Anda di halaman 1dari 132

i |Peraturan Kompetisi 2019

KATA PENGANTAR

Salam Olahraga

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku Peraturan Kompetisi Panjat Tebing
tahun 2019 dapat selsai dengan baik, dan akan menjadi pegangan bagi para atlet, pelatih, juri,
pembuat jalur maupun pengurus FPTI dalam melaksanakan kompetisi mulai dari tingkatan club, tingkat
kabupaten/kota, tingkat provinsi hingga tingkat nasional.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun yang telah bekerja keras dalam menyiapkan
seluruh bahan dan meramu menjadi semua buku dan Peraturan Kompetisi FPTI ini telah disesuaikan
dengan Peraturan Kompetisi IFSC 2019.

Adalah menjadi tanggungjawab PP. FPTI membuat sebuah buku Peraturan Kompetisi FPTI sehingga
dapat menjadi buku pegangan disetiap kompetisi dengan harapan buku ini menjadi buku peraturan
yang hidup, yang berkembang dan dikritisi langsung dari lapangan oleh seluruh pelaku kompetisi panjat
tebing Indonesia.

Semoga buku ini dapat menjadi pegangan bagi seluruh penggiat panjat tebing Indoensia, agar
kompetisi yang diselenggarakan dapat berjalan dengan baik dan memenuhi standard kompetisi
internasional.

Salam Olahraga

Jakarta, 9 September 2019

Pengurus Pusat
Federasi Panjat Tebing Indonesia

Faisol Riza
Ketua Umum

ii| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


TIM PENYADUR

PRISTIAWAN BUNTORO
RUDY FITRIANO
WIDHI SASONGKOHADI
M. AZIS
ANUGRAH AGUNG KAROKARO
AMANAT FADILLA
NURWIJAYANTI

Setting: Font Tahoma 7,5 dicetak diatas kertas A5


Hak cipta dipegang oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia. Jika mengutip isi buku ini mohon disebut
pemegang hak cipta.
Buku ini dapat diperbanyak tanpa ijin, kecuali untuk tujuan komersil harus mendapat ijin tertulis dari

FPTI. File dalam bentuk PDF dapat diakses di website FPTI.


Saran atau komentar mohon disampaikan melalui email ke
pristwn@fpti.or.id
www.fpti.or.id

iii| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


DAFTAR ISI

GLASORRY .................................................................................................................................. 1

BAGIAN 1 - UMUM ...................................................................................................................... 5

1. FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA.......................................................................... 6

2. ANGGOTA FEDERASI ...................................................................................................... 12

3. PERATURAN UMUM ........................................................................................................ 15

4. PROSEDUR KEDISIPLINAN ............................................................................................ 21

5. ANTI DOPING ................................................................................................................. 25

6. PROTES ........................................................................................................................... 26

BAGIAN 2 - ATURAN DISIPLIN ................................................................................................ 29

7. LEAD ................................................................................................................................ 30

8. BOULDER......................................................................................................................... 43

9. SPEED .............................................................................................................................. 56

10. TEAM SPEED ............................................................................................................... 65

11. COMBINED ................................................................................................................. 71

12. SPEED KLASIK............................................................................................................ 77

13. SPEED TRACK ............................................................................................................. 86

14. LEAD TIM.................................................................................................................... 89

15. BOULDER TIM ............................................................................................................ 94

16. NASIONAL SERIES ..................................................................................................... 98

17. KOMPETISI NASIONAL (KEJURNAS) FPTI............................................................... 101

18. KOMPETISI NASIONAL (KEJURNAS) FPTI KELOMPOK UMUR ................................ 107

19. SERI NASIONAL PARACLIMBING / KOMPETISI NASIONAL PARACLIMBING /


MASTER PARACLIMBING NASIONAL ..................................................................................... 111

LAMPIRAN 1 – RACE/LANE PAIRING (SPEED) ...................................................................... 126

LAMPIRAN 2 – RACE/LANE PAIRING (COMBINED) .............................................................. 128

iv| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


GLASORRY

Interpretasi (penafsiran)

1. Beberapa definisi berikut harus berlaku untuk seluruh peraturan :

Artificial Aid berarti mengkontrol atau menggunakan beberapa hal dibawah ini :

(a). “T-Nut” yang berfungsi untuk tempat pemasangan pegangan;

(b). Bagian dari permukaan dinding panjat yang diberikan tanda pemisah;

(c). Kartu iklan atau informasi yang dipasang pada permukaan dinding panjat;

(d). Bagian sisi atau atas dari diding panjat;

(e). Hanger yang terpasang pada diding panjat; atau

(f). Quickdraw atau Tali pemanjatan;

Call Zone berati area yang didesin dimana Atlet harus melapor/ terkonfirmasi sebelum memulai

pemanjatan pada tiap babak kompetisi;

Kategori berarti kelompok Atlet berdasarkan satu jenis kelamin atau kelompok umur;

Permukaan Dinding Panjat berarti bagian berguna pada dinding panjat:

(a). Tetapi tidak termasuk, pegangan buatan, volume, dan struktur sementara yang dipasang

pada permukaan dinding;

Area Kompetisi berarti bagian pada venue kompetisi yang dialokasikan untuk tujuan aktifitas

olahraga yang merupakan bagian dari kompetisi, termasuk :

(a). Zona Isolasi/Zona Pemanasan;

(b). Call Zone/Zona Transit;

(c). Zona kompetisi, termasuk:

1) Permukaan dinding panjat yang digunakan pada babak-babak dari kompetisi;

2) Area didepan dan sebelah dinding panjat;

3) Area lain yang diperuntukan untuk pelaksanaan kompetisi yang aman dan adil,

seperti area tambahan untuk penempatan kamera video;

1 |Peraturan Kompetisi 2019


Controll berarti untuk tujuan penjurian dan penilaian, bahwa atlet telah menggunakan

objek/struktur untuk :

(a). Meraih posisi stabil;

(b). Berhasil menghentikan gerakan dinamis; atau

(c). Melakukan ssebuah gerakan yang tidak dapat didefinisikan sebagai “Use”.

Dan kata “Controls”, “Controlled”, “Controlling” akan digunakan pula sesuai tujuan tersebut;

Kondisi Isolasi berarti atlet pada babak suatu kompetisi harus dibuat agar percobaan mereka

pada jalur/boulder pada babak tersebut terbatas akan informasi jalur/boulder terkait:

(a). Dapat melakukan pengamatan dari luar Area Kompetisi sebelum penutupan Zona Isolasi

untuk Kategori yang akan bertanding;

(b). Diperoleh selama periode observasi untuk jalur/boulder, dari area yang diperuntukan

sebagai area observasi, termasuk informasi yang didapatkan antara Atlet yang akan

bertanding selama waktu observasi (dan hanya jika Atlet belum melakukan pemanjatan

atau menyelesaikan pemanjatan mereka); atau

Zona Isolasi berarti zona pemanasan yang aksesnya terbatas pada :

(a). Atlet yang berhak untuk bertanding pada babak yang bersangkutan;

(b). Tim official.

Junior berarti kelompok umur yang terdiri atlet pada rentang usia antara 18 tahun atau 19 tahun

pada tahun kompetisi

Posisi Sah (Legitimate Posistion) berarti untuk kompetisi lead, bahwa Atlet pada saat

melakukan pemanjatan suatu jalur:

(a). Tidak menggunakan Arificial Aid;

(b). Telah berhasil memasangkan tali ke quickdraw secara berurutan; dan

(c). Ketika quickdraw selanjutnya belum terpasang, Atlet:

1) Belum meraih, atau melakukan gerakan pemanjatan untuk melewati pegangan

pengaman yang dirancang oleh Chief Routesetter (Blue Cross);

2| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
2) Belum menggerakan kedua tangan melewati pegangan terakhir yang dinyatakan oleh

Chief Routesetter bahwa memungkinkan untuk melakukan pemasangan tali pada

quickdraw yang terlewati.

Keputusan Asal (Original Decision) memiliki arti yang tertuang pada pasal 6.8 pada aturan

ini;

Quickdraw (Protection Point) yang terdiri dari :

(a). Quick-Link yang dipasangkan pada hanger yang terpasang pada permukaan dinding

panjat;

(b). Karabiner yang mana atlet dapat mengaitkan tali pemanjatan ketika melakukan

pemanjatan. Arah dari karabiner ini harus meminimalisir pemasangan terbalik;

(c). Sling yang dijahit secara khusus dengan panjang yang sesuai ( yang ditentukan oleh Chief

Routesetter) yang menghubungkan (a) dan (b).

Reaction Time (Waktu Reaksi) berarti perbedaan antara waktu ketika para Atlet

meninggalkan Starting Pad dan dimulainya Sinyal Start dan bisa kosong, positif atau negatif;

Sinyal Start (Start Signal) berarti nada yang unik yang dikeluarkan oleh sistem pencatat waktu

otomatis untuk menandakan awal dari penghitungan waktu pemanjatan;

Struktur berarti lubang atau objek solid yang menyediakan satu atau beberapa pegangan/point

untuk tangan atau kaki yang terpasang pada dinding pemanjatan dengan waktu paling sedikit

satu babak.

Insiden Teknis berarti kejadian atau keadaan yang menghasilkan kerugian atau keuntungan

yang tidak adil bagi Atlet dan bukan merupakan hasil dari aksi yang dilakukan oleh atlet;

Zona Transit berati area khusus yang diperuntukan bagi atlet melakukan persiapan (atau

beristirahat setelah) pemanjatan pada jalur/boulder;

Use berarti, untuk tujuan penjurian dan penilaian, bahwa Atlet telah menggunakan objek/struktur

untuk :

3| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
(a). Gerakan yang signifikan dari “center of mass” atau pinggul; dan

(b). Gerakan salah satu atau kedua tangan mengarah:

1) Pegangan selanjutnya sesuai sumbu pemanjatan;

2) Pegangan lain yang lebih jauh sesuai sumbu pemanjatan yang telah berhasil di

Controlled oleh Atlet lain untuk pegangan yang sama,

Dan kata “Used”, “Uses”, “Using” akan digunakan pula sesuai tujuan tersebut;

Protes Valid mempunyai arti yang tertuang pada pasal 6.5 peraturan ini;

Area pemanasan (Warm-Up) berarti bagian dari area kompetisi dan dilengkapi untuk tujuan

persiapan Atletik;

Youth A berarti kelompok umur yang terdiri atlet pada rentang usia antara 16 tahun atau 17

tahun pada tahun kompetisi;

Youth B berarti kelompok umur yang terdiri atlet pada rentang usia antara 14 tahun atau 15

tahun pada tahun kompetisi;

Youth C berarti kelompok umur yang terdiri atlet pada rentang usia antara 12 tahun atau 13

tahun pada tahun kompetisi;

Youth D berarti kelompok umur yang terdiri atlet pada rentang usia antara 10 tahun atau 11

tahun pada tahun kompetisi;

4| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
BAGIAN 1 - UMUM

5| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
1. FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

Pendahuluan

1.1. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) beranggung jawab terhadap semua aspek

Kompetisi Panjat Tebing Indonesia. FPTI adalah otoritas paling tinggi terhadap semua hal

yang berhubungan dengan Kompetisi Panjat Tebing Indonesia.

1.2. FPTI telah diakui sebagai anggota Federasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia

(KONI), Komite Olahraga Internasional (KOI), International Olympic Committee (IOC)

dan anggota Association of IOC Recognised International Sports Federations (ARISF),

General Association of International Sports Federations (GAISF) dan International World

Games Association (IWGA).International Federation Sport Climbing (IFSC), dan Union

Internationale Des Associations D’Slphinisme (UIAA).

1.3. FPTI memiliki kewenangan terhadap semua Kompetisi Panjat Tebing Indonesia. Yang

mana bertanggung jawab untuk:

A) Melakukan pengawasan pada semua aspek teknis dan aspek lain yang

berhubungan dengan olahraga panjat tebing;

B) Menerima permohonan dari calon-calon penyelenggara untuk menyelenggarakan

kompetisi;

C) Menyetujui permohonan tersebut jika dianggap sejalan dengan kepentingan

olahraga panjat tebing dan jika dinilai sudah sesuai dengan peraturan dan regulasi

FPTI yang mengatur kompetisi tersebut.

1.4. Semua kompetisi yang telah diakui oleh FPTI harus diorganisir, diselenggarakan, dan

dijalankan berdasarkan pada peraturan dan regulasi yang mengatur kompetisi tersebut

secara ketat.

1.5. Struktur organisasi FPTI digambarkan secara rinci dalam AD/ART dan Peraturan FPTI.

Tugas Fpti

1.6. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan pengorganisasian kompetisi panjat tebing

Indonesia, tugas-tugas FPTI adalah sebagai berikut:

6| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
A) Menerima semua permohonan untuk menyelenggarakan Kompetisi yang disetujui

FPTI.

B) Mengurusi semua hal, baik yang berhubungan dengan masalah umum maupun

yang berhubungan dengan kompetisi yang diakui.

C) Menyampaikan semua informasi mengenai Kompetisi yang diakui oleh FPTI

D) Khususnya, menyampaikan informasi mengenai semua kompetisi dan formulir

pendaftaran tiap kompetisi kepada pengprov FPTI. Setiap pengprov FPTI yang

berkeinginan untuk mendaftarkan pemanjatnya pada suatu kompetisi harus

mengirimkan satu salinan formulir pendaftaran kepada PP FPTI dan pengprov FPTI

yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan kompetisi. Semua Atlet dan

official tim harus didaftarkan oleh Pengprov FPTI dalam batas waktu yang sudah

ditentukan.

E) Menerbitkan peraturan FPTI, regulasi dan pemberitahuan lainnya. Amandemen bisa

diterbitkan pada dokumen tersebut, yang mana harus dibaca bersama dengan dan

harus ditempatkan lebih tinggi kedudukannya dari dokumen asalnya. Setiap

amandemen harus menyantumkan tanggal mulai diberlakukannya.

F) Melakukan publikasi resmi mengenai semua hasil Kompetisi, Peringkat Nasional

FPTI dan informasi resmi lainnya

G) Perjanjian dari pihak-pihak resmi FPTI untuk Kompetisi yang diakui.

Kompetisi

1.7. Hanya anggota FPTI, atau organisasi-organisasi yang secara khusus diakui oleh FPTI yang

berhak untuk mengajukan permohonan menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diakui

oleh FPTI.

1.8. Hanya anggota FPTI yang berhak mendaftar untuk memasukkan pemanjatnya dalam

kompetisi tersebut.

7| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
1.9. Kompetisi panjat tebing nasional yang memerlukan rekomendasi untuk disetujui dan

diakui FPTI adalah sebagai berikut:

A) Jenis kejuaraan yang terdiri dari:

- Terbuka

- Militer

- Kelompok Umur

- Pelajar

B) Tingkat kejuaraan

- Nasional

- Regional (beberapa provinsi yang berada dalam satu wilayah)

- Provinsi

- Kabupaten/kota

C) Kejuaraan yang direkomendasi FPTI, yaitu:

- Nasional Series

- Kejuaraan Nasional FPTI

- Kejuaraan Nasional FPTI Kelompok Umur

- Kejuaraan Provinsi

- Kejuaraan Kabupaten/kota

- Even Kompetisi Nasional, Provinsi dan Kabupaten /Kota

1.10. Dalam suatu kejuaraan/Kompetisi dapat terdiri dari lebih dari satu jenis atau tingkat

kejuaraan/kompetisi.

1.11. Hanya Atlet pemegang KIATyang masih berlaku yang berhak mengikuti

kejuaraan/kompetisi yang diakui atau disetujui oleh FPTI yang menjadi dasar

penghitungan peringkat FPTI

1.12. FPTI merupakan wewenang ahir dari semua kompetisi Panjat Tebing Indonesia.

8| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
Official Kompetisi Fpti

1.13. FPTI dapat secara resmi menunjuk official kompetisi berikut ini untuk tiap Kompetisi yang

diakui oleh FPTI :

A) Technical Delegate

Technical Delegate berhubungan dengan semua persoalan organisasi yang

berkaitan dengan FPTI selama jalannya Kompetisi. Technical Delegate memiliki

wewenang untuk memastikan bahwa fasilitas dan pelayanan yang disediakan

penyelenggara Kompetisi (seperti pendaftaran Atlet dan lainnya; penilaian dan

pelayananhasil; dan fasilitas medis, media dan lainnya) sesuai dengan Regulasi

FPTI. Technical Delegate adalah anggota Juri Protes, dan memiliki hak untuk

menghadiri semua rapat dengan penyelenggara Kompetisi, dan mengambil bagian

dalam kapasitasnya sebagai pemberi nasihat di rapat Juri Kompetisi. Dalam situasi

di mana Jury President absen dan sebelum mereka hadir di Kompetisi, Technical

Delegate bertindak mewakili mereka berkaitan dengan organisasi Kompetisi di Zona

Kompetisi. Di bawah keadaan pengecualian, Technical Delegate memiliki

wewenang untuk memutuskan menerapkan langkah darurat, misalnya penyesuaian

format Kompetisi. Langkah tersebut dipisahkan secara khusus oleh FPTI. Technical

Delegate harus mengumpulkan laporan rinci Kompetisi kepada FPTI.

Untuk Kompetisi di mana seorang Technical Delegate belum ditunjuk atau jika

Technical Delegate tidak hadir, Jury President akan mengambil alih tugas Technical

Delegate.

B) Jury President

Jury President memiliki wewenang penuh dalam Zona Kompetisi. Wewenang ini

mencakup kegiatan awak media dan semua orang yang ditugaskan oleh

penyelenggara. Wewenang menyeluruh dari Jury President mencakup semua aspek

jalannya Kompetisi. Jury President memimpin atas semua rapat pihak resmi FPTI

9| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
dan atas organisasi dan rapat teknis dengan penyelenggara Kompetisi, Official Tim

dan Atlet. Walaupun Jury President tidak biasanya memiliki peran penjurian,

mereka dapat sewaktu-waktu melaksanakan segala tugas penjurian yang

ditugaskan kepada FPTI Judge atau juri lain jika dianggap perlu. Jury President

bertanggung jawab untuk mengarahkan semua FPTI Judge yang bertugas

memahami Peraturan FPTI sebelum mulainya Kompetisi. Jury President diwajibkan

untuk mengumpulkan laporan rinci kepada FPTI di Kompetisi dan pada setiap Calon

Juri yang menjalani tahap akhir dari program pelatihan mereka.

C) FPTI Judge

FPTI Judge merupakan Juri Nasional yang ditunjuk oleh FPTI untuk membantu

Jury President yang melakukan semua aspek penjurian Kompetisi. FPTI Judge

tambahan dapat ditunjuk. FPTI juga dapat menunjuk Calon Juri yang sedang

menjalani program tahap akhir dari pelatihan mereka dengan membantu FPTI

Judge dalam tugas penjurian mereka. FPTI Judge bertanggung jawab untuk

memberitahukan pengumuman starting list dan hasil, protes, dan perubahan

penting lain dalam program acara Kompetisi.

Dalam penjurian, FPTI Judge dibantu oleh Route Judge atau Boulder Judge yang

ditunjuk oleh penyelenggara Kompetisi atau Pengprov FPTI yang

menyelenggarakan. Peran utama dari Route Judge atau Boulder Judge adalah

untuk menilai pemanjatan yang sedang dilakukan oleh Atlet di jalur dan boulder

berturut - turut. Route Judge atau Boulder Judge diharuskan setidaknya orang

yang memegang lisensi C2. Route Judge atau Boulder Judge harus memahami

sepenuhnya peraturan teknis dan regulasi yang mengatur Kompetisi yang diakui

oleh FPTI, dan harus diberi instruksi dalam menjalankan tugas-tugas mereka oleh,

dan bekerja di bawah arahan, FPTI Judge.

10| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


D) Chief Route-Setter

Chief Route Setter berkordinasi dengan anggota dari tim pembuat jalur yang

ditunjuk oleh penyelenggara sebelum Kompetisi untuk merencanakan dan

mengkoordinasi semua persoalan pembuatan jalur dan pemeliharaan jalur,

termasuk rancangan tiap jalur atau boulder; pemasangan pegangan, titik - titik

pengaman dan peralatan lain sesuai dengan regulasi FPTI; memperbaiki dan

membersihkan jalur dan boulder; dan rancangan, pemasangan dan pemeliharaan

dari fasilitas Pemanasan. Chief Route Setter bertanggung jawab untuk memeriksa

standar teknis dan keamanan dari tiap jalur atau boulder, mengusulkan kepada

Jury President atas segala persoalan teknis dalam Zona Kompetisi, membantu

menyusun sketsa jalur dari jalur lead, dan mengusulkan para juri dalam

penempatan kamera video. Chief Route Setter disyaratkan untuk mengumpulkan

laporan rinci kepada FPTI di Kompetisi dan pada setiap Calon Chief Route Setter

yang menjalani tahap akhir dari program pelatihan mereka.

11| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


2. ANGGOTA FEDERASI

Pendahuluan

2.1. FPTI menghormati sepenuhnya otonomi Pengprov FPTI/organisasi yang berkaitan dengan

kegiatan diwilayahnya masing-masing.

Tanggung Jawab Anggota Federasi

2.2. Menjadi kewajiban untuk seluruh Anggota Federasi, semua penyelenggara kompetisi dan

mereka yang berhubungan dengan kompetisi yang diakui oleh FPTI, apakah

penyelenggaraannya langsung bersama-sama FPTI atau memiliki asosiasi dengan

Pengprov FPTI atau dengan penyelengara kompetisi, untuk:

A) Menerima tanpa syarat bahwa promosi, pengembangan dan administrasi kompetisi

olahraga panjat tebing berada di bawah kendali FPTI;

B) Memastikan bahwa tidak ada perjanjian finansial atau apapun yang dimasukkan ke

dalam suatu organisasi (misalnya; televisi, sponsor kompetisi), yang sekiranya

bertentangan dengan perjanjiannya FPTI, tanpa persetujuan tertulis dari FPTI ;

C) Selalu meminta saran dan kesepakatan FPTI berkaitan dengan keputusan apapun

yang sekiranya bertentangan dengan tujuan utama olahraga panjat tebing.

2.3. Menjadi tanggung jawab dari Anggota Federasi dari FPTI untuk:

A) Pengadministarsian, mempromosikan, dan secara aktif mengembangkan panjat

tebing di provinsi masing-masing dan dengan teguh menjunjung prinsip-prinsip

Olympic Charter, IOC Medical Code, dan peraturan dan regulasi FPTI yang

mengatur kompetisi olahraga panjat tebing Indonesia;

B) Memahami dan taat pada peraturan dan regulasi olahraga panjat tebing dan

mengembangkan dan memastikan bahwa Atlet-Atlet dan petugas-petugas resmi

mereka menjunjung tinggi prinsip-prinsip sportifitas;

C) Secara terus menerus dan aktif memerangi penggunaan obat-obatan atau zat-zat

terlarang oleh Atlet dan offisial, dan mengikuti semua peraturan dan pedoman

dalam rangka menjamin test di luar kompetisi, jika diminta;

12| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


D) Mencegah metode atau praktik apapun yang sekiranya melibatkan resiko terhadap

kesehatan dan perkembangan fisik dari pemanjatnya;

E) Mengambil tindakan tegas menghadapi mereka yang berkeinginan untuk

memanipulasi peraturan dan regulasi demi keuntungan Atlet dan offisial tim

mereka;

F) Memastikan bahwa Atlet dan offisial mereka selalu memperlakukan Atlet, offisial,

dan pihak lain yang terlibat dalam olahraga panjat tebing dengan penuh hormat,

baik selama kompetisi dan dalam aktifitas di luar kompetisi.

2.4. Semua offisial tim dan Atlet bertanggungjawab untuk memastikan bahwa mereka benar-

benar memahami semua hal detail berkaitan dengan suatu kompetisi.

Persyaratan Untuk Memasukkan Tim

2.5. Setiap pengprov FPTI yang memenuhi syarat untuk memasukkan tim putra dan putrinya

harus tunduk pada kondisi berikut ini:

A) Bahwa mereka patuh terhadap regulasi yang mengatur nominasi dan registrasi

Atlet;

B) Bahwa mereka tidak melanggar regulasi yang mengatur kewajiban keuangan

terhadap FPTI.

C) Bahwa mereka tidak melanggar keputusan apapun, atau tindakan yang disyaratkan

berikutnya, kaitannya dengan suatu keputusan di bawah prosedur disiplin FPTI.

D) Bahwa semua Atlet yang teregistrasi memiliki KIAT, atau pendaftaran untuk

mendapatkan KIAT sudah diterima oleh FPTI.

Registrasi Tim

2.6. Setiap Pengprov FPTI harus menghormati batas waktu pendaftaran Atlet/official tim

sesuai dengan informasi kompetisi yang disebarkan FPTI.

2.7. Pendaftaran setelah batas waktu dikenakan biaya tambahan.

2.8. Ketika mendaftaran Atlet/official tim, harus menyediakan informasi kontak yang bisa

mewakili tim.

13| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Kiat

2.9. Pengprov FPTI memastikan bahwa setiap pemanjat dan official tim yang terdaftar pada

suatu kompetisi yang diakui FPTI memegang KIAT terbaru, atau bahwa pendaftaran KIAT

tersebut sudah diterima FPTI. Hanya Pengprov FPTI yang diijinkan untuk mengirimkan

formulir pendaftaran untuk KIAT baru atau perpanjangan.

2.10. Untuk mendapatkan KIAT, setiap Pengprov FPTI harus mengirimkan:

A) Formulir pendaftaran resmi yang sudah dilengkapi;

B) Biaya yang sudah ditentukan oleh FPTI untuk KIAT baru, sebagaimana dalam bukti

penerimaan dari tagihan.

2.11. Setiap KIAT berlaku untuk satu tahun kalender; misalnya, dari 1 Januari sampai 31

Desember.

Biaya

2.12. Semua biaya (misalnya: Mengikuti kompetisi, biaya KIAT, dll), sangsi keuangan (misalnya:

terjadi karena pelanggaran peraturan kompetisi dan/atau Pedoman Penyelenggaraan

Kompetisi), dan biaya-biaya lainnya adalah menjadi tanggung jawab Pengprov FPTI.

2.13. Biaya protes dibayarkan langsung kepada Technical Delegate ketika protes diajukan.

Protes tidak akan dipertimbangkan sampai biaya protes diterima.

14| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


3. PERATURAN UMUM

Disiplin

3.1. Kompetisi Panjat Tebing yang diatur oleh peraturan mencakup beberapa Disiplin, sebagai

berikut :

A) Lead : Atlet diberikan peringkat berdasarkan dari hasil pemanjatan di satu atau dua

jalur;

B) Bouldering : Atlet diberikan peringkat berdasarkan jumlah boulder yang

diselesaikan;

C) Speed : Atlet diberikan peringkat berdasarkan waktu yang ditempuh untuk

menyelesaikan jalur;

D) Combined : Atlet diberikan peringkat berdasarkan hasil keseluruhan di tiga babak

berurutan, yaitu: Speed, Boulder, dan Lead.

