KONDISI EKONOMI
PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
PENYUSUN
NAMA : RIMA LAILANI, S.Pd
NIM : 2010722014
PESERTA PPG KEMENAG JURUSAN SEJARAH
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
2022
SILABUS
PEMBELAJARAN
Kelas : XII
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Alokasi Waktu : 2 minggu
MATA
KEGIATAN MEDIA
PELAJARAN INDIKATOR
PEMBELAJA- AJAR ALOKASI SUMBER
& PENCAPAIAN PPK
RAN & WAKTU BELAJAR
KOMPETENSI KOMPETENSI
PENILAIAN
DASAR
3.3 Menganalisis 3.3.1Menganalisis Membaca buku Papan Religius 4x45 menit Buku Sejarah
teks, melihat foto- Nasionalis Indonesia
perkembangan perkembangan tulis,
foto peristiwa, dan Integritas Kelas XII,
kehidupan politik kehidupan politik film dokumenter spidol, mandiri Ratna hpsari,
dan ekonomi Bangsa bangsa Indonesia tentang Indonesia HP,LCD gotong penerbit
Indonesia pada masa pada masa Demokrasi pada masa proyektor royong erlangga
Demokrasi Liberal Liberal Demokrasi ,Power Tahun 2019
3.3.2 Menganalisis Terpimpin
point Buku LKS
perkembangan Membuat dan sejarah
kehidupan ekonomi mengajukan Indonesia
bangsa Indonesia pertanyaan/tanya kelas
pada masa Demokrasi jawab/berdiskusi XII,Ringgo
tentang informasi rahata,
liberal
4.3 Melakukan tambahan yang penerbit Intan
.3.3.3Menganalisis belum pariwara
penelitian sederhana
perkembanga dipahami/ingin tahun 2018
tentang kehidupan
n ekonomi diketahui sebagai Internet (jika
politik dan ekonomi klarifikasi tentang tersedia)
Indonesia
Bangsa Indonesia perkembangan Gambar-
yang
pada masa kehidupan politik gambar
berlangsung
Demokrasi dan ekonomi tentang
selama masa
Terpimpin dan bangsa Indonesia perjuangan
Demokrasi pada masa
menyajikannya bangsa
Liberal Demokrasi Liberal Indonesia
dalam bentuk
laporan tertulis 3.3.4Menganalisis Mengumpulkan dalam
Kebijakan informasi yang mempertahan
ekonomi pada terkait dengan kan
masa perkembangan kemerdekaan
kehidupan politik Film
Demokrasi dan ekonomi dokumenter
Liberal bangsa Indonesia Peta
4.3.1Menyajikan pada masa Indonesia
ringkasan demokrasi liberal
tentang melalui bacaan,
dan atau internet
perkembangan
serta sumber
g politik sejarah lain
Bangsa
Indonesia pada
masa
Demokrasi
Liberal dalam
bentuk tulisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
c. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
d. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model berbasis masalah ( PBL) tipe
jigsaw dan pencarian informasi dari internet, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis perkembangan ekonomi yang berlangsung selama masa
Demokrasi Liberal dengan benar
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model berbasis masalah ( PBL) tipe
jigsaw dan pencarian informasi dari internet, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis kebijakan ekonomi yang berlangsung selama masa
Demokrasi Liberal dengan benar
D. MATERI PEMBELAJARAN
Faktual
Demokrasi Liberal adalah pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang berlangsung
dari tahun 1950-1959. Dalam masa ini kehidupan politik di Indonesia diselimuti
banyak partai. Pada masa ini bentuk negara Indonesia Kembali kepada bentuk
kesatuan, sementara sistem pemerintahan yang digunakann system pemerintahan
parlementer. Pada masa ini kondisi negara Indonesia belum stabil sehingga sangat
berpengaruh dalam kehidupan politik dan ekonomi.
Kondisi Ekonomi Indonesia Awal Kemerdekaan
Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya
Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Latar belakang keadaan yang kacau tersebut
disebabkan 8karena:
Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan
tantangan yang menghadangnya cukup berat. Upaya pemerintah untuk
memperbaiki kondisi ekonomi adalah sebagai berikut.
1. Gunting Syafruddin
2. Gerakan Benteng
3. Nasionalisasi De Javasche Bank
4. Sistem ekonomi Ali-Baba
5. Gerakan Sumitro
6. Gerakan Asaat
7. Finek
8. Biro Perencanaan nasional
9. Musyawarah Nasional Pembangunan
Konseptual
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘demos’ yang bermakna rakyat atau
khalayak, dan ‘kratos’ yang bermakna pemerintahan. Jika digabungkan, maka
demokrasi memiliki makna ‘kekuasaan rakyat’. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh
rakyat turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya yang terpilih.
Dengan kata lain, demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang mengizinkan dan
memberi hak kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat dan turut serta
dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
Sejarah Singkat Penerapan Demokrasi di Dunia
Gagasan tentang demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan Yunani,
tepatnya abad ke-5 sebelum masehi. Dalam buku berjudul Thrones of Democracy yang
ditulis oleh Walter A. Mcdougall, disebutkan bahwa pada tahun 1829-1877 terdapat
pergolakan demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat. Pada saat itu, demokrasi murni atau
demokrasi langsung adalah sistem yang diusung, sehingga seluruh perkara kenegaraan
harus dibicarakan langsung dengan rakyatnya.
Beberapa tokoh yang mendukung berkembangnya demokrasi yaitu Locke dari
Inggris (1632-1704) dan Montesquieu dari Prancis (1689-1755). John Locke
menyebutkan bahwa hak-hak politik manusia terdiri dari hak hidup, hak kebebasan,
dan hak milik. Sementara Montesquieu menggagas bahwa dalam penyusunan sistem
demokrasi yang dapat menjamin kedaulatan pemerintahan dengan pemisahan
kekuasaan melalui Trias Politika terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pada pertengahan abad ke-20, barulah hampir setiap negara independen memiliki
pemerintahan dengan beberapa prinsip dan cita-cita demokrasi.
Di Indonesia sendiri, sistem demokrasi berjalan sangat dinamis alias berubah-ubah.
Setidaknya ada 4 macam sistem demokrasi yang pernah diterapkan dalam kehidupan
ketatanegaraan bangsa salah satu nya adalah demokrasi liberal
Demokrasi liberal dapat artikan sebagai demokrasi yang didasarkan pada setiap
individu. Setiap warga negara dapat menjadi pihak yang berkuasa dalam sistem
demokrasi ini tanpa memandang suku atau agama mana individu ini berasal.
Prosedural
Pada masa demokrasi liberal terjadi tujuh kali pergantian kabinet yaitu
1. Kabinet Natsir ,Masyumi ( 6 September 1950-21 Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman, Masyumi (27 April 1951-3 April 1952)
3. Kabinet Wilopo, PNI ( 3 April 1952- 3 Juni 1953 )
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I, koalisi PNI dan NU (31 Juli 1953-3 Maret 1967)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap, Masyumi ( 12 Agustus 1955- 3 Maret 1956)
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II, Koalisi PNI, Masyumi, dan NU (20 Maret 1956-
Maret 1957)
7. Kabinet Djuanda, ( 9 April 1957-5 Juli 19 59)
Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan
tantangan yang menghadangnya cukup berat. Upaya pemerintah untuk
memperbaiki kondisi ekonomi adalah sebagai berikut.
1. Gunting Syafruddin
2. Gerakan Benteng
3. Nasionalisasi De Javasche Bank
4. Sistem ekonomi Ali-Baba
5. Gerakan Sumitro
6. Gerakan Asaat
7. Finek
8. Biro Perencanaan nasional
9. Musyawarah Nasional Pembangunan
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materi ini dipelajari dengan sungguh-
sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang:
Kehidupan ekonomi pada masa Demokrasi
Liberal.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.
Pemberian acuan
Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuanyang berlangsung.
Menyampaikan garis besar cakupan materi
Menyampaikan metode pembelajaran
(beserta langkah-langkah kegiatannya)
yaitu problem based learning tipe jigsaw dan
teknik penilaian yang akan digunakan
Membagi peserta didik menjadi 5 Kelompok (dengan setiap
anggota kelompok berjumlah 5 orang).
Tindak Lanjut
G. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes Tertulis/Penugasan : Lembar Kerja Peserta Didik
2. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi, Penilaian diri
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis uraian dan penugasan (terlampir)
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja (presentasi dan laporan)
Bentuk Instrumen (Terlampir)
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
- Media:
PPT
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
- Alat dan Bahan
Penggaris,spidol, papan tulis, kertas folio/hvs
Laptop,infocus,HP
- Sumber Belajar
Hapsari, Ratna dan Adil M. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA /
MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
https://tirto.id/sejarah-masa-demokrasi-parlementer-atau-liberal-di-
indonesia-gbDP
https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/sejarah-
kemdikbud
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/12-mia/sejarah-indonesia-
wajib/sistem-dan- struktur-politik-dan-ekonomi-masa-demokrasi-
parlementer-1950-1959/493821
Program Remidial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian: remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas tambahan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Misalnya dengan meminta peserta didik untuk meresume materi tentang
Demokrasi Liberal dari berbagai sumber.
c. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas.
d. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), tutorsebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
KEBIJAKAN EKONOMI
MASA DEMOKRASI
LIBERAL (1950-
1959)
Oleh
Rima Lailani, S.Pd
KOMPETENSI DASAR
Beredarnya 3 mata
uang di
Warisan sisyem Munculnya
masyarakat, yakni Kerusakan pada Indonesia harus
ekonomi banyak
(1) uang de perkebunan dan membayar
pemerintah pemberontakan.
javasche bank, (2) pabrik pabrik hutang Belanda
Colonial Belanda.
uang NICA, dan (3)
ORI.
KEBIJAKAN GUNTING SYAFRUDDIN
Dicetus oleh Menteri Keuangan; Syafrudin Prawiranegara.
Untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar 5,1miliar rupiah, menekan
laju inflasi dan juga mengurangi uang yang beredar.
Memotong uang pecahan 5 gulden keatas, sebelah kanan untuk obligasi
di bank dengan bunga 3% pertahun, dan sebelah kiri untuk alat
pembayaran yang sah.
Uang bagian kiri kemudian ditukarkan dengan uang baru di bank, 22
Maret – 16 April 1950.
Berlaku sejak pukul 20.00 WIB tanggal 10 Maret 1950 sampai 9 Agustus
1950
Hanya untuk unag NICA dan Uang de Javasche Bank. Sedangkan ORI
tidak dilakukan pengguntingan.
