitan dengan kompetisi dilakukan dengan cara yang
adil dan tertib.

(Interpretasi)
Tujuan dari Pasal 1 adalah untuk memastikan standardisasi semua kompetisi taekwondo di seluruh
dunia. Kompetisi yang tidak mengikuti prinsip-prinsip dasar dari aturan ini tidak dapat diakui sebagai
kompetisi taekwondo.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 4
Pasal 2 Aplikasi

1. Peraturan Kompetisi berlaku untuk semua kompetisi yang akan dipromosikan dan/atau diakui
oleh WTF, setiap CU, dan MNA. Akan tetapi, setiap MNA yang ingin memodifikasi beberapa
bagian dari Peraturan Kompetisi harus mendapatkan persetujuan terlebih dulu dari WTF. Jika
CU dan/atau MNA melanggar Peraturan Kompetisi tanpa persetujuan terlebih dulu dari WTF,
maka WTF dapat melaksanakan kebijakannya untuk menolak atau mencabut persetujuan dari
turnamen internasional yang bersangkutan. Selain itu, WTF dapat mengambil tindakan disiplin
lebih lanjut kepada CU atau MNA yang bersangkutan.

2. Semua kompetisi yang dipromosikan atau diakui oleh WTF dan/atau setiap CU dan/atau MNA
harus mematuhi ketetapan WTF, Peraturan Penyelesaian Sengketa dan Tindakan Disiplin, dan
aturan serta regulasi terkait lainnya.

3. Semua kompetisi yang dipromosikan atau diakui oleh WTF dan/atau setiap CU dan/atau MNA
harus mematuhi Kode Medis WTF dan Peraturan Anti-Doping WTF.

(Penjelasan 1)
Lebih dulu mendapat persetujuan: Setiap organisasi yang ingin membuat perubahan dalam bagian apa pun dari
aturan yang sudah ada harus menyerahkan isi amendemen yang diinginkan bersama dengan alasan untuk
perubahan yang diinginkan kepada WTF. Persetujuan untuk setiap perubahan peraturan-peraturan ini harus
diterima dari WTF setidaknya satu bulan sebelum kompetisi yang sudah dijadwalkan. WTF dapat menerapkan
Peraturan Kompetisi dengan modifikasi di kejuaraan yang dipromosikannya dengan Delegasi Teknis setelah
mendapat persetujuan dari Presiden.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 5
Pasal 3 Area Kompetisi

1 Area Kontes harus memiliki permukaan datar tanpa proyeksi yang menghalangi dan ditutupi
dengan matras yang elastis dan tidak licin. Area Kontes dapat dipasang pada panggung setinggi
0,6 - 1 m dari dasar bila diperlukan. Bagian luar garis batas (boundary line) harus condong pada
gradien kurang dari 30 derajat untuk keselamatan para peserta. Salah satu dari bentuk berikut
dapat digunakan sebagai Area Kontes:
1.1 Persegi
Area Kompetisi terdiri dari Area Kontes dan Area Aman (Safety Area). Area Kontes Persegi
harus berukuran 8 m x 8 m. Sekitar Area Kontes, kira-kira berjarak sama di semua sisi, akan
menjadi Area Aman. Ukuran Area Kompetisi (yang mencakup Area Kontes dan Area Aman)
harus tidak lebih kecil dari 10 m x 10 m dan tidak lebih besar dari 12 m x 12 m. Jika Area
Kompetisi berada di atas sebuah platform, maka Area Aman dapat ditambah sesuai
kebutuhan untuk menjamin keamanan para peserta. Area Kontes dan Area Aman harus
memiliki warna berbeda sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Panduan Operasi
kompetisi yang bersangkutan.

1.2 Persegi Delapan


Area Kompetisi terdiri dari Area Kontes dan Area Aman. Area Kompetisi harus berbentuk
persegi dan berukuran tidak lebih kecil dari 10 m x 10 m dan tidak lebih besar dari 12 m x 12
m. Di tengah Area Kompetisi terdapat Area Kontes berbentuk persegi delapan. Area Kontes
harus memiliki diameter 8 m dan setiap sisi segi delapannya harus memiliki panjang sekitar
3,3 m. Di antara garis luar dari Area Kompetisi dan garis batas Area Kontes adalah Area Aman.
Area Kontes dan Area Aman harus memiliki warna yang berbeda sesuai dengan yang telah
ditentukan dalam Panduan Operasi Kompetisi yang bersangkutan.

2 Indikasi Posisi
2.1 Garis luar Area Kontes disebut Garis Batas (Boundary Line) dan garis luar dari Area

Kompetisi disebut sebagai Garis Luar (Outer Line).

2.2 Garis luar depan yang berdekatan dengan meja perekam disebut Garis Luar 1 dan garis

lainnya yang searah jarum jam dari Garis Luar 1 disebut Garis Luar 2, 3, dan 4. Garis Batas
yang berdekatan dengan Garis Luar 1 disebut Garis Batas 1 dan garis lainnya yang searah
jaruh jam dari Garis Batas 1 disebut Garis Batas 2, 3, dan 4. Dalam kasus Area Kontes Persegi

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 6
Delapan, Garis Batas yang berdekatan dengan Garis Luar 1 disebut Garis Batas 1 dan garis
lainnya yang searah jarum jam dari Garis Luar 1 disebut Garis Batas 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.

2.3 Posisi wasit dan peserta di awal dan akhir pertandingan: posisi peserta harus berada di dua

titik yang berlawanan, 1 m dari titik pusat Area Kontes yang berada sejajar dengan Garis
Luar 1. Wasit berada di titik 1,5 m dari pusat Area Kontes terhadap Garis Luar 3.

2.4 Posisi hakim: Posisi hakim 1 berada di sebuah titik berjarak minimal 2 m dari pojok Garis

Batas 2. Posisi hakim 2 berada di sebuah titik minimal 2 m keluar dari pusat Garis Batas 5.
Posisi hakim 3 berada di sebuah titik berjarak minimal 2 m dari pojok Garis Batas 8. Jika
menggunakan pengaturan dua hakim, posisi hakim 1 berada di titik minimal 2 m dari tengah
Garis Batas 1 dan hakim 2 berada di titik minimal 2 m dari tengah Garis Batas 5. Posisi para
hakim dapat berubah untuk memfasilitasi media, penyiaran, dan/atau presentasi olahraga.

2.5 Posisi perekam dan IVR: Posisi perekam dan IVR berada pada titik minimal 2 m dari Garis
Luar 1. Posisi perekam dapat berubah untuk mengakomodasi lingkungan tempat dan
kebutuhan media penyiaran dan/atau presentasi olahraga.

2.6 Posisi pelatih: Posisi pelatih harus ditandai pada titik minimal 2 m atau lebih dari titik tengah
Garis Luar dari sisi masing-masing peserta. Posisi pelatih dapat berubah untuk
mengakomodasikan lingkungan tempat dan persyaratan dari media penyiaran dan/atau
presentasi olahraga.

2.7 Posisi meja pemeriksaan: Posisi meja pemeriksaan berada di dekat pintu masuk Area
Kompetisi untuk pemeriksaan alat pelindung para peserta.

(Penjelasan 1)
Matras elastis: Tingkat elastisitas dan kelicinan matras harus disetujui oleh WTF sebelum kompetisi.

(Penjelasan 2)
Warna: skema warna permukaan matras harus menghindari pemberian refleksi yang tajam atau melelahkan
penglihatan peserta dan penonton. Skena warna juga harus disesuaikan dengan peralatan dan seragam peserta
dan permukaan Area Kontes.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 7
(Penjelasan 3)
Meja pemeriksaan: Di meja pemeriksaan inspektur memeriksa semua peralatan yang dikenakan oleh peserta
telah disetujui oleh WTF dan cocok dengan peserta. Bila ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan, peserta
akan diminta untuk mengubah peralatan pelindungnya.

Diagram 1. Lapangan

<Bentuk Persegi Delapan> <Bentuk Persegi>

B Garis Batas (Boundary Line) 1-8 C Pelatih (C-R: Merah/Hong, C-B: Biru/Chung)
J Hakim Penjuru 1, 2, dan 3 DOC Team Doctor
R Wasit IVR Instant Video Replay Review Jury

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 8
Diagram 2. Area Kontes

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 9
Pasal 4 Peserta

1 Kualifikasi Peserta
1.1 Pemegang kewarganegaraan tim yang berpartisipasi
1.2 Seseorang yang direkomendasikan oleh WTF MNA
1.3 Pemegang sertifikat Taekwondo Dan/Poom yang dikeluarkan oleh Kukkiwon atau WTF
1.4 Pemegang Lisensi Atlet Global WTF (Global Athlete License (GAL))
1.5 Peserta berusia minimal 17 tahun untuk Senior pada tahun turnamen yang bersangkutan
diadakan (15-17 tahun untuk Kejuaran Taekwondo Junior dan 12-14 tahun untuk Kejuaraan
Kadet). Usia untuk Olimpiade Pemuda (Youth Olympic Games) mungkin berbeda tergantung
dari keputusan Komite Olimpiade Internasional (KOI).

(Interpretasi)
Pembatasan usia berdasarkan pada tahun, bukan tanggal. Sebagai contoh, jika Kejuaraan Taekwondo Junior
diadakan pada 11 Juni 2013, maka para peserta yang lahir di antara tanggal 1 Januari 1996 – 31 Desember
1998 memenuhi syarat untuk berpartisipasi.

(Interpretasi)
Poin 4.1.1 dan 4.1.2 tidak diterapkan dalam kejuaraan terbuka.

2 Seragam peserta dan perlengkapan kompetisi


2.1 Pada kompetisi yang terdaftar dalam Kalender Acara WTF, seragam peserta dan peralatan
lainnya yang tidak terbatas pada matras, PSS (Protecting Scoring System), IVR, dan
perlengkapan pelindung, harus disetujui oleh WTF.
2.2 Peserta harus mengenakan seragam yang disetujui WTF, pelindung badan, pelindung
kepala, pelindung kemaluan, pelindung lengan, pelindung tulang kering, pelindung tangan,
kaus kaki sensor (jika menggunakan PSS), dan dilengkapi dengan pelindung gigi sebelum
masuk ke lapangan pertandingan. Pelindung kepala harus diselipkan dengan baik di bawah
lengan kiri ketika masuk ke Area Kompetisi. Pelindung kepala harus dipasang di kepala
mengikuti petunjuk dari wasit sebelum pertandingan dimulai.
2.3 Pelindung kelamin, lengan, dan tulang kering harus dikenakan di balik seragam taekwondo.
Peserta harus membawa perlengkapan pelindung yang disetujui WTF ini, termasuk juga
sarung tangan dan pelindung gigi untuk penggunaan pribadi. Tidak diperkenankan
mengenakan benda lain di kepala selain pelindung kepala. Pelindung kepala untuk atlet
kadet dapat dilengkapi dengan pelindung wajah. Benda keagamaan harus dipakai di balik
pelindung kepala dan di dalam seragam kompetisi (Dobok) dan tidak boleh membahayakan
atau mengganggu lawan.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 10
2.4 Spesifikasi pada seragam kompetisi taekwondo (Dobok), perlengkapan pelindung, dan
semua perlengkapan lainnya diatur secara terpisah.
2.5 Tanggung jawab panitia penyelenggara untuk perlengkapan kompetisi:
2.5.1 Panitia penyelenggara kejuaraan yang dipromosikan WTF bertanggung jawab untuk
menyiapkan beberapa perlengkapan berikut untuk digunakan dalam kejuaraan
dengan biaya sendiri untuk semua bahan, perlengkapan, dan teknisi terkait untuk
pemasangan dan pengoperasian.
 PSS Badan dan PSS Kepala serta benda dan perlengkapan terkait –
pemilihan perusahaan PSS ditentukan oleh WTF (untuk Kejuaraan Kadet
Taekwondo Dunia, pelindung kepala konvensional dan pelindung wajah
harus digunakan)
 Matras
 Alat pelindung lainnya sebagai cadangan (Kaus kaki sensor, pelindung
tangan, pelindung tulang kering, pelindung lengan, pelindung kelamin, dan
seragam)
 Sistem Instant Video Replay (IVR) dan perlengkapan terkait, termasuk
kamera (minimal 3 kamera per lapangan dan minimal 4 kamera, termasuk 1
unit kamera atas, untuk semifinal dan final). Ketika penyiaran tersedia,
umpan siaran harus tersedia di meja Pengulangan Video untuk tujuan
peninjauan.
 Layar jumbo (untuk menampilkan bagan perkembangan kompetisi, profil
atlet, dan lain-lain) di dalam Lapangan Permainan (Field of Play (FOP))
 Layar skor penonton (untuk menampilkan layar instant video replay; minimal
12).
 Layar skor di lapangan (untuk menampilkan skor; minimal 4 per lapangan)
dan Sistem Tampilan Real Time (Real Time Display System (RTDS)) di area
pemanggilan dan area pemanasan atlet.
 Sistem Pemanggilan Wasit Real Time (Real Time Referee Calling System
(RTRCS)) di lounge atau ruang tunggu wasit.
 Layar TV untuk menunjukkan pertandingan secara live di lounge wasit.
 Perlengkapan lain yang tidak disebut dalam pasal ini, jika ada, harus
dideskripsikan dalam Panduan Operasi kompetisi dari WTF.