Keselamatan

3.2. Penyelenggara kompetisi bertanggung jawab menjaga keamanan dalam zona kompetisi

dan zona publik, dan aktivitas lain yang terkait dengan berlangsungnya kompetisi.

3.3. Setiap Atlet dianggap telah menyadari dan sepenuhnya bertanggung jawab penuh untuk

peralatan dan pakaian yang mereka pakai selama usaha pemanjatan.

3.4. Jury President, dapat berkonsultasi dengan Chief Route Setter, memiliki kewenangan

untuk mengambil keputusan dalam hal yang mengenai keamanan dalam Zona Kompetisi,

termasuk menolak untuk memberi ijin untuk melanjutkan sebagian atau keseluruhan

kompetisi. Semua official atau orang lain yang menurut Jury President melanggar

prosedur keselamatan, atau dianggap dapat membahayakan keselamatan, maka orang

tersebut dapat dibebas tugaskan dalam kompetisi dan/atau dikeluarkan dari arena

kompetisi.

15| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Peralatan

3.5. Peralatan teknis yang digunakan di Kompetisi Panjat Tebing Indonesia harus memenuhi

standar EN (atau setara dengan standar internasional) kecuali ditetapkan lain oleh FPTI

atau Jury President dalam kondisi tertentu. Standar yang berlaku pada tanggal

diberlakukannya peraturan ini adalah :

Peralatan Standar yang Berlaku

EN15151-1 (Draft)
Belay Devices (Locking)
EN15151-2 (Draft)
Belay Devices (Manual)
EN12277 (Type C)
Climbing Harness
EN12572-3
Climbing Holds (Point)
EN892
Climbing Rope
EN12572-1, EN12572-2
Climbing Structure
EN12275 (Type H)
Karabiners (Screwgate)
EN12275 (Type H)
Karabiners (Self-Locking)
EN566
Quickdraw / Tape Slings
EN12275 (Type B, Type C)
Quickdraw / Connector (Karabiner)
EN12275 (Type Q)
Quickdraw / Connector (Quick Link)

Personil Medis

3.6. Jury President harus memastikan bahwa seorang dokter medis (Dokter Kompetisi) ada

untuk merespon secara cepat setiap kecelakaan atau cedera yang dialami seorang Atlet

atau pihak resmi (official pertandingan) yang bekerja di dalam zona kompetisi. Dokter

kompetisi harus hadir sejak dari pembukaan zona isolasi / zona pemanasan sampai akhir

dari percobaan pemanjatan yang dilakukan oleh Atlet terkahir pada setiap babak

kompetisi.

A) Jika Jury President meyakini bahwa Atlet kurang sehat untuk bertanding dengan

segala alasan, seperti luka atau sakit, maka :Jury President mempunyai

kewenangan untuk meminta dilakukan pemeriksaan pada Atlet oleh Dokter

kompetisi yang mana akan dilanjutkan dengan tes fisik berikut :

16| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


1) Tubuh bagian bawah : Atlet harus mampu untuk melakukan lima kali lompat

satu kaki secara berturut-turut untuk setiap kaki.

2) Tubuh bagian atas : Atlet harus mampu untuk melakukan lima kali push-up

secara berturut-turut.

3) Pendarahan : Atlet harus mampu untuk menghentikan pendarahan sehingga

diyakini bahwa dia tidak akan meninggalkan darah pada pegangan.

Saputangan putih diletakan pada luka (setelah diberikan perban sebelumnya)

harus tidak menunjukan noda darah pada saputangan.

B) Jury President harus menghentikan Atlet dari kompetisi jika, berdasarkan hasil dari

test, dokter kompetisi menyatakan bahwa Atlet tersebut tidak layak untuk

berkompetisi. Jika nantinya ada bukti bahwa Atlet telah pulih, maka permanjat

tersebut dapat meminta untuk dilakukan test fisik kembali. Jury President harus

mengijinkan Atlet untuk bertanding jika, berdasarkan test fisik, dokter kompetisi

menyatakan bahwa Atlet layak untuk bertanding.

3.7. Dalam kondisi apapun tidak akan dilakukan tindakan khusus atas permintaan Atlet, contoh

: turun kebawah dari top boulder dengan tangga.

Zona Kompetisi

3.8. Zona kompetisi akan dibatasi dari area yang terbuka untuk publik/umum.

3.9. Merokok diperbolehkan hanya di zona yang dibuat khusus, biasanya di luar pintu dari

zona isolasi/pemanasan tapi tidak terlalu dekat dengan area Call Zone, Zona transit atau

Zona Kompetisi. Tiap zona merokok harus diperlakukan sebagai bagian dari zona isolasi.

3.10. Atlet dan official tim tidak diperbolehkan untuk membawa atau menggunakan alat

komunikasi elektronik selama berada di zona kompetisi kecuali Jury President telah

mengijinkan peralatan tersebut.

Akses ke Zona Kompetisi

3.11. Hanya orang-orang yang ditetapkan dibawah ini yang dapat di ijinkan untuk memasuki

zona kompetisi :

17| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


A) Official FPTI;

B) Panitia Penyelenggara;

C) Atlet yang memenuhi syarat untuk mengambil bagian dalam babak kompetisi

(sebagaimana yang diarahkan oleh atau yang mewakili Jury President).

D) Para Official tim resmi (Zona Isolasi/Pemanasan saja dan area manajer saja)

E) Orang lain yang diperkenankan secara khusus oleh Jury President. Orang tersebut

harus, selama di zona kompetisi harus dikawal dan diawasi oleh pihak resmi untuk

memastikan keamanan zona kompetisi dan mencegah gangguan yang tidak

semestinya terhadap Atlet.

3.12. Hewan peliharaan, tidak diperbolehkan didalam zona kompetisi, dengan pengecualian

anjing pendamping untuk peserta Paraclimbing di kategori B1, B2 dan/atau B3.

Pengecualian aturan ini dapat diberikan oleh Jury President.

Pakaian dan Peralatan

3.13. Semua peralatan yang digunakan oleh Atlet harus mengikuti standar, tiap Atlet :

A) Harus menggunakan sepatu panjat dan (pada disiplin tertentu) harnes selama

pemanjatan;

B) Dapat menggunakan chalk bag dan magnesium (kering atau basah) untuk tangan

mereka. Tidak ada bahan lain yang digunakan (contoh: resin).

C) Dapat menggunakan Helm Panjat.

Atlet tidak diperkenankan menggunakan atau membawa peralatan audio ketika

melakukan pemanjatan.

3.14. BIB number yang resmi disediakan oleh panitia penyelenggara harus dipasang secara

menyolok dibelakang atas. Ukuran BIB number tidak diperkenankan melebihi ukuran yang

sudah ditetapkan dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Kompetisi FPTI. Panitia

penyelenggara dapat menyediakan BIB number tambahan yang dipasang pada celana

Atlet.

18| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Seragam Tim

3.15. Atlet dan official tim yang mewakili provinsi mereka pada saat acara dan pertemuan resmi

(termasuk wawancara, dan konferensi pers yang diselenggarakan oleh FPTI atau panitia

penyelenggara) harus memakai seragam khas, yang harus termasuk atasan lengan

panjang :

A) Nama Provinsi atau kode provinsi, dan ;

B) Logo Provinsi.

3.16. Atlet yang mewakili provinsi nya, ketika memanjat, harus mengenakan seragam tim khas

A) Baju atasan (baik lengan panjang atau pendek) dengan warna olahraga provinsi

atau kemiripan design/warna khas. Atasan tersebut harus memiliki :

1) Logo Provinsi, dan;

2) Nama Provinsi atau kode huruf provinsi di bagian belakang atau samping baju

atasan dengan warna kontras;

B) Design dari seragam tim mungkin berbeda untuk Atlet pria dan wanita. Warna dari

seragam tim untuk Atlet pria dan wanita harus sama.

Iklan

3.17. Semua peralatan dan pakaian harus sesuai dengan aturan pengiklanan berikut ini :

A) Tutup kepala : nama dan logo perusahaan dengan ukuran total 18 cm2,

B) Baju atasan/celana : label sponsor – keseluruhan tidak lebih dari 300 cm2 . Gambar

atau logo perusahaan (tidak termasuk nama atau tulisan apapun) dapat digunakan

sebagai tanda design dekoratif baik hanya satu atau beberapa kali membentuk

suatu garis tidak lebih lebar dari 5 cm2. Tanda design dapat ditampilan pada salah

satu posisi berikut, bahwa penggunaanya tidak mendominasi atau terlalu

mengurangi penampilan baju:

1) Melintasi bagian bawah lengan;

2) Jahitan luar lengan;

19| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


3) Jahitan luar bawah baju.

C) Chalk bag : nama perusahaan dan/atau logo dan label sponsor – tidak lebih dari

100 cm2.

D) Sepatu dan kaus kaki : hanya nama/logo perusahaan ;

E) Pemasangan nama iklan atau logo yang ditempelkan langsung pada tubuh Atlet,

misalnya tato, harus diperhitungkan dengan batas ukuran sebagaimana tertera

pada bagian tubuh atas.

Pemeliharaan Dinding

3.18. Chief Route Setter harus menguji bahwa tim maintenance yang berpengalaman tersedia

sepanjang kompetisi bertujuan untuk melakukan pemeliharaan apapun dan perbaikan

yang diminta oleh FPTI Judge secara efisien dan cara yang aman. Prosedur keselamatan

harus ditegakan dengan ketat.

3.19. Atas permintaan FPTI Judge, Chief Route Setter akan secepatnya mengatur upaya

perbaikan apapun. Dalam penyelesaian suatu perbaikan, harus diawasi oleh Chief Route

Setter yang dapat mengusulkan kepada Jury President apakah perbaikan menghasilkan

keuntungan yang tidak adil atau kerugian bagi Atlet berikutnya. Keputusan Jury President

untuk melanjutkan, atau menghentikan dan memulai lagi dari awal, suatu babak

kompetisi, merupakan keputusan yang bersifat final, dan tidak ada protes yang dapat

diterima berkaitan dengan keputusan ini.

Peringkat dan Rekor

3.20. FPTI mempublikasikan peringkat gabungan berikut ini:

A) Peringkat berjalan;

B) Peringkat nasional;

C) Rekor catatan waktu untuk disiplin Speed.

Prosedur penghitungan diatur menggunakan petunjuk pelaksanaan, Peringkat akan

dipublikasikan melalui media resmi FPTI.

20| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


4. PROSEDUR KEDISIPLINAN

Pendahuluan

4.1. Jury President memiliki wewenang penuh atas segala kegiatan dan keputusan yang

mempengaruhi Kompetisi dalam Zona Kompetisi.

4.2. Baik Jury President dan FPTI Judge akan diberi wewenang untuk mengambil tindakan

berikut sehubungan dengan pelanggaran atas aturan kompetisi dan berkenaan dengan

masalah ketidakdisiplinan yang dilakukan oleh para Atlet atau official tim yang terdaftar

pada kompetisi :

A) Informal, peringatan lisan;

B) Peringatan resmi yang ditandai dengan pemberian kartu kuning.

4.3. Segera setelah pemberian kartu kuning atau merah, Jury President harus:

A) Memberikan pernyataan tertulis kepada manajer tim (atau ketika tidak

memungkinkan, langsung ke) orang yang melakukan pelanggaran dan Jury

President akan mempertimbangkan apakah akan melakukan tindakan disiplin lebih

lanjut sesuai dengan aturan.

B) Memberikan salinan dari pernyataan tertulis bersamaan dengan laporan rinci atas

pelanggaran peraturan, berikut bukti, dan rekomendasi mengenai pertimbangan

sanksi tambahan untuk dirujuk kepada Komisi Disiplin FPTI.

Peringatan Kartu Kuning

4.4. Peringatan Kartu Kuning dapat dikeluarkan untuk pelanggaran berikut:

A) Pelanggaran ringan yang dilakuan di dalam Zona Kompetisi oleh Atlet atau Official

Tim :

1) Perilaku tidak sportif; atau

2) Penggunaan bahasa dan/atau tindakan yang bersifat cabul dan/atau kasar.

21| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Terkait intruksi dari Official FPTI yang bertugas pada kompetisi, termasuk tetapi

tidak terbatas pada :

1) Penundaan yang tidak semestinya untuk kembali ke Zona Isolasi/area

Pemanasan sesuai intruksi dari FPTI Judge atau Jury President;

2) Penundaan yang tidak semestinya untuk meninggalkan ke Call Zone dan masuk

ke Zona Kompetisi ketika diintruksikan;

3) Gagal untuk memulai pemanjatan sesuai intruksi FPTI Judge.

C) Terkait peralatan dan upacara :

1) Gagal untuk mematuhi aturan dan regulasi yang mengatur tentang peralatan

dan pakaian;

2) Tidak menggunakan BIB Number yang disediakan oleh penyelenggara;

3) Ketidak ikutsertaan peraih medali dalam UPP.

4.5. Official tim yang menerima kartu kuning, selama penyelenggaraan kompetisi tidak akan

diizinkan mengakses area kompetisi yang diperuntukan untuk official tim.

Diskualifikasi

4.6. Hanya Jury President yang mempunyai wewenang untuk mendiskualifikasi seseorang dari

kompetisi, diskualifikasi harus disertai dengan menunjukan kartu merah.

4.7. Pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan berikut ini akan berakibat dikeluarkannya

kartu merah dan seorang Atlet langsung didiskualikasi tanpa sanksi lebih lanjut:

A) Mengumpulkan informasi mengenai jalur/boulder diluar aturan zona isolasi (ketika

aturani tersebut terpaksa diterapkan);

B) Menggunakan alat yang tidak disetujui;

C) Penggunaan peralatan yang memungkinkan terjadinya telekomunikasi ke luar area

kompetisi selama di area kompetisi.

4.8. Pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan berikut ini akan berakibat dikeluarkannya

kartu merah dan seorang Atlet langsung didiskualikasi dan dilanjutkan kepada komisi

disiplin FPTI:

22| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


A) Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan didalam Zona Kompetisi oleh Atlet atau

official tim:

1) Untuk babak yang berlaku isolasi, mengumpulkan atau memberikan informasi

selain sebagaimana dimaksud oleh definisi isolasi, termasuk tetapi tidak

terbatas pada:

a) Dari seseorang diluar zona kompetisi;

b) Dari seseorang yang sudah melakukan pemanjatan pada jalur/boulder yg

bersangkutan.

Untuk menghindari keraguan, dalam babak dimana isolasi tidak berlaku, Atlet

mungkin menerima informasi dari anggota tim lainnya yang berada diluar Zona

Kompetisi baik sebelum dan selama pemanjatan;

2) Mengganggu atau mengacaukan Atlet lain yang sedang bersiap untuk atau

sedang melakukan pemanjatan;

3) Gagal mematuhi instruksi juri atau penyelenggara atau pihak resmi FPTI;

4) Tidak mematuhi regulasi pemasangan iklan yang mengatur perlengkapan dan

pakaian;

5) Berperilaku tidak sportif atau membuat kerusuhan lainnya selama Kompetisi;

atau

6) Menghina, mengancam, atau berperilaku kasar kepada petugas resmi FPTI,

penyelenggara, anggota tim (termasuk Atlet) atau kepada orang lain.

B) Pelanggaran yang dilakukan di luar Area Kompetisi tetapi dilakukan di tempat

publik atau di venue kompetisi atau di tempat akomodasi apapun atau fasilitas

yang digunakan sehubungan dengan kompetisi oleh seorang Atlet atau anggota

tim:

1) Berperilaku tidak sportif yang bersifat serius atau gangguan serius lainnya;

atau

23| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


2) Menghina, mengancam, atau berperilaku kasar kepada petugas resmi FPTI,

penyelenggara, anggota tim (termasuk Atlet) atau kepada orang lain.

C) Tidak menyerahkan tes Indeks Massa Tubuh (Body mass Index) yang dilakukan

dalam kompetisi ketika diminta oleh Jury President.

4.9. Langkah selanjutnya dalam kasus yang dirujukkan kepada Komisi Disiplin FPTI dilakukan

secara terpisah dalam Peraturan Kedisiplinan dan Peraturan Protes FPTI.

Akumulasi Dari Pelanggaran Disiplin

4.10. Pengeluaran 2 (dua) kartu kuning terhadap orang yang sama dalam satu kompetisi akan

mengakibatkan dikeluarkannya kartu merah dan didiskualifikasinya orang tersebut dari

kompetisi.

4.11. Pengeluaran 3 (tiga) kartu kuning terhadap orang yang sama dalam musim yang sama

akan mengakibatkan dari salah satu dibawah ini :

A) Jika orang tersebut sudah terdaftar untuk kompetisi FPTI selanjutnya yang

diperhitungkan dalam penyusunan peringkat FPTI, maka orang tersebut akan

dihapus dari daftar untuk kompetisi ini; atau

B) Jika A) tidak berlaku, maka Atlet tidak boleh mendaftar pada kompetisi FPTI

selanjutnya yang diperhitungkan dalam penyusunan peringkat FPTI (pada Disiplin

yang sama Kartu Kuning ketiga dikeluarkan),

Dan dalam setiap kasus, kuota pedaftaran untuk tim terkait akan dikurangi dikarenakan

kasus di atas.

Personil Lain

4.12. Jury President berwenang untuk langsung mengeluarkan siapapun yang melakukan

pelanggaran peraturan dan, bila perlu menunda semua kegiatan Kompetisi sampai

permintaan ini telah dipenuhi.

24| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


5. ANTI DOPING

Adopsi

5.1. FPTI telah mengadopsi Kode World Anti Doping Code (the “Code”), UIAA Anti Doping

Policy, Aturan dan prosedur kedisiplinan dalam kompetisi, dan peraturan Anti Doping

Komite Olahraga Nasional Indonesia, Komite Olahraga Indonesia.

Penerapan

5.2. Kode Anti Doping Dunia berlaku untuk semua kompetisi yang diselenggarakan di bawah

wewenang FPTI.

Badan Yang Berkompeten Dalam Fpti

5.3. Badan yang berkompeten dalam FPTI untuk menerapkan Kode Anti Doping Dunia dalam

Kompetisi Panjat Tebing Indonesia adalah Komisi Anti Doping dan Komisi Disiplin.

Pelanggaran Dan Sanksi

5.4. Pelanggaran yang berkenaan dengan penggunaan doping akan berhadapan dengan

Prosedur dan Kebijakan Anti-Doping FPTI, dan Peraturan Kedisiplinan dan Peraturan

Protes FPTI.

25| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


6. PROTES

Umum

6.1. Para juri protes harus ditunjuk untuk tiap Kompetisi yang diselenggarakan berdasarkan

aturan ini dan terdiri dari :

A) Technical Delegate; dan

B) Jury President (atau FPTI Judge jika protes berhubungan dengan keputusan yang

diambil oleh Jury President).

6.2. Protes dan jawaban atas protes, harus ditulis dengan menggunakan bahasa indonesia

yang baik dan benar.

6.3. Protes harus diberikan kepada:

A) Anggota dari Juri Protes; atau

B) FPTI Judge, yang kemudian meneruskan permasalahan kepada anggota Juri

Protes.

Protes Keselamatan

6.4. Terlepas dari ketentuan lain dari aturan ini, protes dapat diajukan jika ada permasalahan

keselamatan yang serius (“Protes Keselamatan”). Protes Keselamatan harus :

A) Dibuat secara tertulis dan tidak ada biaya protes;

B) Ditanda tangani oleh para official tim paling sedikit dari tiga (3) tim yang berbeda.

Dan Juri Protes tanpa menunda harus menentukan dan melakukan tindakan untuk

memperbaiki masalah yang teridentifikasi.

Managemen Protes

6.5. Dalam menerima sebuah protes, anggota Juri Protes harus menilai apakah protes tersebut

A) “Invalid”, dalam hal ini segala biaya protes dan/atau lembar protes akan

dikembalikan, dengan diberikan tanda pada lembar protes;

B) “Valid”, dalam hal ini Juri Protes akan melanjutkan untuk memproses protes.

26| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


6.6. Agar dapat dinyatakan Valid, protes harus, kecuali secara khusus dinyatakan sebaliknya

dalam aturan ini:

A) Dibuat secara tertulis menggunakan form yang disediakan (atau kertas yang

memuat informasi yang sama), ditanda tangani, oleh ;

1) Official tim yang bersangkutan; atau

2) Apabila tidak ada, Atlet yang bersangkutan.

B) Disertai dengan uang protes; dan

C) Menguraikan :

1) Artikel/Pasal yang spesifik dari aturan ini sebagai dasar protes;

2) Atlet atau kelas/nomor dari Atlet yang terpengaruh oleh protes.

6.7. Meskipun pasal 6.6, Juri Protes dapat menyatakan Invalid terkait protes yang mana:

A) Dibuat diluar dari batas waktu yang ditentukan berdasarkan pada aturan ini;

B) Mengemukakan sebuah permasalahan yang tidak berdasarkan pada artikel/pasal

yang terdapat pada aturan ini; atau

C) Juri Protes sependapat bahwa itu Invalid.

6.8. Sehubungan dengan protes yang Valid terkait dengan ketidaksesuaian aturan ini, atau

beberapa keputusan sehubungan dengan kompetisi (“Keputusan Asal”):

A) Jika protes terkait dengan hasil resmi (Official Results), Jury President akan:

1) Menandai hasil yang sudah diumumkan “Dalam Proses Protes” , memberikan

catatan bahwa hasil tersebut adalah subjek dari protes;

2) Mengintruksikan kepada penyelenggara untuk mengumumkan bahwa hasil

“Dalam Proses Protes”.

B) Juri Protes akan memutuskan protes:

1) Sesegera mungkin dengan mempertimbangkan jadwal dari Kompetisi;

2) Menggunakan seluruh anggota dan fasilitas untuk keputusan mereka,

Menetapkan bahwa dalam mengambil keputusan terkait protes, Juri Protes tidak

akan mempertimbangkan bukti video selain dari:

27| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


a) Video resmi penjurian; dan

b) Video FPTI resmi yang diperuntukan untuk siaran langsung.

C) Jika:

1) Bukti yang tersedia tidak meyakinkan, atau Juri Protes tidak dapat mencapai

keputusan bulat, maka protes akan dinyatakan “Undetermined”; Keputusan

Asal tidak berubah dan biaya protes akan dikembalikan;

2) Bukti yang tersedia meyakinkan, atau Juri Protes mencapai keputusan bulat,

maka protes akan dinyatakan sebagai :

a) “Successful”, dimana biaya protes akan dikembalikan dan Keputusan

Asal berubah; atau

b) “Unsuccessful”, dimana biaya protes hangus dan Keputusan Asal tidak

berubah.

D) Jawaban protes harus tertulis dan ditanda tangani oleh anggota dari Juri Protes

diberikan kepada pihak yang secara resmi mengajukan protes.

Managemen Protes

6.9. Segala keputusan dari Juri Protes adalah final dan tidak ada protes lanjutan.

28| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


BAGIAN 2 - ATURAN DISIPLIN

29| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


7. LEAD

Umum

7.1. Kompetisi Lead harus:

A) Dilakukan pada dinding buatan yang dirancang secara khusus memiliki ketinggian

minimal 12 meter, dimana Atlet diamankan dari bawah oleh belayer menggunakan

satu tali, setiap Atlet harus memasang tali pemanjatan pada setiap titik pengaman,

dan harus memungkinkan pembuatan lintasan jalur panjat:

1) Dengan Panjang minimal 15 Meter;

2) Dengan lebar minimal tiga (3) Meter (kecuali pengecualian khusus disetujui

oleh Jury President).

B) Dilaksanakan dengan :

1) Babak Kualifikasi dengan dua (2) jalur yang tidak identik untuk tiap Starting

Groups yang dipanjat setelah demonstrasi; dan

2) Babak Final (dan/atau Semi-Final) yang terdiri dari satu jalur untuk tiap

Kategori yang dipanjat tanpa demonstrasi,

7.2. Rancangan dari jalur pemanjatan:

A) Tiap jalur harus di rancang:

1) Untuk menghindari bahaya jatuhnya Atlet yang dapat mencederai mereka,

atau mencederai atau mengganggu Atlet lain atau pihak ketiga;

2) Tanpa gerakan melompat ke bawah.

B) Jury President dapat memutuskan:

1) Untuk memasangkan tali pemanjatan pada satu atau lebih titik pengaman;

dan

2) Untuk menggunakan seorang assisten belayer (“Spotter”) untuk memberikan

pengamanan tambahan bagi Atlet pada bagian awal dari jalur pemanjatan,

Namun apabila memungkinan desain jalur dibuat agar tindakan pencegahan

tersebut tidak diperlukan.

30| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Keamanan

7.3. Jury President:

A) Bersama dengan FPTI Judge dan Chief Routtesetter, harus memeriksa tiap jalur

sebelum dimulainya tiap babak. Chief Routtesetter dapat memutuskan bahwa

sebuah Titik Pengaman dengan alasan keselamatan harus dipasang dari pegangan

tertentu (“Safety Hold”) atau peganggan sebelumnya, dalam hal ini untuk

pegangan dan Titik pengaman tersebut harus ditandai dengan jelas dengan Blue

Cross dan diberitahukan saat observasi.

B) Akan memutuskan apakah tali pemanjatan harus diganti setiap saat selama

kompetisi.

7.4. Tiap Atlet harus menggunakan harness, Jury President tidak akan mengijinkan Atlet untuk

melakukan pemanjatan jika diyakini bahwa harness yang digunakan tidak aman.

7.5. Tali pengaman harus dikendalikan dari dasar/bawah oleh seorang belayer, akan lebih baik

jika didampingi oleh assistan belayer. Tiap belayer:

A) Menggunakan Manual Belay Device;

B) Sebelum Atlet melakukan pemanjatan, harus memastikan bahwa:

1) Harness Atlet telah terpasang secara benar;

2) Tali panjat terhubung pada harness Atlet menggunakan simpul “Figure 8”

ditambah “Safety Knot”; dan

3) Tali panjat digulung dan diatur sedemikian rupa agar siap untuk digunakan

secepatnya dan tepat;

C) Selama pemanjatan, harus selalu memperhatikan Atlet untuk memastikan bahwa

ketegangan tali sesuai setiap saat, sehingga:

1) Gerakan Atlet tidak terhalang tali yang terlalu tegang atau kendor pada saat

melakukan pemanjatan;

2) Atlet yang jatuh harus dihentikan dengan secara dinamis dan aman; dan

3) Atlet diturunkan dengan aman.

31| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Starting Order dan Kuota

7.6. Babak kualifikasi dapat dilaksanakan dengan satu (1) atau dua (2) Starting Group untuk

tiap kategori:

A) Jumlah dari Starting Group akan ditentukan sebagai berikut:

Atlet Yang Terdaftar Jumlah Starting Group

1
≤ 80
1 atau 2
>79

B) Ketika dua (2) Starting Group digunakan:

1) Setiap jalur untuk tiap Group harus memiliki tingkat kesulitan yang sama dan

dengan karakter yang sama (profil dan bentuk);

2) Atlet akan dialokasikan untuk Starting Group sebagai berikut:

a) Tiap Atlet yang memilliki Peringkat Nasional akan dikelompokkan

dengan cara seperti ditunjukkan pada contoh berikut :

Starting Group A Starting Group B

2nd
1st
3rd
4th
6th
5th
b) Atlet yang tidak memiliki peringkat akan di tempatkan setelahnya

secara acak,

Diatur sedemikian rupa hingga jumlah Atlet untuk tiap-tiap group hampir sama.

7.7. Kuota untuk babak Semi-Final 26 (dua puluh enam) Dan Final 8 (delapan):

A) Jika ada dua Starting Group untuk tiap Kategori, kuota untuk babak berikutnya

harus dibagi rata antara kedua grup;

B) Kuota untuk tiap babak harus diisi dengan peringkat tertinggi Atlet dari babak

sebelumnya, jika kuota terlebihi dikarenakan peringkat sama, maka peringkat sama

tersebut berhak untuk masuk babak selanjutnya.

32| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


7.8. Urutan Pemanjatan:

A) Urutan pemanjatan babak Kualifikasi dalam setiap kelompok pemanjatan

akan diatur sebagai berikut :

1) Untuk jalur pertama dengan cara diacak; dan

2) Untuk jalur kedua, dengan urutan yang sama dengan jalur pertama dengan

perubahan urutan 50%, dibulatkan ke bawah ketika terdapat jumlah yang

ganjil.

B) Untuk babak selanjutnya merupakan kebalikan dari urutan peringkat babak

sebelumnya, yaitu Atlet berperingkat tertinggi akan memanjat terakhir. Jika

terjadi peringkat yang sama, maka urutan pemanjatanya akan diatur sebagai

berikut :

1) Jika Atlet dengan peringkat yang sama memiliki peringkat nasional, dengan

urutan terbalik dari peringkat mereka, yaitu Atlet dengan peringkat nasional

lebih baik akan memanjat terakhir;

2) Atlet yang tidak memiliki peringkat nasional atau yang memiliki

peringkat nasional yang sama, maka urutan pemanjatan pada babak

selanjutnya akan di acak; dan

3) Atlet berperingkat nasional mempunyai peringkat yang sama dengan Atlet

yang tidak memiliki peringkat nasional, maka Atlet yang tidak memiliki

peringkat nasional akan melakukan pemanjatan pertama,

Untuk setiap kasus akan dipublikasikan dalam Starting List Resmi.

Prosedur Kompetisi

7.9. Babak Semi-Final dan Final harus dilaksanakan dalam kondisi isolasi. Para Atlet yang

berhak untuk bertanding pada babak Semi-Final atau Final harus berada pada Zona

Isolasi sesuai dengan waktu yang ditentukan pada Start List resmi untuk babak tersebut,

Atlet yang tidak berada pada Zona Isolasi pada waktu yang ditentukan tidak dapat

mengikuti babak tersebut.

33| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


7.10. Harus ada jeda waktu minimal:

A) Tidak kurang dari 50 menit antara akhir usaha pemanjatan mereka pada jalur

kualifikasi pertama dan awal usaha pemanjatan pada jalur kualifikasi kedua; dan

B) Ketika babak pada kompetisi dilakukan secara berturut-turut pada hari yang sama,

dua (2) jam antara waktu Atlet terakhir selesai pada di babak pertama dan waktu

penutupan Zona Isolasi pada babak selanjutnya.

7.11. Tiap Atlet akan melakukan pemanjatan sesuai dengan urutan yang tertera pada start list

yang bersangkutan. Tidak ada pengulangan yang akan diberikan jika Atlet tidak dapat

memulai pada waktu yang telah ditentukan

7.12. Untuk babak apapun ketika jumlah Atlet lebih dari 22:

A) Pegangan pada tiap jalur harus dibersihkan secara berkala selama pertandingan.

Interval untuk pembersihan tidak kurang dari 20 dan tidak akan melebihi 22.

B) Jadwal pembersihan harus ditandai dalam starting list resmi.

7.13. Babak Final:

A) Harus diawali dengan memperkenalkan para finalis yang akan bertanding pada

babak tersebut.

B) Harus memiliki durasi tidak lebih dari 90 menit untuk tiap Kategori;

Prosedur Observasi

7.14. Observasi:

A) Tiap jalur Kualifikasi harus di demontrasikan, antara lain:

1) Dengan demo video yang akan diputar secar terus menerus di Area

Pemanasan, dimulai tidak kurang dari 60 menit sebelum jadwal dimulainya

babak Kualifikasi; atau

2) Ketika demo video tidak memungkinkan, dilakukan dengan demo langsung

tidak kurang dari 30 menit sebelum Atlet pertama melakukan pemanjatan.

B) Babak Semi-Final dan Final harus diawali dengan waktu observasi selama enam (6)

menit untuk para Atlet.

34| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


1) Selama periode ini, Atlet dapat:

a) Menyentuh (hanya) pegangan pertama pada jalur tanpa meninggalkan

dasar;

b) Menggunakan teropong untuk mengamati jalur;

c) Membuat gambar dan catatan,

Tetapi tidak boleh menggunakan alat perekam.

2) Pada akhir periode ini, para Atlet harus kembali ke Zona Isolasi atau Zona

Transit sesuai dengan arahan dari FPTI Judge.

Prosedur Pemanjatan

7.15. Periode waktu pemanjatan untuk tiap jalur harus enam (6) menit. Tiap Atlet dapat

melakukan satu (1) percobaan pada tiap jalur, selain dari percobaan tambahan yang

diberikan dikarenakan protes dan Insiden Teknis. Dalam keadaan tertentu, periode

“practice” terpisah dapat dilakukan dimana Kompetisi berformat “After-Work”, dimana tiap

Atlet dapat melakukan percobaan tambahan pada jalur dengan atau tanpa alat bantu

(Artificial Aid)

7.16. Kecuali di instruksikan lain, Atlet harus melakukan persiapan terakhir mereka di Call Zone.

Tiap Atlet harus diberikan waktu observasi tambahan selama 40 detik dimulai saat Atlet

meninggalkan Call Zone, dilanjutkan dengan percobaan pemanjatan.

7.17. Percobaan dari Atlet akan dianggap:

A) Dimulai, dan penghitungan waktu pemanjatan harus dimulai, ketika seluruh bagian

dari tubuh Atlet telah meninggalkan dasar. Untuk menghidari keragu-raguan Route

Judge memiliki wewenang untuk memutuskan apakah Atlet telah memulai

pemanjatan atau hanya mengatur posisi start mereka sebelum memanjat. Selama

pemanjatan, pemanjat:

1) Tidak diperbolehkan untuk membersihkan pegangan; dan

2) Harus memasang tali pada titik pengaman secara berurutan, selain dari itu :

35| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


a) Pemanjat dapat membuka (un-clip) dan memasang kembali (re-clip)

titik pengaman terakhir setiap waktu; dan

b) Atlet harus memperbaiki “Z-clip “ dan untuk melakukannya Atlet dapat

membuka dan memasangkan kembali titik pengaman manapun yang

bermasalah, sehingga setelah perbaikan seluruh titik pengaman harus

terpasang.

B) Berakhir ketika :

1) Mereka telah memasangkan titik pengaman terakhir pada jalur yang

bersangkutan;

2) Terjatuh; atau

3) Dihentikan oleh FPTI Judge.

7.18. FPTI Judge:

A) Akan memerintahkan Atlet untuk menghentikan pemanjatan jika :

1) Mereka mempercayai bahwa percobaan pemanjatan yang lebih jauh akan

berbahaya; atau

2) Atlet telah:

a) Melebihi periode waktu pemanjatan;

b) Kembali ke dasar setelah memulai pemanjatan.

B) Dapat memutuskan bahwa percobaan pemanjatan dihentikan jika:

1) Atlet tidak dalam posisi sah (“Legitimate Position”); atau

2) Ketika Insiden Teknis terjadi.

Penjurian dan Penilaian (Scoring)

7.19. Gambar dari jalur (“Topo”) diberikan nilai untuk setiap pegangan seperti yang ditentukan

oleh Chief Routesetter (dan berkonsultasi dengan FPTI Judge):

A) Harus dipersiapkan sebelum dimulainya suatu babak pada kompetisi; dan

36| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Untuk jalur Semi-Final dan Final, harus tersedia untuk official tim terkait sesegera

mungkin, tapi tidak sebelum waktu observasi untuk jalur yang bersangkutan dan

hanya setelah mereka meninggalkan Area Kompetisi.

7.20. Minimal Juri Daerah (C2) yang bertugas untuk melakukan penjurian untuk tiap jalur yang

ditemani oleh Time Keeper, yang akan mencatat:

A) Waktu pemanjatan dari tiap Atlet yang dibulatkan ke detik terkecil;

B) Nilai yang diperoleh oleh Atlet, antara lain:

1) “TOP”, ketika Atlet telah:

a) Memasangkan tali pada titik pengaman terakhir dari jalur dalam Periode

Waktu Pemanjatan;

b) Tetap dalam posisi sah (“Legitimate Posistion”) selama pemanjatan

mereka.

2) Nilai pada topo untuk pegangan terakhir apakah Controlled atau Used oleh

Atlet menggunakan salah satu tangan:

a) Selama berada pada posisi yang sah; dan/atau

b) Sebelum mereka:

i). Pemanjatan dihentikan;

ii). Terjatuh; atau

iii). Melebihi Periode Waktu Pemanjatan, dimana nilai dari

Menggunakan(Using) pegangan (yang diberi tanda “+”) akan

lebih baik dari pada mengkontrol (Controling) pegangan yang

sama.

7.21. Dimana Atlet Controls/Used sebuah pegangan yang tidak ditandai pada topo, FPTI Judge

dan Chief Routesetter harus menentukan nilai untuk pegangan baru ini. Untuk

menghindari keragu-raguan, nilai dari pegangan ini bisa sama dengan pegangan yang ada

atau nilai yang baru.

37| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Ranking

7.22. Ranking untuk tiap jalur:

A) Atlet yang telah melakukan pemanjatan akan diberikan peringkat menggunakan

urutan berikut:

1) Semua Atlet yang mendapatkan nilai TOP;

2) Semua Atlet dengan urutan besar ke kecil (“Descending”) dari nilai yang

didapat oleh para Atlet,

B) Tiap Atlet yang gagal memulai sebuah jalur maka akan diberikan peringkat terakhir

pada jalur tersebut.

7.23. Ranking Kualifikasi

A) Tiap Atlet yang mengikuti babak kualifikasi harus diberikan Ranking Points untuk

tiap jalur kualifikasi seperti berikut:

1) Dimana Atlet memiliki ranking yang unik, sama dengan ranking tersebut;

atau

2) Apabila terdapat dua atau lebih Atlet yang seri pada jalur tersebut, ranking

rata-rata dari Atlet yang seri.

B) Peringkat dari Atlet untuk tiap Starting Group harus diurutkan dari kecil ke besar

(“Ascending”) dari total point yang didapatkan oleh tiap Atlet (contoh: Point

terkecil lebih baik), dihitung berdasarkan rumus berikut:

√ 1∗ 2

Dimana:

TP = Total Point

P1 = Point dari jalur Kualifikasi pertama

P2 = Point dari jalur Kualifikasi kedua

C) Atlet yang gagal untuk memulai pada kedua jalur Kualifikasi tidak akan diberi

peringkat; dan

38| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


D) Point data yang ditampilkan pada Official Result harus dengan format dua (2)

desimal.

7.24. Ranking Semi-Final dan Final

A) Jika setelah selesainya babak Semi-Final terdapat Atlet yang memiliki peringkat

sama setelah menggunakan prosedur dari Pasal 7.23, peringkat mereka harus

dipisahkan dengan sistem “Count-Back” dari ranking Kualifikasi (kecuali babak

Kualifikasi dilakukan dengan dua (2) Starting Groups);

B) Jika setelah selesainya babak Final terdapat Atlet yang memiliki peringkat sama

setelah menggunakan prosedur dari Pasal 7.23, peringkat mereka harus dipisahkan

dengan:

1) Dengan menghitung mundur (Count Back) dari peringkat babak sebelumnya;

2) Jika setelah dilakukan hitung mundur (Count Back), masih terdapat Atlet

yang sama pada peringkat Satu (1), Dua (2), dan Tiga (3), maka akan

ditentukan berdasarkan dari waktu pemanjatan mereka (waktu terendah

lebih baik).

7.25. General Ranking akan ditentukan berdasarkan:

A) Para Atlet yang mempunyai Ranking Final, dalam urutan itu; dan

B) Jika ada, para Atlet yang mempunyai Ranking Semi-Final, dalam urutan itu; dan

C) Para Atlet yang mempunyai Ranking Kualifikasi, dalam urutan itu, dimana babak

Kualifikasi menggunakan dua Starting Groups, General Ranking mereka akan

ditentukan dengan menggabungkan peringkat untuk tiap group, memperlakukan

Atlet yang memiliki peringkat serupa antara ke dua group sebagai peringkat sama.

Insiden Teknis dan Protes

7.26. Hanya video resmi, dan dengan kebijakan Jury President Video FPTI untuk penyiaran,

akan digunakan dengan tujuan untuk memutuskan Insiden Teknis dan Protes. Video

resmi harus minimal harus merekam:

A) Tiap Pegangan yang ditandai dalam Topo;

39| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Semua titik pengaman sepanjang jalur (termasuk TOP);

C) Tanda pemisah pada dinding panjat.

7.27. Jika Atlet, Official Tim, belayer atau Route Judge, menyadari telah terjadi Insiden Teknis,

mereka harus memberitahukan FPTI Judge secepatnya. FPTI Judge, jika dibutuhkan,

berkonsultasi dengan Route Setter, akan menentukan apakah Insiden Teknis telah terjadi.

Jika FPTI Judge memutuskan telah terjadi Insiden Teknis:

A) Jika mengakibatkan Atlet mendapatkan keuntungan yang tidak adil, FPTI Judge

dapat:

1) Mengakhiri pemanjatan; atau

2) Mengizinkan Atlet untuk melanjutkan pemanjatan dengan hasil akan ditinjau

ulang (dalam kasus ini tidak ada pemanjatan ulang yang akan diberikan jika

Insiden Teknis dinyataan benar terjadi)

B) Jika mengakibatkan Atlet dirugikan, dan Atlet:

1) Tidak dalam posisi sah (“Legitimate Position”), FPTI Judge harus

menghentikan pemanjatan;

2) Dalam posisi sah (“Legitimate Position”), FPTI Judge akan menawarkan

kesempatan kepada Atlet untuk melanjutkan pemanjatan atau mengakhiri

pemanjatannya. Jika Atlet memilih untuk melanjutkan pemanjatan, maka

Insiden Teknis akan diputuskan selesai dan tidak ada klaim lebih lanjut untuk

Insiden Teknis tersebut.

7.28. Ketika Atlet terjatuh atau pemanjatan dihentikan sebagai akibat langsung dari Insiden

Teknis yang disepakati,

A) Mereka harus diarahkan untuk menuju ruang isolasi terpisah yang memiliki akses

ke area pemanasan untuk menunggu keputusan dari Insiden Teknis dan untuk

mendapatkan periode waktu pemulihan. Atlet tidak di izinkan

berkomunikasi/berhubungan dengan orang lain selain dengan Official FPTI dan

petugas dari panitia penyelenggara yang ditunjuk selama periode ini; dan

40| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Jury President harus:

1) Menyutujui waktu periode pemulihan dengan Atlet, yang dihitung satu (1)

menit untuk tiap pegangan sebelum Insiden Teknis, maksimal 20 menit;

2) Menjadwalkan pemanjatan ulang berdasarkan periode waktu pemulihan yang

disetujui. Seluruh Atlet yang belum melakukan pemanjatan harus di

informasikan tentang hal ini,

Apabila Atlet yang mengalami Insiden Teknis ternyata memiliki peringkat pertama

pada akhir babak, maka Atlet tersebut tidak akan diizinkan untuk melakukan

pemanjatan ulang.

7.29. Dimana, setelah Insiden Teknis, Atlet terkait:

A) Memilih untuk melanjutkan pemanjatan sesuai keadaan yang dijelaskan pada Pasal

7.27(B)(2) hasil dari pemanjatan ini akan berlaku;

B) Diberikan pemanjatan ulang sesuai dengan Pasal 7.28(B), usaha pemanjatan

terbaik akan menjadi hasil dari Atlet tersebut.

7.30. Protes:

A) Berhubungan dengan penghentian usaha pemanjatan:

1) Jika dibuat oleh Atlet yang terdampak, bisa menggunakan secara Lisan dan

tidak ada biaya protes;

2) Jika dibuat oleh Official Tim, harus tertulis,

Dan harus dibuat sebelum Atlet selanjutnya melakukan pemanjatan. Atlet yang

terdampak harus diperlakukan seperti kasus Insiden Teknis sampai protes

diputuskan.

B) Berhubungan dengan nilai atau Ranking dari Atlet, harus dibuat secara tertulis

dan:

1) Protes yang diajukan pada babak Kualifikasi dan Semi-Final, diajukan lima (5)

menit setelah Official Result resmi dikeluarkan; atau

41| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


2) Untuk babak Final, sesegera mungkin setelah ditampilkannya Provisional

Result untuk Atlet yang bersangkutan (atau jika tidak ada Provisional Result

yang ditampilkan, Official Result) ,

Dan ketika protes diajukan berkaitan dengan penilaian untuk Atlet pada pegangan

tertentu, Juri Protes harus meninjau ulang hasil untuk semua Atlet yang telah

Controlled dan Used untuk pegangan yang sama.

42| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


8. BOULDER

Umum

8.1. Kompetisi Boulder harus:

A) Dilakukan pada jalur-jalur pemanjatan pendek (“boulders”), dirancang pada

dinding panjat buatan, dipanjat tanpa tali;

B) Dilaksanakan dengan :

1) Babak Kualifikasi dengan lima (5) boulder untuk tiap Kelompok Pemanjatan;

2) Babak Final dan/atau Semi-Final dengan empat (4) boulder untuk tiap

Kategori.

Untuk kondisi tertentu Jury President dapat membatalkan salah satu (1) boulder

pada babak manapun.

8.2. Desain Boulder:

A) Tiap boulder harus dirancang;

1) Sehingga bagian tubuh paling bawah Atlet tidak lebih dari 3 meter diatas

matras keselamatan; dan

2) Memperkecil resiko ketika terjatuh dapat mencederai Atlet atau pihak

ketiga, atau menghalangi Atlet lain;

3) Tanpa gerakan meloncat kebawah.

B) Jumlah maksimal pegangan untuk satu boulder adalah 12 (dua belas) dan jumlah

rata–rata pegangan per boulder ditiap babak antara 4 (empat) sampai 8

(delapan).

C) Setiap boulder akani ditandai dengan jelas untuk menandakan:

1) “Point Start”, untuk kedua tangan dan kaki yang tidak termasuk permukaan

yang kosong atau bagian tidak menyatu dari dinding panjat. Point start tidak

boleh ditandai secara spesifik untuk penempatan posisi tangan;

2) “Pegangan Zone”, yang mana akan diposisikan untuk membantu pemisahan

Atlet yang berbeda kemampuan;

43| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


3) “TOP”, yang mana harus termasuk:

a) Pegangan akhir yang ditandai dengan jelas; atau

b) Posisi berdiri pada bagian atas boulder.

D) Tanda yang digunakan untuk tiap booulder harus mengindikasi :

1) Point Start/Top dengan warna yang sama;

2) Pegangan Zone menggunakan warna yang berbeda; dan

Dalam kasus ketika menggunakan warna lain untuk pemisah antar boulder. Contoh

dari tanda ini harus di pasang dalam Zona Isolasi dan/atau media pemanasan,

yang harus sama selama dilaksanakan Kompettisi.

8.3. Timing System harus selalu digunakan untuk tiap babak untuk menampilkan waktu tersisa

untuk tiap Periode Rotasi, Timing System harus:

A) Dapat terlihat oleh seluruh Atlet di area pertandingan dan tiap Zona Transit;

B) Menunjukan waktu tersisa selama Periode Rotasi ke detik terdekat (dibulatkan ke

atas)

C) Mempunya sinyal suara untuk penanda :

1) Ketika tersisa waktu satu menit untuk tiap Periode Rotasi;

2) Awal dan akhir dari tiap Periode Rotasi.

Keamanan

8.4. Matras keselamatan harus digunakan untuk melindungi tiap boulder:

A) Chief Route-Setter harus menyesuaikan jumlah dan karakter boulder sesuai

dengan matras yang tersedia. Bila matras digabungkan, celah antar matras

ditutup dengan tujuan untuk menghindari kejadian Atlet dapat jatuh dicelah

matras.

B) Jury President, FPTI Judge dan Chief Route-Setter harus memerikasa tiap boulder

dan matras keselamatan sebelum dimulainya tiap babak untuk mengidentifikasi

dan mencegah tiap resiko keselamatan.

44| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Urutan Pemanjatan dan Kuota

8.5. Babak kualifikasi dapat dilaksanakan dengan satu (1) atau dua (2) Starting Group untuk

tiap kategori:

A) Jumlah dari Starting Group untuk tiap kategori akan ditentukan sebagai berikut:

Atlet Yang Terdaftar Jumlah Starting Group

1
≤ 40
1 atau 2
41 – 59
2
≥ 59

Catatan: Jika jumlah Atlet ≥ 59, tetapi media yang ada tidak memadai untuk dibuat

2 (dua) set boulder, maka Jury President dapat memutuskan untuk tetap

melaksanakan kompetisi pada 1 (satu) set boulder.

B) Ketika dua (2) Starting Group digunakan:

1) Tiap Group harus memiliki tingkat kesulitan yang sama dan Boulder untuk

tiap Group harus dirancang dengan karakter yang sama (profil dan bentuk);

2) Atlet akan dialokasikan untuk Starting Group sebagai berikut:

a) Tiap Atlet yang memilliki Peringkat Nasional untuk Disiplin Boulder pada

saat pelaksanaan Technical Meeting (“Peringkat Nasional Terkini”)

akan dikelompokkan dengan cara seperti ditunjukkan pada contoh

berikut :

Starting Group A Starting Group B

2nd
1st
3rd
4th
6th
5th

b) Atlet yang tidak memiliki peringkat akan di tempatkan setelahnya

secara acak dan seseimbang mungkin pada kedua kelompok

pemanjatan.

45| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


8.6. Kuota untuk babak Semi-Final 20 Dan Final enam (6):

A) Jika ada dua Starting Group untuk tiap Kategori, kuota untuk babak berikutnya

harus dibagi rata antara kedua grup;

B) Kuota untuk tiap babak harus diisi dengan peringkat tertinggi Atlet dari babak

sebelumnya, jika kuota terlebihi dikarenakan peringkat sama, maka peringkat sama

tersebut berhak untuk masuk babak selanjutnya.

8.7. Urutan Pemanjatan:

A) Urutan pemanjatan babak Kualifikasi dalam setiap kelompok pemanjatan

akan diatur sebagai berikut :

1) Pertama, Atlet yang memiliki Peringkat Nasional Terkini, diurutkan mulai

dari peringkat teratas (dengan kata lain, Atlet berperingkat tertinggi mulai

pemanjatan pertama); dan

2) Kedua, Atlet non peringkat nasional akan diurutkan secara acak.

B) Untuk babak selanjutnya merupakan kebalikan dari urutan peringkat babak

sebelumnya, yaitu Atlet berperingkat tertinggi akan memanjat terakhiri. Jika

terjadi peringkat yang sama pada babak sebelumnya , maka urutan

pemanjatanya akan diatur sebagai berikut :

1) Jika Atlet dengan peringkat yang sama memiliki peringkat nasional, dengan

urutan terbalik dari peringkat mereka, yaitu Atlet dengan peringkat nasional

lebih baik akan memanjat terakhir;

2) Atlet yang tidak memiliki peringkat nasional atau yang memiliki

peringkat nasional yang sama, maka urutan pemanjatan pada babak

selanjutnya akan di acak; dan

3) Atlet berperingkat nasional mempunyai peringkat yang sama dengan Atlet

yang tidak memiliki peringkat nasional, maka Atlet yang tidak memiliki

peringkat nasional akan melakukan pemanjatan pertama.

Untuk setiap kasus akan dipublikasikan dalam Starting List Resmi.

46| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Prosedur Kompetisi

8.8. Semua babak pada Kompetisi Boulder harus berlaku Isolasi. Pemanjat yang berhak untuk

bertanding pada tiap babak harus melapor/berada pada Zona Isolasi sesuai waktu yang

ditentukan pada Start List resmi untuk babak tersebut, Atlet yang tidak melapor ke Zona

Isolasi dan tidak berada di Zona Isolasi dengan waktu yang ditentukan tidak berhak

melakukan pemanjatan di babak tersebut.

8.9. Apabila babak pada Kompetisi dilaksanakan secara berturut-turut pada hari yang sama,

maka harus ada jeda waktu minimal dua (2) jam antara waktu Atlet terakhir

menyelesaikan pemanjatan dan waktu penutupan dari Zona Isolasi babak selanjutnya.

8.10. Pada babak Kualifikasi dan Semi-Final, tiap Atlet pada babak tersebut:

A) Akan melakukan pemanjatan pada tiap boulder sesuai urutan yang tertera pada

Start List. Tidak ada pengulangan yang akan diberikan jika Atlet tidak dapat

memulai pada waktu yang telah ditentukan;

B) Akan mencoba setiap boulder sesuai urutan yang ditentukan;

C) Akan diberikan waktu istirahat yang sama dengan waktu Rotasi antara percobaan

mereka pada tiap boulder secarat berturut-turut;

D) Pada tiap akhir Rotasi, Atlet:

1) Apabila sedang memanjat harus dihentikan dan masuk pada area Transit,

Transit ini harus diatur sehingga Atlet tidak dapat melihat boulder yang belum

dicoba;

2) Untuk yang sedang istirahat akan memulai pemanjatan mereka pada boulder

selanjutnya.

8.11. Pada babak Final:

A) Harus dimulai dengan sesi perkenalan dari para finalis;

B) Untuk tiap Kategori:

1) Tiap boulder akan dipanjat oleh seluruh Atlet dengan urutan yang tertera

pada Start List resmi;

47| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


2) Setelah Atlet selesai melakukan pemanjatan, mereka akan kembali ke Transit

yang terpisah dan Atlet selanjutnya akan memulai pemanjatan;

3) Setelah seluruh Atlet telah selesai melakukan percobaan pada satu boulder,

maka para Atlet berpindah pada boulder selanjutnya dalam satu group.