RENCANA SUMITRO
Dicetuskan Oleh : Soemitro Djojohadikoesoemo pada masa Kabinet
Natsir
Atau Rencana Urgensi Perekonomian (RUP)
Merubah system colonial menjadi system ekonomi nasional
Sasaran yang ditekankan dari program ini adalah pembangunan
industri dasar, seperti pendirian pabrik- pabrik semen, pemintalan,
karung dan percetakan. Kebijakan ini diikuti dengan peningkatan
produksi, pangan, perbaikan sarana dan prasarana, dan penanaman
modal asing
GERAKAN BENTENG (1950)
Dicetuskan oleh Menteri Perdagangan; Soemitro
Djojohadikoesoemo.
Bertujuan untuk membangun kelas pengusaha yang berasal dari
masyarakat pribumi.
Memberikan kredit kepada pengusaha pribumi.
Mengalami kegagalan dikarenakan pengusaha pribumi tidak mampu
bersaing dengan pengusaha cina dan pemberian lisensi impor
banyak yang disalahgunakan.
Berakhir juga pada tahun 1957
NASIONALISASI DE JAVASCHE BANK
Pada masa Kabinet Sukiman dengan Menteri Keuangannya
Jusuf Wibisono
Pemilik – pemilik saham De Javasche Bank N.V diberi
pengganti kerugian sebesar 120% dari harga nominal
sahamnya.
Undang – undang Nomor 11 Tahun 1953. nama De Javasche
Bank diganti menjadi bank Indonesia
Sejak 1 Juli 1953 Bank Indonesia secara resmi berdiri
sebagaiBank Sentral Republik Indonesia.
Sebagai Gubernur BI yakni Syafrudin Prawiranegara (1951-
1958)
PROGRAM ALI BABA
Diprakarsai oleh Iskaq Tjokrohadisurjo (Menteri perekonomian cabinet Ali 1).
Tujuan dari program ini adalah: sebagai memajukan pengusaha pribumi; agar para
pengusaha pribumi bekerjamasa menajukan ekonomi nasional; memajukan
ekonomiIndonesia perlukeadaan Kerjasama selang pengusaha pribumidan non
pribumi.
Ali merupakan pengusaha pribumi, baba yaitu pengusaha non pribumi.
Pemerintahmenyediakan kredit dan lisensi untuk usaha-usaha swasta nasional.
Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu berlomba dengan perusahaan
– perusahaan asing yang hadir.
Program ini gagal : pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya
menjadi alat sebagai memperoleh bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan
pengusaha non pribumi semakin berpengalaman dalam memperoleh bentuan
kredit
GERAKAN ASAAT
Digagas oleh Mr Asaat
Bertujuan melindungi perekonomian warga Indonesia asli dari
persaingan dagang dengan pengusaha asing khususnya Tionghoa.
Pada Oktober 1956, pemerintah menyatakan akan membuat lisensi
khusus untuk para pengusaha pribumi
Kebijakan ini memicu reaksi negative yakni munculnya kalangan
yang membenci keturunan Cina. Kebencian ini bahkan berujung
pada permusuhan serta pengrusakan asset masyarakat keturunan
Cina.
PERSETUJUAN FINANSIAL EKONOMI
(FINEK)
Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap
Indonesia mengirim delegasi ke Belanda dengan misi merundingkan
masalah Finansial Ekonomi (Finek) yang dipimpin Ida Anak Agung Gde
Agung
Perundingan ini dilakukan pada taggal 7 Januari 1956. rancangan
persetujuan Finek yang diajukan Indonesia Terhadap Pemerintah Belanda
adalah sebagai berikut : a. pemvatalan persetujuan Finek hasil KMB. b.
Hubungan Finek Indonesia – Belanda didasarkan atas hubungan bilateral.
c. Hubungan Finek didasarkan atas undang – undang Nasional, tidak boleh
diikat oleh perjanjian lain.
Namun, usul Indonesia ini tidak diterima oleh pemerintah Belanda,
sehingga pemerintah Indonesia secara sepihak melaksanakan rancangan
Fineknya dengan membubarkan Uni Indonesia- Belanda Pada tanggal 13
Februari 1956 dengan tujuan melepaskan diri dari ikatan ekonomi dengan
Belanda
BIRO PERANCANGAN NASIONAL
Pada Kabinet Ali II
Tugas merancang pembangunan jangka Panjang
Biro ini dipimpin oleh Ir. Djuanda yang kemudian diangkat menjadi Menteri
Perancangan Nasional
Biro ini kemudian merancang Rencana Program Pembangunan Lima Tahun
(RPLT) yang rancangannya kemudian disetujui oleh Parlemen.
Program Rencana Lima Tahun lebih bersifat teknis dan terici serta mencakup
prioritas – prioritas proyek yang paling rendah.
Tujuan dari Rencana Lima Tahun Adalah mendorong munculnya industry besar,
munculnya perusahaan-perusahaan yang melayani kepentingan umum dan jasa
pada sektor public yang hasilnya diharapkan mampu mendorong penanaman
modal dalam sector swasta
MUSYAWARAH NASIONAL
PENBANGUNAN
Pada masa cabinet Djuanda.
Latar belakangnya : kekecewaan daerah terhadap pusat.
Tujuan untuk mengubah rencana pembangunan agar dapat dihasilkan rencana
pembangunan yang menyeluruh untuk jangka Panjang.
Tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena :
1. Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas.
2. Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan.
3. Timbul pemberontakan PRRI/Permesta
BAHAN AJAR BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
Disusun Oleh:
Nama : Rima LailaniS.Pd
NIM 2010722014
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga
Bahan Ajar Berbasis Problem Based Learning “Indonesia Pada Demokrasi Liberal” ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Bahan Ajar Berbasis Problem Based Learning “Indonesia Pada Demokrasi Liberal ini kami susun
untuk memenuhi salah satu tugas mahasiswa PPG Dalam Jabatan tahun 2022 Universitas Negeri Jakarta
pada tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk menambah referensi buku pegangan siswa.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan materi ajar ini. Terimakasih atas penjelasan dan masukan berharganya sehingga bahan
ajar ini bisa selesai dengan baik. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Dra. Ratu Husmiati, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pengembangan Perangkat
Pembelajaran.
2. M.Arief, S.Hum, M.Pd selaku guru Pamong Mata Kuliah Pengembangan PerangkatPembelajaran.
3. Bapak/Ibu Dosen pengampu PPG Pendidikan Sejarah Dalam jabatan Universitas Negeri Jakarta.
4. Admin LMS PPG Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta.
5. Teman-teman seperjuangan PPG Dalam Jabatan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2022.
Akhir kata kami menyadari bahwa materi ajar ini tidak sempurna. Karena itu, segala masukan
dan kritik kami terima dengan senang hati. Semoga modul ini bermanfaat.
Penulis,
Rima Lailani,S.Pd
PENDAHULUAN
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan
sampai masa Demokrasi Liberal.
4.3 Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
E. Materi Pembelajaran
Bahan ajar terdapat kegiatan pembelajaran yang terdiri uraian materi, contohsoal, soal latihan dan soal
evaluasi.
Materi : Kondisi ekonomi pada masa demokrasi liberal
2
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI
BANGSA INDONESIA PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN
A. Tujuan Pembelajaran
Pokok-pokok materi pada Kegiatan Belajar ini dapat anda lihat pada peta konsep di bawah ini:
Indonesia pada
awal
kemerdekaan
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menganalisis kehidupan Politik dan
kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan dengan cermat dan penuh
semangat serta dapat menunjukkan sikap peduli, tanggung jawab dan Cinta tanah air.
B. Uraian Materi
1. Kondisi Kehidupan Indonesia Awal Kemerdekaan
Secara politik, keadaan Indonesia di awal kemerdekaan masih belum stabil. Hal ini terjadi
karena ada pihak asing yang tidak ingin Indonesia merdeka. Rakyat Indonesia masih bentrok dengan
sisa-sisa kekuatan Jepang yang beralasan diminta Sekutu tetap menjaga Indonesia dalam keadaan
status quo. Indonesia juga menghadapi tentara Inggris atas nama Sekutu dan NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) atas nama Belanda yang datang kembali ke Indonesia dengan
membonceng Sekutu. Pemerintah Indonesia memang sudah terbentuk beserta alat kelengkapan
negara tapi masih banyak kekurangan di awal kemerdekaan.
Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan masih belum stabil, mengingat ada
berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa itu. Ketidakstabilan itu disebabkanoleh
faktor faktor sebagai berikut :
a. Faktor Internal (dari dalam), antara lain :
Adanya persaingan antar partai politik yang berbeda ideologi untukmenjadi partai yang paling
berpengaruh di Indonesia.
Gangguan keamanan dalam negeri yang mengancam disintegrasi bangsa.
Bangsa Indonesia masih mencari sistem pemerintahan yang cocok sehingga terjadi
perubahan sistem pemerintahan dari presidensial menjadi Parlementer.
b. Faktor Eksternal
Kedatangan Sekutu (Inggris) yang diboncengi NICA (Belanda) yang ingin kembalimenjajah
Indonesia,menimbulkan pertempuran di berbagai daerah. 3
Jepang masih mempertahankan status quo pada wilayah Indonesia sampai Sekutu datang
sehingga sering terjadi peperangan antara rakyat Indonesia dan tentara Jepang.
Seperti apa ya kondisi kehidupan Politik pada awal kemerdekaan dan bagaimana pemerintah
menyikapi semua itu? Yuk pelajari terus bahan ajar ini.