2.5.2 Panita kejuaraan yang dipromosikan WTF bertanggung jawab untuk menyiapkan
perlengkapan dan benda-benda berikut di lokasi latihan (traning venue) dengan biaya
sendiri.
 PSS Badan dan PSS Kepala serta benda lain yang berhubungan.
 Matras
 Benda-benda untuk pertolongan pertama

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 11
 Es dalam boks
 Kulkas

2.5.3 Merupakan tanggung jawab panitia untuk mendapatkan persetujuan dari WTF terkait
jumlah peralatan yang akan disiapkan.

3 Tes Anti-Doping
3.1 Penggunaan atau pemberian obat atau zat kimia yang dijelaskan dalam Daftar Terlarang
WADA (World Anti-Doping Agency) dilarang pada pertandingan taekwondo yang
dipromosikan atau diakui oleh WTF. Pedoman Anti-doping WADA harus diterapkan untuk
kompetisi taekwondo di Olimpiade dan pertandingan multi-olahraga lainnya. Aturan Anti-
doping WTF harus diterapkan pada kejuaraan-kejuaraan yang dipromosikan dan/atau diakui
oleh WTF.
3.2 WTF dapat melaksanakan setiap tes doping yang dianggap perlu untuk memastikan apakah
peserta telah melanggar peraturan tersebut dan pemenang yang menolak melakukan tes
tersebut atau terbukti melakukan pelanggaran akan dihapus dari klasemen akhir dan
perolehan itu akan dialihkan ke peserta di baris berikutnya dalam klasemen kompetisi.
3.3 Panitia bertanggung jawab untuk membuat semua persiapan yang diperlukan untuk
melakukan tes doping.
3.4 Detail Aturan Anti-Doping WTF dapat diundangkan sebagai bagian dari peraturan lebih rinci.

(Penjelasan 1)
Pemegang kewarganegaraan tim yang berpartisipasi: Jika peserta merupakan perwakilan dari sebuah tim
nasional, maka kebangsaannya ditentukan oleh kewarganegaraan dari negara yang diwakilkan olehnya
sebelum pengajuan aplikasi untuk berpartisipasi. Verifikasi kewarganegaraan dilakukan melalui pemeriksaan
paspor.
Peserta yang memiliki kewarganegaraan ganda pada saat yang sama dapat mewakili salah satu darinya karena
dia dapat memilih. Akan tetapi, dalam kasus peserta mengubah kewarganegaraannya, dia diperbolehkan
mewakili negara yang lain hanya jika 36 bulan telah berlalu setelah peserta mewakili sebuah negara di acara
berikut:
i) Olimpiade
ii) Turnamen Kualifikasi untuk Olimpiade
iii) Pertandingan multi-olahraga kontinental dengan siklus 4 tahunan
iv) Kejuaraan kontinental dengan siklus 2 tahunan
v) Kejuaraan dunia yang dipromosikan oleh WTF

Periode ini dapat dikurangi atau bahkan dibatalkan dengan persetujuan dari NOC dan WTF. WTF dapat
mengambil tindakan disiplin sewaktu-waktu terhadap atlet MNA yang melanggar pasal ini termasuk pencabutan
prestasi. Dalam kasus atlet berusia 16 tahun atau kurang, pasal ini tidak dapat diterapkan kecuali ada himbauan

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 12
dari salah satu negara. Dalam kasus sengketa, WTF akan melakukan evaluasi dan membuat keputusan akhir.
Setelah keputusan itu, tidak ada banding lanjutan yang akan diterima.

(Penjelasan 2)
Orang yang direkomendasikan oleh MNA: Setiap MNA bertanggung jawab untuk mengontrol non-kehamilan dan
jenis kelaman dan harus memastikan bahwa semua anggota tim telah diberikan pemeriksaan medis yang
menunjukkan bahwa mereka cukup sehat dan bugar untuk berpartisipasi. Selain itu, mereka juga bertanggung
jawab penuh untuk kecelakaan dan asuransi kesehatan para peserta dan petugas mereka selama kejuaraan
yang dirpomosikan WTF berlangsung.

(Penjelasan 3)
Pelindung gigi: Warna pelindung gigi terbatas pada warna putih atau transparan. Akan tetapi, kebijakan untuk
menggunakan pelindung gigi dapat dibebaskan setelah penyerahan diagnosis dokter yang menyatakan bahwa
penggunaan pelindung gigi dapat menyebabkan kerusakan atau membahayakan peserta.

(Penjelasan 4)
Pelindung kepala: Warna pelindung kepala harus biru atau merah dan warna selain itu tidak diizinkan untuk
digunakan.

(Penjelasan 5)
Sistem Instant Video Replay: Merupakan tanggung jawab panitia untuk memastikan materi penyiaran tersedia
untuk ulasan Instant Video Replay untuk pertandingan-pertandingan yang diminta oleh WTF.

(Penjelasan 6)
Perekaman: Perekaman kaki dan tangan akan diperiksa dengan ketat selama proses pemeriksaan atlet.
Pemeriksa dapat meminta persetujuan Dokter WTF untuk perekaman yang berlebihan.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 13
Pasal 5 Pembagian Kelas Berat

1 Pembagian kelas berat dibagi berdasarkan divisi pria dan wanita dan diklasifikasikan seperti
berikut:

Pria Wanita

Di bawah Tidak melebihi 54kg Di bawah Tidak melebihi 46 kg


54kg 46kg
Di bawah Lebih dari 54 kg & Tidak Di bawah Lebih dari 46 kg & Tidak
58kg melebihi 58 kg 49kg melebihi 49 kg
Di bawah Lebih dari 58 kg & Tidak Di bawah Lebih dari 49 kg & Tidak
63kg melebihi 63 kg 53kg melebihi 53 kg
Di bawah Lebih dari 63 kg & Tidak Di bawah Lebih dari 53 kg & Tidak
68kg melebihi 68 kg 57kg melebihi 57 kg
Di bawah Lebih dari 68 kg & Tidak Di bawah Lebih dari 57 kg & Tidak
74kg melebihi 74 kg 62kg melebihi 62 kg
Di bawah Lebih dari 74 kg & Tidak Di bawah Lebih dari 62 kg & Tidak
80kg melebihi 80 kg 67kg melebihi 67 kg
Di bawah Lebih dari 80 kg & Tidak Di bawah Lebih dari 67 kg & Tidak
87kg melebihi 87 kg 73kg melebihi 73 kg
Di atas Lebih dari 87 kg Di atas Lebih dari 73 kg
87kg 73kg

2 Pembagian Kelas Berat Olimpiade diklasifikasikan sebagai berikut:

Pria Wanita

Di bawah Tidak melebihi 58kg Di bawah Tidak melebihi 49kg


58kg 49kg
Di bawah Lebih dari 58kg & Tidak Di bawah Lebih dari 49kg & Tidak
68kg melebihi 68kg 57kg melebihi 57kg
Di bawah Lebih dari 68kg & Tidak Di bawah Lebih dari 57kg & Tidak
80kg melebihi 80kg 67kg melebihi 67kg
Di atas 80kg Lebih dari 80kg Di atas 67kg Lebih dari 67kg

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 14
3 Pembagian kelas berat Kejuaraan Junior Taekwondo Dunia WTF diklasifikasikan sebagai
berikut:

Pria Wanita

Di bawah 45kg Tidak melebihi 45kg Di bawah 42kg Tidak melebihi 42 kg


Di bawah 48kg Lebih dari 45 kg & Tidak Di bawah 44kg Lebih dari 42 kg & Tidak
melebihi 48 kg melebihi 44 kg
Di bawah 51kg Lebih dari 48 kg & Tidak Di bawah 46kg Lebih dari 44 kg & Tidak
melebihi 51 kg melebihi 46 kg
Di bawah 55kg Lebih dari 51 kg & Tidak Di bawah 49kg Lebih dari 46 kg & Tidak
melebihi 55 kg melebihi 49 kg
Di bawah 59kg Lebih dari 55 kg & Tidak Di bawah 52kg Lebih dari 49 kg & Tidak
melebihi 59 kg melebihi 52 kg
Di bawah 63kg Lebih dari 59 kg & Tidak Di bawah 55kg Lebih dari 52 kg & Tidak
melebihi 63 kg melebihi 55 kg
Di bawah 68kg Lebih dari 63 kg & Tidak Di bawah 59kg Lebih dari 55 kg & Tidak
melebihi 68 kg melebihi 59 kg
Di bawah 73kg Lebih dari 68 kg & Tidak Di bawah 63kg Lebih dari 59 kg & Tidak
melebihi 73 kg melebihi 63 kg
Di bawah 78kg Lebih dari 73 kg & Tidak Di bawah 68kg Lebih dari 63 kg & Tidak
melebihi 78 kg melebihi 68 kg
Di atas 78kg Lebih dari 78 kg Di atas 68kg Lebih dari 68 kg

4 Pembagian kelas berat Olimpiade Pemuda diklasifikan sebagai berikut:

Pria Wanita

Di bawah Tidak melebihi 48kg Di bawah Tidak melebihi 44kg


48kg 44kg
Di bawah Lebih dari 48kg & Tidak Di bawah Lebih dari 44kg & Tidak
55kg melebihi 55kg 49kg melebihi 49kg
Di bawah Lebih dari 55kg & Tidak Di bawah Lebih dari 49kg & Tidak
63kg melebihi 63kg 55kg melebihi 55kg
Di bawah Lebih dari 63kg & Tidak Di bawah Lebih dari 55kg & Tidak
73kg melebihi 73kg 63kg melebihi 63kg
Di atas 73kg Lebih dari 73kg Di atas 63kg Lebih dari 63kg

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 15
5 Pembagian kelas berat Kejuaraan Kadet Taekwondo Dunia WTF diklasifikasikan sebagai
berikut:

Pria Wanita

Di bawah Tidak melebihi 33kg Under 29kg Tidak melebihi 29kg


33kg
Di bawah Lebih dari 33kg & Tidak Under 33kg Lebih dari 29kg & Tidak
37kg melebihi 37kg melebihi 33kg
Di bawah Lebih dari 37kg & Tidak Under 37kg Lebih dari 33kg & Tidak
41kg melebihi 41kg melebihi 37kg
Di bawah Lebih dari 41kg & Tidak Under 41kg Lebih dari 37kg & Tidak
45kg melebihi 45kg melebihi 41kg
Di bawah Lebih dari 45kg & Tidak Under 44kg Lebih dari 41kg & Tidak
49kg melebihi 49kg melebihi 44kg
Di bawah Lebih dari 49kg & Tidak Under 47kg Lebih dari 44kg & Tidak
53kg melebihi 53kg melebihi 47kg
Di bawah Lebih dari 53kg & Tidak Under 51kg Lebih dari 47kg & Tidak
57kg melebihi 57kg melebihi 51kg
Di bawah Lebih dari 57kg & Tidak Under 55kg Lebih dari 51kg & Tidak
61kg melebihi 61kg melebihi 55kg
Di bawah Lebih dari 61kg & Tidak Under 59kg Lebih dari 55kg & Tidak
65kg melebihi 65kg melebihi 59kg
Di atas 65kg Lebih dari 65kg Over 59kg Lebih dari 59kg

(Penjelasan 1)
Tidak melebihi:
Batas berat didefinisikan oleh kriteria satu desimal lebih dari batas yang telah ditentukan. Sebagai
contoh, tidak melebihi 50,0 kg ditetapkan sebagai batas dengan 50,1 kg dianggap melewati batas dan
mengakibatkan diskualifikasi.