Prosedur Observasi

8.12. Observasi

A) Tidak ada waktu observasi untu babak Kualifikasi dan Semi-Final;

B) Babak Final harus dimulai dengan observasi terpisah selama dua (2) menit untuk

masing-masing boulder.

1) Selama periode ini, Atlet bisa menyentuh (hanya) Point Start dan dilarang

untuk menggunakan alat perekam;

2) Pada akhir periode ini, Atlet akan kembali ke Zona Isolasi atau ke Zona

Transit sesuai dengan perintah Official FPTI.

Prosedur Pemanjatan

8.13. Waktu Rotasi untuk:

A) Babak Kualifikasi dan Semi-Final lima (5) menit;

B) Babak Final empat (4) menit.

Tiap Atlet bisa melakukan percobaan yang tidak terbatas pada tiap boulder selama waktu

rotasi. Dalam keadaan tertentu, periode “practice” terpisah dapat dilakukan dimana

Kompetisi berformat “After-Work”, dimana tiap Atlet dapat melakukan latihan atau

“mencoba” boulder. Selain dari periode latihan seperti itu, setiap boulder harus dipanjat

secara keseluruhan dan Atlet tidak diperbolehkan berlatih atau “mencoba” bagian

manapun dari boulder selama periode rotasi.

8.14. Tiap boulder harus dibersihkan sebelum Atlet melakukan percobaan pertama mereka.

Atlet dapat setiap waktu:

A) Membersihkan bagian dari boulder yang dapat mereka capai tanpa menggunakan

pegangan;

48| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Meminta untuk dibersihkan bagian dari boulder.

Hanya sikat dan peralatan lain yang disediakan oleh penyelenggara yang dapat digunakan

untuk tujuan ini.

8.15. Percobaan pemanjatan akan dinyatakan:

A) Dimulai ketika seluruh bagian dari badan Atlet telah meninggalkan dasar;

B) Selesai ketika:

1) Successful (Berhasil);

2) Terjatuh atau menyentuh dasar setelah memulai; or

3) Percobaan dihentikan oleh boulder judge atau official FPTI, sebagai:

a) Unsuccessfull (Tidak berhasil);

b) Jika insiden teknis terjadi.

Penjurian dan Penilaian (Scoring)

8.16. Minimal Juri Daerah (C2) yang bertugas untuk melakukan penjurian pada tiap boulder

guna mencatat:

A) Jumlah percobaan yang dilakukan oleh Atlet. Tiap percobaan akan dihitung setiap

Atlet:

1) Melakukan start yang benar atau yang salah;

2) Sebelum memulai, menyentuh atau menggunakan pegangan atau struktur

selain dari:

a) Point Start; atau

b) Pegangan atau struktur yang terpasang atau ditempatkan sedemikian

rupa untuk memodifikasi bagian-bagian yang dapat digunakan pada

Point start (“Blockker Hold”);

3) Menambahkan “tick mark”.

Terkait dengan bagian (2) dan (3), tindakan kedisiplinan mungkin diberikan.

B) Dimana Atlet telah “Controlled” atau “Uses” pegangan Zone;

C) Dimana Atlet telah berhasil menyelesaikan boulder.

49| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


8.17. Percobaan pemanjat akan:

A) Dinyatakan “Tidak Berhasil (Unsuccessful)” jika:

1) Atlet melakukan kesalahan dalam Start;

2) Atlet menyentuh matras setelah meninggalkan dasar;

3) Waktu rotasi telah habis;

4) Atlet menggunakan alat bantu (“Artificial Aid”)

B) Dinyatakan “Berhasil (Successful)” ketika Atlet dalam posisi “Controlled”:

1) Dengan kedua tangan menyentuh/memegang (“Matched”) pegangan top;

atau

2) Berdiri pada bagian atas dari boulder;

Dan untuk tiap kasus boulder judge telah mengangkat tangan dan meneriakan

“TOP”.

8.18. Start Atlet akan dinyatakan:

A) “Benar (Corrcect)” dimana Atlet telah mencapai posisi Controlled yang stabil

dengan kedua tangan dan kedua kaki pada Pegangan Start tanpa Mengkontrol

(“Controlling”) atau Menggunakan (“Using”) pegangan atau struktur yang lain.

Untuk menghindari keragu-raguan, ketika melakukan start, Atlet dapat:

1) Menyentuh, Control, atau Use bagian dari permukaan dinding panjat untuk

mencapai Pegangan Start; atau

2) Menyentuh Blocker Hold(s)

B) “Tidak Benar (Incorrcect)” dimana Atlet:

1) Gagal untuk mencapai posisi Controlled yang stabil dengan kedua tangan dan

kedua kaki pada Pegangan Start; atau

2) Kontrol (“Controls”) atau Menggunakan (“Uses”) pegangan atau struktur lain

yang tidak ditandai sebagai pegangan start sebelum mencapai posisi

Controlled yang stabil dengan kedua tangan dan kedua kaki pada Pegangan

Start.

50| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Ranking

8.19. Setelah selesainya rangkaian boulder:

A) Tiap Atlet harus diberikan peringkat menggunakan ketentuan berikut:

1) Dengan urutan besar ke kecil (“Descending”), jumlah dari boulder yang

berhasil (“Tops”)

2) Dengan urutan besar ke kecil (“Descending”), jumlah dari boulder yang mana

Atlet telah melakukan salah satu:

a) Controlled atau Used (dalam salah satu kasus, dengan satu atau tangan

yang lain) the Pegangan Zone; atau

b) Berhasil (“Successfully”) melakukan pemanjatan tanpa Controlled atau

Used pegangan Zone,

Nilai “Zone” akan diberikan;

3) Dengan urutan kecil ke besar (“Ascending”), total jumlah dari percobaan Top;

4) Dengan urutan kecil ke besar (“Ascending”), total jumlah dari percobaan

Zone;

B) Jika Atlet gagal untuk memulai:

1) Pada babak Kualifikasi, tidak akan diberi peringkat;

2) Pada babak lain, akan diberikan peringkat terakhir.

8.20. Ranking Semi-Final & Final

A) Jika setelah selesainya babak Semi-Final terdapat Atlet yang memiliki peringkat

sama setelah menggunakan prosedur dari Pasal 8.19, peringkat mereka harus

dipisahkan dengan sistem “Count-Back” pada ranking Kualifikasi kecuali babak

Kualifikasi dilakukan dengan dua (2) Starting Groups;

B) Jika setelah selesainya babak Final terdapat Atlet yang memiliki peringkat sama

setelah menggunakan prosedur dari Pasal 8.19, peringkat mereka harus dipisahkan

dengan:

1) Dengan menggunakan sistem “Count-Back”;

51| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


2) Jika setelah “Count-Back”, beberapa Atlet memiliki peringkat sama pada

peringkat 1st, 2nd, 3rd, peringkat untuk para Atlet ini akan ditentukan:

a) Dengan membandingkan hasil terbaik dari tiap Atlet, dimulai dari jumlah

Tops yang didapat pada percobaan pertama, selanjutnya jumlah Tops

yang didapat pada percobaan kedua, dan seterusnya;

b) Dimana pembandingan pada (a) tidak dapat memisahkan peringkat yang

sama, dengan membandingkan jumlah Zones yang didapat pada

percobaan pertama, selanjutnya jumlah Zones yang didapat pada

percobaan kedua, dan seterusnya.

Jika masih terdapat peringkat yang sama setelah menggunakan (a) dan (b),

hasil dari para Atlet akan dianggap sama.

8.21. General Ranking;

Peringkat akhir (“General Ranking”) akan ditentukan berdasarkan:

A) Para Atlet yang mempunyai Ranking Final, dalam urutan itu; dan

B) Jika ada, para pemanajat yang mempunyai Ranking Semi-Final, dalam urutan itu;

dan

C) Para Atlet yang mempunyai Ranking Kualiikasi, dalam urutan itu, dimana babak

Kualifikasi menggunakan dua Starting Groups, General Ranking mereka akan

ditentukan dengan menggabungkan peringkat untuk tiap group, memperlakukan

Atlet yang memiliki peringkat serupa antara ke dua group sebagai peringkat sama.

Insiden Teknis dan Protes

8.22. Hanya video resmi, dan dengan kebijakan Jury President Video FPTI untuk penyiaran,

akan digunakan dengan tujuan untuk memutuskan Insiden Teknis dan Protes. Video

resmi harus minimal harus merekam:

A) Pegangan Start untuk tiap boulder;

B) Pegangan Zone untuk tiap boulder; dan

C) Pegangan Top untuk tiap boulder;

52| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


D) Tanda pemisah pada dinding panjat.

8.23. Jika Atlet, Official Tim, atau Boulder Judge, menyadari telah terjadi Insiden Teknis,

mereka harus memberitahukan FPTI Judge sebelum melakukan usaha pemanjatan lebih

jauh. Insiden Teknis tidak akan dipertimbangkan ketika pemberitahuan dibuat setelah

dimulainya periode rotasi berikutnya.

8.24. FPTI Judge, jika dibutuhkan, berkonsultasi dengan Route Setter, akan menentukan

apakah Insiden Teknis telah terjadi. Untuk menghindari keragu-raguan, permasalah

berikut tidak akan dipertimbangkan sebagai Insiden Teknis:

A) Gangguan dari Atlet untuk menghentikan pendarahan (cidera).

8.25. Protes yang jika ditegakan:

A) Akan memberikan kesempatan kepada Atlet yang terdampak untuk melakukan

percobaan lebih lanjut pada boulder yang bersangkutan:

1) Jika dibuat oleh Atlet yang terdampak, bisa secara Lisan dan tidak ada biaya

protes;

2) Jika dilakukan oleh Official Tim, harus tertulis,

Dalam setiap kasus harus dilaksanakan:

a) Pada babak Kualifikasi dan Semi-Final, sebelum akhir dari periode rotasi

selanjutnya; atau

b) Pada babak final, sebelum Atlet berikutnya melakukan pemanjatan.

B) Tidak akan memberikan kesempatan kepada Atlet yang terdampak untuk

melakukan percobaan lebih lanjut pada boulder yang bersangkutan, dibuat secara

tertulis:

1) Sehubungan dengan Protes terkait babak Kualfikasi atau Semi-Final, dalam

lima (5) menit setelah dikeluarkannya Official Result; atau

2) Sehubungan dengan babak Final, pada Layar(“Display”) Provisional Results

dari Atlet terkait (atau ketika Provisional Results tidak ditampilkan, Official

Result).

53| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


8.26. Ketika Insiden teknis dikonfirmasi atau protes yang tertuangkan pada Pasal 8.25.(A):

A) Dapat diselesaikan/diputuskan pada Periode Rotasi yang terkait, Atlet yang

terdampak harus ditawarkan kesempatan untuk melanjutkan pemanjatan:

1) Jika pemanjat memutuskan untuk melanjutkan pemanjatan, maka insiden

akan dinyatakan terselesaikan;

2) Jika Atlet memutuskan tidak akan melanjutkan pemanjatan, maka Atlet harus

meneruskan percobaan pada waktu yang telah ditentukan oleh Jury President

dengan memperhatikan :

a) Waktu istirahat yang layak bagi Atlet tersebut;

b) Meminimalisir dampak pada Atlet yang lain;

c) Keseluruhan Jadwal Kompetisi.

B) Tidak dapat diselesaikan/diputuskan pada Periode Rotasi yang terkait:

1) Hanya pada kasus Insiden Teknis, babak tersebut harus ditunda untuk Atlet

yang terdampak dan untuk para Atlet pada boulder sebelumnya sampai

permasalahan dapat diselesaikan; dan

2) Atlet yang terdampak harus melanjutkan usaha pemanjatan atas arahan dari

Jury President segera setelah permasalahan dapat diselesaikan.

Pada setiap kasus, Atlet yang terdampak akan mengikuti arahan dari Jury

President. Untuk menghindari keragu-raguan, Atlet yang meninggalkan Area

Kompetisi sebelum permasalahan diselesaikan tidak akan diijinkan untuk

melanjutkan pemanjatan.

8.27. Ketika Atlet yang telah mengalami Insiden Teknis atau Atlet yand dimaksud dalam sebuah

protes melanjutkan pemanjatan:

A) Mereka akan diberikan waktu tersisa ketika Insiden terjadi, minimal dua (2) menit;

dan

B) Percobaan selanjutnya:

54| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


1) Untuk kasus Insiden Teknis, akan dinyatakan sebagai kelanjutan dari

percobaan sebelumnya; dan

2) Untuk kasus Protes yang diterima, dapat dinyatakan sebagai salah satu:

a) Sebagai kelanjutan dari percobaan sebelumnya; atau

b) Sebagai percobaan baru,

Untuk setiap kasus seperti keadaan yang ditentukan.

55| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


9. SPEED

Umum

9.1. Format

Disiplin Speed harus:

A) Dilakukan:

1) Pada struktur buatan yang dirancang berdasarkan spesifikasi yang mengacu

pada IFSC Speed Licence;

2) Menggunakan sistem pencatatan waktu otomatis;

3) Dengan Atlet diamankan dari atas menggunakan Automatic Belay System

yang telah memenuhi lisensi IFSC,

Dalam keadaan pengecualian, Jury President dapat memutuskan menggunakan

top-rope, yang diamankan dari bawah oleh dua belayer yang ditempatkan

disamping jalur pemanjatan.

B) Dilaksanakan dengan:

1) Babak Kualifikasi, terdiri dari satu (1) tahapan, yang dilakukan pada dua

lintasan, Kiri “A” dan Kanan “B”, dengan pamanjat memanjat berpasangan;

dan

2) Dimana jumlah Atlet yang mencatatkan waktu valid adalah empat (4) atau

lebih, Babak Putaran Final, terdiri antara dua (2) dan empat (4) tahapan

eliminasi.

9.2. FPTI mengakui Rekor Nasional untuk kategori berikut:

A) Pria (umur 16 atau lebih pada tahun dilaksanakannya kompetisi)

B) Wanita (umur 16 atau lebih pada tahun dilaksanakannya kompetisi)

9.3. Rekor Nasional akan dicatat jika dilaksanankan pada:

A) Dinding panjat yang telah diakui dan disetujui oleh FPTI.

B) Pegangan yang digunakan adalah pegangan resmi untuk Speed World Record.

56| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


C) Sistem pencatatat waktu yang digunakan telah disetujui oleh FPTI untuk

memenuhi kebutuhan Rekor Nasional.

D) Kompetisi masuk pada kalender resmi kompetisi FPTI; dan

E) Jury President yang telah ditunjuk oleh FPTI.

Keselamatan

9.4. Tiap Atlet wajib menggunakan Harness. Jury President tidak akan mengijinkan Atlet untuk

melakukan pemanjatan jika diyakini bahwa harness yang digunakan tidak aman.

Urutan Pemanjatan dan Kuota

9.5. Kuota untuk babak Final akan ditentukan sebagai berikut:

Atlet dengan waktu valid Kuota Final

4
4–7
8
8 – 15
16
> 16

9.6. Urutan Pemanjatan:

A) Untuk babak kualifikasi akan ditentukan sebagai berikut:

1) Untuk Lintasan A, dengan sistem random, dan;

2) Untuk Lintasan B, dengan urutan yang sama dengan Lintasan A dengan

perubahan urutan 50%, dibulatkan ketika terdapat jumlah yang ganjil dari

Atlet.

B) Untuk tiap tahapan pada babak Final harus sesuai dengan lampiran 1, yang mana

mengatur tentang lintasan untuk masing-masing race. Jika dua atau lebih Atlet

mempunyai peringkat yang sama pada babak Kualifikasi, urutan pemanjatan untuk

tahap pertama dari babak Final harus ditentukan dengan sistem random/acak.

57| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Prosedur Kompetisi

9.7. Ketika periode Practice diadakan, Atlet harus diberi kesempatan untuk mencoba sebanyak

satu kali untuk tiap jalur:

A) Harus disertai dengan peragaan dari sinyal False Start dari sistem pencatat waktu;

dan

B) Harus dilaksanakan dengan format pra-pelaksanaan babak Kualifikasi, tiap Atlet

berhak untuk terlibat dalam periode Practice pada babak Kualaifikasi melakukan

pemanjatan sesuai dengan urutan pemanjatan yang ditentukan untuk babak

Kualifikasi. Jury President dapat memvariasikan waktu dan format dari periode

Practice untuk mencerminkan keadaan khusus dari kompetisi.

9.8. Pada Babak Kualifikasi:

A) Tiap Atlet hanya melakukan satu kali percobaan untuk tiap jalur, kecuali:

1) Ketika pemanjatan ulang dibutuhkan dikarenakan False Start atau Insiden

Teknis, dalam hal ini percobaan tambahan harus diberikan; atau

2) Ketika Atlet tidak ada pada Call Zone ketika dipanggil, dalam hal ini race

terkait akan dilakukan tanpa Atlet tersebut.

B) Seluruh Atlet harus tetap berada di Area Kompetisi sesuai dengan arahan Jury

President sampai seluruh Atlet telah melakukan percobaan pada kedua jalur.

C) Atlet yang melakukan False Start pada race babak Kualifikasi akan dieliminasi dari

babak kualifikasi (dan akan kehilangan catatan waktu valid yang dicatatkan

sebelumnya). Atlet yang tidak melakukan False Start akan melakukan pemanjatan

ulang sendiri, pemanjatan ulang ini akan dilasanakan sebelum race selanjutnya.

9.9. Pada Babak Final:

A) Harus dilaksanakan sebagai beberapa tahapan yang masing-masing merupakan

race eliminasi, pemenang dari race akan melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Jumlah dari tahapan dan race akan ditentukan berdasarkan kuota untuk babak

final.

58| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Dalam tiap race pada babak final, pemenang harus ditentukan sebagai berikut:

1) Dimana kedua Atlet mencatatkan waktu valid, Atlet yang memiliki waktu

tercepat;

2) Dimana satu Atlet dinyatakan melakukan false start, Atlet lainnya;

3) Dimana kedua Atlet mencatatkan waktu valid yang sama atau tidak

mencatatkan waktu valid (selain dari False Start):

a) Atlet dengan peringkat qualifikasi teratas; atau

b) Jika kedua Atlet mempunyai peringkat kualifikasi yang sama, maka

akan dilakukan pemanjatan ulang.

4) Ketika Atlet tidak berada di Call Zone ketika dipanggil, Atlet lainnya:

C) Perkenalan dari semua Semi-Finalis harus dilakukan sebelum race pertama dari

tahapan Semi-Final.

D) Atlet yang tereliminasi pada tahapan babak Semi-Final akan bertanding untuk

posisi 3rd dan 4th di “Small Final”.

E) Pemenang dari Semi-Final akan bertanding untuk posisi 1st dan 2nd di “Big Final”,

yang akan dilaksanakan setelah selesainya Small-Final (atau ketika beberapa

kategori dilaksanakan secara pararel, setelah selesai semua Small-Final). Jika False

Start terjadi pada Big Final, pemenang harus melakukan satu kali pemanjatan

untuk mencatatkan waktu valid.

F) Seluruh Atlet harus tetap berada di Area Kompetisi sesuai dengan arahan Jury

President sampai tereliminasi.

Prosedur Pemanjatan

9.10. Seluruh Race harus dimulai dengan sinyal yang jelas terdengar yang dikeluarkan oleh

Assigned Starter, yang bukan termasuk Official FPTI. Starter harus memposisikan dirinya

dimana dia tidak terlihat oleh Atlet. Sumber dari Sinyal Start harus ditempatkan sama jauh

untuk tiap Atlet.

9.11. Tiap race harus dimulai dengan menggunakan Protokol yang Umum:

59| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


A) Setelah dipanggil untuk memulai pemanjatan, tiap Atlet:

1) Harus, dalam sepuluh (10) detik setelah dipanggil, memperbaiki posisi

“starting pad” sesuai dengan posisi start yang mereka sukai;

2) Harus menghampiri belayer yang bertugas, yang akan mengkonfirmasi:

a) Harnes dari Atlet telah terpasang dengan benar; dan

b) Harnes dari Atlet terpasang secara aman ke belay otomatis atau top-

rope.

3) Mengambil posisi pada tempat yang telah ditentukan (Assembly Position)

oleh Assigned Starter, tidak lebih dari dua (2) meter di depan dan

membelakangi dinding panjat.

B) Setelah aba-aba “At your marks” tiap Atlet tanpa penundaan mengambil posisi

dengan kedua tangan dan satu kaki pada point start yang mereka sukai, dan satu

kaki pada “starting pad”.

C) Setelah semua Atlet sudah tidak ada gerakan pada posisi start mereka, Starter

akan memberikan aba-aba “Ready!” dan diikuti dengan dimulainya pencatatan

waktu.

D) Jika karena alasan apapun setelah aba-aba “At your mark” tapi sebelum aba-aba

“Ready”:

1) Starter tidak merasa puas bahwa race bisa dilanjutkan; atau

2) Atlet mengangkat tangan untuk menyatakan bahwa mereka belum siap untuk

mulai,

Starter harus memerintahkan Atlet untuk kembali ketempat yang ditentukan

(Assembly Position).

E) Jika Atlet gagal untuk mematuhi (A) atau (B), atau menganggu Atlet lain, Starter

harus memerintahkan Atlet untuk kembali ketempat yang ditentukan (Assembly

Position). Jury President dapat mengeluarkan Kartu Kuning kepada Atlet yang

melakukan pelanggaran.

60| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


9.12. False Starts

A) Dimana pada setiap race, setelah Starter menyatakan “Ready!”:

1) Satu Atlet melakukan waktu reaksi kurang dari 0,100s, Atlet tersebut harus

dinyatakan melakukan False Start; dan

2) Kedua Atlet memiliki waktu reaksi kurang dari 0,01s:

a) Atlet dengan waktu reaksi lebih sedikit (tercepat) akan dinyatakan

melakukan False Start; dan

b) Jika kedua Atlet memiliki waktu reaksi yang sama, maka race tersebut

akan diulang dan tidak ada False Start yang akan dicatat.

B) Saat sinyal False Start berbunyi, Starter harus mengatakan “Stop” secepatnya.

C) Tidak ada protes yang akan diterima berkaitan dengan validasi dari Waktu Reaksi

yang dicatat oleh sistem pencatat waktu otomatis.

9.13. Waktu Valid harus:

A) Dicatat ketika Atlet:

1) Menepuk bantalan TOP/Switch; dan

2) Menghentikan waktu,

Kecuali ketika False Start dilakukan oleh Atlet manapun pada race yang relevan;

B) Tidak dicatat ketika Atlet:

1) Menepuk bantalan TOP/Switch tetapi tidak menghentikan waktu;

2) Falls (Jatuh);

3) Menggunakan bagian sisi atau atas dari papan panjat; atau

4) Menyentuh dasar ketika seluruh tubuh telah terangkat.

9.14. Selain dikarenakan melakukan False Start, Atlet harus diberikan waktu istirahat minimal

lima (5) menit antara percobaan ditiap jalur.

61| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Judging dan Scoring

9.15. Waktu pemanjatan untuk tiap Atlet didefinisikan antara sinyal Start dan ketika Atlet telah

selesai melakukan pemanjatan (berhasil menghentikan waktu). Sistem pencatat waktu

harus:

A) Mencatat dan menampilkan waktu pemanjatan untuk tiap Atlet secara terpisah.

B) Memungkinkan untuk mengukur/menghitung waktu dengan akurasi/ketepatan

1/1000s:

1) Waktu harus dicatat ke 1/1000s untuk tujuan pemeringkatan;

2) Waktu harus ditampilkan ke pembulatan 1/100s.

9.16. Waktu Valid harus dicatat ketika Atlet telah menyelesaikan percobaan mereka sesuai

dengan aturan ini.

Ranking

9.17. Ranking Kualifikasi:

A) Atlet akan di ranking sesuai ketentuan berikut:

1) Pertama, seluruh Atlet memiliki paling sedikit satu waktu valid:

a) Pertama, posisi terbalik dari waktu terbawah (tercepat); dan

b) Apabila terdapat dua atau lebih Atlet memiliki waktu yang sama, posisi

terbalik waktu kedua mereka (Atlet yang memiliki waktu kedua akan

diberi peringkat diatas mereka yang tidak memiliki waktu kedua); dan

2) Kedua, seluruh Atlet yang tidak memiliki waktu kualifikasi valid.

B) Jika, dengan ketentuan prosedur pemeringkatan pada (A), Kuota untuk babak final
terlebihi dikarenakan hasil seri, para Atlet terkait harus melakukan permanjatan
kembali di Jalur Kiri (Lane A) sampai hasil seri tersebut terpecahkan. Waktu yang
dicatat di percobaan mereka itu hanya akan digunakan untuk menentukan
Atlet mana yang memenuhi syarat untuk babak Final dan bukan untuk tujuan
lain.
9.18. Final dan General Ranking :

A) Atlet harus diberi peringkat pada babak Final dengan urutan tahap terakhir mereka

bertanding dan kemudian:

1) Pertama, pemenang dari tiap tahapan; dan

62| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


2) Kedua, Atlet yang tereliminasi pada tiap tahapan, dengan urutan peringkat

dari waktu mereka pada tahap tersebut (Atlet yang tidak memiliki waktu valid

akan diberi peringkat terakhir pada tahapan tersebut dan apabila terdapat

Atlet yang memiliki waktu yang sama, akan ditentukan dari waktu tahapan

sebelumnya (jika diperlukan secara berturut-turut untuk tahapan sebelumnya

dan/atau Babak Kualifikasi))

B) General Ranking ditentukan dengan dasar sebagai berikut:

1) Pertama, Atlet yang memiliki ranking Final, sesuai urutan; dan

2) Kedua, Atlet yang tidak memilik ranking Final, sesuai urutan dari Ranking

Kualifikasi mereka.

C) Dimana setiap tahap pada babak Final dibatalkan, kompetisi akan dinyatakan telah

berakhir dan General Ranking untuk kompetisi tersebut akan diambil dari hasil

terkakhir tahap yang telah selesai, para pemenang dari race pada tahap terakhir

akan peringkatkan berdasarkan dari waktu mereka masing-masing.

Insiden Teknis dan Protes

9.19. Hanya video resmi, dan dengan kebijakan Jury President Video FPTI untuk penyiaran,

akan digunakan dengan tujuan untuk memutuskan Insiden Teknis dan Protes. Video

resmi minimal harus merekam:

A) Posisi Start untuk kedua Lintasan;

B) Bantalan TOP/Switch untuk kedua lintasan; dan

C) Pemanjatan dari tiap pasang Atlet pada tiap race.