2. Perkembangan Kehidupan Politik bangsa Indonesia padaAwal Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, para pemimpin bangsa Indonesia terus berjuang
membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Perubahan dan dinamika perjuangan
bergerak sangat cepat. Indonesia memang telah merdeka tetapi untuk dapat menjalankan organisasi
kenegaraan memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Dinamika perkembangan politik bangsa
Indonesia pada awal kemerdekaaan dapat kita lihat
a. Terbentuknya Negara Indonesia
Pada tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno memimpin Sidang PPKI untuk pertama kalinya yang
menghasilkan 3 keputusan penting yaitu mengesahkan UUD 1945, Memilih Presiden dan Wakil
Presiden, Membentuk Komite Nasional Indonesia. Dengan demikian Indonesia telah memenuhi
syarat untuk menjadi suatunegara.
b. Pembentukan Alat Kelengkapan Negara dan pemerintahan
1) Pembentukan Lembaga Kementrian (Departemen)
2) Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Daerah
3) Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
4) Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Daerah
c. Pembentukan Provinsi di Seluruh Wiayah Indonesia
Pada Sidang PPKI II tanggal 19 Agustus 1945 dihasilkan dua keputusan, yaitu tentang
pembentukan departemen dan propinsi. Pada awalnya wilayah Indonesia dibagi 8 provinsi dan
mengangkat Gubernur sebagai kepala daerah. Gubernur-gubenrur yang diangkat antara lain
Provinsi Sumatra, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi
Sunda Kecil(Nusa Tenggara), Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi, Provinsi Kalimantan
Konferensi Meja Bundar (KMB) dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus sampai 2 November
1949 di Den Haag (Belanda). KMB digelar setelah Belanda dan Indonesiamelewati beberapa jalur
diplomasi sebelumnya. Beberapa jalur diplomasi yang dilakukan oleh Belanda dan Indonesia
diantaranya perundingan Linggajati, perjanjian Renville, juga perjanjian Roem-Roijen. Dalam
rangka mempercepat penyerahan kedaulatan, pemerintah Indonesia yang kala itu diasingkan di
Bangka, bersedia mengikuti KMB. Pada tanggal 2 November 1949, persetujuan KMB berhasil
ditandatangani.
Pada akhir Desember 1949, Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), Indonesia
berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda. Naskah pengakuan kedaulatan
ditandatangani di dua tempat yaitu di negeri Belanda dan di Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1949, diadakan penandatanganan pengakuan kedaulatan di Belanda.
Pihak Belanda diwakili oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees, Menteri
Seberang Lautan Mr. AM . J.A Sassen. Sedangkan delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh.
Hatta.
Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi
Mahkota AH.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan. Penandatangan ini
menegaskan kedaulatan Indonesia. Bentuk negara Indonesia pun berubah menjadi negara
serikat yakni Republik Indonesia Serikat (RIS).
Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang beredar di Jawa sedangkan secara umum uang yang
beredar di masyarakat mencapai 4 milyar).
Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan pasukan Sekutu dari bank-bank yang
berhasil dikuasainya untuk biaya operasional dan gaji pegawai yang jumlahnya mencapai
2,3 milyar.
Republik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga pemerintah tidak
Keadaan tersebut diperparah dengan diberlakukannya uang NICA di daerah yang diduduki
sekutu pada tanggal 6 Maret 1946 oleh Panglima AFNEI yang baru (Letnan Jenderal Sir
Montagu Stopford). Uang NICA ini untuk menggantikan uang Jepang yang nilainya sudah
sangat turun saat itu. Upaya sekutu tersebut merupakan salah satu bentuk pelangaran
kesepakatan yaitu bahwa selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia,
maka tidak ada mata uang baru. Karena tindakan sekutu tersebut maka pemerintah Indonesiapun
mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang
Jepang.
2) Adanya Blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup (memblokir) pintu keluar- masuk
perdagangan RI terutama melalui jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan penting. Blokade ini
dilakukan mulai bulan November 1945. Adapun alasan dari pemerintah Belanda melakukan
blokade ini adalah :
Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya.
Mencegah bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh bangsa lain.
Dengan adanya blokade tersebut menyebabkan:
Barang-barang ekspor RI terlambat terkirim.
Barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor bahkan banyak barang-
Agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya kepada pemerintah Indonesia,
BNI didirikan pada 1 November 1946. Meskipun begitu usaha pemerintah untuk
menjadikan ORI sebagai satu-satunya mata uang nasional tidak tercapai karena terpecah-
pecahnya wilayah RI akibat perundingan Indonesia-Belanda. Sehingga di beberapa daerah
mengeluarkan mata uang sendiri, yang berbeda dengan ORI, seperti URIPS (Uang
Republik Propinsi Sumatera) di Sumatera, URIBA (Uang Republik Indonesia Baru) di
Aceh, URIDAB (Uang Republik Indonesia Banten) di Banten dan Palembang.
Upaya-upaya pemerintah Indonesia tersebut dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia meskipun Belanda masih belum pergi dari Indonesia.
Kalian sudah memahami kondisi kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada
awal kemerdekaan? Semoga apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi
permasalahan politik dan ekonomi bangsa Indonesia menginspirasi kalian jika nanti
menjadi seorang pemimpin dalam mengambil kebijakan kebijakan untuk membuat
kehidupan Indonesia menjadi lebih baik. 15
C. Rangkuman
1. Di periode-periode awal kemerdekaan, Indonesia mengalami sebuah masa transisi politik yang
begitu luar biasa. Seperti yang diketahui, berpindah dari status negara yang terjajah jadi negara
yang merdeka.
2. Secara politik, keadaan Indonesia di awal kemerdekaan belum mapan, terjadi ketegangan,
kekacauan dan berbagai insiden. Sebab ada pihak asing yang tidak ingin Indonesia merdeka.
Rakyat Indonesia masih bentrok dengan sisa-sisa kekuatan Jepang yang beralasan diminta Sekutu
tetap menjaga Indonesia dalam keadaan status quo. Indonesia juga menghadapi tentara Inggris atas
nama Sekutudan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) atas nama Belanda yang datang
kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu.
3. Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan masih belum stabil, banyak peristiwa yang
terjadi yang membawa perubahan perubahan dan mempengaruhi perkembangan negara pada masa
awal kemerdekaan. Ketidakstabilan politik dipengaruhi oleh faktor internal dan Faktor eksternal.
4. Pada masa awal kemerdekaan terjadi perubahan sistem pemerintahan dari Sistem presidensial
menjadi sistem Parlementer.
5. Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan dapat dikategorikan pada periode sebagai
berikut:
18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Terjadinya penyimpangan pada UUD 1945 untuk sistem pemerintahan dari Presidensiil jadi
Parlementer. Stabilitas politik di periode ini jadi bermasalah karena belum terdapat konstitusi yang
mengikat.
27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
Terdapat pernyimpangan dalam bentuk Negara kesatuan jadi Negara serikat. Akan tetapi hal
tersebut tidak berjalan lama karena para pemimpin Indonesia kala itu menyadari kesalahan yang
terjadi. Hingga kemudian pada akhirnya Indonesia kembali menjadi Negara berbentuk kesatuan.
Akan tetapi keadaan Negara masih cukup labil.
6. Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya Republik
Indonesia sangat kacau dan sulit. Negara yang baru saja didirikan harus mewarisi kekacauan
perekonomian yang teramat parah. Pemerintahan yang baru saja terbentuk belum didukung pejabat
yang ahli dalam menangani masalah perekonomian.
7. Pada masa awal kemerdekaan, tingkat perekonomian Indonesia berada pada titik terendah karena
peredaran mata uang yang tidak terkendali (hyperinflasi), adanya blokade ekonomi oleh Belanda
dan kosongnya kas negara.
8. Meskipun kondisi perekonomian Indonesia tidak stabil, pemerintah Indonesia telah berupaya
dengan mengambil beberapa langkah dan kebijakan dalam mengatasi masalah ekonomi dan
menata perekonomian pada awal kemerdekaaan Indonesia. 16
D. Latihan Soal
1. Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Di bawah ini
adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali…
A. Pertentangan antar partai
B. Terjadinya bentrokan antar etnis
C. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali
D. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan
E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri
2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai
politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia
merencanakan satu partai tunggal yaitu…
A. Masyumi D. PKI
B. PNI E. NU
C. PSI
3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan
pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut
sistem pemerintahan…
A. Parlementer
B. Presidensial
C. Liberalisme
D. Terpimpin
E. Aristokrasi
4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk
menghidupkan bentuk pemerintahan dengan kabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan
alasan…
A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara Barat
B. sesuai dengan perkembangan ideologi di Indonesia
C. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
D. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang
E. permintaan dari Presiden Soekarno.
5. Pada masa awal kemerdekaan, sistem pemerintahan berubah dari Presidensiil menjadiparlementer.
Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke
parlementer pada awal kemerdekaan adalah…
A. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia
B. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis.
C. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan 17
karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong
pada awal Kemerdekaan adalah …
A. Menyelenggarakan pinjaman Nasional
B. Menasionalisasi De Javasche Bank
C. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin 18
4. D Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari
partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet
parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan mengikuti arus perpolitikan
Indonesia yang mulai berkembang.
5. E Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial
menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system
pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah
Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar.
6. C Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau.
Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota
dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di
Jakarta untuk mengadakan hubungan dengan luar negeri.
7. C Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak
stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah
satu faktor penyebab antara lain adanya blokade ekonomi oleh Belanda.
8. B Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena
terjadi inflasi.Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaandisebabkan oleh
Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali.
9. E Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa
awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan
perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara
mengeluarkan mata uang sendiri (ORI).
10. A Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal
kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia
mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah
menyelenggarakan pinjaman Nasional.
19
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA
PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
A. Tujuan Pembelajaran
Pokok-pokok materi pada Kegiatan Belajar ini dapat anda lihat pada peta konsep di bawah ini:
Kehidupan pada
masa Demokrasi
Liberal
Kehidupan Kehidupan
Politik Ekonomi
Sistem Sistem
Pemerintahan Kepartaian
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan kalian mampu menganalisis kehidupan Politik dan
kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dengan cermat dan penuh
semangat serta dapat menunjukkan sikap peduli, tanggung jawab dan cinta tanah air.
B. Uraian Materi
Assalamu’alaikum siswa-siswa hebat calon pemimpin masa depan. Bagaimana kabar kalian? Tetap
semangat ya belajar sejarah. Pada pembelajaran kali ini kalian akan membahas mengenaiIndonesia
pada masa demokrasi liberal. Masa demokrasi liberal adalah masa dimana sistem parlementer
Indonesia masih mencontoh sistem parlementer Barat yang dibentuk setelah dibubarkannya
Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1950. Masa ini ditandai dengan tumbuh suburnya
partai politik dan berlakunya kabinet Parlementer. Indonesia sebagai “negara baru” harus banyak
belajar dalam berbagai hal, sehingganegara semakin kuat.
Setelah berakhirnya pemerintahan RIS pada 1950, pemerintahan Republik Indonesia masih
melanjutkan model demokrasi parlementer yang liberal. Kabinet dipimpin oleh perdana menteri dan
bertanggung jawab kepada parlemen. Presiden hanya berkedudukan sebagai kepala negara.
Pada kurun waktu 1950 sampai 1959, kembali terjadi silih berganti kabinet. Kabinet jatuh bangun
karena munculnya mosi tidak percaya dari partai relawan. Di samping itu, terjadi perdebatan dalam
konstituante yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan.