(Penjelasan 2)
Lebih dari:
Lebih dari 50,0 kg berlaku pada pembacaan timbangan sebesar 50,1 kg dan 50,0 kg dan di bawahnya dianggap
tidak cukup sehingga mengakibatkan diskualifikasi.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 16
Pasal 6 Klasifikasi dan Metode Kompetisi

1 Kompetisi diklasifikasikan sebagai berikut:


1.1 Kompetisi individu biasanya harus di antara peserta yang berada di kelas berat yang sama.
Bila perlu, kelas berat yang berdekatan dapat dikombinasikan untuk membuat klasifikasi
tunggal. Tidak ada peserta yang diperbolehkan berpartisipasi lebih dari satu (1) kategori
kelas berat dalam satu acara.
1.2 Kompetisi tim: Metode dan pembagian kelas berat diatur dalam Prosedur Tetap untuk
Kejuaran Tim Taekwondo Dunia WTF.

2 Sistem kompetisi dibagi menjadi:


2.1 Sistem turnamen eliminasi tunggal
2.2 Sistem setengah kompetisi (round robin system)

3. Kompetisi taekwondo di Olimpiade dan pertandingan multi-olahraga continental 4 tahunan dapat


menggunakan sistem turnamen eliminasi tunggal atau kombinasi sistem turnamen eliminasi
tunggal dan repechage.

4. Semua kompetisi level internasional yang diakui oleh WTF harus terbentuk oleh partisipasi
minimal 4 negara dalam turnamen dan tidak kurang dari 4 peserta bertanding dalam setiap kelas
berat. Turnamen dengan peserta kurang dari 4 negara atau kelas berat memiliki peserta kurang
dari 4 orang tidak dapat diakui dalam hasil resmi.

5. WTF World Taekwondo Grand Prix Series akan diselenggarakan berdasarkan Prosedur Tetap
dari WTF World Taekwondo Grand Prix Series.

(Interpretasi)
1. Dalam sistem turnamen, kompetisi didasarkan pada perseorangan. Namun, penilaian tim juga dapat
ditentukan oleh jumlah klasemen individu berdasarkan metode skoring secara keseluruhan.

*Sistem poin
Ranking tim ditentukan oleh poin total berdasarkan pedoman berikut:
- Satu poin (1) dasar per peserta yang masuk ke arena kompetisi setelah melewati tahap
penimbangan resmi
- Satu poin (1) untuk setiap kemenangan (termasuk menang karena bye)
- Tambahan 7 poin (7) untuk setiap medali emas
- Tambahan 3 poin (3) untuk setiap medali perak
- Tambahan 1 poin (1) untuk setiap medali perunggu

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 17
Jika ada lebih dari dua tim memiliki skor sama, maka peringkat akan ditentukan oleh 1) jumlah perolehan medali
emas, perak, dan perunggu yang didapat oleh tim, 2) jumlah peserta yang berpartisipasi, dan 3) poin lebih tinggi
di kategori berat badan yang lebih berat.

2. Dalam sistem kompetisi tim, hasil dari setiap kompetsi tim ditentukan oleh hasil tim perseorangan
(individu).

(Penjelasan 1)
Pembagian berat yang digabung:
Metode penggabungan harus mengikuti pembagian berat Olimpiade.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 18
Pasal 7 Durasi Pertandingan

1 Durasi pertandingan berlangsung dalam tiga babak masing-masing dua menit dengan satu
menit waktu istirahat di antara setiap babak. Jika skor seimbang setelah menyelesaikan tiga
babak, babak keempat yang berlangsung selama satu menit akan dilakukan sebagai babak
Golden Point setelah waktu istirahat selama satu menit setelah babak ketiga.

2 Durasi setiap babak dapat disesuaikan menjadi 1 menit x 3 babak, 1 menit 30 detik x 3 babak,
atau 2 menit x dua babak tergantung keputusan Delegasi Teknis untuk kejuaraan yang
bersangkutan.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 19
Pasal 8 Drawing

1 Tanggal pelaksanaan drawing diatur lebih lanjut dalam outline kejuaraan. Di akhir hari registrasi
yang telah ditetapkan, panitia penyelenggara akan mengumumkan daftar para peserta yang
terdaftar di setiap kategori berat dalam website panitia penyelenggaran atau WTF jika memang
seperti itu. Tim yang berpartisipasi bertanggung jawab untuk mengonfirmasi kehadiran mereka
sebelum pelaksanaan drawing.

2 Drawing dapat dilakukan secara komputerisasi atau manual. Metode dan urutan drawing
ditentukan oleh Delegasi Teknik.

3 Sejumlah peserta harus diunggulkan berdasarkan peringkat WTF. Jumlah peserta yang
diunggulkan tertuang dalam Prosedur Tetap atau Outline kejuaraan. Pada semua acara yang
diakui oleh WTF minimal 25% dari total peserta harus diunggulkan.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 20
Pasal 9 Penimbangan

1 Penimbangan para peserta pada hari kompetisi harus diselesaikan sehari sebelum kompetisi
yang bersangkutan berlangsung.

2 Selama penimbangan berlangsung peserta pria menggunakan celana dalam dan peserta wanita
mengenakan celana dalam dan bra. Akan tetapi, penimbangan dapat dilakukan dengan
bertelanjang badan bila peserta menginginkannya.

3 Penimbangan hanya dilakukan sekali, tetapi diberikan satu kali lagi kesempatan dalam batas
waktu yang sudah ditentukan untuk setiap kontestan yang tidak lolos pada tahap pertama.

4 Agar tidak didiskualifikasi saat penimbangan resmi, timbangan yang identik dengan yang resmi
harus disediakan di penginapan peserta atau tempat kompetisi untuk pra-penimbangan.

(Penjelasan 1)
- Para peserta pada hari kompetisi: Ini didefinisikan sebagai peserta yang terdaftar untuk bersaing pada hari
yang telah dijadwalkan oleh panitia pelaksana atau WTF.

-Sehari sebelum kompetisi yang bersangkutan: Waktu untuk penimbangan akan diputuskan oleh panitia
pelaksana dan para peserta harus diberitahu saat pertemuan ketua tim. Durasi penimbangan maksimal 2 jam.

(Penjelasan 2)
Tempat penimbangan harus dibuat secara terpisah untuk peserta pria dan wanita. Jenis kelamin petugas
penimbangan juga harus sama dengan peserta.

(Penjelasan 3)
Diskualifikasi saat penimbangan resmi: Jika seorang peserta didiskualifikasi saat penimbagan resmi, maka
peserta tersebut tidak boleh diberikan poin ranking.

Jika seorang peserta melakukan kecurangan saat penimbangan, peserta tersebut akan didiskualifikasi oleh
keputusan dari Delegasi Teknis yang telah berkonsultasi dengan petugas penimbangan.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 21
(Penjelasan 4)
Timbangan, identik dengan yang resmi: Timbangan untuk latihan harus memiliki tipe dan kalibrasi yang sama
dengan timbangan resmi dan hal ini harus diverifikasi oleh panitia sebelum kompetisi.

Pasal 10 Prosedur Pertandingan

1 Pemanggilan peserta: Nama para peserta harus diumumkan di Meja Pemanggilan Atlet
sebanyak tiga kali dimulai dari tiga puluh menit sebelum pertandingan dimulai sesuai dengan
jadwal yang telah disusun. Jika peserta tidak bisa melapor ke meja dalam tiga kali panggilan,
maka dia akan didiskualifikasi dan pendiskualifikasian ini harus diumumkan.

2 Pemeriksaan badan, seragam, dan perlengakapan: Setelah dipanggil, para peserta harus
menjalani pemeriksaan badan, seragam, dan perlengkapan lainnya di meja pemeriksaan yang
akan dilakukan oleh pemeriksa yang telah ditunjuk oleh WTF. Peserta tidak diperkenankan
menunjukkan tanda-tanda keengganan dan juga mengenakan benda apa pun yang dapat
membahayakan peserta lain.

3 Memasuki Area Kompetisi: Setelah pemeriksaan, para peserta masuk ke area pelatih dengan
salah satu pelatih dan satu tim dokter atau fisioterapis (jika ada).

4 Prosedur sebelum mulai dan setelah pertandingan selesai


4.1 Sebelum pertandingan dimulai, wasit akan memanggil “Chung, Hong”. Kedua peserta akan
masuk ke Area Kontes dengan pelindung kepala yang diselipkan di bawah lengan kiri
mereka. Jika ada peserta yang tidak hadir atau hadir tanpa mengenakan kostum penuh
(termasuk semua peralatan pelindung, seragam, dan lain-lain) di zona pelatih ketika wasit
memanggil “Chung, Hong”, maka peserta tersebut akan dianggap mengundurkan diri dari
pertandingan dan wasit akan menyatakan lawan sebagai pemenang.
4.2 Para peserta harus saling berhadapan dan melakukan salam dengan membungkukkan
badan sesuai arahan wasit, yaitu “Cha-ryeot (perhatian)” dan “Kyeong-rye (membungkukkan
badan)”. Salam dengan membungkukkan badan harus dilakukan dari postur alami “Cha-
ryeot” dengan menekuk pinggang pada sudut lebih dari 30 derajat dan kepala condong lebih
dari 45 derajat. Setelah salam, para peserta harus mengenakan pelindung kepala mereka.
4.3 Wasit memulai pertandingan dengan mengeluarkan komando “Joon-bi (bersiap)” dan “Shi-
jak (mulai)”.
4.4 Pertandingan di setiap babak dimulai dengan pernyataan “Shi-jak (mulai)” oleh wasit.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 22
4.5 Pertandingan di setiap babak diakhir dengan pernyataan “Keum-man (berhenti)” oleh wasit.
Bahkan jika wasit tidak berkata “Keu-man”, pertandingan tetap akan dianggap berakhir
ketika waktu pertandingan telah usai.
4.6 Wasit dapat menghentikan pertandingan dengan berkata “Kal-yeo (istirahat)” dan
melanjutkannya kembali dengan berkata “Kye-sok (lanjutkan)”; Jika wasit telah berkata “Kal-
yeo”, maka perekam harus segera menghentikan waktu pertandingan; Jika wasit berkata
“Kye-sok”, maka perekam harus segera memulai kembali waktu pertandingan.
4.7 Setelah babak terakhir berakhir, wasit harus menyatakan pemenang dengan mengangkat
tangannya ke arah pemenang.
4.8 Para peserta keluar lapangan.

5 Prosedur pertandingan dan kompetisi tim


5.1 Kedua tim berdiri saling berhadapan secara sejajar sesuai dengan urutan tim yang sudah
diajukan sebelumnya terhadap Garis Batas 1 dari tanda para kontestan.
5.2 Prosedur sebelum pertandingan dimulai dan setelah pertandingan selesai dilakukan seperti
dalam poin 4 dalam pasal ini.
5.3 Kedua tim meninggalkan Area Kontes dan menunggu di area yang telah ditentukan untuk
setiap pertandingan para peserta.
5.4 Kedua tim berbaris di Area Kontes sesaat setelah pertandingan akhir selesai sambil saling
berhadapan satu sama lain.
5.5 Wasit menyatakan tim pemenang dengan mengangkat tangannya sendiri ke arah tim
pemenang.