9.20. Jika Atlet, atau Official Tim menyadari telah terjadi Insiden Teknis, mereka harus

memberitahukan Jury President sebelum dimulainya race berikutnya.

9.21. Klaim untuk Insident Teknis berkaitan dengan kinerja Sistem Pencatat Waktu bisa

diajukan jika disertai dengan beberapa bukti atau kesalahan sistem.

9.22. Jury President akan memutuskan apakah insiden teknis benar terjadi:

A) Berkaitan dengan keputusan ini, Jury President akan seperlunya:

63| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


1) Melihat rekaman video resmi;

2) Meminta sistem untuk di test;

3) Meminta Routesetter untuk memanjat pada jalur yang bersangkutan dan

memukul bantalan TOP/Switch.

B) Ketika Insiden Teknis:

1) Bisa diperbaiki dan dianggap telah mempengaruhi satu race, Atlet yang

secara langsung terdampak oleh kegagalan akan melakukan pemanjatan

ulang; atau

2) Tidak bisa diperbaiki atau dianggap dapat mempengaruhi seluruh Atlet pada

tahapan yang relevan, Jury President akan memutuskan:

a) Membatalkan (Cancel) tahap tersebut dan tahapan selanjutnya; atau

b) Mengabaikan dan mengulang tahapan tersebut.

9.23. Protes berkaitan:

A) Penjurian dari:

1) Percobaan Atlet pada race manapun; atau

2) Hasil dari race manapun pada babak Final,

Harus diajukan sebelum dimulainya race selanjutnya. Race selanjutnya tidak akan

dimulai sampai Protes sudah diputuskan. Protes tersebut dapat diajukan secara

lisan dan tidak ada biaya protes.

B) Result yang sudah diterbitkan atau Peringkat dari Atlet, harus dibuat secara tertulis

dan:

1) Protes yang berhubungan dengan babak Kualifikasi, dalam waktu lima (5)

menit setelah diterbitkanya Official Result; atau

2) Berhubungan dengan babak Final, setelah dikeluarkan hasil.

64| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


10. TEAM SPEED

Umum

10.1. Aturan ini harus dibaca sebagai kelanjutan dari Bagian 9 (Speed).

10.2. Tiap tim harus terdiri dari tiga (3) Atlet untuk tiap tim.

10.3. Tiap pengprov normalnya akan diijinkan untuk mendaftarkan dua (2) tim pada tiap Event

Team Speed.

Struktur Pemanjatan

10.4. Struktur pemanjatan dan jalur harus sesuai dengan kebutuhan yang dijelaskan pada pasal

9.1.(A) dengan beberapa perubahan berikut:

A) Struktur pemanjatan harus memiliki minimal dua pasang jalur paralel (dengan kata

lain, minimal empat (4) jalur dengan model dari tiap jalur (termasuk penempatan

peralatan pencatat waktu) menyesuaikan rancangan dan susunan yang ditentukan

untuk Kompetisi perseorangan 15 m.

B) Struktur dinding panjat untuk jalur kiri dari masing - masing tim harus memiliki dua

Titik Pengaman Utama, sehingga memungkinkan digunakan dengan tali

pemanjatan yang terpisah untuk Atlet pertama dan ketiga dalam tim.

Pencatatan Waktu

10.5. Waktu pemanjatan untuk sebuah tim adalah periode antara sinyal mulai dan selesainya

percobaan pemanjatan oleh Atlet ketiga. Waktu valid yang akan dicatat hanya dimana

semua Atlet dalam tim telah menyelesaikan percobaan pemanjatan mereka sesuai dengan

peraturan.

10.6. Waktu pemanjatan harus dicatat menggunakan satu system Pencatatan Waktu Mesin-

Elektris yang disetujui oleh FPTI.

10.7. Di tiap jalur akan terdapat tanda yang dapat diketahui (misal, dengan penggunaan lampu

hijau) untuk menunjukkan Atlet yang sedang memanjat telah menyelesaikan percobaan

mereka dan sekaligus sebagai tanda mulai untuk Atlet berikutnya dalam tim tersebut.

65| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Prosedur Kompetisi

Practice

10.8. Bila memungkinkan, babak Kualifikasi harus didahului oleh periode Practice dimana

masing – masing tim diberikan kesempatan untuk mencoba satu race. Jury President

harus mengumumkan waktu dan durasi Practice saat Tehnical Meeting (dan bila perlu,

alasan kenapa masa percobaan ditiadakan).

Kualifikasi (Empat Jalur)

10.9. Babak Kualifikasi normalnya berlangsung dalam dua (2) pasang jalur dengan para tim

memanjat berpasangan, dengan kata lain, satu tim di tiap pasang jalur. Kecuali

diperlukan untuk pemanjatan ulang sebagai akibat terjadi sebuah protes atau insiden

teknis, tiap tim hanya dapat melakukan satu (1) percobaan pemanjatan untuk

mendapatkan catatan waktu Kualifikasi yang sah (valid).

Catatan: Bila jumlah tim yang mengikuti Kompetisi merupakan jumlah ganjil, tim terakhir

akan memanjat sendirian.

10.10. Urutan pemanjatan masing – masing tim harus diacak.

10.11. Bila Kuota untuk babak final terlebihi dikarenakan hasil dari tim yang seri, tim-tim terkait

harus melakukan permanjatan kembali di Jalur Kiri dengan tujuan untuk memecahkan

hasil seri tersebut. Waktu yang dicatat di percobaan mereka itu hanya akan

digunakan untuk menentukan tim mana yang memenuhi syarat untuk babak Final.

Catatan: Percobaan akan terus dilakukan untuk memisahkan hasil sama.

66| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Final

10.12. Babak Final dapat berlangsung sebagai rangkaian dari tahap eliminasi, seperti yang

dikemukakan dalam Pasal 9.9 (Sangat dimungkinkan untuk mengganti istilah “Atlet”

menjadi kata “Tim” dalam pasal-pasal tersebut).

Prosedur Pemanjatan

Start

10.13. Saat dipanggil untuk mulai pemanjatan sebuah jalur, tiap Atlet dalam tim tersebut dapat

mengambil posisi pasangan tidak lebih dari dua (2) meter di depan dinding. Atlet yang

dijadwalkan untuk memanjat kesatu (1) dan ketiga (3) dalam tim berada jalur kiri, dan

Atlet yang dijadwalkan memanjat kedua (2) dalam tim berada jalur kanan. Seorang

belayer dapat mengikatkan tali pemanjatan ke masing – masing harness Atlet seperti

dikemukakan dalam Pasal 9.11.2.b.

10.14. Prosedur pemanjatan untuk Atlet yang dijadwalkan memanjat pertama dalam tim harus

seperti yang dikemukakan dalam Pasal 9.10, 9.11.B sampai dengan 9.11.E.

10.15. Prosedur pemanjatan untuk Atlet yang dijadwalkan memanjat kedua dan ketiga dalam tim

harus seperti berikut ini:

A) Tiap Atlet dapat segera mengambil posisi start, segera setelah Atlet pertama

memulai pemanjatan sesuai dengan urutan pemanjatan; dan

B) Segera memulai memanjat hanya ketika tanda mulai telah menunjukkan bahwa

Atlet sebelumnya telah menyelesaikan pemanjatan mereka.

False Start

10.16. Pasal 10.17 hingga 10.20 menggantikan Pasal 9.12, yang mana tidak dapat diterapkan.

10.17. Satu Tim dapat dinyatakan telah melakukan false start jika, dalam penilaian Starter (atau

Recaller yang ditunjuk):

A) Atlet pertama dalam tim meninggalkan starting pad setelah Starter menyatakan ”

Ready !” dan sebelum starting signal menyala; atau

67| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Atlet pertama dalam sebuah tim bereaksi mendahului starting signal kurang dari

1/10 detik; atau

C) Pemanjat kedua/ketiga dalam tim meninggalkan landasan tepat sebelum Atlet

sebelumnya telah menyelesaikan percobaan mereka.

10.18. Dalam Kompetisi ketika terjadi false start oleh Atlet pertama dalam tim manapun, pemberi

aba-aba (starter) harus menghentikan kedua/semua tim segera dan/atau mencegah Atlet

kedua/ketiga di setiap tim untuk memulai pemanjatan.

10.19. Manakala Atlet pertama dari tim melakukan sebuah false start dalam satu race

perlombaan, maka tim tersebut tercatat tidak memiliki waktu valid untuk race

pemanjatan dimana false start terjadi.

Catatan: Dalam Kompetisi yang mana Atlet pertama dalam tim melakukan false start, tim

yang tidak melakukan false start harus menyelesaikan percobaan mereka di race pemanjatan

terkait.

10.20. Apabila Atlet kedua/ketiga dalam tim melakukan start (False start), maka :

A) Pemberi Aba-aba (starter) akan mencegah pemulaan pemanjatan dari para Atlet

yang tersisa dari tim yang telah melakukan False start;

B) Tim yang tidak melakukan False start dapat melanjutkan pemanjatan dan

mencatatkan waktu valid,

C) Dan tim yang melakukan False start dicatat tidak memiliki waktu valid untuk race

pemanjatan dimana False start dibuat.

Catatan: Dimana dalam hal (B), tim yang melanjutkan untuk memanjat melakukan false

start, maka tim ini juga dihentikan. Meskipun demikian, bila tim ini gagal untuk mencatatkan

waktu valid, tidak diijinkan ada pengulangan.

68| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Penyelesaiaan Percobaan

10.21. Pasal 10.22 hingga 10.24 menggantikan Pasal 9.13 yang mana tidak dapat diterapkan.

10.22. Tiap Atlet dalam tim harus memukul bantalan/saklar pencatat waktu dengan tangan

mereka, dan

A) Bagi Atlet pertama dan kedua harus memberi signal mulai untuk Atlet

berikutnya;

B) Bagi Atlet ketiga, menghentikan alat pencatat waktu.

10.23. Jika salah satu:

A) Atlet kesatu (1) atau kedua (2) gagal untuk memberi sinyal/tanda mulai

untuk Atlet berikutnya; atau

B) Atlet ketiga (3) tidak menghentikan alat pengatur waktunya,

maka pemanjatan tim dapat dianggap tidak berhasil dan tidak ada waktu valid yang dapat

dicatat. Tidak ada pengulangan atau percobaan tambahan yang akan diijinkan kecuali

ditemukan bahwa Sistem Pencatat Waktu Mesin-Elektrik rusak.

Catatan: Kegagalan seseorang untuk menghentikan alat pencatat waktu tidak dapat dijadikan

alasan untuk menyatakan bahwa peralatan rusak.

Catatan: Bila Atlet berturutan di jalur yang sama gagal untuk menghentikan alat pencatat

waktu, atau bila kegagalan sistematis muncul, Jury President dapat menentukan apakah Atlet

yang terpengaruh harus diijinkan untuk mengulang. Bila pengujian menemukan tidak ada

kesalahan, maka hasilnya harus berlaku. Pengujian meliputi permintaan pada Route-Setter

(Pembuat Jalur) untuk memanjat jalur dan memukul saklar/bantalan.

Catatan: Jury President dapat menggunakan rekaman video dalam mempertimbangkan ya

atau tidak perlunya pengujian alat. Namun rekaman video yang menunjukkan bahwa seorang

Atlet telah memukul bantalan/saklar (tetapi alat pencatat waktu tidak berhenti) tidak

dapat digunakan sebagai bukti atas kerusakan alat.

69| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


10.24. Percobaan satu tim Atlet dianggap tidak berhasil dan waktunya dicatat tidak valid jika ada

Atlet dalam tim tersebut:

A) Jatuh;

B) Menggunakan bagian apapun dari dinding, point atau fitur – fitur terbatas yang

digunakan terus – menerus dan selotip hitam yang secara jelas bisa diidentifikasi

(atau bila warna lain diminta untuk digunakan, seperti yang ditetapkanoleh Jury

President dalam Technical Briefieng untuk para Atlet);

C) Menggunakan sisi tepi atau tepi atas dari dinding panjat;

D) Menyentuh dasar dinding dengan bagian tubuh apapun setelah start;

E) Menggunakan alat bantu (Artificial Aid).

Peringkat Pada Setiap Babak

Kualifikasi

10.25. Tim dapat diberi peringkat berdasarkan waktu valid tercepat yang dicatatkan di percobaan

kualifikasi mereka. Bila sebuah tim gagal untuk mencatatkan waktu valid maka tim

tersebut diberi peringkat terakhir.

Final

10.26. Peringkat dari masing – masing tim akan mengikuti prinsip – dalam Pasal 9.18 (Untuk

pemahaman, istilah “Atlet” dapat diganti menjadi “tim”)

70| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


11. COMBINED

Umum

11.1. Bagian ini harus dibaca bersama dengan Bagian 3 (General Rules/Peraturan Umum), 7

(Lead), 8 (Boulder) dan 9 (Speed) dari aturan ini.

11.2. Kompetisi Combined harus terdiri:

A) Babak Kualifikasi untuk tiap Kategori; dan

B) Babak Final dengan Kuota pasti delapan (8) Atlet untuk tiap Kategori,

Dimana untuk babak Kualifikasi dan babak Final akan terdiri:

1) Satu (1) Tahap “Combined Speed”;

2) Satu (1) Tahap “Combined Boulder”; dan

3) Satu (1) Tahap “Combined Lead”;

Sesuai dengan urutan tersebut, dengan tiap tahap sesuai dengan bagian yang sesuai dari

Artikel 7 (Lead), 8 (Boulder) dan 9 (Speed) dari aturan ini, dengan Amandemen dan

penambahan yang tercantum pada Artikel 11 (Combined) ini.

11.3. Babak Kualifkasi dan Final harus dilakukan pada hari yang berbeda.

11.4. Babak Kualifikasi akan dilaksanakan sebagai berikut:

A) Periode antara akhir tahap Speed sesuai yang dijadwalkan dengan dimulainya

tahap Boulder tidak boleh kurang dari 30 menit.

B) Periode antara akhir tahap Boulder sesuai yang dijadwalkan dengan dimulainya

tahap Lead tidak boleh kurang dari 120 menit.

11.5. Babak Final akan dilaksanakan sebagai berikut:

A) Periode antara akhir tahap Speed sesuai yang dijadwalkan dengan dimulainya

tahap Boulder tidak boleh kurang dari 15 menit.

B) Periode antara akhir tahap Boulder sesuai yang dijadwalkan dengan dimulainya

tahap Lead tidak boleh kurang dari 15 menit.

Format Babak Kualifikasi

11.6. Babak Kualifikasi harus:

71| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


A) Untuk tahap Speed, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 9 (Speed) dari aturan

ini, menggunakan pengaturan dan pelaksanaan pada babak kualifikasi kompetisi

Speed.

B) Untuk tahap Boulder, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 8 (Boulder) dari

aturan ini, menggunakan pengaturan dan pelaksanaan pada babak Semi-Final

kompetisi Boulder.

C) Untuk tahap Lead, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 7 (Lead) dari aturan ini,

menggunakan pengaturan dan pelaksanaan pada babak Semi-Final kompetisi Lead.

11.7. Starting Order (Urutan Pemanjatan) untuk tahap Boulder dan Lead, dan untuk Lintasan

(Lane) A dari tahap Speed, akan dihitung:

A) Dimana para Atlet yang memenuhi syarat untuk babak Kualifikasi telah mengikuti

serangkaian Event tunggal, dengan urutan menurun (Descending) dari peringkat

Combined (Gabungan) yang dihitung berdasarkan peringkat dari rangkaian Event

tersebut; dan

B) Dimana para Atlet yang memenuhi syarat untuk babak Kualifikasi telah melalui

beberapa event Kualifikasi, berdasarkan sistem Kualifikasi yang diterbitkan oleh

FPTI,

Urutan pemanjatan untuk Lintasan B, dengan urutan yang sama dengan Lintasan A

dengan perubahan urutan 50%.

Format Babak Final

11.8. Babak Final harus:

A) Untuk tahap Heat Speed, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 9 (Speed) dari

aturan ini, menggunakan pengaturan dan pelaksanaan pada babak Final kompetisi

Speed.

B) Untuk tahap Heat Boulder, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 8 (Boulder)

dari aturan ini, menggunakan pengaturan dan pelaksanaan pada babak Final

kompetisi Boulder, kecuali bahwa:

72| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


1) Jumlah Boulder pada heat ini akan dikurangi menjadi tiga (3); dan

2) Jury President tidak berhak untuk membatalkan boulder manapun dalam

babak ini.

C) Untuk tahap Heat Lead, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 7 (Lead) dari

aturan ini, menggunakan pengaturan dan pelaksanaan pada babak Final kompetisi

Lead.

11.9. Starting Order (Urutan Pemanjatan) untuk tiap tahap pada babak Final, akan ditentukan

sebagai berikut:

A) Untuk tahap Speed, berdasarkan pada ketentuan yang diatur pada lampiran 2.

Misalnya Race 1 harus antara Atlet dengan peringkat 1st dan 8th dari Tahap Speed

pada babak Kualifikasi.

B) Untuk tahap Boulder, urutan pemanjatan adalah urutan terbalik dari peringkat

Tahap Speed sebelumnya, contoh: Atlet dengan peringkat teratas (terbaik) akan

memanjat terakhir.

C) Untuk tahap Lead, urutan pemanjatan adalah urutan terbalik dari peringkat

sementara yang dihitung berdasarkan tahap Speed dan tahap Boulder yang telah

selesai, contoh: Atlet dengan peringkat teratas (terbaik) akan memanjat terakhir.

Ranking Dalam Tahapan-Tahapan Tunggal

11.10. Ranking dalam tiap tahapan akan dihitung berdasarkan:

A) Untuk tiap tahap Speed, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 9 (Speed) dari

aturan ini dengan Amandemen dan penambahan untuk babak Final:

1) Atlet yang kalah pada race Quarter Final tidak akan tereliminasi, tapi akan

maju pada seri tambahan untuk menentukan peringkat lima (5) sampai

delapan (8), sehingga semua Atlet menyelesaikan jumlah race yang sama;

2) Peringkat dari para Atlet pada tahap Speed akan ditentukan oleh seri Final

dari beberapa race:

a) Race 9 akan menentukan tempat 7 (pemenang) / 8 (kalah);

73| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


b) Race 10 akan menentukan tempat 5 (pemenang) / 6 (kalah);

c) Race 11 akan menentukan tempat 3 (pemenang) / 4 (kalah);

d) Race 9 akan menentukan tempat 1 (pemenang) / 2 (kalah);

3) Dimana, pada race manapun, kedua Atlet gagal untuk mencatatkan waktu

valid (selain dikarenakan dari False Start), atau tidak dapat dipisahkan

dengan menggunakan proses Ranking yang diatur pada Artikel 9 (Speed),

maka race tersebut akan di ulang. Jika setelah pengulangan para Atlet masih

seri, maka akan dipecahkan dengan membandingkan Ranking Combined

untuk Atlet tersebut pada babak Kualifikasi; dan

Untuk tujuan Artikel 11.10, berdasar dari Artikel 9 (Speed) tentang “Ranking

Kualifikasi” akan digunakan untuk menentukan Ranking babak Kualifikasi dari tahap

Speed Combined.

B) Untuk tiap tahap Heat Boulder, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 8

(Boulder) dari aturan ini dengan Amandemen dan penambahan:

1) Dimana terdapat dua atau lebih pemanjat yang seri, peringkat mereka akan

ditentukan dengan:

a) Dengan membandingkan hasil terbaik dari tiap Atlet dalam, dimulai dari

jumlah Tops yang didapat pada percobaan pertama, selanjutnya jumlah

Tops yang didapat pada percobaan kedua, dan seterusnya;

b) Dimana pembandingan pada (a) tidak dapat memisahkan peringkat

yang sama, dengan membandingkan jumlah Zones yang didapat pada

percobaan pertama, selanjutnya jumlah Zones yang didapat pada

percobaan kedua, dan seterusnya

2) Untuk babak Final, dimana setelah ketentuan (1) para Atlet masih seri,

peringkat mereka akan ditentukan berdasarkan peringkat tahap Boulder pada

babak Kualifikasi.

74| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


C) Untuk tiap tahap Lead, berdasarkan pada ketentuan dari Artikel 7 (Lead) dari

aturan ini dengan Amandemen dan penambahan:

1) Dimana terrdapat dua atau lebih Atlet yang seri, peringkat mereka akan

ditentukan dengan:

a) Dengan membandingkan waktu pemanjatan mereka ke detik terkecil

(waktu tercepat lebih baik);

b) Dimana pembandingan pada (a), dua atau lebih Atlet tetap seri, waktu

yang terdapat dalam video resmi akan digunakan untuk memecahkan

waktu pemanjatan ke detik 1/10th; dan

2) Untuk babak Final, dimana setelah ketentuan (1) para Atlet masih seri,

peringkat mereka akan ditentukan berdasarkan peringkat tahap Lead pada

babak Kualifikasi.

Ranking Combined

11.11. Ranking Combined akan dihitung berdasarkan hasil dari tiap babak untuk tiap Kategori

bagi para Atlet yang telah mengikuti ketiga Tahap:

A) Tiap Atlet harus diberikan “Ranking Point” untuk tiap tahap yang telah diselesaikan:

1) Jika Atlet memiliki peringkat yang unik, sama dengan peringkat tersebut; atau

2) Jika dua atau lebih Atlet seri untuk Tahap manapun, sama dengan peringkat

rata-rata dari Atlet yang seri. Misal: ketika terdapat empat (4) yang seri pada

peringkat 8th maka untuk Ranking Points yang akan diberikan kepada mereka

sama dengan (8+9+10+11)/4 = 9,5.

B) Ranking Total Point harus dihitung untuk tiap Atlet dengan mengkalikan Ranking

Point yang didapatkan untuk tiap tahap.

C) Tiap Atlet harus di beri peringkat dengan urutan naik (ascending) dari Ranking

Total Point (contoh: nilai rendah lebih baik) , apabila terdapat Atlet yang

mempunyai Ranking Total Point yang sama, untuk tiap babak peringkat mereka

akan ditentukan:

75| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


1) Dengan membandingkan secara head-to-head hasil dari Atlet untuk babak

tersebut; dan

2) Dimana setelah ketentuan (1) masih terdapat Atlet yang seri, dengan

membandingkan:

a) Untuk babak Final, pertama Combined Ranking dari babak Kualifkasi;

b) Seeding dari para Atlet (peringkat nasional).

11.12. Peringkat sementara harus dihitung berdasarkan hasil dari tahap Speed dan tahap

Boulder pada setiap babak untuk setiap Kategori, dalam hal ini hanya hasil dari dua tahap

ini yang akan digunakan untuk perhitungan.

76| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


12. SPEED KLASIK

Umum

12.1. Peraturan dibaca bersama dengan bagian 3 (Peraturan Umum).

12.2. Kompetisi Speed Klasik harus dilaksanakan pada jalur pemanjatan yang normalnya

memiliki panjang 10m s/d 15m dan memiliki tingkat kemiringan tak lebih dari lima (5)

derajat, dirancang khusus untuk dinding panjat buatan. Bila terdapat jalur roof, lebarnya

tidak lebih dari satu (1) m.

12.3. Kompetisi speed klasik biasanya dapat terdiri dari:

A) Babak Kualifikasi, terdiri dari satu (1) tahapan; dan

B) Babak Putaran Final, terdiri antara satu (1) sampai tiga (3) tahapan eliminasi.

Untuk kejadian tidak terduga, Jury President dapat memutuskan untuk membatalkan

salah satu babak dan babak sebelumnya akan di gunakan untuk menentukan peringkat

dari babak yg di batalkan.

Struktur Dinding Panjat

12.4. Struktur dinding panjat dan pegangan untuk pemanjatan harus mematuhi persyaratan

yang relevan dari Standar EN12572-1 dan EN12572-3 berturut – turut.

12.5. Permukaan dinding panjat harus memiliki minimal dua lintasan paralel dengan masing –

masing memiliki lebar 3m.

12.6. Struktur dinding panjat meliputi

A) Belay Klasik : Struktur dinding panjat memiliki dua (2) titik pengaman dimana tali

pemanjatan melewati : “Top Protection Point”; dan “Deviation Point” untuk

membantu pengendalian tali pengaman. “Top Protection Point” harus harus seperti

yang ditandai pada lampiran 4 dokumen IFSC Speed License Rules. Jika Deviation

Point berada didepan permukaan dinding panjat posisinya juga akan ditandai

seperti dokumen diatas.

B) Autematic Belay: sistem akan dipasang pada Top Protection Point.

77| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Jalur Pemanjatan

12.7. Jalur pemanjatan untuk tiap lintasan harus sama panjangnya dan sama karakter dan

kesulitannya. jika jalur pada lintasan tidak vertikal maka dapat dirancang sehingga para

Atlet yang memanjat berjauhan dan tidak ke arah satu sama lain. Selain pegangan untuk

kategori speed (pegangan yang tidak sesuai untuk Kompetisi speed, quickdraws, dll.)

harus dibersihkan dari dinding, kecuali baut hangers yang terpasang secara permanen.

12.8. Semua peralatan pencatatan waktu yang dipasang dipermukaan dinding panjat akan

ditempatkan agar tidak mengganggu atau membantu pergerakan Atlet.

Keamanan

12.9. Semua jalur harus dipanjat dengan Atlet diamankan dari atas (“Top-Rope”) menggunakan

tali pemanjatan yang memenuhi persyaratan Standar (setara EN 892) yang diterapkan

untuk tali tunggal (single rope). Atau bellay otomatis yang disetujui oleh FPTI. FPTI Judge

akan memutuskan kapan perubahan peralatan saat kondisi keamanan membutuhkan.

Titik Pengaman

12.10. Titik Pengaman untuk Speed Klasik

A) Klasik belay : Penghubung tali pemanjatan dengan top protection point, dan

Deviation point harus menggunakan Karabiner Pengunci stainless-steel

diamankan ke titik pengaman dengan sling model pita yang dijahit dan

dihubungkan dengan Quick-Link (“Maillon Rapide”):

B) Otomatis Belay : Penghubung sistem dengan top protection point akan dilakukan

sesuai spesipikasi tekhnis dari manual yang digunakan.

Peralatan Pribadi

12.11. Setiap Atlet harus memakai “climbing harness”. Jury President tidak akan mengijinkan

seorang Atlet untuk mulai pemanjatan jika Jury President menilai bahwa “harness” yang

dipakai Atlet tidak aman.

78| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


12.12. A) Klasik belay: Tali pemanjatan harus terhubung pada harness Atlet dengan dua

Karabiner Screwgate atau Self-locking karabiner yang disusun berlawanan (dengan posisi

pintu yang saling berlawanan) dan tali pemanjatan harus terpasang pada Karabiner

dengan menggunakan “Simpul Delapan”, diamankan dengan “Simpul Stoper” atau selotip.

B) Otomatis belay : sistem harus terhubung ke harness Atlet sesuai dengan spesipikasi

tekhnis yang digunakan dari manual yang digunakan.