Seperti apa perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi
Liberal? Yuk pelajari terus bahan ajar ini dengan penuh semangat.
20
Kabinet ini mengutamakan skala prioritas terhadap peningkatan keamanan dan ketentraman
negara. Akan tetapi kabinet ini kemudian mengalami sandungan setelah parlemen mendengar
23
bahwa kabinet ini menjalin kerja sama dengan blok barat, yaitu Amerika Serikat.
Program pokok dari Kabinet Soekiman adalah:
Menjamin keamanan dan ketentraman
Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria.
Mempercepat persiapan pemilihan umum.
Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam
wilayah RI secepatnya.
Menyiapkan undang-undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama,
penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh.
Kabinet Sukiman ditenggarai melakukan Pertukaran Nota Keuangan antara Menteri Luar
Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran mengenai
pemberian bantuan ekonomi dan militer dari pemerintah Amerika kepada Indonesia
berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA). MSA sendiri kemudian dinilai mengkhianati
politik luar negeri bebas dan aktif Indonesia karena menerima MSA sama saja dengan ikut
serta dalam kepentingan Amerika. Tindakan Kabinet Sukiman tersebut dipandang telah
melanggar politik luarnegara Indonesia yang bebas aktif karena lebih condong ke blok Barat
bahkan dinilai telah memasukkan Indonesia ke dalam blok Barat.
Kabinet Sukiman sendiri memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan militer dan kurang
proaktifmenghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan. Parlemen
akhirnya menjatuhkan mosi tidak percaya kepada Kabinet Sukiman. Sukiman kemudian harus
mengembalikan mandatnya kepada Presiden Sukarno.
negaranya.
Indonesia mendapatkan dukungan diplomasi dari negara Asia-Afrika dalam usaha
27
b. Normalisasi keadaan RI
Presiden Soekarno juga pernah mengusulkan dibentuknya Dewan Nasional ini sebagai
langkah awal Demokrasi Terpimpin.
Pada masa kabinet Juanda, terjadi pergolakan-pergolakan di daerah-daerah yangmenghambat
hubungan antara pusat dan daerah. Untuk mengatasinya, diadakanlah Musyawarah Nasional
atau Munas di Gedung Proklamasi Jalan Pegangsaan Timur No.56 tanggal 14 September
1957. Munas tersebut membahas beberapa hal, yaitu masalah pembangunan nasional dan
daerah, pembangunan angkatan perang, dan pembagian wilayah Republik Indonesia. Munas
selanjutnya dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap) pada bulan
November 1957. Tanggal 30 November 1957, terjadi percobaan pembunuhan terhadap
Presiden Soekarno di Cikini atau yang dikenal dengan peristiwa Cikini.
Keberhasilan Kabinet Karya yang paling menguntungkan kedaulatan Indonesia dengan
dikeluarkannya Deklarasi Djuanda yang mengatur batas wilayah kepulauan Indonesia.
Kemudian dikuatkan dengan peraturan Pemerintah pengganti Undang- Undang No. 4 prp.
Tahun 1960 tentang perairan Indonesia. Pasca Deklarasi Djuanda, perairan Indonesia
bertambah luas sampai 12 mil yang sebelumnya hanya 3 mil .
28
Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi
Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939
(TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau- pulau di wilayah
Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di
sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari
laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.
Perlu kalian ketahui bahwa pada masa Demokrasi Parlementer ini luas wilayah Indonesia
tidak seluas wilayah Indonesia saat ini. Karena Indonesia masih menggunakan peraturan
kolonial terkait dengan batas wilayah, Zeenen Maritieme Kringen Ordonantie, 1939 yang
dalam pasal 1 menyatakan bahwa:
“laut territorial Indonesia itu lebarnya 3 mil diukur dari garis air rendah (laagwaterlijn)
dari pada pulau-pulau dan bagian pulau yang merupakan bagian dari wilayah daratan
(grondgebeid) dari Indonesia.”
Berdasarkan pasal tersebut, Indonesia jelas merasa dirugikan, lebar laut 3 mil dirasakan tidak
cukup menjamin dengan sebaik-baiknya kepentingan rakyat dan negara. Batas 3 mil dari
daratan menyebabkan adanya laut-laut bebas yang memisahkan pulau-pulau di Indonesia.
Hal ini menyebabkan kapal-kapal asing bebas mengarungi lautan tersebut tanpa hambatan.
Kondisi ini akan menyulitkan Indonesia dalam melakukan pengawasan wilayah Indonesia.
Sebagai suatu negara yang berdaulat Indonesia berhak dan berkewajiban untuk mengambil
tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan
Republik Indonesia. Melihat kondisi inilah kemudian pemerintahan Kabinet Djuanda
mendeklarasikan hukum teritorial kelautan nusantara yang berbunyi:
Segala perairan di sekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagan
pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidakmemandang
luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara
Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian dari pada perairan nasional
yang berada di bawah kedaulatan mutlak dari pada Negara Republik Indonesia. Lalu
lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal- kapal asing dijamin selama dan
sekedar tidak bertentangan dengan/ menganggu kedaulatan dan keselamatan negara
Indonesia. (Sumber: Hasjim Djalal, 2006)
Dari deklarasi tersebut dapat kita lihat bahwa faktor keamanan dan pertahanan merupakan
aspek penting, bahkan dapat dikatakan merupakan salah satu sendi pokok kebijaksanaan
29anfaat
pemerintah mengenai perairan Indonesia. Dikeluarkannya deklarasi ini membawa m
bagi Indonesia yaitu mampu menyatukan wilayah- wilayah Indonesia dan sumber daya alam
dari laut bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Deklarasi tersebut kemudian dikenal sebagai
Deklarasi Djuanda.
Deklarasi Djuanda mengandung konsep bahwa tanah air yang tidak lagi memandang laut
sebagai alat pemisah dan pemecah bangsa, seperti pada masa kolonial, namun harus
dipergunakan sebagai alat pemersatu bangsa dan wahana pembangunan nasional.
b. Sistem Kepartaian
Partai politik merupakan suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan dibentuknya partai politik
adalah untuk memperoleh, merebut dan mempertahankan kekuasaan secara konstitusional.
Jadi munculnya partai politik erat kaitannya dengan kekuasaan.
Sistem kepartaian yang dianut pada masa demokrasi liberal adalah multi partai.
Pembentukan partai politik ini menurut Mohammad Hatta agar memudahkan dalam
mengontrol perjuangan lebih lanjut. Hatta juga menyebutkan bahwa pembentukan partai
politik ini bertujuan untuk mudah dapat mengukur kekuatan perjuangan kita dan untuk
mempermudah meminta tanggung jawab kepada pemimpin- pemimpin barisan perjuangan.
Walaupun pada kenyataannya partai-partai politik tersebut cenderung untuk memperjuangkan
kepentingan golongan dari pada kepentingan nasional. Partai-partai politik yang ada saling
bersaing, saling mencari kesalahan dan saling menjatuhkan. Partai-partai politik yang tidak
memegang jabatan dalam kabinetdan tidak memegang peranan penting dalam parlemen sering
melakukan oposisi yang kurang sehat dan berusaha menjatuhkan partai politik yang
memerintah.
Hal inilah yang menyebabkan pada era ini sering terjadi pergantian kabinet, kabinet
tidak berumur panjang sehingga program-programnya tidak bisa berjalan sebagaimana
mestinya yang menyebabkan terjadinya instabilitas nasional baik di bidang politik, sosial
ekonomi dan keamanan.
Kondisi inilah yang mendorong Presiden Soekarno mencari solusi untuk membangun
kehidupan politik Indonesia yang akhirnya membawa Indonesia dari sistem demokrasi liberal
menuju demokrasi terpimpin.
c. Pelaksanaan Pemilu I Tahun 1955
Pemilu adalah sesuatu yang sangat urgent untuk sebuah negara. Apalagi Pemilu yang
dilakukan pertama kali, pasti akan sangat berpengaruh dan tentunya dikenang selama
perjalananperkembangan sebuahnegara. Pemilu sendiri adalah termasuk salah satu sarana untuk
menjalankan mekanisme demokrasi yang bertujuan untuk membuat rakyat juga bisa
merasakankehidupan bernegara. Di Indonesia, pemilu pertama kali digelar pada tahun 1955.
Pemilu 1955 merupakan Pemilu yang paling bersejarah di Indonesia, ada banyak hal yang
membuat Pemilu 1955 begitu dikenang sampai sekarang.
Pelaksanaan pemilihan umum 1955 bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang
akan duduk dalam parlemen dan Dewan Konstituante. Pemilihan umum ini diikuti oleh30partai-
partai politik yang ada serta oleh kelompok perorangan. Pemilihan umum ini sebenarnya sudah
dirancang sejak kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli 1953-12 Agustus 1955) dengan membentuk
Panitia Pemilihan Umum Pusat dan Daerah pada 31 Mei 1954. Namun pemilihan umum tidak
dilaksanakan pada masa kabinet Ali I karena terlanjur jatuh. Kabinet pengganti Ali I yang
berhasil menjalankan pemilihan umum, yaitu kabinet Burhanuddin Harahap.
Pelaksanaan Pemilihan Umum pertama dibagi dalam 16 daerah pemilihan yang meliputi
208 kabupaten, 2139 kecamatan dan 43.429 desa. Pemilihan umum 1955 dilaksanakan dalam 2
tahap. Tahap pertama untuk memilih anggota parlemen yang dilaksanakan pada 29 September
1955 dan tahap kedua untuk memilih anggota Dewan Konstituante (badan pembuat Undang-
undang Dasar) dilaksanakan pada 15 Desember 1955. Pada pemilu pertama ini 39 juta rakyat
Indonesia memberikan suaranya di kotak-kotak suara.
Pemilihan umum 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia. Keberhasilan
penyelenggaraan pemilihan umum ini menandakan telah berjalannya demokrasi di kalangan
rakyat. Rakyat telah menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakil-wakil mereka. Banyak
kalangan yang menilai bahwa pemilihan umum 1955 merupakan pemilu yang paling demokratis
yang dilaksanakan di Indonesia.
Dalam proses pemilihan umum 1955 terdapat 100 partai besar dan kecil yang mengajukan
calon-calonnya untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan 82 partai besar dan kecil untuk
Dewan Konstituante. Selain itu masih ada 86 organisasi dan perseorangan akan ikut dalam
pemilihan umum. Dalam pendaftaran pemilihan tidakkurang dari 60% penduduk Indonesia yang
mendaftarkan namanya (kurang lebih 78 juta), angka yang cukup tinggi yang ikut dalam pesta
demokrasi yang pertama. (Feith,1999).