(Penjelasan 1)
Tim dokter atau fisioterapis: Saat pengajuan daftar untuk ofisial tim, masing-masing tim harus melampirkan
salinan lisensi yang relevan dan sesuai dari tim dokter atau fisioterapis yang ditulis dalam bahasa Inggris. Kartu
akreditasi khusus akan dikeluarkan untuk tim-tim dokter dan fisioterafis tersebut setelah verifikasi selesai. Hanya
mereka yang telah mendapatkan akreditasi saja yang diperbolehkan masuk ke Area Kompetisi bersama pelatih.

(Panduaan untuk wasit)


Jika menggunakan PSS, wasit harus memeriksa apakah sistem PSS dan kaus kaki sensor yang digunakan oleh
kedua atlet bekerja dengan baik. Proses ini dapat dihapus untuk menghemat waktu untuk manajemen kompetisi
yang cepat.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 23
Pasal 11 Teknik & Area yang Diperbolehkan

1 Teknik yang diperbolehkan


1.1 Teknik tinju: Sebuah teknik meninju lurus dengan menggunakan buku jari dari kepalan
tangan yang mengepal erat.
1.2 Teknik kaki: Sebuah teknik yang menggunakan setiap bagian dari kaki di bawah tulang
pergelangan kaki.

2 Area yang diperbolehkan


2.1 Badan: Peserta diperbolehkan untuk menyerang lawan dengan menggunakan teknik tinju
dan kaki di wilayah yang tertutup oleh pelindung badan. Namun, serangan itu tidak dapat
dilakukan pada bagian tulang belakang.
2.2 Kepala: Area di atas tulang selangka. Hanya teknik kaki saya yang diperbolehkan.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 24
Pasal 12 Poin Valid

1 Area Skoring
1.1 Badan: Area berwarna biru atau merah dari pelindung badan.
1.2 Kepala: Seluruh bagian kepala di atas garis bawah pelindung kepala.

2 Kriteria untuk poin valid:


2.1 Poin akan diberikan jika teknik yang diperbolehkan mencapai area skoring dari badan
dengan tingkat dampak yang tepat.
2.2 Poin akan diberikan jika teknik yang diperbolehkan mencapai area skoring kepala.
2.3 Jika PSS digunakan, penentuan validitas teknik, tingkat dampak, dan/atau kontak yang valid
ke area skoring dilakukan oleh sistem skoring elektronik. Penentuan PSS ini tidak dikenakan
Instant Video Replay.
2.4 Komite Teknis WTF akan menentukan tingkat dampat dan sesitivitas PSS yang diperlukan
menggunakan skala yang berbeda dengan mempertimbangkan kategori berat, jenis kelamin,
dan kelompok umur. Dalam keadaan tertentu yang dianggap perlu Delegasi Teknis dapat
mengkalibrasi ulang tingkat dampak yang valid.

3 Poin-poin valid adalah sebagai berikut:


3.1 Satu poin untuk pukulan yang sah ke pelindung badan
3.2 Dua poin untuk tendangan yang sah ke pelindung badan
3.3 Tiga poin untuk tendangan memutar yang sah ke pelindung badan
3.4 Tiga poin untuk tendangan yang sah ke kepala
3.5 Empat poin untuk tendangan memutar yang sah ke kepala
3.6 Satu poin diberikan untuk setiap satu “Gam-jeom” yang diberikan oleh lawan.

4 Skor pertandingan merupakan jumlah poin dari tiga babak.

5 Poin tidak valid: Ketika peserta mencetak poin menggunakan tindakan yang dilarang, misalnya
5.1 Jika tindakan yang dilarang berperan dalam menghasilkan poin, maka wasit harus
memberikan penalti untuk tindakan tersebut dan membatalkan poin.

5.2 Akan tetapi, jika tindakan yang dilarang itu tidak berperan untuk menghasilkan poin, maka
wasit akan memberikan penalti, tetapi tidak membatalkan poin.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 25
Pasal 13 Skoring dan Publikasi

1 Skoring poin valid ditentukan terutama menggunakan sistem skoring elektronik yang
dipasang di Sistem Pelindung dan Skoring (Protector and Scoring System (PSS)). Poin
yang diberikan untuk teknik pukulan dan poin tambahan yang diberikan untuk tendangan
memutar dinilai oleh para hakim menggunakan perangkat skoring manual. Jika PSS tidak
digunakan, semua skoring ditentukan oleh para hakim menggunakan perangkat skoring
manual.
2 Jika PSS kepala tidak dipergunakan bersama dengan PSS badan, maka skoring untuk
teknik tendangan ke kepala dibuat oleh para hakim menggunakan perangkat skoring
manual.
3 Poin tambahan yang diberikan untuk tendangan memutar dapat dibatalkan jika tendangan
tersebut tidak mencetak skor sebagai poin valid oleh PSS.
4 Di bawah pengaturan tiga hakim sudut, dua atau lebih hakim diperlukan untuk
mengonfirmasi skoring yang valid.
5 Di bawah pengaturan tiga hakim sudut, dua hakim diperlukan mengonfirmasi skoring yang
valid.
6 Bila wasit merasa seorang peserta terhuyung-huyung atau tumbang karena sebuah
tendangan di kepala dan mulai menghitung waktu, tetapi ternyata serangan tersebut tidak
tercatat oleh PSS kepala, wasit dapat meminta IVR untuk membuat keputusan untuk
memberikan atau tidak memberikan poin setelah hitungan.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 26
Pasal 14 Tindakan yang Dilarang dan Penalti

1 Penalti dinyatakan oleh wasit.

2 Tindakan-tindakan dilarang yang dijelaskan dalam Pasal 14 harus dihukum dengan “Gam-jeom
(penalti pengurangan)” oleh wasit.

3 “Gam-jeom” dihitung sebagai satu poin tambahan untuk lawan.

4 Tindakan-tindakan yang dilarang.


4.1 Hal-hal berikut dianggap sebagai tindakan yang dilarang dan akan diganjar “Gam-jeom”.
4.1.1 Melewati Garis Batas
4.1.2 Terjatuh
4.1.3 Menghindari atau menunda pertandingan
4.1.4 Menarik dengan kasar atau mendorong lawan
4.1.5 Mengangkat kaki untuk memblokir, menendang kaki lawan untuk menghalangi
serangan tendangan lawan, mengangkat kaki ke udara selama lebih dari tiga detik
untuk menghalangi gerakan serangan potensial lawan, dan/atau menendang dengan
menarget pinggang
4.1.6 Menendang bawah pinggang
4.1.7 Menyerang lawan setelah “Kal-yeo"
4.1.8 Memukul kepala lawan dengan tangan
4.1.9 Memukul atau menyerang dengan lutut
4.1.10 Menyerang lawan yang terjatuh
4.1.11 Berikut contoh pelanggaran dari peserta atau pelatih:
a)Tidak mematuhi perintah atau keputusan wasit
b)Tindakan protes yang tidak pantas terhadap keputusan ofisial
c) Upaya tidak pantas yang untuk mengganggu atau memengaruhi hasil pertandingan
d)Memprovokasi atau menghina lawan atau pelatih
e)Dokter atau ofisial tim lain yang tidak memiliki akreditasi duduk di tempat dokter
f) Pelangaran berat lainnya atau tindakan tidak sportif yang dilakukan peserta atau
pelatih

4.2 Ketika seorang pelatih atau peserta melakukan kesalahan berlebihan dan tidak mengikuti
perintah wasit, wasit dapat mengeluarkan sanksi dengan mengangkat kartu kuning. Dalam
kasus ini, Dewan Pengawas Kompetisi akan menyelidiki perilaku pelatih dan menentukan
sanksi apa yang sesuai.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 27
5 Jika seorang peserta dengan sengaja dan berulang menolak untuk mematuhi Peraturan
Kompetisi atau perintah wasit, maka wasit dapat mengakhiri pertandingan dan menyatakan
lawan sebagai pemenangnya.

6 Jika wasit di meja pemeriksaan atau petugas di bidang permainan (bila perlu berkonsultasi
dengan teknisi PSS) menetapkan seorang peserta atau pelatih berusaha untuk memanipulasi
sensitivitas sensor PSS dan/atau mengubah PSS dengan tidak benar sehingga berpengaruh
pada kinerjanya, maka peserta tersebut akan didiskualifikasi.

7 Ketika seorang peserta mendapat sepuluh “Gam-jeom”, wasit harus menyatakan bahwa peserta
itu kalah karena deklarasi hukuman wasit.

8 Dalam Pasal 14.7 “Gam-jeom” dihitung dalam skor total tiga pasal.

(Interpretasi)
Tujuan dalam menetapkan tindakan yang dilarang dan penalti adalah sebagai berikut,
(1) Untuk menjamin keselamatan peserta
(2) Untuk memastikan persaingan yang adil
(3) Untuk mendorong teknik yang tepat

(Penjelasan 1)
“Gam-jeom”
i. Melewati Garis Batas:
Sebuah “Gam-jeom” akan diberikan jika kedua kaki seorang peserta melewati Garis Batas. “Gam-
jeom” tidak akan diberikan jika peserta melwati Garis Batas sebagai akibat dari tindakan yang dilarang
yang dilakukan oleh lawan.

ii. Terjatuh:
“Gam-jeom” diberikan untuk terjatuh. Namun, jika seorang peserta terjatuh karena tindakan terlarang
yang dilakukan oleh lawan, maka penalti “Gam-jeom” diberikan kepada lawan tersebut alih-alih
peserta yang terjatuh.
Jika kedua peserta terjatuh akibat tabrakan tidak disengaja, maka penalti tidak diberikan.

iii. Menghindari atau menunda pertandingan:


a) Tindakan ini termasuk mengulur-ulur waktu tanpa bermaksud untuk menyerang lawan. Seorang
peserta yang terus menunjukkan gerak-gerik tidak tertarik harus diberi sebuah “Gam-jeom”. Jika
keduanya tetap tidak aktif setelah lima detik, maka wasit akan memberi aba-aba “Fight”. Sebuah
“Gam-jeom” akan diberikan kepada kedua peserta jika tidak menunjukkan gerakan selama 10

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 28
detik setelah aba-aba diberikan atau kepada peserta yang bergerak mundur dari posisinya
semula sepuluh detik setelah aba-aba diberikan.

b) Membalikkan badan untuk menghindari serangan lawan harus dihukum karena menunjukkan
kurangnya semangat fair play dan dapat menyebabkan cedera serius. Penalti yang sama juga
diberikan karena menghindari serangan lawan dengan membungkuk di bawah garis pinggang
atau berjongkok.

c) Mundur dari keterlibatan teknis hanya untuk menghindari serangan lawan dan mengulur waktu,
“Gam-jeom” pun harus diberikan kepada peserta yang pasif.

d) Berpura-pura cedera yang berarti bahwa peserta melebih-lebihkan cedera atau menunjukkan
rasa sakit di bagian tubuh yang tidak terkena pukulan dengan tujuan menunjukkan bahwa
tindakan lawan merupakan pelanggaran dan juga melebih-lebihkan rasa sakit untuk tujuan
mengulur waktu pertandingan. Dalam kasus ini, maka wasit dapat memberikan “Gam-jeom”.

e) “Gam-jeom” juga diberikan kepada atlet yang meminta wasit untuk menghentikan pertandingan
untuk mengatur posisi perlengkapan pelindungnya,

iv. Menarik atau mendorong lawan:


Ini termasuk menarik setiap bagian dari tubuh lawan, seragam, atau perlengapan pelindung dengan
tangan. Ini juga termasuk tindakan menarik kaki atau mengaitkan kaki menggunakan lengan.
Untuk mendorong, tindakan berikut dapat diganjar penalti:
a) Mendorong lawan keluar dari Garis Batas
b) Mendorong lawan dengan cara untuk mencegah tendangan atau gerakan eksekusi normal
lainnya.