12.13. Atlet di larang membawa atau mengunakan audio listening ( mp3, dll ) pada saat

melakukan pemanjatan.

Pemeriksaan Keamanan

12.14. Sebelum pemanjatan pada suatu lintasan, belayer harus memastikan bahwa:

A) Harness Atlet sudah terpasang dengan benar;

B) Tali pemanjatan terhubung dengan harness pemanjat sesuai dengan Pasal 12.12.

Penambatan

12.15. Penambatan:

A) Klasik belay : Tali pemanjatan harus dikendalikan dari bawah oleh dua belayer

yang akan ditempatkan ke satu sisi dari lintasan pemanjatan. Belayer utama dapat

menggunakan dengan baik “Locking Belay Device” maupun ”Manual Belay Device”.

Belayer harus memperhatikan dengan seksama untuk memastikan bahwa:

1) Pergerakan Atlet tidak terhalangi oleh jalannya tali baik terlalu ketat atau

terlalu longgar;

2) Atlet yang jatuh atau selesai melakukan pemanjatan dihentikan dengan cara

yang aman; dan

3) Atlet tidak diturunkan dengan kecepatan yang berlebihan.

B) Belay Otomatis : Sistem belay yang disetujui oleh FPTI dapat digunakan ( mengacu

kepada Speed License Rules )

12.16. Belayer yang ditunjuk oleh penyelenggara harus dilatih untuk menambat dengan cara

yang sesuai untuk Kompetisi Speed. FPTI Judge diberikan kewenangan untuk

79| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


memerintahkan penyelenggara mengganti belayer selama Kompetisi. Jika diganti, belayer

tidak dapat diijinkan untuk terlibat menjadi belayer pada Kompetisi tersebut.

Pencatatan Waktu

12.17. Waktu pemanjatan untuk setiap Atlet adalah periode antara starting signal dan

penyelesaian pemanjatan. Waktu yang valid akan dicatat jika Atlet telah menyelesaikan

pemanjatannya yang sesuai dengan peraturan.

12.18. Waktu pemanjatan dicatat menggunakan Sistem Pencatat Waktu Automatis yang disetujui

oleh FPTI.

Pencatat Waktu Otomatis

12.19. Sistem pencatat waktu yang disetujui oleh FPTI. Sistem pencatat waktu yang dapat:

A) Mencatat waktu akhir untuk masing-masing Atlet secara terpisah ketika mereka

memukul Switch/Pad Pencatat Waktu; dan

B) Menunjukkan waktu pemanjatan untuk tiap Atlet secara terpisah seperti perbedaan

antar “single starting signal” (a) dan “finishing time” (b)

12.20. Sistem pencatat waktu harus mampu mencatat waktu setidaknya 1/1000 detik. Untuk

tujuan peringkat Atlet, waktu akan dicatat dan ditunjukkan pada 1/100 detik. Kecuali

kalau waktu yang dicatat tepat 1/100 detik, maka dapat dibacakan dan dicatat ke 1/100

detik (dengan kata lain dibulatkan)

12.21. Timing device harus memiliki indikator start yang ditempatkan pada permukaan dinding

sesuai dengan IFSC Speed License Rules. Untuk kasus tertentu, Chief Routesetter dapat

menempatkan posisi alternatif untuk peralatan pencatat waktu agar tidak menggangu dan

membantu gerak Atlet.

12.22. Jury President harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pencatat waktu

dapat berfungsi dengan baik. Jury President juga harus menemui petugas yang terlibat

untuk sistem ini dan memahami sistem pencatat waktu ini sebelum dimulainya kompetisi.

Beberapa tes harus dilakukan untuk memastikan bahwa sistem pencatat waktu berfungsi

normal.

80| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Kuota Untuk Setiap Babak

12.23. Kuota untuk babak putaran final adalah;

Jumlah Atlet yang mencatatkan Kuota Final


waktu valid di Kualifikasi
4
4–7
8
8 – 15
16
> 16

Catatan: Jika jumlah Atlet yang mencatat waktu valid di babak Kualifikasi kurang dari

empat (4), maka Babak Kualifikasi akan diulang.

12.24. Kuota untuk babak putaran final akan diisi oleh Atlet yang mempunyai peringkat tertinggi

dari babak Kualifikasi

12.25. Dimana kuota untuk babak putaran final terlampaui dikarenakan Atlet yang memiliki

peringkat sama, Atlet yang bersangkutan dipisahkan dengan mengikuti prosedur sesuai

dengan Pasal 9.17.(B).

Urutan Pemanjatan

Kualifikasi

12.26. Semua Atlet harus konfirmasi atas partisipasi mereka di zona Transit satu jam sebelum

mulai (termasuk Practice). Urutan pemanjatan untuk lintasan kiri (Lintasan A) harus

diacak. Urutan pemanjatan untuk lintasan kanan (Lintasan B) harus sama dengan urutan

Lintasan A tetapi dengan perubahan urutannya 50%.

Contoh: jika Atlet terdiri dari 21 orang, maka Atlet dengan urutan pemanjatan 1 pada

lintasan A akan menjadi Atlet urutan ke 11 pada lintasan B (urutan ke 11 pada lintasan A,

akan menjadi urutan ke 1 pada lintasan B).

Final

12.27. Urutan pemanjatan dan alokasi lintasan untuk tiap tahapan dari babak putaran final harus

seperti yang dikemukakan dalam lampiran 1 (Race/Lane Pairing (Speed)) untuk babak

putaran final dengan kouta 4/8/16 berturut – turut.

81| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Catatan: Jika dua atau lebih pemanjat mempunyai peringkat yang sama di babak Kualifikasi,

maka urutan pemanjatan tahap pertama pada babak putaran Final akan dipisahkan secara

acak.

Prosedur Kompetisi

Practice

12.28. Jika memungkinkan, babak Kualifikasi harus didahului oleh periode Practice dimana tiap

Atlet diberikan kesempatan untuk mencoba masing – masing jalur kualifikasi. Dalam

keadaan pengecualian, sebuah demonstrasi dari jalur dapat dilakukan untuk

menggantikan periode Practice. Jury President dapat mengumumkan waktu dan durasi

dari Practice saat Technical Meeting (dan jika tidak memungkinkan, maka percobaan

lintasan dapat ditiadakan).

Kualifikasi

12.29. Babak Kualifikasi akan berlangsung dalam dua (2) lintasan dengan Atlet memanjat

berpasangan. Tiap Atlet akan mendapatkan kesempatan satu kali pemanjatan pada tiap

lintasan, kecuali jika terjadi false start atau insiden teknis.

Catatan: Jika Atlet telah melakukan false start, Atlet lainnya akan melanjutkan usaha

pemanjatannya di satu atau kedua lintasan, tetapi akan melakukan pemanjatan sendirian.

12.30. Setelah menyelesaikan usaha pemanjatan pada lintasan pertama, maka Atlet akan

mendapatkan waktu istirahat tidak kurang dari lima (5) menit sebelum melakukan usaha

pemanjatan pada lintasan ke dua.

12.31. Tiap Atlet tetap berada di Zona Kompetisi seperti yang diatur oleh Jury President sampai

mereka telah menyelesaikan percobaan mereka di kedua lintasan.

12.32. Jika kouta untuk babak Final terlebihi dikarenakan hasil dari Atlet yang seri, Atlet terkait harus

membuat satu kali pemanjatan di Lintasan A untuk memecahkan peringkat ini. Waktu yang

dicatatkan hanya akan digunakan untuk menentukan Atlet mana yang berhak untuk masuk

pada babak Final. Catatan: Jika diperlukan akan dilakukan pemanjatan secara berulang-ulang

untuk memisahkan Atlet dengan waktu pemanjatan yang sama.

82| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Final

12.33. Babak Final dapat didahului dengan presentasi dari para pemanjat yang memenuhi syarat

untuk ikut serta dalam babak tersebut.

12.34. Babak putaran final dapat berlangsung sebagai rangkaian dari tahapan eliminasi, masing

– masing race terdiri pasangan Atlet, jumlah tahapan eliminasi (race pemanjatan di tiap

tahapan) tergantung dari kuota untuk babak putaran final. Tiap Atlet akan mendapatkan

kesempatan satu kali pemanjatan pada tiap lintasan, kecuali jika terjadi false start atau

insiden teknis.

12.35. Urutan pemanjatan dan alokasi lintasan untuk tiap tahapan dari babak putaran final harus

seperti yang dikemukakan dalam lampiran 1 (Race/Lane Pairing (Speed)) untuk babak

putaran final dengan kouta 4/8/16 berturut – turut. Segera setelah Atlet melakukan

percobaan di jalur pertama mereka, Atlet dapat ” tukar jalur ” dan melakukan

percobaan di jalur kedua mereka.

Misal, Atlet pada saat awal memanjat pada jalur A maka akan memanjat di jalur B, dan

Atlet pada saat awal memanjat pada jalur B akan memanjat di jalur A.

Catatan: Jika dua atau lebih Atlet mempunyai peringkat yang sama di babak Kualifikasi, maka

urutan pemanjatan tahap pertama pada babak putaran Final akan dipisahkan secara acak.

12.36. Pemenang dari masing – masing heat pemanjatan merupakan Atlet dengan jumlah total

waktu valid terkecil untuk kedua jalur.

Catatan: Jika hanya satu Atlet yang mencatatkan waktu valid di sebuah heat pemanjatan, Atlet

tersebut dapat dianggap pemenang dari race pemanjatan tersebut.

12.37. Jika tidak ada Atlet di sebuah race pemanjatan yang mencatatkan waktu valid di kedua

lintasan :

A) Jika salah satu dari Atlet melakukan false start, pemenangnya adalah Atlet

lainnya;Jika kedua Atlet dalam sebuah tahapan eliminasi melakukan false start

atau jatuh, maka kedua Atlet tersebut dinyatakan memiliki waktu yang sama dan

Pasal 12.38 akan berlaku.

83| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


12.38. Jika terjadi catatan waktu yang sama dalam sebuah race, maka :

A) Jika hasil seri terjadi pada dua (2) Final (Big Final dan Small Final), maka race

tersebut akan di ulang;

B) Jika terjadi pada race yang lain, ketentuan pemenang sesuai dengan pasal 9.9(B).

Prosedur Practice

12.39. Periode practice secara normal akan menggunakan dari salah satu format berikut:

A) Practice dari babak Kualifikasi, dimana setiap Atlet yang berhak mengikuti babak

kualifikasi akan di beri kesempatan untuk melakukan percobaan Atletan satu kali

percobaan pada setiap lintasan; atau

B) Rangkaian dari Periode Practice tunggal, satu untuk tiap tim yang terdaftar pada

kompetisi. Untuk kasus, ini Jury President harus menjadwalkan waktu latihan dari

tiap tim dan lama waktu latihan untuk tiap tim, yang mana harus disesuaikan

dengan jumlah dari Atlet tiap tim.

12.40. Jury President dapat menentukan periode practice agar sesuai dengan keadaan pada saat

pertandingan.

12.41. Periode percobaan lintasan harus disertai dengan demontrasi dari sinyal False Start dari

peralatan pencatat waktu.

Prosedur Pemanjatan

Start

12.42. Seluruh Race harus dimulai dengan sinyal yang jelas terdengar yang dikeluarkan oleh

Assigned Starter, yang bukan termasuk Official FPTI. Starter harus memposisikan dirinya

dimana dia tidak terlihat oleh Atlet. Sumber dari Sinyal Start harus ditempatkan sama jauh

untuk tiap Atlet.

12.43. Untuk memulai pemanjatan sesuai dengan pasal 9.11.

False Start

Sesuai dengan pasal 9.12

84| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Penyelesaiaan Percobaan

Sesuai dengan pasal 9.13

Peringkat Pada Setiap Babak

Kualifikasi

12.44. Sesuai pasal 9.12 mengenai false start, para pemanjat dapat diberi peringkat sebagai

berikut :

A) Jika Atlet telah mencatatkan waktu valid di masing - masing jalur, berdasarkan

jumlah total waktu pemanjatan yang dicatatkan dari kedua jalur (jumlah total

waktu terkecil lebih baik).

B) Jika seorang Atlet gagal untuk mencatatkan waktu valid maka Atlet tersebut akan

diberi peringkat terakhir.

Final

12.45. Atlet yang gagal pada babak putaran final (tidak termasuk semi-final atau final) dapat

diberi peringkat berdasarkan total waktu pemanjatan mereka di tahapan tersebut.

Catatan: Jika Atlet gagal untuk mencapai waktu valid Atlet dapat diberi peringkat terakhir

di tahapan tersebut.

12.46. Jika dua atau lebih Atlet (i) gagal menyelesaikan usaha pemanjatannya atau (ii)memiliki

catatan waktu yang sama pada suatu race, maka catatan waktu dari race sebelumnya

akan di gunakan sebagai hasil akhir untuk menentukan peringkat (dan jika di perlukan

dapat menggunakan catatan waktu dari babak kualifikasi)

12.47. Dua Atlet yang gagal di tahap semi-final akan bertanding berhadapan untuk tempat ke 3

dan ke 4 (Small Final) dan pemenang dari tahap semi-final akan bertanding berhadapan

untuk tempat ke 1 dan ke 2 (Big Final). Small Final dapat selalu dilakukan dan

diselesaikan sebelum mulainya Big Final.

Insiden Teknis Dan Protes

Sesuai dengan pasal 9.19 sampai dengan pasal 9.23

85| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


SPEED TRACK

Umum

13.1. Peraturan ini dapat dibaca bersama dengan Bab 3 (Peraturan Umum).

13.2. Kompetisi Speed Track dapat dilakukan pada dinding panjat dengan minimal ketinggian

15 m, lebar tiap lintasan 1.5 m, dan kemiringan 5 (lima derajat).

Catatan : Jika tidak sesuai dengan pasal 13.2 maka Jury President dapat memutuskan untuk

tetap melaksanakan Kompetisi.

13.3. Kompetisi speed track biasanya dapat terdiri dari:

A) Babak Kualifikasi, terdiri dari satu (1) tahapan; dan

B) Babak Final, terdiri antara satu (1) sampai tiga (3) tahapan eliminasi.

Untuk kasus-kasus tertentu, Jury President dapat memutuskan untuk membatalkan salah

satu babak dan babak sebelumnya akan di gunakan untuk menentukan peringkat dari

babak yg di batalkan.

Struktur Dinding Panjat

13.4. Struktur dinding panjat dan point untuk pemanjatan harus mematuhi persyaratan yang

ditetapkan oleh FPTI.

13.5. Permukaan dinding panjat harus memiliki minimal dua lintasan paralel dengan masing –

masing memiliki lebar 3m. Lintasan pemanjatan dapat berdekatan atau terpisah, tetapi

pemisahan antar lintasan tidak boleh lebih dari 1m dan lurus secara horizontal.

13.6. Struktur dinding panjat memiliki dua (2) titik pengaman dimana tali pemanjatan

melewati : sebuah titik utama suspensi (Top Protection Point); dan titik kedua

(Deviation Point ) untuk membantu pengendalian tali pengaman

13.7. Struktur dinding panjat meliputi

A) Belay klasik : Struktur dinding panjat memiliki dua (2) titik pengaman dimana tali

pemanjatan melewati : “Top Protection Point”; dan “Deviation Point” untuk

membantu pengendalian tali pengaman. “Top Protection Point” harus diatas akhir

dari jalur dan “Deviation Point” dapat ditempatkan agar supaya tidak membantu,

86| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


menghalangi atau membahayakan seorang pemanjat selama percobaannya di

jalur. Posisi Top Protection Point akan diberi tandai, jika Deviation Point berada

didepan permukaan dinding panjat posisinya juga akan ditandai seperti dokumen

diatas.

B) Autematic belay: sistem akan dipasang pada Top Protection Point

13.8. Permukaan dinding panjat harus dilapisi dengan resin dan pasir kwarsa 0.1/0.4

(Granulometry). Permukaan dinding panjat diberi warna cerah dan warna yang

terang.

Jalur Pemanjatan

13.9. Jalur pemanjatan untuk tiap lintasan harus sesuai dengan model yang disetujui oleh FPTI

untuk Kompetisi Speed Track.

13.10. Peralatan pencatat waktu ditempatkan pada permukaan dinding panjat. Untuk kasus

tertentu, Chief Route Setter dapat menetapkan posisi alternatif untuk peralatan

pencatat waktu agar tidak mengganggu atau membantu gerak Atlet.

Keselamatan

Sesuai dengan pasal 9.4

Urutan Pemanjatan dan Kuota

Sesuai dengan pasal 9.5 dan pasal 9.6

Prosedure Kompetisi

Sesuai dengan pasal 9.7 sampai dengan pasal 9.9

Prosedure Pemanjatan

Sesuai dengan pasal 9.10 sampai dengan pasal 9.14

Catatan : (sesuai dengan SK hasil rakornis) untuk start menggunakan star blok. Karena
speed track semua point merupakan pegangan dan pijakan perlu ditentukan garis batas
untuk start (1.75 m dari ujung papan paling bawah). Orang yang tinggi dan pendek
starnya sama dibawah garis start.

87| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Judging dan Scoring

Sesuai dengan pasal 9.15 sampai dengan pasal 9.16

Ranking

Sesuai dengan pasal 9.17 sampai dengan pasal 9.18

Insiden Teknis dan Protes

Sesuai dengan pasal 9.19 sampai dengan pasal 9.23

88| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


13. LEAD TIM

Umum

14.1. Kompetisi untuk kategori lead tim diselenggarakan murujuk bagian yang sesuai pada

Artikel 7 (Lead).

14.2. Kompetisi untuk kategori Lead Tim terdiri dari :

A) Lead Tim Putra;

B) Lead Tim Putri;

C) Lead Tim Campuran.

14.3. Jumlah atlet dan babak Kompetisi :

A) Atlet untuk lead tim putra dan lead tim putri terdiri dari tiga (3) Atlet dengan salah

satunya kapten tim;

B) Atlet untuk lead tim campuran terdiri dari satu (1) putra dan satu (1) putri dan

salah satunya kapten tim;

C) Kompetisi Kategori Lead Tim hanya dapat dipertandingkan jika diikuti tidak kurang

dari 6 (enam) daerah / tim.

D) Terdiri dari 2 babak, yaitu babak kualifikasi dan babak final.

14.4. Kompetisi kategori Lead Tim terdiri dari babak kualifikasi dan final dilakukan pada tiga (3)

jalur ( dua (2) jalur untuk Lead Tim Campuran) yang tidak identik dan tiap jalur tersebut

harus memiliki tingkat kesulitan dan karakter yang sama (grade sama). Untuk kasus-

kasus tertentu, Jury President dapat memutuskan untuk membatalkan salah satu babak

dan babak sebelumnya akan di gunakan untuk menentukan peringkat dari babak yg di

batalkan.

Struktur Dinding Panjat

Sesuai dengan pasal 7.1.(A).

Rancangan Jalur Pemanjatan

Sesuai dengan pasal 7.2.

89| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Keamanan

Sesuai dengan pasal 7.3 sampai dengan pasal 7.5.

Starting Order dan Kuota

14.5. Kuota untuk babak final adalah 6 Tim

14.6. Jika kuota babak Final terlampaui dikarenakan terjadi peringkat yang sama, maka seluruh

tim yang memiliki peringkat sama akan lolos ke babak Final.

14.7. Urutan Pemanjatan:

A) Babak Kualifikasi berlangsung dengan tiga (3) jalur pemanjatan ( dua (2) jalur

untuk Lead Tim Campuran) pemanjatannya akan diacak.

B) Urutan pemanjatan untuk babak final, berdasarkan urutan terbalik dari babak

sebelumnya, Tim yang menduduki peringkat pertama pada babak sebelumnya

akan menjadi Tim terakhir pada babak selanjutnya. Jika terjadi peringkat yang

sama pada babak sebelumnya maka urutan pemanjatannya berdasarkan :

1) Apabila anggota daerah/tim tersebut ada yang memiliki peringkat nasional

maka Atlet dengan peringkat yang lebih baik akan menjadi tim yang terakhir

diantara tim yang memiliki peringkat yang sama.

2) Apabila anggota daerah/tim tidak memiliki peringkat nasional atau memiliki

peringkat nasional yang sama maka urutan pemanjatannya akan diacak; dan

Prosedur Kompetisi

Sesuai dengan pasal 7.9 sampai dengan pasal 7.13

14.8. Babak Kualifikasi dan Final dilakukan pada tiga (3) jalur ( dua (2) jalur untuk Lead Tim

Campuran) yang tidak identik, tiap jalur tersebut harus memiliki tingkat kesulitan dan

karakter yang sama (grade sama) serta anggota tim hanya memanjat satu (1) jalur dalam

tiap babak.

14.9. Tiap Atlet harus melakukan satu (1) usaha pemanjatan, kecuali diperlukan untuk

melakukan pemanjatan ulang sebagai akibat suatu protes atau insiden teknis.

90| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


14.10. Waktu pemanjatan untuk babak Kualifikasi dan Final adalah 6 menit untuk setiap jalurnya.

Prosedur Pengamatan Jalur

Sesuai dengan pasal 7.16

Babak Kualifikasi dan Final

14.11. Sebelum melakukan pemanjatan Atlet secara bersama-sama dapat melakukan

pengamatan jalur. Waktu pengamatan jalur ditentukan oleh Jury President setelah

berkoordinasi dengan Chief Route Setter dan waktu pengamatan jalur tidak lebih dari

sepuluh (10) menit, terkecuali untuk lintasan pemanjatan yang panjang maka waktu

pengamatan jalur dapat disesuaikan.

14.12. Setelah waktu pengamatan jalur berakhir, sesuai dengan pasal 7.14.(B).(2).

14.13. Prosedur Pemanjatan :

A) Kapten tim bersama anggotanya akan ditempatkan bersamaan di Zona Isolasi,

B) Setelah waktu observasi selesai, seluruh anggota tim kembali menuju Zona Isolasi

untuk berkoordinasi sampai dengan menyerahkan lembar formasi kepada juri tidak

lebih 2 menit

Prosedur Pemanjatan

Sesuai dengan pasal 7.17

Peringkat Pada Setiap Babak

14.14. Penyusunan peringkat pada setiap babak berdasarkan :

A) Pertama, semua Atlet dinilai dengan nilai "TOP" sesuai dengan Pasal 7.20.(B)

B) Setelah itu A), semua Atlet yang jatuh atau yang telah mengakhiri usaha

pemanjatannya berdasarkan Pasal 7.22, akan mendapatkan nilai sesuai dengan

pasal 7.20.(B).(2).

14.15. Salah satu anggota tim tidak melakukan pemanjatan, maka :

91| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


A) Tim yang tidak melakukan pemanjatan pada Babak Kualifikasi tidak akan di

masukkan kedalam peringkat;

B) Tim yang tidak melakukan pemanjatan pada Babak Final akan mendapatkan nilai

paling bawah di babak tersebut.

14.16. Jika terjadi peringkat yang sama berdasarkan pasal 14.14 dan 14.15, maka peringkat dari

babak sebelumnya akan di gunakan untuk memisahkan peringkat dari Tim yang memiliki

nilai yang sama ("hitung mundur"). Tim yang memiliki nilai yang sama akan diperingkat

berdasarkan perbandingan peringkat dari babak sebelumnya.

14.17. Jika menggunakan prosedur penyusunan peringkat pasal 14.16 masih terdapat tim yang

memiliki peringkat yang sama, maka :

A) Tim yang mempunyai jumlah Atlet dengan nilai pemanjatan lebih baik pada babak

terakhir berhak menempati peringkat lebih baik dari tim lainnya.

B) Jika pemisahan peringkat menggunakan metode 14.14 sampai dengan 14.16 dan

14.17.(A) tidak dapat dilakukan karena terjadi peringkat sama selain pada 2 (dua)

tim teratas maka tim yang bersangkutan akan dibiarkan memiliki peringkat sama.

C) Jika pemisahan peringkat menggunakan metode metode 14.14 sampai dengan

14.16 dan 14.17.(A) tidak dapat dilakukan karena masih terdapat dua atau lebih

tim yang mempunyai peringkat sama untuk peringkat pertama, maka akan dilihat

total catatan waktu yang lebih baik akan menduduki peringkat teratas.

D) Jika pemisahan peringkat menggunakan metode C) masih terdapat peringkat

sama, maka tim yang bersangkutan akan memiliki peringkat sama.

Peringkat pada babak Kualifikasi dan Final

14.18. Setiap Atlet pada babak Kualifikasi dan Final akan diberikan nilai peringkat untuk setiap

jalurnya, sebagai berikut :

A) Terdapat peringkat yang unik pada salah satu jalur ketika Atlet memiliki peringkat

yang sama dalam satu kelompok pemanjatan, atau

92| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Ketika 2 (dua) atau lebih Atlet memiliki peringkat yang sama, maka akan diambil

rata-rata dari Atlet yang memiliki peringkat yang sama tersebut sesuai dengan

kelompok pemanjatannya.

Contoh: jika ada 6 Atlet dengan peringkat yang sama untuk peringkat pertama, maka

tiap-tiap Atlet dengan peringkat yang sama akan mendapatkan nilai berdasarkan (1 + 2 +

3 + 4 + 5 + 6) / 6 = 21/6 = 3,50

Contoh: jika ada 4 Atlet dengan peringkat yang sama untuk peringkat ke 2, maka tiap-

tiap Atlet dengan peringkat yang sama akan mendapatkan nilai berdasarkan (2 + 3 + 4 +

5) / 4 = 14/4 = 3,50

14.19. Penyusunan peringkat Atlet untuk babak kualifikasi, merupakan total nilai dari hasil usaha

pemanjatan dari kedua jalur yang di sediakan pada babak kualifikasi, dan dihitung

dasarkan rumus berikut :

√ 1∗ 2∗ 3

Dimana:

TP = Total Point

P1 = Point dari jalur Kualifikasi pertama

P2 = Point dari jalur Kualifikasi kedua

P3 = Point dari jalur Kualifikasi ketiga

14.20. Point data yang ditampilkan pada Official Result harus dengan format dua (2) desimal.

Insiden Teknis dan Protes

Sesuai dengan pasal 7.26 sampai dengan 7.30

93| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


14. BOULDER TIM

Umum

15.1. Kompetisi Boulder terdiri dari serangkaian jalur pemanjatan pendek, disebut boulder,

dipanjat tanpa tali, dirancang pada dinding panjat buatan.

15.2. Kompetisi Boulder Tim biasanya terdiri dari:

A) Babak Kualifikasi dengan empat (4) boulder; dan

B) Babak Final dengan empat (4) boulder.