31
2. Perkembangan Kehidupan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal
a. Mencari Sistem Ekonomi Nasional
1) Pemikiran Ekonomi Nasional
Pemikiran ekonomi pada 1950an pada umumnya merupakan upaya
mengembangkan struktur perekonomian kolonial menjadi perekonomian nasional.
Hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut adalah sudah berakarnya sistem
perekonomian kolonial yang cukup lama. Warisan ekonomi kolonial membawa dampak
perekonomian Indonesia banyak didominasi oleh perusahaan asing dan ditopang oleh
kelompok etnis Cina sebagai penggerak perekonomian Indonesia.
Perhatian terhadap perkembangan dan pembangunan ekonomi dicurahkan oleh
Soemitro Djojohadikusumo. Ia berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia
padahakekatnya adalah pembangunan ekonomi baru. Soemitro mencoba mempraktikkan
pemikirannya tersebut pada sektor perdagangan. Ia berpendapat bahwa pembangunan
ekonomi nasional membutuhkan dukungan dari kelas ekonomi menengah pribumi yang
kuat.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus sesegera mungkin menumbuhkan kelas
pengusaha pribumi, karena pengusaha pribumi pada umumnya bermodal lemah. Oleh
karena itu, pemerintah hendaknya membantu dan membimbing para pengusaha
tersebutdengan bimbingan konkret dan bantuan pemberian kredit. Jika usaha ini berhasil
maka secara bertahap pengusaha pribumi akan dapat berkembang maju dan tujuan
mengubah struktur ekonomi kolonial di bidang perdagangan akan berhasil.
Kondisi inilah yang ingin diubah oleh para pemikir ekonomi nasional di setiap
kabinet di era demokrasi parlementer. Upaya membangkitkan perekonomian sudah
dimulai sejak kabinet pertama di era demokrasi parlementer, Kabinet Natsir.
Gagasan Soemitro kemudian dituangkan dalam program Kabinet Natsir dalam wujud
pencanangan Rencana Urgensi Perekonomian (RUP) yang sering disebut juga dengan
Plan Soemitro. Wujud dari RUP tersebut kemudian dicanangkan Program Benteng.
Program iniantara lain mencadangkan impor barang-barang tertentu bagi kelompok bisnis
pribumi, serta membuka kesempatan bagi para pedagang pribumi membangun basis
modal di bawah perlindungan pemerintah. Selain tujuan tersebut, juga untuk
menumbuhkan kaum pengusaha pribumi agar mampu bersaing dalam usaha dengan para
pengusaha keturunanCina dan asing lainnya. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah
memberi peluang usaha sebesar-besarnya bagi pengusaha pribumi dengan bantuan kredit.
Dengan upaya tersebut diharapkan akan tercipta kelas pengusaha pribumi yang mampu
meningkatkan produktivitas barang dan modal domestik.
Sayangnya dalam pelaksanaan muncul masalah karena dalam pelaksanaan P3r2ogram
Benteng, pemberian lisensi impor banyak yang disalahgunakan. Mereka yang menerima
lisensi bukanlah orang-orang yang memiliki potensi kewiraswastaan yang tinggi, namun
orang-orang yang mempunyai hubungan khusus dengan kalangan birokrat yang
berwenang mendistribusikan lisensi dan kredit. Kondisi ini terjadi karena adanya
pertimbangan-pertimbangan politik. Akibatnya, pengusaha-pengusaha yang masuk dalam
Program Benteng lamban menjadi dewasa, bahkan ada yang menyalahgunakan maksud
pemerintah tersebut untuk mencari keuntungan yang cepat dengan menjual lisensi impor
yang dimilikinya kepada pengusaha impor yang sesungguhnya, yang kebanyakan berasal
dari keturunan Cina. Penyelewengan lain dalam pelaksanaan Politik Benteng adalah
dengan cara mendaftarkan perusahaan yang sesungguhnya merupakan milik keturunan
Cina dengan menggunakan nama orang Indonesia pribumi. Orang Indonesia hanya
digunakan untuk memperoleh lisensi, pada kenyataannya yang menjalankan lisensi
tersebut adalah perusahaan keturunan Cina. Perusahaan yang lahir dari kerja sama tersebut
dikenal sebagai perusahaan “Ali-Baba". Ali mewakili Pribumi dan Baba mewakiliwarga
keturuan Cina.
Usaha lain yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pengusaha pribumi
dilakukan melalui “Gerakan Asaat”. Gerakan Asaat memberikan perlindungan khusus
bagi WNI asli dan segala aktivitas usaha di bidang perekonomian dari persaingan dengan
pengusaha asing pada umumnya dan warga keturunan Cina pada khususnya.
Dukungan pemerintah terlihat dari pernyataan yang dikeluarkan pemerintah pada
Oktober 1956 bahwa pemerintah akan memberikan lisensi khusus pada pengusaha
pribumi. Ternyata kebijakan pemerintah ini memunculkan reaksi negatif yaitu muncul
golongan yang membenci kalangan Cina. Bahkan reaksi ini sampai menimbulkan
permusuhan dan pengrusakan terhadap toko-toko dan harta benda milik masyarakat Cina
serta munculnya perkelahian antara masyarakat Cina dan masyarakat pribumi.
Selain melakukan upaya perbaikan jangka panjang, pemerintah juga melakukan
upaya perbaikan jangka pendek untuk menguatkan perekonomian Indonesia. Salah
satunya adalah mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi defisit anggaran.
Untuk itu pada tanggal 20 Maret 1950, Menteri Keuangan, Syafrudin Prawiranegara,
mengambil kebijakan memotong uang dengan memberlakukan nilai setengahnya untuk
mata uang yang mempunyai nominal Rp2,50 ke atas. Kebijakan ini dikenal dengan istilah
Gunting Syafrudin.
33
Gambar: Contoh Mata Uang yang digunting
36
C. Rangkuman
1. Periode antara tahun 1950-1959 dalam sejarah Indonesia disebut sebagai sistem Demokrasi
Palementer yang memperlihatkan semangat belajar berdemokrasi. Oleh karena itu, sistem
pemerintahan yang dibangun mengalami kendala yang mengakibatkan jatuh bangun kabinet.
Periode ini disebut oleh Wilopo, salah seorang Perdana Menteri di era tersebut (1952-1953)
sebagai zaman pemerintahan partai-partai. Banyaknya partai-partai dianggap sebagai salah satu
kendala yang mengakibatkan kabinet/ pemerintahan tidak berusia panjang dan silih berganti.
2. Masa Demokrasi Liberal di Indonesia memiliki ciri banyaknya partai politik yang saling berebut
pengaruh untuk memegang tampuk kekuasaan. Hal tersebut membawa dampak terganggunya
stabilitas nasional di berbagai bidang kehidupan.
3. Pada era Demokrasi Liberal yang berlangsung dari 1950-1959 ada tujuh kabinet yang memegang
pemerintahan, sehingga hampir setiap tahun terjadi pergantian kabinet. Jatuh bangunnya kabinet
ini membuat program-program kabinet tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kondisi
inilah yang menyebabkan stabilitas nasional baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan keamanan
terganggu.
4. Pada masa Demokrasi Liberal , Indonesia menjalankan pemilihan umum pertamayang diikuti oleh
banyak partai politik. Pemilu 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia. Pemilu
ini dilaksanakan untuk memilih anggota Parlemen dan anggota Konstituante. Konstituante diberi
tugas untuk membentukUUD baru menggantikan UUD sementara. Sayangnya beban tugas yang
diemban oleh Konstituante tidak dapat diselesaikan. Kondisi ini menambah kisruh situasi politik
pada masa itu sehingga mendorong Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Presiden pada
5 Juli 1959. Dekrit tersebut membawa Indonesia mengakhir masa demokrasi parlementer dan
memasuki Demokrasi Terpimpin.
37
D. Latihan Soal
1. Perhatikan data berikut ini!
1) Kabinet bersifat presidensial
2) Kabinet bersifat parlementer
3) Persaingan antarpartai politik yang saling menjatuhkan
4) Koalisi partai politik yang dibangun gampang pecah
5) Pemerintah membangun partai tunggal
Berdasarkan pernyataan di atas, penyebab jatuh bangunnya kabinet selama masa
Demokrasi Liberal (1950-1959) berada pada pernyataan nomor...
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3, dan 4
C. 3, 4, dan 5
D. 1, 3, dan 5
E. 1, 2, dan 4
2. Pada masa demokrasi liberal keadaan pemerintahan tidak stabil. Hal ini disebabkan karena …
A. Kabinet yang berkuasa sangat lemah
B. Para menteri yang diangkat banyak melakukan korupsi
C. Sering terjadi pergantian Kabinet .
D. Kabinet pada waktu itu tidak mendapat dukungan dari rakyat
E. Tidak adanya Partai mayoritas
3. Setiap kabinet yang berkuasa pada masa demokrasi liberal mempunyai program. Masalah
yang selalu menjadi program setiap Kabinet pada masa Demokrasi Liberal adalah …
A. Penyelesaian Konflik Angkatan darat
B. Pembangunan Lima Tahun
C. Pelaksanaan Pemilihan Umum
D. Pengembalian Irian Barat ke Republik Indonesia
E. Pembentukan Partai Politik
4. Kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi liberal sering jatuh bangun karena kabinet bersandar
pada kekuatan dan perimbangan partai politik. Kabinet yang bersandar pada perimbangan kekuatan
partai-partai politik disebut kabinet ….
A. Parlementer
B. Zaken Kbinet
C. Koalisi
D. Karya
E. Partai
5. Setelah kabinet Sukiman jatuh digantikan oleh kabinet Wilopo. Masalah yang cukup berat yang
38
dihadapi oleh Wilopo adalah ....
A. Pertikaian antara presiden dan perdana menteri
B. Konflik Indonesia – Malaysia
C. Terjadinya DI/ TII Jawa Barat
D. Peristiwa 17 Oktober 1952
E. Penandatanganan MSA
6. Kabinet yang jatuh berkaitan dengan peristiwa Tanjung Morawa terjadi pada masa pemerintahan
Kabinet …
A. Ir Djuanda
B. Ali sastroamijoyo
C. Sukiman
D. Natsir
E. Wilopo
7. Pada tanggal 13 Desember 1957, P.M. Djuanda menyatakan deklarasi yang dikenal “Deklarasi
Djuanda”. Isi pokok deklarasi tersebut adalah…
A. Persatuan partai-partai politik
B. Deklarasi partai pemenang pemilu
C. Deklarasi keamanan Indonesia
D. Deklarasi Berdikari
E. Pernyataan bahwa laut antara pulau-pulau di seluruh perairan Indonesia adalah wilayah integral
RI
8. Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda adalah melalui
meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak dapat direalisasikan oleh Belanda sesuai
dengan kesepakatan adalah....
A. masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
B. pembayaran hutang dan biaya perang Belanda- Indonesia
C. penyelesaian status wilayah Irian Barat
D. penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
E. pembentukan Uni Indonesia Belanda
9. Pemilu I Tahun 1955 dilaksanakan dengan tujuan memilih anggota Konstituante. Konstituante
hasil Pemilihan Umum 1955 bertugas untuk …
A. Menyusun Garis-garis Besar haluan Negara ( GBHN )
B. Menyusun Undang-Undang Baru
C. Mengkoreksi peraturan yang dikeluarkan pemerintah
D. Menyelamatkan sistim Demokrasi Indonesia
E. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
10. Pelaksanaan Pemilu 1 Tahun 1955 merupakan tonggak demokrasi pertama di Indonesia. Empat
partai pemenang dalam pelaksanaan pemilu pertama 1955 adalah…
A. PSH, PNI, NU, dan PKI
B. PPTI, NU, PKI, dan Partai Buruh
C. Masyumi, PNI, NU, dan PKI
D. PNI, PBSI, Parkindo, dan PSII
E. NU, Masyumi, PSI, dan Partai Buruh 39
11. Pada masa demokrasi liberal kondisi perekonomian Indonesia tidak stabil. Berikut ini bukan
penyebab ekonomi tersendat-sendat pada masa Demokrasi Liberal adalah……
A. Keamanan dalam negeri tidak menguntungkan, terjadinya pemberontakan daerah
B. Belum berpengalaman dalam menata ekonomi yang baik, belum memilikitenaga ahli
C. Dana bantuan dari luar negeri melalui IMF bunganya sangat besar
D. Kabinet terlalu sering berganti, programnya belum trelaksana, program barumulai dirancang
E. Diandalkannya satu jenis impor terutama pertanian dan perkebunan
12. Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa Demokrasi Liberal.
Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah …
A. Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda
B. Penyuluhan pemerintah kurang efektif
C. Subsidi pemerintah sangat kurang
D. Golongan Pribumi merasa rendah diri
E. Golongan Pribumi belum berpengalaman
13. Gerakan Benteng adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro
Djojohadikusumo. Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan Benteng dilakukan
dengan cara …
A. Menasionalisasi Bank-bank milik pemerintah Belanda
B. Mengubah struktur ekonomi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional .
C. Menasionalisasi perusahaan – perusahaan Asing
D. Mendirikan perusahaan – Perusahaan Negara
E. Meningkatkan eksport nonmigas
14. Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada pemerintah Belanda
sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan seluruh Isi
Keputusan Konferensi Meja Bundar secara sepihak. Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja
Bundar terjadi pada masa Kerja Kabinet …
A. Burhanudin Harahap
B. Moh. Hatta
C. Ali Sastroamijoyo II
D. Wilopo
E. Moh. Natsir
15. Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda adalah melalui
meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidakdapat direalisasikan oleh Belanda sesuai
dengan kesepakatan adalah....
A. masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
B. pembayaran hutang dan biaya perang Belanda- Indonesia
C. penyelesaian status wilayah Irian Barat
D. penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
E. pembentukan Uni Indonesia Belanda
40
Kunci Jawaban dan Pembahasan
No. Kunci Pembahasan
Jawaban
1. B Penyebab jatuh bangunnya kabinet selama masa Demokrasi Liberal Kabinet
bersifat parlementer, sering terjadi persaingan antarpartai politik yang saling
menjatuhkan dan Koalisi partai politik yang dibangun gampang pecah
2. C Pada masa demokrasi liberal keadaan pemerintahan tidak stabil.Hal ini disebabkan
karena sering terjadi pergantian Kabinet.
3. D Setiap kabinet yang berkuasa pada masa demokrasi liberal mempunyai program.
Masalah yang selalu menjadi program setiapKabinet pada masa Demokrasi Liberal
adalah pengembalian IrianBarat ke Republik Indonesia
4. C Program kerja Kabinet natsir antara lain menggiatkan usaha keamanan dan
Ketentraman, mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan,
mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
5. D Setelah kabinet Sukiman Jatuh digantikan oleh kabinet Wilopo. Masalah yang
cukup berat yang dihadapi oleh Wilopo adalah Peristiwa 17 Oktober 1952
6. E Kabinet yang jatuh berkaitan dengan peristiwa Tanjung Morawaterjadi pada masa
pemerintahan Kabinet Wilopo
7. E ada tanggal 13 Desember 1957, P.M. Djuanda menyatakan deklarasi yang dikenal
“Deklarasi Djuanda”. Isi pokok deklarasi tersebut adalah pernyataan bahwa laut
antara pulau-pulau di seluruh perairan Indonesia merupakan wilayah integral RI
8. C Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan
Belanda adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak
dapat direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan adalah penyelesaian
status wilayah Irian Barat.
9. B Pemilu I Tahun 1955 dilaksanakan dengan tujuan memilih anggota Konstituante.
Konstituante hasil Pemilihan Umum 1955 bertugas untuk menyusun Undang-
Undang Baru
10 C Pelaksanaan Pemilu 1 Tahun 1955 merupakan tonggak demokrasi
pertama di Indonesia. Empat partai pemenang dalam pelaksanaanpemilu pertama
1955 adalah Masyumi, PNI, NU, dan PKI.
11 C Pada masa demokrasi liberal kondisi perekonomian Indonesia tidak stabil.
Pelaksanaan ekonomi tersendat-sendat pada masa Demokrasi Liberal disebabkan
oleh keamanan dalam negeri tidak menguntungkan, terjadinya pemberontakan, dan
separatismedaerah, Indonesia belum berpengalaman dalam menata ekonomi yang
baik, belum memiliki tenaga ahli, kabinet terlalu sering berganti, programnya
belum trelaksana, program baru mulai dirancang, hanya mengandalkan satu jenis
impor terutama pertanian dan perkebunan
12 E Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada
masa Demokrasi Liberal. Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba
adalah golongan Pribumi belum berpengalaman
13 B Gerakan Benteng adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri
Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo. Pembangunan Ekonomi baru
berdasarkan gagasan Gerakan Benteng dilakukan dengan cara mengubah struktur
ekonomi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional
14 A Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan
membayar utang kepada pemerintah Belanda sesuai dengan hasilkeputusan
Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan seluruh Isi Keputusan Konferensi
Meja Bundar secara sepihak. Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja Bundar
terjadi pada masa Kerja Kabinet Burhanudin Harahap
15 C Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda
adalh melalui meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidak 4d1apat
direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan adalah. penyelesaian status
wilayah Irian Barat.
EVALUASI
1. Kabinet Sukiman sempat melaksanakan penandatanganan nota bantuan ekonomi dan militer Mutual
Security Act dengan pemerintahan Amerika Serikat. Sayangnya, tindakan tersebut justru membawa
Kabinet Sukiman pada kejatuhan. Jelaskan pendapatmu mengenai hal tersebut!
2. Pada masa Kabinet Sukiman, terjadi penandatanganan nnota perjanjian bantuan ekonomi Mutual
Security Act antara Menteri Luar Negeri Achmad Soebardjo dan Duta Besar AS Merle Cochran.
Penandatanganan itu menjadi salah satu alasan mundurnya Kabinet Sukiman yang mendapat mosi
tidak percaya pada parlemen. Berkaitan dengan situasi politik internasional, berikanlah analisismu
mengenai penyebab munculnya mosi tidak percaya tersebut!
3. Pada masa Demokrasi Liberal yang berjalan hanya dalam kurun waktu yang singkat, terjadi
pergantian kabinet sebanyak tujuh kali. Pergantian kabinet sebanyak tujuh kali mengindikasikan
bahwa kabinet-kabinet yang memerintah hanya berjalan dalam kurun waktu yang singkat. Mengapa
pada masa tersebut jalannya pemerintahan kabinet hanya terjadi dalam kurun waktu yang singkat?
4. Pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II mengalami banyak hambatan dalam pelaksanaan
tugasnya. Salah satu hambatan tersebut adalah munculnya gerakan separatis di beberapa daerah.
Jelaskan penyebab munculnya gerakan separatis di beberapa daerah pada masa pemerintahan
Kabinet Ali Sastroamidjojo II!
5. Salah satu keberhasilan program Kabinet Djuanda adalah rumusan Deklarasi Djuanda yang
mengatur tentang batas perairan nasional wilayah Republik Indonesia. Peraturan tersebut penting
karena wilayah Indonesia yang mayoritas berupa perairan dan terdiri atas ribuan pulau-pulau.
Dengan adanya Deklarasi Djuanda, perairan bukan lagi sebagai pemisah, melainkan pemersatu
pulau-pulau tersebut. Kita sebagai bangsa Indonesia wajib menjaga wilayah Indonesia dengan penuh
tanggung jawab.
Apa yang anda ketahui tentang Deklarasi Djuanda? Lalu, bagaiman anda melihat keterkaitan antara
deklarasi tersebut dengan upaya bangsa Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia pada masa
kini?
6. Sebagian besar kabinet pada masa Demokrasi Liberal jatuh atau berakhir karena adanya mosi tidak
percaya, baik dari parlemen maupun dari partai politik. Apa yang anda ketahui mengenai mosi tidak
percaya?
7. Sistem Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Keduanya muncul karena latar belakang yang berbeda, terutama situasi politik saat
itu. Pengaruh yang ditimbulkan dari kedua bentuk sistem demokrasi itu juga berbeda-beda.
Berdasarkan pernyataan tersebut, bandingkanlah kebijakan politik dan ekonomi pada masa
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin!
42
8. Langkah Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dianggap tepat untuk
menyelamatkan situasi politi saat itu yang sedang tidak menentu. Badan Konstituante hasil Pemilu
1955 yang bertugas menyusun UUD ternyata tidak berhasil merumuskannya dalam waktu yang
cukup lama. Dengan dikeluarkannya dekrit tersebut, maka Indonesia memasuki masa Demokrasi
Terpimpin. Perubahan kebijakan pemerintah pada masa Demokrasi Terpimpin banyak menimbulkan
kontroversi, terutama jika dikaitkan dengan ideologi Pancasila. Menurut anda, apakah langkah
Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit sudah tepat, jika kemudian pada maa Demokrasi Terpimpin
ternyata banyak kebijakan yang bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia?