v. Mengangkat kaki untuk memblokir, menedang kaki lawan untuk menghalangi tendangan lawan,
mengangkat kaki ke udara lebih dari tiga detik untuk menghalangi serangan potensial lawan, atau
menendang dengan menarget bawah pinggang.
Mengangkat kaki untuk memotong tendakan tidak diberikan penalti hanya jika diikuti dengan
pelaksaan teknik tendangan dalam gerakan kombinasi.

vi. Menendang bawah pinggang:


Tindakan ini berlaku untuk serangan pada setiap bagian bawah pinggang. Jika serangan bawah
pinggang disebabkan oleh penerima saat proses pertukaran teknik, maka penalti tidak diberikan.
Pasal ini juga berlaku untuk tendangan kuat atau tindakan menginjak pada setiap bagian paha, lutut,
atau tulang kering dengan tujuan mengganggu teknik lawan.

vii. Menyerang lawan setelah “Kal-yeo”:

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 29
a) Menyerang setelah “Kal-yeo” mengisyaratkan bahwa serangan tersebut mengakibatkan
kontak langsung pada tubuh lawan.
b) Jika serangan terjadi sebelum “Kal-yeo”, serangan tersebut tidak akan terkena penalti.
c) Dalam ulasan Instant Video Replay, waktu “Kal-yeo” didefinisikan sebagai saat ketika
isyarat tangan “Kal-yeo” wasit selesai dan permulaan serangan didefinisikan sebagai saat
ketika kaki terangkat sepenuhnya dari lantai.
d) Jika serangan setelah “Kal-yeo” tidak mendarat di tubuh lawan, tetapi muncul karena
disengaja dan berbahaya, maka wasit dapat mengenakan penalti tindakan tersebut dengan
“Gam-jeom”.

viii. Memukul kepala lawan dengan tangan: Pasal ini termasuk memukul kepala lawan dengan tangan
(kepalan), pergelangan tangan, lengan, atau siku. Namun, tindakan yang tidak dapat dihindari karena
kecerobohan lawan, seperti menurunkan kepala secara berlebihan atau memutar tubuh secara
sembarangan, tidak dapat dihukum dengan pasal ini.

ix. Memukul atau menyerang dengan lutut: Pasal ini berhubungan dengan usaha untuk memukul atau
menyerang dengan lutut secara disengaja ketika berada di jarak yang cukup dekat dari lawan. Akan
tetapi, kontak dengan lutut yang terjadi dalam situasi berikut tidak dapat dihukum dengan pasal ini:
- Ketika lawan mendekat secara tiba-tiba saat tendangan sedang dilakukan
- Secara tidak sengaja atau sebagai hasil dari perbedaan jarak saat menyerang.

x. Menyerang lawan yang terjatuh: Tindakan ini sangat berbahaya karena memiliki kemungkinan yang
tinggi untuk menyebabkan cedera pada lawan. Bahaya muncul dari hal-hal berikut:
- Lawan jatuh dalam kondisi tak berdaya
- Dampak dari teknik yang menyerang peserta yang terjatuh akan lebih besar karena posisi
peserta. Jenis tindakan agresif terhadap lawan yang terjatuh ini tidak sesuai dengan
semangat taekwondo dan tidak cocok dengan kompetisi taekwondo. Oleh karena itu, penalti
harus diberikan untuk serangan secara disengaja kepada lawan yang terjatuh terlepas dari
tingkat dampak yang diberikan.

Jika kesalahan dilakukan oleh peserta atau pelatih selama masa istirahat, maka wasit bisa langsung
menyatakan “Gam-jeom” dan “Gam-jeom” dicatat dalam hasil babak berikutnya.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 30
Pasal 15 Golden Point dan Penentuan Keunggulan

1 Jika pemenang tidak dapat diputuskan setelah 3 babak, babak 4 (babak golden poin) akan
dilakukan dalam satu menit putaran.

2 Dalam kasus pertandingan lanjut ke babak golden point, semua skor yang telah diperoleh di tiga
babak pertama akan dianggap batal.

3 Peserta yang pertama yang memperoleh poin atau yang lawannya mendapatkan dua “Gam-
jeom” di babak golden point akan dinyatakan sebagai pemenang.

4 Jika tidak ada satu pun peserta yang mendapatkan poin setelah menyelesaikan babak golden
point, pemenang akan ditentukan oleh keunggulan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
4.1 Peserta yang memiliki jumlah pukulan yang terdaftar di PSS lebih banyak selama babak
golden point akan jadi pemenangnya.
4.2 Jika jumlah pukulan yang terdaftar di PSS seri, peserta yang menang lebih banyak di tiga
babak pertama akan jadi pemenangnya.
4.3 Jika jumlah babak yang menang seri, maka peserta yang mendapatkan jumlah “Gam-jeom”
yang lebih sedikit selama empat babak akan jadi pemenangnya.
4.4 Jika ketiga kriteria di atas masih sama, maka wasit dan hakim memutuskan keunggulan
berdasarkan isi dari babak golden poin. Jika putusan keunggulan yang diambil oleh wasit
dan hakim sama, maka wasit dapat memutuskan pemenangnya.

(Penjelasan 1)
Penentuan keunggulan oleh hakim didasarkan pada dominasi teknis lawan melalui manajemen pertandingan
yang agresif, jumlah penggunaaan teknik yang lebih banyak, penggunaan teknik-teknik lanjutan baik itu dalam
tingkat kesulitan dan kompleksitasnya, dan penampilan sikap pertandingan yang lebih baik.

(Penjelasan 2)
Dalam kasus seorang atlet sukses melakukan tendangan kepala tepat sebelum tendangan badan lawan tetapi
tendangan badan terakhir telah didaftarkan, pelatih dari atlet yang bersangkutan dapat meminta pengulangan
video. Jika hakim peninjau menentukan bahwa tendangan kepala tersebut valid dan dilakukan sebelum
tendangan badan, maka wasit harus membatalkan poin yang dicetak oleh tendangan badan dan memberikan 3
atau 4 poin untuk tendangan kepala kemudian menyatakan orang yang melakukan tendangan kaki sebagai
pemenang.

(Pedoman untuk wasit)


Prosedur untuk penentuan keunggulan adalah sebagai berikut:

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 31
1) Sebelum pertandingan, semua wasit membawa kartu keunggulan bersama mereka.
2) Ketika suatu pertandingan ditentukan dengan keunggulan, wasit harus menyatakan “Woo-se-girok
(Rekam Keunggulan)”.
3) Setelah deklarasi wasit, hakim-hakim akan mencatat pemenang dalam waktu 10 detik dengan kepala
yang mengarah ke bawah, memberi tanda pada kartu, dan memberikannya kepada wasit.
4) Wasit mengumpulkan semua kartu keunggulan, mencatat hasil akhir, dan mengumumkan pemenang.
5) Setelah deklarasi pemenang, wasit harus memberikan kartu-kartu itu kepada perekam dan perekam
akan menyerahkannya kepada Delegasi Teknis WTF.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 32
Pasal 16 Penentuan Hasil Pertandingan

1 Menang karena wasit memberhentikan pertandingan (Win by Referee Stops Contest (RSC))

2 Menang karena skor akhir (Win by final score (PTF))

3 Menang karena selisih poin (Win by point gap (PTG))

4 Menang karena golden point (Win by Golden Point (GDP))

5 Menang karena keunggulan (Win by Superiority (SUP)

6 Menang karena mengundurkan diri (Win by withdrawal (WDR))

7 Menang karena diskualifikasi (Win by disqualification (DSQ))

8 Menang karena deklarasi hukuman dari wasit (Win by referee’s punitive declaration (PUN))

(Penjelasan 1)
Wasit menghentikan pertandingan (Referee Stops Contest): Wasit mendeklarasikan RSC dengan situasi-situasi
seperti berikut:
i. Jika seorang peserta telah dikalahkan (knock down) oleh teknik legal lawannya dan
tidak dapat melanjutkan pertandingan dalam hitungan kedelapan (Yeo-dul) atau jika
wasit menetapkan peserta tidak dapat melanjutkan pertandingan tanpa melihat
kemajuan penghitungan;
ii. Jika seorang peserta tidak dapat melanjutkan pertandingan setelah satu menit
mendapatkan penanganan medis;
iii. Jika seorang peserta tiga kali mengabaikan arahan wasit untuk melanjutkan
pertandingan;
iv. Jika wasit menyadari perlunya menghentikan pertandingan untuk keselamatan salah
satu peserta;
v. Jika dokter memutuskan bahwa pertandingan harus dihentikan karena salah satu
peserta cedera.

(Penjelasan 2)
Menang karena selisih poin (win by point gap): Jika kedua atlet memiliki perbedaan sebesar dua puluh (20)
poin setelah menyelesaikan babak kedua dan/atau setiap saat selama babak ketiga, maka wasit harus

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 33
menghentikan pertandingan dan wajib menyatakan pemenang karena selisih poin. Menang karena selisih poin
tidak dapat diterapkan di babak semifinal dan final kelas senior oleh outline turnamen.

(Penjelasan 3)
Menang karena mengundurkan diri (win by withdrawal): Pemenang ditentukan oleh mundurnya lawan jika,
- Seorang peserta mengundurkan diri dari pertandingan karena cedera atau alasan lainnya;
- Seorang peserta tidak melanjutkan pertandingan setelah masa istirahat selesai atau gagal menanggapi
panggilan untuk memulai pertandingan;
- Pelatih melempar handuk ke lapangan sebagai tanda menyita pertandingan.

(Penjelasan 4)
Menang karena diskualifikasi (win by disqualification): Ini adalah hasil yang ditentukan oleh kesalahan peserta
saat penimbangan berat badan atau saat peserta kehilangan statusnya sebagai peserta sebelum kompetisi
dimulai.

Tindakan-tindakan berikut harus dibedakan sesuai dengan alasan diskualifikasi.


i. Bila atlet belum lolos atau tidak menunjukkan diri saat penimbangan setelah drawing: Hasilnya harus
tercermin pada lembar drawing dan informasi tersebut harus diberikan kepada petugas teknis dan
semua orang terkait. Wasit tidak akan ditugaskan pada pertandingan ini. Lawan dari atlet yang tidak
lolos atau tidak muncul saat penimbangan berat badan tidak perlu muncul ke lapangan untuk
bertanding.
ii. Bila atlet lolos sesi penimbangan, tetapi tidak muncul di zona pelatih: wasit yang bertugas dan lawan
harus menunggu di posisi masing-masing sampai wasit memutuskan lawan menjadi pemenang
pertandingan. Prosedur yang lebih jelas diatur dalam poin 4.1 Pasal 10.

(Penjelasan 5)
Menang karena deklarasi hukuman dari wasit (Win by the referee’s punitive declarations (PUN)):
Wasit menyatakan PUN dalam situasi berikut:
i. Jika seorang peserta mengumpulkan sepuluh “Gam-jeom”;
ii. Jika seorang peserta memanipulasi sensor atau sistem skoring PSS;
iii. Jika seorang peserta atau pelatih menolak untuk mengikuti arahan wasit atau tidak mematuhi
Peraturan Kompetisi atau melakukan perilaku melanggar yang serius termasuk juga protes yang tidak
layak.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 34
Pasal 17 Knock Down

Sebuah knock down dinyatakan ketika serangan yang sah dilontarkan dan:

1 Ketika bagian tubuh selain telapak kaki menyentuk lantai karena kekuatan teknik skoring lawan.

2 Ketika seorang peserta terhuyung-huyung dan tidak menunjukkan niatan atau kemampuan
untuk melanjutkan pertandingan karena teknik skoring lawan.