15.3. Dalam kasus tertentu, Jury President dapat memutuskan :

A) Membatalkan satu babak, pada kasus ini babak sebelumnya akan digunakan untuk

menentukan peringkat dari babak yang dibatalkan;

15.4. Kompetisi untuk Kategori Boulder Tim teridiri dari :

A) Boulder Tim Putra

B) Boulder Tim Putri

C) Boulder Tim Campuran

15.5. Jumlah atlet dan babak Kompetisi :

A) Jumlah Atlet untuk setiap tim pada masing-masing nomor Kompetisi adalah 4

(empat) orang yang salah satunya kapten tim.

B) Hanya dipertandingkan dalam dua (2) babak untuk kategori Boulder tim,yaitu

babak kualifikasi dan babak final.

C) Kompetisi Kategori Boulder Tim hanya dapat dipertandingkan jika diikuti oleh paling

sedikit 6 (enam) tim

Struktur Dinding Panjat

Sesuai dengan pasal 8.2

Pencatatan Waktu

Sesuai dengan pasal 8.3

94| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Keamanan

Sesuai dengan pasal 8.4

Urutan Pemanjatan dan Kuota

15.6. Kuota untuk babak Final enam (6) Tim.

15.7. Kuota untuk Final harus diisi Tim dengan peringkat tertinggi dari babak sebelumnya. Jika

kuota ini terlampaui karena adanya peringkat sama, jumlah Tim yang lebih banyak berhak

mengikuti babak selanjutnya.

15.8. Urutan pemanjatan babak Kualifikasi diurutkan secara acak.

15.9. Urutan pemanjatan untuk Babak Final harus kebalikan dari urutan peringkat dari babak

sebelumnya, yakni Tim berperingkat tertinggi dapat mulai terakhir. Dalam hal babak

sebelumnya terdapat tim yang mempunyai peringkat sama, urutan pemanjatan antara

mereka diacak.

Prosedur Kompetisi

Sesuai dengan pasal 8.8 sampai 8.9

Kualifikasi

15.10. Babak Kualifikasi dapat berlangsung dalam satu (1) set boulder (4 boulder).

15.11. Di babak Kualifikasi, setiap anggota Tim yang berhak mengikuti babak ini akan melakukan

pemanjatan sesuai dengan urutan yang telah ditentukan oleh kapten tim, dengan periode

waktu lima (5) menit.

Final

15.12. Babak Final dapat berlangsung dalam satu (1) set boulder.

15.13. Harus dimulai dengan sesi perkenalan dari para finalis.

15.14. Untuk tiap Tim :

A) Tiap boulder harus dicoba oleh Atlet dalam urutan yang dikemukakan dalam Pasal

15.16.(A).

95| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Anggota tim yang telah selesai melakukan percobaan pemanjatan, dapat kembali

ketempat yang telah disediakan.

15.15. Waktu pemanjatan dalam babak Final adalah empat (4) menit untuk tiap Tim.

Prosedur Pemanjatan

15.16. Prosedur Pemanjatan :

A) Kapten tim bersama anggota timnya akan dikarantina,

B) Kapten tim akan melakukan observasi jalur selama 2 (dua) menit pada tiap-tiap

jalur.

C) Setelah waktu observasi selesai, kapten tim kembali akan berkoordinasi kepada

anggota timnya sampai dengan menyerahkan lembar formasi kepada juri tidak

lebih dari sepuluh (10) menit.

D) Setiap anggota tim akan melakukan pemanjatan secara bersamaan sesuai dengan

lembar formasi yang telah disampaikan.

E) Kapten tim dan anggota tim yang telah selesai melakukan pemanjatan boleh

memberikan motivasi tanpa memberikan arahan untuk melakukan pemanjatan.

Start

Sesuai dengan pasal 8.15.(A)

Penyelesaiaan Percobaan

Sesuai dengan pasal 8.15.(B)

Penjurian dan Penilaian (Scoring)

Sesuai dengan pasal 8.16 sampai dengan pasal 8.18

Ranking

15.17. Setelah tiap babak Kompetisi, tiap Tim yang turut serta dibabak tersebut harus diberi

peringkat menggunakan kriteria berikut ini:

A) Pertama, paling banyak jumlah Total ” TOP ” yang berhasil diselesaikan dibabak

ini;

96| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Kedua, paling banyak, jumlah total ” ZONE ” yang diraih oleh Atlet dibabak ini;

C) Ketiga, paling sedikit, jumlah Total percobaan untuk mencapai poin ” TOP”

tersebut;

D) Keempat, paling sedikit, jumlah total percobaan untuk mencapai poin ” ZONE”

tersebut.

15.18. Bila Tim gagal untuk memulai, sesuai dengan pasal 8.19.(B):

15.19. Jika setelah selesainya babak Final terdapat pemanjat yang memiliki peringkat sama,

peringkat mereka dipisahkan dengan menggunakan ketentuan dari pasal 8.20. (B)

Insiden Teknis Dan Protes

Sesuai dengan pasal 8.22 sampai dengan pasal 8.27

97| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


15. NASIONAL SERIES

Pengertian

16.1. Nasional Series merupakan Kompetisi resmi FPTI sekala nasional yang masuk dalam event

nasional.

16.2. Event Kompetisi Panjat Tebing Nasional merupakan Kompetisi resmi FPTI sekala nasional

yang menjadi salah satu penentu peringkat nasional

16.3. Masuk dan tidaknya sebuah Kompetisi resmi FPTI sekala nasional dalam kalender

Nasional series berdasarkan syarat dan ketentuan yang diatur dalam Pedoman

Penyelenggaraan Kompetisi yang akan diterbitkan kemudian.

16.4. Atlet nasional series adalah atlet panjat tebing pemegang Kartu Identitas Atlet (KIAT)

yang sah dengan status domisili tetap di suatu provinsi.

16.5. Official Kompetisi adalah personal yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat Federasi Panjat

Tebing Indonesia (PP. FPTI) yang bertugas dan bertanggung jawab secara teknis atas

terlaksananya Kompetisi pada setiap nasional series yaitu terdiri dari FPTI Delegate, Jury

President, FPTI Judge, Chief Route Setter ditambah dengan Tim Route Setter yang

berjumlah 5 orang atau lebih.

Penyelenggara

16.6. Nasional Series diselenggarakan oleh suatu organisasi penyelenggara.

16.7. Penyelenggara wajib menanggung setiap kerugian yang timbul karena perubahan jadwal

yang dilakukannya. Penyelenggara yang tidak bertanggung jawab dimasukkan kedalam

daftar hitam (blacklist organiser) yang hanya bisa dibatalkan atas kebijakan Ketua Umum

PP. FPTI.

Kategori dan Nomer Kompetisi

16.8. Nasional series wajib mempertandingkan tiga (3) kategori Kompetisi,yaitu:

A) Lead.

B) Speed.

98| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


C) Boulder.

Jika tidak memungkinan menggelar tiga (3) kategori Kompetisi tersebut diatas, maka

diperbolehkan mempertandingkan minimal dua (2) kategori Kompetisi, yaitu: Lead dan

Speed, atau Speed dan Boulder,atau Lead dan Boulder.

16.9. Hanya nomor perorangan yang wajib dilaksanakan pada setiap kategori.

Peraturan Kompetisi

16.10. Umum sesuai dengan Bab 3 (Peraturan Umum).

16.11. Peraturan Kategori Kategori Lead : Sesuai dengan Bab 6 (Peraturan Lead).

16.12. Peraturan Kompetisi Kategori Boulder : Sesuai dengan Bab 7 (Peraturan Boulder )

16.13. Peraturan Kategori Kategori Speed : Sesuai dengan Bab 8 (Peraturan Speed)

Peringkat Nasional

16.14. Atlet yang menduduki Peringkat satu (1) sampai Tiga puluh (30) setiap nomor perorangan

pada Kompetisi yang masuk kalender Nasional Series berhak atas nilai seperti diatur pada

pasal 16.15 dibawah.

16.15. Pada tiap akhir Nasional Series, 30 Atlet terbaik pada tiap kategori, baik putra dan putri

akan diberi nilai, sebagai berikut :

Peringkat Poin Peringkat Poin Peringkat Poin

100 Ke-11 31 Ke-21 10


Ke-1
80 Ke-12 28 Ke-22 9
Ke-2
65 Ke-13 26 Ke-23 8
Ke-3
55 Ke-14 24 Ke-24 7
Ke-4
51 Ke-15 22 Ke-25 6
Ke-5
47 Ke-16 20 Ke-26 5
Ke-6
43 Ke-17 18 Ke-27 4
Ke-7
40 Ke-18 16 Ke-28 3
Ke-8
37 Ke-19 14 Ke-29 2
Ke-9
34 Ke-20 12 Ke-30 1
Ke-10

99| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


16.16. Nilai yang diperoleh Atlet setiap selesainya Nasional series akan dijumlahkan. Kumpulan

nilai akan dihitung ulang setiap selesainya Nasional series dan Atlet yang mempunyai nilai

akan dirangking dari nilai tertinggi sampai terendah berdasar akumulasi nilai yang

diperoleh. Peringkat Nasional series untuk Lead, Boulder dan Speed akan dipublikasikan

setiap selesainya Nasional series.

Secara detail mengenai penyelenggaraan Nasional series diatur dalam ”

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI FPTI yang akan diterbitkan

kemudian ”

100| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


16. KOMPETISI NASIONAL (KEJURNAS) FPTI

Pendahuluan

17.1. Kompetisi Nasional (Kejurnas) FPTI adalah Kompetisi panjat tebing yang dilaksanakan

oleh FPTI setiap tahun yang tempat dan tanggal pelaksanaannya ditentukan dan

ditetapkan oleh Rapat Kerja Nasional FPTI.

17.2. Atlet adalah Atlet yang diutus oleh Pengurus Provinsi FPTI dimana Atlet tersebut adalah

pemegang Kartu Identitas Atlet (KIAT) yang syah di provinsi tersebut. Tidak ada Atlet

dibawah umur 14 (empat belas) tahun yang diijinkan untuk mengikuti Kejurnas FPTI.

17.3. Panitia Pelaksana, selanjutnya disebut Penyelenggara Kompetisi, adalah susunan

kepanitiaan yang terdiri dari unsur-unsur Pengurus Provinsi FPTI tuan rumah dan

Pengurus Pusat FPTI untuk Kompetisi Nasional.

17.4. Juara umum adalah Pengprov FPTI yang memperoleh terbanyak medali terbaik.

Official Kompetisi FPTI

17.5. Official Kompetisi FPTI adalah personal yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat FPTI untuk

Kejurnas, yang bertugas dan bertanggung jawab secara teknis atas terlaksananya

Kompetisi, yang terdiri: FPTI Delegate, Jury President, FPTI Judge, Chief Route Setter

ditambah dengan Tim Route Setter yang berjumlah 5 (lima) orang atau lebih.

17.6. Semua biaya yang timbul akibat penunjukkan Official Kompetisi FPTI menjadi

tanggung jawab Pengurus Pusat FPTI untuk Kejurnas dan menjadi tanggung jawab

Pengurus Provinsi FPTI untuk Kejurprov antara lain biaya transportasi menuju tempat

Kompetisi pergi-pulang, akomodasi, konsumsi, dan honor.

17.7. Jika dianggap perlu, Tim Route Setter dapat ditambah. Biaya yang timbul akibat

penambahan ini menjadi tanggungjawab Pengprov FPTI tuan rumah.

Disiplin dan Nomor Kompetisi

17.8. Disiplin Kompetisi yang dilaksanakan dalam Kejurnas meliputi:

A) Kompetisi Lead

101| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


B) Kompetisi Speed

C) Kompetisi Boulder

D) Kompetisi Speed Klasik

E) Kompetisi Speed Track

F) Combined

17.9. Setiap disiplin Kompetisi wajib terdiri dari nomor :

A) Lead Perorangan putra (pa);

B) Lead Perorangan putri (pi);

C) Speed Perorangan putra (pa);

D) Speed Perorangan putri (pi);

E) Boulder Perorangan putra (pa);

F) Boulder Perorangan putri (pi);

G) Speed Klasik Perorangan putra;

H) Speed Klasik Perorangan putri;

I) Speed Track Perorangan putra;

J) Speed Track Perorangan putri;

K) Combined Perorangan Putra;

L) Combined Perorangan Putri;

M) Lead Tim putra, tiap regu terdiri dari 3 Atlet salah satunya kapten tim;

N) Lead Tim putri, tiap regu terdiri dari 3 Atlet salah satunya kapten tim;

O) Lead Tim Campuran, tiap regu terdiri dari 2 Atlet (1 pa dan 1 pi) salah satunya

Kapten Tim;

P) Boulder Tim putra, tiap regu terdiri dari 4 Atlet salah satunya kapten tim;

Q) Boulder Tim putri, tiap regu terdiri dari 4 Atlet salah satunya kapten tim;

R) Boulder Tim Campuran: tiap regu terdiri dari 4 Atlet (2 pa dan 2 pi) salah satunya

Kapten Tim;

S) Speed Tim (Relay) putra, tiap regu terdiri dari 3 Atlet;

102| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


T) Speed Tim (Relay) putri, tiap regu terdiri dari 3 Atlet;

U) Speed World Record Tim Campuran, tiap regu terdiri dari 2 Atlet (1 pa dan 1 pi)

salah satunya Kapten Tim;

17.10. Untuk nomor tim dan campuran setiap Pengprov FPTI hanya berhak mendaftarkan satu

tim.

17.11. Suatu nomor Kompetisi hanya dapat dipertandingkan di Kejurnas FPTI jika jumlah Atlet

atau regu yang akan berpartisipasi minimal 20 (dua puluh) Atlet untuk nomor perorangan

dan 6 (enam) tim untuk nomor tim dan campuran dari provinsi yang berbeda.

17.12. Penyusunan Peringkat untuk nomor tim dan campuran ditentukan berdasarkan:

A) Kategori Lead tim dan campuran: sesuai pasal 7.22 sampai dengan pasal 7.24

Peraturan Kompetisi Panjat Tebing 2019

B) Katogori Boulder tim dan campuran: sesuai pasal 8.19 sampai dengan pasal 8.20

Peraturan Kompetisi Panjat Tebing 2019

C) Kategori Speed tim dan campuran: didasarkan akumulasi waktu tercepat yang

diperoleh tiap tim pada setiap babak.

17.13. Kompetisi nomor tim dan campuran Kategori Lead dan Boulder terdiri dari 2 (dua) babak

yaitu Kuallifikasi dan Final. Kuota tim pada babak Final untuk nomor tim dan campuran

Lead dan Boulder adalah enam (6) tim.

17.14. Kompetisi nomor tim dan campuran Kategori Speed terdiri dari 2 (dua) babak yaitu Babak

Kualifikasi dan Babak Putaran Final. Kuota tim pada dengan pasal Babak Putaran Final

sesuai pasal 9.5 dan 9.6.(B) dengan mengganti kata Atlet menjadi tim.

Kuota Atlet dan Official

17.15. Kuota Atlet dan Official:

A) Setiap Pengprov FPTI berhak mengirimkan Atlet sebanyak 10 (sepuluh) putra dan

10 (sepuluh) putri.

B) Setiap Pengprov FPTI berhak mengirimkan paling banyak 5 (lima) orang

Official(satu orang manajer tim, dua orang pelatih dan dua orang Official).

103| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


C) Daftar nama Atlet, manajer tim dan Official harus sudah diterima FPTI paling

lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pembukaan Kejurnas/ Kejurprov. Daftar

Atlet inti dan cadangan wajib diisi pada Formulir Pendaftaran Kejurnas/Kejurprov.

Penghargaan dalam Kejurnas / Kejurprov FPTI

17.16. Tiga terbaik untuk setiap nomor Kompetisi berhak atas medali yang disediakan oleh

PENGURUS PUSAT FPTI/Pengprov FPTI tuan rumah. Untuk peringkat 1, 2, dan 3 tidak

diperkenankan terdapat lebih dari satu Atlet atau regu.

17.17. Tigapuluh (30) Atlet peringkat pertama pada setiap nomor Kompetisi perorangan berhak

atas nilai berikut:

Peringkat Poin Peringkat Poin Peringkat Poin

200 Ke-11 62 Ke-21 `


Ke-1
160 Ke-12 56 Ke-22 18
Ke-2
130 Ke-13 52 Ke-23 16
Ke-3
110 Ke-14 48 Ke-24 14
Ke-4
102 Ke-15 44 Ke-25 12
Ke-5
94 Ke-16 40 Ke-26 10
Ke-6
86 Ke-17 36 Ke-27 8
Ke-7
80 Ke-18 32 Ke-28 6
Ke-8
74 Ke-19 28 Ke-29 4
Ke-9
68 Ke-20 24 Ke-30 2
Ke-10

17.18. Atlet Kelompok Umur diperbolehkan mengikuti Kompetisi Kelas Umum, terhadap

ketentuan ini Atlet tersebut berhak mengikuti Kompetisi/Kompetisi maupun Kompetisi

Nasional FPTI dan peringkat Kelompok Umurnya akan dicabut dan sebaliknya jika

Atlet Kelompok Umur yang mempunyai Peringkat Nasional Umum ketika mengikuti

Kompetisi Kelompok Umur untuk Peringkat Nasional Umumnya akan dicabut.

104| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Nomor Kompetisi dan Alokasi Atlet pada Setiap Nomor Kompetisi

17.19. Dari kuota Atlet pada 17.15 diatas dialokasikan untuk setiap nomor Kompetisi dengan

aturan sebagai berikut :

Alokasi Atlet

Nomor Atlet
No. Atlet Inti Cadangan
Kompetisi

Semua Pengprov Tuan Rumah


Nomor Perorangan
A.
Perorangan Putra
A1.
Lead 2 2 1
1
Boulder 2 2 1
2
Speed 2 2 1
3
Speed Klasik 2 2 1
4
Speed Track 2 2 1
5
Combined 2 2 1
6
Perorangan Putri
A2.
Lead 2 2 1
1
Boulder 2 2 1
2
Speed 2 2 1
3
Speed Klasik 2 2 1
4
Speed Track 2 2 1
5
Combined 2 2 1
6
Nomor Non Perorangan
B.
Tim Putra
B1.
Lead 3 (1 Tim) 3 (1 Tim) 1
1
Boulder 4 (1 Tim) 4 (1 Tim) 2
2
Speed 3 (1 Tim) 3 (1 Tim) 1
3
Tim Putri
B2.
Lead 3 (1 Tim) 3 (1 Tim) 1
1
Boulder 4 (1 Tim) 4 (1 Tim) 2
2
Speed 3 (1 Tim) 3 (1 Tim) 1
3

105| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Campuran
B3.
Lead 1 Pa + 1 Pi (1 Tim) 1 Pa + 1 Pi (1 Tim) 1 Pa + 1 Pi
1
Boulder 2 Pa + 2 Pi (1 Tim) 2 Pa + 2 Pi (1 Tim) 2 Pa + 2 Pi
2
Speed 1 Pa + 1 Pi (1 Tim) 1 Pa + 1 Pi (1 Tim) 1 Pa + 1 Pi
3

17.20. Atlet Cadangan boleh tidak ada pada setiap nomor yang diikuti, konskuensinya tidak akan

ada pengecualian jika Atlet inti tidak dapat meneruskan Kompetisi.

Undangan dan Biaya Administrasi Pendaftaran

17.21. Undangan didistribusikan selambat-lambatnya 30 hari sebelum pelaksanaan kompetisi.

17.22. Setiap kontingen yang berpartisipasi dikenakan biaya administrasi kompetisi sebesar Rp.

2.000.000,- untuk Kejurnas dan Rp.1.000.000,- untuk Kejurprov.

17.23. Uang administrasi pada pasal 17.22 diatas disetorkan ke rekening resmi sebelum

kompetisi dimulai.

17.24. Uang administrasi kompetisi pada pasal 17.22., dialokasikan sebagai berikut :

• 40% untuk PENGURUS PUSAT FPTI (Kejurnas), Pengprov FPTI (Kejurprov).

• 60% untuk Pengprov FPTI tuan rumah (Kejurnas), Pengcab FPTI tuan rumah

(Kejurprov).

Secara detail mengenai penyelenggaraan Kejurnas FPTI diatur

dalam”PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI FPTI yang akan diterbitkan

kemudian ”

106| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


17. KOMPETISI NASIONAL (KEJURNAS) FPTI KELOMPOK UMUR

Pendahuluan

18.1. Kompetisi Nasional (Kejurnas) FPTI Kelompok Umur adalah Kompetisi panjat tebing untuk

kelompok umur tertentu yang dilaksanakan oleh FPTI setiap tahun yang tempat dan

tanggal pelaksanaannya ditentukan dan ditetapkan oleh Rapat Kerja FPTI.

18.2. Atlit adalah Atlit Kelompok Umur yang diutus oleh Pengurus Provinsi FPTI dimana Atlit

tersebut berdomisili. Atlit adalah pemegang Kartu Identitas Atlit (KIAT) yang syah dengan

status domisili tetap diprovinsi tersebut.

18.3. Panitia Pelaksana, selanjutnya disebut Penyelenggara Kompetisi, adalah susunan

kepanitiaan yang terdiri dari unsur-unsur Pengurus Provinsi FPTI tuan rumah dan

Pengurus Pusat FPTI.

18.4. Juara umum adalah Pengprov FPTI yang memperoleh medali terbaik terbanyak.

Official Kompetisi FPTI

18.5. Official Kompetisi FPTI adalah personal yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat FPTI untuk

Kejurnas, yang bertugas dan bertanggung jawab secara teknis atas terlaksananya

Kompetisi, yang terdiri: FPTI Delegate, Jury President, FPTI Judge, Chief Route Setter

ditambah dengan Tim Route Setter.

18.6. Semua biaya yang timbul akibat penunjukan Official Kompetisi FPTI menjadi tanggung

jawab Pengurus Pusat FPTI untuk Kejurnas, antara lain biaya transportasi menuju tempat

Kompetisi pergi-pulang, akomodasi, konsumsi, dan honor.

Disiplin dan Nomor Kompetisi

18.7. Disiplin Kompetisi yang dipertandingkan dalam Kompetisi Nasional (Kejurnas) FPTI

Kelompok Umur ini meliputi :

A) Kompetisi Lead

B) Kompetisi Speed

C) Kompetisi Boulder

107| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


D) Kompetisi Speed Klasik

E) Combined

18.8. Setiap Disiplin Kompetisi terdiri dari kategori perorangan putra dan perorangan putri.

18.9. Suatu nomor Kompetisi pada satu kelompok umur hanya dapat dilaksanakan secara

tersendiri, jika jumlah Atlit minimal 6 (enam) Atlit. Jika tidak memenuhi kuota tersebut,

maka pelaksanaan Kompetisi nomor tersebut digabung dengan nomor Kompetisi

kelompok umur lainnya, namun penyusunan peringkat tetap dilakukan tersendiri

berdasarkan kelompok umurnya.

Pengelompokan Umur

18.10. Kejurnas FPTI Kelompok Umur memasukkan Disiplin Lead, Boulder, Speed Klasik, Speed

WR dan Combined untuk kelompok umur sebagai berikut :

Youth

Tahun Tahun Kelahiran


Kompetisi Youth B Youth A Junior
2017 2003 2002 2001 2000 1999 1998
2018 2004 2003 2002 2001 2000 1999
2019 2005 2004 2003 2002 2001 2000
2020 2006 2005 2004 2003 2002 2001
2021 2007 2006 2005 2004 2003 2002
2022 2008 2007 2006 2005 2004 2003

Kids

Tahun Tahun Kelahiran


Kompetisi Youth D Youth C
2017 2007 2006 2005 2004
2018 2008 2007 2006 2005
2019 2009 2008 2007 2006
2020 2010 2009 2008 2007
2021 2011 2010 2019 2008
2022 2012 2011 2010 2009

108| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Lead Dan Speed

18.11. Kompetisi kategori Lead diadakan sesuai Bab 7 (Lead) dan Speed diadakan sesuai Bab 9

(Speed) dan Bab 12 (Speed Klasik).

Boulder

18.12. Kompetisi Boulder, hanya dipertandingkan untuk kelompok umur :

A) Youth B.

B) Youth A.

C) Junior.

18.13. Semua Kompetisi Boulder dijalankan sesuai dengan Bab 8 (Boulder).

Combined

18.14. Kompetisi Combined, hanya dipertandingkan untuk kelompok umur :

A) Youth A.

B) Junior.

18.15. Semua Kompetisi Boulder dijalankan sesuai dengan Bab 11 (Combined).

Kuota Pemanjat Dan Official

18.16. Kuota pemanjat dan official:

A) Setiap Pengprov FPTI berhak mengirimkan pemanjat sebanyak tiga (3) putra dan

tiga (3) putri, untuk setiap kelompok umur.

B) Setiap Pengprov FPTI berhak mengirimkan paling banyak lima (5) orang

official(satu (1) orang manajer tim, dua (2) orang pelatih dan dua (2) orang

official).

C) Daftar nama pemanjat, manajer dan official tim harus sudah diterima FPTI paling

lambat tujuh (7) hari sebelum tanggal pembukaan Kejurnas/kejurda. Daftar

pemanjat inti dan cadangan wajib diisi pada Formulir Pendaftaran Kejurnas.

D) Jury President berhak menolak daftar pemanjat yang diterima terlambat atau

meminta perubahan kategori Kompetisi.

109| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Alokasi Pemanjat Pada Setiap Disiplin

18.17. Dari kuota pemanjat pada Pasal 18.16 diatas dialokasikan untuk setiap nomor Kompetisi

pada masing-masing kelompok umur dengan aturan sebagai berikut:

18.18. Setiap Pemanjat diijinkan mengikuti lebih dari satu Disiplin Kompetisi.

No Nomor Kompetisi Alokasi Pemanjat Tuan Rumah


01 Lead perorangan putra 2 2
02 Lead perorangan putri 2 2
03 Speed perorangan putra 2 2
04 Speed perorangan putri 2 2
05 Boulder perorangan putra 2 2
06 Boulder perorangan putri 2 2
07 Speed Klasik perorangan Putra 2 2
08 Speed Klasik perorangan putri 2 2
09 Combined perorangan Putra 2 2
10 Combined perongan putri 2 2

Undangan dan Biaya Administrasi Pendaftaran

18.19. Undangan didistribusikan selambat-lambatnya 30 hari sebelum pelaksanaan kompetisi.

18.20. Setiap kontingen yang berpartisipasi dikenakan biaya administrasi kompetisi sebesar Rp.

2.000.000,- untuk Kejurnas dan Rp.1.000.000,- untuk Kejurprov.

18.21. Uang administrasi pada pasal 18.20 diatas disetorkan ke rekening resmi sebelum

kompetisi dimulai.

18.22. Uang administrasi kompetisi pada pasal 18.20., dialokasikan sebagai berikut :

• 40% untuk PENGURUS PUSAT FPTI (Kejurnas), Pengprov FPTI (Kejurprov).

• 60% untuk Pengprov FPTI tuan rumah (Kejurnas), Pengcab FPTI tuan rumah

(Kejurprov).