9. Salah satu upaya untuk memperbaiki kehidupan ekonomi pada masa Demokrasi Liberal adalah
dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi Gunting Sjafrudin. Kebijakan ini dikeluarkan oleh
Menteri Keuangan Sjafruddin Prawiranegara pada tanggal 20 Maret 1950. Kebijakan ini berisi
pemotongan mata uang Rp 5 ke atas dinyatakan bernilai setengahnya. Mata uang tersebut digunting
menjadi dua bagian, dimana masing-masing bagiannya memiliki kegunaan yang berbeda. Jelaskan
kegunaan dari masing-masing bagian tersebut!
10. Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia pada masa
Demokrasi Liberal dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menjalankan kebijakan
sistem ekonomi Ali-Baba. Sistem ekonomi Ali-Baba bertujuan meningkatkan kesejahteraan pribumi
Indonesia dengan memberikan bantuan modal. Pribumi Indonesia sebagai Ali harus bekerjasama
dengan pengusaha nonpribumi sebagai Baba untuk menjalankan usahanya tersebut. Kemampuan
bekerja kelompok pengusaha nonpribumi diharapkan mampu memberikan pelajaran- pelajaran
berharga bagi pengusaha pribumi sebagai bekal mereka untuk mandiri. Sayangnya, sistem
perekonomian Ali-Baba berjalan kurang baik hingga akhirnya tidak dilakukan lagi. Bandingkanlah
dengan kondisi perekonomian saat ini. Menurut anda, apakah sistem ekonomi Ali Baba akan dapat
diterapkan dalam situasi dan kondisi saat ini? Berikan alasanmu!
43
GLOSARIUM
44
DAFTAR PUSTAKA
Eko Cahyono dan Ahmad Arif Musadad. 2015. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK Kelas
XII. Surakarta: Mediatama.
Hapsari, Ratna dan Adil M. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA / MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Hesti Dwi Rachmawati. 2018. Mandiri Sejarah Indonesia Jilid 3 untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta: Erlangga.
Poesponegoro, M. Dj., Notosusanto, N. 2008. Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang
dan Zaman Republik. Jakarta: Balai Pustaka
https://www.youtube.com/watch?v=rdoo4uJWSp0
https://tirto.id/sejarah-masa-demokrasi-parlementer-atau-liberal-di-indonesia-gbDP
https://ruangguru.co/demokrasi-liberal/
https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/sejarah-kemdikbud
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/12-mia/sejarah-indonesia-wajib/sistem-
dan-struktur-politik-dan-ekonomi-masa-demokrasi-parlementer-1950-1959/493821
45
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELAS XII SEJARAH INDONESIA
LKPD Kelompok …
Anggota:
1.……………………………………………………….
2.……………………………………………………….
3.………………………………………….……………
4.………………………………………………………
A. Judul Kegiatan
Kehidupan Politik pada Masa Demokrasi Liberal
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal
4.3 Merekontruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa
demokrasi Liberal dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dan
menggunakan metode penugasan, diskusi dan presentasi, kamu diharapkan mampu:
Pertemuan 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model berbasis masalah (PBL) tipe
jigsaw ( PBL) dan pencarian informasi dari internet, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis perkembanngan yang berlangsung selama masa
Demokrasi Liberal dengan benar
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui model berbasis masalah (PBL) tipe
jigsaw dan pencarian informasi dari internet, peserta didik diharapkan
mampu menganalisis kebijakan eknomi pada masa Demokrasi Liberal 1950-
1959 dengan benar
E. Petunjuk Kegiatan
1. Awali kegiatan belajar dengan membaca doa.
2. Bukalah Modul Demokrasi Liberal Kegiatan Belajar 1 halaman 7.
3. Bacalah Modul dengan cermat dan teliti.
4. Tanyakan kepada gurumu apabila ada hal-hal yang belum kamu mengerti.
5. Diskusikan Kegiatan Belajar dengan teman satu kelompokmu.
6. Tuliskan hasil diskusi kelompok pada Lembar Kerja Kegiatan Peserta Didik di bawah ini.
7. Kerjakan setiap kegiatan yang ada di dalam LKPD ini dengan sungguh-sungguh!
F. Peta Konsep
Kehidupan Politik
Demokrasi Liberal
Karakteristik Perkembangan
Demokrasi Liberal ekonomi Kebijakan ekonomi
G. Kegiatan Siswa Aktif
KEGIATAN BELAJAR 1
Jawab: ………………………………………………………………………………………………
2. Mengapa bentuk Negara Republik Indonesia Serikat hanya berlangsung selama 1 tahun?
Jawab: ………………………………………………………………………………………………
Jawab: ………………………………………………………………………………………………
4. Apa hukum dasar yang berlaku saat Indonesia kembali menjadi negara kesatuan?
Jawab:
Jawab: ………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN BELAJAR 2.
Berdasarkan video di atas, diskusikan dengan kelompokmu mengenai kondisi Indonesia pada masa
demokrasi Liberal!
(Bacalah modul dan carilah sumber lain di internet untuk menambah wawasanmu)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN BELAJAR 3
Pada masa Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950-5 Juli 1959) terdapat tujuh kabinet yang silih berganti
berkuasa sehingga kebijakan ekonomi yang dijalankan juga mengalami perubahan. Tuliskan kebijakan
ekonomi dan program dari masing kebijakan tersebut pada tabel di bawah ini!
Diskusikan dengan anggota kelompokmu. Bacalah modul dan carilah sumber lain di internet untuk
menambah wawasanmu!
7
8
9
A. Latihan Soal
1. Pada masa demokrasi liberal kondisi perekonomian Indonesia tidak stabil. Berikut ini bukan
penyebab ekonomi tersendat-sendat pada masa Demokrasi Liberal adalah……
A. Keamanan dalam negeri tidak menguntungkan, terjadinya pemberontakan daerah
B. Belum berpenDana bantuan dari luar negeri melalui IMF bunganya sangat besar
C. Kabinet terlalu sering berganti, programnya belum trelaksana, program barumulai dirancang
D. Diandalkannya satu jenis impor terutama pertanian dan perkebunan
2. Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa Demokrasi Liberal.
Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah …
A. Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda
B. Penyuluhan pemerintah kurang efektif
C. Subsidi pemerintah sangat kurang
D. Golongan Pribumi merasa rendah diri
E. Golongan Pribumi belum berpengalaman
3. Gerakan Benteng adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro
Djojohadikusumo. Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan Benteng dilakukan
dengan cara …
A. Menasionalisasi Bank-bank milik pemerintah Belanda
B. Mengubah struktur ekonomi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional .
C. Menasionalisasi perusahaan – perusahaan Asing
D. Mendirikan perusahaan – Perusahaan Negara
E. Meningkatkan eksport nonmigas
4. Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada pemerintah Belanda
sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan seluruh Isi
Keputusan Konferensi Meja Bundar secara sepihak. Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja
Bundar terjadi pada masa Kerja Kabinet …
A. Burhanudin Harahap
B. Moh. Hatta
C. Ali Sastroamijoyo II
D. Wilopo
E. Moh. Natsir
5. Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda adalah melalui
meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidakdapat direalisasikan oleh Belanda sesuai
dengan kesepakatan adalah....
A. masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
B. pembayaran hutang dan biaya perang Belanda- Indonesia
C. penyelesaian status wilayah Irian Barat
D. penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
E. pembentukan Uni Indonesia Belanda
6. Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa Demokrasi Liberal. Salah satu
faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah …
A. Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda
B. Penyuluhan pemerintah kurang efektif
C. Subsidi pemerintah sangat kurang
D. Golongan Pribumi merasa rendah diri
E. Golongan Pribumi belum berpengalaman
7. Gerakan Benteng adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro
Djojohadikusumo. Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan Benteng dilakukan dengan cara …
A. Menasionalisasi Bank-bank milik pemerintah Belanda
B. Mengubah struktur ekonomi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional .
C. Menasionalisasi perusahaan – perusahaan Asing
D. Mendirikan perusahaan – Perusahaan Negara
E. Meningkatkan eksport nonmigas
8. Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada pemerintah Belanda sesuai dengan
hasil keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan seluruh Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar
secara sepihak. Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja Bundar terjadi pada masa Kerja Kabinet …
A. Burhanudin Harahap
B. Moh. Hatta
C. Ali Sastroamijoyo II
D. Wilopo
E. Moh. Natsir
9. Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda adalah melalui meja
perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidakdapat direalisasikan oleh Belanda sesuai dengan kesepakatan
adalah....
F. penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
A. masalah pembayaran hutang dan biaya perang Belanda- Indonesia
B. penyelesaian status wilayah Irian Barat
C. penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
D. pembentukan Uni Indonesia Belanda
10. Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada pemerintah Belanda sesuai dengan
hasil keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan seluruh Isi Keputusan Konferensi Meja Bundar
secara sepihak. Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja Bundar terjadi pada masa Kerja Kabinet …
F. Burhanudin Harahap
G. Moh. Hatta
H. Ali Sastroamijoyo II
I. Wilopo
J. Moh. Natsir
Refleksi
Berilah tanda ceklis (v) pada tabel di bawah ini (pada kolom 4, 3, 2, atau 1) sesuai dengan pendapatmu!
No Pernyataan 4 3 2 1
1 Saya memahami materi pelajaran yang
sudah saya pelajari
Materi pembelajaran yang saya pelajari
2
bermanfaat buat saya
Seluruh kegiatan belajar , saya lakukan
3
dengan senang hati
Keterangan: 4 (sangat sesuai), 3 (sesuai), 2 (tidak sesuai), 1 (sangat tidak sesuai)
DAFTAR PUSTAKA
Eko Cahyono dan Ahmad Arif Musadad. 2015. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK Kelas XII.
Surakarta: Mediatama.
Hapsari, Ratna dan Adil M. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA / MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Hesti Dwi Rachmawati. 2018. Mandiri Sejarah Indonesia Jilid 3 untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:
Erlangga.
Poesponegoro, M. Dj., Notosusanto, N. 2008. Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan
Zaman Republik. Jakarta: Balai Pustaka
https://www.youtube.com/watch?v=rdoo4uJWSp0
https://tirto.id/sejarah-masa-demokrasi-parlementer-atau-liberal-di-indonesia-gbDP
https://ruangguru.co/demokrasi-liberal/
https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/sejarah-kemdikbud
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/12-mia/sejarah-indonesia-wajib/sistem-dan-struktur-
politik-dan-ekonomi-masa-demokrasi-parlementer-1950-1959/493821
INSTRUMEN PENILAIAN SOSIAL, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
MATERI KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
Penyusun
Nama : RIMA LAILANI, S.Pd
NIM 2010722014
Peserta PPG Kemenag Jurusan Sejarah
1. Teknik Penilaian
Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”.