3 Ketika wasit memutuskan bahwa pertandingan tidak dapat berlanjut karena tersambar oleh
teknir skoring lawan yang sah.

(Penjelasan 1)
Knock down: Ini adalah situasi ketika seorang peserta terjatuh ke lantai, terhuyung-huyung, atau tidak mampu
menanggapi persyaratan pertandingan karena pukulan. Bahkan tanpa adanya indikasi tersebut, wasit dapat
menginterpretasikannya sebagai knock down (sebagai akibat dari kontak) untuk dilanjutkan atau ketika ada
pertanyaan tentang keselamatan seorang peserta.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 35
Pasal 18 Prosedur Knock Down

1 Ketika seorang kontestan dinyatakan knock down karena serangan sah lawan, wasit harus
mengambil langkah-langkah berikut:
1.1 Wasit menjaga penyerang agar jauh dari peserta yang terjatuh dengan mengatakan “Kal-yeo
(istirahat)”.
1.2 Wasit memeriksa kondisi peserta yang terjatuh dan menghitung dengan lantang dari “Ha-nah
(satu)” sampai “Yeol (sepuluh)” pada interval kedua ke arah peserta tersebut lalu membuat
isyarat tangan yang menunjukkan waktu telah usai.
1.3 Jika peserta yang terjatuh dapat berdiri lagi selama hitungan wasit dan berkeinginan untuk
melanjutkan pertandingan, maka wasit harus lanjut menghitung sampai hitungan kedelapan
untuk pemulihan peserta. Kemudian wasit akan menentukan apakah peserta sudah pulih dan
jika demikian maka wasit akan melanjutkan pertandingan sambil berkata “Kye-sok
(lanjutkan)”.
1.4 Jika peserta yang sudah tumbang tidak dapat menunjukkan keinginan untuk melanjutkan
pertandingan dalam hitungan kedelapan, maka wasit akan mengumumkan bahwa peserta
lainnya menang karena wasit menghentikan pertandingan (Referee Stops Contest/ RSC).
1.5 Penghitungan tetap dilanjutkan bahkan setelah akhir babak atau waktu pertandingan
berakhir.
1.6 Jika kedua peserta tumbang, wasit akan terus melanjutkan hitungan selama salah satu
peserta belum cukup pulih.
1.7 Jika kedua peserta tumbang dan tidak bisa pulih dalam hitungan kesepuluh, maka
pemenang akan ditentukan oleh skor pertandingan sebelum terjadi Knock Down.
1.8 Jika wasit menilai seorang peserta tidak mampu melanjutkan pertandingan, maka wasit
dapat memutuskan pemenang dengan penghitungan atau saat penghitungan berlangsung.

2 Prosedur yang harus diikuti setelah pertandingan: Setiap peserta yang tidak dapat melanjutkan
pertandingan karena luka serius, terlepas dari bagian tubuh mana yang mengalami luka, tidak
dapat ikut kompetisi dalam waktu tiga puluh (30) hari tanpa persetujuan dari ketua medis WTF
setelah penyerahan pernyataan dari dokter yang ditunjuk oleh federasi nasional yang
bersangkutan.

(Penjelasan 1)
Menjauhkan penyerang:
Dalam situasi ini, lawan yang berdiri harus kembali ke posisinya semula, tetapi jika peserta yang tumbang berada
dekat dengan posisi lawan, maka lawan yang berdiri harus menunggu di Garis Batas yang berada di depan kursi
pelatihnya.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 36
(Pedoman untuk wasit)
Wasit harus terus bersiap untuk knock down yang terjadi tiba-tiba atau situasi di mana peserta terhuyung-huyung
yang biasanya ditandai dengan pukulan kuat disertai dampak.

(Penjelasan 2)
Jika peserta yang tumbang berdiri dan berkeinginan untuk melanjutkan pertandingan selama hitungan wasit:
Tujuan utama penghitungan adalah untuk melindungi peserta. Bahkan jika peserta ingin melanjutkan
pertandingan sebelum sampai di hitungan kedelapan, wasit harus tetap berhitung sampai “Yeo-dul (delapan)”
sebelum melanjutkan pertandingan. Menghitung sampai “Yeo-dul” adalah kewajiban dan tidak dapat diubah oleh
wasit.

*Hitungan dari satu sampai sepuluh: Ha-nah, Duhl, Seht, Neht, Da-seot, Yeo-seot, Il-gop, Yeo-dul, A-hop, Yeol.

(Penjelasan 3)
Wasit kemudian akan menentukan apakah peserta telah pulih dan jika demikian maka wasit dapat melanjutkan
pertandingan sambil berkata “Kye-sok”:
Wasit harus memastikan kemampuan peserta untuk meneruskan pertandingan saat dia berhitung sampai
delapan. Konfirmasi terakhir dari kondisi peserta setelah hitungan kedelapan merupakan prosedur dan wasit
tidak boleh menyia-nyiakan waktu sebelum melanjutkan pertandingan.

(Penjelasan 4)
Jika peserta yang telah ditumbangkan tidak dapat menunjukkan keinginan untuk melanjutkan pertandingan
dalam hitungan kedelapan, maka wasit akan mengumumkan bahwa peserta lainnya menang karena wasit
menghentikan pertandingan (Refree Stops Contest):
Peserta dapat memperlihatkan keinganannya untuk melanjutkan pertandingan dengan memberi isyarat beberapa
kali dalam posisi tinju terkepal. Jika peserta tidak dapat menunjukkan gerakan ini dalam hitungan kedelapan,
maka wasit harus menyatakan peserta lain sebagai pemenang setelah hitungan “A-hop (sembilan)” dan “Yeol
(sepuluh)”. Memperlihatkan keinginan untuk lanjut setelah hitungan kedelapan dianggap tidak sah. Bahkan jika
peserta menunjukkan keinginan untuk lanjut setelah hitungan kedelapan, wasit tetap akan terus berhitung dan
dapat menyatakan bahwa pertandingan telah selesai jika dia merasa bahwa peserta sudah tidak mampu lagi
untuk melanjutkan pertandingan.

(Penjelasan 5)
Jika seorang peserta tumbang karena pukulan skoring yang kuat dan kondisinya terlihat serius, maka wasit
dapat menghentikan hitungan dan memanggil tim medis untuk pertolongan pertama atau melakukannya
bersama dengan hitungan.

(Pedoman untuk wasit)


i. Wasit tidak diperbolehkan untuk menggunakan waktu tambahan untuk mengkonfirmasi pemulihan
peserta setelah menghitung sampai delapan sebagai akibat dari kegagalannya untuk mengamati
kondisi peserta tersebut selama penghitungan berlangsung.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 37
ii. Jika peserta jelas telah pulih sebelum hitungan kedelapan dan menunjukkan keinginan untuk lanjut
dan wasit pun dapat dengan jelas melihat kondisi peserta, tetapi kelanjutan pertandingan terhambat
karena peserta membutuhkan perawatan medis, maka wasit harus melanjutkan pertandingan lebih
dulu dengan berkata “Kye-sok” dan langsung diikuti dengan “Kal-yeo” dan “dan “Kye-shi” lalu
mengikuti prosedur yang ada di dalam Pasal 19.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 38
Pasal 19 Prosedur Penangguhan Pertandingan

1 Jika pertandingan dihentikan karena cedera salah satu atau kedua peserta, maka wasit harus
mengambil langkah-langkah yang akan dijelaskan di bawah. Akan tetapi, dalam situasi yang
menjamin penangguhan pertandingan untuk alasan lain selain cedera, wasit akan berkata “Shi-
gan (waktu)” dan melanjutkan pertandingan dengan berkata “Kye-sok (lanjutkan)”.
1.1 Wasit menangguhkan pertandingan dengan berkata “Kal-yeo” dan memerintahkan perekam
untuk menangguhkan waktu dengan mengumumkan “Kye-shi (berhenti)”.

1.2 Wasit memperbolehkan peserta untuk menerima pertolongan pertama selama satu menit
oleh dokter yang bertugas. Wasit dapat memperbolehkan tim dokter untuk memberikan
pertolongan pertama jika dokter yang bertugas tidak ada atau jika hal itu dirasa perlu.

1.3 Wasit akan menyatakan peserta lainnya sebagai pemenang jika peserta yang cedera tidak
dapat kembali ke lapangan setelah satu menit.

1.4 Jika pertandingan tidak mungkin dilanjutkan setelah satu menit berlalu, peserta yang
menyebabkan cedera lewat perbuatan yang dilarang akan dikenakan penalti “Gam-jeom”
dan dinyatakan kalah.

1.5 Jika kedua peserta sama-sama tumbang dan tidak dapat melanjutkan pertandingan setelah
satu menit, maka pemenang akan ditentukan berdasarkan poin yang didapat sebelum
cedera terjadi.

1.6 Jika wasit menetapkan bahwa sakit peserta hanya disebabkan oleh memar saja, maka wasit
harus berkata “Kal-yeo” dan memberikan perintah untuk melanjutkan pertandingan dengan
panggilan “stand-up”. Jika peserta sudah tiga kali menolak perintah “stand-up” yang
diberikan oleh wasit tersebut, maka wasit akan menyatakan bahwa pertandingan selesai
karena RSC (Referee Stops Contest).

1.7 Jika wasit menentukan seorang peserta mengalami cedera seperti patah tulang, dislokasi,
keseleo pergelangan kaki, dan/atau pendarahan, maka wasit akan memperbolehkan
peserta menerima pertolongan pertama selama satu menit setelah “Kye-shi”. Wasit dapat
memperbolehkan peserta menerima pertolongan pertama bahkan setelah memberikan
perintah “stand-up” jika peserta dinyatakan mengalami cedera dalam salah satu kategori
yang telah disebutkan di atas.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 39
1.8 Menghentikan pertandingan karena cedera: Jika wasit menentukan seorang peserta
mengalami cedera seperti patah tulang, dislokasi, keseleo pergelangan kaki, dan/atau
pendarahan, maka wasit harus berkonsultasi dengan ketua Komite Medis atau dokter yang
telah ditunjuk oleh ketua. Jika seorang peserta cedera lagi di tempat yang sama, ketua
Komite Medis atay dokter yang ditunjuk oleh ketua dapat menyarankan agar wasit
menghentikan pertandingan dan menyatakan peserta yang cedera kalah.

(Penjelasan 1)
Jika wasit menentukan bahwa kompetisi tidak dapat dilakukan karena cedera atau situasi darurat lainnya, ia
dapat mengambil langkah-langkah berikut:
i. Jika situasinya kritis, misalnya seorang peserta kehilangan kesadarannya atau mendera cedera parah
dan waktu dianggap sangat penting, pertolongan pertama harus diarahkan pertama kali dan pertandingan
harus ditutup. Dalam kasus ini, hasil pertandingan akan diputuskan sebagai berikut:
- Peserta yang menyebabkan cedera dinyatakan kalah jika itu terjadi dari hasil perbuatan yang
dilarang yang dikenakan penalti “Gam-jeom”.
- Peserta yang sudah tumbang dinyatakan kalah jika hasil tersebut merupakan hasil dari tindakan
legal atau kontak yang terjadi secara tidak sengaja dan tidak dapat dihindari.
- Jika hasil tidak berhubungan dengan isi pertandingan, pemenang akan ditentukan dari skor
pertandingan sebelum penangguhan pertandingan. Jika penangguhan terjadi sebelum akhir babak
pertama, maka pertandingan akan dibatalkan.

ii. Jika pertolongan pertama dibutuhkan untuk cedera, peserta dapat menerima pengobatan yang
dibutuhkan selama satu menit setelah wasit berkata “Kye-shi”.
- Tahapan untuk melanjutkan pertandingan: Ini merupakan keputusan wasit pusat setelah
berkonsultasi dengan dokter yang ditunjuk apakah mungkin bagi peserta untuk melanjutkan
pertandingan. Wasit dapat memerintahkan peserta setiap saat untuk melanjutkan pertandingan
dalam satu menit. Wasit dapat menyatakan setiap peserta yang tidak mengikuti perintahnya untuk
melanjutkan pertandingan sebagai yang kalah.
- Selagi peserta menerima perawatan medis atau sedang dalam proses pemulihan, 40 detik setelah
deklarasi “Kye-shi”, wasit mulai mengumumkan berlalunya waktu di interval lima detik dengan suara
lantang. Apabila peserta tidak dapat kembali ke posisi peserta di akhir periode satu menit, maka
hasil pertandingan harus diumumkan.
- Setelah deklarasi “Kye-shi”, satu menit interval waktu harus benar-benar diawasi terlepas dari
ketersediaan dokter yang bertugas. Namun, ketika pengobatan dokter diperlukan, tetapi dokter tidak
ada atau pengobatan tambahan diperlukan, batas waktu satu menit dapat ditangguhkan oleh
keputusan wasit.
- Jika pertandingan tidak mungkin dilanjutkan lagi dalam satu menit, keputusan pertandingan akan
ditentukan sesuai dengan poin “I” dalam pasal ini.

iii. Jika kedua peserta menjadi tumbang dan tidak mampu melanjutkan pertandingan setelah satu menit atau
kondisi mendesak muncul, maka hasil pertandingan diputuskan berdasarkan kriteria berikut:

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 40
- Apabila hasil merupakan akibat dari tindakan terlarang yang dikenakan penalti “Gam-jeom” yang
dilakukan oleh seorang peserta, maka orang itu akan dinyatakan kalah.
- Apabila hasil akhir tersebut tidak berhubungan dengan tindakan dilarang yang dikenakan penalti
“Gam-jeom”, maka hasil pertandingan ditentukan dari skor pertandingan saat penangguhan
pertandingan. Akan tetapi, jika penangguhan terjadi sebelum akhir babak pertama, pertandingan
akan dibatalkan dan panita penyelenggara akan menentukan waktu yang pas untuk
menyelenggarakan kembali pertandingan tersebut. Peserta yang tidak dapat meneruskan
pertandingan dianggap mengundurkan diri dari pertandingan.
- Jika hasil itu merupakan akibat dari tindakan terlarang yang dikenakan penalti “Gam-jeom” kepada
kedua peserta, maka keduanya dinyatakan kalah.