Secara detail mengenai penyelenggaraan Kejurnas FPTI diatur

dalam”PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI FPTI yang akan diterbitkan

kemudian ”

110| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


18. SERI NASIONAL PARACLIMBING / KOMPETISI NASIONAL PARACLIMBING / MASTER

PARACLIMBING NASIONAL

Pendahuluan

19.1. Sesuai dengan status FPTI :

A) Seri nasional paraclimbing dapat diselenggarakan tiap tahun; dan

B) Kompetisi nasional paraclmbing dapat diselenggarakan dua tahun sekali, misal:

2019, 2021, 2023

19.2. Setiap kompetisi yang diatur berdasarkan aturan ini:

A) Bisa terdiri dari Boulder, Lead dan/atau Speed; dan

B) Terbuka untuk kategori pria dan wanita;

C) Harus terbuka untuk kategori kemampuan yang diuraikan dalam pasal 16.4,

dengan ketentuan :

1) Jumlah minimum peserta yang terdaftar minimal enam (6), empat (4)

provinsi untuk Kompetisi Nasional, tiga (provinsi) untuk seri nasional

paraclimbing.

2) Jika jumlah peserta yang terdaftar untuk kategori kurang dari jumlah yang

ditentukan pada (1) penggabungan kategori dengan kategori lain sesuai

dengan gambar 19.2.(C).(3) dibawah ini akan dilaksanakan.

3) Sehubungan dengan seri nasional paraclimbing akan diselenggarakan

bersamaan dengan Kejuaraan Nasional, dan sehubungan dengan kejuaraan

nasional paraclimbing pihak penyelenggara dapat membatasi jumlah kategori

yang dipertandingkan, minimal tiga (3) kategori. Keputuusan tersebut akan

dikomunikasikan kemudian.

Gambar 19.2.(C).(3). Penggabungan Kategori

111| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Kelayakan

19.3. Hanya atlit yang berusia minimal 16 tahun dikompetisi ini dan yang mempunyai IAT yang

masih berlaku yang dapat berkompetisi di Seri Nasional dan Kejunas Paraclimbing.

19.4. Semua atlit yang terdaftar untuk kompetisi yang diatur dalam aturan ini harus diperiksa

oleh tim medis yang ditunjuk untuk kompetisi, untuk mengkonfirmasi klasifikasi kategori

yang sesuai untuk atlit tersebut. Atlit yang tidak dapat atau menolak untuk diperiksa tidak

akan di ijinkan untuk mengikuti kompetisi.

Klasifikasi paraclimbing dan kategori dirangkum dalam tabel berikut.

Klasifikasi Kategori Kelainan Bagian Tubuh Tingkat Kelainan

Visual B1 Visual Kedua mata Atlit Buta

B2 Kedua mata Atlit memiliki ketajaman


visual hingga 2/60 dan/atau
bidang visual kurang dari
5%

B3 Kedua mata Atlit memiliki ketajaman


visual antara 2/60 dan 6/60
dan/atau bidang visual
antara 5% dan 20%

Amputasi AL-1 Kehilangan 2 kaki Penuh (tidak ada pinggul,


Kursi Roda atau tidak ada sambungan)
Kekurangan
AL-2 tungkai 1 kaki Penuh,Sendi pinggul kaki,
Tibia

AU-1 2 atau 1 lengan - 2 lengan: penuh atau


Amputasi kombinasi dari setiap
- 1 lengan: penuh (tidak
ada bahu, tidak ada
sendi) atau diamputasi
sendi bahu
AU-2 1 lengan - Tidak ada lengan
Lengan - Tidak ada tangan
diamputasi (sendi pergelangan
tangan ada)
- Semua jari (termasuk
jempol dan tidak ada
jari bersama)

112| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Jangkauan, RP 1 Hypertonia Semua Spastisitas permanen
daya, atau melalui fleksi atau
stabilitas perpanjangan
terbatas
Gangguan Semua - Spasme atau gerakan
kekuatan berat atetosistik dari 4
otot tungkai
(Bekas cacat - moderat untuk
masalah berat tonus di
neuro atau
4 tungkai
cacat
fisiologi) Ataxia Semua Sangat lemah kekuatan
dan/atau masalah kontrol
berat dari tungkai atas atau
batang tubuh

RP 2 Gangguan - Bahu Beberapa


kisaran - Persimpangan
gerakan antara bahu dan
pasif siku
- Torso (batang)

Hypertonia Semua Sangat meningkatkan otot


tonus

Gangguan Semua - Masalah tonus pada 2


kekuatan sampai 4 tungkai
otot - moderat untuk
masalah berat tonus
di 2 tungkai bawah
- masalah berat dari
tungkai bawah
menciptakan
kesulitan berjalan
Athetosis Semua - Kekuatan terbatas
dan/atau masalah
kontrol moderat dari
tungkai atas atau
batang tubuh
- nilai fungsional yang
benar dan masalah
kontrol yang dapat
diabaikan dari
tungkai atas atau
batang tubuh
RP 3 Gangguan Siku Beberapa
kisaran
gerakan
pasif
persimpangan antara

113| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


siku dan pergelangan
tangan

pergelangan tangan

persimpangan antara
pinggang dan lutut-
lutut

persimpangan antara
lutut dan pergelangan
kaki

Hypertonia Semua Peningkatan moderat tapi


mudah terlihat

Catatan : ukuran ketajaman penglihatan dan bidang penglihatan harus dibuat dengan koreksi

dan hasil dari mata yang lebih baik digunakan untuk tujuan klasifikasi. Semua atlit yang

menggunakan lensa kontak atau kacamata harus memakainya untuk klasifikasi, apakah

mereka berniat untuk memakainya dalam kompetisi. Atlit harus melampirkan sertifikat medis

dari pemerikasaan oleh dokter spesialis mata di provinsi asal mereka pada saat pendaftaran.

Komisi medis akan menunjuk penguji kompetisi. FPTI melalui kompetisi penguji

mempertahankan hak untuk mengklasifikasikan kembali seorang atlit jika mereka merasa

setelah mengamati kinerja atlit, atlit tersebut harus didaftarkan pada kategori yang berbeda.

19.5. Dalam hal klasifikasi yang diusulkan untuk seorang atlit menyusul pemeriksaan yang

diperlukan sesuai pasal 16.4 tidak dapat ditentukan, bahwa atlit tersebut berhak untuk

mengikuti kompetisi hanya dalam klasifikasi tertinggi yang sesuai dalam kompetisi.

19.6. Atlit tidak dapat menggunakan alat bantu buatan (kacamata, prosthesis, dll) yang belum

dilaporkan kepada tim medis dan dipertimbangkan dalam klasifikasi atlit.

114| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


A) Lengan diamputasi atlit tidak memiliki hak untuk menggunakan tangan buatan.

Sebuah jari yang diamputasi akan diklasifikasikan dalam kategori RP, bukan

sebagai sebuah lengan yang diamputasi.

B) Kaki atlit yang diamputasi dapat menggunakan kaki buatan. Tidak ada arahan yang

diberikan untuk penggunaan kaki buatan atau tidak.

C) Atlit yang mengalami gangguan penglihatan pada kategori B1 harus menggunakan

kacamata hitam (peralatan pribadi). Federasi dapat memberikan kacamata hitam

atas kebijaksanaannya sesuai dengan hasil technical meeting. Jika kacamata

tersebut terjatuh saat atlit melakukan pemanjatan maka pemanjatan harus

dihentikan.

Format

Lead

19.7. Format untuk kompetisi lead paraclimbing harus sesuai dengan artikel 7 (Lead) bagian 2

aturan ini, kecuali berkaitan dengan hal berikut:

Safety

A) Atlit akan melakukan pemanjatan secara Top-Rope, para FPTI judge dapat

memutuskan setelah berkoordinasi dengan Chief Routesetter dan atas persetujuan

dari Jury President untuk menggunakan assisten belayer pada awal pemanjatan,

yang bertujuan guna keselamatan atlit (“Spotter”).

B) Tali pemanjatan harus dipasang pada harnes atlit dengan menggunakan dua (2)

screw gate atau auto-lock carrabiner.

Prosedur Kompetisi

C) Kompetisi terdiri dari dua babak, babak Kualifikasi dan babak Final;

D) Sistem “flash” digunakan pada babak kualifikasi, sedangkan babak final

menggunakan sistem “on sight”, kecuali untuk para peserta tunanetra.

115| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Babak final untuk atlit tunanetra akan menggunakan sistem flash. Pelatih dapat

membimbing beberapa atlit tunanetra, dalam kategori yang sama atau tidak. Atlit

tunanetra dan pemandu mereka akan diperlakukan sama terkait dengan aturan

isolasi, tetapi mereka berhak untuk meninggalkan zona isolasi dan bergabung pada

area kompetisi sesuai dengan arahan dari Jury President tetapi tidak kurang dari 30

menit sebelum dimulainya kompetisi. Video demo pemanjatan jalur harus diputar

secara terus menerus di zona transit sampai akhir dari babak final atau, jika tidak

memungkinkan, demo pemanjatan secara langsung harus dilaksanakan 30 menit

sebelum atlit pertama melakukan pemanjatan. Demonstrasi ini akan dilakukan oleh

seseorang yang tidak memiliki keterbatasan secara fisik.

Prosedur Observasi

E) Ketika memasuki zona kompetisi, pemanjat harus menghampiri belayer, yang akan

memasangkan tali pemanjatan ke harness atlit. Setiap atlit dapat melakukan

pengamatan terakhir selama 40 detik, waktu pengamatan ini akan dihitung ketika

atlit sudah menghadap dinding atau menyentuh dinding untuk atlit tunanetra.

Prosedur Pemanjatan

F) Usaha pemanjatan akan dinyatakan berhasil ketika atlit telah mengkontrol point

terakhir dengan menggunakan satu tangan yang bertanda “TOP” atau di

indikasikan sebagai TOP

G) Kuota untuk babak final akan ditentukan sebagai berikut

Jumlah Peserta Pada Babak Kuota Final


Kualifikasi
3
n≤6
4
7 < n < 15
6
n > 15

116| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


19.8. Untuk menghidari keragu-raguan, tidak ada bantuan yang akan diberikan terkait dengan

hasil yang dicapai oleh atlit pada jalur mana pun sehubungan dengan general result

mereka.

19.9. Peraturan kompetisi FPTI yang diberlakukan pada kompetisi Lead akan dimodifikasi/tidak

berlaku untuk atlit disemua kategori paraclimbing:

A) Pasal 7.17. A) mengenai pemasangan tali ke quickdraw tidak berlaku.

B) Pasal 7.17. A): dapat diautorisasi RP dan kaki yang masuk dalam kategori

diamputasi dapat melakukan lompatan kecil untuk mencari posisi start yang benar

pada jalur pemanjatan.

19.10. Peraturan kompetisi FPTI yang diberlakukan pada kompetisi Lead akan dimodifikasi/tidak

berlaku untuk atlit dalam kategori B1, B2 dan B3:

Pasal 7.14 dimana atlit dapat menerima intruksi dari pelatih mengenai arah gerakan,

bentuk pegangan, dan juga jarak antar pegangan selama periode observasi dan selama

pemanjatan. Setiap peralatan komunikasi yang diperlukan untuk tujuan ini harus

disediakan oleh atlit dan digolongkan sebagai peralatan pribadi.

Boulder

19.11. Format untuk Boulder pada paraclimbing sesuai dengan Artikel 8 (Bouldering) Bagian 2

pada aturan ini, kecuali :

Safety

A) Dilakukan dengan "Top Rope".

B) Menggunakan tali tunggal. Tali pemanjatan harus dipasang pada harnes atlit

dengan menggunakan dua (2) screw gate atau auto-lock carrabiner.

C) Jalur Boulder harus dirancang sedimikian rupa untuk menghindari terjatuh pada

relief , dan seluruh pegangan start harus dapat dicapai dengan posisi berdiri.

D) Design Jalur boulder, sesuai dengan Pasal 8.2, kecuali:

1) Hanya satu pegangan tangan yang ditandai untuk kategori tangan yang

diamputasi;

117| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


2) Hanya satu point kaki yang ditandai untuk kategori kaki yanng diamputasi;

Prosedur Kompetisi

E) Dilakukan dengan dua babak, babak kualifikasi dan babak final;

1) Babak Kualifikasi:

Dilakukan pada 8 boulder untuk setiap kelompok umur dan kategori , penomeran

pada boulder akan menunjukan tingkat kesulitan. Nomor 1 adalah boulder yang

paling mudah, angka 2 sampai 5 adalah kesulitan menengah, angka 6 sampai 8

adalah boulder yang paling sulit. Setiap atlit diberikan 5 kali percobaan untuk setiap

boulder.

Babak kualifikasi bersifat flash dan tanpa demonstrasi. Untuk kasus peserta yag

sedikit, kelompok umut dan kategori dapat digabungkan dalam satu kaulifikasi.

Para atlit hanya akan diberikan hak untuk meggunakan satu warna untuk

pegangan. Dalam hal ini, maksimum tiga warna dapat digunakan oleh route setter

untuk penanda dari boulder yang sama.

Setiap pemanjat dapat memilih untuk melakukan pemanjatan pada boulder

manapun yang dia inginkan dan memberikan competitior card kepada Boulder

Judge sebelum melakukan usaha pemanjatan. Semua atlit harus melakukann

pemanjatan pada 8 boulder tersebut tidak lebih dari satu jam setengah. Jika jumlah

atlit lebih dari tiga puluh, maka waktu akan ditambah dua menit untuk setiap atlit

selanjutnnya. Waktu yang dialokasikan harus diumumkan sebelum dimulainya

pemanjatan oleh para atlit. Jika perlu, Boulder Judge membuat start list dari

pemanjat yang akan melakukan pemanjatan.

Awal dan akhir babak kualifikasi akan diumumkan dengan sinyal yang keras. Satu

menit sebelum akhir periode kualifikasi akan ada sinyal lain.

2) Babak final:

Dilakukan pada 4 boulder dalam format “On Sight”.

118| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Babak final dilakukan sesuai dengan format final pada Artikel 8 (Bouldering).

Penutupan zona isolasi dapat lebih dari satu jam sebelum dimulainya babak final

jika beberapa boulder masih digunakan oleh finalis boulder dari kategori yang

berbeda.

Prosedur Pemanjatan

F) Bantuan kepada atlet kategori buta (B1, B2, B3) selama waktu pengamatan dan

pemanjatan: atlet dapat menggunakan bantuan asisten, atau pelatih, untuk

mendapatkan petunjuk tentang arah gerakan, bentuk pegangan, dan juga jarak

antara mereka. Ini termasuk penggunaan sistem komunikasi selama pemanjatan.

Pemandu ini dapat membantu beberapa pemanjat yang berbeda dalam kategori

yang berbeda untuk atlit yang masuk kategori ganguan penglihatan.

G) Para atlit harus diberi peringkat sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

Jumlah boulder yang berhasil diselesaikan;

Jumlah total upaya untuk menyelesaikan boulder ini;

Jumlah total poin zone;

Jumlah total upaya untuk mencapai zone ini.

H) Kuota untuk babak final akan ditentukan sebagai berikut:

Jumlah Peserta Pada Babak Kuota Final


Kualifikasi
3
n≤6
4
7 < n < 15
6
n > 15

Speed

19.12. Format untuk Kompetisi Speed Paraclimbing sesuai dengan Artikel 9 (Speed) pada aturan

ini.

19.13. Jalur yang speed mungkin tidak sama untuk semua kategori.

119| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Jenis rute akan ditetapkan oleh route setter, jalur resmi IFSC World Record . Adaptasi

pertama akan diatur untuk semua kategori kecuali untuk tunanetra, amputasi lengan dan

kursi roda. Kategori terakhir ini memiliki adaptasi tambahan.

Pendaftaran Tim

19.14. Anggota Federasi dapat mendaftar, dalam tenggat waktu yang ditentukan, Semua official

tim akan digratiskan masuk ke area kompetisi. Para official ini harus didaftarkan melalui

web FPTI, harus memiliki lisensi nasional yang valid dan secara khusus ditujukan untuk

salah satu peran berikut:

A) Satu (1) kepala delegasi;

B) Pelatih;

C) Teknisi medis atau para medis.

19.15. Sesuai dengan Pasal 16.3, 16.4 dan anggota 16.5 Anggota Federasi dapat mendaftar

pada formulir pendaftaran resmi FPTI tim Pengprov yang terdiri dari (jika berlaku):

A) Setiap juara nasional terkini (hanya untuk disiplin di mana mereka menjadi juara)

pada awal tahun kalender;

B) Untuk setiap kategori dan disiplin kompetisi:

1) Selain dari tuan rumah: hingga enam (6) atlit; Atau

2) Tuan rumah: hingga delapan belas (18) atlit.

19.16. Kehadiran semua orang yang terdaftar sesuai dengan Pasal 16.3, 16.4 harus dikonfirmasi

melalui SMS atau email ke Technical Delegate dan/atau Jury President selambat-

lambatnya pada waktu yang ditentukan di lembar informasi yang disediakan oleh

penyelenggara ( atau jika tidak ada waktu tertentu yang ditentukan, selambat-lambatnya

30 menit sebelum dimulainya Technical Meeting).

19.17. Atlit terdaftar tidak mengkonfirmasi kehadiran sesuai dengan Pasal 16.5 akan dihapus dari

Start List resmi.

19.18. Batas waktu pendaftaran tim di setiap kompetisi yang diadakan berdasarkan peraturan ini

adalah tiga puluh (30) hari sebelum hari pertama kompetisi untuk seri nasional

120| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Paraclimbing, dan enam puluh (60) hari untuk Kejurnas Paraclimbing. Setelah tenggat

waktu ini, untuk keadaan pengecualian, pengprov dapat menarik anggota tim dan

mengganti dengan anggota tim baru, tetapi tidak menambah jumlah anggota tim yang

terdaftar

Technical Meeting

19.19. Technical Meeting biasanya diadakan sebelum dimulainya kompetisi. Yang bertujuan

untuk:

A) Konfirmasikan jadwal pertandingan (dan setiap perubahan dari informasi di situs

web FPTI);

B) Menyerahkan Start List resmi untuk babak kualifikasi;

C) Informasi spesifik yang terkait dengan penerapan peraturan ini dalam kompetisi;

D) Menginformasi logistik yang tidak tersedia dari web FPTI.

Publikasi dari Start Lists dan Result

Publikasi Start List

19.20. Daftar atlit yang terdaftar untuk tiap pertandingan akan dipublikasikan di situs FPTI

setidaknya dua puluh lima (25) hari sebelum seri nasional Paraclimbing dan lima puluh

lima (55) hari sebelum Kejurnas Paraclimbing.

19.21. Urutan pemanjatan pada setiap disiplin kompetisi akan diatur sebagaimana peraturan

untuk tiap disiplin di bagian 2 aturan ini.

19.22. Start List resmi untuk setiap kategori akan dipersiapkan:

A) Untuk babak kualifikasi, pada saat Technical Meeting dan mengikuti batas waktu

konfirmasi pendaftaran sesuai Pasal 16.16 di atas.

B) Untuk babak lainnya, setelah dikeluarkannya hasil resmi dari babak sebelumnya

dan setelah berakhirnya prosedur protes,

121| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


Dan dalam setiap kasus yang diterbitkan di web FPTI, kompetisi resmi pemberitahuan

papan dan di zona isolasi/pemanasan daerah; dan salinan yang dibuat tersedia untuk

anggota juri kompetisi, manajer tim, pembicara kompetisi dan perwakilan media.

19.23. Start list akan memberikan informasi berikut:

A) Kategori dan babak;

B) Urutan pemanjatan;

C) Nama dan kode provinsi dari masing-masing atlit;

D) Peringkat Nasional masing-masing atlit, apabila mempunyai peringkat;

E) Waktu pembukaan dan penutupan zona isolasi, ketika relevan (atau jika tidak

relevan, waktu penutupan untuk registrasi pada tiap babak);

F) Waktu pengamatan atau demonstrasi, dan awal dari setiap babak;

G) Setiap informasi lain yang disetujui oleh FPTI atau Juri President.

19.24. Jika atlit gagal untuk melapor dari salah satu:

A) Registrasi pada babak/ke zona isolasi, sebelum waktu penutupan yang diumumkan;

Atau

B) Call Zone saat dipanggil,

Maka Atlit tersebut akan dihapus dari daftar Startling resmi untuk putaran. Urutan Atlit

yang tersisa dan alokasi mereka untuk memulai grup (bila relevan) akan tetap tidak

berubah

Publikasi hasil

19.25. Hasil dan peringkat untuk Atlit diatur dalam bagian yang relevan dari bagian 2 peraturan

ini.

19.26. Pada akhir setiap putaran kompetisi, sebuah daftar Provisional Result yang menunjukkan

hasil dan peringkat dari masing-masing Atlit harus dipersiapkan. Daftar Provisional Result

ini akan diterbitkan sebagai informasi tidak resmi menunggu daftar hasil resmi, dan

manajer tim dan/atau atlit dapat melakuan koreksi. Disarankan bahwa Provisional Result

ditampilkan pada layar selama semua putaran kompetisi.

122| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


19.27. Setelah daftar Provisional Result telah diperiksa, dirubah jika perlu, dan secara resmi

disetujui secara tertulis oleh FPTI Judge, daftar hasil resmi akan diterbitkan.

19.28. Pada akhir kompetisi, daftar hasil resmi yang menunjukkan peringkat akhir semua Atlit,

serta hasil mereka di semua putaran kompetisi, harus dipersiapkan, ditandatangani oleh

FPTI Judge dan Jury President, dan diterbitkan.

19.29. Semua daftar resmi hasil harus disiapkan dalam format yang ditetapkan oleh FPTI,

diterbitkan pada papan pengumuman kompetisi resmi, dan salinan yang dibuat tersedia

untuk anggota juri kompetisi, manajer tim, dan media.

Medali dan Hadiah

19.30. Pada akhir setiap kompetisi Paraclimbing, medali emas/perak/perunggu akan diberikan

kepada Atlit masing-masing peringkat 1, 2 dan 3 di masing-masing kategori untuk setiap

disiplin membentuk bagian dari kompetisi.

19.31. Pada akhir Paraclimbing, medali emas/perak/perunggu akan diberikan kepada Atlit

masing-masing peringkat 1, 2 dan 3 di setiap kategori untuk setiap disiplin jika jumlah

kompetisi leih atau sama di 3. Setiap posisi yang diperoleh di setiap kompetisi membawa

poin untuk peringkat akhir dari seri nasional Paraclimbing.

19.32. FPTI menetapkan jumlah minimum hadiah untuk setiap musim. Daftar hadiah ditetapkan

oleh pengurus FPTI dalam konsultasi dengan Panitia penyelenggara apabila melebihi

batas minimum ini.

Upacara

19.33. Kecuali secara khusus disahkan oleh Jury President, semua Atlit harus menghadiri upacara

pembukaan. Kegagalan untuk mematuhi aturan ini akan membuat Atlit bertanggung

jawab atas tindakan disipliner sesuai dengan Bagian 4 (prosedur disipliner).

19.34. Upacara penghargaan di akhir kompetisi, yang akan diselenggarakan segera setelah

berakhirnya babak final, harus mematuhi protokol KONI untuk upacara tersebut.

19.35. Kecuali secara khusus disahkan oleh Jury President, tiga (3) finalis teratas dalam setiap

kategori akan menghadiri upacara penghargaan. Kegagalan untuk mematuhi aturan ini

123| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


akan membuat Atlit bertanggung jawab atas tindakan disipliner sesuai dengan Bagian 4

(prosedur disipliner).

Anti-Doping Tes

19.36. Anggota Federasi/penyelenggara harus mengatur tes Anti-Doping untuk dilaksanakan

sesuai dengan peraturan nasional yang mengatur olahraga internasional di negara

mereka, kode Anti-Doping dunia, dan Kebijakan Anti-Doping FPTI dan prosedur dan

peraturan disiplin.

19.37. Tes Anti-Doping harus dilakukan minimal untuk orang berikut:

A) Pemenang dalam setiap kategori masing-masing acara;

B) Setiap Atlit memecahkan rekor dunia baru.

Peringkat

Peringkat Event

19.38. Peringkat Atlit individu yang berpartisipasi dalam setiap acara individu dalam kompetisi

Paraclimbing akan dihitung sebagaimana diatur dalam bagian yang relevan dari bagian 2

peraturan ini.

Peringkat Seri Nasional Paraclimbing

19.39. pada akhir setiap kompetisi Seri Nasional Paraclimbing, tiga puluh (30) Atlit pertama

dalam setiap kategori dan disiplin akan diberikan poin peringkat berikut untuk tujuan

penghitungan ranking nasional Paraclimbing untuk masing-masing Atlit:

124| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


19.40. Peringkat nasional Paraclimbing akan dihitung dengan menambahkan poin ranking yang

diberikan kepada setiap Atlit di seluruh Seri nasional, peringkat Atlit dalam urutan dari

jumlah total akumulasi poin. Untuk mendapatkan peringkat nasional, Atlit harus telah

berpartisipasi dalam setidaknya tiga (3) kompetisi.

19.41. Jika dua Atlit atau lebih seri di tempat pertama di peringkat nasional Paraclimbing pada

akhir dari seri nasional Paraclimbing, memiliki jumlah poin yang sama; Atlit yang seri akan

dipecahkan dengan membandingkan peringkat individu dalam kompetisi di mana Atlit

telah bersaing langsung dengan satu sama lain-yaitu jumlah ' lebih baik ' tempat dalam

kompetisi di mana mereka berkompetisi satu sama lain. Jika hasil seri belum dapat

dipecahkan mengikuti penilaian ini, maka jumlah tertinggi hasil terbaik, dimulai dengan

jumlah tempat 1, maka jumlah tempat ke-2 dan seterusnya, akan menentukan tempat

pertama.

Peringkat gabungan

19.42. "Peringkat gabungan" akan dihitung dengan menambahkan poin peringkat tertinggi yang

diberikan kepada Atlit dalam setiap Seri Nasional Paraclimbing dan masing-masing dari 3

disiplin, peringkat atlit dalam urutan dari jumlah total poin ranking Akumulasi. Untuk

setiap disiplin, jika jumlah kompetisi adalah lima (5) atau kurang, semua hasil akan

dihitung, dan jika ada enam (6) atau lebih, jumlah hasil penghitungan akan menjadi

jumlah kompetisi kurang satu (1).

125| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


LAMPIRAN 1 – RACE/LANE PAIRING (SPEED)

126| P e r a t u r a n Kompetisi 2019


127| P e r a t u r a n Kompetisi 2019
LAMPIRAN 2 – RACE/LANE PAIRING (COMBINED)

128| P e r a t u r a n Kompetisi 2019

Anda mungkin juga menyukai