A. Sikap Spiritual
1. Karakter yang diamati (butir penilaian):
a. Bersyukur
b. Taat beribadah
2. Indikator sikap religius:
a. Bersyukur:
1) membuktikan rasa syukur dengan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
2) menunjukkan rasa terimakasih dengan ucapan.
3) mengucapkan kalimat hamdalah ketika mendapatkan nikmat
b. Taat beribadah
1) Menjawab salam
2) Mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh madrasah
3) Membaca asmaul husna setiap sebelum pembelajaran.
4) Mengucapkan shalawat ketika disebut nama Nabi Muhammad saw.
5) Melaksanakan sholat sunah dhuha sesuai jadwal yang ditetapkan
6) Berpuasa sunah pada hari-hari tertentu
B. Sikap Sosial
1. Karakter yang diamati (butir penilaian):
a. Peduli
b. Tanggungjawab
c. Rasa ingin tahu
2. Indikator sikap sosial
a. Peduli
1) Memperhatikan guru ketika sedang berbicara
2) Mengerjakan tugas segera ketika diberi tugas
3) Membantu orang lain yang kesusahan
4) Tidak tidur ketika sedang pembelajaran
5) Tidak berbicara yang tidak perluketika sedng pelajaran
b. Tanggungjawab
1) Mengumpulkan tugas tepat waktu
2) Mengembalikan alat dan bahan praktikum setelah kegiatan
3) Tidak menyalahkan orang lain tanpa bukti
4) Meminta maaf ketika bersalah
c. Rasa ingin tahu
1) bertanya sesuai dengan topik yang disampaikan tanpa diminta
2) mencari sumber belajar lain tanpa diminta
3) menanyakan hal yang ingin diketahui di luar jam pelajaran
C. Kisi-kisi penilaian
No Sikap yang Butir penilaian Indikator sikap Nilai
dinilai
1 Religius Bersyukur 1) Membuktikan rasa syukur dengan 2
berdoa sebelum dan sesudah
pembelajaran
2) Menunjukkan rasa terimakasihdengan 1
ucapan.
3) Mengucapkan kalimat Hamdalah 1
ketika mendapatkan nikmat
Taat beribadah 1) Menjawab salam. 1
2) Mengikuti kegiatan keagamaan yang 1
diselenggarakan oleh madrasah.
3) Membaca asmaul husna setiap 1
sebelum pembelajaran
4) Mengucapkan shalawat ketika disebut 1
nama Nabi Muhammad saw.
5) Melaksanakan sholat sunah dhuha 1
sesuai jadwal yang ditetapkan.
6) Berpuasa sunah pada hari-hari 1
tertentu.
2 Sosial Peduli 1) Memperhatikan guru ketika sedang 1
berbicara
2) Mengerjakan tugas segera ketika 1
diberi tugas
3) Membantu orang lain yang kesusahan 1
4) Tidak tidur ketika sedang
pembelajaran 1
5) Tidak berbicara yang tidak perlu
ketika sedng pelajaran 1
Tanggungjawab 1) Mengumpulkan tugas tepat waktu 1
2) Tidak menyalahkan oranglain tanpa 1
bukti
3) Meminta maaf ketika bersalah 1
4) Mengembalikan barang yang 1
dipinjam
5) Membawa alat tulisnya sendiri 1
Rasa ingin tahu 1) bertanya sesuai dengan topik yang 1
disampaikan tanpa diminta
2) mencari sumber belajar lain tanpa 1
diminta
3) menanyakan hal yang ingin diketahui 1
di luar jam pelajaran
4) antusias terhadap tugas yang 1
diberikan
5) perhatian pada objek yang diamati 1
Total 25
D. Pedoman Penskoran nilai spiritual dan nilai sosial= (skor total/skor maksimal) x 4
D = 1-25
C = 26-50
B = 51-75
A = 76-100
E. Instumen Penilaian
No Nama Sikap Spiritual Sikap Sosial Skor
Peserta Bersyukur Taat Peduli Tanggung Rasa Akhir
Didik Beribadah Jawab Ingin
Tahu
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2. Saya beribadah tepat waktu.
3. Saya menjawab salam saat orang lain mengucapkan salam.
4. Saya hadir ke sekolah tepat waktu.
5. Saya memperhatikan guru saat sedang menjelaskan
6. Saya menyelesaikan tugas tepat waktu.
7. Saya menghargai pendapat orang lain.
8. Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
9. Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan.
10. Saya berani mengakui kesalahan saya.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2. Teman saya beribadah tepat waktu.
3. Teman saya menjawab salam saat orang lain mengucapkan
salam.
4. Teman saya hadir ke sekolah tepat waktu.
5. Teman saya memperhatikan guru saat sedang menjelaskan
6. Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu.
7. Teman saya menghargai pendapat orang lain.
8. Teman saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
9. Teman saya meminta maaf jika melakukan kesalahan.
10. Teman saya berani mengakui kesalahan saya.
Penilaian Pengetahuan
Kompetensi Dasar:
3.3. Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
awalkemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal.
A. Latihan Soal
1. Pada masa demokrasi liberal kondisi perekonomian Indonesia tidak stabil. Berikut ini bukan
penyebab ekonomi tersendat-sendat pada masa Demokrasi Liberal adalah……
A. Keamanan dalam negeri tidak menguntungkan, terjadinya pemberontakan daerah
B. Belum berpenDana bantuan dari luar negeri melalui IMF bunganya sangat besar
C. Kabinet terlalu sering berganti, programnya belum trelaksana, program barumulai dirancang
D. Diandalkannya satu jenis impor terutama pertanian dan perkebunan
2. Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa Demokrasi Liberal.
Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah …
A. Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda
B. Penyuluhan pemerintah kurang efektif
C. Subsidi pemerintah sangat kurang
D. Golongan Pribumi merasa rendah diri
E. Golongan Pribumi belum berpengalaman
3. Gerakan Benteng adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro
Djojohadikusumo. Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan Benteng dilakukan
dengan cara …
A. Menasionalisasi Bank-bank milik pemerintah Belanda
B. Mengubah struktur ekonomi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional .
C. Menasionalisasi perusahaan – perusahaan Asing
D. Mendirikan perusahaan – Perusahaan Negara
E. Meningkatkan eksport nonmigas
4. Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada pemerintah Belanda
sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan seluruh Isi
Keputusan Konferensi Meja Bundar secara sepihak. Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja
Bundar terjadi pada masa Kerja Kabinet …
A. Burhanudin Harahap
B. Moh. Hatta
C. Ali Sastroamijoyo II
D. Wilopo
E. Moh. Natsir
5. Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda adalah melalui
meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidakdapat direalisasikan oleh Belanda sesuai
dengan kesepakatan adalah....
A. masalah penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
B. pembayaran hutang dan biaya perang Belanda- Indonesia
C. penyelesaian status wilayah Irian Barat
D. penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
E. pembentukan Uni Indonesia Belanda
6. Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa Demokrasi Liberal.
Salah satu faktor penyebab kegagalan Program Ali Baba adalah …
A. Adanya Sabotase dari kaki tangan Belanda
B. Penyuluhan pemerintah kurang efektif
C. Subsidi pemerintah sangat kurang
D. Golongan Pribumi merasa rendah diri
E. Golongan Pribumi belum berpengalaman
7. Gerakan Benteng adalah sistem perekonomian yang dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro
Djojohadikusumo. Pembangunan Ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan Benteng dilakukan
dengan cara …
A. Menasionalisasi Bank-bank milik pemerintah Belanda
B. Mengubah struktur ekonomi Kolonial menjadi Ekonomi Nasional .
C. Menasionalisasi perusahaan – perusahaan Asing
D. Mendirikan perusahaan – Perusahaan Negara
E. Meningkatkan eksport nonmigas
8. Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada pemerintah Belanda
sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan seluruh Isi
Keputusan Konferensi Meja Bundar secara sepihak. Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja
Bundar terjadi pada masa Kerja Kabinet …
A. Burhanudin Harahap
B. Moh. Hatta
C. Ali Sastroamijoyo II
D. Wilopo
E. Moh. Natsir
9. Salah satu upaya yang ditempuh untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda adalah melalui
meja perundingan KMB. Beberapa hasil KMB yang tidakdapat direalisasikan oleh Belanda sesuai
dengan kesepakatan adalah....
F. penarikan pasukan dari wilayah RIS termasuk di dalamnya KNIL
A. masalah pembayaran hutang dan biaya perang Belanda- Indonesia
B. penyelesaian status wilayah Irian Barat
C. penarikan kapal Belanda ukuran kecil (korfet) dari wilayah perairan RIS
D. pembentukan Uni Indonesia Belanda
10. Karena kesulitan ekonomi, Indonesia tidak meneruskan membayar utang kepada pemerintah Belanda
sesuai dengan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar. Indonesiapun membatalkan seluruh Isi
Keputusan Konferensi Meja Bundar secara sepihak. Pembatalan segala Keputusan Konferensi Meja
Bundar terjadi pada masa Kerja Kabinet …
F. Burhanudin Harahap
G. Moh. Hatta
H. Ali Sastroamijoyo II
I. Wilopo
J. Moh. Natsir
KELOMPOK …
Penilaian Kelompok
No Sikap/Aspek yang dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
1 Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik.
2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
3 Hasil tugas (relevansi dengan bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematisasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok
Kriteria Penilaian
Kompetensi Dasar:
4.3 Merekontruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa
demokrasi Liberal dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):
4.3.2 Menyajikan ringkasan tentang perkembangan kehidupan ekonomi pada masa Demokrasi
Liberaldalam bentuk laporan tertulis.
Tugas:
Buatlah ringkasan berupa infografis tentang kebijkan ekonomi masa demokrasi liberal yang memuat hal-
hal sebagai berikut:
1. Kebijakann Gunting Syafruddin
2. Rencana Sumitro
3. Gerakan Benteng
4. Nasionalisasi De Javasche Bank
5. Program Ali Baba
6. Gerakan Asaat
7. Persetujuan Finansial Ekonomi (FINEK)
8. Biro Perencanaan Nasional
9. Musyawarah Nasional Pembangunan
Instrumen Penilaian Keterampilan
Jenis Tagihan : Infografis
Kelas :