(Penjelasan 2)
Situasi yang menjamin penangguhan pertandingan di luar prosedur-prosedur yang telah dijelaskan di atas harus
diperlakukan sebagai berikut:
i. Ketika keadaan yang tak terkendali membutuhkan penangguhan pertandingan, wasit harus
menangguhkan pertandingan dan mengikuti arahan Delegasi Teknis
ii. Jika pertandingan ditangguhkan setelah menyelesaikan babak kedua, maka hasil akhir akan
ditentukan berdasarakan skor pertandingan saat penangguhan terjadi.
iii. Jika pertandingan ditangguhkan sebelum akhir babak kedua, pada prinsipnya pertandingan ulang
akan diadakan dalam tiga babak.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 41
Pasal 20 Ofisial Teknis

1 Delegasi Teknis (DT)


1.1 Kualifikasi: Ketua Komite Teknis WTF akan bertugas sebagai DT di kejuaraan-kejuaraan
yang dipromosikan WTF kecuali Kejuaraan Dunia Poomsae Taekwondo dan Kejuaraan
Dunia Taekwondo untuk Penyandang Cacat. Dalam kasus tidak adanya Ketua Teknis WTF,
Presiden WTF dapat menunjuk DT atas rekomendasi dari Sekretaris Jenderal WTF.

1.2 Peran: DT bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Peraturan Kompetisi WTF
diterapkan dengan benar dan memimpin pertemuan Kepala Tim dan sesi drawing. DT
menyetujui hasil drawing, penimbangan, dan kompetisi sebelum diresmikan. DT memiliki
kuasa untuk membuat keputusan akhir untuk area kompetisi dan hal-hal teknis keseluruhan
pada kompetisi dengan berkonsultasi dengan Dewan Pengawas Kompetisi. DT harus
membuat keputusan akhir tentang segala hal yang berkaitan dengan kompetisi yang tidak
dijelaskan dalam Peraturan Kompetisi. DT menjabat sebagai ketua Dewan Pengawas
Kompetisi. DT juga bertanggung jawab untuk melaporkan evaluasi acara.

2 Anggota Dewan Pengawas Kompetisi (DPK)


2.1 Kualifikasi: anggota DPK diangkat oleh Presiden WTF atas rekomendasi Sekretasi Jenderal
dari mereka yang memiliki pengalaman dan pengetahuan cukup tentang kompetisi
taekwondo.

2.2 Komposisi: DPK terdiri dari seorang ketua dan tidak lebih dari 6 anggota di kejuaraan yang
dipromosikan WTF. Ketua Komite Pertandingan WTF, Komite Wasit WTF, dan Komite Medis
WTF, dan Komite Atlet WTF harus dimasukkan dalam DPK sebagai anggota karena jabatan
(ex-officio). Namun, komposisi tersebut dapat disesuaikan oleh Presiden bila perlu.

2.3 Peran: DPK membantu DT dalam kompetisi dan hal-hal teknis dan memastikan kompetisi
dilaksanakan sesuai dengan jadwal. DPK CSB mengevaluasi hakim peninjau dan ofisial
perwasitan. DPK juga merangkap sebagai Komite Sanksi Luar Biasa selama kompetisi
berkenaan dengan masalah-masalah manajemen kompetisi.

3 Hakim Peninjau (JP)


3.1 Kualifikasi: JP ditunjuk oleh Presiden WTF atas rekomendasi Ketua Wasit WTF dari wasit-
wasit internasional yang berpengalan dan berkualifikasi.

3.2 Komposisi: 1 JP dan 1 asisten JP ditempatkan per lapangan.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 42
3.3 Peran: JP meninjau instant replay dan menginformasikan keputusan wasit dalam 30 detik.

4 Ofisial perwasitan
4.1 Kualifikasi: Pemegang Sertifikat Wasit Internasional yang terdaftar WTF

4.2 Tugas:
4.2.1 Wasit
4.2.1.1 Wasit memiliki kontrol atas pertandingan.
4.2.1.2 Wasit mengeluarkan pengumuman “Shi-jak”, “Keu-man”, “Kal-yeo”, “Kye-sok”,
“Kye-shi”, “Shi-gan”, peserta yang menang dan yang kalah, pengurangan poin,
penalti, dan pengunduran diri. Seluruh pernyataan wasit dilakukan setelah hasil
telah dikonfirmasi.
4.2.1.3 Wasit berhak membuat keputusan secara independen sesuai dengan aturan
yang sudah ditetapkan.
4.2.1.4 Pada prinsipnya, wasit pusat tidak memberikan poin. Akan tetapi, jika salah
satu hakim sudut mengangkat tangannya karena sebuah poin tidak mencetak
angka, maka wasit pusat akan mengadakan pertemuan dengan para hakim.
Jika ditemukan bahwa dua hakim sudut meminta perubahan putusan, wasit
harus menerima dan mengoreksi putusannya (dalam kasus 1 wasit + 3 hakim).
Dalam pengaturan dua hakim sudut, hasil skoring dapat direvisi jika dua orang
dari dua hakim dan wasit sepakat melakukannya.
4.2.1.5 Dalam kasus seperti yang dijelaskan dalam Pasal 15, penentuan keunggulan
harus dilakukan oleh ofisial perwasitan setelah akhir babak keempat jika perlu.
4.2.2 Hakim
4.2.2.1 Para hakim harus segera menandai poin yang valid.
4.2.2.2 Para hakim harus menyatakan pendapat mereka ketika diminta oleh wasit.
4.2.3 Asisten Teknis (AT)
4.2.3.1 AT harus terus memonitor papan skor selama pertandingan jika skoring,
penalti, dan waktu dipublikasikan secara benar dan harus segera memberitahu
wasit bila ada masalah terkait hal ini.
4.2.3.2 AT harus memberitahu wasit kapan memulai atau menghentikan pertandingan
dalam komunikasi yang erat dengan sistem operator dan perekam.
4.2.3.3 AT mencatat semua skor, penalti, hasil IVR secara manual di lembar AT.

4.3 Komposisi ofisial perwasitan per lapangan


4.3.1 Tim ofisial perwasitan terdiri dari satu wasit dan tiga hakim.
4.3.2 Tim ofisial perwasitan terdiri dari satu wasit dan dua hakim

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 43
4.4 Penugasan ofisial perwasitan
4.4.1 Penugasan ofisial perwasitan dibuat setelah jadwal kompetisi sudah ditetapkan.
4.4.2 Wasit dan hakim yang memiliki kewarganegaraan yang sama dengan salah satu
peserta tidak boleh ditugaskan untuk pertandingan tersebut. Namun, pengecualian
dapat terjadi jika jumlah ofisial perwasitan tidak memadai.

4.5 Tanggung jawab untuk keputusan: Keputusan yang dibuat oleh wasit dan hakim harus final
dan mereka bertanggung jawab kepada Dewan Pengawas Kompetisi (DPK) untuk semua isi
dari keputusan tersebut.

4.6 Seragam
4.6.1 Wasit dan hakim harus mengenakan seragam yang ditetapkan oleh WTF.
4.6.2 Ofisial perwasitan tidak boleh membawa dan mengambil suatu apa pun ke area
kontes yang dapat mengganggu jalannya kompetisi. Penggunaan ponsel oleh ofisial
perwasitan di lapangan permainan dapat dibatasi jika perlu.

5 Perekam: perekam harus mengatur waktu, periode time-out, dan penangguhan, serta mencatat
dan perolehan poin yang diberikan dan/atau penalti.

(Interpretasi)
Rincian kualifikasi, tugas, organisasi, dan-lain dari ofisial perwasitan mengikuti Regulasi WTF pada Administrasi
Wasit Internasional.

(Interpretasi)
DT dapat mengganti atau menghukum ofisial perwasitan dengan konsultasi dengan DPK jika ofisial perwasitan
telah salah ditugaskan atau ofisial perwasitan yang ditugaskan dinilai telah memimpin pertandingan dengan tidak
adil atau membuat kesalahan yang tidak dapat dibenarkan berulang kali.

(Pedoman untuk wasit)


Dalam kasus setiap hakim memberikan skor berbeda untuk serangan legal pada wajah, sebagai contoh seorang
wasit memberi satu poin, seorang memberi dua, dan seorang lagi tidak memberi poin, dan tidak ada poin yang
dianggap sebagai poin valid, atau jika perekam melakukan kesalahan dalam penghitungan waktu, skoring, atau
penalti, salah satu hakim dapat menunjukkan kesalahan dan meminta untuk mengonfirmasikannya dengan
hakim lain. Kemudian, wasit dapat menyatakan “Shi-gan (waktu)” untuk menghentikan pertandingan dan
mengumpulkan wasit hakim meminta laporan. Setelah diskusi, wasit harus memublikasikan hasilnya. Jika
seorang pelatih meminta video review untuk kasus sama ketika salah satu wasit meminta pertemuan antara
ofisial perwasitan, pertama-tama wasit harus mengumpulkan para hakim sebelum menerima permintaan dari
pelatih. Jika telah diputuskan untuk menganulir keputusan, pelatih harus tetap berada di tempatnya tanpa
menggunakan kuota banding. Jika pelatih tetap berdiri dan meminta video review, maka wasit harus menerima

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 44
permintaan pelatih. Pasal ini juga berlaku pada kasus ketika wasit membuat kesalahan dalam penilaian knock-
down dan hakim dapat memiliki opini berbeda dari wasit selagi wasit berhitung “Seht (tiga)” atau “Neht (empat)”.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 45
Pasal 21 Instant Video Replay

1. Apabila ada keberatan terhadap keputusan ofisial perwasitan selama pertandingan, pelatih dapat
meminta kepada wasit pusat untuk meninjau kembali melalui video replay. Pelatih hanya dapat
meminta video review untuk alasan berikut:
i) Penalti karena membuat lawan terjatuh, melewati garis batas, menyerang lawan setelah “Kal-
yeo”, atau menyerang lawan yang terjatuh.
ii) Poin teknis
iii) Setiap penalti terhadap pesertanya sendiri
iv) Setiap kerusakan mekanis atau kesalahan manajemen waktu.

2. Ketika pelatih memohon banding, wasit pusat akan mendekati pelatih dan menanyakan
alasannya banding. Banding tidak dapat diterima pada poin yang didapat dari serangan tangan
atau kaki ke badan atau serangan kaki ke PSS badan dan PSS kepala. Dalam kasus PSS kepala
tidak digunakan, pelatih dapat meminta instant video replay untuk tendangan kaki. Jangkaun
permintaan instant video replay terbatas hanya pada satu tindakan yang terjadi dalam jangka
watu lima detik dari saat pelatih memintanya. Saat pelatih mengangkat kartu biru atau merah
untuk meminta instant video replay, itu akan dianggap bahwa pelatih telah menggunakan jatah
banding yang diberikan dalam keadaan apa pun kecuali pertemuan para hakim telah memuaskan
pelatih.

3 Wasit akan meminta Juri Peninjau untuk meninjau instant video replay. Juri Peninjau, yang tidak
memiliki kewarganegaraan yang sama dengan peserta, harus meninjau ulang video.

4 Setelah peninjauan instant video replay, Juri Peninjau harus memberitahu wasit pusat untuk
keputusan akhir dalam 30 detik setelah menerima permohonan.

5 Pelatih diberikan satu permohonan banding untuk meminta instant video replay request untuk
setiap peserta. Namun, berdasarkan pada ukuran dan level kejuaraan, Delegasi Teknis dapat
menentukan jumlah kuota banding selama pertemuan kepala tim. Jika banding sukses dan
permohonan yang diperdebatkan diperbaiki, pelatih masih memiliki hak banding untuk
pertandingan yang bersangkutan.

6 Keputusan Juri Penguji adalah final. Tidak ada banding lebih lanjut selama pertandingan atau
protes setelah pertandingan yang akan diterima.

7 Jika jelas ada keputusan yang keliru dari ofisial perwasitan dalam pengindetifikasian peserta atau
kesalahan di sistem skoring, salah satu ofisial perwasitan harus meminta peninjauan atau

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 46
pengoreksian keputusan kapan pun selama pertandingan berlangsung. Saat ofisial perwasitan
meninggalkan area kontes, maka tidak mungkin lagi bagi siapa pun untuk meminta peninjauan
atau mengubah keputusan.

8 Jika banding sukses, Dewan Pengawas Kompetisi dapat menyelidiki pertandingan di akhir hari
kompetisi dan mengambil tindakan disiplin terhadap ofisial perwasitan jika perlu.

9 Pada 10 detik terakhir babak ketiga dan setiap saat selama babak golden point, setiap hakim
dapat meminta peninjauan atau pengoreksian skor ketika pelatih tidak memiliki jatah banding.

10 Pada turnamen di mana sistem instant video replay tidak tersedia, prosedur protes berikut akan
diterapkan.
10.1 Jika ada keberatan terhadap keputusan wasit, seorang delegasi ofisial dari tim harus
mengajukan permohonan untuk evaluasi ulang keputusan (aplikasi protes) bersama
dengan biaya protes yang tidak dapat dikembalikan sebesar 200 USD kepada Dewan
Arbitrase (Dewan Pengawas Kompetisi) dalam waktu 10 menit setelah pertandingan
yang bersangkutan.

10.2 Musyawarah evaluasi ulang harus dilakukan termasuk dengan para anggota yang
memiliki kewarganegaraan yang sama dengan peserta yang bersangkutan dan resolusi
musyarawah dibuat oleh mayoritas.

10.3 Anggota Dewan Arbitrase (Dewan Pengawas Kompetisi) dapat memanggil ofisial
perwasitan untuk mengonfirmasi kejadian.

10.4 Resolusi yang dibuat oleh Dewan Arbitrase (Dewan Pengawas Kompetisi) bersifat final
dan tidak akan ada banding lanjutan yang diperbolehkan.

10.5 Prosedur musyarawah adalah sebagai berikut:


10.5.1 Seorang pelatih atau ketua tim dari negara yang melakukan protes
diperbolehkan memberikan presentasi lisan secara singkat kepada Dewan
Arbitrase untuk mendukung posisi mereka. Pelatih atau ketua tim dari negara
responden diperbolehkan untuk menyajikan bantahan singkat.
10.5.2 Setelah meninjau aplikasi protes, kontes protes harus diatur berdasarkan
kriteria “Dapat Diterima” atau “Tak Dapat Diterima”.
10.5.3 Bila perlu, Dewan dapat mendengar opini dari wasit dan hakim.
10.5.4 Bila perlu, Dewan dapat meninjau barang bukti dari keputusan, seperti data
yang dicatat dalam bentuk tulisan atau visual.
10.5.5 Setelah musyawarah, Dewan akan mengadakan pemungutan suara rahasia
untuk menentukan sebuah keputusan mayoritas.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 47
10.5.6 Ketua akan membuat sebuah laporan yang mendokumentasikan hasil dari
musyawarah dan membuatnya diketahui publik.
10.5.7 Proses selanjutnya yang menyusul keputusan:
10.5.7.1 Kesahalan dalam menentukan hasil pertandingan, kesalahan
dalam menghitung skor pertandingan, atau salah mengidentifikasi
seorang peserta akan mengakibatkan keputusan yang terbalik.
10.5.7.2 Kesalahan dalam menerapkan peraturan: Ketika hal itu ditentukan
oleh Dewan bahwa wasit telah membuat kesalahan yang jelas
dalam menerapkan Peraturan Kompetisi, hasil dari kesalahan
harus diperbaiki dan wasit harus dihukum.
10.5.7.3 Kesalahan dalam penilaian faktual: Jika Dewan memutuskan
bahwa ada sebuah kesalahan jelas dalam menilai fakta-fakta
seperti dampak pukulan, keparahan tindakan dan perilaku, niatan,
dan waktu dalam kaitannya dengan deklarasi atau area, maka
keputusan tidak akan berubah dan ofisial yang terlihat melakukan
kesalahan tersebut harus ditegur.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 48
Pasal 22 Taekwondo Tuna Rungu

Pasal ini menguraikan modifikasi pada Peraturan Kompetisi yang digunakan untuk Taekwondo Tuna
Rungu. Untuk hal-hal yang tidak cakup oleh Pasal 22 Peraturan Kompetisi WTF yang akan berlaku,
1. Kualifikasi altet
Peserta harus melewati prosedur klasifikasi yang tertuang dalam Kode Klasifikasi Para-
Taekwondo dan Taekwondo Tuna Rungu WTF dan telah ditetapkan di Kelas Olahraga dan
Status Kelas Olahraga.

2. Kategori berat
Kategori berat Olimpiade berlaku untuk kompetisi Taekwondo Tuna Rungu.

3. Kejuaraan Dunia Taekwondo Tuna Rungu WTF akan diselenggarakan berdasarkan Prosedur
Tetap terbaru dari Kejuaraan Dunia Taekwondo Tuna Rungu WTF.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 49
Pasal 23 Sanksi-sanksi

1 Presiden, Sekretaris Jenderal, atau Delegasi Teknis WTF dapat meminta Komite Sanksi Luar
Biasa diselenggarakan langsung di tempat (on the spot) ketika perilaku yang tidak pantas
dilakukan oleh pelatih, peserta, ofisial, dan/atau anggota dari MNA.

2 Komite Sanksi Luar Biasa membicarakan permasalahan tersebut dan dapat memanggil orang
yang bersangkutan untuk konfirmasi kejadian.

3 Komite Sanksi Luar Biasa membicarakan masalah dan menentukan tindakan disiplin untuk
memaksakan. Hasil dari pembicaraan harus segera diumumukan kepada publik dan dilaporkan
secara tertulis bersama dengan fakta-fakta dan landasan terkait kepada Presiden dan/atau
Sekretaris Jenderal WTF.

3.1 Pelanggaran potensial yang dilakukan peserta:


3.1.1 Menolak arahan wasit menyelesaikan prosedur akhir pertandingan, termasuk tidak
berpartisipasi dalam deklarasi pemenang

3.1.2 Melemparkan barang-barang miliknya sebagai bentuk ketidakpuasaan terhadap


keputusan

3.1.3 Tidak meninggalkan Area Kompetisi setelah pertandingan berakhir

3.1.4 Tidak kembali ke pertandingan setelah perintah berulang yang dikeluarkan oleh
wasit

3.1.5 Tidak mematuhi putusan atau perintah ofisial kompetisi

3.1.6 Memanipulasi peralatan skoring, sensor, dan/atau bagian lain dari PSS

3.1.7 Setiap perilaku tidak sportif yang serius selama pertandingan atau tindakan agresif
terhadap ofisial kompetisi

3.2 Pelanggaran potensial yang dilaukan pelatih, ofisial tim, atau member lain dari MNA:
3.2.1 Mengeluh dan/atau berdebat tentang keputusan ofisial selama atau setelah
pertandingan

3.2.2 Berdebat dengan wasit atau ofisial lain

3.2.3 Berlaku atau berkomentar kasar kepada ofisial, lawan atau pihak lawan, atau
penonton selama pertandingan berlangsung

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 50
3.2.4 Memprovokasi penonton atau menyebarkan desas-desus palsu

3.2.5 Menginstruksikan atlet untuk berpartisipasi dalam pelanggaran, seperti tetap berada
di area kompetisi setelah pertandingan.

3.2.6 Memperlihatkan perilaku kekerasan seperti melempar atau menendang barang


pribadi atau perlengkapan kompetisi

3.2.7 Tidak mengikuti perintah ofisial kompetisi untuk meninggalkan lapangan atau tempat
pertandingan

3.2.8 Melakukan pelanggaran serius lain terhadap ofisial kompetisi


3.2.9 Berusaha untuk menyogok ofisial kompetisi

4 Tindakan disiplin: Tindakan disiplin yang dikeluarkan oleh Komite Sanksi Luar Biasa berbeda-
beda sesuai dengan tingkat pelanggaran. Berikut sanksi-sanksi yang dapat diberikan:
4.1 Diskualifikasi atlet
4.2 Peringatan dan perintah untuk mengeluarkan permintaan maaf resmi
4.3 Pencabutan akreditasi
4.4 Larangan dari tempat kompetisi
i) Larangan selama sehari
ii) Larangan selama kejuaraan
4.5 Pembatalan hasil
i) Pembatalan hasil pertandingan dan segala
kelebihan terkait
ii) Pembatan poin ranking WTF
4.6 Penskorsan atlet, pelatih, dan/atau ofisial tim dari seluruh kegiatan WTF (termasuk semua
aktivitas setara CU dan MNA)
i) Skors 6 bulan
ii) Skors 1 tahun
iii) Skors 2 tahun
iv) Skors 3 tahun
v) Skors 4 tahun
4.7 Larangan MNA dari berpartisipasi dalam kejuaraan yang dipromosikan dan diakui oleh WTF
i) Kejuaraan yang telah ditentukan
ii) Semua kejuaraan untuk jangka waktu tertentu (hingga empat tahun)
4.8 Denda berupa uang dengan kisaran 100 USD – 5.000 USD per pelanggaran.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 51
5 Komite Sanksi Luar Biasa dapat merekomendasikan kepada WTF bahwa tindakan disiplin
tambahan akan diambil untuk anggota yang terlibat, termasuk penskorsan jangka panjang tak
terbatas, larangan seumur hidup, dan/atau tambahan denda uang.

6 Banding tindakan disiplin yang diambil oleh Komite Sanksi Luar Biasa dapat dilakukan sesuai
dengan Pasal 6 Peraturan Penyelesaian Sengketa dan Tindakan Disiplin WTF.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 52
Pasal 24 Persoalan Lain yang Tidak Dijelaskan dalam Peraturan Kompetisi

1 Jika ada terjadi suatu hal yang tidak dijelaskan dalam Peraturan Kompetisi ini, maka harus
ditangani dengan cara berikut:
1.1 Hal yang berkaitan dengan suatu kompetisi akan diputuskan melalui konsesus yang
dilakukan oleh petugas perwasitan dari kompetisi yang bersangkutan.
1.2 Hal yang tidak berkaitan dengan kompetisi tertentu sepanjang kejuaraan, seperti hal-hal
teknis, persoalan kompetisi, dan lain-lain akan ditentukan oleh Delegasi Teknis.

WTF Peraturan Kompetisi dan Interpretasi Berlaku Sejak 24 Juni 2017 Page 53

Anda mungkin juga menyukai